• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber Data Sekunder

III. DESAIN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2009, 193). Sumber data sekunder diper-oleh dari berbagai sumber yang telah ada, seperti buku laporan, jurnal dan doku-mentasi. Pada penelitian ini data sekunder didapatkan juga dari para informan lain yang meliputi data dari komite sekolah, masyarakat dan para praktisi/tokoh pen-didikan, alumni dan juga data yang berasal dari dokumen maupun foto-foto kegiatan.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2009: 148). Insturmen utama dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Kekuatan peneliti sebagai instrumen pent-ing dalam penelitian meliputi empat hal, yaitu: 1) kekuatan akan pemahaman metodologi kualitatif dan wawasan bidang profesinya, 2) kekuatan dari sisi per-sonality, 2) kekuatan dari sisi kemampuan hubungan sosial (human relation), dan 4) kekuatan dari sisi keterampilan berkomunikasi. Karena penelitian ini bertujuan untuk menggali data yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pengembangan diri, maka instrumen penting lainnya selain peneliti adalah wawancara. Wawan-cara dilakukan kepada pembina masing-masing kegiatan dalam pengembangan diri dan penentu kebijakan sekolah, yaitu kepala sekolah, komite sekolah dan guru.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan penjabaran mengenai kebijakan pengembangan diri yang telah diatur dalam kurikulum KTSP. Untuk itu, instrumen yang akan digunakan dalam peneli-tian ini berupa lembar observasi, alat perekam, kamera, pedoman wawancara dan lain-lain. Lembar observasi digunakan untuk mengamati dan mencatat aktifitas guru pembina dan siswa dalam program pengembangan diri. Alat perekam digu-nakan untuk merekam aktifitas guru pembina dan siswa dan mencatat keseluruhan hasil rekaman, baik rekaman audio maupun rekaman berupa video. Kamera

digu-nakan oleh peneliti untuk mengabadikan aktifitas guru pembina dan siswa dalam kegiatan pengembangan diri. Sedangkan pedoman wawancara akan digunakan oleh peneliti dalam menyusun instrumen wawancara.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Agar dapat memperoleh informasi yang jelas dan akurat sesuai dengan ru-musan masalah, maka teknik pengumpulan data menggunakan teknik pengumpu-lan data dengan mengkombinasikan tiga teknik pengumpupengumpu-lan data, yaitu meliputi: pengamatan langsung, wawancara dan analisis dokumen. Pengamatan langsung dilakukan untuk mengetahui kegiatan pengembanagn diri dan sejauhmana pro-gram tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Wawancara sebagai teknik pengumpulan data utama dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai proses penyusunan program, pelaksanaan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan pengembangan diri. Studokumentasi diperlukan untuk memperoleh in-formasi tambahan yang berkaitan dengan visi dan misi sekolah terkait dengan pro-gram pengembangan diri.

3.5.1 Pengamatan Langsung

Pengamatan langsung adalah pengamatan yang dilakukan dengan meli-batkan diri peneliti pada aktifitas orang yang diteliti dan mencatat secara sistema-tis tentang obyek yang sedang diteliti untuk mengumpulkan data tentang berbagai hal yang berupa kondisi di sekitar yang diamati, fakta sosial atau gabungan dari ketiganya (Mulyasa, 2004: 162). Obyek yang diamati pada penelitian ini adalah segala aktifitas siswa dan guru pembina pada program pengembangan diri. Pada kegiatan pengamatan langsung peneliti membawa catatan kecil dan alat perekam untuk mencatat hal-hal penting selama berlangsungnya pengamatan. Alat perekam digunakan untuk mengabadikan peristiwa-peristiwa penting yang relevan dengan fokus penelitian.

3.5.2 Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan satu tujuan, khususnya tujuan untuk mengumpulkan informasi (Berg dalam Jam’an, 2010: 129). Lebih lanjut wawan-cara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara pi-hak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau penjawab ( intervie-wee).

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan terhadap kepala sekolah, guru, siswa dan komite sekolah. Wawancara terhadap kepala sekolah dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai 1) program-program yang akan dilaksanakan, 2) tujuan yang diharapkan, 3) unsur-unsur yang terlibat, 4) ketersediaan sarana pen-dukung, 5) faktor-faktor penpen-dukung, baik internal maupun eksternal, 6) efektifi-tas. Adapun wawancara yang dilakukan terhadap guru adalah untuk memperoleh informasi mengenai 1) keterlaksanaan program, 2) ketersediaan guru pembina, 3) jadwal kegiatan, 4) efektifitas, efisiensi dan fleksibilitas kegiatan, 5) pencapaian hasil yang diharapkan. Wawancara yang dilakukan terhadap siswa adalah untuk memperoleh informasi tentang 1)seberapa besar tingkat partisipasi siswa 2) tang-gapan siswa, 3) program apa saja yang paling diminati, 4) harapan siswa terhadap program yang sudah berjalan. Wawancara terhadap komite sekolah untuk menda-patkan informasi mengenai 1) peran serta komite sekolah, 2) bentuk dukungan yang dapat diberikan, 3) saran-saran yang dapat diberikan. Dari berbagai kegiatan wawancara yang dilakukan diharapkan akan peneliti akan memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya. Agar mendapatkan informasi yang banyak dan akurat, maka peneliti harus melakukan sosialisasi dan adaptasi terlebih dahulu guna men-jalik keakraban dengan para informan. Wawancara dalam hal ini dapat dilakukan secara terbuka dan berjalan secara spontan.

