• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber Pendapatan dari Badan Layanan Umum (BLU)

QUALITY CONTROL DAN ANALISA DATA

C. PEMASARAN DAN INFORMASI

2. Sumber Pendapatan dari Badan Layanan Umum (BLU)

a. Semen Beku Un Sexing

Distribusi semen beku un sexing dari kegiatan BBIB Singosari untuk penerimaan BLU memiliki target 2.934.050 dosis, sedangkan realisasinya sebesar 2.083.552 dosis atau senilai 71,01 %. Target dan realisasi distribusi untuk penerimaan BLU tahun 2012 disajikan pada Tabel 37. Sedangkan uraian realisasi distribusi semen beku sexing dan un sexing Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari (penerimaan BLU) tahun 2012 dapat dilihat pada Lampiran LXXXI.

Tabel 37. Target dan Realisasi Distribusi Semen Beku Un Sexing BBIB Singosari untuk penerimaan BLU Tahun 2012

No. Bangsa Pejantan BLU

Target (dosis) Realisasi (dosis) %

1 FH 300.000 187.229 62,41

2 FH Elite 0 1.255

3 FH Proven Sire 0 16.838

4 Bali 100.000 70.436 70,44

5 Madura 50.000 40.700 81,4

6 Ongole 10.000 6.744 67,44

7 Brahman 10.000 13.900 139

8 Brangus 0 420

9 Angus 15.000 20.531 136,87

11 Simmental 939.050 643.639 68,55

12 Limousin 1.500.000 1.018.233 67,88

13 Kambing PE 10.000 60.430 604,3

14 Kambing Boer 0 3.197

JUMLAH 2.934.050 2.083.552 71,01

b. Semen Beku Sexing

Target distribusi semen beku sexing dari kegiatan BBIB Singosari untuk penerimaan BLU 20.000 dosis, sedangkan realisasinya sebesar 3.014 dosis atau senilai 15,07 %. Target dan realisasi distribusi untuk penerimaan BLU tahun 2012 disajikan pada Tabel 38.

Tabel 38. Target dan Realisasi Distribusi Semen Beku Sexing BBIB Singosari untuk penerimaan BLU Tahun 2012

No. Bangsa Pejantan Anggaran APBN

Target (dosis) Realisasi (dosis) %

1 Limousin X 3.000 538 17,93

2 Limousin Y 2.000 84 4,2

3 Simental X 3.000 72 2,4

4 Simental Y 2.000 48 2,4

5 Bali X 0 1.147

6 Bali Y 0 103

7 Brahman X 0 30

8 Brahman Y 0 20

9 Madura X 0 110

11 Madura Y 0 10

12 FH X 10.000 822 8,22

13 FH Elite X 0 30

JUMLAH 20.000 3.014 15,07

c. Distribusi Semen Beku Total (APBN dan BLU)

Target distribusi semen beku total berasal dari Sumber biaya (APBN) dan BLU BBIB Singosari adalah sebesar 3.157.650 dosis, sedangkan realisasinya sebesar 2.292.941 dosis atau sebesar 72,6 %. Secara rinci target dan realisasi distribusi semen beku total disajikan pada Lampiran LXXXII.

d. Semen Beku Ikan

Target distribusi semen beku ikan dari kegiatan BBIB Singosari untuk penerimaan BLU 1.200 dosis, sedangkan realisasinya sebesar 40 dosis atau sebesar 3,33 %.

Target dan realisasi distribusi semen beku ikan untuk penerimaan BLU tahun 2012 disajikan pada Tabel 39.

