• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber, Bukti, dan Fakta Sejarah

Dalam dokumen sma10sej Sejarah Marwan (Halaman 66-71)

BAB III PAHAMI DAN LAKUKANLAH PELELITIAN SEJARAH!

B. Sumber, Bukti, dan Fakta Sejarah

No KOTAK ACAK No Kolom B

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 K U T I B R A T U S T A K A F M E R B U S K A T E R F A R I R M E P N A P O L A R D U S K E R E N S T I R A S A P F R E N E S I N I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sebelum anda mempelajari topik mengenai sumber, bukti, dan fakta sejarah coba kalian susunlah kata acak dalam kolom sebelah kiri sehingga menjadi kata yang benar!

1. Sumber Sejarah

Sumber sejarah adalah sesuatu yang langsung atau tidak langsung yang menyampaikan kepada kita tentang sesuatu kenyataan di masa lalu. Suatu sumber sejarah mungkin merupakan suatu hasil aktivitas manusia yang memberikan informasi tentang kehidupan manusia. Bagi sejarawan sumber sejarah ini merupakan alat, bukan tujuan akhir. Adanya sumber sejarah merupakan bukti dan fakta adanya kenyataan sejarah. Dengan sumber sejarah inilah, sejarawan dapat mengetahui kenyataan sejarah. Tanpa adanya sumber, sejarawan tidak akan bisa berbicara apa-apa tentang masa lalu, dan begitu pula tanpa sentuhan sejarawan, sumber sejarah pun belum bisa banyak bicara apa-apa. Sumber sejarah sendiri bukanlah sejarah. Sejarah itu ada karena konstruksi dari sejarawan terhadap sumber sejarah.

Sumber sejarah dapat diklasifikasi menjadi sumber primer dan sumber sekunder; sumber tertulis, sumber lisan, dan peninggalan benda-benda atau artefak. Sumber primer atau sumber pertama atau sumber asli adalah sumber yang menunjukkan kesaksian langsung pada saat peristiwa sejarah itu terjadi, pada saat berlangsung periode sejarah yang diteliti oleh sejarawan. Sumber primer merupakan materi mentah, lebih berarti bagi sejarawan. Sedangkan sumber sekunder atau sumber kedua adalah sumber yang ditulis oleh sejarawan berdasarkan sumber primer atau sumber yang bukan merupakan kesaksian langsung pada periode sejarah yang diteliti oleh sejarawan. Sumber sekunder ialah sumber yang keterangannya diberikan oleh orang lain atau sumber lain, di mana seseorang tadi tidak menyaksikan secara langsung peristiwanya. Atau

Bab 3 Pahami dan Lakukanlah Penelitian Sejarah!

6 0

Surat-surat

2 Surat-surat dapat menjadi sumber sejarah baik surat-surat pribadi

maupun surat-surat resmi yang dibuat oleh pemerintah. Dalam surat kita bisa melihat tanggal, ditujukan kepada siapa, dari siapa (pembuat), dan isi dari surat itu. Isi surat ini akan memberikan suatu informasi penting apa yang terjadi pada saat itu.

Surat kabar

3 Sumber tertulis yang banyak merekam atau mencatat

kejadian-kejadian sehari-hari yang terjadi di masyarakat. Berita yang dimuat dalam surat kabar sangat beragam, ada berita ekonomi, politik, sosial dan budaya. Bagi peneliti sejarah, berita-berita tersebut dapat dijadikan sebagai sumber bahan penelitianya. Sumber yang digunakan tergantung pada tema penelitian yang ditelitinya. Apabila ingin meneliti sejarah ekonomi, maka berita-berita ekonomi yang akan lebih banyak digunakan, tetapi mungkin pula berita politik dan sosial juga digunakan, selama ada kaitannya dengan tema penelitian. Berita dari yang disajikan oleh surat kabar yang satu dengan yang lainnya, kemungkinan akan menunjukkan suatu analisis yang beragam. Perbedaan ini disebabkan oleh kepentingan dari masing-masing penerbit surat kabar. Setiap surat kabar memiliki kepentingan atau misi untuk membentuk opini atau pendapat masyarakat. Surat kabar yang diterbitkan oleh pemerintah dan non-pemerintah tentu akan memiliki perbedaan dalam menilai suatu peristiwa. Apalagi surat kabar yang diterbitkan oleh partai politik, bisanya dijadikan sebagai alat untuk mempropaganda program-program atau misi dari partai tersebut.

