• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

C. Subyek Penelitian

Menurut Arikunto yang dimaksud dengan sumber data adalah subjek dimana data diperoleh.40 Subjek dalam penelitian kualitatif adalah suatu cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling. Teknik purposive sampling ini merupakan

40Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Renika Cipta, 2006), 129.

teknik yang berdasarkan pada pertimbangan dan sesuai dengan tujuan penelitian.41

Dengan menggunakan Teknik purposive sampling maka peneliti mempertimbangkan sumber informan (orang yang memberi informasi) dalam penelitian, yang dianggap lebih mengetahui tentang fokus masalah yang diteliti. Karena penelitian kualitatif lebih banyak dilaksanakan di lapangan maka dibutuhkan pendekatan sosial langsung dengan informan.

Pemilihan informan ini dengan maksud tidak selalu menjadi wakil dari subjek penelitian, tetapi informan memiliki pengetahuan atau penguasaan data/informasi.

Adapun yang dapat ditetapkan sebagai informasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kepala sekolah 2. Guru

3. Waka Kurikulum 4. TU (Tata Usaha) 5. Murid

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu Penelitian ilmiah dapat dikatakan valid apabila data yang diperoleh dapat diuji kebenarannya. Dalam suatu penelitian ilmiah, metode pengumpulan data yang valid dalam rangka menjawab seluruh persoalan-persoalan yang terkait dengan masalah penelitian yang dilakukan. Untuk

41 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D (Bandung: ALFABETA.

2012), 216.

mendapatkan data tersebut maka harus menggunakan metode pengumpulan data yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap segala yang tampak pada objek penelitian.42

Menurut Arikunto, Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan formal atau blangko pengamatan sebagai instrument.43

Dalam pelaksanaan observasi ini, peneliti menggunakan observasi penelitian partisipansif dengan harapan peneliti mampu melaksanakan pengamatan secara cermat terhadap perilaku subjek, dan mempunyai pemahaman dan kemampuan dalam membuat makna atas kejadian atau fenomena yang dapat dilihat langsung oleh mata, dapat didengar, dapat dihitung dan diukur.

Metode observasi yang digunakan oleh peneliti sebagai cara untuk mengungkapkan data sebagai berikut:

a. Letak geografis MTs Negeri Arjasa

b. Aktifitas objektif terkait proses pelaksanaan belajar menajemen berbasis sekolah di MTs Negeri Arjasa Jember

c. Kondisi objektif pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di MTs Negeri Arjasa Jember

42S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), 158.

43Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Renika Cipta, 2006), 204.

2. Interview

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telepon.44

Ditinjau dari pelaksanaannya, interview dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara.

b. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Oleh karena itu dalam wawancara, peneliti telah menyiapkan instrument peneliti berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawaban pun telah dipersiapkan.

c. Pedoman wawancara semi terstruktur, yakni mula-mula pewawancara menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut.

Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam.45

Dalam penelitian ini, peneliti untuk mencari data-data penelitian dengan menggunakn metode wawancara tidak terstruktur, dimana peneliti

44 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D (Bandung: ALFABETA, 2012), 137-138.

45Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Renika Cipta, 2006), 204.

langsung mengadakan wawancara dengan membuat daftar pertanyaan secara garis besarnya saja.

Dari interview ini data diperoleh antara lain:

a. Bagaimana Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Paedagogik Guru Di MTs Negeri Arjasa Jember ?

b. Bagaimana Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Sosial Guru Di MTs Negeri Arjasa Jember?

c. Bagaimana Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Kepribadian Guru Di MTs Negeri Arjasa Jember?

d. Bagaimana Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Di MTs Negeri Arjasa Jember?

3. Dokumentasi

Metode ini tidak kalah pentingnya dari metode-metode lain. adalah metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat atau agenda dan sebagainya.46

Sedangkan metode dokumentasi menurut Margono adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip- arsip dan

46 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D (Bandung: ALFABETA, 2012), 206.

termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhububungan dengan masalah penelitian.47

Dengan demikian dokumenter ini dapat disimpulkan sebagaimana usaha pengumpulan sumber data dari setiap bahan tertulis dalam bentuk konkrit, berupa cetakan.