3.5.3 Dokumentasi

Dokumen merupakan rekaman kejadian masa lalu yang ditulis atau dic-etak, dapat berupa catatan anekdotal, surat, buku harian dan dokumen-dokumen (Djam’an, 2010: 147). Analisis dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data pendukung tentang visi, misi, dan kegiatan pada program pengembangan diri yang diperoleh melalui dokumen KTSP, foto-foto kegiatan dan jadwal kegiatan pengembanagn diri, daftar hadir siswa maupun daftar hadir guru pembina. Dari data yang didapatkan melalui studi dokumen aka diperoleh juga mengenai model evaluasi pengembangan diri dan juga pelaporannya.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori, dan satu uraian dasar yang dapat dilakukan dengan pengaturan, pengelompokan, pemberian kode dan pengkategorian (Moleong,

2005: 265). Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang didukung oleh teori George C. Edwards, Van Horn dan Grindle. Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau masa lampau (Nana Syaodih, 2006: 54).

Secara umum dalam penelitian kulaitatif ada empat langkah yang perlu di-lakukan dalam proses analisis data, yaitu: data colecting, data reduction, data dis-play, and conclution drawing/verification. Berikut ini adalah gambar analisa daa menurut Miles dan Huberman.

Gambar 6

Model Analisa Data Interakitf Miles dan Huberman

Penelitian ini menggunakan Teknik Analisis Deskriptif kualitatif yang didukung oleh teori tentang teknik analisis data. Demi menjamin kepercayaan data pada penelitian, maka perlu dilaksanakan teknik analisis data. Uji keabsahan data dalam penelitian kulaitatif meliputi uji kredibilitas (validitas internal), uji trasferabilitas (validitas eksternal), dan uji konfirmabilitas (objektifitas).

Data pada penelitian ini berbentuk kalimat deskriptif, oleh karena itu data akan dianalisis dengan menggunakan analisis data yang mencakup:

1. Pengumpulan data, pengumpulan data dilakukan dengan mencari data sesuai dengan fokus penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan

Pengumpulan data Display data

Reduksi data Penarikan

langsung, wawancara dan studi dokumentasi. Setelah melakukan pengumpu-lan data, maka pengumpu-langkah sepengumpu-lanjutnya adalah melakukan reduksi data.

2. Reduksi atau penyederhanaan data, reduksi data dilakukan dengan memilah-milah dan menyeleksi semua data yang masuk baik berupa data hasil wawancara, catatan lapangan maupun rekaman. Semua data yang masuk harus dipilah dan disesuaikan dengan relevansi sesuai dengan kebutuhan penelitian.

3. Penyajian data, penyajian data dilakukan dengan megorganisasikan semua informasi/data yang masuk dan disajikan dalam bentuk matrik yang mengarah pada kesimpulan.

4. Kesimpulan, kesimpulan yang baik membuat peneliti berusaha memeriksa semua data yang masuk dan menarik makna dari berbagai data dengan menghubungkan, mencari persamaan/perbedaan, mencari pola dan kemudian menarik kesimpulan. Hasil analisis data kemudian secara keseluruhan dikaji ulang, apabila ada ketidaklengkapan pada data maka akan dilakukan pengecekan ulang.

Kegiatan yang dilakukan dalam analisis data meliputi: 1) menetapkan lambang-lambang tertentu, 2) klasifikasi data berdasarkan lambang-lambang/simbol, dan 3) melakukan prediksi atas data (Djam’an, 2010: 98).

3.7 Teknik Keabsahan Data

Keabsahan hasil penelitian dapat dilakukan dengan melakukan cek dan ricek serta kroscek pada prosedur penelitian yang telah ditempuh serta telaah terhadap substansi penelitian. Keabsahan hasil penelitian dilakukan melalui : 1. Meningkatkan kualitas keterlibatan peneliti dalam kegiatan di lapangan 2. Pengamatan secara terus menerus

3. Triangulasi, baik metode, dan sumber untuk mencari kebenaran data dengan membandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber lain, hal ini di-lakukan untuk mempertajam pandangan terhadap hubungan sejumlah data 4. Keterlibatan teman sejawat untuk berdiskusi, memberikan masukan dan kritik

dalam proses penelitian

5. Menggunakan bahan referensi untuk meningkatkan nilai kepercayaan akan kebenaran data yang diperoleh dalam bentuk rekaman, tulisan, dan lainnya.

6. Melakukan pengecekan terhadap hasil-hasil yang diperoleh guna perbaikan dan tambahan dengan kemungkinan kekeliruan atau kesalahan dalam mem-berikan data yang dibutuhkan.

Dokumen terkait