• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber Daya Manusia

Komponen pertama elemen dasar perpustakaan digital adalah SDM. Menurut Nawawi, H dan Hadari, M. (1995), ada tiga pengertian sumber daya manusia yaitu:

a. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan).

b. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.

c. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat mewujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi

organisasi.

Dalam rangka mengoptimalkan pengembangan perpustakaan digital dibutuhkan sumber daya manusia perpustakaan digital yang professional, yaitu sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan mengelola perpustakaan digital. Untuk meningkatkan sumber daya manusia diperlukan beberapa hal untuk menunjang kegiatan operasional perpustakaan baik secara konvensional maupun secara digital. Salah satu pendapat mengenai hal ini yaitu Maksum dan Darmawiredja (2007) menjelaskan dalam pengelolaan Perpustakaan memerlukan sumber daya manusia yang memiliki keahlian di bidang manajemen informasi dan dalam pengelolaam teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Jumlah tenaga perpustakaan yang dibutuhkan untuk satu perpustakaan model minimum empat orang, yang akan bertugas sebagai kepala, pelaksanan teknis dan pelaksanan layanan perpustakaan.

Pendidikan formal yang diperlukan adalah bidang perpustakaan minimum D3 dan untuk tingkat keahlian S1. Melalui program pelatihan sumber daya manusia perpustakaan model harus memiliki kemampuan: a. Membangun metadata dan pangkalan data

b. Mendigitasi dokumen c. Mengelola jaringan

d. Memahami instalasi dan konfigurasi perangkat lunak e. Memahami sistem perangkat lunak

f. Memahami perawatan perangkat keras g. Membangun dan mengelola Web h. Memahami multimedia

Sedangkan menurut Dadan Syachrulramdhani (2011) disamping kompetensi manajerial, untuk membangun perpustakaan digital dibutuhkan kompetensi teknologi informasi, yaitu:

a. Kemampuan dalam penggunaan komputer (computer literacy) b. Kemampuan dalam menguasai basis data (database management) c. Kemampuan dalam penguasaan peralatan teknologi informasi (tools

and technology skills)

d. Kemampuan dalam penguasaan jaringan (computer network)

Menurut Sulistyo-Basuki (2006), ada tiga kompetensi yang diperlukan pengembangan perpustakaan digital, salah satunya adalah kompetensi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), yaitu :

a. Kompetensi Dasar teknologi informasi dan komunikasi (TIK) b. Kompetensi Olah Kata (word processing)

c. Kompetensi Surat Elektronik (e-mail) d. Kompetensi Internet dan Intranet e. Kompetensi Grafik

f. Kompetensi Penyajian g. Kompetensi Penerbitan

h. Kompetensi Manajemen Proyek dan Lembar Elektronik (spreadsheet) i. Kompetensi Pangkalan Data

j. Kompetensi Pemeliharaa Sistem (system maintenance)

k. Kompetensi Desain dan Pengembangan Aplikasi dalam Lingkungan WEB

l. Kompetensi Analisis Sistem dan pemrograman.

Selanjutnya menurut Dadan Syachrulramdhani (2011), sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pengelolaan perpustakaan digital adalah:

a. Database Administrator, yaitu penanggungjawab kelancaran basis data.

b. Network Administrator, yaitu penanggungjawab kelancaran operasional jaringan computer.

c. System Administrator, yaitu penanggungjawab siapa saja yang berhak mengakses sistem

d. Web Master, yaitu penjaga agar website beserta seluruh halaman ada di dalamnya tetap beroperasi sehingga bisa diakses oleh pengguna. e. Web Designer, yaitu penanggungjawab rancangan tampilan website

sekaligus mengatus isi website.

2. Koleksi

Sebuah perpustakaan baik itu yang berbentuk digital maupun konvensional harus memiliki koleksi buku yang lengkap, untuk itu terdapat beberapa elemen dasar perpustakaan digital seperti yang dikemukakan oleh Surachman Arif (2008) yang menjelaskan koleksi digital dapat difahami sebagai koleksi informasi dalam bentuk elektronik atau digital yang mungkin terdapat juga dalam koleksi cetak, yang dapat diakses secara luas menggunakan media komputer dan sejenisnya. Koleksi digital tersebut dapat berupa buku elektronik, jurnal elektronik,

database online, statistik elektronik dan lain sebagainya.

