• Tidak ada hasil yang ditemukan

Subsektor Aplikasi dan Game developer

Tahapan Kegiatan

11. Subsektor Aplikasi dan Game developer

Establishment yang tergolong dalam subsektor aplikasi dan game developer tercakup dalam lapangan usaha informasi dan komunikasi, jasa perusahaan, dan jasa lainnya. Berikut merupakan metode yang digunakan dalam penghitungan NTB subsektor aplikasi dan game developer.

Lapangan Usaha: Informasi dan Komunikasi (Swasta)

a. NTB ADHB

Output ADHB subsektor aplikasi dan game developer pada lapangan usaha informasi dan komunikasi (swasta) tahun 2016 diperoleh menggunakan pertumbuhan pendapatan dalam laporan keuangan perusahaan go public. Kemudian nilai NTB berlaku diperoleh dari perkalian antara output ADHB dan rasio NTB.

b. NTB ADHK

Output ADHK subsektor aplikasi dan game developer pada lapangan usaha informasi dan komunikasi (swasta) tahun 2016 diestimasi menggunakan pendekatan delasi, yaitu dengan membagi output ADHB subsektor aplikasi dan game developer pada lapangan usaha informasi dan komunikasi tahun 2016 dengan IHK umum. NTB ADHK diperoleh dengan mengalikan output ADHK dengan rasio NTB tahun 2010.

LAPORAN EKONOMI KREATIF TAHUN 2014-2016 40

c. Sumber Data

1. Laporan keuangan perusahaan go public, BEI 2. Statistik Harga Konsumen, BPS

Lapangan Usaha: Jasa Perusahaan

a. NTB ADHB

NTB ADHB subsektor aplikasi dan game developer pada lapangan usaha jasa perusahaan tahun 2016 diestimasi menggunakan hasil SKNP-EK 2017.

b. NTB ADHK

NTB ADHK subsektor aplikasi dan game developer pada lapangan usaha jasa perusahaan tahun 2016 diestimasi menggunakan metode delasi, yaitu dengan membagi NTB ADHB dengan IHK umum.

c. Sumber Data

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS 2. SKNP-EK 2017, BPS-Bekraf 3. Statistik Harga Konsumen, BPS

Lapangan Usaha: Jasa Lainnya (Swasta)

a. NTB ADHB

NTB ADHB subsektor aplikasi dan game developer pada lapangan usaha jasa lainnya (swasta) tahun 2016 diestimasi menggunakan hasil SKNP-EK 2017.

b. NTB ADHK

NTB ADHK subsektor aplikasi dan game developer pada lapangan usaha jasa lainnya (swasta) tahun 2016 diestimasi menggunakan metode delasi, yaitu dengan membagi NTB ADHB dengan IHK umum.

c. Sumber Data

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS 2. SKNP-EK 2017, BPS-Bekraf 3. Statistik Harga Konsumen, BPS

12. Subsektor Penerbitan

LAPORAN PDB EKONOMI KREATIF TAHUN TAHUN 2014-2016 41

dalam lapangan usaha industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor, informasi dan komunikasi, jasa perusahaan, dan jasa lainnya. Berikut merupakan metode yang digunakan dalam penghitungan PDB subsektor penerbitan.

Lapangan Usaha: Industri Pengolahan

a. NTB ADHB

NTB ADHB subsektor penerbitan pada lapangan usaha industri pengolahan tahun 2016 diestimasi menggunakan pendekatan produksi. NTB ADHB dihitung dengan mengalikan output ADHB dengan rasio NTB tahun berjalan.

b. NTB ADHK

NTB ADHK subsektor penerbitan pada lapangan usaha industri pengolahan tahun 2016 diestimasi menggunakan pendekatan ekstrapolasi. Output ADHK tahun 2016 dihitung dengan menggerakkan output ADHK 2015 dengan suatu indikator produksi yang dihasilkan dari hasil pengolahan SKNP-EK 2017 serta dengan memperhatikan data pendukung lainnya seperti ekspor, tenaga kerja, dan data kualitatif. NTB ADHK diperoleh dengan mengalikan output ADHK dengan rasio NTB tahun dasar.

c. Sumber Data

1. Statistik Industri Besar dan Sedang, BPS 2. Statistik Mikro dan Kecil, BPS

3. Statistik Harga Produsen, BPS 4. SKNP-EK 2017, BPS – Bekraf 5. SUT Indonesia tahun 2010, BPS

Lapangan Usaha: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

a. NTB ADHB dan ADHK

Output ADHB maupun ADHK subsektor penerbitan pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor tahun 2016 diestimasi menggunakan pendekatan commodity low, yaitu dengan menghitung besarnya margin perdagangan barang-barang subsektor penerbitan yang diperdagangkan. Output utama diperoleh dari perkalian antara output industri dengan rasio margin perdagangan. Output sekunder dihitung menggunakan