Data yang diperoleh dari teknik ini antara lain:

a. Profil MTs Negeri Arjasa Jember.

b. Visi, misi dan tujuan MTs Negeri Arjasa Jember.

E. Analisis Data

Setelah diperoleh dari lapangan, maka dilakukan analisis data. Analisa data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan mengemukakan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.48

Dengan mempertimbangkan jenis yang digunakan maka metode data yang digunakan adalah analisis deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lainnya sehingga dapat dengan mudah dipahami temuannya dan dapat diinformasikan kepada orang lain.

47S. Margono, Metode Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), 181.

48Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), 248.

Metode ini diujikan untuk mendeskripsikan data yang terkait dengan masalah pokok yang memperoleh dalam sebuah penelitian, sekaligus menganalisanya berdasarkan kualitas data yang menjadi bahan deskripsi.

Menurut Iqbal Hasan, bahwa analisa data adalah proses pengatur urutan data, mengorganisasikan kedalam suatu pola, kategori dan satuan urutan dasar.49

Langkah-langkah dalam analisis data adalah sebagi berikut:

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting yang kemudian dicari tema dan polanya.50

Data yang diperoleh di lapangan cukup banyak, oleh karena itu perlu dilakukan pencatatan secara teliti oleh peneliti. Semakin lama seorang peneliti berada di lapangan, maka akan semakin banyak, kompleks, dan rumit pula data yang diperoleh.

2. Penyajian Data

Penyajian data yang merupakan langkah merancang dengan berkesinambungan terhadap deretan, kolom-kolom sebuah matrik untuk data kualitatif dan memutuskan jenis dan bentuk data yang harus dimaksudkan dalam laporan selama memperoleh data di lapangan.

Penyajian data adalah suatu cara untuk memaparkan data secara rinci dan sistematis setelah dianalisis ke dalam format yang sudah

49Igbal Hasan, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya (Jakarta: Ghailia Indonesia, 2002), 244.

50Sugiyono, Metodolog Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D (Bandung: ALFABETA, 2012), 247.

disiapkan sebelumnya. Setelah mereduksi data, maka hal yang dilakukan selanjutnya adalah menyajikan data.Penyajian data dalam peneliian kualitatif dapat dilakukan dalam bentuk table, grafik, pic chart, picthogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terkategorisasi, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.51

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah proses analisa data yang harus dilakukan secara terus-menerus guna menemukan validitas data kemudian peneliti membuat kesimpulan. Setelah melakukan reduksi data dan penyajian data, maka langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan.

Dalam melakukan pengumpulan data kesimpulan sementara yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang bersifat sementara, serta akan berubah sewaktu-waktu ketika peneliti terjun kelapangan.

Dengan demikian kesimpulan yang diperoleh bisa saja menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya, akan tetapi mungkin tidak. Hal itu disebabkan karena masalah rumusan masalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara dan dapat berubah serta berkembang setelah peneliti berada di lapangan.

Penarikan kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan tersebut dapat

51Ibid., 249.

berupa deskriptif atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap, sehingga setelah diteliti menjadi jelas.52

F. Keabsahan Data

Sedangkan untuk menguji validitas data yang diperoleh, peneliti menggunakan triangulasi sumber. Triangulasi sumber adalah mengecek derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melaui sumber data yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan diantaranya:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

d. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.53

Untuk memperoleh keabsahan data, maka diperlukan penjelasan dalam proses penelitian, sehingga penelitian ini nantinya akan memperoleh data yang valid. Dalam penelitian perlu adanya komunikasi yang aktif antara komponen-komponen yang ada di lembaga MTs Negeri Arjasa Jember dengan peneliti, maka peran yang dilakukan untuk menggali data adalah dengan melakukan interview, observasi, serta dokumentasi yang terkait dengan rumusan masalah penelitian.