Hal ini juga dipertegas oleh Maksum dan Darmawiredja (2007) yang menjelaskan tentang beberapa jenis koleksi perpustakaan diutamakan dalam format digital baik offline maupun online, sedangkan koleksi tercetak lebih diutamakan buku-buku tentang formula (standar) dan rujukan. Sedangkan Pendit (2007) menjelaskan tentang beberapa hal mengenai empat sumberdaya informasi digital yaitu:

a. Bahan dan sumber full text, termasuk di sini e-journal, koleksi digital yang bersifat terbuka (open acces), e-books, e-newpapers, dan tesis serta disertasi digital.

b. Sumberdaya metadata, termasuk perangkat lunak digital berbentuk katalog, indeks dan abstrak, atau sumberdaya yang menyediakan informasi tentang informasi lainnya.

c. Bahan-bahan multimedia digital. d. Aneka situs di internet

Sementara itu menurut Hartinah (2009), obyek digital yang mengisi perpustakaan digital sangat bervariasi meliputi teks, grafik, gambar, audio-video, program-program komputer. Sedangkan Dadan Syachrulramdhani (2011), menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan sumber daya digital (digital resources) adalah koleksi-koleksi digital yang dimiliki, antara lain; lagu-lagu berformat MP3, Film yang diputar dengan VCD/DVD player, ringtone pada handphone, foto digital, email

dan dokumen softcopy suatu tulisan.

3. Infrastruktur

Sebagai elemen dasar ke tiga infrastruktur mempunyai beberapa pengertian, di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988), infrastruktur disebut prasarana, yaitu segala yang merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses. Infrastruktur dalam perpustakaan digital merupakan rangkaian dalam pengembangan perpustakaan digital, hal ini terkait dengan salah argumentasi yang dijelaskan oleh Dadan Syachrulramdhani (2011), yang berpendapat bahwa didalam mengembangan perpustakaan digital perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan komputer adalah sebagai elemen penting infrastruktur

sebuah perpustakaan digital (lihat gambar 2.1). Selain dari itu kehadiran komputer personal (PC), Internet dan Word Wide Web (WWW)

memungkinkan terciptanya perpustakaan digital. Gambar 2.2

Infrastruktur Perpustakaan Digital

Sumber : Modifikasi Infrstruktur Perpustakaan menurut Dadan Syachrulramdhani (2011)

a. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras memegang peranan dalam sebuah sistem komputerisasi secara fisik, hal ini juga diungkapkan oleh Downing dan Covington (1990) yang mengatakan perangkat keras dalam sistem komputer adalah semua elemen fisik dalam komputer, seperti rangkaian terpadu (integrated circuit) kabel dan terminal. Begitu juga Maksum dan Darmawiredja menjelaskan beberapa komponen perangkat keras berbasis teknologi informasi (computer based information system) yang diperlukan yaitu :

1) Komponen input, yaitu perangkat keras yang digunakan untuk data entri informasi (keyboard, mouse, scanner).

2) Komponen output, adalah perangkat keras yang diperlukan untuk menampilkan data informasi melalui intranet dan internet (monitor, printer).

3) Komponen pengolah untuk melakukan pengolahan dan eksekusi intruksi (processor, motherbord).

4) Komponen memori untuk menyimpan data dan intruksi dalam bentuk elektronik digital (harddisk, RAM).

Perangkat keras lainnya yang diperlukan adalah perangkat untuk membangun jaringan intranet dan internet, yaitu perangkat untuk akses katalog, akses online serta server.

Untuk spesifikasi hardware sendiri menurut Maksum (2009) mengemukakan adapun persyaratan hardware yang digunakan minimal yang diperlukan untuk mengembangkan perpustakaan digital adalah: 4 unit PC Pentium III, 1 unit server, 1 unit hub, 1 unit router, 1 unit printer, 1 unit UPS, kabel konektor, instalasi listrik, instalasi jaringan, 1 unit kamera digital.

Dalam standar pengelolaan informasi digital yang dihasilkan oleh instansi-instansi lingkup Departemen Pertanian hardware yang dibutuhkan adalah komputer dengan spesifikasi RAM 256 Mb atau lebih, Prosesor Pentium III atau lebih, Harddisk 40 GB atau lebih, Monitor SVGA atau lebih.

Demikian pula Pudjiona (tanpa tahun) dalam Dadan Syachrulramdhani (2011) menyatakan : “dibutuhkan komputer dengan

processor pentium 4 dengan harddisk sebesar 40 GB, memory 256

megabytes adalah spesifikasi komputer minimal, selain itu saluran telepon dan modem, scanner dan komputer server”.

