• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.2 Sumber Data

Sumber data diperoleh dari Kantor Statistik Propinsi Jawa Timur, Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan perpustakaan-perpustakaan lainnya baik itu milik lembaga pendidikan ataupun pemerintah daerah Jawa Timur.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode:

1. Studi Kepustakaan

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca buku- buku literatur sebagai bahan pustaka yang berkaitan dengan permasalahan yang adat dalam penelitian ini.

3.4 Teknik Analisis

3.4.1 Index Desentralisasi Fiskal

Index ini dapat dipergunakan untuk menganalisa kemandirian suatu daerah dalam menggali sumber-sumber penerimaan keuangan dari daerahnya sendiri. Rasio yang digunakan untuk mengukur index. Dalam analisis ini ada dua macam yaitu:

1. Rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Total

Pendapatan Daerah (TPD)

2. Rasio Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak (BHPBP)

Dari index ini dapat dilihat seberapa besar daerah dapat memenuhi penerimaannya.

Penerimaan daerah terdiri atas 5 pos yaitu Bagian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran,Bagian Pendapatan Asli Daerah, Bagian Dana Penimbangan, Bagian Pinjaman Pemerintah Daerah, dan lain-lain penerimaan yang sah.(Reksohadiprodjo,2001:155) :

i. 100 ) Daerah(TPD Penerimaan Total (PAD) Daerah Asli Pendapatan  % ii. 100 ) Daerah(TPD Penerimaan Total (BHPBP) Daerah untuk Pajak Bukan dan Pajak Hasil Bagi  % iii. 100 ) Daerah(TPD Penerimaan Total (SB) Daerah Sumbangan  %

Dimana :

SB adalah Sumbangan Daerah atau biaya yang di peroleh dari DAK (Dana Alokasi Khusus) di tambah DAU (Dana Alokasi Umum ).

SB= DAK + DAU

TPD adalah Total penerimaan Daerah yang di peroleh dari penjumlahan PAD ,BHPBP,dan SB.

Dengan TPD = PAD + BPHPB +SB,jika hasil perhitungan meningkat maka derajat desentralisasi fiskalnya (tingkat kemandirian ) suatu daerah semakin menguat.

Derajat desentralisasi merupakan rata-rata rasio Pendapatan Asli

Daerah (PAD) terhadap Total Penerimaan Daerah (TPD) ,rata-rata rasio Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak (BHPBP )terhadap TPD ,serta rata-rata rasio Sumbangan Daerah / Bantuan (SB) terhadap TPD selama kurun waktu tahun 2007 sampai dengan tahun 2008 yang di nyatakan dalam satuan persen.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Satuan Wilayah Pembangunan I

Pada landasan teori telah diuraikan bahwa Satuan Wilayah Pembangunan (SWP) I terdiri dari tujuh daerah yaitu Kabupaten Gresik, Kabupaten Bangkalan, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Lamongan atau biasa disebut GERBANG KERTOSUSILA. Berikut adalah gambaran umum mengenai kondisi secara umum ketujuh wilayah tersebut:

4.1.1.1 KondisiUmum Kabupaten Gresik

4.1.1.1.1. Letak Geografis

Kabupaten Gresik terletak disebelah Barat Laut dari Ibukota Propinsi Jawa Timur (Surabaya) dengan luas 1.191,25 Kilometer persegi. Secara geografls, wilayah Kabupaten Gresik terletak antara 112 -113 Bujur Timur dan 7-8 Lintang Selatan. Wilayahnya merupakan dataran rendah dengan ketinggian 2-12 meter di atas permukaan air laut kecuali Kecamatan Panceng yang mempunyai ketinggian 25 meter di atas air laut. Secara administrsi pemerintahan, wilayah Kabupaten Gresik terdiri dari 18 Kecamatan, 330 desa dan 26 Kelurahan. Hampir sepertiga bagian dari

