• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HASIL PENELITIAN

4. Rayhan Nhufaldi Hidayat RNH 5. Endah Tri Wahyuningsih ETW

5.1 Analisa Data

5.1.3 Sumber Informasi

Berikut ini petikan wawancara yang dilakukan dengan informan pada tanggal 28 Agustus 2013 tentang Alat penelusuran

apa yang anda gunakan dalam mengakses informasi di perpustakaan, sebagai berikut: DM mengatakan Katalog Braille,

buku DTB.”, kemudian RNH berpendapat Apa bila saya ingin

mengakses dalam buku Braille lalu saya pinjam Braille, apabila saya ingin meminjam buku DTB saya bisa menggunakan komputer dalam mengakses. ”, kemudian JS berpendapat “DVD Player”. Yang terakhir DMR mengatakan “Disini masih dibilang semi manual. Maksud dari semi manual adalah belum ada komputer informasi pada perpustakaan pada umumnya. Catalog dalam bentuk Braille selain bertanya kepada petugas.”

Dari wawancara di atas alat telusur yang sering digunakan adalah buku DTB yang ini disampaikan oleh DM dan RNH. Namun ada perbedaan dengan JS dan DMR, alat telusur yang digunakan oleh JS adalah DVD Player sedangkan DMR lebih menggunakan catalog dalam bentuk Braille dan bertanya pada petugas.

Kesimpulan yang bisa diambil dari wawancara adalah sebagian besar pemustaka tuna netra menggunakan buku DTB sebagai alat telusur untuk mencari informasi, ada juga yang menggunakan catalog Braille sebagai alat telusur informasinya.

Pustakawan juga menambahkan mengenai fasilitas yang diberikan oleh pustakawan dalam membantu dalam memperoleh informasi. seperti dalam petikan wawancara dengan EDW yang

mengatakan; “Layanan peminjaman buku Braille, buku-buku Audio ( buku bicara ).”

Dari wawancara di atas menurut EDW fasilitas yang diberikan oleh perpustakaan yayasan mitra netra adalah peminjaman buku Braille dan buku audio (buku bicara).

Kesimpulan yang dapat peneliti ambil dari hasil wawancara adalah fasilitas yang diberikan oleh pihak perpustakaan untuk memudahkan pemustaka dalam memperoleh informasi adalah melalui layanan peminjaman buku Braille dan buku audio (buku bicara).

Berikut adalah petikan wawancara yang dilakukan oleh peneliti mengenai jenis informasi yang dicari oleh pemustaka di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra pada tanggal 28 Agustus 2013 tentang Informasi yang sering di akses di perpustakaan, sebagai berikut DMR mengatakan DTB. Karena sangat mudah menurut saya tinggal mendengarkan saja lalu saya sudah mendapatkan informasi, sedangkan kalau buku Braille harus belajar terlebih

dahulu”, pendapat yang sama disampaikan oleh DM “Buku DTB”,

pendapat yang berbeda disampaikan oleh JS “Pelajaran sama Novel. Karena saya kuliah berhubungan dengan bahasa”, dan pendapat yang hampir sama juga disampaikan oleh RNH ” Buku

Hasil dari wawancara diatas adalah informasi yang sering di akses oleh DMR dan DM netra adalah buku DTB, DMR menambahkan alasan menggunakan buku DTB adalah kemudahan yang didapat karena hanya tinggal mendengarkan saja sudah mendapatkan informasi. Sedangkan JS dan RNH lebih mencari buku pelajaran dan JS menambahkan koleksi novel karena JS sedang menjalani perkuliahan yang berhubungan dengan bahasa.

Kesimpulan yang dapat diambil dari wawancara di atas adalah sebagian besar pemustaka tuna netra menggunakan buku DTB dengan alasan kemudahan dalam menggunakan dan dalam mendapatkan informasi tersebut. Namun ada juga pemustaka yang mengakses buku pelajaran dan novel.

