dominan terhadap kinerja usaha sebesar 49,7 %
•Berdasarkan perhitungan koefsien determinan (R
2) menunjukkan
bahwa hubungan antar variabel Entrepreneurial Marketing memiliki
hubungan yang sangat erat terhadap kinerja usaha BPD HIPMI
Sumatera Utara. Nilai dari Adjusted R Square 0,579 berarti 57,9%
variabel Entrepreneurial Marketing memiliki hubungan yang sangat
erat terhadap kinerja usaha.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberi saran sebagai berikut :
1. Variabel Opportunity Focus memiliki pengaruh postif dan tidak signifikan terhadap kinerja usaha
anggota BPD HIPMI SUMUT, hal ini menunjukan bahwa Opportunity Focus dapat meningkatkan
kinerja pada anggota BPD HIPMI SUMUT. Pada pernyataan mengenai Opportunity Focus
sebagian responden menyatakan setuju, namun ada sebagian responden menyatakan tidak setuju
dengan pernyatan yang ada pada variabel Opportunity Focus. Pernyataan yang paling dominan
mendapatkan tanggapan cenderung tidak setuju adalah “Saya mampu beradaptasi dengan pasar” hal ini dapat dilihat bahwa ada sebagian responden yang beranggap bahwa kurang mampu untuk beradaptasi engan pasar. Oleh sebab itu diharapkan kepada anggota BPD HIPMI SUMUT untuk dapat selalu dapat beradaptasi dengan pasar mereka. Mulai dari menentukan Segmentasi,Positioning dan Targeting dari konsumen yang ingin di tuju.
2. Variabel Proactiveness memiliki pengaruh postif dan tidak signifikan terhadap kinerja usaha
anggota BPD HIPMI SUMUT, hal ini menunjukan bahwa Proactiveness dapat meningkatkan kinerja
pada anggota BPD HIPMI SUMUT. Pada pernyataan mengenai Proactiveness sebagian responden
menyatakan setuju, namun ada sebagian responden menyatakan tidak setuju dengan pernyatan
yang ada pada variabel Proactiveness. Pernyataan yang paling dominan mendapatkan tanggapan
cenderung tidak setuju adalah “Saya merupakan tipekal yang berpikir dahulu sebelum bertindak”
hal ini dapat dilihat bahwa ada sebagian responden yang beranggap bahwa kurang mampu untuk
berinisiatif sebelum melakukan suatu tindakan. Oleh sebab itu diharapkan kepada anggota BPD HIPMI SUMUT untuk dapat selalu dapat berpikir dahulu sebelum bertindak. Karena dalam bertindak harus memikirkan matang matang terlebih dahulu apa yang diinginkan oleh pelanggan agar tidak mengalami suatu kerugian.
3. Variabel Customer Intensity memiliki pengaruh negatif dan tidak signifkan terhadap kinerja usaha anggota BPD HIPMI SUMUT, hal ini menunjukan bahwa Customer Intensity dapat meningkatkan kinerja pada anggota BPD HIPMI SUMUT. Pada pernyataan mengenai Customer Intensity sebagian responden menyatakan setuju, namun ada sebagian responden menyatakan tidak setuju dengan pernyatan yang ada pada variabel Customer Intensity. Pernyataan yang paling dominan mendapatkan tanggapan cenderung tidak setuju adalah “Saya selalu mendapatkan pelanggan baru” hal ini dapat dilihat bahwa ada sebagian responden yang beranggap bahwa tidak selama nya setiap hari mendapatkan pelanggan yang baru. Oleh sebab itu diharapkan kepada anggota BPD HIPMI SUMUT untuk dapat mencari pelanggan baru yang royal dan loyal .Karena pelanggan baru dapat menjadi suatu sumber potensi yang besar,jika pelanggan baru puas maka akan ada kepercayaan terhadap kualitas jasa/produk yang di tawarkan. Pelanggan baru yang puas juga akan sendiri nya bercerita kepada orang lain tentang kualitas perusahaan dimana ini menjadi suatu bentuk pemasaran yang gratis.
4. Variabel Risk Taking memiliki pengaruh postif dan tidak signifkan terhadap kinerja usaha anggota BPD HIPMI SUMUT, hal ini menunjukan bahwa Risk Taking dapat meningkatkan kinerja pada anggota BPD HIPMI SUMUT. Pada pernyataan mengenai Risk Taking sebagian responden menyatakan setuju, namun ada sebagian responden menyatakan tidak setuju dengan pernyatan yang ada pada variabel Risk Taking. Pernyataan yang paling dominan mendapatkan tanggapan cenderung tidak setuju adalah “Saya mampu mengantisipasi resiko dari usaha saya” hal ini dapat dilihat bahwa ada sebagian responden yang beranggap bahwa tidak mampu mengantisipasi resiko dari usaha. Oleh sebab itu diharapkan kepada anggota BPD HIPMI SUMUT untuk dapat mencari antisipasi dari resiko yang di lakukan.Karena tanpa adanya suatu antisipatif resiko, akan terjadi sesuatu yang merugikan.
5. Variabel Resource Leveraging memiliki pengaruh postif dan signifkan terhadap kinerja usaha anggota BPD HIPMI SUMUT, hal ini menunjukan bahwa Resource Leveraging dapat meningkatkan kinerja pada anggota BPD HIPMI SUMUT. Pada pernyataan mengenai Resource Leveraging sebagian responden menyatakan setuju, namun ada sebagian responden menyatakan tidak setuju dengan pernyatan yang ada pada variabel Resource Leveraging. Pernyataan yang paling dominan mendapatkan tanggapan cenderung tidak setuju adalah “Saya menggunakan pemanfaatan teknologi untuk membantu proses produksi” hal ini dapat dilihat bahwa ada sebagian responden yang beranggap bahwa tidak mampu menggunakan pemanfaatan teknologi untuk membantu proses produksi. Oleh sebab itu diharapkan kepada anggota BPD HIPMI SUMUT untuk dapat menggunakan pemanfaatan teknologi dalam membantu proses produksi. Pemasaran menggunakan teknologi mempermudah serta menghemat biaya daripada harus menggunakan jasa pemasaran secara tradisional. Teknologi membuat sesuatu menjadi lebih mudah dan lebih efsien.
6. Variabel Value Creation memiliki pengaruh postif dan tidak signifkan terhadap kinerja usaha anggota BPD HIPMI SUMUT, hal ini menunjukan bahwa Value Creation dapat meningkatkan kinerja pada anggota BPD HIPMI SUMUT. Pada pernyataan mengenai Value Creation sebagian responden menyatakan setuju, namun ada sebagian responden menyatakan tidak setuju dengan pernyatan yang ada pada variabel Value Creation. Pernyataan yang paling dominan mendapatkan tanggapan cenderung tidak setuju adalah “Saya mampu memenuhi kebutuhan pelanggan dengan baik” hal ini dapat dilihat bahwa ada sebagian responden yang beranggap bahwa tidak mampu mampu memenuhi kebutuhan pelanggan dengan baik. Oleh sebab itu diharapkan kepada anggota BPD HIPMI SUMUT untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan baik. Karena dalam memenuhi kebutuhan pelanggan akan terbuka peluang untuk mendapatkan suatu keuntungan berupa beneft yang dapat mendongkrak kinerja usaha.