52Sugiyono, Metodolog Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D (Bandung: ALFABETA, 2012), 253.

53Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), 331.

Upaya peneliti dalam melakukan interview bertujuan untuk mengetahui bagaimana kompetensi guru di MTs Negeri Arjasa Jember.

Sedangkan peran peneliti dalam melakukan observasi adalah bertujuan untuk mengamati keadaan yang terjadi di lapangan, sehingga dengan penelitian ini peneliti dapat secara langsung mengetahui bagaimana penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di MTs Negeri Arjasa. Adapun data dokumentasi adalah untuk mengetahui sejarah berdirinya, struktur organisasi, keadaan sarana prasarana serta data-data tentang guru dan siswa yang ada di lembaga MTs Negeri Arjasa, sehingga setelah peneliti mengadakan interview yang didukung dengan melihat data-data yang ada di dokumen , maka keabsahan data penelitian akan didapat apabila hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan realita dengan rumusan masalah yang telah ditentukan.

G. Tahap-tahap Penelitian

Tahap penelitian perlu diuraikan yang mana nantinya bisa memberikan deskripsi tentang keseluruhan perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data, analisa data, sampai penulisan laporan.

Tahap-tahap penelitian menurut Bogdan dikutip Moleong menyajikan tiga tahapan, yaitu:

1. Tahap Pra Lapangan

Dalam hal ini sebelumnya turun langsung kelapangan peneliti mempersiapkan proposal penelitian sebagai rancangan awal nantinya ketika di lapangan.

Kegiatan pra lapangan ini setidaknya terdiri dari:

a. Menyusun rancangan peneitian

b. Memilih lapangan penelitian. Cara terbaik yang perlu ditempuh dalam penentuan lapangan penelitian ialah dengan jalan mempertimbangkan teori substantive, pergilah dan jajakilah lapangan untuk melihat apakah terdapat kesesuaian dengan kenyataan yang berada dilapangan.

Keterbatasan geografis dan praktis seperti waktu, biaya, tenaga perlu pula dijadikan pertimbangan dalam penentuan lokasi penelitian.54 c. Mengurus perizinan. Pertama-tama yang perlu diketahui oleh peneliti

ialah siapa saja yang berkuasa dan berwenang memberikan izin bagi pelaksanaan penelitian. Selain mengatahui siapa yang berwenang, segi lain yang perlu diperhatikan ialah persyaratan yang diperlukan.

Persyaratan itu dapat berupa 1) Surat tugas, 2) Surat izin instansi, 3) Identitas diri, 4) barang kali perlu mempertimbangkan perlengkapan peneliti seperti kamera foto, tape recorder, video recorder dan sebagainya. Syarat lain yang perlu dimiliki oleh peneliti ialah syarat pribadi peneliti sendiri, yaitu sikap terbuka, jujur, bersahabat, simpatik dan empatik, objektif dalam menghadapi konflik, tidak pandang bulu, berlaku adil, dan sikap-sikap positif lainnya.55

d. Menjajaki dan menilai keadaan lapangan. Penjajakan dan penilaian lapangan akan terlaksana dengan baik apabila peneliti sudah membca terlebih dahulu dari kepustakaan atau mengetahui melalui orang dalam tentang situasi dan kondisi daerah tempat penelitian dilakukan.

54Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), 86.

55Ibid., 87.

e. Memilih dan memanfaatkan informan adalah orang dalam pada latar penelitian. Informan adalah orang yang dimanfaaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi, ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian.56 f. Menyiapkan perlengkapan penelitian. Peneliti hendaknya menyiapkan

tidak hanya perlengkapan fisik, tetapi segala macam perlengkapan peneliti dimulai, peneliti memerlukan izin mengadakan penelitian, kontak dengan daerah yang menjadi latar penelitian melalui surat atau melalui orang yang dikenal sebagai penghubung.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Agar pekerjaan lapangan menjadi sukses, peneliti harus memahami latar penelitian dan persiapan diri. Maksudnya dalam hal penampilan peneliti hendaknya menyesuaikan penampilannya dengan kebiasaan, adat, tata cara, dan kultur latar penelitian. Penampilan fisik seperti cara berpakaian pun hendaknya diberi perhatian secara khusus oleh peneliti.

