• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

B. Deskripsi Pelaksanan Penelitian siklus I

C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahsan

A. Hasil Penelitian Deskripsi Per Siklus

B. Pembahasan Hasil Laporan

BAB V Penutup

A. Kesimpulan

B. Saran

3. Bagian Akhir

Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran dan

21 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak

akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan.

Menurut W.J.S. Purwadarminta berpendapat bahwa prestasi adalah

hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya).

Qohar dalam Jamarah mengatakan bahwa prestasi sebagai hasil yang

telah diciptakan, hasil pekerjaan atau hasil yang menyenangkan hati

yang diperoleh dengan jalan keuletan.

Harahap memberikan batasan bahwa prestasi adalah penilaian

pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang

berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada

mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. Winkel (1996:

226) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti

keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Dengan demikian,

prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh

seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Arif Gunarso

22

maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-

usaha belajar.

Setelah menelusuri uraian diatas, dapat dipahami mengenai

makna kata prestasi dan belajar. Prestasi pada dasarnya adalah hasil

yang diperoleh dari suatu aktivitas. Adapun belajar pada dasarnya

adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri

individu, yaitu perubahan tingkah laku. Dengan demikian, prestasi

belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang

mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari

aktivitas dalam belajar (Djamarah, 1994: 19-20) yang dikutip dari

Hamdani (2011:137-138) dalam bukunya yang berjudul Strategi

Belajar Mengajar.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa dalam

memenuhi keberhasilan tertentu setelah mempelajari materi

pembelajaran yang diajarkan pendidik

2. Fungsi Prestasi Belajar

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas

pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai “tendensi keingin tahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum manusia”.

23

c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi

peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi,

dan berperan sebagai umpan balik (feedback) dalam meningkatkan

mutu pendidikan.

d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu

institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi

belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu

institusi pendidikan. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan

relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator

ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat

dijadikan indikator tingkat kesuksesan peserta didik di masyarakat.

Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan pula dengan

kebutuhan masyarakat.

e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan)

peserta didik. Dalam proses pembelajaran, peserta didik menjadi

fokus utama yang harus diperhatikan, karena peserta didiklah yang

diharapkan dapat menyerap seluruh materi pembelajaran (Arifin,

2011: 12-13)

3. Kegunaan Prestasi Belajar

Prestasi belajar teryata mempunyai banyak kegunaan, antara lain:

24 b. Untuk keperluan diagnostik.

c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan.

d. Untuk keperluan seleksi.

e. Untuk keperluan penempatan atau jurusan.

f. Untuk menentukan isi kurikulum.

g. Untuk menentukan kebijaksanan sekolah (Arifin, 2011: 13)

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi belajar

Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil

interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dalam diri

(factor internal) maupun dari luar diri (factor eksternal) individu.

Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

pentingan sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam

mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya.

a. Yang tergolong faktor internal adalah:

1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun

yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya

pengelihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebaginya.

2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh teridiri atas:

a) Faktor intelektif yang meliputi:

(1) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.

(2) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah

25

b) Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu

seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi,

penyesuaian diri.

3) Faktor kematangan fisik maupun psikis.

4) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan

b. Yang tergolong faktor eksternal, ialah:

1) Faktor sosial yang terdiri atas:

a) Lingkungan keluarga.

b) Lingkungan sekolah.

c) Lingkungan masyarakat.

d) Lingkungan kelompok.

2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,

dan kesenian.

3) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar,

dan iklim.

Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung

ataupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar (Ahmadi dan

Supriyono, 2004: 138).

B.IPA

1. Pengertian IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terdapat tiga istilah yang terlibat

dalam hal ini, yaitu “ilmu”, “pengetahuan”, dan“alam”. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia. Dalam hidupnya,

26

banyak sekali pengetahuan yang dimiliki manusia. Pengetahuan

tentang agama, pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, sosial, dan

alam sekitar adalah contoh pengetahuan yang dimiliki manusia.