wilayah Kabupaten Gresik merupakan daerah pesisir pantai., yaitu sepanjang. kecamatan Kebomas, sebagian kecamatan Gresik, Kecamatan Manyar, Kecamatan Bungah dan Kecamatan Ujungpangkah. Sedangkan Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak berada di Pulau Bawean. Sebagaimana daerah-daerah lain, Kabupaten Gresik juga berdekatan dengan kabupaten-kabupaten yang tergabung dalam Gerbangkertosusila, yaitu Gresik, Bangkalan,, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Gresik sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Laut Jawa

b. Sebelah Timur : Selat Madura

c. Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo

Kabupaten Mojokerto

Kota Surabaya

d. Sebelah Barat : Kabupaten Lamongan

4.1.1.1.2. Penduduk

Dari hasil registrasi penduduk menunjukan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Gresik pada tahun 2005 sebesar 1.164.024 jiwa, yang terdiri daii 586.484 jiwa penduduk laki-laki dan 577.540 jiwa penduduk perempuan. Jumlah penduduk tersebut berada pada 286.986 keluarga. Dengrn luas wilayah 1.191,25 Km2 dan jumlah penduduk yang mengalami kenaikan sebesar 14,29 persen dibanding tahun sebelumnya,

maka pada tahun ini Kabupaten Gresik mempunyai kepadatan penduduk sebesar 977 jiwa/Km2. walaupun secara nominal maupun presentase penduduk laki-laki pertambahonnya lebih banyak dibanding penduduk perempuan. Secara total pada tahun 2005 penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan penduduk perempuan. Hal ini dapat dilihat dari angka rasio jenis kelamin pada tahun 2005 ini Kabupatan Gresik mempunyai angka rasio jenis kelamin sebesar 102 persen. Ini berarti dari 100 jiwa penduduk pererapuan terdapat 102 penduduk laki-laki.

4.1.1.2. Kondisi Umum Kabupaten Bangkalan

4.1.1.2.1. Letak Geografis

Kabupaten Bangkalan dengan luas wilayah 1.260,14 Km2 yang berada dibagian paling barat dari pulau Madura terletak diantara

koordinat 11240’06”-11308’04” Bujur Timur serta 651’39” - 711’39” Lintang Selatan. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Laut Jawa

b. Sebelah Timur : Kabupaten Sampang

c. Sebelah Selatan dan Barat : Selat Madura

Dilihat dari Topografi, maka daerah Kabupaten Bangkalan berada pada ketinggian 2-100 metei di atas permukaan air laut. Wilayah yang terlatak dipesisir pantai, seperti Kecamatan Sepulu, Bangkalan, Socah,, Kamal, Modung, Kwanyar Arosbaya, Klampis, Tanjung Bumi,

Labang dan Kecamatan Burneh mempunyai ketinggian antara 2-10 meter di atas permukaan air laut. Sedangkan wilayah yang terletak dibagian tengah mempunyai ketinggian antara 19 - 100 meter di atas permukaan air laut, tertinggi adalah Kecamatan Geger dengan ketinggian 100 meter di atas permukaan air laut.

Wilayah Kabupaten Bangkalan 18 Kecamatan dan 281 desa/ kelurahan atau lebih spesifik terdiri 273 desa dan 8 kelurahan. Dilihat dari komposisi jumlah desa, maka Kecamatan Tanah Merah memiliki jumlah desa terbanyak yakni 23 desa/kelurahan, sedangkan yang paling sedikit adalah Kecamatan Kamal sebanyak 10 desa/kelurahan. Pembangunan disegala bidang yang telah digalakkan oleh pemerintah bersama masyarakat selama ini telah menunjukan hasil yang cukup menggembirakan. Khusus dibidang ekonomi, pertumbuhan ekonorninya semakin rnantap. Bahkan dari 281 desa yang ada, seluruhnya merupakan klasifikasi desa swasembada dan 195 desa diantaranya termasuk desa swasembada mantap II (dua) dan 86 desa termasuk desa swasembada mantap III (tiga).