No Macam Sumber Tertulis Penjelasannya

Laporan-laporan

1 Laporan-laporan dapat berupa laporan yang dibuat oleh lembaga

pemerintah atau lembaga non pemerintah. Pembuatan laporan biasanya dilakukan per tahun. Jadi, kita bisa menggunakan laporan tahunan. Pada lembaga-lembaga pemerintah, biasanya suka dibuat laporan tahunan. Sedangkan laporan non pemerintah misalnya laporan perusahaan. Dengan adanya laporan tahunan perusahaan kita akan mengetahui bagaimana perkembangan perusahaan dalam periode tertentu.

dapat dikatakan sumber sekunder adalah kesaksian dari siapa saja yang bukan merupakan saksi pandangan mata. Mereka itu tidak hadir/tidak menyaksikan yang telah terjadi.

Adanya sumber sekunder harus didahului oleh sumber primer. Sumber primer adalah kesaksian dari seorang saksi dengan mata kepala sendiri atau saksi dengan panca indra yang lain, atau dengan alat mekanis. Nugroho Notosusanto menjelaskan bahwa sumber primer adalah sumber-sumber yang keterangannya diperoleh secara langsung oleh yang menyaksikan peristiwa itu dengan mata kepala sendiri.

a. Sumber Tertulis

Sumber tertulis merupakan sumber yang banyak digunakan dalam penelitian sejarah. Beberapa macam sumber tertulis ini dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Sejarah SMA Kelas X 6 1

Catatan Pribadi

4 Orang-orang tertentu memiliki kebiasaan untuk mencatat berbagai

peristiwa yang ia anggap penting dalam catatan pribadinya atau sering disebut dengan buku catatan harian. Catatan pribadi ini dapat memberikan informasi yang mungkin saja tidak terdapat pada laporan-laporan resmi, misalnya laporan-laporan resmi pemerintah. Ada pula dari catatan-catatan pribadi ini yang kemudian disusun oleh si pemilik catatan tersebut menjadi sebuah autobiografi atau memoar. Notulen rapat

5 Notulen rapat adalah catatan-catatan yang berisi tentang hal-hal yang menjadi materi penting dalam pembicaraan rapat. Catatan dibuat biasanya oleh salah seorang yang ditunjuk atau ditugaskan untuk menjadi pencatat atau sekretaris. Apabila kita menemukan notulen rapat, akan memberikan informasi yang berharga tentang hal yang menjadi topik penelitian kita. Apalagi kalau kita bisa menemukan notulen rapat, masih dalam bentuk tulisan tangan asli dari si pencatat rapat.

b. Sumber Lisan

Sumber lisan merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara metode sejarah lisan. Sejarah lisan adalah satu dari sumber sejarah yang ada pada ingtan pelaku dan atau penyaksi suatu peristiwa sejarah, yang terjadi pada zamannya, kemudian diungkapkan secara lisan oleh pelaku dan penyaksi sejarah itu sendiri. Si Pelisan atau sumber lisan bertanggung jawab atas kebenaran kejadian yang dikisahkannya, sehingga informasi lisannya itu dapat dipergunakan sebagai sumber dalam penulisan sejarah.