Pengatahuan alam berarti pengetahuan tentang alam semesta beserta

isinya.

Ilmu adalah pengetahuan yang alamiah, pengetahuan yang

diperoleh secara ilmiah, artinya diperoleh dengan metode ilmiah. Dan

sifat utama ilmu adalah rasional, artinya masuk akal, logis, atau dapat

diterima akal sehat, dan objektif. Artinya, sesuai dengan objeknya,

sesuai dengan kenyataan, atau sesuai dengan pengamatan. Dengan

pengertian ini, IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari

tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini

(sukarno, 1973) yang dikutip dari Wisudawati dan sulistyowati (2014: 23) dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Pembelajaran IPA”.

Menurut Carin dan Sund (1993) mendefinisikan IPA sebagai

“pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperiment”. Merujuk pada definisi Carin dan Sund tersebut maka IPA memiliki empat unsur utama, yaitu:

a. Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena

alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat. Persoalan IPA

dapat dipecahkan dengan menggunakan prosedur yang bersifat

27

b. Proses: proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan

adanya prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah.

Metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perencangan

eksperiment atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan

kesimpulan.

c. Produk: IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan

hukum.

d. Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam

kehidupan sehari-hari (Wisudawati dan Sulistyowati, 2014: 24)

H.W Fowler mengatakan bahwa IPA adalah ilmu yang

sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala

kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi. Sedangkan Nokes di dalam bukunya “Science in Education

menyatakan bahwa IPA adalah pengetahuan teoritis yang diperoleh

dengan metode khusus (Ahmadi dan Supatmo, 2000: 1).

Berdasarkan uraian diatas, peneliti menyimpulkan pengertian

IPA adalah ilmu pengetahuan terhadap pengamatan yang bersifat

rasional mengenai gejala-gejala alam yang merumuskan keterangan

ilmiahnya.

2. Fungsi Mata Pelajaran IPA

Mata pelajaran Pengetahuan Alam di Madrasah Ibtidaiyah (MI)

28

dalam kehidupan sehari-hari serta untuk melanjutkan pendidikan ke

jenjang pendidikan selanjutnya (Departemen Agama RI, 2004: 206).

3. Tujuan Mata Pelajaran IPA

a. Menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep Pengetahuan Alam

yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

b. Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap

Pengetahuan Alam dan teknologi.

c. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

d. Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan

lingkungan alam.

e. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling

mempengaruhi antara Pengetahuan Alam, lingkungan, teknologi

dan masyarakat.

f. Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu

ciptaan Allah Swt (Departement Agama RI, 2004: 206).

4. Kegiatan Mata Pelajaran IPA

Kegiatan pembelajaran IPA lebih diarahkan pada pengalaman

belajar langsung daripada pengajaran (mengajar). Guru berperan

sebagai fasilitator sehingga peserta didik lebih aktif berperan dalam

proses belajar. Guru terbiasa memberikan peluang seluas-luasnya agar

29

mengaktifkan semua siswa secara fositif da edukatif (Departement

Agama RI, 2004: 211).

5. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA

Ruang lingkup mata pelajaran Pengetahuan Alam meliputi dua

aspek.

a. Kerja ilmiah yang mencakup: penyelidikan, berkomunikasi ilmiah,

pengembangan kreatifitas dan pemecahan masalah, sikap dan nilai

ilmiah.

b. Pemahaman konsep dan penerapannya mencakup:

1)Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,

tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

2)Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat

dan gas.

3)Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,

listrik, cahaya dan pesawat sederhana.

4)Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya dan

benda-benda langit lainnya.

5)Pengetahuan Alam, lingkungan, teknologi, dan masyarakat

(saling temas) merupakan penerapan konsep Pengetahuan

Alam dan saling keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi

30

sederhana termasuk merancang dan membuat (Departemen

Agama RI, 2004: 206).