4.1.1.2.2. Penduduk

Berdasarkan hasil proyeksi dari Sensus Penduduk 2000, Jumlah penduduk Kabupaten Bangkalan tahun 2005 sebanyak 926.562 jiwa yang terdiri dari 439.571 jiwa penduduk laki-laki (47,44%) dan 486.988 jiwa penduduk perempuan atau sebesar 52,55 persen. Secara keseluruhan

jumlah penduduk mengalami kenaikan sebesar 1,14 persen dibanding tahun sebelumnya Komposisi penduduk dapat ditunjukan melalui perbandingan penduduk laki-iaki terhadap perempuan (Sex Ratio) dan prosentase penduduk per kelompok umur. Tahun 2005 sex ratio penduduk Kabupaten Bangkalan 90,26 persen yang berarti penduduk perempuan lebih banyak di banding penduduk laki-laki atau dengan kata lain setiap 100 penduduk perempuan berbanding sekitar 90 orang penduduk laki-laki.

Ditinjau dari potensi sumber daya manusia, khususnya mengenai tingkat pendidikan, maka Perangkat Desa di Kabupaten Bangkalan sebagian besar (52, 31%) tamatan SD. Sedangkan Perangkat Kelurahan sebagian besar (40,62%) tamatan SLTA. Selanjutnya kondisi LPM menunjukan perubahan yang kurang menggembirakan. Dari 281 desa yang ada, maka LPM yang aktif hanya 81 desa, sedangkan yang pasif 39 desa dan sisanya sebanyak 161 desa masuk kategori berkembang.

4.1.1.3. Kondisi Umum Kota Mojokerto

4.1.1.3.1. Letak Geografis

Kota Mojokerto terbagi atas 2 Kecamatan yang terdiri dari 18 Kelurahan. Kota Mojokerto terkenal dengan sebutan Kota Onde-onde, karena ada Industri Onde-onde yang terkenal dimana-mana. Kota Mojokerto terletak di tengah-tengah Kabupaten Mojokerto, terbentang

pada 727’0.16” sampai 729’ 37.11” Lintang Selatan dan 112 27’ 24” Bujur Timur dengan kondisi tanah yang agak miring ke Timur dan utara antara 0-3 % serta dengan ketinggian rata-rata + 22 meter diatas permukaan air laut. Batas Daerah Kota Mojokerto antara lain :

a. Sebelah Utara : Sungai Brantas

b. Sebelah Timur : Kecamatan Puri, Kab. Mojokerto

c. Sebelah Barat dan Selatan : Kecamatan Sooko, Kab. Mojokerto

Secara umum, wilayah Kota Mojokerto dibagi menjadi 2 Kecamatan, 18 Kelurahan, 640 Rukun Tetangga (RT), 170 Rukun Warga (RW) dan 70 Dur,un/ Lingkungan. Kota Mojokerto merupakan satu- satunya daerah di Jawa Timur, bahkan di Indonesia yang memiliki satuan. wilayah maupun luas wilayah terkecil dengan kepadatan

penduduk yang tinggi.

4.1.1.3.2. Penduduk

Kota Mojokerto mempunyai penduduk sebanyak 113.193 jiwa yang tersebar di 2 (dua) Kecamatan dan 18 (delapan belas) Kelurahan. Penduduk Laki-laki sebanyak 55.661 jiwa atau sebesar 49, 17 persen dan penduduk yang berjsnis kelamin perempuan sebanyak 57.532 atau sebesar 50,83 persen. Dari komposisi penduduk laki-laki dan perempuan itu bisa dilihat bahwa Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) Kota Mojokerto adalah sebesar 96,75 persen; artinya disetiap 100 penduduk wanita terdapat 96 penduduk laki-laki.

Besarnya jumlah penduduk di Kota Mojokerto dengan luas wilayah yang sangat kecil akan menyebabkan kepadatan Kota Mojokerto menjadi sangat tinggi, yaitu 6.882 penduduk per kilometer persegi (Km) di tahun 2004 dan sebesar 6.887 penduduk per kilometer persegi di tahun 2005. pada tahun 2005 wilayah yang mempunyai tingkat kepadatan yang tertinggi adalah Kelurahan Mentikan, yaitu sebesar 25.826 jiwa per Km2; disusul oleli Keluralian Sentanan sebesar