Sumber lisan berfungsi sebagai pelengkap sumber tertulis belum memadai. Sumber lisan memiliki keterbatasan-keterbatasan dibanding dengan sumber tertulis atau artefak. Keterbatasan sumber lisan lebih disebabkan oleh faktor manusia sebagai sumber. Kemungkinan kita kehilangan sumber lisan apabila orang yang kita cari telah meninggal. Dengan demikian, kita akan memburu dengan faktor umur yang dimiliki oleh orang yang akan kita wawancarai. Daya ingat yang dimiliki, oleh manusia sangat terbatas. Hal ini dapat menjadi keterbatasan dalam sumber lisan. Semakin jauh jarak antara peristiwa yang dialami oleh seorang tokoh yang kita wawancarai kemungkinan besar orang tersebut semakin lupa. Keterbatasan memori yang dimiliki oleh tokoh yang kita wawancarai akan membuat sumber inforamsi yang kita butuhkan menjadi kurang akurat. Cara yang dilakukan untuk memperoleh sumber lisan, yaitu dengan melakukan wawancara. Sebelum melakukan wawancara terlebih dahulu kita harus memiliki persiapan yang matang. Hal yang harus dipersiapkan adalah kita harus memiliki pengetahuan tentang hal yang akan kita tanyakan.

2. Bukti Sejarah

Artefak yaitu peninggalan kebudayaan berupa benda. Artefak juga merupakan sisa-sisa peninggalan berupa alat-alat buatan manusia dari zaman prasejarah yang terbuat dari batu, kayu, duri ikan, atau bahan logam (perunggu dan sebagainya). Artefak merupakan peninggalan benda-benda hasil manusia di masa lalu seperti candi, prasasti, benteng, makam, pakaian, foto-foto, perkakas rumah, mata uang, dan benda-benda lainnya. Prasasati jumlahnya banyak sekali, misalkan prasasti peninggalan kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Majapahit, Mataram dan kerajaan-kerajaan lainnya. Prasati-prasasti tersebut antara lain:

Bab 3 Pahami dan Lakukanlah Penelitian Sejarah!

6 2

Banyak artefak-artefak merupakan peninggalan-peninggalan periode sejarah kuno. Seperti bangunan-bangunan yang menjadi bukti masuknya Hindu-Buddha di Indonesia. Bentuk bangunannya ada semacam perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dengan kebudayaan Hindu Buddha. Banyak sekali bangunan-bangunan peninggalan Hindu Buddha seperti candi, arca, dan patung, antara lain:

• Prasasti Kutai

• Prasasti Ciaruten

• Prasasti kebon kopi

• Prasasti Jambu

• Prasast Tugu

• Prasasti Pasir Awi

• Prasasti Muara Cianten

• Prasasti Lebak

• Prasasti Kedukan Bukit.

• Prasasti Talang Tuo

• Prasasti Telaga Batu

• Prasasti Karang Brahi

• Prasasti Palas Pasemah

• Prasasti Ligor

• Prasasti Dakawu atau Tuk Mas

• Prasasti Sojomerto

• Prasasti Canggal

• Dan lain-lain.

Gambar:Prasasti Ciaruten

Sumber:

www.google.com

Candi Patung Arca

• Candi Borobudur

• Candi Gunung Wukir

• Candi Sambisari

• Candi Dieng

• Candi Gedong Songo

• Candi Pringapus

• Candi Selagriya

• Candi Prambanan

• Candi Gunung Kawi

• Candi Gunung Gangsir

• Candi Songgoriti

• Candi Pethirtaan Jalatunda

• Candi Belahan

• Patung Joko Dolog

• Patung Kertanegara

• Arca Budha dari perunggu di Sempaga, Sulawesi Selatan.

• Arca Budha di Kota Bangun (Kutai)

• Arca Ganesya di Serawak

• Arca Wisnu Cibuaya I

• Arca Wisnu Cibuaya II

Sejarah SMA Kelas X 6 3 • Candi Kidal • Candi Jago • Candi Singasari • Candi Simping • Candi Surowono • Candi Tegawangi • Candi Pari • Candi Jabung • Candi Tikus

• Candi Bajang Ratu

• Candi Brahu

• Candi Panataran

• Candi Sukuh

• Candi Ceto.

