• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber Daya Keuangan

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG (Halaman 38-43)

Alokasi anggaran PPKK mengalami penurunan sejumlah 43 % dari total alokasi tahun 2011 sebesar Rp. 129.125.000.000,-; pada tahun 2012 menjadi Rp. 55.188.724.000,- sesuai dengan penetapan pagu anggaran dari Kementerian Keuangan. Seiring dengan kebijakan efisiensi perjalanan dinas, realisasi anggaran juga mengalami penurunan berdasarkan besaran nilai, namun mengalami peningkatan persentase dari total alokasi.

Gambar 14. Alokasi dan Realisasi Anggaran TA 2011 dan 2012 0 50 100 150 2011 2012 Alokasi Realisasi 45,6 % 77,8%

Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI 39

Pencapaian kinerja PPKK selama tahun 2012 didasarkan pada masing-masing kegiatan dengan membandingkan target penetapan kinerja dengan realisasi capaian kegiatan. PPKK memperoleh anggaran APBN yang di alokasi melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2012 sejumlah Rp.

69.216.795.000,- (enam puluh sembilan juta dua ratus enam belas juta tujuh

ratus sembilan puluh lima ribu rupiah) dan mengalami efisiensi hingga alokasi akhir sejumlah Rp. 55.188.724.000,- (lima puluh lima milyar seratus delapan puluh delapan juta tujuh ratus dua puluh empat ribu rupiah) . Dalam proses pelaksanaannya, anggaran PPKK mengalami empat kali revisi (Lampiran), yaitu:

1. Revisi I dalam rangka pergeseran antar keluaran dan antar jenis belanja pada kegiatan Penanggulangan Krisis Kesehatan

2. Revisi II dalam rangka pencairan dana yang diblokir/tanda bintang 3. Revisi III dalam rangka efisiensi anggaran PPKK

4. Revisi IV dalam rangka pencatatan hibah langsung luar negeri dan hibah langsung dalam negeri ke dalam pagu anggaran PPKK TA 2012

Pada revisi ke-2 RKAKL yang dimaksudkan untuk mencairkan dana yang diblokir/tanda bintang (*) terdapat output baru yaitu Output Cadangan yang disebabkan oleh adanya selisih antara dana yang diblokir dengan dana yang terdapat dalam data dukung.

Pada tahun 2012, terdapat kebijakan dari pemerintah untuk mengefisiensi anggaran di Kementerian/Lembaga. Anggaran PPKK yang diefisiensi sebesar Rp 16.028.143.000,- atau 23% dari total anggaran PPKK. Hal ini terdapat dalam revisi ke-3 RKAKL Satker PPKK.

Pada akhir tahun 2012, PPKK melakukan revisi RKAKL ke-4 yaitu pencatatan dana hibah langsung luar negeri sebesar Rp 511.641.000,- dan hibang langsung dalam negeri sebesar Rp 1.488.431.000,-.

Untuk mengetahui realisasi, kemajuan dan kendala yang ditemui dalam rangka pencapaian sasaran, dilakukan penilaian akuntabilitas guna perbaikan pelaksanaan program / kegiatan pada masa yang akan datang. Analisis akuntabilitas didasarkan dengan membandingkan tingkat kinerja yang

Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI 40

direncanakan dengan realisasi pencapaian kinerja dalam tahun 2012 pada masing-masing kegiatan.

Gambar 15. Grafik Realisasi Kinerja dan Rencana Penarikan Kas TA 2012 Tabel 18

Realisasi Anggaran T. A. 2012

NO. URAIAN OUTPUT

ALOKASI ANGGARAN

REVISI

REALISASI % FISIK

1 Petugas terlatih penanggulangan krisis

kesehatan 4.312.434.000 4.147.723.850 96.18 % 100 % 2 Kebijakan/Pedoman penanggulangan

krisis kesehatan 1.487.181.000

1.248.327.500 84.00 % 96.88 % 3 Produk Informasi Penanggulangan Kriss 1.832.122.000

1.699.232.500 92.75 % 100 % 4 Penanggulangan Bencana 9.194.231.000 6.521.406.015 84.63 % 153.70 % 5 Advokasi Kebijakan Penanggulangan

Krisis Kesehatan 3.182.675.000 2.679.272.300 84.18 % 100 % 6 Dokumen Koordinasi Penanggulangan

Krisis Kesehatan 1.888.886.000 1.823.226.150 97.00 % 100 % 7 Peralatan Pengolah Data & Komunikasi 956.550.000 752.747.140 78.69 % 100 % 8 Layanan Perkantoran 1.793.455.000 1.274.364.813 71.06 % 100 % 9 Dokumen Perencanaan, Anggaran dan

Keuangan 464.340.000 404.789.000 87.18 % 100 % 10 Laporan Pembinaan, Kinerja,

Kepegawaian dan Kegiatan 1.948.798.000 1.483.713.284 76.13 % 100 % 11 Gedung 2.865.820.000 2.847.750.000 99.37 % 100 % 12 Perlengkapan Penanggulangan Bencana 24.650.982.000 17.719.702.500 71.88 % 100 %

6,56 12,84 20,52 79,76 14,86 50,73 62,82 103,89 12,73 63,52 74,48 100 0 20 40 60 80 100 120 TW I TW II TW III DES ANGGARAN FISIK RPK

Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI 41

13 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 594.250.000 332.822.000 56.01 % 100 % 14 Output Cadangan 17.000.000 - 0.00 % 0.00 %

TOTAL 55.188.742.000

42.935.077.052 77.80 % 103.89 %

Dari grafik di atas terlihat bahwa realisasi pelaksanaan kegiatan belum sesuai dengan rencana penarikan dana yang disusun pada awal tahun anggaran. Hal tersebut disebabkan karena:

- Pengadaan barang dan jasa memiliki alokasi sebesar 52.7% dari total alokasi anggaran PPKK, sebagian besar selesai kontrak pada triwulan II, tiga paket pengadaan selesai kontrak pada triwulan III dan semua paket dibayarkan di akhir tahun anggaran (Lampiran).

