• Tidak ada hasil yang ditemukan

Substansi dan Penyusunan PPAS

Dalam dokumen Penyusunan KU APBD Dan PPA (Halaman 36-46)

45

46

Penjelasan Slide

Setelah istirahat makan siang, fasilitator mengantarkan materi tentang Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Catatan awal yang perlu dipertegas fasilitator adalah makna kata sementara dalam PPAS. Seperti telah diketahui bahwa dalam Permen 13/2006, dokumen PPAS menjadi dokumen PPA setelah disepakati/disetujui oleh DPRD. Sedangkan pada Permen 59/2007, meskipun telah disepakati oleh Dewan nama dokumen tersebut tetap sama sebagai PPAS. Dalam Permendagri 13/2006, Nota kesepakatan KUA dan PPAS ditandatangani dalam waktu yang berbeda oleh Kepala Daerah dan DPRD. Sedangkan pada Permendagri 59/2007, KUA dan PPAS yang telah disepakati dituangkan dalam nota kesepakatan yang  ditandatangani bersama antara KDh dan pimpinan DPRD dalam waktu bersamaan.

Fasilitator dapat merujuk kepada pasal-pasal dalam Pemendagri 13/2006 dan 59/2007 dalam menjelaskan pengertian tentang PPAS. Dilihat dari tahapannya, maka rancangan PPAS disusun dalam urutan sebagai berikut: (1) menentukan skala prioritas pembangunan daerah; (2) menentukan prioritas program untuk masing-masing  urusan; dan (3) menyusun plafon anggaran sementara untuk  masing-masing program/kegiatan (Lihat pasal 86, Permendagri 59 Tahun 2007).

Hal penting lainnya yang umumnya muncul sebagai pertanyaan peserta antara lain adalah mengapa penting  menyusun program prioritas? Prioritas program penting  mengingat selama ini proses penyusunan program didominasi oleh ego sektor, relevansi program terhadap permasalahan strategis daerah; rendahnya kualitas dokumen perencanaan serta keterkaitan antar dokumen perencanaan daerah; orientasi kesuksesan program masih bersifat out-   put based ketimbang outcome based , dominasi pengambilan

keputusan prioritas yang bersifat politis oleh legislatif dan elite eksekutif, serta kecenderungan untuk membagi rata anggaran untuk seluruh SKPD.

PPAS – Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

PENGERTIAN PPAS

• Program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada skpd untuk setiap program dan kegiatan sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD • Penentuan batas maksimal dapat dilakukan

setelah memperhitungkan belanja pegawai LOCAL GOVERNANCE SUPPORT PROGRAM

Penyusunan PPAS dalam proses perencanaan setidaknya memiliki 3 fungsi utama, antara lain: Pertama menentukan prioritas program pembangunan daerah; Kedua, menjadi batas maksimal pagu anggaran setiap SKPD berdasarkan program; dan Ketiga, menjadi rujukan utama proses penyusunan RKA SKPD.

Secara umum, hal-hal berikut terdapat dalam PPAS.

 Tujuan penting penyusunan PPAS pada dasarnya terdiri dari 4 hal utama seperti tertuang di dalam slide disamping.

Mengacu kepada Permendagri 59/2007, PPAS terdiri dari 6 bab. Yaitu: (1) pendahuluan; (2) rencana pendapatan dan penerimaan pembiayaan daerah; (3) prioritas belanja daerah; (4) plafon anggaran sementara berdasarkan urusan pemerintahan dan program/kegiatan; (5) rencana pembiayaan daerah; dan (6) penutup.

Interpretasi terhadap dasar penyusunan PPAS dapat dimaknai sebagai kerangka hukum atau prioritas permasalahan strategis daerah yang hendak diselesaikan secara tahunan, sebagaimana tercermin dalam PPAS tahun perencanaan.

PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA

47

• Merupakan program prioritas

• Patokan batas maksimal anggaran per SKPD untuk setiap program

• Acuan dalam penyusunan RKA

SUBSTANSI PPAS

48

• Perkiraan Pendapatan dan penerimaan tahun yang akan datang

• Prioritas Belanja Daerah

• Sasaran dari prioritas belanja pembangunan • Plafon Anggaran Sementara berdasarkan Urusan

Pemerintahan dan prioritas Program kegiatan yang mencakup capaian sasaran dan target program.(dasar penentuan plafon dan hal-hal yang perlu diperhatikan SKPD dalam menjabarkan program dalam masing-2 kegiatan)