C. Fotosintesis

1. Pengertian Fotosintesis

Fotosintesis berasal dari bahasa Yunani, yang artinya

“menyusun dalam cahaya” (Surya, 2008: 93). Sedangkan Priyono, dkk. (2009:46) mengatakan fotosintesis adalah proses pembuatan makanan

pada tumbuhan. Sulistyowati dan Sukarno (2009: 32) juga

menjelaskan bahwa fotosintesis adalah proses pembuatan makanan

pada tumbuhan dengan bantuan cahaya matahari. Penjelasan Arifin,

dkk (2009: 18) melengkapi penjelasan uraian mengenai fotosintesis,

mengatakan bahwa fotosintesis adalah pembentukan karbohidrat dari

karbon dioksida dan air dengan bantuan energi cahaya serta klorofil.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

fotosintesis adalah proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau

melalui energi cahaya dengan tersusunnya air, karbon dioksida pada

zat hijau daun (klorofil) sehingga menghasilkan glukosa/karbohidrat

31 2. Proses Terjadinya Fotosintesis

cahaya

Klorofil

Gambar. 2 Proses Fotosintesis. Keterangan:

: Nama senyawa dari Air.

: Nama senyawa dari Karbon dioksida.

: Nama senyawa dari Gula/ gluskosa.

: Nama senyawa dari oksigen.

Dalam proses pembuatan makanan, tumbuhan

memerlukan bahan-bahan penting. Bahan-bahan yang dibutuhkan

tumbuhan adalah air, karbon dioksida, dan sinar matahari. Air diserap

oleh tumbuhan dari dalam tanah. Air yang diserap mengandung

berbagai zat hara yang menyuburkan tanaman. Bagian akar berbentuk

halus sehingga mudah menyusup kedalam sela-sela tanah. Air yang

diserap oleh akar akan melewati pembuluh kayu dalam batang.

Dari batang air diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan.

Karbon dioksida masuk ke tumbuhan melalui mulut daun (stomata)

32

kecil yang banyak terdapat dibagian bawah daun. Lentisel adalah

lubang-lubang hmkecil yang terdapat di batang. Air dan karbon

dioksida yang diserap akan diolah menjadi karbohidrat. Untuk

membuat makanan, tumbuhan memerlukan cahaya matahari sebagai

sumber energi.

Proses fotosintesis hanya terjadi pada siang hari. Hasil

fotosintesis berupa karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat sebagai hasil

fotosintesis diedarkan keseluruh bagian tumbuhan. Selain diedarkan

ke seluruh bagian tumbuhan, karbohidrat juga disimpan sebagai

cadangan makanan. Karbohidrat disebut juga zat gula (Sulistyowati

dan Sukarno, 2009: 32).

3. Hasil Proses Fotosintesis

Tumbuhan menggunakan zat tepung sebagai sumber tenaga

untuk tumbuh, berbunga, dan berbuah. Jika zat tepung yang ada

berlebihan, zat tepung itu akan disimpan sebagai cadangan makanan.

Semua tumbuhan membuat makanan dalam jumlah banyak. Makanan

yang berlebih biasanya disimpan sebagai cadangan. Cadangan

makanan disimpan dalam bentuk karbohidrat. Semua bagian tubuh

tumbuhan dapat digunakan untuk tempat menyimpan makanan. Akan

tetapi, ada tumbuhan tertentu yang menggunakan bagian tertentu untuk

menimbun makanan. Bagian tubuh yang menyimpan karbohidrat, akan

33

Jenis-jenis tumbuhan yang menyimpan cadangan makanannya, antara

lain:

a. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam umbi.

Contohnya: kentang, singkong, wortel.

Gambar. 3 Hasil Fotosintesis yang Menyimpan Cadangan Makanannya di dalam Umbi.

b. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam batang.

Contohnya: sagu dan tebu.

Gambar. 4 Hasil Fotosintesis yang Menyimpan Makanannya di dalam Batang.

34

c. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam buah.

Contohnya: mangga, pepaya, pisang, dan lain-lain.