Didalam meningkatkan kinerja sistem dari perpustakaan Digital harus memperhatikan beberapa hal diantaranya seperti yang dijelaskan oleh Dadan Syachrulramdhani (2011) dimana untuk mencapai kinerja yang maksimum, sebuah perpustakaan digital bisa saja mempunyai beberapa server yang masing-masing mempunyai tugas pokok dan fungsi yang khusus sebagai berikut:

1) Web server, yaitu server yang akan melayani permintaan-permintaan layanan web page dari para pengguna internet.

2) Database server, yaitu jantung sebuah perpustakaan digital karena di sinilah keseluruhan koleksi disimpan;

3) FTP server, yaitu untuk melakukan kirim/terima berkas melalui jaringan komputer;

4) Mail server, yaitu server yang melayani segala sesuatu yang berhubungan dengan surat elektronik (e-mail);

5) Printer server, yaitu untuk menerima permintaan-permintaan pencetakan, mengatur antriannya, dan memprosesnya;

6) Proxy server, yaitu untuk pengaturan keamanan penggunaan internet dari pemakai-pemakai yang tidak berhak dan juga dapat digunakan untuk membatasi ke situs-situs yang tidak diperkenankan.

b. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan sarana penunjang dari perangkat keras, perangkat lunak ini dapat berupa software baik itu gratisan maupun berbayar. Untuk menjelaskan tentang pengertian perangkat lunak maka Downing dan Covington (1990) memberikan suatu definisi tentang perangkat lunak dalam sistem komputer dimana perangkat lunak tersebut merupakan suatu kumpulan program yang akan memberitahu komputer, apa yang harus dilakukan. Perangkat keras yang membentuk sistem komputer tidak berarti, tanpa adanya instruksi yang memberitahukan apa yang harus dilakukannya.

Demikian pula pendapat Maksum dan Darmawiredja (2007) yang memberikan definisi tentang perangkat lunak yang merupakan suatu program komputer yang mencakup sekumpulan aturan atau panduan untuk kelangsungan aktivitas sistem informasi, program aplikasi komputer, program pengembangan dan program sistem operasi (operating system)”.

Selanjutnya, Dadan Syachrulramdhani (2011) menjelaskan

“sebuah perpustakaan digital paling memerlukan dua perangkat lunak utama yaitu perangkat lunak untuk penyimpanan koleksi dan perangkat lunak untuk pencarian koleksi”. Untuk penyimpanan koleksi, dibutuhkan sebuah sistem manajemen basis data yang bisa mendukung proses penambahan, pengubahan, penghapusan termasuk juga pencarian koleksi secara cepat. Oracle, Microsoft SQL server,

dan IBM DB2 adalah basis data yang bersifat proprietary dan MySQL dan postgreSQL adalah basis data yang bersifat open source.

Manajemen basis data tersebut dalam sebuah perpustakaan digital dapat menggunakan sistem operasi windows yaitu sistem operasi komputer yang bersifat proprietary atau sistem operasi unix/linux yaitu sistem operasi komputer yang bersifat open source ataupun berbagai variasinya atau sistem operasi lainnya. Untuk pencarian koleksi umumnya menggunakan interaksi web, yaitu menggunakan web browser melalui aplikasi interface. Web browser adalah software yang digunakan untuk menampilkan halaman-halaman website yang ada di internet. Web browser yang popular adalah internet explore dan mozilla firefox. Sedangkan aplikasi interface yang popular antara lain senayan, GDL, Igloo, Mysipisis, dll. Sementara itu diantara bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membangunnya mulai dari Java, Perl, python, ASP ataupun PHP.

Fungsi masing-masing dari beberapa software dalam mendukung dalam pembuatan sistem perpustakaan digital adalah : 1) Apache, merupakan aplikasi web server. Tugas utamanya adalah

menghasilkan halaman web yang benar kepada user.

2) MySQL, merupakan database server. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya, termasuk

menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

3) PHP, merupakan bahasa pemrograman web yaitu bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting yang memungkinkan membuat halaman web yang bersifat dinamis (http://id.wikipwdia.org/Wiki/XAMMP).

c. Jaringan Komputer (computer netware)

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang merupakan gabungan beberapa komputer terpisah dan software serta perangkat lainnya yang saling berhubungan melalui media komunikasi, terutama untuk melakukan pembagian data digital (data sharing) antar komputer dan tujuan-tujuan lainnya, sebagaimana pendapat Somad bahwa jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang bersama-sama.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Dadan Syachrulramdhani (2011) mengemukakan perlu adanya penggabungan antara teknologi kumputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan.