TUJUAN PRIORITAS

49

• Terpenuhinya skala dan lingkup kebutuhan masyarakat yang paling penting dan luas  jangkau annya

• Alokasi sumber daya digunakan secara ekonomis, efisien dan efektif 

• Mengurangi tingkat resiko dan ketidak pastian • Tersusunnya program dan kegiatan secara lebih

realistis BAB I. PENDAHULUAN 50 Berisikan: • Latar belakang, • Tujuan,

• Dasar penyusunan prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS)

Rencana pendapatan dan penerimaan pembiayaan daerah disusun berdasarkan analisis perkembangan kondisi ekonomi makro daerah dan tren pendapatan daerah dari tahun ke tahun. Target pencapaian setiap jenis dan objek  pendapatan mengacu kepada kebijakan daerah dalam pendapatan tahun yang bersangkutan. Termasuk  didalamnya apakah kebijakan pendapatan daerah pada tahun perencanaan diarahkan pada kebijakan ekstensifikasi atau intensifikasi?

Penting bagi fasilitator untuk menekankan kepada peserta agar penetapan target dilakukan untuk setiap kelompok, jenis dan objek pendapatan yang ada. Untuk menunjukkan tingkat kewajaran penetapan target, maka disertakan penjelasannya disertai dengan pencapaian tahun-tahun sebelumya.

 Alokasi belanja daerah merupakan perwujudan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Idealnya kebijakan prioritas belanja daerah menjawab permasalahan strategis yang dihadapi oleh daerah. Prioritas belanja disusun menurut urusan pemerintahan daerah wajib dan pilihan serta menurut program pembangunan daerah. BAB II. RENCANA PENDAPATAN DAN

PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH

51

Berisikan target pendapatan dan penerimaan pembiayaan daerah yang meliputi:

• Pendapatan asli daerah (PAD), • Penerimaan dana perimbangan

• Lain-lain pendapatan daerah yang sah, serta • Sumber-sumber penerimaan pembiayaan

berdasarkan kebijakan pendapatan daerah dalam KUA.

BAB III. PRIORITAS BELANJA DAERAH

52

Berisikan:

• Urutan prioritas penggunaan pendapatan dan sumber pembiayaan

• Prioritas tersebut dituangkan dalam anggaran belanja daerah

• Prioritas disusun berdasarkan urusan wajib dan urusan pilihan yang dipilih daerah

Format matriks di atas memberikan arahan model penyusunan matriks prioritas pembangunan daerah. Pertanyaan yang sering muncul adalah di tingkat apakah prioritas pembangunan daerah diletakkan? Apabila disetarakan dengan elemen perencanaan strategis LAN. Dimana di dalamnya terdapat visi-misi-tujuan-sasaran-kebijakan-program-dan kegiatan, maka prioritas pembangunan daerah muncul sebagai permasalahan strategis yang menjadi agenda utama daerah. SKPD yang  melaksananakan prioritas pembangunan diidentifikasi melalui tupoksi berdasarkan fungsi dalam struktur organisasi Pemda secara keseluruhan.

53

MATRIKS PRIORITAS PEMBANGUNAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NO. 1 2 3 4 5 6 7 dst SASARAN SKPD YANG

MELAKSANAKAN NAMA PROGRAM

54

Plafon anggaran sementara berdasarkan urusan pemerintahan

Plafon anggaran sementara berdasarkan progarm/kegiatan

Plafon anggaran sementara untuk belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga

BAB IV. PLAFON ANGGARAN BERDASARKAN URUSAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Bab III pada PPAS JUMLAH

Mengacu Permendagri 13/2006 tentang Panduan Pengelolaan Keuangan Daerah, pembangunan daerah secara administratif disusun berdasarkan urusan pemerintahan yakni urusan pemerintahan wajib dan urusan pilihan. Selanjutnya oleh daerah setiap urusan tersebut dilimpahkan pelaksanaannya kepada SKPD/unit kerja yang ada. SKPD melaksanakan setiap urusan yang menjadi Tupoksinya melalui sejumlah program dan kegiatan. Logika penyusunan plafon anggaran untuk setiap SKPD menggunakan urutan yang sama.

Plafon anggaran menurut organisasi merupakan penjumlahan plafon anggaran program dan kegiatan daerah yang dilaksanakan oleh SKPD sesuai dengan Tupokinya masing-masing. Tupoksi SKPD biasanya termuat dalam Perda SOTK daerah masing-masing.

