D. Kajian Pustaka
3. Sumber dan Pengumpulan Data a. Sumber Data
Jenis-jenis data dapat dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder. Dalam istilah yang lain dikenal dengan data pokok dan data tambahan.
Husein Umar dalam mendefenisikan kedua data tersebut menjelaskan bahwa data primer adalah data yang didapatkan dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan. Sedangakan data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer ataupun oleh pihak-pihak lain.44
Hanya saja untuk jenis penelitian tafsir yang pertama, karena kajiannya terkait langsung dengan al-Quran maka data primer/pokoknya adalah al-Quran itu
43
Abuddin Nata, Metodologi Penelitian Agama, h. 39.
44Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (Cet. IV; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001),h. 41.
sendiri. Sedangkan data sekunder/instrumennya adalah sunnah Nabi, s}ah}abi>, historis (turunnya al-Quran) atau asba>b al-nuzu>l, kebahasaan, kaidah-kaidah, dan teori pengetahuan.
Sesuai dengan masalah pokok yang dikaji dalam penelitian ini, yakni ‛ Taisi>r Kari>m al-Rah}ma>n fi> Tafsi>r Kala>m al-Manna>n karya al-Sa‘di> (suatu Tinjauan Metodologi)‛, maka data pokoknya adalah kitab tafsir itu sendiri, yaitu; Taisi>r Kari>m al-Rah}ma>n fi> Tafsi>r Kala>m al-Manna>n, yang menjadi obyek kajian bagi peneliti. Adapun data sekundernya diperoleh dari karya-karya ulama atau tokoh intelektual lainnya, baik yang dalam kajiannya secara eksplisit telah membahas tentang al-Sa‘di> maupun yang terkait dengannya, begitu pula dengan kitab-kitab tafsir yang lain, termasuk juga buku-buku metodologi tafsir. Penulis juga akan membaca literatur-literatur lainnya sebagai data sekunder yang mempunyai kaitan dengan studi pembahasan tesis ini.
b. Metode Pengumpulan data
Sementara dalam rangka pengumpulan data sebagai bentuk keperluan penelitian, penulis mengikuti pola pikir ilmiah sesuai metode-metode pengumpulan data yang disusun oleh para pakar metodologi, termasuk di antaranya adalah teknik pengumpulan data. Teknik ini adalah prosedur yang sistematis dan standar yang dipergunakan untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara teknik atau metode pengumpulan data dengan masalah penelitian yang akan dipecahkan, masalah memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data.45 Dalam menjelaskan bagian ini, ada keragaman pendapat di antara para ahli, misalnya Moh. Nazir, dia mengelompokkan metode pengumpulan data ke dalam tiga
kelompok, yaitu: pengamatan langsung, menggunakan pertanyaan (baik dalam bentuk wawancara maupun kuisioner), dan metode khusus seperti metode proyektif.46
Lain halnya yang disebutkan oleh Abd. Muin Salim, ia menjelaskan bahwa di antara data yang dikemukakan terdapat data historis, seperti hadis atau sunnah Nabi, as\a>r, dan kenyataan sejarah di masa al-Quran diturunkan. Oleh karena itu, sebelum data tersebut dipergunakan perlu proses pemeriksaan dengan kritik sejarah. Dan untuk menemukan data-data tersebut perlu diadakan kartu data dan interview. 47
Setelah menelaah pendapat-pendapat yang ada maka penulis melihat bahwa tehnik pengumpulan data yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
1. Menegaskan tema data yang dicari. Tema yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metodologi tafsir yang diterapkan al-Sa‘di> dalam kitab tafsirnya. 2. Menegaskan sumber data yang dicari, yaitu data pokok dan instrumen yang
telah disebutkan di atas.
3. Melakukan pencatatan (kartu data), kumpulan data yang didapat setelah melalui proses pencarian perlu diklasifikasi untuk mempermudah penulis dalam membahas tema yang diangkat tersebut. Klasifikasi atau kartu data disusun berdasarkan cirri-ciri data yang telah terkumpul dan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Secara khusus untuk penulisan ayat-ayat al-Quran dan terjemahnya merujuk pada al-Quran dan terjemahnya yang diterbitkan oleh Departemen
46Mohammad Nazir, Metode Penelitian h. 260-264.
47Abd. Muin Salim, Tafsir; Pengkajian Ilmiah, disampaikan dalam Diklat Penafsiran al-Qur’an atas kerja sama Majelis Pendidikan Agama Islam FAI UIT Institut Kajian Islam dan Masyarakat (Makassar: 2005), h. 23.
Agama Republik Indonesia. Data yang ditulis dan dikumpulkan oleh penulis akan menggunakan huruf transliterasi Arab ke Latin disesuaikan dengan penyebutan huruf-huruf vokal dan diftong. Penulisan ayat al-Quran dan penghitungan lafal menggunakan alat bantu berupa al-Maktabah al-Sya>milah dalam perangkat komputer.