Faktor waktu dalam penelitian cukup menentukan , sebab jika tidak diperhatikan oleh peneliti, ada kemungkinan peneliti demikian asyik dan tenggelam dalam kehidupan orang-orang pada latar penelitian sehingga waktu yang direncanakan itu menjadi berantakan.

Saat memasuki lapangan, keakraban pergaulan dengan subjek perlu dipelihara selama bahkan sampai sesudah tahap pengumpulan data.Jangan sampai terjadi seorang subjek dalam hubungan keakraban itu merasa

56Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011) 90.

dirugikan. Selain itu peneliti hendaknya memperhitungkan pula keterbatasan waktu, tenaga dan mungkin biaya sehingga ia tidak sampai terpancing untuk mengikuti arus kegiatan masyarakat atau orang pada latar penelitian.

3. Tahap Analisis Data

Analisis data, menurut Patton yang dikutip oleh Moleong adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar. Saat menganalisis data, peneliti hendaknya mempunyai pertanyaan apakah subjek mengatakan/memberikan jawaban yang benar? Untuk menjawab persoalan itu, peneliti harus mempunyai teknik “menemukan keabsahan data” dengan jalan mengeceknya dengan subjek lainnya atau dengan laporan /dokumen atau mengadakan triangulasi.57 Setelah data semua terkumpul peneliti menganalisa keseluruhan data dan kemudian dideskripsikan dalam laporan.

57Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011) 108.

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. GambaranObjekPenelitian

Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan di MTS Negeri Arjasa Jember, dalam hal ini bukan keseluruhan obyeg yang diteliti, tetapi hanya hal-hal yang terkait atau orang yang dianggap mengetahui dan mengenal tentang hal yang akan dikaji

1. SejarahSingkatMTsN Arjasa

MTsN Arjasa didirikan pada tanggal 15 juni 1980 atas prakarsa dari Kepala KUA yaitu Bapak Chotib.S dan Penilik Pendais ( Bpk Mudzakir) didukung oleh Guru-guru Agama, Kepala SDN Arjasa dan Muspika Kecamatan Arjasa. Dari hasil musyawarah yang dihadiri ± 40 orang adalah :

a. Membentuk Yayasan Pendidikan Islam Arjasa dengan ketua Bpk.Drs.H. mustopo

b. Mendirikan Madrasah Tsanawiyah Arjasa Tahun Pelajaran 1980/1981 c. Mengangkat Kepala Madrasah yaitu Bp. H. Satihan

d. Tempat kegiatan belajar mengajar sementara si SDN Arjasa I e. Jumlah murid 13 orang

f. Jumlah pengajar 5 orang yaitu H. Satihan, Chotib S, Mudzakir, Lilis, Suinah dan Sutrisno.

Pada tahun pelajaran 1981 / 1982 tempat kegiatan belajar mengajar dipindah ke jalan Letnan Suprayitno 24 Arjasa menepati sebidang tanah

milik Yayasan Pendidikan islam Arjasa dengan bangunan gedung cukup sederhana. . Dan ditingkatkan lagi pada tanggal 12 Mei 1984 menjadi MTs Negeri Filial Arjasa ( Jember II ) berdasarkan SK Dirjen Bimbaga Islam No. Kep/E/PP.03.2/151/1984 Sebagai Kepala Madrasah pada waktu itu yaitu:

H. Satihan tanggal 12 Mei 1984 s/d 31 Januari 1994 dan H Thabarani, BA tanggal 05 Februari 1994 s/d 30 Juni 1997.

Pada tamggal 25 Pebruari 1994 bertempat di gedung Madrasah Tsanawiyah Negeri Fillial Arjasa Atas nama ketua Yayasan Pendidikan Islam

Drs.H. Ahmad Mustopo telah menyerahkan tanah seluas 2.025 M2 kepada MTs Negeri jember II Fillial Arjasa untuk dijadikan Madrasah Tsanawiyah Negeri penuh.

