• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMBER DANA DAN LOGISTIK:

Dalam dokumen PALAN G MERAH INDONESIA (Halaman 32-35)

Kegiatan/aktipitas PMI, baik yang menyangkut kegiatan rutin maupun kegiatan operasional di lapangan sukses tidaknya banyak pula tergantung daripada penyediaan tenaga dan dana serta logistik.

Dan kalaulah tenaga-tenaga yang telah diutarakan diatas telah cukup tersedia, agaknya faktor dana dan logistik juga merupakan salah satu faktor yang menentukan.

Sumber dana atau lebih luas lagi disebutkan kekayaan Palang Merah Indonesia, Anggaran Dasar PMI menyatakan bahwa: Kekayaan PMI diperoleh

dari:

a. luran, derma dan sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat. b. Usaha-usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan prinsip-

prinsip Palang Merah.

Sumber dana yang diperoleh dari iuran para anggota, begitu pula dari pada donatur tetap/tidak tetap ternyata masih belum memadai. Oleh karena itu satu-satunya usaha yang perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu dimana hasilnya boleh dikatakan sangat besar di dalam menunjang pembiayaan operasional PMI adalah dana yang bersumber dari hasil gerakan bulan dana yang lazimnya diselenggarakan setiap setahun sekali atas dasar idzin dari Pemerintah cq. Departemen Sosial Rl.

Di samping itu PMI dalam hubungan kesemestaannya, baik dengan Palang Merah Nasional di berbagai Negara, maupun secara langsung dengan I.C.R.C. dan L.R.C.S, cukup banyak pula memperoleh bantuan, khususnya yang berupa logistik, baik berupa obat-obatan, beras/susu, maupun dalam bentuk barang-barang relief lainnya.

Dengan mengingat kemampuan PMI masih sangat terbatas dalam hal dana/logistik ini bila dibandingkan dengan ruang lingkup tugas yang serba komplex dan luas, maka PMI ada kalanya pula memperoleh bantuan dana dari Pemerintah Pusat/Daerah, terutama dalam kaitannya untuk membiayai aktipitas dalam human invesment (D IK L A T ) bahkan juga dalam bentuk bantuan tenaga yang dipekerjakan terutama untuk kebutuhan tenaga di bagian Dinas Transfusi Darah.

Namun pada dasarnya Palang Merah Indonesia, sebagai Organisasi Non Pemerintah, harus berpegang kepada prinsip bahwa sumber pembiayaan untuk berbagai kebutuhan rutin dan operasional di lapangan harus dibiayai/ dipenuhi sepanjang tahun dari pada uang iuran anggota, donasi tetap atau tidak tetap daripada para dermawan dan sumbangan masyarakat pada peristiwa-peristiwa tertentu, seperti yang pernah kami utarakan di atas ialah melalui gerakan Bulan Dana PMI yang dasarnya dilakukan sejak tanggal 8 Mei s/d 8 Juli setiap tahun sekaligus di dalam rangka memperingati hari Palang Merah Sedunia.

Menyinggung masalah penggalian dana yang diperoleh dari gerakan Bulan Dana PMI, kiranya perlu difahami, bahwa kegiatan ini adalah kegiatan

masyarakat melalui Panitia Gerakan Bulan Dana yang terdiri dari unsur tokoh masyarakat dan para penjabat setempat yang dimohonkan bantuannya oleh PMI untuk mencari/menghimpun dana dari masyarakat.

Dengan demikian pencaharian dana melalui gerakan Bulan Dana ini di samping mempunyai tujuan untuk memperoleh dana sebanyak-banyaknya dari masyarakat, bila dikhayati lebih mendalam lagi daripada gerakan ke- manusiaan ini adalah bertujuan untuk:

a. memberikan kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat dengan tidak terkecualinya untuk menyumbangkan melalui PMI bagi kemanusiaan paling tidak setiap setahun sekali.

b. menanamkan rasa kasih sayang serta lebih menanamkan rasa kesadar- an akan kewajiban bagi seluruh umat manusia untuk saling tolong menolong di dalam penderitaan.

c. memberikan pendidikan khususnya kepada generasi muda untuk tu ru t membantu menyumbangkan tenaganya di dalam tu ru t ber- peran serta menghimpun dana untuk PMI.