Perlu ditekankan bahwa sekecil apapun data yang berkaitan dengan kitab Tafsi>r al-Sa‘di> , akan dicatat di kartu data. Begitu pula, jika terdapat data yang sering digunakan oleh al-Sa‘di> dalam tafsirnya maka akan dicatat tingkat intensitasnya seperti penukilan qira>’a>t dan waqf pada sebuah ayat. 4. Pengolahan dan Analisis Data
Penelitian ini bersifat kajian kepustakaan (library research)48 yang bersifat kualitatif, sehingga membutuhkan teknik interpretasi data. Adapun teknik interpretasi data dalam penelitian ini adalah:
a. Teknik interpretasi tekstual, adalah memahami data dengan melihat langsung teks-teksnya. Dalam penelitian ini, teknik interpretasi tersebut digunakan untuk memahami data primer apa adanya sesuai yang tercantum dalam kitab Tafsir al-Sa‘di> .
b. Teknik interpretasi kontekstual, adalah memahami data primer dalam bentuk teks-teks dengan melihat aspek sosio-historis, atau makna di balik lafal. Dalam penelitian ini, teknik interpretasi tersebut digunakan untuk memahami data
48Tujuan penelitian kepustakaan adalah untuk mengetahui lebih detail suatu masalah dari referansi yang berasal dari teori-teori baik melalui data primer maupun data sekunder. Lihat Joko Subagyo, Metode Penelitian (Cet. IV; Jakarta: Rineka Cipta, 2004 M), h. 109.
primer dengan mempertimbangkan bagaimana konteks penafsiran tersebut dan mengapa mufasirnya menafsirkan ayat tersebut pada masanya.
c. Teknik interpretasi intertekstual adalah memahami data primer dengan melihat data-data lainnya sebagai bahan pertimbangan dan komparatif. Dalam penelitian ini, teknik interpretasi tersebut digunakan untuk memahami data primer dengan membandingkannya dengan data sekunder lainnya yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
Dalam mengolah dan menganalisis data-data yang terdapat pada kitab Tafsi>r al-Sa‘di>, penulis menggunakan analisis isi (content analysis) yang bersifat kualitatif, yang biasa disebut analisis wacana. Analisis wacana merupakan sebuah analisis yang mencari dan menfokuskan bagaimana sebuah data dikatakan (how), bukan apa yang dikatakan (what).49
Adapun cakupannya adalah mengklasifikasi data dan masalah yang terdapat di dalam kitab Tafsir al-Sa‘di>, membuat kriteria atau indikator untuk mencari klasifikasi masalah, dan membuat teknik interpretasi data.50 Tahapannya adalah membuat sebuah perumusan masalah yang akan diteliti, membuat kerangka teoretis, membuat perangkat metodologi, dan membuat analisis dan interpretasi data.51
49Burhan Bungin, ed., Analisis Data Penelitian Kualitatif (Cet. II; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003 M), h. 151-152.
50Bagon Suyanto dan Sutimin, Metodologi Penelitian Sosial (Cet. V; Jakarta: Kencana, 2010 M), h. 129-131.
51Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif (Cet. VII; Yogyakarta: Rahe Sarasin, 1996 M), h. 49.
G. Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan
Adapun tujuan penelitian dalam tesis ini adalah: a. Untuk mengetahui profil kitab Tafsi>r al-Sa‘di> .
b. Untuk mengetahui metodologi penafsiran kitab Tafsi>r al-Sa‘di>.
c. Untuk mengetahui kelebihan dan keterbatasan dalam kitab Tafsi>r al-Sa‘di>. 2. Kegunaan
Realisasi dalam penelitian ini, diharapkan akan menghasilkan kegunaan sebagai berikut:
a. Kegunaan ilmiah, yakni supaya tesis ini dapat mengantar dan membantu bagi mereka yang menaruh minat terhadap kajian tafsir al-Qur’an dan keragaman metodologinya (mana>hij al-mufassiri>n) secara umum, dan bagi peneliti tafsir secara khusus, utamanya bagi yang ingin lebih mengenal al-Sa‘di> dan metodologi Taisi>r Kari>m al-Rah}ma>n fi> Tafsi>r Kala>m al- Manna>n.
b. Kegunaan praktis, yakni agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan dalam bidang metodologi tafsir (mana>hij al-mufassiri>n), khususnya mengenai Taisi>r Kari>m al-Rah}ma>n fi> Tafsi>r Kala>m al- Manna>n.
24 BAB II
METODOLOGI TAFSIR
A. Pengertian Metodologi Tafsir dan Perkembangannya