MANIFESTASI PANDANGAN DUNIA JULES VERNE DALAM NOVEL LE TOUR DU MONDE EN QUATRE-VINGTS JOURS
2. Jean Passepartout
4.1.5 Sudut Pandang Penceritaan
Penceritaan Le Tour du Monde en Quatre-Vingts Jours menggunakan sudut pandang campuran. Sebab penceritaan disampaikan oleh seorang narator yang mengetahui segala tindakan, pikiran, dan perasaan para tokoh tetapi juga melalui subjek orang pertama maupun orang ketiga dalam cerita. Berikut kutipan yang mewakili penceritaan dari sudut pandang seorang narrator dalam cerita:
(24)En l'année 1872, la maison portant le numéro 7 de Saville-row, Burlington Gardens -- maison dans laquelle Sheridan mourut en 1814 --, était habitée par Phileas Fogg…
Pada tahun 1872, rumah nomor 7 di Saville-Row, Burlington Gardens, rumah di mana seorang bernama Sheridan meninggal dunia tahun 1814, ditinggali oleh Phileas Fogg…
46
Kutipan tersebut menggambarkan penceritaan pengarang yang menempatkan dirinya sebagai narator dalam cerita. Pengarang terlibat langsung dalam penceritaan meskipun namanya tidak disebutkan dalam cerita. Sedangkan penceritaan melalui sudut pandang subjek orang pertama dalam cerita dapat dilihat pada kutipan di bawah ini:
(25)… j'ai fait plusieurs métiers. J'ai été chanteur ambulant, écuyer dans un cirque, faisant de la voltige comme Léotard, et dansant sur la corde comme Blondin ; puis je suis devenu professeur de gymnastique, afin de rendre mes talents plus utiles, et, en dernier lieu, j'étais sergent de pompiers, à Paris. J'ai même dans mon dossier des
incendies remarquables… voulant goûter de la vie de famille, je suis valet de chambre en Angleterre.
… saya pernah menjalani beberapa pekerjaan. Saya pernah menjadi penyanyi keliling, pemain akrobat dalam sirkus, melentingkan badan seperti Léotard, dan menari di atas tali seperti Blondin ; selanjutnya saya pernah menjadi pengajar senam, agar lebih memanfaatkan kemampuan, dan yang terakhir, saya menjadi petugas pemadam kebakaran di Paris. Saya mengatasi banyak kebakaran besar… berharap dapat menikmati kehidupan rumah tangga, saya menjadi pelayan di Inggris.
Kutipan tersebut menggambarkan penceritaan pengarang yang menempatkan dirinya sebagai subjek orang pertama. Pengarang terlibat langsung dalam penceritaan dengan menggunakan kata ganti subjek (saya: je). Penceritaan melalui sudut pandang subjek orang ketiga dalam cerita dapat dilihat dalam kutipan berikut:
(26)… il n'était prodigue de rien, mais non avare, car partout où il manquait un appoint pour une chose noble, utile ou généreuse, il l'apportait silencieusement et même anonymement.
… ia bukan orang yang boros, tetapi tidak juga pelit, karena kapanpun uangnya diperlukan untuk tujuan mulia, bermanfaat, atau demi kebaikan, ia menyumbang dengan segera secara diam-diam dan bahkan secara anonim.
47
Kutipan tersebut menggambarkan penceritaan pengarang sebagai subjek orang ketiga. Pengarang berada di luar cerita dengan menggunakan kata ganti subjek (dia/ia: il)
4.2Fakta Kemanusiaan
Berikut fakta-fakta kemanusiaan yang terungkap dalam karya Le Tour du Monde en Quatre-Vingts Jours :
Fakta kemanusiaan pertama yang terungkap dalam Le Tour du Monde en Quatre-Vingts Jours adalah adanya beberapa perkumpulan eksklusif di kota London saat itu. Perhatikan kutipan di bawah ini :
(27)Il ne faisait partie ni de l'Institution royale de la Grande-Bretagne, ni de l'Institution de Londres, ni de l'Institution des Artisans,… ni de cette Institution des Arts et des Sciences,... Il n'appartenait enfin à aucune des nombreuses sociétés qui pullulent dans la capitale de l'Angleterre, depuis la Société de l'Armonica jusqu'à la Société entomologique,…
Phileas Fogg était membre du Reform-Club, et voilà tout.