Gambar. 5 Hasil Fotosintesis yang Menyimpan Cadangan Makanannya di dalam Buah.

d. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam biji.

Contohnya: kacang tanah, kacang kedelai, kacang merah, kacang

hijau, padi, dan jagung.

Gambar. 6 Hasil Fotosintesis yang Menyimpan Cadangan Makanannya di dalam Biji.

Akar, batang, dan buah banyak mengandung karbohidrat.

Karbohirat merupakan sumber makanan bagi hewan dan manusia.

Proses fotosintesis juga menghasilkan oksigen. Oksigen digunakan

untuk bernapas oleh makhluk hidup. Proses pernapasan disebut juga

respirasi. Respirasi terjadi pada tumbuhan melalui stomata dan lentisel.

Pernapasan pada tumbuhan terjadi dengan menghisap oksigen.

35

Perubahan bahan makanan menjadi energi terjadi pada malam hari.

Pada siang hari tumbuhan menyerap karbondioksida dan melepas

oksigen serta uap air.

Sinar matahari sangat berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman.

Sinar matahari yang cukup membuat tumbuhan terlihat hijau.

Sebaliknya, tanaman yang kurang mendapat cahaya matahari akan

membuat tumbuhan pucat dan tidak normal (Sulistyowati dan Sukarno,

2009: 33-34).

D. Media Pop-up

1. Pengertian Pop-up

Menurut Bluemel dan Taylor (2012: 22) memberikan

pengertian pop-up book adalah sebuah buku yang menampilkan potensi untuk bergerak dan interaksinya melalui penggunaan kertas

sebagai bahan lipatan, gulungan, bentuk roda, atau putarannya.

Sedangkan menurut Joko Muktiono (2003: 65), pop-up

book adalah sebuah buku yang memiliki tampilan gambar yang bisa ditegakkan serta membentuk obyek-obyek yang indah dan

dapat bergerak atau memberi efek yang menakjubkan.

Mendukung dari kedua pendapat diatas, Dzuanda (2011:

1) menjelaskan pengertian pop-up book adalah sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur 3

36

mulai dari, tampilan gambar yang dapat bergerak ketika

halamannya dibuka (Rahmawati: 4).

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa media pop-up adalah suatu alat penghantar pesan, berupa buku tiga dimensi yangmana jika halamannya dibuka akan

memberikan efek-efek yang menakjubkan, sebagai proses belajar

mengajar dalam menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan bagi siswa.

2. Manfaat Media Pop-up

Menurut Dzuanda (2011: 5-6), media pop-up book

memiliki berbagai manfaat yang sangat berguna, yaitu:

a. Mengajarkan anak untuk lebih menghargai buku dan

memperlakukannya dengan lebih baik.

b. Mendekatkan anak dengan orang tua karena buku pop-up

memiliki bagian yang halus sehingga memberikan kesempatan

untuk orang tua, duduk bersama dengan putra-putri mereka

dan menikmati cerita (mendekatkan hubungan antara orang

tua/ guru dan anak/ siswa).

c. Mengembangkan kreatifitas anak.

d. Merangsang imajinasi anak.

e. Menambah pengetahuan hingga memberikan penggambaran

37

f. Dapat digunakan sebagai media untuk menanamkan kecintaan

anak terhadap membaca (Rahmawati: 4).

Berdasarkan penjelasan di atas, diharapkan media pop-up

book bermanfaat dalam proses belajar mengajar dalam

menyampaikan materi IPA kepada siswa dan dapat mengatasi

kesulitan belajar siswa dalam menerima pembelajaran IPA di kelas.

3. Kegunaan Media Pop-up

a. Menghidupkan gagasan abstrak dari materi pembelajaran IPA

dengan pemberian efek tokoh kartun yang disenangi siswa.

b. Menciptakan berfikir kritis melalui pengembangan imajinasi

siswa.

c. Memotivasi siswa dalam membangkitkan suasana pembelajaran

yang menyenangkan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa.

