• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber Air Bersih dan Sanitas

PERBAN DI N GAN I N DON ESI A DEN GAN N EGARA LAI N

ANGKA KEMATIAN KASAR,

6. Sumber Air Bersih dan Sanitas

Negara di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2002 yang memiliki persentase tertinggi untuk cakupan penggunaan air bersih adalah Malaysia dengan 95% (di luar Brunei Darussalam dan Singapura). Negara yang cakupan penggunaan air bersihnya paling rendah adalah Kamboja dengan 34% diikuti oleh Laos dengan 43%, sedangkan Indonesia berada di posisi tengah dengan cakupan penggunaan air bersih sebesar 78%.

Untuk cakupan penggunaan sarana sanitasi sehat, Thailand merupakan negara yang cakupan penggunaan sarana sanitasi sehat tertinggi dengan 99%, sedangkan yang terendah adalah Laos dengan hanya 24%. Indonesia sendiri masih berada di posisi tengah dengan 52%.

BAB V I I

P E N U T U P

Sesungguhnya data dan informasi sangat dibutuhkan bagi para penentu kebijakan dan perencana pembangunan kesehatan di segala tingkat administrasi. Profil Kesehatan Indonesia ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan untuk menilai pencapaian program di setiap provinsi. Dengan adanya penyajian data dan informasi di dalam Profil Kesehatan Indonesia dalam bentuk narasi dan lampiran diharapkan dapat digunakan untuk mengambil langkah– langkah perbaikan dari setiap program, sehingga hasilnya dapat lebih dirasakan oleh masyarakat dalam bentuk pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.

Data dan informasi yang terdapat dalam Profil Kesehatan Indonesia ini adalah berdasarkan pencapaian Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan sebagai penilaian kinerja kabupaten/kota di provinsi masing-masing. Dengan adanya berbagai terobosan dalam rangka pengadaan data dan informasi di setiap provinsi baik moril maupun materiil yang dilakukan Pusat Data dan Informasi diharapkan Profil Kesehatan tahun-tahun yang akan datang dapat lebih cepat dan tepat. Ada beberapa data dan informasi yang tidak termasuk dalam kedua indikator tersebut, tetapi menjadi bencana nasional pada tahun 2004 juga telah kami sajikan data dan informasinya untuk menambah kayanya penyajian Profil Kesehatan Indonesia 2004 ini.

Untuk perbaikan ke depan terhadap substansi penyajian ataupun waktu terbit dari Profil Kesehatan Indonesia ini dibutuhkan adanya komitmen bersama, keseriusan dan dukungan dari segala pihak khususnya unit-unit di lingkungan Departemen Kesehatan agar penyajian Profil Kesehatan Departemen Kesehatan ini baik substansi penyajian maupun waktu terbitnya menjadi lebih baik dan lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga tujuan agar Profil Kesehatan Indonesia dapat menjadi salah satu sumber data dan informasi dapat tercapai.

Demikianlah penyajian Profil Kesehatan Indonesia tahun 2004, “tak ada gading yang

tak retak” walaupun masih jauh dari yang diharapkan semoga narasi dan lampiran ini dapat memenuhi kebutuhan akan data dan informasi kesehatan untuk melihat seberapa jauh perubahan yang telah dicapai dari tahun ke tahun terhadap pembangunan kesehatan secara menyeluruh.

DAFT AR PU ST AK A

Badan Pusat Statistik. 1995. Estimasi Parameter Demografi SUPAS 1995. BPS, Jakarta ___________. 2000. Gender Statistics and Indicators. BPS, Jakarta

___________. 2001. Indonesia, Laporan Pembangunan Manusia 2001, Menuju Konsensus Baru: Demokrasi dan Pembangunan Manusia di Indonesia. BPS-Bappenas- UNDP, Jakarta

___________. 2000. Indikator Kesejahteraan Anak 2000. BPS, Jakarta ___________. 2001. Indikator Kesejahteraan Anak 2001. BPS, Jakarta ___________. 2004. Indikator Kesejahteraan Rakyat 2003. BPS, Jakarta

___________. 2000. Penduduk Indonesia, Hasil Sensus Penduduk Tahun 2000. BPS, Jakarta ___________. 2002. Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2001. BPS, Jakarta

___________. 2002. Statistik Indonesia 2002. BPS, Jakarta ___________. 2003. Statistik Indonesia 2003. BPS, Jakarta ___________. 2004. Statistik Indonesia 2003. BPS, Jakarta ___________. 2005. Statistik Indonesia 2004. BPS, Jakarta

___________. 2002. Statistik Kesejahteraan Rakyat 2002. BPS, Jakarta ___________. 2003. Statistik Kesejahteraan Rakyat 2002. BPS, Jakarta ___________. 2004. Statistik Kesejahteraan Rakyat 2003. BPS, Jakarta ___________. 2004. Statistik Kesejahteraan Rakyat 2004. BPS, Jakarta ___________. 2004. Statistik Kesehatan 2004. BPS, Jakarta

___________. 1998. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 1997. ORC Macro. Calverton, Maryland, USA

___________. 2003. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003. ORC Macro. Calverton, Maryland, USA

BPS, Depkes, dan Bank Dunia. 2003. Laporan Hasil Survei Konsumsi Garam Yodium Rumah Tangga 2003. BPS, Jakarta

BPS, Bappenas, dan UNDP. 2004. National Human Development Report 2004, The Economics of Democracy, Financing Human Development in Indonesia. BPS, Jakarta

___________. 2003. Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat; Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1202/MENKES/SK/VIII/2003. Depkes, Jakarta

___________. 2003. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota: Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1457/MENKES/SK/X/2003. Depkes, Jakarta

___________. 2004. Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota: Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.00SJ.SK.VI.1797. Depkes, Jakarta