Ia tidak berperan dalam Royal Institute, London Institute, Artisans
Institute,… atau Institute of Arts and Sciences. Dia bukan anggota dari sejumlah perkumpulan yang banyak terdapat di ibu kota Inggris, mulai dari Harmonic hingga perkumpulan Entomologists,…
Phileas Fogg, anggota dari Reform-Club, itu saja.
Dari kutipan tersebut terlihat beberapa perkumpulan eksklusif di kota London seperti Royal Institute, London Institute, Artisans Institute, atau Institute of Arts and Sciences sampai pada Reform-Club. Fakta ini jelas merupakan fakta sosial sebab perkumpulan-perkumpulan ekslusif tersebut mempunyai dampak hubungan sosial antar anggota masyarakat atas Inggris saat itu.
48
Selanjutnya fakta kemanusiaan kedua yang terungkap dalam Le Tour du Monde en Quatre-Vingts Jours adalah kebiasaan bangsa Inggris yang suka bertaruh. Perhatikan kutipan berikut ini:
(28)On sait ce qu'est le monde des parieurs en Angleterre, monde plus intelligent, plus relevé que celui des joueurs. Parier est dans le tempérament anglais.
Orang tahu bahwa Inggris adalah tempat orang bertaruh dan mereka biasanya berasal dari kalangan atas, bukan sekedar penjudi. Memasang taruhan sudah merasuk ke dalam jiwa orang Inggris.
Dari kutipan tersebut dapat diketahui bahwa orang Inggris memang suka bertaruh. Bertaruh sudah menjadi kebiasaan mereka dan menjadi perangkai mereka pula. Tidak hanya kalangan atas, masyarakat umum baik yang menentang maupun mendukung sesuatu pasti suka bertaruh. Fakta kemanusiaan kedua ini termasuk ke dalam fakta individual karena merupakan hasil dari perilaku libidinal manusia yang berupa tingkah laku.
Fakta kemanusiaan ketiga yang terungkap dalam Le Tour du Monde en Quatre-Vingts Jours adalah tiga kemajuan teknologi transportasi pada masa itu. Peneliti meyakini bahwa Le Tour du Monde en Quatre-Vingts Jours ditulis pada sebuah masa di mana revolusi industri saat itu sedang berlangsung. Sejarah mencatat bahwa sesungguhnya revolusi industri berawal di Inggris sekitar tahun 1769 dengan ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Inggris mendahului negara-negara lain dalam hal penggunaan mesin pertanian. Pekerjaan yang semula dilakukan oleh tangan manusia segera diganti oleh mekanisasi mesin pertanian yang menghasilkan produk yang jumlahnya jauh lebih besar daripada hasil pekerjaan manual. Penemuan-penemuan di bidang pertanian inilah yang pada
49
gilirannya memungkinkan penemuan di bidang transportasi lain melalui kanal sungai, jalan raya dan rel kereta api sampai pada penggunaan batu bara sebagai bahan bakar. Tercatat ada tiga kemajuan teknologi transportasi yang peneliti temukan dalam karya Le Tour du Monde en Quatre-Vingts Jours yaitu: Terusan Suez, perhubungan jalur-jalur kereta api di India, serta selesainya jalur kereta api pertama di Amerika.
Penggambaran tentang adanya terusan Suez dalam cerita terlihat dalam kutipan berikut:
(29)En attendant l'arrivée du Mongolia, deux hommes se promenaient sur le quai au milieu de la foule d'indigènes et d'étrangers qui affluent dans cette ville, naguère une bourgade, à laquelle la grande oeuvre de M. de Lesseps assure un avenir considérable.
Sambil menunggu kedatangan kapal Mongolia, dua pria berjalan- jalan di atas dermaga di antara kerumunan penduduk asli dan orang asing yang tinggal di kota yang dulu merupakan desa tidak terurus, sekarang berkat usaha M. Lesseps, kota itu berkembang pesat.
