• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia/karyawan yang dimiliki bekerja di UD. Arafah sebanyak 5 (lima) orang terdiri dari 1 orang bidang penggilingan, 1 orang dibidang percetakan bakso, 1 orang bagian penimbangan daging, 1 orang bidang pengemasan bakso dan 1 orang bagian pemasaran. Semua karyawan sudah mendapat pembagian tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.

31

Berdasarkan gambar 1 di atas, pembagian tugas berdasarkan keahliannya masing-masing. Dari hasil wawancara dengan responden, diketahui bahwa pengalaman responden dibidang penggilingan dan percetakan bakso sudah melebihi 5 tahun. Sistem pengupahan yaitu dengan pemberian gaji pokok kepada setiap karyawan tiap satu bulan. Untuk pekerja borongan, upah yang diberikan menyesuaikan dengan jumlah pesanan bakso daging

2. Teknologi

Teknologi dalam pengolahan daging menjadi bakso daging di UD. Arafah menggunakan peralatan yang menggunakan mesin, yaitu mesin penggiling daging, mesin pencampur adonan, mesin pencetak bakso, dan juga freezer/lemari pendingin.

a. Mesin penggiling daging

Mesin penggiling daging berfungsi untuk menghaluskan serat-serat daging dengan tujuan agar lebih mudah dalam pencampuran adonan bakso. Daging sebelum digiling dipotong kecil-kecil terlebih dahulu untuk mempercepat proses penggilingan daging. Mesin ini bekerja dengan tenaga listrik. Dalam perkembangannya, alat ini dimodifikasi menjadi satu dengan alat pencampur adonan. Selain harganya lebih murah, modifikasi alat ini ternyata juga lebih efisien dalam hal kapasitas dan bahan bakar. Alat yang sudah dimodifikasi ini mempunyai kapasitas yang lebih banyak sebab ukurannya lebih besar.

b. Mesin pencampur adonan

Alat ini merupakan alat yang digunakan untuk mencampur adonan yang akan digunakan untuk mencetak bakso. Alat ini bekerja dengan tenaga listrik dan kapasitasnya sedikit, sehingga dalam perkembangan lebih lanjut alat ini tidak

32

digunakan dan menggunakan alat modifikasi yang merupakan gabungan dengan mesin penggiling daging, yang mempunyai kapasitas lebih besar. c. Mesin pencetak bakso

Mesin ini bekerja dengan menggunakan tenaga listrik dan mempunyai kapasitas 5 kg setiap proses. Untuk setiap proses membutuhkan waktu ±1 menit. Mesin ini mampu menghasilkan bulatan bakso dengan diameter 2,5 cm dan 3 cm. Mesin ini mampu menghasilkan bulatan bakso dengan kecepatan 150 - 200 butir bakso per menit, tergantung dari penyetelan mesin. Proses pencetakan bakso dengan mesin ini biasanya dilakukan hingga 5 kali proses pencetakan. Kira-kira dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk pencetakan, namun masih dalam bentuk bulatan bakso yang belum matang, masih berupa cetakan adonan. Kapasitas mesin digunakan secara optimal, sehingga proses produksi menjadi lebih cepat jika dibandingkan dengan proses pencetakan manual.

d. Lemari Pendingin (Freezer)

Bakso yang sudah dikemas dalam kemasan plastik tetapi belum dipasarkan, disimpan dalam freezer dengan tujuan untuk memperpanjang daya tahan. Jika bakso dalam keadaan diluar ruangan hanya mampu bertahan 1 hari, maka dengan penyimpanan di dalam freezer ini dapat bertahan hingga ± 2 bulan.

Freezer yang dimiliki berjumlah dua buah, salah satunya untuk penyimpanan

33

3. Produksi

Bakso daging yang dihasilkan oleh UD. Arafah merupakan hasil pencampuran daging sapi dengan daging ayam dengan perbandingan setiap 3 kg daging sapi dicampur dengan 2 kg daging ayam. Perlakuan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menekan biaya produksi dengan tidak menurunkan kualitas dari produk. Proses produksi bakso daging di UD. Arafah untuk tiap kali produksi adalah sebanyak 20 kg sampai dengan 30 kg per hari.