Berdasarkan SK Menag RI No. 107 Tanggal 17 maret 1997 MTs Arjasa Filial MTsN Jember II di Negerikan dengan nama Madrasah Tsanawiyah Negeri Arjasa.58

Berikut ini disajikan tabel dan gambaran sejarah pada masa pereode kepala Madrasyah Tsanawiyah Negeri Arjasa Jember mulai dari masa awal sampai sekarang.

58Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah Negeri Arjasa Jember tahun 2014/2015

Tabel 4.1

Periodisasi Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Arjasa Jember dari Sejarah tahun 1980 hingga sekarang59

No Periode Nama Kepala

1 H. Satihan Tahun 1980 – 1994

2 H Thabrani Tahun 1994 – 2004

3 Drs. Husnan Dja’far, MpdI Tahun 2004 – 2005 4 A. Machfudz Rachmat,S.Pd Tahun 2005 – 2008

5 Ah.Toyyib, S.Ag Tahun 2008 – 2013

6 Dra. NurulFaridha Tahun 2013 –Sekarang ( Dokumentasi terbaru 2015 MTs Negeri Arjasa jember ) 2. ProfilMTsNArjas

1.

Nama Sekolah/Madrasah : MTs NegeriArjasa NomorIdentitasSekolah ( NIS)2.

NomorIdentitas Madrasah ( NIM) NomorPokokSekolahNasional(NP SN)

: 919.006

211.350.919.006 20.581.451

2.

NomorStatistik Madrasah (NSM) : 121135090004

AlamatSekolah/Madrasah 2. : Jl. LetnanSuprayitno 24

Kecamatan : Arjasa

Kabupaten / Kota*) : Jember

Provinsi : JAWA TIMUR

KodePos : 68191

Telepon&Faksimili : 0331 – 540345

59Dukumentasi Madrasah Tsanawiyah Negeri Arjasa Jember tahun 2014/2015

E-mail Blog

: :

mtsnarjasa@yahoo.com mtsnarjasa@kemenag.go.id mtsnarjasa@wordpress.com Status Sekolah /Madrasah : Negeri

Nama Yayasan :

NomorAktePendirian/Kelembaga an

:

TahunBerdiriSekolah/Madrasah : 1984 Luas Tanah Sekolah/Madrasah

Luas Tanah Wakaf

: :

5.831 m2 1.509 m2 Luas BangunanSekolah/Madrasah : 851.75 m2

Status Tanah : Miliksendiri 3.831 m2

Hibah 2.025 m2 Wakaf 1.509 m2 Status Bangunan : Miliksendiri 1.000 m2 NomorSertifikattanah : 12.34.20.02.4.00010 Status Akreditasi / Tahun : A / 2011

3. Visi, Misi, Dan Tujuan MTs Negeri Arjasa

Untuk mengembangkan pendidikan diperlukan Visi, Misi, Dan

Tujuan yang jelas.KarenaVisi, Misi, Dan

Tujuaniniakanberfungsisebagaiarahdanmotivasi yang memberikandayagerakbagiseluruhunsur, disampingituVisi, Misi, Dan

Tujuansangaturgendalammenyatukanpersepsi, pandangan, cita-citadanharapanuntukmenjadisebuahkenyataan.

a. Visi Sekolah

Ungguldalamprestasi, berakhlaqulkarimah, majudalamkreasiberamalilmiyah.

b. MisiSekolah

1) MembentukPerilakuBerprestasiPadaSiswa 2) MembentukPolaPikir Yang Kritis Dan Kreatif

3) MenumbuhkanPenghayatan Agama

UntukMembentukSiswaBerakhlakulKarimah

4) MenumbuhKembangkanSikapDisiplin Yang

MampuMengaplikasikan Salam,Salat, Silaturrahimdan Baca Al-Qur’an (S3Q)

5) MengembangkanPolaPengajaran Yang Aktif, Kreatif, Efektif, DanMenyenangkan ( PAKEM)

6) MengembangkanTradisiBerpikirIlmiyah Yang

DidasariOlehPengamalanNilai -Nilai Agama Islam c. TujuanSekolah

Secara umum keberadaan unit pendidikan dinegara kita diharapkan menjadi media untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa.

