• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN

A. Sumber kas

C. Analisis Laporan Arus Kas

A. Sumber Kas 1. Pengertian Kas

Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya, berarti semakin besar

jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Akan tetapi, suatu perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerninkan adanya over investment dalam kas dan berarti pula perusahaan kurang efektif dalam mengelola kas. Jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungannya yang di peroleh akan lebih besar, tetapi suatu perusahaan yang hanya mengejar keuntungan (rentabilitas) tanpa memperhatikan likuiditas akhirnya perusahaan itu akan berada dalam keadaan likuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan.

Kas merupakan suatu pos yang penting pada laporan keuangan. Kas paling banyak terlibat dalam transaksi – transaksi perusahaan. Ini disebabkan oleh sifat transaksi – transaksi perusahaan yang mencakup harga dan kondisi yang memerlukan penyelesaian dalam bahasa media tukar. Media tukar standar adalah kas. Kas tidak secara langsung terlibat dalam suau transaksi, tetapi memberikan dasar pengukuran dan akuntansi untuk semua pos lainnya.

Perbedaan yang menyolok mengenai aktifitas kas adalah sifatnya yang tidak produktif. Karena kas merupakan ukuran nilai, kas tidak dapat meluas atau tumbuh kecuali jika dikontroversikan kedalam bentuk pemilikan lainnya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan. Oleh karena itu, kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik penerimaannya (sumber-sumbernya) maupun penggunaannya (pengeluarannya). Penerima dan pengeluaran suatu perusahaan ada yang bersifat rutin dan menerus dan ada pula yang bersifat insidentil atau tidak terus-menerus.

Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari:

a. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud (intangible assets), atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.

b. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas.

c. Pengeluaran surat tanda bukti utang, baik jangka pendek (wesel) maupun utang jangka panjang (utang obligasi, utang hipotik, atau utang jangka panjang lain) serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan penerimaan kas.

d. Adanya penurunan atau berkurannya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan penerimaan kas pembayaran, berkurangnya persediaan

barang dagangan karena adanya penjualan secara tunai, adanya penurunan surat berharga (efek) karena ada penjualan dan sebagainya.

e. Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau dividen dari investasinya, sumbangan ataupun hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada periode-periode sebelumnya.

f. Keuntungan dari operasi perusahaan, Apabila perusahaan memperoleh keuntungan neto dari operasinya berarti ada tambahan dana dari perusahaan yang bersangkutan.

(Sumber : Laboratorium Pengembangan Akuntansi 27)

2. Tujuan Laporan Arus Kas

Tujuan utama dari laporan arus kas adalah memberikan informasi tentang penerimaan – penerimaan kas dan pembayaran - pembayaran kas dari suatu entitas selama suatu periode tertentu.

Tujuan keduanya adalah untuk memaparkan informasi tentang kegiatan-kegiatan operasi, investasi dan pendanaan dari suatu entitas selama periode tertentu. Menurut FASB No. 95, informasi yang diberikan dalam suatu laporan arus kas, jika digunakan dengan pengugkapan yang berkaitan dan laporan keuangan lain, harus membantu investor, kreditor dan pihak – pihak lain untuk :

a. Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas bersih masa depan

b. Menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya, kemampuannya membayar deviden, dan kebutuhannya untuk pendanaan ekstern.

c. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dan penerimaan serta pembayaran kas yang berkaitan.

d. Menilai pengaruh pada posisi suatu perusahaan dari transaksi investasi dan pendanaan kas dan non kasnya selama suatu periode. Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas, dan perubahan bersih pada kas yang berasal dari aktifitas operasi, investasi dan pendanaan dari suatu perusahaan selama suatu periode dalam suatu format yang merekonsiliasikan saldo kas awal dan akhir.

3. Manfaat Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan alat analisa finansial yang sangat penting bagi finansial Manager, disamping alat finansial lainnya, maksud utama dari analisa ersebut adalah untuk mengetahui bagaimana di gunakan serta bagaimana kebutuhan akan dana tersebut dibelanjai dengan kata lain dengan analisa aliran kas itu akan dapat diketahui dari mana datangnya dana dan untuk apa dana itu digunakan.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) :

Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktifitas investasi, pendanaan dan operasi selama pelaporan, informasi ini berguna bagi pemakai sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta kebutuhan perusahaan untuk memanfaatkan arus kas tersebut.

Anggaran penerimaan Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Tahun Anggaran 2007, disajikan pada tabel 3.1 :

TABEL 3.1 ANGGARAN PENDAPATAN PROGRAM DIPLOMA TAHUN 2008 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

NO. KETERANGAN JUMLAH (RP)

1. Luncuran Dana tahun 2007 142.225.055

2. Penerimaan tahun 2008 1.000.109.040

Total Penerimaan 1.142.334.095

Sumber: Fakultas Ekonomi USU Tahun 2010

Tabel 3.1 Memperlihatkan:

Jumlah pendapatan program DIII selama tahun 2008, yaitu berasal dari luncuran dana tahun 2007 dan penerimaan selama tahun 2008, misalnya penerimaan dari dana masyarakat (pendapatan uang pendidikan,pendapatan uang ujian masuk/pendaftaran).

Adanya luncuran dana tahun 2007, sangat berdampak positif terhadap keuangan tahun 2008, yaitu dapat mengantisipasi jika terjadi kekurangan dana yang dianggarkan tahun 2008 terhadap realisasi sesunguhnya.

Seluruh anggaran yang berupa rencana tersebut disusun berdasarkan pertimbangan–pertimbangan yang telah didiskusikan bersama oleh Tim penyusun anggaran, termasuk staff bagian keuangan Program Diploma III beserta Pembantu Dekan II dan Dekan sebagai penyetuju akhir rencana anggaran di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

TABEL 3.2 ANGGARAN PENDAPATAN PROGRAM DIPLOMA TAHUN 2009 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Pos Jenis Penerimaan Diploma III Jumlah (Rp)

1 Luncuran Dana Tahun 2008 524.901.124

2 Penerimaan tahun 2009 1.966.717.459

Total Penerimaan 2.491.618.583

Sumber: Fakultas Ekonomi USU Tahun 2010

Tabel 3.2 Memperlihatkan:

Jumlah pendapatan program DIII selama tahun 2009, yaitu berasal dari luncuran dana tahun 2008 dan penerimaan selama tahun 2009, misalnya penerimaan dari dana masyarakat (pendapatan uang pendidikan,pendapatan uang ujian masuk/pendaftaran).

Adanya luncuran dana tahun 2008, sangat berdampak positif terhadap keuangan tahun 2009, yaitu dapat mengantisipasi jika terjadi kekurangan dana yang dianggarkan tahun 2009 terhadap realisasi sesungguhnya.

Penerimaan keuangan merupakan pemasukan keuangan untuk mendukung seluruh kegiatan. Program Diploma III Fakultas Ekonomi

memiliki sumber penerimaan dana melalui dana masyarakat berupa sumbangan pembayaran pembayaran pendidikan dari mahasiswa Program Studi Diploma III yang diterima setiap enam bulan sekali ( satu semester). Seluruh dana tersebut digunakan untuk belanja fakultas. Sumber kas pada program studi diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan suatu dana untuk kegiatan belanja yang disusun berdasarkan keputusan perencanaan terbaik. Anggaran ini disusun secara bersama – sama oleh Tim Bagian Keuangan beserta Pembantu Dekan II untuk kemudian disetujui oleh Dekan

Dokumen terkait