• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoritis

2) Sulaman Berwarna

Sulaman berwarna dalam menghias kain adalah sulaman yang menggunakan bermacam-macam warna benang. Bahan yang dapat digunakan seperti bahan polas, kain bagi, bahan bermotif, berkotak, berbintik dan sebagainya dimana teknik hiasanya dapat menyesuaikan dengan bahan tersebut.

Adapun sulaman berwarna meliputi : a) Sulamam Fantasi

Sulaman fantasi disebut juga sulaman bebas karena sulaman ini didesain dengan memvariasikan tusuk hias dan warna benang pada bahan tenunan polos. Ragam hias yang digunakan untuk sulaman sering menggunakan ragam hias naturalis seperti bentuk bunga-bunga, binatang, buah-buahan dan geometris. Warna yang digunakan untuk sulaman lebih dari dua warna. Penggunaan tusuk divariasikan lebih dari dua macam tusuk (Ernawati, 2008:408). Mengenai bahan, macam benang, jenis tusuk hias, kombinasi warna dan yang lain semuanya bebas menurut kemauan yang mencipta.

b) Sulaman Aplikasi dan Inkrustasi

Sulaman aplikasi adalah jenis sulaman yang hiasannya diperoleh dengan cara melekapkan secamping kain yang dibentuk menurut motif yang diinginkan pada kain lain sebagai hiasan dengan menggunakan tusuk hias. Kain pelekap

47

yang digunakan dapat berupa kain polos atau kain bermotif bunga, bintik atau kotak.

Sulaman Inkrustasi merupakan jenis sulaman yang pengerjaannya hampir sama seperti sulaman aplikasi. Sulaman inkrustasi seperti halnya sulaman aplikasi ditandai dengan adanya secamping kain yang dilekapkan sebagai motif hiasnya. Perbedaannya dengan aplikasi, kain pelekap yang digunakan pada sulaman inkrustasi berupa kain yang tipis atau tembus terang, seperti voal atau tile.

c) Sulaman Perancis

Sulaman Perancis tusuk keduanya menggunakan tusuk pipih untuk mengisi motifnya. Arah tusuk pipih dibuat horizontal mengikuti bentuk motif hiasnya. Motif sulaman perancis terlihat timbul karena pada bagian motif terlebih dahulu diberi tusuk pengisi yaitu tusuk rantai yang rapat, tusuk hobein, atau tusuk tangkai.

d) Sulaman Janina

Sulaman Janina merupakan jenis sulaman yang mempunyai ciri khas yaitu, seluruh motifnya ditutup dengan menggunakan tusuk flanel.

e) Sulaman Jerman

Sulaman Jerman merupakan jenis sulaman yang dari tusuk hias yang dipergunakan yaitu seluruh motif disulam atau ditutup dengan menggunakan tusuk pipih dengan arah diagonal atau miring.

f) Sulaman Arab

Sulaman Arab merupakan sulaman yang cara mengerjakannya menggunakan tusuk-tusuk yang mendatar yaitu tusuk pipih.

48 g) Sulaman Tiongkok

Sulaman Tiongkok merupakan jenis sulaman yang mempunyai ciri khusus, yaitu setiap motifnya diisi penuh dengan tusuk pipih panjang pendek dan pewarnaan pada setiap motifnya dilakukan secara bertingkat.

h) Terawang

Terawang adalah suatu teknik untuk menghias kain yang dikerjakan dengan jalan mencabut benang tertentu yang kemudian disatukan kembali menurut atuaran-aturan atau dihiasi dengan tusuk tertentu pula.

i) Hiasan Holbein

Hiasan holbein merupakan jenis sulaman yang pengerjaannya menggunakan satu jenis tusuk hias yaitu jelujur dan dikerjakan dua kali balikan (bolak-balik), sehingga hasilnya cukup unik yaitu motif pada bagian baik kain dan bagian buruk kain hasilnya sama.

j) Hiasan dengan Tusuk Silang

Hiasan ini merupakan hiasan yang hanya menggunakan salah satu tusuk hias saja yaitu tusuk silang.

k) Sisipan dan Menghias Tula

Hiasan tula adalah hiasan yang diterapkan pada kain tula (tile). Tusuk hias yang digunakan adalah tusuk hias yang tidak rapat dan ringan misalnya tusuk rantai terbuka, duri ikan, dan batu karang.

l) Merubah dan Menghias Corak

Merubah corak merupakan suatu jenis sulaman berwarna yang dikerjakan pada kain bercorak kotak-kotak, bulat dan bergaris. Menghias corak adalah menghias kain bercorak kotak-kotak atau berbintik dengan menggunakan beberapa warna benang.