21.914, selanjutnya Kelurahan Kauman sebesar 21.242 jiwa per Km2

4.1.1.4. Kondisi Umum Kabupaten Mojokerto

4.1.1.4.1. Letak Geografis

Wilayah K&bupaten Mojokerto terletak di a.ntara 11120’13” sampai dengan 11140M7” Bujur Timur dan antara 718’35” sampai dengan 747” Lintang Selatan. Secara geografis Kabupaten Mojokerto tidak berbatasan dengan pantai, hanya berbatasan dengan wilayah Kabupaten lainnya. Antara lain :

a. Sebelah Utara : Kabupaten Lamongan,, Kabupaten Gresik

b. Sebelah Timur : Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan

c. Sebelah Selatan : Kabupaten Malang

d. Sebelah Barat : Kabupaten Jombang.

Di samping itu, wilayah Kabupaten Mojokerto juga mengitari wilayah Kota Mojokerto yang terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten Mojokerto.

Topografi wilayah kabupaten Mojokerto cenderung cekung di tengah dan tinggi di bagian selatan dan utara. Bagian selatan merupakan wilayah pegunungan yang subur. Meliputi Kecamatan Facet, Trawas, Gondang dan Jatirejo. Bagian tengah merupakan v^Ifyah daratan dan bagian utara merupakan daerah perbukitan kapur yang cenderung kurang subur

Sekitar 30 % dari seluruh wilayah Kabupaten Mojokerto kemiringan tanahnya lebih dari 15 derajat, sedangkan sisanya merupakan wilayah dataran dengan tingkat kemiringan lahan kurang dari 15 derajat. Pada umumnya ketinggian Kecarnatan-kecamatan di Kabupaten Mojokerto rata-rata berada pada <500 meter di atas permukaan air laut, dan Kecamatan Facet merupakan daerah terluas yang memiliki daerah dengan ketinggian >700 meter di atas permukaan air laut.

Kabupaten Mojokerto sebagai salah satu Kabupaten di Jawa Timur, mempunyai system pemerintahan yang sama dengan Kabupaten/ Kota lainnya. Unit pemerintahan di bawah Kabupaten secara langsung adalah Kecamatan. Masing-masing Kecamatan terbagi habis dalam beberapa desa dan kelurahan. Secara administratif wilayah Kabupaten Mojokerto terdiri dari 18 Kecamatan, 304 desa. Luas wilayah secara keseluruhan Kabupaten Mojokerto adalah 692,15 Km2, dirnana bila kita amati wilayah Kecamatan Dawarblandong merupakan Kecamatan Jengait luas wilayah terbesar.

4.1.1.4.2. Penduduk

Menurut hasil Registrasi penduduk akhir tahun 2005, jumlah penduduk Kabupaten Mojokerto adalah 933.340 jiwa dengan laju pertumbuhan sctesar 1,38% lebih tinggi daripada tahun sebelumnya, yaitu sebesar 1,31%. Sex ratio penduduk Kabupaten Mojokerto tahun 2005 adalah 98,06. Ini artinya bahwa penduduk perempuan di Kabupaten Mojokerto lebih banyak di banding penduduk laki-laki, yaitu setiap 100 penduduk perempuan terdapat 98 penduduk laki-laki. Kepadatan penduduk di Kabupaten Mojokerto akhir tahun 2005 adalah 1.337 jiwa per Km2. dan diantara Kecamatan-kecamatan yang ada, Kecamatan Sooko mempakan Kecamatan terpadat dengan kepadatan sebesar 2.370 jiwa per Km2.

4.1.1.5. Kondisi Umum Kota Surabaya 4.1.1.5.1 Letak Geografis

Kota Surabaya terletak antara 07 21 Lintang Selatan dan 112 36 sampai dengan 112 54 Bujur Timur. Wilayahnya merupakan daratan rendah dengan ketinggian 3-6 meter di atas permukaan air laut, kecuali di sebelah selatan yang memiliki ketinggian 25-50 meter di atas permukaan air laut. Batas wilayah:

a. Sebelah Utara : Selat Madura.

b. Sebelah Timur : Selat Madura.

d. Sebelah Barat : Kabupaten Gresik.