Sedangkan pendapat yang senada diungkapkan oleh Maksum dan Darmawiredja (2007) yang menjelaskan tentang jaringan (netware) merupakan unit telekomunikasi yang terdiri atas media,

aliran data (data flow), topologi dan aturan, keamanan serta zona telekomunikasi yang diperlukan untuk mengakses informasi yang tersimpan dalam server untuk mempermudah dan mempercepat para pengguna memperoleh informasi.

Untuk mengoptimalkan tujuan tersebut suatu perpustakaan digital memerlukan jaringan komputer (lihat gambar 2.2), baik jaringan lokal (LAN/intranet/ektranet), maupun jaringan global (internet) sebagaimana pendapat Pudjiono (tanpa tahun) dalam Dadan Syachrulramdhani (2011), setelah memiliki koleksi digital, PC dan software maka diperlukan jaringan intranet minimal 100 Mbps dan internet (layanan global) minimal 128 Kbps.

Gambar 2.3

Diagram Model Jaringan Komputer

Sumber : Diagram Model Jaringan Komputer menurut Dadan Syachrulramdhani (2011)

1) LAN

Jaringan wilayah lokal (bahasa Inggris: local area network

biasa disingkat LAN) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.

2) Intranet dan Ekstranet

Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet, hanya saja digunakan dalam internal perpustakaan. Antar Intranet dapat saling berkomunikasi dengan yang lainnya melalui sambungan internet yang memberikan tulang punggung komunikasi jarak jauh. Ekstranet sendiri menurut definisi yang diberikan oleh Dadan Syachrulramdhani (2011) digunakan dalam sebuah perpustakaan mengekspose sebagian dari internal jaringannya ke komunitas di luar, hal ini disebut ekstranet. Perpustakaan dapat melakukan pemblokiran akses ke intranet melalui router dan pengaturan akses ke intranet dengan meletakan firewall.

3) Internet

Interconected network atau lebih dikenal dengan sebutan internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia (oleh alat pengatur lalulintas data, yang dinamakan routers) meskipun beda sistem operasi dan mesin. Setiap komputer dan jaringan terhubung secara langsug maupun tidak langsung ke beberapa jalur utama yang disebut internet

backbone (mekanisme hirarki dari jaringan komputer) dan dibedakan satu dengan yang lain menggunakan unique name yang bisa disebut alamat IP (Internet Protocol) 32 bit.

Internet memiliki jaringan yang luas yang memungkinkan setiap orang yang ada di dunia memiliki akses kedalam jaringan tersebut, hal ini dengan jelas didefinisikan oleh Dadan Syachrulramdhani (2011), dimana Internet terdiri dari sekumpulan jaringan komputer milik perusahaan, institusi, lembaga pemerintah, ataupun penyedia jasa masing-masing jaringan komputer yang terhubung dikelola secara independen. Dengan adanya internet memungkinkan data digital di satu tempat bisa diakses dengan mudah dan cepat dari tempat lain.

4) World Wide Web (WWW)

WWW (World Wide Web), merupakan kumpulan web dari seluruh dunia yang berfungsi menyediakan data dan informasi

untuk dapat digunakan bersama. Melalui WWW atau biasa disebut web, dapat mengakses informasi-informasi yang tidak hanya berupa teks tetapi bisa juga berupa gambar, suara, video dan animasi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa WWW adalah sekelompok dokumen multimedia yang saling terkoneksi menggunakan hyperteks link. Dengan mengklik hyperlink, maka bisa berpindah dari satu dokumen ke dokumen lainnya.

5) Standard Operation Procedure (SOP)

Elemen dasar ke empat adalah SOP, yang diperlukan diberbagai bidang kegiatan termasuk kegiatan pengembangan perpustakan digital. SOP diperlukan agar proses operasional kegiatan berlangsung secara teratur. Proses yang sudah berlangsung teratur dapat tetap berjalan walaupun orang yang bertanggung jawab pada proses tersebut tidak hadir, karena perannya dapat digantikan orang lain sehingga SOP merupakan suatu rangkaian instruksi tertulis yang mendokumentasikan kegiatan atau proses rutin yang terdapat pada suatu bidang kegiatan.

Standard Operation Procedure dari beberapa ahli seperti Dadan Syachrulramdhani (2011) mengemukakan SOP sebagai dokumen tertulis yang memuat prosedur kerja secara rinci, tahap demi tahap dan sistematis. Dengan adanya SOP, maka standar

mutu layanan yang akan dihasilkan oleh suatu pekerjaan dapat diukur sebelumnya. Demikian juga mutu layanan yang diharapkan diberikan kepada pengguna dapat ditentukan. Selanjutnya dengan SOP akan mudah melaksanakan pekerjaan, karena ada pedoman yang diikuti dan kontrol terhadap pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah.