Kutipan tersebut menggambarkan tentang adanya Terusan Suez yang dahulu diceritakan merupakan sebuah kota kecil tak terurus, kini berubah menjadi sebuah kota pelabuhan penting yang berkembang pesat di dunia berkat adanya usaha dari M. Lesseps. Perlu diketahui bahwa Ferdinand Vicomte de Lesseps adalah seorang insinyur Prancis yang memrakarsai Terusan Suez tersebut. Terusan ini dibuka pada tahun 1870 dan menghubungkan Pelabuhan Said di Laut Tengah dengan Suez di Laut Merah. Terusan yang mengizinkan transportasi air dari Eropa ke Asia tanpa mengelilingi Afrika. Sebelum adanya terusan ini, beberapa transportasi dilakukan dengan cara mengosongkan kapal dan membawa barang-barangnya lewat darat antara Laut Tengah dan Laut Merah.
50
Penggambaran tentang perhubungan jalur kereta api di India dapat dilihat dalam kutipan berikut:
(30)-- En effet, messieurs, ajouta John Sullivan, … que la section entre
Rothal et Allahabad a été ouverte sur le « Great-Indian peninsular railway », et voici le calcul établi par le Morning Chronicle…
--Benar itu, tuan-tuan, tambah John Sullivan, … jalur antara Rothal dan Allahabad telah dibuka pada "Great Indian Peninsular Railway," inilah perhitungan yang dibuat oleh surat kabar Morning Chronicle…
Kutipan tersebut menggambarkan tentang kabar kebenaran perhubungan jalur kereta api di India "Great Indian Peninsular Railway" yang kabarnya sudah selesai pada masa itu dan termuat dalam surat kabar Morning Chronicle. Sedangkan penggambaran tentang selesainya jalur kereta api pertama di Amerika terlihat dalam kutipan berikut:
(31)C'est à ce point que se fit l'inauguration de l'Union Pacific Road, le 23 octobre 1867, et dont l'ingénieur en chef fut le général J. M.
Dodge… les feux d'artifice éclatèrent ; là, enfin, se publia, au moyen d'une imprimerie portative, le premier numéro du journal Railway Pioneer. Ainsi fut célébrée l'inauguration de ce grand chemin de fer, instrument de progrès et de civilisation, jeté à travers le désert et destiné à relier entre elles des villes et des cités qui n'existaient pas encore.
Di sinilah Union Pacific Railroad diresmikan pada 23 Oktober 1867 oleh insinyur kepala, Jenderal Dodge… kembang api disulut dan berita tentang Railway Pioneer dicetak dengan mesin cetak yang dibawa kereta. Semua dimaksudkan untuk merayakan peresmian jalur kereta yang hebat ini, sebuah peralatan raksasa yang membuktikan kemajuan dan peradaban manusia, dibentangkan di atas padang pasir dan ditakdirkan untuk menghubungkan kota-kota yang bahkan belum ada.
Dari kutipan tersebut terlihat bahwa selesainya jalur kereta api pertama di Amerika (Union Pacific Railroad) saat itu disambut dengan perayaan meriah oleh masyarakat setempat dan kabarnya telah termuat dalam surat kabar
51
pula. Fakta-fakta ketiga ini jelas termasuk ke dalam fakta sosial karena mempunyai peranan dalam sejarah kemajuan teknologi transportasi manusia pada masa itu.
Fakta kemanusiaan selanjutnya yang terungkap adalah ritual kepercayaan para pengikut Dewi Kali yang masih terdapat di salah satu provinsi terpisah di kerajaan Nizam, India. Perhatikan kutipan berikut:
(32)Non loin s'élevaient Ellora et ses pagodes admirables,... C'était sur cette contrée que Feringhea, le chef des Thugs, le roi des Étrangleurs, exerçait sa domination. Ces assassins, unis dans une association insaisissable, étranglaient, en l'honneur de la déesse de la Mort, des victimes de tout âge, sans jamais verser de sang, et il fut un temps où l'on ne pouvait fouiller un endroit quelconque de ce sol sans y trouver un cadavre.