Maka dari sinilah MTs Negeri Arjasa secara wajib telah mengambil bagian untuk turut berperan serta mencetak siswa yang ber akhlak dan berprestasi.

Berangkat dari latar belakang di atas maka menjadi tujuan dan sasaran bersama secara umum dan khusus bagi MTs Negeri Arjasa yang secara garis besar adalah upaya untuk peningkatan mutu pendidikan.

Maka secara rinci tujuan mengajukan permohonan bantuan untuk memenuhi kebutuhan (Pengadaan Gedung Pendidikan) berupa 3 Laboratorium yang dianggap sangat perlu adalah :

1) Untuk mensukseskan Wajar Dikdas 9 tahun.

2) Memberikan pelayanan kebutuhan pendidikan dilingkungan wilayah kec. Arjasa dan sekitarnya seideal mungkin.

3) Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk lebih memberikan kepercayaan kepada MTs Negeri Arjasa.

4) Keberadaan MTs Negeri Arjasa yang berada ditengah – tengah populasi SD/MI yang banyak dan semakin dirasakan secara statistik menjadi tujuan utama lulusan SD/MI tersebut.

5) Kebutuhan yang sangat mendesak dan mendasar sekali akan terpenuhinya fasilitas belajar yang seideal mungkin untuk menjaring dan menambah minat calon anak didik.

4. Sarana dan Prasarana MTs Negeri Arjasa Jember

Sebagai penunjang terlaksananya proses kegiatan belajar mengajar yang diperlukan adanya seperangkat sarana dan prasarana dan fasilitas yang mendukung kegiatan tersebut. Perlengkapan yang tersedia di MTs Negeri Arjasa bisa dikatakan cukup.

Adapun spesifikasi lelengkapan yang dimiliki oleh MTs Negeri Arjasa Jember sebagai berikut:

Tabel 4.2

Data Semua Ruang Yang ada di MTs Negeri Arjasa Jember

No JenisRuang Jumlah Perolehan Kondisi

1 KepalaSekolah Tidakada

-2 Kantor TU Tidakada

-3 Ruang Guru Tidakada

-4 BK Tidakada

-5 RuangKelas 10 Baik

6 Laboratorium IPA 1 MEDP Baik

7 LaboratoriumKomputer 1 DIPA 2010 Baik

6 Laboratorium Bahasa Tidakada -

-7 Perpustakaan 1 MEDP Baik

8 UKS 1 MEDP Baik

9 KoperasiSiswa Tidakada

-10 Masjid 1 WAKAF Baik

11 WC Guru 2 MEDP Baik

12 WC Murid 5 Hibah YPAI Baik

13 Gudang 1 Komite Baik

( Dokumentasi terbaru 2015 MTs Negeri Arjasa jember )

Tabel 4.3

Perabot Ruang Kelas ( belajar ) MTs Negeri Arjasa Jember

1 MejaBelajar 260 Baik

2 KursiBelajar 265 Baik

3 Kursi Guru 30 Baik

4 Meja Guru 20 Baik

5 AlmariKabinet 2 Baik

6 AlmariPengajar 8 Baik

( Dokumentasi terbaru 2015 MTs Negeri Arjasa jember )

5. Struktur Organisasi MTs Negeri Arjasa Jember

Tujuan dibentuk organisasi adalah pada dasarnya agar manajemen dan penyelenggara dapat berjalan dengan tertib dan teratur, sehingga semua kegiatan dan program yang hendak dijalankan dapat benar-benar terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan, adapun susuna strukturnya adalah:

