• Tidak ada hasil yang ditemukan

Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia a Definisi Sertifikat Bank Indonesia

Surat berharga dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh BI sebagai pengakuan utang berjangka pendek dengan menggunakan sistem diskonto (Sugiono, 2003 : 30). Penerbitan SBI oleh Bank Indonesia mempunyai tujuan kontraksi yaitu apabila tingkat suku bunga atas diskonto SBI dinaikkan dan kemudian diharapkan para pemilik dana akan membeli SBI sehingga aliran dana mengalir ke dalam negeri.

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk kebijakan Operasi Pasar Terbuka dari Bank Sentral (BI). Pembelian SBI ini dilakukan melalui mekanisme system perbankan, yaitu penempatan atau pencairan kembali dana–dana perbankan dan dana BUMN maupun perusahaan milik negara. Hasil yang diterima dari penempatan dana dalam bentuk SBI dinyatakan sebagai tingkat suku bunga SBI.

Operasi yang dilakukan oleh Bank Sentral ( Bank Indonesia ) adalah dengan menjual SBI sebagai sarana mengurangi jumlah uang beredar lewat mekanisme sistem perbankan. Suku bunga SBI mempunyai pengaruh yang negatif terhadap jumlah uang beredar. Apabila suku bunga meningkat, maka junlah uang beredar akan menurun, dan sebaliknya.

b. Mekanisme Penerbitan dan Penjualan SBI

SBI dilakukan oleh BI dapat melalui lelang maupun non lelang. SBI dapat dimiliki oleh perbankan atau pihak lain yang ditetapkan oleh BI melalui pembelian SBI pasar perdana. SBI langsung dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan digunakan sebagai agunan. Sehingga pembelian SBI oleh perusahaan atau masyarakat tidak dapat dilakukan secara langsung dengan BI, tetapi harus melalui Bank Umum atau pialang pasar uang dan pialang pasar modal yang ditunjuk oleh BI.

Gambar 2.1 Skema Mekanisme Pembelian SBI Sumber: Bank Indonesia

Perusahaan / M asyarakat Pialang Pasar M odal / Uang BANK INDONESIA BANK UM UM

Penerbitan SBI mempunyai dasar hukum dari surat keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor : 31/67/KEP/dir tanggal 23 Juli 1998 tentang Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia serta Intervensi Rupiah.

c. Prinsip Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

1) SBI diterbitkan melalui mekanisme lelang dan non-lelang kepada lembaga keuangan yang ditetapkan oleh BI.

2) SBI ditransaksikan dimana pihak penjual SBI berkewajiban untuk membeli kembali SBI yang diperdagangkan sesuai dengan harga dan jangka waktu yang ditetapkan oleh BI.

3) SBI dapat dibeli melalui pasar dana atau pada saat diterbitkan hanya oleh bank umum dan lembaga non-bank yang ditetapkan oleh BI.

4) SBI dapat diperdagangkan di pasar sekunder secara Repo atau pembelian/penjualan lepas, yaitu tanpa kewajiban menjual membeli kembali.

Gambar 2.2 Mekanisme Operasi Pasar Terbuka dalam Mengendalikan JUB

Sumber: Bank Indonesia.

Operasi pasar terbuka dilakukan Bank Indonesia dengan tiga cara yaitu:

a) Melalui Lelang SBI

Besarnya lelang SBI (mingguan) dimaksudkan untuk mencapai besarnya target uang inti yang ditetapkan. Untuk itu, tiap minggu Bank Indonesia akan memperkirakan perkembangan uang inti dan dengan membandingkan target uyang ditetapkan, menentukan besarnya kelebihan likuiditas pasar uang yang harus diserap.

Hal ini dilakukan untuk menghitung berapa SBI yang jatuh tempo, berapa ekspansi/kontraksi dari sisi fiscal (rekening

Operasi pasar terbuka (OPT) Pembelian Surat Berharga Mengurangi JUB Mo = Penjualan Surat Berharga Menambah JUB Mo = Suku Bunga Naik i = JUB M1, M2 JUB M1, M2 Suku Bunga Turun i = Harga Stabil

pemerintah di bank Indonesia), mutasi cadangan devisa, serta bagaimana kondisi likuiditas di pasar uang.

b) Melalui Penggunaan FASBI di Pasar Uang Rupiah

Selain lelang SBI mingguan (yaitu tiap hari rabu), Bank Indonesia juga melakukan kegiatan secara langsung di pasar uang rupiah melalui Fasilitas Bank Indonesia (Fasbi). Hal ini dilakukan secara harian, terutama apabila terjadi perkembangan di luar perhitungan yang dapat menyebabkan tidak tercapainya target uang inti melalui lelang SBI.

Caranya antara lain dapat dilakukan dengan secara langsung menawarkan kepada bank-bank untuk menanamkan kelebihan likuiditasnya di bank Indonesia (berjangka waktu overnight hingga satu minggu) atau dengan cara membeli kembali SBI secara repurchase agreement (repo) di pasar uang antar bank. c) Melalui Sterilisasi/Intervensi Di Pasar Valuta Asing

Terutama dilakukan apabila Pemerintah akan membiayai kegiatan suatu proyek membutuhkan rupiah dengan cara menggunakan dana valuta asingnya yang disimpan sebagai cadangan devisa Bank Indonesia.

Dengan cara ini, dapat dicapai dua tujuan sekaligus. Pertama, penyerapan kelebihan likuiditas dipasar uang. Kedua, bahwa langkah ini sekaligus dapat membantu upaya untuk menstabilkan perkembangan nilai tukar rupiah di pasar.

Intervensi di pasar valuta asing dapat pula dilakukan Bank Indonesia pada waktu sedang terjadi gejolak nilai tukar rupiah di pasar valuta asing.

d. Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Jumlah Uang Beredar

Sertifikat Bank Indonesia adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk kebijakan Operasi Pasar Terbuka dari Bank Sentral (BI). Pembelian SBI ini dilakukan melalui mekanisme sistem perbankan, yaitu penempatan atau pencairan kembali dana–dana perbankan dan dana BUMN maupun perusahaan milik negara. Hasil yang diterima dari penempatan dana dalam bentuk SBI dinyatakan sebagai tingkat suku bunga SBI.

Operasi yang dilakukan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia) adalah dengan menjual SBI sebagai sarana mengurangi jumlah uang beredar lewat mekanisme sistem perbankan. Suku bunga SBI mempunyai pengaruh yang negatif terhadap jumlah uang beredar. Apabila suku bunga meningkat, maka junlah uang beredar akan menurun, dan sebaliknya. Proses ini bekerja dari pengertian tingkat bunga dalam asumsi klasik, yang menganggap bahwa uang adalah produktif dan bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.

Dengan demikian, ketika suku bunga tinggi, maka masyarakat akan menyimpan dananya dalam bentuk tabungan sehingga jumlah uang beredar akan turun, dan sebaliknya, ketika suku bunga rendah,

maka masyarakat tidak tertarik untuk menabung sehingga jumlah uang yang beredar bertambah.

Dokumen terkait