Tidak jauh berdirilah Ellora, dengan pagoda-pagodanyanya yang anggun,… Di sanalah Feringhea, Ketua Thug, raja para pencekik, memegang kekuasaannya. Orang-orang jahat ini, yang disatukan oleh ikatan rahasia, mencekik korban dari setiap usia sebagai bukti penghormatan mereka terhadap Dewi Kematian, tanpa menumpahkan darah setetes pun, dan pernah ada suatu masa ketika di sebagian wilayah ini nyaris tidak dapat dijelajahi tanpa ditemukan mayat di setiap sudut.
Dari kutipan tersebut terlihat bahwa masih terdapat ritual kepercayaan mengerikan yang dianut oleh masyarakat India saat itu yang notabene adalah penganut agama Hindu. Mereka melakukan ritual yaitu melakukan pembunuhan tanpa menumpahkan darah setetes pun. Pemerintah Inggris dalam hal ini sebagai penguasa daerah koloni telah berusaha semaksimal mungkin untuk menurunkan angka pembunuhan tersebut, meskipun beberapa dari mereka masih ada yang meneruskan ritual tersebut.
Fakta kemanusiaan kelima yang terungkap adalah tradisi upacara sati, pengorbanan diri manusia secara sukarela yang dilakukan oleh masyarakat India
52
yang masih liar. Tokoh Aouda misalnya, diceritakan harus melakukan tradisi ini karena ia ditinggal suaminya, Rajah Bundelkund yang meninggal. Perhatikan kutipan berikut:
(33)-- Un sutty, monsieur Fogg, répondit le brigadier général, c'est un sacrifice humain, mais un sacrifice volontaire. Cette femme que vous venez de voir sera brûlée demain aux premières heures du jour. -- Sati, tuan Fogg, sahut sang jenderal, adalah pengorbanan manusia, tetapi dilakukan dengan sukarela. Wanita yang baru saja Anda lihat itu akan dibakar esok hari saat matahari terbit. Sati adalah upacara pengorbanan diri manusia secara sukarela yang dilakukan dengan membakar diri atas dasar pengorbanan cinta ataupun fanatisme agama. Kebiasaan yang tidak manusiawi ini juga sebenarnya telah berusaha dihentikan oleh pemerintah Inggris, meskipun ada beberapa wilayah di India yang masih berada dalam perlindungan rajah Hindu merdeka sehingga sulit untuk dilakukan pencegahan.
Fakta kemanusiaan keenam adalah kebiasaan kaum Mormon di Amerika yang kabarnya suka berpoligami. Kebiasaan kaum Mormon tersebut diceritakan dalam novel seperti berikut. Perhatikan kutipan di bawah ini:
(34)… sur le chemin des émigrants qui traversaient l'Utah pour se
rendre en Californie, la nouvelle colonie, grâce aux principes polygames du mormonisme, prit une extension énorme.
… di atas rute para emigran yang melintasi Utah dalam perjalanan mereka menuju California, koloni baru itu berkembang pesat bahkan melebihi harapan sebelumnya, berkat pelaksanaan poligami oleh kaum Mormon.
Tidak banyak yang diceritakan tentang Mormonisme dalam cerita kecuali kebiasaan mereka melakukan poligami, yang juga merupakan dasar keyakinan mereka. Dari fakta keempat hingga fakta keenam tersebut, semuanya
53
termasuk ke dalam fakta individual karena merupakan hasil dari perilaku libidinal manusia yang berupa kebiasaan serta tingkah laku.