___________. 2004. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota: Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1091/MENKES/SK/ X/2004. Depkes, Jakarta

___________. 2002. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS): Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 511/MENKES/SK/V/2002. Depkes, Jakarta

___________. 2005. Profil Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan 2004. Ditjen PPM-PL, Jakarta

___________. 2005. Profil Kesehatan Indonesia 2003, Departemen Kesehatan RI, Jakarta 2005

___________. 2005. Profil Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Indonesia 2004, Badan PPSDM, Depkes RI, Jakarta

___________. 1996. Publikasi Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga 1995. Badan Litbangkes, Jakarta

___________. 2005. Publikasi Hasil Analisis Data Survei Kesehatan Nasional 2004. Badan Litbangkes, Depkes RI, Jakarta

___________. 2002. Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Indikator Menuju Indonesia Sehat 2010: Rancangan Keputusan Menteri Kesehatan RI. Depkes, Jakarta

___________. 1999. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. Depkes, Jakarta ___________. 2001. Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan 2001-2004. Depkes, Jakarta

___________. 2001. Survei Kesehatan Nasional 2001, Laporan Data Susenas 2001: Status Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, Perilaku Hidup Sehat, dan Kesehatan Lingkungan. Badan Litbangkes, Jakarta

___________. 2001. Survei Kesehatan Nasional 2001, Laporan Studi Mortalitas 2001: Pola Penyakit Penyebab Kematian di Indonesia. Badan Litbangkes, Jakarta

___________. 2004. Sistem Kesehatan Nasional, Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah. 2001. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 13 Tahun 2001. Depdagri-Otda, Jakarta

Departemen Dalam Negeri. 2003. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 109 A Tahun 2003 Tentang Data Wilayah Administrasi Pemerintahan. Depdagri, Jakarta Departemen Dalam Negeri RI 2005, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 tahun 2005

tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, Depdagri, Jakarta Dinas Kesehatan Provinsi se Indonesia. 2004. Profil Kesehatan Provinsi 2003. Dinkes Provinsi Indonesia. 2001. Undang-undangan Nomor 25 Tahun 2001 Tentang Program Pembangunan

Nasional (Propenas) Tahun 2001-2004. Bappenas, Jakarta SEAMIC. 2003. SEAMIC Health Statistic 2003. SEAMIC/IMFJ, Tokyo

UNICEF. 2004. The State of The World’s Children 2004, Girls, Education and Development. WHO. 2000. The World Health Report 1999. WHO-Geneva

___________. 2001. The World Health Report 2000. WHO-Geneva ___________. 2002. The World Health Report 2001. WHO-Geneva ___________. 2003. The World Health Report 2002. WHO-Geneva

Lampiran 2.1

(1) (2)

1 Nanggroe Aceh Darussalam 17 4 21 241 112 5.853 5.965 2 Sumatera Utara 18 7 25 326 547 4.924 5.471 3 Sumatera Barat 12 7 19 158 256 634 890 4 Riau 9 2 11 124 190 1.236 1.426 5 Jambi 9 1 10 76 117 1.072 1.189 6 Sumatera Selatan 10 4 14 149 294 2.428 2.722 7 Bengkulu 8 1 9 73 123 1.071 1.194 8 Lampung 8 2 10 164 164 1.967 2.131 9 Kepulauan Bangka Belitung 6 1 7 36 54 266 320 10 Kepulauan Riau 4 2 6 41 105 144 249 11 DKI Jakarta 1 5 6 44 267 - 267 12 Jawa Barat 16 9 25 568 547 5.231 5.778 13 Jawa Tengah 29 6 35 564 744 7.817 8.561 14 DI Yogyakarta 4 1 5 78 47 391 438 15 Jawa Timur 29 9 38 654 785 7.682 8.467 16 Banten 4 2 6 130 144 1.340 1.484 17 Bali 8 1 9 56 89 602 691 18 Nusa Tenggara Barat 7 2 9 100 91 711 802 19 Nusa Tenggara Timur 15 1 16 194 299 2.300 2.599 20 Kalimantan Barat 10 2 12 149 80 1.409 1.489 21 Kalimantan Tengah 13 1 14 93 133 1.179 1.312 22 Kalimantan Selatan 11 2 13 119 121 1.835 1.956 23 Kalimantan Timur 9 4 13 122 177 1.201 1.378 24 Sulawesi Utara 6 3 9 105 253 984 1.237 25 Sulawesi Tengah 9 1 10 99 133 1.369 1.502 26 Sulawesi Selatan 20 3 23 244 616 1.964 2.580 27 Sulawesi Tenggara 8 2 10 117 271 1.342 1.613 28 Gorontalo 4 1 5 46 83 364 447 29 Sulawesi Barat 5 5 44 47 312 359 30 Maluku 7 1 8 57 32 842 874 31 Maluku Utara 6 2 8 45 80 676 756 32 Papua 19 1 20 173 81 2.506 2.587 33 Irian Jaya Barat 8 1 9 74 41 1.154 1.195

349 91 440 5.263 7.123 62.806 69.929

Sumber : Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 tahun 2005, tanggal 28 April 2005 Keterangan : *) Nama Provinsi diurutkan sesuai dengan Kode Wilayah Administrasi Pemerintahan **) Jumlah penduduk mengacu pada data P4B (hasil pemutakhiran dalam rangka PILPRES 2004)

Khusus untuk Provinsi NAD, kode wilayah administrasi Pemerintahan diinput sebelum terjadinya gempa bumi dan tsunami 26 Desember 2004

(6)

Kelurahan Kelurahan + Desa

(9) (8)

(7)

Kabupaten Kota Kabupaten + Kota Kecamatan

TAHUN 2004

Dokumen terkait