• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan standar perencanaan kebutuhan air bersih per orang adalah 150 liter/hari. Sedangkan kebutuhan air bersih untuk keperluan fasilitas sosial ekonomi seperti perkantoran, perdagangan dan sebagainya sebesar 30 % dari kebutuhan penduduk.

Kebutuhan air bersih untuk masyarakat Kota Prabumulih yang belum terlayani oleh jaringan pipa PDAM Trirta Prabu dapat menggunakan air tanah pada umumnya masih bersih yang dapat digunakan untuk air minum dan keperluan lainnya, selain air tanah memungkinkan pemanfaatan air permukaan yaitu air sungai yang ada untuk keperluan air bersih. Faktor-faktor yang menentukan lokasi pengembangan sumber air tanah antara lain :

Jarak minimum antara sumber air tanah atau intake dengan sumber

pencemaran air terdekat adalah 10 m.

Jika keadaannya miring, tidak hanya jarak yang dipertimbangkan tetapi

juga lokasi relatief dari pada sumber pencemaran itu. Tingkat pengadaan air

Penyebab-penyebab banjir.

Rencana pengembangan prasarana air bersih adalah sebagai berikut:

Mengendalikan debit air limpasan pada musim hujan dan penggunaan air 1.

tanah. Langkah untuk mengendalikan debit air limpasan pada musim hujan yaitu dengan tetap mempertahankan daerah-daerah tangkapan air, hal ini merupakan langkah yang cukup penting untuk mencapai dua tujuan, yaitu pengendalian banjir dan penyediaan air pada musim kemarau. Penggunaan air tanah secara liar, baik untuk keperluan domestik maupun indu stri, menyebabkan penggunaan air tanah secara tidak terkendali. Bila hal ini tidak dikendalikan, maka akan terjadi kerusakan lingkungan dan penurunan muka air tanah. Oleh karena itu penggunaan air tanah perlu dikendalikan.

Meningkatkan cakupan wilayah pela yanan distribusi air bersih oleh 2.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk seluruh wilayah Kota Prabumulih. Upaya peningkatan cakupan pelayanan ini akan dilaksanakan secara bertahap, hingga akhirnya tahun perencanaan (2029) seluruh wilayah Kota Prabumulih sudah dapat dilayani oleh sistem publik, dengan tetap memperhatikan kecukupan

kuantitas dan persyaratan kualitas. Upaya pengembangan sistem publik ini dapat pula dilakukan dengan bekerjasama dengan pihak swasta dan masyarakat. Peningkatan cakupan pelayana i ni harus diiringi pula dengan peningkatan kapasitas produksi air bersih. Salah satunya adalah dengan membangun unit instalasi

intake

air bersih dan dengan memperluas jaringan air bersih terutama ke wilayah-wilayah pengembangan kota.

Menurunkan tingkat kebocoran air sampai dengan 20% pada tahun 2019 3.

dan 10 % pada tahun 2029. Pada saat ini tingkat kebocoran air di Kota

Prabumulih masih cukup tinggi. Tingkat kebocoran yang cukup tinggi mengurangi kuantitas air yang diterima oleh pelanggan dalam jumlah yang cuk up signifikan. Untuk itulah penurunan tingkat kebocoran air ini merupakan langkah yang cukup penting dalam rangka mengefisienkan pelayanan sistem publik.

Penyediaan hidran umum atau tangki penampungan bagi penduduk yang 4.

kurang mampu, namun membutuhkan ketersediaan air bersih.

Penduduk yang sama sekali belum terlayani kebutuhan air bersih melalui 5.

PDAM tetap menggunakan sumur gali atau sumur pompa disamping memanfaatkan sumber air lainnya, namun dalam penggunaannya perlu

pengawasan dan pengendalian. Jika kondisi ini kurang memenuhi persyaratan air bersih, dapat disarankan agar membuat pengolahan air sederhana seperti aerasi (kontak udara) dan filtrasi (penyaringan).

Perlindungan sumber-sumber air baku dan daerah tangkapan air denga 6.

penentuan kawasan resapan a ir yang berfunsi lindung walaupun peruntukannya bukan merupkn kawasan lindung.