Luas wilayahnya seluruhnya kurang lebih 326,36 km2 yang terbagi dalam 31 Kecamatan dan 163 Desa/ Kelurahan, 1362 Rukun Warga (RW) dan 8907 Rukun Tetangga (RT).

4.1.1.5.2 Penduduk

Menurut hasil registrasi penduduk akhir tahun 2006, jumlah penduduk kota Surabaya adalah 2.740.490 jiwa atau naik 7,05% dari tahun 2005 dengan jumlah penduudk 2.599.796 jiwa. Sex ratio penduduk kota Surabaya tahun 2006 adalah 98,2, ini artinya bahwa penduuk perempuan di Kabupaten Lamongan lebih banyak dibanding penduduk laki-laki. Kepadatan penduduk di Kota Surabaya akhir tahun 2006 adalah 7,966 jiwa per Km2 dan diantara kecamatan-kecamatan yang ada, kecamatan Simokerto merupakan kecamatan terpadat dengan kepadatan sebesar 32,579 jiwa per Km2 dengan luas wilayah 2,59 Km2.

4.1.1.6 Kodnisi Umum Kabupaten Sidoarjo

4.1.1.6. Letak Geografi

Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu Kabupaten yang dihimpit di dua sungai, sehingga terkenal dengan Kota Delta. Kabupaten Sidoarjo terletak antara 112,5-112,9 bujur timur dan 7,3 – 7,5 lintang selatan luas wilayahnya 71,424,25 Ha, 40,81 persennya terletak diketinggian 3-10 meter yang berada dibagian tengah dan berair tawar, 29,99 persen berketinggian 0-3 meter berada di sebelah timur dan

merupakan daerah pantai dan pertambakan 29,20 persen terletak diketinggian 10-25 meter berada dibagian barat.

Batas wilayahnya:

a. Sebelah Utara : Kota Surabaya

Kabupaten Gresik.

b. Sebelah Timur : Selat Madura

c. Sebelah Selatan : Kabupaten Pasuruan

d. Sebelah Barat : Kabupaten Mojokerto

Kabupaten Sidoarjo terdiri dari 18 wilayah Kecamatan terbagi habis menjadi 322 desa dari 31 kelmuhan. Kecamatan Jabon dan Sedati dengan luas masing-masing : 81,00 Km dan 79, 43 Km merupakan Kecamatan terluas di Sidoarjo, akan tetapi sebagian besar wilayalinya merupakan daerah tambak dengan kepadatan penduduk yang cukup rendah yaitu masing-masing 542 jiwa/Km dan 787 jiwa/Km. Sedangkan 16 Kecamatan lainnya mempunyai luas rata-rata 34,61 Km dengan kepadatan penduduk rata-rata2.028 jiwa/Km..

4.1.1.6.2. Penduduk

Dari hasil registrasi penduduk, jumlah penduduk Kabupaten Sidoarjo pada akhir tahun 2005 sebesar 1.448.393. jiwa, terjadi kenaikan 51.15i jiwa atau 3,66 persen dari akhir tahun 2004 sebesar 1.397.242 jiwa. Di antara 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sidoarjo, Kecamatan

Wara mempunyai jumlah penduduk terbesar yaitu 156.032 jiv/a atau 10,77 persen dari total penduduk Kabupaten Sidoarjo, di susul kemudian Xecamalan Taman dan Kecamatan Sidoarjo.

Kepadatan pcrduduk Kabupaten Sidoarjo sedikit meningkat dari 1.056 jiwa / Km2 di tahun 2004 menjadi 2.028 jiwa / Km2 di tahun 2005. Kopadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan-kecamatan yang potensi industrinya cutcup tinggi, seperti : Kecamatan Waru, yang berbatasan langsung dengan Kota Surabaya dan Kecamatan Taman yang merapakan sentral ipdustri di Kabupaten Sidoarjo. Hal ini menunjukan bahwa sektor industri masih menjadi daya tarik tersendiri dari para pekerja dari daerah lain untuk datang ke Sidoarjo sebagai pekerja di sektor Industri.