Berikut petikan wawancara dengan pustakawan tentang informasi apa saja yang sering dibutuhkan/dicari pemustaka yang datang ke perpustakaan, EDW mengatakan “Selain perpustakaan ada juga Internet Center itu komputer. Kalau bisa Komputernya itu tambah karena kalau pengunjung banyak yang akses infromasi di perpustakaan banyak yang berebutan komputer. Komputer ada 4 yang berfungsi ada 2 pengadaan komputer Internet Center.”

Dari wawancara di atas menurut EDW informasi yang sering dibutuhkan oleh pemustaka adalah layanan perpustakaan. Layanan lain yang sering diakses oleh pemustaka adalah internet center. Namun EDW menambahkan masih kurangnya unit komputer yang ada di layanan internet center.

Kesimpulan yang diambil dari wawancara di atas adalah pemustaka sering mengakses informasi dari perpustakaan dan juga informasi yang mereka peroleh dari internet center. Namun fasilitas dalam layanan internet center masih mengalami kekurangan dalam jumlah unit komputer.

5.1.6 Kendala

Dari hasil wawancara dengan informan mengenai kendala pada saat mencari informasi yang dibutuhkan terdapat beberapa kendala antara lain :

Kendala utama adalah pustakawan, jika pustakawan yang hanya 1 orang tidak ada di tempat maka pengguna kesulitan untuk mencari informasi yang dibutuhkan, disamping itu juga kurangnya fasilitas dan keterbatasan koleksi yang dilayankan atau yang disediakan oleh perpustakaan. Menurut pustakawan kendala yang dihadapi oleh pemustaka adalah tidak adanya katalog elektronik yaitu catalog yang bisa diakses melalui suara bukan melalui huruf braille seperti yang terdapat di pusat informasi.

BAB VI

PENUTUP

6.1 KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Perilaku Pencarian Informasi Oleh Pemakai di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tersebut adalah:

1. Pencarian informasi yang dilakukan oleh pemakai di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra sangat dipengaruhi oleh petugas dilayanan tersebut. Petugas dalam hal ini membantu pemakai dalam mencari informasi yang dibutuhkan, mengajari atau membantu dalam menggunakan sumber informasi seperti DTB atau buku Braille.

2. Jenis informasi yang sering diakses oleh pemakai di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra adalah koleksi elektronik yaitu Kaset dan CD yang di akses melalui DTB (Digital Talking Book) dari pada koleksi cetak yaitu buku atau koleksi Braille. Yang menjadikan pemakai lebih menyukai DTB adalah kemudahan dalam menggunakannya, jika menggunakan DTB, pemakai hanya tinggal mendengarkan informasi yang diinginkannya.

3. Sumber informasi yang sering di gunakan oleh pemakai dalam mencari informasi di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra adalah dengan menggunakan DTB (Digital Talking Book), namun ada yang

menggunakan katalog Braille, selain dengan menggunakan DTB dan catalog pemakai lebih menyukai bertanya kepada petugas layanan dalam mencari informasi yang dibuthkan.

6.2 SARAN

Berdasarkan simpulan yang diperoleh, maka penulis memberikan beberapa saran yang sekiranya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh Perpustakaan Yayasan Mitra Netra agar lebih optimal dalam memberikan layanan atau fasilitan kepada pemakai di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perlu adanya penambahan jumlah petugas layanan, karena menurut pemakai mereka merasa kesulitan jika petugas layanan sedang tidak bertugas, karena pemakai tidak mungkin mencari informasi sendiri tanpa bantuan petugas di layanan tersebut, karena hanya petugas yang mengetahui dimana koleksi disimpan.

2. Sebaiknya diusahakan adanya penambahan jumlah komputer di layanan internet corner, karena di layanan tersebut terdapat empat buah komputer namun hanya dua unit komputer yang bisa digunakan atau dimanfaatkan oleh pemakai di Perpustakaan Yayasan Mitra Netra. 3. Yayasan Mitra Netra sebaiknya juga mengusahakan adanya katalog

elektronik yang dapat digunakan dengan suara dari pemakai, jadi pemakai tinggal menyebutkan informasi yang dibutuhkan atau dicari, sehingga tidak lagi menggunakan katalog Braille atau bertanya pada

petugas layanan, sehingga mereka lebih mandiri jika menggunakan katalog elektronik.

Dokumen terkait