4. Jenis-jenis Teknik Pop-up

Menurut Sabuda (diakses di www. Robetsabuda. Com

tanggal 15 April 2015) terdapat beberapa macam teknik pop-up

diantaranya sebagai berikut:

a. Transformations. Yaitu bentuk tampilan yang terdiri dari potongan-potongan pop-up yang disusun secara vertical.

b. Volvelles. Yaitu bentuk tampilan yang menggunakan unsur lingkaran dalam pembuatannya.

38

c. Peepshow. Yaitu tampilan yang tersusun dari serangkaian tumpukan kertas yang disusun bertumpuk menjadi satu

sehingga menciptakan ilusi kedalaman dan perspektif.

d. Pull-tabs. Yaitu sebuah tab kertas geser atau bentuk yang ditarik dan didorong untuk memperlihatkan gerakan gambar baru.

e. Carousel. Teknik ini didukung dengan tali, pita, atau kancing yang dapat dibuka dan dilipat kembali berbentuk benda yang

komplek.

f. Box and cylinder atau kotak dan silinder, adalah gerakan sebuah kubus atau tabung yng bergerak naik dari tengah halaman

ketika halaman dibuka. Dikutip dari Jatu Pramesti dalam

Skripsinya yang berjudul Pengembangan Media Pop-up Book

Tema Peristiwa untuk Kelas II SD Negeri Pakem 1

(diaksesdihttp://eprints.uny.ac.id/24007/1/jatu%20Pramesti_11 108241009.pdf Tanggal 5 Agustus 2016).

Terdapat beberapa teknik pop-up yang dijadikan sebagai dasar pembuatannya. Dalam pembuatan media pop-up ini peneliti

menggunakan teknik Transformation, Pull-tabs, dan Carousel.

Alasan menggunakan teknik tersebut dikarenakan, baru dipahami

peneliti dan dapat dikatakan sampai ambang batas dari pembelajaran

yang peneliti tempuh.

39

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

1. Gambaran Umum MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo

Penelitian ini dilakukan di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo,

Argomulyo, Salatiga. Madrasah Ibtida’iah ini merupakan salah satu sekolah swasta yang berada di jalan Merbabu No. 83 A, Noborejo RT 03/07

Kecamatan Arghomulyo, Kota Salatiga.

a.Dengan visi:

1) Terbentuknya generasi muslim yang beriman.

2) Beramal sholeh, berakhlaqul kharimah.

3) Terampil kreatif mandiri dan bertanggung jawab dalam beragama,

berbangsa, dan bernegara dan misi.

b.Misi

1) Menyelanggarakan pendidikan umum dan agama yangmengedepankan

peningkatan kualitas guru dan siswa dalam bidang IPTEK dan

IMTAQ.

2) Mengembangkan dan mengamalkan nilai-niali akhlaqul karimah yang

sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.

3) Membina dan menggembangkan potensi siswa sehingga mampu

terampil dan kreatif dalam menghadapi tuntutan zaman, inovatif dan

mandiri dalam bidang social keagamaan, budaya, berbangsa dan

40

4) Meningkatkan kebiasaan berprilaku displin dan bertanggung jawab

dalam kehidupan bermasyarakat baik dalam lingkungan keluarga,

madrasah maupun masyarakat.

5) Menerapkan menegement berbasis madrasah.

c.Identitas Sekolah

Tabel. 1 Data Identitas MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo

d.Keadaan Guru dan Karyawan

Sekolah MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo memiliki 12 tenagan

pendidik. Adapun rincian data tenaga pendidik adalah sebagai berikut:

Table. 2 Data Tenaga Pendidik MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo

No. Nama Jabatan

No. Nama Sekolah

MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo

1. Status Sekolah Swasta

2. Alamat Jalan Merbabu No. 83

Noborejo

3. Desa/Kelurahan Noborejo

4. Kecamatan Argomulyo

5. Kabupaten Semarang

41

1. Drs. Marno Kepala Madrasah

2. Yuli Inayati, A. S.PdI Guru Kelas

3. Pranti Lestari, S. PdI Guru Kelas

4. Agus Guproni, S. PdI Guru MAPEL

5. Indah SR, S. PdI Guru Kelas

6. Ratna Puspita S, S.PdI Guru Kelas

7. Agus Setyoko, S.PdI Guru MAPEL

8. Muzayinah, S.Ag Guru Kelas

9. Abdul Wahab, S.Ag Guru Kelas

10. Muntaha, S. PdI Guru MAPEL

11. Kasmin Sopir

12. Solikhan Kebersihan

e.Karakteristik Siswa Kelas V

Penelitian Tindak Kelas ini dilakukan pada siswa kelas V di MI

Tarbiyatul Islamiyah, Noborejo, Argomulyo, Salatiga, Tahun Ajaran

2016/2017. Siswa kelas V yang menjadi subyek penelitian ini berjumlah

20 siswa, terdiri dari 12 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki. Penelitian

dilakukan pada semester pertama tahun ajaran 2016/2017.

Penelitian Tindakan Kelas ini adalah salah satu upaya dalam

rangka penerapan media pop-up materi fotosintesis untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah, Argomulyo,

42

Salatiga. Adapun nama-nama siswa yang menjadi subyek penelitian ini

sebagai berikut:

Table.3 Data Kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo.

No. Nama Siswa Jenis Kelamin

1. Ani Nur Azizah Perempuan

2. Diva Esti Riyanti Perempuan

3. Faiz Nur Alfin Al- Ghofar Laki-laki

4. Fitri Nasyirotul Azizah Perempuan

5. Jihan Syifa Agustin Perempuan

6. Lia Nur Istiqomah Perempuan

7. Kelvin Oscar Pelupesi Laki-laki

8. M. Faisal Rifani Laki-laki

9. M. Khoirun Nasikin Laki-laki

10. Marwah Setiyani Perempuan

11. Mila Cahya Kusuma Perempuan

12. Nabil Adi Nugroho Laki-laki

13. Nabila Ari Maulina Perempuan

14. Pasya Wahyu Adi Nugroho Laki- laki

15. Putri Yunta Arsanti Perempuan

16. M. Ridwan Irwansyah Laki-laki

17. Satria Aji Pratama Laki-laki

18. Salwa Setyawati Perempuan

43

20. Nova Indah Ardani Perempuan

f. Kurikulum MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo

MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Argomulyo, Salatiga ini

menerapkan kurikulum KTSP pada siswa kelas II, III, V, VI dan

Kurikulum 2013 pada siswa kelas I, dan IV. Berdasarkan kurikulum

yang diterapkan tersebut, diketahui bahwa kelas V masih menggunakan

KTSP. Maka peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas ini

menggunakan RPP KTSP mata pelajaran IPA materi fotosintesis.

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada tahun

ajaran baru 2016/2017 yaitu observasi tanggal 1 Agustus 2016 dan mulai

mengajar pada tanggal 4 sampai 5 Agusutus 2016. Peneliti melakukan

langkah penelitian secara kolaborasi dengan guru kelas V Ibu Ratna Puspita

Sari, S. PdI. Dimana peneliti bertindak sebagai pengamat, sedangkan yang

bertindak sebagai guru adalah guru kelas V. Hal ini sudah sesuai dengan

bagaimana semestinya dalam proses dari PTK tersebut.

Penelitian ini dilakukan dalam tahap siklus I, dan siklus II.

Setiap siklus memiliki beberapa tahapan yang sama yakni perencanaa,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahapan ini saling terkait

dan kelanjutan, inilah ciri dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Berikut

Jadwal Penelitian Tindakan Kelas di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo,

44

Kegiatan Siklus I Waktu

Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Siklus II Persiapan Pelaksanaan Rabu, 3 Agustus 2016 Kamis, 4 Agustus 2016 Waktu Kamis, 4 Agustus 2016 Jum’at, 5 Agustus 2016

B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus

Dokumen terkait