Sex ratio Kabupaten Sidoarjo menunjukan penuruhan dari tahun 2004 ke tahun 2005, yaitu dari 98,26 menjadi 98,10. ini menunjukan bahwa penduduk perempuan di Kabupaten Sidoarjo lebih banyak daripada penduduk laki-laki,, dengan perbandingan setiap 100 penduduk peempuan terdapat sekitar 98 penduduk laki-laki, kondisi ini hampi’r mera.ta terjadi di tiap Kecamatan, kecuali Kecamatan, Buduran, Taman, Sukoiono, dan Gedangan yang masing-masing mempunyai sex ratio 10UC.47; 100,81,101,39 dan 101,92 yang berarti bahwa di ke-5 Kecamatan tersebut penduduk laki-laki lebih dominant daripada penduduk perempuan, karena dari ke-lima Kecamatan merupakan pusat industri yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

4.1.1.7. Kondisi Umum Kabupaten Lamongan 4.1.1.7.1. Letak Geografis

Secara geografis Kabupaten Lamongan terletak antara 651‘54” sampai dengan 723’6” Lintang Selatan dan antara 1124’41” sampai

11233’12” Bujur Timur, dengan batas wilayah :

a. Sebelali Utara : Laut Jawa

b. Sebelah Timur : Kabupaten Gresik,

c. Sebelah Selatan : Kabupaten Jombang Kabupaten Mojokerto

d. Sebelah Sarat : Kabupaten Bojonegoro

Kabupaten Tuban

Luas wilayah Kabupaten Lamongan 1.812,80 Km2 atau setara

dengan 181.280 ha, terdiri dari daratan rendah berawa dengan ketinggian 0-25 meter seluas 50,17 % dari luas Kabupaten Lamongan, daratan ketinggian 25-100 meter seluas 45, 68 % dan sisanya 4,15 % merupakan daratan dengan ketinggian di atas 100 meter. Secara garis besar wilayah Kabupaten Lamongan dibedakan menjadi tiga karakteristik:

1) Bagian Tengah - Selatan

Merupakan daratan rendah yang relatif subur, membentang dari Kecamatan Kedungpring, Kecamatan Babat, Kecamatan Sugio, Kecamatan Sukodadi, Kecamatan Pucuk, Kecamatan Deket

Kecamatan Tikung, Kecamatan Sarirejo dan Kecamatan Kembangbabu.

2) Bagian Selatan dan Utara

Merupakan daerah pegunungan kapur berbatuan, tingkat kesuburan tanahnya kategori sedang, mulai dari Kecamatan Mantup, Kecamatan Sambeng, Kecamatan Ngimbang, Kecamatan Bluluk, Kecamatan Sukorame, Kecamatan Modo, Kecamatam Brondong, Kecamatan Paciran dan Kecamatan Solokuro.

3) Bagian Tengah-Utara

Merupakan daratan Bonorowo mulai dari Kecamatan Sekaran, Kecamatan Maduran, Kecamatan Laren, Kecamatan Karanggeneng, Kecamatan Kalitengah, Kecamatan Turi, Kecamatan Karangbinangun, dan Kecamatan Glagah.

4.1.1.7.2. Penduduk

Menurut hasil Registrasi penduduk akhir tahun 2006, jumlah penduduk Kabupaten Lamongan adalah 1.393.134 jiwa dengan komposisi 695.997 jiwa penduduk laki-laki dan 697.134 jiwa penduduk perempuan dengan laju perturnbuhan sebesar 0,22% lebih rendah daripada tahun sebelumnya, yaitu sebesar 1,39%. Sex ratio penduduk Kabupaten Lamongan tahun 2005 adalah 99,84. Ini artinya bahwa penduduk perempuan di Kabupaten Lamongan lebih banyak di banding penduduk laki-laki, yaitu setiap 100 penduduk perempuan terdapat 99

penduduk laki-laki. Kepadatan penduduk di Kabupaten Lamongan akhir

tahun 2005 adalah 766,8 jika per km2 dan diantara kecamatan-kecamatan

yang ada, kecamatan Lamongan merupakan kecamatan terpadat dengan

kepadatan sebesar 1.651,8 jima per km2 dengan luas wilayah 40,38 km2.

Dokumen terkait