• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

B. Subyek, Tempat, Waktu dan Kondisi Penelitian

Subjek penelitian merupakan informan yang secara langsung maupun tidak Subyek yang diiteliti adalah Penerapan Metode Belajar Kelompok dalam Upaya Meningkatkan Ketuntasan Belajar siswa Mata Pelajaran Qur’an Hadts siswa kelas Kelas V Semester II Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Gesing 3 Gesing Kandangan Temanggung sebanyak 10 siswa. Tempat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Gesing 3 Gesing Kandangan Temanggung dengan waktu penelitian pada semester II

Tahun Pelajaran 2007/2008. Sementara kondisi penelitian sudah dirasakan memungkinkan, baik ditinjau dari segi administratif maupun operasional. C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). menurut Muhlis PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan27. Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/ meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru.

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan

reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk didalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

32

b. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari terapkannya metode pembelajaran kelompok. c. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau

dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

d. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1,2 dan 3 dimana masing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif diakhir masing-masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksud untuk memperbaiki system pengajaran yang telah dilaksanakan.

Namun pada kenyataannya, langkah-langkah tersebut merupakan titik-titik dalam suatu kegiatan berdaur, yaitu sebagai berikut:

a) Penetapan Fokus Masalah

Kegiatan ini dimulai dengan renungan atau refleksi awal, sehingga dapat diperoleh gagasan dasar yang bersifat umum dari keseluruhan permasalahan. Untuk dapat merumuskan fokus masalah diperlukan pengumpulan data awal agar dapat memilih prioritas permasalahan, faktor-faktor penyebab permasalahan dan identifikasi alternatif tindakan.

Refleksi awal ini dilaksanakan dengan menganalisis proses pembelajaran dan hasilnya dari berbagai pokok bahasan yang dianjurkan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pemokusan masalah adalah : a) identifikasi permasalahan yang dirasakan/dihadapi, b) analisis penyebab permasalahan, c) analisis kemungkinan pemecahan, dan d) perumusan masalah,

b) Perencanaan Tindakan

Kegiatan penyusunan rencana tindakan adalah : a) memformulasikan alternatif tindakan, b) analisis kelayakan alternatif tindakan dan c) menyusun persiapan tindakan. Dalam merancang tindakan perbaikan terhadap masalah yang akan dipecahkan adalah dengan mempertimbangkan keadaan dan suasana objeknya, subjeknya, tujuan yang ingin dicapai, siapa yang melakukannya, bagaimana melakukannya, hasil yang diharapkan dari tindakan tersebut. Beberapa hal yang diperhatikan dalam menyusun alternatif tindakan adalah : a) mempunyai landasan yang mantap secara konseptual kuat, b) mempunyai relevansi yang kuat dengan tujuan, kelaikan teknis dan cara pengukurannya, c) memberikan hasil paling optimal dan d) dapat teramati hasil perubahan yang diharapkan.

Sedangkan pada analisis kelaikan alternatif tindakan yang diperhatikan adalah : a) komitmen dan minat guru, b) kemampuan siswa baik segi fisik, psikologi dan sosial budaya dan etik, c) fasilitas dan sarana pendukung yang tersedia di kelas dan d) iklim belajar di

34

kelas. Apabila analisis kelaikan tindakan sudah terselesaikan, dilanjutkan dengan persiapan tindakan. Langkah-langkah persiapan tindakan yang ditempuh adalah sebagai berikut:

1. Merancang tindakan dalam bentuk skenario pembelajaran yang menunjukkan langkah-langkah yang dilakukan siswa maupun guru.

2. Mempersiapkan fasilitas dan sarana yang diperlukan di kelas. 3. Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data mengenai

proses dan hasil tindakan pembelajaran, seperti : pedoman observasi, tes evaluasi, pedoman wawancara, indikator kinerja dan sebagainya.

4. Melakukan simulasi pembelajarannya jika diperlukan untuk memantapkan diri.

c) Pelaksanaan Tindakan dan Monitoring (Observasi)

Pelaksanaan penelitian tindakan dalam bidang pengajaran adalah berupa kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan. Rencana tindakan yang disusun dituangkan dalam bentuk RP (Rencana Pelajaran) atau RPP (Rencana Program Pembelajaran), sehingga dokumen RP/RPP tersebut dapat digunakan sebagai dasar monitoring tingkat kemajuan tindakan penelitian. Sementara bertindak, dilakukan pengamatan (monitoring) secara cermat yang sedang terjadi.

teijadi, atau yang belum tuntas pada langkah atau upaya sebelumnya. Hasil refleksi itu digunakan untuk mengambil langkah lebih lanjut dalam upaya untuk mencapai tujuan penelitian. Refleksi dilaksanakan berdasarkan hasil analisis yang telah dilaksanakan, baik terhadap analisis proses maupun analisis hasil. Dalam penelitian ini refleksi dilakukan terhadap rencana pengajaran, pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa. Untuk keperluan kegiatan tindak lanjut, hal yang penting adalah merenungkan mengenai kekuatan dan kelemahan dari tindakan yang telah dilakukan, pertimbangan atau perkiraan mengenai kesempatan atau peluang yang dapat diperoleh, kendala atau kesulitan-kesulitan yang dihadapi, mempertimbangkan akibat dan implikasi dari tindakan yang direncanakan. Jika tujuan atau hasil tindakan belum berhasil, maka hasilkajian refleksi dirumuskan/dituangkan dalam rencana tindakan berikutnya. Dalam bidang pengajaran hasil refleksi disusun dalam bentuk rencana pelajaran untuk kegiatan pembelajaran pada siklus berikutnya.

Dokumen terkait