3. Fakta Sejarah

Fakta sejarah adalah fakta-fakta yang berhubungan langsung dengan peristiwa sejarah yang kita teliti. F. J. Tigger mendefinisikan fakta adalah sebagai hasil penyelidikan secara kritis yang ditarik dari sumber-sumber dokumenter (Sidi Gazalba, 1981). Sementara Louis Gottschalk mengartikan fakta sebagai suatu unsur yang dijabarkan secara langsung atau tidak langsung dari sumber sejarah yang dipandang kredibel, setelah diuji secara saksama dengan metode sejarah. Dari dua pandangan sejarah itu menunjukkan bahwa fakta dalam sejarah adalah rumusan atau kesimpulan yang diambil dari sumber sejarah atau dokumen. Perlu kiranya ditegaskan kembali bahwa fakta tidaklah sama dengan realitas atau kenyataan dan kejadian sehari-hari, yang bersifat pasti, tidak berubah. Tetapi fakta adalah pernyataan, rumusan atau kesimpulan dari kejadian atau realitas sehari-hari tersebut. Karena itu fakta bisa saja berubah, kalau ditemukan data dan sumber yang lebih kredibel. Karena itu Sidi Gazalba menegaskan bahwa fakta itu bersifat nisbi (bisa berubah), sedang realitas/ kejadian bersifat absolut, objektif.

Gambar: Candi Prambanan

Sumber:

www.google.com

Bab 3 Pahami dan Lakukanlah Penelitian Sejarah!

6 4

Fakta dibedakan menjadi beberapa jenis seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

Metode sejarah lisan atau oral history merupakan metode yang digunakan dalam mengumpulkan sumber sejarah. Penggunaan metode ini sudah lama digunakan, Herodatus sejarawan Yunani yang pertama, telah mengembara ke tempat-tempat yang jauh untuk mengumpulkan bahan-bahan sejarah lisan. Thucydides sekitar 2400 tahun yang lalu telah menggunakan kisah kesaksian langsung para prajurit yang ikut dalam perang Peloponesa untuk membangun sejarah lisan.

Metode modern sejarah lisan berkembang di Amerika Serikat pada tahun 1930-an deng1930-an dilakuk1930-an peneliti1930-an besar-besar1930-an mengenai ken1930-ang1930-an bekas para budak hitam. Perkembangan ini membawa suatu pemikiran baru tentang sumber sejarah lisan. Sumber yang dicari bukan hanya para tokoh atau “orang-orang besar”, tetapi juga kelompok-kelompok lain dalam masyarakat, termasuk pula golongan buta huruf dan golongan yang tidak pernah meninggalkan bahan-bahan tertulis.

Perkembangan lain yang menyebabkan lahirnya sejarah lisan bahwa dalam dunia modern banyak hal yang penting lolos dari pencatatan tertulis, misalnya keputusan-keputusan atau instruksi-instruksi penting yang diberikan melalui telepon saja sehingga tidak dapat ditemukan dalam suatu dokumen. Teknik

No Jenis Fakta Penjelasannya

1 Fakta lunak Merupakan fakta yang masih perlu dibuktikan dengan dukungan fakta-fakta lain. Oleh karena itu, fakta tidaklah tersedia begitu saja, Para sejarawan melalui penelitian sumber-sumber sejarah mencoba mengolah sehingga bisa dimengerti. Tetapi semua ini masih terbuka kemungkinan timbulnya perdebatan tentang kebenarannya. Bisa saja bahwa apa yang dianggap sebagai fakta belum tentu diterima oleh orang lain, sehingga tidak jarang masih mengundang perdebatan

2 Fakta keras Fakta-fakta yang biasanya sudah diterima sebagai sesuatu peristiwa yang benar, yang tidak lagi diperdebatkan. Kebanyakan fakta ini adalah bebas dari kemauan kita. Itulah sebabnya fakta ini sering disebut dengan “fakta keras”, fakta yang sudah mapan (established) dan tidak mungkin dipalsukan lagi.

3 Inferensi Merupakan ide-ide sebagai benang merah yang menjembatani antara fakta yang satu dengan fakta yang lain. Sekalipun inferensi ini berlandaskan pada konsideran logis dan mungkin subyektif, tetapi ide atau gagasan ini dapat dimasukkan dalam kategori fakta, tetapi masih cukup lemah. Karena inferensi tidak lebih dari suatu pertimbangan logis yang menjelaskan pertalian antara fakta-fakta.

Dalam dokumen sma10sej Sejarah Marwan (Halaman 66-71)