Perpustakaan digital yang koleksinya berformat digital tersimpan dalam suatu komputer server harus dapat diakses dengan komputer secara cepat dan mudah melalui jaringan komputer. Oleh karena itu maka SOP sangat diperlukan untuk menjalankan operasional sebuah perpustakaan digital agar memberikan manfaat lebih bagi pengguna dan yang menjalankan tugas-tugas sebagai pustakawan. Dalam grand design perpustakaan digital Pustaka Litbangtan, pembuatan SOP terdiri dari:

a) SOP untuk konversi dokumen b) SOP untuk upload ke web

c) SOP untuk pengolahan dokumen digital

d) SOP untuk system layanan perpustakaan digital e) SOP untuk pemeliharaan jaringan

6) Manajemen

Manajemen menjadi sebuah peranan yang sangat penting bagi pengembangan sistem perpustakaan dalam sebuah institusi pendidikan, hal ini ditegaskan oleh Daryono (2008) menyatakan : Elemen dasar kelima adalah manajemen yang secara umum adalah merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu, apabila proses dan sistem perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan tidak baik, maka proses manajemen secara keseluruhan tidak lancar, dan proses pencapaian tujuan akan terganggu dan mengalami kegagalan.

Adapun manajemen perpustakaan digital menurut Arif (2003) adalah “Penerapan teknologi informasi (TI) sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk penerapan TI seperti ini dikenal sebagai Perpustakaan Digital”.

Sedangkan proses digital itu sendiri merupakan suatu proses yang digunakan untuk merubah data-data yang ada secara fisik diubah menjadi secara digital sehingga dapat diakses oleh banyak orang. Proses digitalisasi ini seperti yang dikemukakan oleh

Dadan Syachrulramdhani (2011), dapat dilakukan dengan beberapa metode diantaranya :

a) Acquisition of original digital works, maksudnya adalah mengadakan baik melalui metode membeli atau berlangganan karya digital asli dari penerbit atau peneliti dalam bentuk misalnya jurnal elektronik journal), buku elektronik (e-book) dan data base online seperti Ebsco, Proquest, Science Direct, dan lain-lain.

b) Acces to external materials, maksudnya adalah perpustakaan harus mempunyai semacam jaringan ke sumber lain yang tidak tersedia secara local yang disediakan melalui website, koleksi perpustakaan lain atau server-server milik penerbit-pennerbit.

Dibagian akhir diagram di atas ada dua server, yaitu : sebuah server yang berhubungan dengan intranet, berisi seluruh metadata dan full text karya akhir yang dapat diakses oleh seluruh pengguna di dalam Local Area Network (LAN). Sedangkan server yang terakhir adalah yang terhubung ke internet, berisi metadata dan abstrak karya akhir tersebut.

Proses lainnya adalah konversi dilakukan jika dokumen sudah dalam bentuk softcopy untuk menyamakan format dan mengatur penamaan file, pembuatan metadata untuk keperluan penelusuran berbasis web (Rufaidah, 2007). Kemudian proses

penyimpanan dokumen adalah proses penyimpanan dimana termasuk di dalamnya adalah pemasukan data (data entry), editing, pembuatan indeks dan klasifikasi berdasarkan subjek dari dokumen dan proses pengaksesan dan pencarian kembali dokumen adalah proses bagaimana melakukan pencarian kembali dokumen-dokumen yang telah disimpan (Wahono) Terakhir proses pendistribusian dokumen adalah proses penyebarluasan hasil penyimpanan dokumen ke masyarakat pengguna sesuai bentuk penyimpanannya (Dadan Syachrulramdhani 2011).

Gambar 2.4 Alur Kerja Digitalisasi

Sumber : Modifikasi Alur Kerja Digitalisasi menurut Dadan Syachrulramdhani, 2011

2.9 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka teori tersebut diatas, dapat disusun suatu

kerangka pemikiran untuk menjelaskan bagaimana Rancangan Perpustakaan

Digital dapat meningkatkan kualitas pendidikan di SMK Teknologi Nasional

Peningkatan Mutu Bidang Pendidikan Di SMK Teknologi Nasional Denpasar Melalui Rancangan Sistem Perpustakaan Digital

2.10 Definisi Operasional

Rancangan Perpustakaan Digital adalah perencanaan rancangan perpustakaan yang berbasis web sehingga memudahkan bagi para penggunanya untuk mengakses berbagai informasi yang terdapat di perpustakaan dari suatu instansi pendidikan.

BAB III

Dokumen terkait