4.3Subjek Kolektif
Subjek kolektif dalam Le Tour du Monde en Quatre-Vingts Jours digambarkan Jules Verne dalam pemahaman kelas Marxisme. Namun Verne tidak selalu mengidentikannya dengan pertentangan kelas dan eksploitasi. Seperti telah diketahui bahwa kelas-kelas sosial dalam pandangan Marxis terdiri atas kaum borjuis dan kaum buruh. Di dalam Le Tour du Monde en Quatre-Vingts Jours, Verne menggambarkan kaum borjuis diwakili oleh Phileas Fogg bersama rekan- rekannya di Reform Club yaitu: insinyur Andrew Stuart, bankir John Sullivan dan Samuel Fallentin, pedagang bir Thomas Flanagan, serta direktur Bank Inggris Gauthier Ralph. Perhatikan kutipan berikut :
(35)C'étaient les partenaires habituels de Mr. Phileas Fogg, comme lui enragés joueurs de whist : l'ingénieur Andrew Stuart, les banquiers John Sullivan et Samuel Fallentin, le brasseur Thomas Flanagan, Gauthier Ralph, un des administrateurs de la Banque d'Angleterre, -- personnages riches et considérés, même dans ce club qui compte parmi ses membres les sommités de l'industrie et de la finance. Mereka adalah teman-teman Phileas Fogg dalam bermain kartu: insinyur Andrew Stuart, bankir John Sullivan dan Samuel Fallentin, pedagang bir Thomas Flanagan, Gauthier Ralph salah satu direktur Bank Inggris, --semuanya itu orang kaya dan sangat dihormati, bahkan di dalam klub yang berisi tokoh-tokoh dalam perdagangan dan keuangan.
Dari kutipan tersebut terlihat bahwa mereka semua adalah kaum borjuis dengan pekerjaan yang mereka lakukan. Kaum borjuis adalah kaum yang juga identik dengan gaya hidup mewah, berpakaian indah, jamuan makan lezat, dsb.
54
Berikut kutipan yang menggambarkan tentang kebiasaan dari kaum borjuis yang diwakili oleh Phileas Fogg. Perhatikan kutipan di bawah ini:
(36)Là, il prit place à la table habituelle où son couvert l'attendait. Son déjeuner se composait d'un hors-d'oeuvre, d'un poisson bouilli relevé d'une « reading sauce » de premier choix, d'un roastbeef écarlate agrémenté de condiments « mushroom », d'un gâteau farci de tiges de rhubarbe et de groseilles vertes, d'un morceau de chester, -- le tout arrosé de quelques tasses de cet excellent thé, spécialement recueilli pour l'office du Reform-Club.
Maka duduklah ia di meja makan seperti biasa; di atas meja telah tersaji makanannya. Makanan paginya waktu itu adalah: ikan goreng dengan kuah, daging bistik dengan jamur, kue berisi tangkai rabarber (semacam tanam-tanaman) dan kruibes (buah- buahan) dengan keju chester beserta satu atau dua mangkuk air teh, yang didatangkan khusus untuk Reform-Club.
(37)S'il dînait ou déjeunait, c'étaient les cuisines, le garde-manger, l'office, la poissonnerie, la laiterie du club, qui fournissaient à sa table leurs succulentes réserves ; c'étaient les domestiques du club, graves personnages en habit noir, chaussés de souliers à semelles de molleton, qui le servaient dans une porcelaine spéciale et sur un admirable linge en toile de Saxe ; c'étaient les cristaux à moule perdu du club qui contenaient son sherry, son porto ou son claret mélangé de cannelle, de capillaire et de cinnamome ; c'était enfin la glace du club -- glace venue à grands frais des lacs d'Amérique –
qui entretenait ses boissons dans un satisfaisant état de fraîcheur. Jika dia makan malam ataupun makan pagi, semua persediaan yang ada di klub-dapur dan peralatannya, mentega dan hasil olahan susunya- dikerahkan untuk memenuhi mejanya dengan makanan paling lezat. Ia dilayani oleh pelayan yang paling andal, dengan memakai jas berekor, dan sepatu beralas kulit angsa, yang menyajikan makanan terpilih dalam mangkuk porselen khusus, dan di atas taplak paling halus; sejumlah poci tempat minuman berbahan gelas, berbentuk antik, berisi sherry, anggur pencuci mulut, dan anggur merah yang berbumbu kayu manis; sementara air minumnya disajikan dingin segar dengan es, yang dibeli mahal dari danau-danau di Amerika.