- Pengadaan alat kesehatan RS Lapangan dengan selisih antara nilai pagu dengan HPS/OE yang cukup signifikan mengalami dua kali gagal lelang sehingga harus di evaluasi dan lelang ulang yang mengakibatkan mundurnya realisasi pembayaran.

- Rencana penarikan anggaran penanggulangan bencana terbagi rata /konstan dalam 12 bulan, sedangkan dalam pelaksanaanya disesuaikan dengan kebutuhan kejadian bencana.

- Proses revisi anggaran yang mengakibatkan tertundanya pelaksanaan kegiatan sampai revisi selesai dilakukan.

Pada prinsipnya alokasi anggaran di PPKK terdiri dari dua bagian, yakni anggaran kesiapsiagaan dan anggaran penanggulangan bencana. Anggaran kesiapsiagaan merupakan anggaran untuk kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya, adapun anggaran penanggulangan bencana yang merupakan 29% dari total anggaran direalisasikan pada saat siaga darurat, tanggap darurat dan pemulihan seperti mobilisasi sumber daya, bantuan operasional, klaim rumah sakit perawatan korban bencana.

Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI 42

Gambar 16. Grafik Persentase Anggaran PPKK

Total realisasi anggaran kantor Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan sebesar Rp. 42.935.077.052,- atau sebanyak 77,80 % dari total anggaran dengan realisasi fisik 103,89%. Rincian realisasi anggaran PPKK adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan kesiapsiagaan, dengan alokasi Rp. 49.010.995.000,- (empat puluh sembilan milyar sepuluh juta sembilan ratus sembilan puluh lima ribu rupiah) dengan realisasi anggaran sebesar Rp 36.413.671.037,- (tiga puluh enam milyar empat ratus tiga belas juta enam ratus tujuh puluh satu ribu tiga puluh tujuh rupiah) dengan realisasi fisik sebesar 99,74%. 2. Anggaran penanggulangan bencana dengan alokasi Rp. 9.194.231.000,-

(sembilan milyar seratus sembilan puluh empat juta dua ratus tiga puluh satu rupiah) dengan realisasi anggaran sebesar Rp 6.521.406.015,- (enam milyar lima ratus dua puluh satu juta empat ratus enam ribu lima belas rupiah) dengan realisasi fisik sebesar 153,70% dihitung dari jumlah laporan bencana.

Dalam sistem penganggaran penanggulangan bencana, penyerapan anggaran yang disediakan bukan merupakan satu-satunya indikator dalam mencapai keberhasilan, karena anggaran tersedia tidak berbanding lurus dengan jumlah dan besaran bencana yang terjadi. Sedangkan anggaran untuk kegiatan rutin sesuai dengan target renstra, tidak banyak menemui permasalahan, karena pelaksanaan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

71% 29%

Kesiapsiagaan Operasional Bencana

Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI 43

BAB IV P E N U T U P

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan, merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, kebijakan, program, dan kegiatan Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan (PPKK) kepada pimpinan (Sekretaris Jenderal) dan seluruh stakeholders yang terlilbat baik langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan khususnya kegiatan penanggulangan krisis kesehatan.

Laporan ini juga menggambarkan hasil kegiatan PPKK yang tertuang dalam DIPA PPKK tahun 2012, sehingga kegiatan menyangkut hasil yang dicapai dan kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa PPKK dapat merealisasikan kegiatan tahun 2012 untuk mencapai target sebagaimana tercantum dalam Renstra Kementerian Kesehatan 2010-2014, dengan capaian 200 Kabupaten/Kota yang memiliki kemampuan tanggap darurat dalam penanggulangan bencana.

Berbagai kendala yang ditemui dalam pengukuran kinerja, hal ini disebabkan bahwa sebagian besar indikator kinerja dari kegiatan merupakan ukuran kualitatif

khususnya pada indikator output dan outcome sehingga sulit diukur secara

kuantitatif. Selain itu pengukuran kinerja PPKK dalam penanggulangan bencana tidak bisa dilihat hanya dari realisasi anggaran dan kegiatan karena sangat tergantung dengan bencana yang terjadi. Namun demikian dari apa yang telah disajikan dapat digunakan sebagai bahan untuk menilai kinerja kegiatan.

Diharapkan keberhasilan yang telah dicapai tahun 2012 merupakan titik awal untuk melanjutkan pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan pada pada periode berikutnya dan sekaligus menjadi barometer agar kegiatan-kegiatan di masa mendatang dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien. Laporan

Akuntabilitas Kinerja Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan dapat digunakan acuan dan alat komunikasi dalam pertanggung jawaban dan peningkatan kinerja Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan.

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG (Halaman 38-43)

Dokumen terkait