Gerakan Bulan Dana tersebut penyelenggaraannya dilaksanakan di tingkat Cabang dan tidak di tingkat Daerah atau tingkat Pusat. Kebijaksanaan ini tidak lain untuk memberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada Cabang untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam usaha membiayai berbagai kegiatan Cabang sehingga SUMBANGSIH PMI di Cabang dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Sesuatu hal yang sering terjadi ialah, bahwa dalam Bulan Dana pengum- pulan dana hanya ditujukan terbatas pada pengumpulan uang saja. Hal ini kiranya perlu mendapat koreksi dan untuk menghilangkan keragu-raguan dapat dikemukakan bahwa sesuai dengan kemampuannya masing-masing para penyumbang dapat dibagi dalam 3 golongan:

(1) . Penyumbang materiel:

Dalam hal ini para penyumbang baik dalam kedudukannya sebagai badan ataupun perorangan dapat memberikan uang ataupun barang-barang, seperti usaha-usaha dalam bidang produksi, pedagang-pedagang biasa, yang membuat barang yang karena sesuatu hal tidak dapat diperdagang- kan lagi, botol-botol kosong, koran bekas, pakaian bekas, singkatnya semua barang yang dapat dimanfaatkan bagi pembiayaan tugas organisasi.

(2) . Penyumbang tenaga.

Jika seseorang hanya bersedia menyumbangkan tenaga untuk pelbagai macam usaha, hal yang demikian ini akan dapat meringankan beban Palang Merah Indonesia pula. Misalnya seorang guru selama Bulan Dana sebelum pelajaran dimulai untuk beberapa menit saja menanamkan Cita-cita Palang Merah pada anak didiknya.

Jika anak-anak ini membawa apa yang didengarnya di sekolah ke rumah bagaimana anak-anak harus bertindak kalau temannya atau orang lain mendapat kecelakaan dan sebagainya, maka dengan jalan ini pula Cita-cita Palang Merah akan meluas ke lingkungan yang lebih luas. Sumbangan tenaga meliputi pula sumbangan pikiran dan bagaimana

sumbangan ini dapat dimanfaatkan terdapat macam-macam jalan.

(3) . Penyumbang fasilitas.

Vang dimaksud dengan fasilitas ini ialah sarana-sarana tidak berbentuk materiil ataupun tenaga, tetapi kesempatan-kesempatan yang memung- kinkan tugas-tugas Palang Merah Indonesia dilaksanakan.

Dalam masyarakat terdapat banyak fasilitas-fasilitas yang dapat diberikan kepada Palang Merah Indonesia, hanya kita harus pandai menggalinya.

Jika seorang pemilik percetakan memperkenankan kupon-kupon Bulan Dana dicetak di Perusahaannya dengan cuma-cuma ataupun dengan ta rif rendah, ini adalah suatu fasilitas yang dapat meringankan biaya.

Begitu pula bila suatu jawatan dapat meminjamkan kendaraannya diluar jam kerja untuk dipergunakan bagi keperluan Panitia Bulan Dana PMI inipun merupakan fasilitas yang cukup mengandung arti.

Seperti telah diutarakan diatas, Palang Merah Indonesia Cabang merupa­ kan ujung tombak dan berada digaris depan berhadapan secara langsung dengan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang banyak

kaitannya dengan tugas-tugas "SUM BANGSIH" PMI. Oleh karenanya dari hasil bersih yang diperoleh dari gerakan Bulan Dana tersebut sebanyak 85% tetap diperuntukkan Cabang untuk dilolanya, baik untuk kebutuhan pem- biayaan Rutin, maupun untuk pembiayaan operasional di lapangan.

Sedangkan untuk PMI Pusat dan PMI Daerah, Cabang diwajibkan menyetorkannya masing-masing sebesar 10% dan 5% untuk tu ru t membantu pembiayaan Pusat dan Daerah, mengingat Pusat dan Daerah tidak menye- lenggarakan gerakan Bulan Dana.

Dalam upaya memanfaatkan dana tersebut sebaik-baiknya, sejalan dengan maksud serta tujuan PMI, Cabang mengembalikannya dalam bentuk "S U M B AN G SIH " kepada masyarakat, dengan ditambah yang diperoleh dari sumber lain seperti iuran anggota serta sumbangan lainnya dari para dermawan, sebanyak 30% disediakan untuk menutup berbagai kebutuhan rutin, dan sebanyak 70% lagi diperuntukkan bagi pembiayaan operasional di lapangan yang antara lain meliputi pembiayaan untuk siaga/pemberian bantuan untuk korban bencana, Usaha Transfusi Darah, untuk pembiayaan Pendidikan dan latihan, Pembangunan Masyarakat Desa dan penyebarluasan Hukum Perikemanusiaan Internasional serta Prinsip-prinsip Palang Merah.

Dalam dokumen PALAN G MERAH INDONESIA (Halaman 32-35)

Dokumen terkait