Tabel 39. Target dan Realisasi Distribusi Semen Beku Ikan BBIB Singosari untuk penerimaan BLU Tahun 2012

No. Bangsa Pejantan Anggaran APBN

Target (dosis) Realisasi (dosis) %

1 Semen beku ikan 1.200 40 3,33

JUMLAH 1.200 40 3,33

69

2. Informasi

Pemberian informasi dan promosi kepada calon konsumen dan pelanggan merupakan tugas utama Seksi Informasi. Situasi pasar yang boleh dibilang belum terlalu stabil mengkondisikan bidang Pemasaran dan Informasi bekerja ekstra keras dalam melakukan kegiatan promosi serta perbaikan strategi pemasaran agar dapat keluar dari permasalahan yang ada. Berbagai kegiatan dalam pelaksanaan kegiatan promosi dan penetapan strategi pemasaran telah dilakukan cukup efektif oleh Bidang Pemasaran dan Informasi. Adapun Program Kerja Seksi Informasi tahun 2012 tercantum pada Lampiran LXXXIII.

Sebagaimana tahun sebelumnya, pelaksanaan kegiatan promosi selama tahun 2012 dilakukan melalui dua cara, yakni metode langsung dan tidak langsung. Kedua metode ini harus dijalankan secara seimbang dan proporsional agar pencapaian target pemasaran dapat dicapai secara maksimal. Pada tahun 2012, kegiatan promosi dan penyebarluasan informasi yang telah dilakukan oleh Bidang Pemasaran dan Informasi adalah sebagai Berikut :

a. Pembuatan Bahan Informasi.

Seksi Informasi harus mampu menempatkan diri sebagai jendela informasi Balai atas segala macam aktivitas, terobosan teknologi serta produk yang dihasilkannya.

Diperlukan suatu sarana prasarana untuk dapat memberikan informasi secara efektif efisien yang sifatnya menarik dan mudah diterima oleh masyarakat. Salah satu bentuk sarana prasarana yang tengah dilakukan oleh balai dalam melakukan kegiatan promosi secara tidak langsung adalah pembuatan bahan informasi.

Kegiatan ini dilakukan untuk menyediakan informasi yang terkait dengan semua aktivitas dan produk yang dihasilkan oleh Balai. Pada tahun 2012, Bidang Pemasaran dan Informasi melalui Seksi Informasi telah melakukan pembuatan bahan promosi yang meliputi pembuatan Leaflet, Brosur, Poster Pejantan sapi dan Kambing, Kalender, Buku Tulis, Buletin, Block Note, Map, Buku Saku IB dan lain-lain. Adapun jenis bahan promosi yang telah dibuat selama tahun 2012 disajikan pada Tabel 40.

Tabel 40. Jenis Bahan Promosi yang telah dibuat selama tahun tahun 2012

No Nama Bahan Satuan Jumlah Yang

Dibuat

1 Kalender 2013 Buah 1.000

2 Poster :

a. Poster Aneka Pejantan Lembar 1.400

b. Poster Sapi Brahman Lembar 1.000

c. Poster Sapi Limousin Lembar 1.500

d. Poster Sapi Simental Lembar 1.000

e. Poster Sapi Madura Lembar 1.000

f. Poster Sapi Bali Lembar 1.000

g. Poster Sapi Ongole Lembar 1.000

h. Poster Sapi FH Lembar 1.000

i. Poster Sapi A. Angus Lembar 500

j. Poster Kambing PE Lembar 1.000

k. Poster Kambing Boer Lembar 1.000

3 Leaflet :

a. Leaflet Handling Semen Lembar 2.000

b. Leaflet Sapi FH Lembar 1.000

c. Leaflet Kambing PE Lembar 2.000

d. Leaflet Sapi Sexing Lembar 1.500

e. Leaflet Hay Lembar 1.000

f. Leaflet Silase Lembar 2.000

g. Leaflet Profile Lembar 1.500

h. Leaflet Pelayanan Publik Lembar 1.000 i. Leaflet Wisata Peternakan Lembar 1.000