Bagan 4.4

STRUKTUR ORGANISASI MTsN ARJASA

--- = garis kordinasi

= garis komado

( Dokumentasi terbaru 2015 MTs Negeri Arjasa jember )

KEPALA KANDEPAG Drs. Rosyadi BR, M.Pd.I

KEPALA MADRASAH Dra.NurulFaridha

KOMITE MADRASAH

Sariman

KEPALA TATA USAHA Niyati,SE

BIDANG

KEHUMASAN SuhartatikIsmail,S.Pd.I

BIDANG

SARANA DAN PRASARANAAdiSucipto,,S.Pd BIDANG KURIKULUM

DAN PENGEMBANGAN Nur Wahid, S.Pd.IMUTU

BIDANG

KESISWAAN FatimatuzZuhro,S.Pd

LABORATORIUM

RatnaKusumawati,S.Si.

PERPUSTAKAAN

KhusnulKhotimah BIMBINGAN DAN

KONSELING WiwinAgustini, S.Pd

WALI KELAS

Dewan Guru

GURU

SISWA / SISWI

6. Keadaan guru dan karyawan MTs Negeri Arjasa Jember

Data guru dan karyawan MTs Negeri Arjasa Jembe dapat di jelaskan sebai berikut:

1. Kepala Madrasah : DraNurulFaridha

2. Wakil Kepala Madrasah

2.1 Urusan Kurikulum :RatnaKusumawati,S.Si

2.2 Urusan Pembinaan kesiswaan : Fatimatuz Zuhro S.Pd.

2.3 Urusan Sarana Prasarana : Abdul Mu’in,S.Pd.

2.4 Urusan Humas & Pengembangan mutu : AdiSucipto,S.Pd

3. Pembina BP/BK : Wiwin Agustini,S.PdI

4. Penanggung Jawab perpustakaan : 1. KhusnulKhotimah 2.Junjung Jauharsyamsy,

S.Pd.

5. Penanggung Jawab Laboratorium IPA : 1. Sri Hartatik,S.Pd.

2. Siti Khansah,S.Pd 3. Adi Sucipto,S.Pd 6. Penanggung Jawab Laboratorium Komputer : Ratna kusuma Wati,S.Si

7. Pembina UKS dan 7 K : 1. Sri Chikmawati,S.Ag

2. Ani Hidayati,S.Pd 3. Sofi Nurdiana,S.Pd 4. Sri hartatik S.Pd 8. Penanggung Jawab koperasi siswa :1. Suhartatik ismail,S.pdI

2. Salman

9. Penaggung Jawab Koperasi simpan pinjam :1. Nur Wahid S.PdI, M.Pd.I 2. Niyati,SE

10. Pembina kegiatan Ekstra kurikuler

a. keagamaan dan kepribadian : 1. Dra. NurulFaridha

2. Nur Wahid, S.Pd, M.Pd.I b. Seni Baca Al-Qur’an : Faisol Aziz,S.Pd.I

c. Kesenia Qosidah :Suhartatik Ismail, S.PdI

d. Drum Band Bahana nada :1. Nur Wahid,S.PdI, M.Pd.I 2. SalmanS.Pd.

e. Pramuka dan PMR :Imam Ghozal

f. Olah Raga :1. M. SyubbabanMuhadi,S.Pd.

2. Nur Wahid,S.PdI 3. Salman, S.Pd.

g. Ketrampilan :1. Wiwin Agustini,S.Pd

2.Fatimatuz Zuhroh,S.Pd 3. Mujiati,S.S

4. Sri Chikmawati,S.Ag

h. Seni kaligrafi : IwanGhozali

i. Tehnik Informasi dan computer :1. Tony Sofyanhadi,ST 2.YusrianAbdillah.S.Kom.

3. DwiCahyoPutra,S.Pd j. Bimbingan Belajar Intensif :1. Irnawati, S.Pd

2. Palupi Medya , S.Pd

Dokumen terkait