PLAFON ANGGARAN MENURUT ORGANISASI

1 1 1 2 2 PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (RP) KETERANGAN

URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

URUSAN WAJIB PENDIDIKAN Dinas Pendidikan

Kantor Perpustakaan Daerah KESEHATAN Dinas Kesehatan ... URUSAN PILIHAN PERTANIAN Dinas Pertanian ... KODE

tabel IV.1 di subbab IV pada PPAS

01 02 01 01 02 01 01 56

Plafon anggaran sementara ditingkat program dan kegiatan merupakan plafon anggaran dalam unit paling kecil dalam penyusunan PPAS di pemerintah daerah. Yang penting untuk dijelaskan oleh fasilitator mengacu kepada tabel ini adalah penulisan sasaran yang mengacu kepada kriteria SMART dan target yang menunjukkan tingkat pencapaian yang realistik dan menantang. Sasaran dan target menjadi penilaian tingkat kewajaran alokasi anggaran untuk setiap program dan kegiatan yang ada.

PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Urusan : SKPD : PROGRAM / KEGIATAN Program A Program B Program C Program D dst PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (RP) TARGET SASARAN NO 01 02 03 04 05

59 58

PAGU ANGGARAN – BELANJA LANGSUNG

PAGU ANGGARAN – BELANJA TIDAK LANGSUNG

Belanja Pegawai = gaji dan tunjangan PNS serta tambahan penghasilan sesuai dengan aturan yang berlaku

• Beban Kerja • Lokasi penugasan • Kondisi Kerja • Profesi • Prestasi Kerja • Pertimbangan obyektif  lainnya

Bunga = berdasarkan tingkat bunga dalam perjanjian

Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Bantuan Keuangan dan Belanja Tak Terduga dihitung = berdasarkan kemampuan keuangan

PAGU ANGGARAN = VOLUME KEGIATAN X BIAYA SATUAN PER KEGIATAN

Volume kegiatan = tingkat pelayanan kegiatan x sasaran pelayanan kegiatan

Tingkat pelayanan kegiatan = % x tingkat pelayanan berdasarkan SPM

Sasaran pelayanan kegiatan = Total populasi sasaran kegiatan

Fasilitator menguraikan formula penyusunan pagu anggaran belanja langsung program menggunakan model akumulasi belanja kegiatan.

Pagu anggaran belanja tidak langsung, seper ti pagu belanja pegawai disusun mempertimbangkan regulasi yang terkait dengan gaji dan tunjangan PNS serta tambahan penghasilan untuk PNS. Hal yang sama untuk pagu anggaran dalam kelompok belanja tidak langsung.

Pada prakteknya di daerah, penyusunan pagu anggaran belanja langsung disusun setelah mempertimbangkan kebutuhan alokasi belanja tidak langsung di tingkat daerah dan di tingkat SKPD.

Berisikan target pencapaian penerimaan pembiayaan daerah apabila struktur pembiayaan bersifat defisit. Disisi lain tar-get pengeluaran pembiayaan diperlukan apabila diperkirakan struktur pembiayaan daerah menjadi surplus.

Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk  mengajukan pertanyaan, keberatan dan sanggahan. Fasilitator juga memberikan ruang apabila peserta akan memberikan pengkayaan informasi terhadap presentasi yang telah dipaparkan oleh fasilitator. Waktu yang disediakan kurang lebih 30 menit.

 Waktu rehat kopi disediakan 15-30 menit untuk peserta.

60

BAB V.PEMBIAYAAN DAERAH

Berisikan :

• Target penerimaan pembiayaan daerah • Target pengeluaran pembiayaan daerah

61

TANYA JAWAB

62

Lembar Catatan:

 __________________________________________________________________________ 

 __________________________________________________________________________ 

 __________________________________________________________________________ 

 __________________________________________________________________________ 

 __________________________________________________________________________ 

 __________________________________________________________________________ 

 __________________________________________________________________________ 

 __________________________________________________________________________ 

 __________________________________________________________________________ 

 __________________________________________________________________________ 

 __________________________________________________________________________ 

 __________________________________________________________________________ 

 __________________________________________________________________________ 

 __________________________________________________________________________ 

 __________________________________________________________________________ 

 __________________________________________________________________________ 

 __________________________________________________________________________ 

 __________________________________________________________________________ 

 __________________________________________________________________________ 

 __________________________________________________________________________ 

 __________________________________________________________________________ 

SESI 4

Dalam dokumen Penyusunan KU APBD Dan PPA (Halaman 36-46)

Dokumen terkait