Suatu sistem penyediaan air bersih yang baik adalah apabila memenuhi ketiga syarat berikut

Kuantitas, yaitu air besih yang disediakan harus sesuai dengan jumlah air 1.

bersih yang dibutuhkan oleh konsumen. Untuk itu diperlukan supply air baku dari beberapa sumber air.

Kualitas, yaitu mutu dari air bersih yang harus sesuai dengan standar air 2.

minum yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI. Untuk mendapatkan kualitas air minum yang sesuai dengan standar yang berlaku sehingga tidak

membahayakan kesehatan manusi diperlukan instalasi pengolahan air bersih.

Kontinuitas suatu sistem penyediaan air minum harus terjaga 3.

sehingga tidak akan dipengaruhi oleh musim maupun waktu karena air adalah kebutuhan yang esensial bagi manusia.

Rencana sistem penyediaan air minum melalui:

pengembangan jaringan pipa transmisi, melewati a.

Sungai Medang

Jalan Nigata.

-pengembangan jaringan pipa transmisi distribusi, melewati b.

Jalan Jenderal Sudirman

-Jalan Alipatan

-Jalan Prof. M. Yamin

-Jalan. A. Yani

-Jalan Angkatan 45

-Jalan Basuki Rahmat.

-pengembangan jaringan pipa distribusi melewati : c.

Jalan Jendral Sudirman (Kel. Gunung Ibul dan Kel. Gunung Ibul Barat)

-Jalan Jendral Sudirman (Kel. Patih Galung)

-Jalan Jendral Sudirman (Kel. Cambai)

-Jalan Tenggamus ( Kel. Muara Dua)

-Jalan Basuki Rahmat (Kel. Sukaraja, Tanjung Raman)

-pengembangan fasilitas pengelolaan air minum, ditetapkan sebagai berikut : d.

Booster I di Kelurahan Gunung Ibul Barat

-Booster II di Kelurahan Patih Galung

-Booster III di Kelurahan Karang Raja

-Peningkatan produksi Instalasi Pen golahan Air (IPA) 120 liter/dtk di

-Kelurahan Sungai Medang

Peningkatan produksi Instalasi Pengolahan Air (IPA) 100 liter/dtk di

-Kelurahan Payuputat

Peningkatan produksi Instalasi Pengolahan Air (IPA) 50 liter/dtk di Kelurahan

-Tanjung Rambang.

Untuk lebih jelas mengenai rencana pengelolaan air bersih ini, dapat dilihat pada Gambar 3.3

5.4 Strategi Sanitasi Kota (SSK)

Pengelolaan Air Limbah.

Sistem pengelolaan air limbah Kota Prabumulih meliputi sistem air

pembuangan yang terdiri atas sistem pembuangan ai r limbah (

sewage

) termasuk sistem pengolahan berupa instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan sistem pembuangan air buangan rumah tangga (

sewerage

) baik individual maupun komunal. Untuk air limbah yang mengandung B3, diperlukan instalasi tambahan untuk m embersihkan air limbah tersebut sebelum masuk ke jaringan air buangan kota.

Pembuangan bekas air rumah tangga (mandi dan cuci) sesudah melalui proses resapan pembuangannya disatukan dengan pembuangan air hujan, sedangkan pembuangan kotoran manusia dire ncanakan dengan pengembangan

septic tank

di setiap rumah. Dengan adanya

septic tank

diharapkan kotoran

zat-zat organik setelah diendapkan beberapa waktu akan mengalami

pembusukan. Rencana pengolahan limbah di Kota Prabumulih adalah sebagai berikut :

Menambahan fasilitas

septic tank

dan cubluk yang memenuhi standar

Pengadaan proyek perintis instalasi pengolahan limbah rumah tangga secara

komunal khususnya pada wilayah padat penduduk, misalnya kolam oksidasi, agar kualitas air tanah dapat terjaga.

Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan adanya sistem pengolahan dan

penyaluran air limbah yang relatif aman serta tertutup.

Meningkatkan taraf pendidikan dan gaya hidup masyarakat terhadap sanitasi

Adapun sistem pengolahan air limbah dilaksanakan melalui cara :

Dokumen terkait