j. Leaflet Kawin Silang Lembar 2.000

4 Katalog Sapi Perah Eksp. 1.000

5 Buku Saku IB Eksp. 500

6 Buletin Eksp 500

7 Notes Eksp. 2.500

8 Map Promosi Buah 1.000

9 Wraping BBIB Buah 1.500

10 Kartu Lebaran Buah 390

11 Kotak Promo Buah 4.000

12 Tas Promosi Buah 400

13 Rompi Buah 200

14 Pigura Pejantan Buah 30

b. Pembuatan alat/media informasi

Berbagai terobosan teknologi informasi tengah dikembangkan oleh Balai dalam mengembangkan pangsa pasar yang kian hari semakin kuat persaingannya. Seksi Informasi dalam hal ini memiliki peran yang sangat vital untuk dapat menyuguhkan berbagai macam informasi yang up to date, cepat dan mudah diakses oleh siapapun mengenai produk serta aktivitas lainnya yang terkait dengan perkembangan Balai. Ini dapat diwujudkan Balai dengan berbagai macam sarana

71

prasarana yang memadahi dalam mendukung kegiatan penyebaran informasi/promosi. Oleh karena itu, diperlukan sebuah media yang tepat untuk mengcover dan menyajikan sebuah informasi yang menarik dan dapat diterima oleh masyarakat umum dalam bentuk penyediaan Peralatan Promosi. Pada tahun 2012, Seksi Informasi telah melakukan pembuatan alat promosi berupa seperangkat alat pameran.

c. Menyebarluaskan bahan promosi.

Kegiatan ini merupakan salah satu metode kegiatan promosi yang dilakukan secara tidak langsung. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mendistribusikan dan menyebarluaskan bahan promosi/informasi yang telah dibuat kepada seluruh pelanggan dan calon pelanggan. Pendistribusian bahan promosi dilakukan antara lain pada saat penerimaan kunjungan tamu dari luar, kegiatan pameran, monitoring/pelayanan purna jual/ pertemuan teknis dan sebagainya. Adapun jenis bahan promosi yang telah didistribusikan pada tahun 2012 disajikan pada Tabel 41.

Tabel 41. Jenis Bahan Promosi yang telah terdistribusi selama tahun 2012

No Nama Bahan Satuan Jumlah Distribusi

1 Katalog Sapi Potong Eksp 1028

2 Katalog Sapi Perah Eksp 789

3 Kalender 2012 Buah 180

4 Poster :

a. Poster Sapi Limousin Lembar 1885

b. Poster Sapi Simental Lembar 1649

c. Poster Sapi Perah Lembar 1323

d. Poster Sapi Bali Lembar 1439

e. Poster Sapi Ongole Lembar 816

f. Poster Sapi Madura Lembar 1384

g. Poster Aneka Pejantan Lembar 1454

h. Poster Sapi Brahman Lembar 1319

i. Poster Kambing PE Lembar 1741

j. Poster Kambing Boer Lembar 1.000

5 Leaflet :

a. Leaflet Handling Semen Lembar 2262

b. Leaflet Sapi Bali Lembar 539

c. Leaflet Sapi Perah Lembar 1284

d. Leaflet Kambing PE Lembar 2010

e. Leaflet Sapi Sexing Lembar 1406

f. Leaflet Hay Lembar 1896

g. Leaflet Silase Lembar 1722

h. Leaflet Profile Lembar 2010

i. Leaflet Pelayanan Lembar 1424

j. Leaflet Wisata Peternakan Lembar 1398

No Nama Bahan Satuan Jumlah Distribusi

k. Brosur kawin Silang Lembar 1623

l. Brosur Bimbingan Teknis Lembar 990

6 Buku Tulis Buah 228

7 Buletin Eksp 553

8 Block Note Eksp 2007

9 Map Buah 1827

10 Kaos Buah 831

11 Patung Buah 648

12 Rompi Buah 162

13 Pigura Pejantan Buah 28

14 Tas Promo Buah 280

d. Kegiatan Pameran.