LAPORAN EKONOMI KREATIF TAHUN 2014-2016 42

rasio terhadap output utamanya. Rasio ini diperoleh dari survei khusus. NTB ADHB diperoleh dengan mengalikan output ADHB dengan rasio NTB.

b. Sumber Data

1. Data output sektor barang, Subdirektorat Neraca Barang BPS

2. SUT Indonesia tahun 2010, BPS 3. SKSJ, BPS

4. SPPJ, BPS

Lapangan Usaha: Informasi dan Komunikasi (Swasta)

a. NTB ADHB

Output ADHB penerbitan pada lapangan usaha informasi dan komunikasi (swasta) tahun 2016 diestimasi menggunakan indikator pertumbuhan industri percetakan (industri pencetakan dan reproduksi media rekaman dan industri keras dan barang dari kertas). Untuk nilai NTB ADHB diperoleh antara perkalian output ADHB dengan rasio NTB.

b. NTB ADHK

Output ADHK subsektor penerbitan pada lapangan usaha informasi dan komunikasi (swasta) tahun 2016 diestimasi menggunakan metode delasi. Output ADHK diperoleh dengan membagi output ADHBnya dengan IHP industri barang cetakan dan barang-barang dari kertas. NTB ADHK diperoleh dengan mengalikan output ADHK dengan rasio NTB tahun 2010.

c. Sumber Data

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS 2. Statistik Harga Produsen, BPS

Lapangan Usaha: Jasa Perusahaan

a. NTB ADHB

NTB ADHB subsektor penerbitan pada lapangan usaha jasa perusahaan tahun 2016 diestimasi menggunakan indikator hasil SKNP-EK 2017.

b. NTB ADHK

NTB ADHK subsektor penerbitan pada lapangan usaha jasa perusahaan tahun 2016 diestimasi menggunakan metode

LAPORAN PDB EKONOMI KREATIF TAHUN TAHUN 2014-2016 43

delasi, yaitu dengan membagi PDB ADHB dengan IHK umum.

c. Sumber Data

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS 2. SKNP-EK 2017, BPS-Bekraf 3. Statistik Harga Konsumen, BPS

13. Subsektor Periklanan

Establishment yang tergolong dalam subsektor periklanan tercakup dalam lapangan usaha jasa perusahaan. Metode yang digunakan dalam penghitungan NTB subsektor periklanan adalah:

a. NTB ADHB

NTB ADHB subsektor periklanan pada lapangan usaha jasa perusahaan tahun 2016 diestimasi menggunakan indikator pajak reklame.

b. NTB ADHK

NTB ADHK subsektor periklanan pada lapangan usaha jasa perusahaan tahun 2016 diestimasi menggunakan metode delasi, yaitu dengan membagi PDB ADHB dengan IHK umum.

c. Sumber Data

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS

2. Statistik Keuangan dan Pemerintahan, BPS 3. Statistik Harga Konsumen, BPS

14. Subsektor Televisi dan Radio

Establishment yang tergolong dalam subsektor televisi dan radio tercakup dalam lapangan usaha informasi dan komunikasi. Metode yang digunakan dalam penghitungan NTB subsektor televisi dan radio adalah:

Lapangan Usaha: Jasa Informasi dan Komunikasi (Swasta)

a. NTB ADHB

Output ADHB televisi dan radio pada lapangan usaha informasi (swasta) diestimasi menggunakan laporan perusahaan televisi dan radio yang go public. Untuk nilai NTB ADHB diperoleh antara perkalian output ADHB dengan rasio NTB.

LAPORAN EKONOMI KREATIF TAHUN 2014-2016 44

b. NTB ADHK

Output ADHK subsektor televisi dan radio pada lapangan usaha informasi dan komunikasi (swasta) tahun 2016 diestimasi menggunakan pendekatan delasi, yaitu dengan membagi output ADHB dengan IHK yang bersesuaian. NTB ADHK diperoleh dengan mengalikan output ADHK dengan rasio NTB.

c. Sumber Data

1. SUT Indonesia tahun 2010, BPS 2. Statistik Harga Konsumen, BPS

Lapangan Usaha: Jasa Informasi dan Komunikasi (Pemerintah)

a. NTB ADHB

NTB ADHB televisi dan radio pada lapangan usaha informasi (pemerintah) diestimasi menggunakan data realisasi belanja pegawai dan konsumsi barang modal tetap.

b. NTB ADHK

NTB ADHB subsektor televisi dan radio pada lapangan usaha informasi dan komunikasi (pemerintah) tahun 2016 diestimasi menggunakan pendekatan delasi, yaitu dengan membagi NTB ADHB dengan indeks upah dan implisit PMTB.

c. Sumber Data

1. Realisasi belanja pegawai dan estimasi konsumsi modal tetap APBN dan APBD

Dokumen terkait