METODE PENELITIAN
1. Sumber data primer
Sumber data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data secara langsung. Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh dari informan melalui observasi dan wawancara terkait kegiatan pembelajaran yang dilaksankaan siswa kelas V SD Negeri Baturejo 02 didalam kelas. Terdapat 4 informan siswa kelas V, guru kelas V. Sumber data yang diambil berdasarkan jenis kelamin terdiri 2 laki-laki dan 2 perempuan.
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder didapat secara tidak langsung memberikan data kepada pengumpul. Misalnya lewat orang lain, dokumen, buku-buku, jurnal pendidikan dll. Dalam penelitian ini dokumentasi yang dikumpulkan peneliti yaitu foto proses kegiatan belajar mengajar dikelas, foto kegiatan literasi dan numerasi yang dilakukan siswa, referensi buku
terkait literasi dan numerasi, serta jurnal terkait program kampus mengajar dan jurnal literasi dan numerasi.
3.4.3 Kategori Informan
Peneliti ini memfokuskan informan berdasarkan beberapa kategori tertentu, dengan adanya kategori tersebut diharapkan mampu memberikan sumber data yang beragam sehingga dalam penelitian akan memperoleh sumber data yang komplek. Adapun kategorisasi informan dalam penelitian sebaga berikut :
No Inisial Nama Siswa Jenis Kelamin
1 ABP L
2 AFA P
3 ASN L
4 AJO P
Tabel 3.1 Kategori 4 Informan siswa kelas V 2.4 Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah mengumpulkan data-data dari tempat yang diteliti agar mendapatkan data yang jelas. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain :
1. Observasi
mengungkapkan observasi merupakan cara mengumpulkan data dengan jalan mengatamati secara langsung terhadap objek yang diteliti. Basrowi dkk (2008:128) menjelaskan bahwa observasi merupakan adanya perilaku yang tampak dan adanya tujuan yang ingin dicapai. Perilaku yang tampak dapat berupa perilaku yang dapat dilihat langsung oleh mata, dapat didengar, dihitung, dan diukur.
Jenis observasi penelitian ini yaitu observasi partisipatif. Menurut Sugiyono (2007, hlm.64) mengungkapkan bahwa observasi partisipatif yang dimana peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Observasi ini dilakukan saat kegiatan pembelajaran baik mata pelajaran matematika maupun mata
pelajaran lainnya pada kelas V yang dilaksankan didalam kelas. Selain itu observasi juga dilaksankan terhadap guru kelas V, siswa kelas V, kondisi lingkungan disekitar sekolah. Observasi terhadap siswa V dan guru kelas V dilakukan untuk memperoleh data tentang pengetahuan siswa terkait literasi dan numerasi. Observasi yang akan dilakukan kepada guru pada saat aktivitas dalam melaksakan kegiatan belajar mengajar didalam kelas, baik saat memulai pembelajaran dan mengakhiri proses pembelajaran. Untuk mendukung data tersebut peneliti juga melakukan observasi terhadap keterampilan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, kesiapan siswa dalam menerima pelajaran, bahan ajar yang digunakan dalam menyampaikan pembelajaran, komunikasi antara guru dan siswa, serta ada tidaknya evaluasi setalah melaksanakan pembelajaran. Observasi terhadap siswa kelas V dengan melihat dari pengetahuan dan sikap yang ditujujukkan siswa saat didalam dan diluar kelas.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2016: 26) wawancara mendalam berupa wawancara semi terstruktur. Wawancara semi struktur dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan pra wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini yaitu untuk menemukan permasalahan lebih terbuka dan mendapatkan informasi lebih jauh.
Wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara terhadap guru kelas V dan siswa kelas V. untuk memperoleh tindakan pra penelitian peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas V untuk menentukan permasalahan yang diteliti Sebelum melaksanaan kegitan wawancara, peneliti menyiapkan kisi-kisi wawancara dan pedoman wawancara supaya penelitian fokus terhadap permasalahan yang akan diteliti. Dalam pedoman wawancara berupa pertanyaan untuk memperoleh jawaban dari narasumber, sehingga peneliti mengetahui pengetahuan siswa terkait literasi dan numerasi. Untuk memperoleh data peneliti menggunakan alat bantu dalam memperoleh jawaban dari narasuumber berupa
mencatat hal-hal penting dalam buku catatan, menggunakan alat perekam suara dan dokumentasi gambar atau video menggunakan kamera
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumentasi dapat berupa suatu tulisan, gambar ataupun karya dari seseorang.
Segala kejadian atau kegiatan yang penting dalam penelitian mulai dari observasi, wawancara, dan lainnya yang didokumentasikan sebagai sumber data pendukung dari data yang diperoleh dan mendapatkan bukti nyata dari proses penelitian. Menurut Sugiyono (2018:746) dokumentasi merupakan suatu cara yang digunakan untk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan, angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.
Dalam dokumentasi, peneliti menggumpulkan dokumen berupa foto kegiatan proses pembelajaran didalam kelas, RPP, Raport siswa tahun ajaran 2022/2023, buku yang terkait literasi dan numerasi, Dokumen RPP dapat berupa soft file dan hard file. Dokumentasi RPP ini bertujuan untuk menelaah kesesuaian kegiatan pembelajaran yang dilaksankan. Dokumentasi lain yaitu berupa publikasi jurnal ilmiah yang terkait dengan literasi dan numerasi.
3.6 Keabsahan Data
Dalam penelitian kualitatif, peneliti harus mampu mengungkapkan kebenaran yang objektif. Krena keabsahan data dalam penelitian kualitatif sangat penting dalam mempertanggungjawabkan secara ilmiah. Dengan demikian penelitian ini mengecek keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Menurut Sugiyono (2012:327) mengungkapkan bahwa triangulasi teknik, berarti menggunakan pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber data yang sama.
Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Teknik ini digunakan untuk mengecek data-data terkait kegiatan mahasiswa kampus mengajat dalam menanamkan literasi dan numerasi. Data ini diperoleh melalaui wawancara dengan guru kelas V, kemudian melakukan pengecekan dari sumber data yang lain yaitu siswa kelas V. Jika data yang diperoleh dari guru kelas V dan
siswa kelas V sama maka akan menghasilkan data yang akurat. Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar ilmiah. Menurut Sugiyono (2015: 129) uji keabsahan data kualitatif terbagai menjadi empat yaitu kredibilitas, transferbilitas, dependebilitas, dan konfirmabilitas. Dalam penelitian ini peneliti akan menjabarkan uji keabsahan data yang akan dilakukan peneliti yaitu 1) kredibilitas, pada tahap ini ditunjukkan dengan adanya temuan hasil observasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan didalam kelas terkait literasi dan numerasi, data juga diperoleh melalui wawancara dengan guru kelas V dan siswa kelas V. 2)Transferbilitas, pada tahap ini peneliti akan memberikan uraian secara rinci, jelas, dan juga secara sistematis terhadap hasil penelitian. Tujuan dari dilakukan uji transferbilitas yaitu agar mudah dipahami oleh orang lain. 3) Dependabilitas, Peneliti akan berkonsultasi dengan pembimbing untuk mengurangi kekliruan dalam penyajian hasil penelitian dan proses selama dilakukan penelitian. 4) Konfirmabilitas, peneliti akan menguji kembali data yang didapat terkait dengan implementasi mahasiswa kampus mengajar untuk menanamkan literasi dan numerasi siswa kelas V SD Negeri Baturejo 02.
3.7 Analisis Data
Analisis sangat diperlukan dalam penelitian kualitatif. Menurut (Sugiyono 2016:335) analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan mengorganisasikan data ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dalam memahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Berikut merupakan penjelasan tahapan dari analisis data :