Dua kutipan tersebut di atas menggambarkan bagaimana kebiasaan makan dari Phileas Fogg yang tergolong mewah dan menunjukkan bahwa ia
55
adalah golongan dari kaum borjuis. Tidak hanya itu, keadaan rumahnya di Saville row pun terbilang tidak biasa. Perhatikan kutipan berikut:
(38)… dans la maison de Saville-row… Cette maison propre, rangée,
sévère, puritaine, bien organisée pour le service,... d'une belle coquille de colimaçon, mais d'une coquille éclairée et chauffée au gaz, car l'hydrogène carburé y suffisait à tous les besoins de lumière
et de chaleur… au second étage. Des timbres électriques et des
tuyaux acoustiques la mettaient en communication avec les appartements de l'entresol et du premier étage. Sur la cheminée, une pendule électrique correspondait avec la pendule de la chambre à coucher de Phileas Fogg, et les deux appareils battaient au même instant, la même seconde.
… di dalam rumah di Saville-row… Rumah itu begitu bersih, amat teratur rapi dan luas, ... rumah itu seperti kerang bekicot, terang dan hangat oleh gas, dan itu sudah sangat memadai… di lantai kedua. Bel listrik dan corong bicara menjadi alat komunikasi dengan lantai bawah, sementara di atas rak di atas perapian ada jam listrik yang persis sama dengan yang terdapat di kamar tidur Phileas Fogg, dan keduanya menunjukkan waktu yang sama persis hingga ke detik-detiknya.
(39)Quant à la garde-robe de monsieur, elle était fort bien montée et merveilleusement comprise. Chaque pantalon, habit ou gilet portait un numéro d'ordre reproduit sur un registre d'entrée et de sortie, indiquant la date à laquelle, suivant la saison, ces vêtements devaient être tour à tour portés. Même réglementation pour les chaussures.
Lemari pakaian tuan Fogg yang besar penuh berisi pakaian dengan selera tinggi. Tiap pasang celana, jaket, dan rompi memiliki nomor, yang menunjukkan tahun dan musim saat pakaian itu perlu disiapkan untuk dikenakan. Sistem yang sama juga diterapkan pada sepatunya.
Dari dua kutipan tersebut di atas juga memperlihatkan bagaimana keadaan dan perlengkapan rumah di Saville-row memang tertata rapi dan indah, sebagai tanda bahwa orang yang mendiaminya adalah orang yang teratur dan berkecukupan dalam hidupnya.
56
Sebaliknya Jules Verne menggambarkan kaum buruh dalam Le Tour du Monde en Quatre-Vingts diwakili oleh Passepartout. Passepartout adalah pelayan dari Phileas Fogg. Passepartout bekerja sebagai pelayan setelah sering berganti-ganti pekerjaan. Perhatikan kutipan berikut:
(40)… j'ai fait plusieurs métiers. J'ai été chanteur ambulant, écuyer
dans un cirque, faisant de la voltige comme Léotard, et dansant sur la corde comme Blondin ; puis je suis devenu professeur de gymnastique, afin de rendre mes talents plus utiles, et, en dernier lieu, j'étais sergent de pompiers, à Paris. J'ai même dans mon
dossier des incendies remarquables… voulant goûter de la vie de
famille, je suis valet de chambre en Angleterre.
… saya pernah menjalani beberapa pekerjaan. Saya pernah menjadi penyanyi keliling, pemain akrobat dalam sirkus, melentingkan badan seperti Léotard, dan menari di atas tali seperti Blondin ; selanjutnya saya pernah menjadi pengajar senam agar lebih memanfaatkan kemampuan, dan yang terakhir, saya menjadi petugas pemadam kebakaran di Paris. Saya mengatasi banyak kebakaran besar… berharap dapat menikmati kehidupan rumah tangga, saya bekerja menjadi pelayan di Inggris.
Passepartout sebagai pelayan melakukan pekerjaannya dengan baik. Ia selalu menuruti perintah tuannya, Phileas Fogg seperti terlihat dalam kutipan berikut:
(41)A huit heures, Passepartout avait préparé le modeste sac qui contenait sa garde-robe et celle de son maître ; puis,… il quitta sa chambre, dont il ferma soigneusement la porte, et il rejoignit Mr.