49 m) Melekatkan Benang

Melekatkan benang adalah menghiasi kain yang menggunakan benang besar dan dilekatkan pada kain dengan menggunakan benang yang lebih kecil (lebih halus) serta memakai tusuk hias. Tusuk hias yang digunakan yaitu tusuk lilit.

n) Smock

Semok adalah suatu teknik hiasan untuk melekatkan kerut-kerut dengan menggunakan berbagai tusuk dan benang hias sehingga menghasilkan suatu bentuk hiasan yang baik.

d. Teknik Pembuatan Sulaman Aplikasi

Sulaman aplikasi adalah melekatkan secamping kain pada kain lain bagian baiknya dengan menggunakan tusuk hias. Tusuk hias yang digunakan pada umumnya adalah tusuk veston atau tusuk pipih. Bahan yang dapat digunakan adalah semua jenis kain baik polos, berbunga, berkotak, polkadot, dan sebagainya. Begitu juga dengan kain pelekatnya. Untuk benang hias yang digunakan

adalah benang hias yang kuat dan tidak luntur.

Motif sulaman aplikasi hendaknya tidak banyak berliku- liku dan sudut- sudut yang meruncing supaya tidak menyulitkan dalam mengerjakan. Dalam aplikasi digunakan beberapa warna yang kombinasinya harus serasi.

e. Desain Hiasan Pada Busana

Desain adalah suatu rancangan gambar yang nantinya dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang berupa susunan dari garis, bentuk, warna dan tekstur. Desain yang baik juga harus memperhatikan susunan yang teratur dari bahan- bahan yang dipergunakan sehingga

menghasilkan suatu benda yang

yang indah dan dapat dipergunakan. (Widjiningsih, 1982 :1)

50

Sedangkan,desain hiasan adalah desain yang berfungsi untuk memperindah permukaan bendanya. Benda tersebut berupa busana (pakaian) baik pakaian wanita, pria atau anak serta lenan rumah tangga. Lenan rumah tangga adalah kain- kain yang digunakan didalam rumah (bukan berupa pakaian) seperti taplak, serbet, tirai, sprei, sarung bantal dan sebagainya.

Desain hiasan busana dan lenan rumah tangga adalah suatu rancangan gambar yang nantinya akan digunakan untuk menghias busana dan lenan rumah tangga yang penyelesaiannya menggunakan bermacam- macam tusuk hias. Menghias busana dan lenan rumah tangga sama juga dengan menghias kain, karena bahan busana atau lenan rumah tangga yang dihias tersebut dari kain (tekstil), baik berupa kain polos, berbunga, berkotak, dan berbagai motif lainnya. Hasil dari menghias kain tersebut berupa sulam- menyulam yang menggunakan berbagai macam tusuk hias dan berbagai warna benang hias.

Untuk menciptakan suatu desain hiasan yang baik, harus memahami unsur dan prinsip desain serta cara peletakan motif yang harus sesuai dengan proporsi, bentuk dan kegunaan bendanya. Apakah hiasan itu berupa hiasan pinggiran, hiasan sudut atau hiasan yang lainnya berdasarkan peletakannya.

Hasil dari desain hiasan yang baik haruslah memenuhi syarat. Syarat tersebut diantaranya adalah:

a. Penggunaan hiasan secara terbatas (tidak berlebihan) b. Letak hiasan harus disesuaikan dengan bentuk strukturnya

c. Latar belakang dapat memberikan efek kesederhanaan dan keluhuran terhadap desain tersebut

51

e. Hiasan harus sesuai dengan bahan desain strukturnya dan sesuai dengan pemeliharaannya.

Selain syarat- syarat yang harus dipenuhi dalam menciptakan desain hiasan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pula sebelum memulai membuat desain hiasan untuk menghias kain, haruslan dilihat duhulu:

a. Benda apa yang akan dihias

b. Jika benda tersebut adalah pakaian, maka perlu diperhatikan apakah untuk orang dewasa, atau untuk anak- anak. Untuk pakain rumah, kerja, olahraga, ataupun untuk pakaian pesta ataupun busana pelengkap.

c. Jika benda tersebut lenan rumah tangga (taplak, serbet, seprei, sarung bantal, tirai, dan sebagainya) apakah sering duicuci atau tidak.

d. Kain yang akan dihias apakah tebal atau tipis, polos atau bermotif. f. Karakteristik Teknik Sulaman (Aplikasi)

Karakteristik sulaman adalah sifat fisik atau hal- hal yang harus ada dan perlu diperhatikan dalam pengerjaan teknik sulaman yang dianalisis dengan tujuan memudahkan dalam persiapan, proses pengerjakan, mendesain proses, dan menyelesaikan suatu kegiatan menyulam. Karakteristik teknik sulaman itu digolongkan menjadi 5, yaitu:

Dokumen terkait