Adonan bakso kemudian dicampur dengan bumbu dan tepung untuk selanjutnya dicetak menjadi bulatan bakso. Bakso dicetak dengan menggunakan mesin pencetak bakso dengan diameter 2,5 cm dan diameter 3 cm. Selain itu, bakso juga dicetak manual dengan diameter 3,5 cm. Setelah selesai dicetak, bakso kemudian didinginkan dengan diangin-anginkan di ruang terbuka. Setelah dingin, bakso dikemas dalam kantong plastik.

4. Pemasaran

Pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasikan keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi sekarang dan mengatur seberapa besarnya, menentukan target pasar mana yang paling baik dilayani oleh organisasi, dan menentukan berbagai produk, jasa dan program yang tepat untuk melayani pasar tersebut (Kotler, 1992).

4.3.2. Identifikasi Faktor Eksternal

Analisis faktor eksternal UD. Arafah merupakan proses identifikasi faktor-faktor eksternal yang berada pada UD. Arafah yang meliputi pemasok, konsumen, distributor, pesaing, pemerintah, dan kondisi ekonomi.

34

1. Pemasok

Pemasok menyediakan bahan baku berupa daging yang dibutuhkan oleh UD. Arafah untuk memproduksi produk bakso daging. UD. Arafah memperoleh pasokan bahan baku daging dari Rumah Potong Hewan (RPH) Kabupaten Aceh Barat. Sistem pembeliannya dengan cara pemesanan sehingga setiap ada pemesanan, pihak RPH yang mengantar daging ke UD. Arafah dan tidak memiliki kontrak khusus dengan pemasok. Namun, dengan adanya hubungan baik antara pemasok dengan UD. Arafah, maka tercipta kerja sama diantara keduanya. UD. Arafah memerlukan stok daging yang diperlukan untuk pengolahan bakso daging, sedangkan pemasok juga membutuhkan pelanggan tetap untuk mendistribusikan dagingnya.

2. Konsumen

Konsumen akhir dari produk bakso daging UD. Arafah ini merupakan pedagang bakso, baik yang berjualannya di toko ataupun yang keliling dengan menggunakan becak motor. Produk bakso daging merupakan produk yang cukup aman untuk dikonsumsi, sehingga banyak dari anggota masyarakat yang menyukai makanan olahan daging ini. Adapun konsumen antara dari produk bakso daging UD. Arafah adalah pedagang pengecer dan pedagang yang membuka warung mie bakso. UD. Arafah tidak membatasi konsumen yang ingin membeli produk bakso daging mereka.

3. Pesaing

Pesaing bagi UD. Arafah adalah para produsen bakso daging yang ada di Aceh Barat dan dari luar Kabupaten Aceh Barat yang memasarkan produknya sampai ke wilayah Aceh Barat.

35

Menurut pemilik UD. Arafah, Perusahaan pesaing terbesar adalah yang berasal dari Banda Aceh, yang skala pasarnya sudah hampir seluruh Aceh. Produk dari perusahaan tersebut sudah sangat terkenal dan harga yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut sudah hampir sama dengan yang ditawarkan oleh UD. Arafah, sehingga konsumen lebih memilih bakso pesaing. Selain itu, produk dari perusahaan pesaing memiliki kemasan bakso yang sangat menarik sehingga konsumen mereka lebih banyak dari Minimarket.

Dalam menghadapi persaingan, UD. Arafah selalu berpegang pada prinsipnya untuk selalu menghasilkan produk bakso daging yang berkualitas dan tahan lama, namun tetap memperhatikan kehigienisan produk dengan kemasan yang menarik. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga kepercayaan konsumen akan produk bakso daging UD. Arafah. Selain itu, juga menawarkan produk bakso dagingnya dengan harga yang cukup terjangkau oleh konsumen.

4. Pemerintah

Peran pemerintah dalam industri bakso daging di UD. Arafah sangat kurang. Namun pemerintah tetap memiliki peran penting untuk menyakinkan masyarakat umum yang bahwa produk yang dihasilkan oleh UD. Arafah halal, bebas pengawet dan menyehatkan.

Dokumen terkait