Salah satu tupoksi Balai adalah pemberian informasi dan dokumentasi hasil kegiatan inseminasi buatan. Diperlukan sebuah keterlibatan/aksi nyata di lapangan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya pemberian informasi secara langsung kepada masyarakat khususnya stake holder yang membidangi peternakan, sehingga keikutsertaan Balai dalam pameran atau kegiatan sejenis baik bersifat lokal, nasional maupun internasional mutlak dibutuhkan. Selain itu, kehadiran/keikutsertaan BBIB Singosari dalam pemeran/ gelar inovasi teknologi di bidang inseminasi buatan diharapkan dapat memberikan informasi, masukan, penerangan, penyuluhan yang memadai kepada seluruh insan peternakan dan akademisi secara intensif dan berkelanjutan. Adapun jenis dan lokasi kegiatan pameran yang diikuti oleh BBIB Singosari sepanjang tahun 2012 disajikan pada Tabel 42.

Tabel 42. Jenis Pameran yang telah diikuti BBIB Singosari selama tahun 2012

No Nama Kegiatan/ Tema Waktu Tempat

1 Kegiatan Pameran ”Il Dex Bangkok 2012” 8 – 9 Februari 2012 Thailand 2 Kegiatan Pameran ”Animal

Production Show 2012”

20 – 24 Maret 2012 Bahrain 3 Kegiatan Pameran dalam rangka

Sharing Indonesia Best Practice and Experience

9 April 2012 Jakarta

4 Kegiatan Pameran ”Agribisnis dan Promosi atas Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah (PAHP3UD) ke XIII Tahun 2012”

12 – 16 Juni 2012 Tulungagung

5 Kegiatan Pameran ”Hari Susu nusantara 2012”

1 – 3 Juni 2012 Jogjakarta 6 Kegiatan Pameran ”Indo Livestock” 4 – 6 Juni 2012 Jakarta

73

No Nama Kegiatan/ Tema Waktu Tempat

7 Kegiatan Pameran ”High Level

Meeting toward Country Know Ledge Hubs ”

10-11 Juli 2012 Bali

8 Kegiatan Pameran ”Hari Bhakti

Peternakan dan Kesehatan Hewan” 24 – 27 September 2012

Bandung 9 Kegiatan Pameran dalam Rangka

Pertemuan Negara D8

2 – 5 Oktober 2012 NTB 10 Kegiatan Pameran ”Kontes Ternak Kab.

Malang”

13 – 14 Oktober 2012 Malang 11 Kegiatan Pameran ”Launching Pejantan

FH Indonesia”

8-9 Desember 2012 Baturaden

e. Evaluasi Keberhasilan Hasil Inseminasi Buatan

Untuk memperoleh gambaran secara cepat dan tepat mengenai keberhasilan IB diperlukan upaya yang terus menerus. Kerjasama yang baik antara instansi pengguna semen beku dengan produsen semen beku dalam hal pelaporan dan pemantauan hasil fertilitas di lapangan merupakan hal yang sangat penting.

Evaluasi keberhasilan Inseminasi Buatan di lapangan bertujuan untuk mengetahui dan memantau fertilitas semen beku produksi Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari per pejantan, per bangsa dan per daerah yang digunakan di lapangan.

Selain itu kegiatan evaluasi ini juga sebagai sarana umpan balik yang sangat berarti baik bagi Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari maupun daerah guna perbaikan di masa yang akan datang. Namun demikian pada tahun 2012, data laporan dari daerah (pelanggan) terkait dengan data fertilitas semen beku yang dapat diolah dan dilaporkan secara rutin masih sangat terbatas yakni masih berasal dari Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur. Diharapkan agar semua pelanggan semen beku (Dinas Peternakan) di seluruh Indonesia dapat memberikan laporan IB secara rutin dan sesuai dengan format yang telah ditetapkan kepada Balai agar dapat dilakukan evaluasi tingkat keberhasilan IB secara menyeluruh di Indonesia. Adapun hasil rekapitulasi realisasi IB dan Fertilitas Semen Beku BBIB Singosari untuk wilayah distribusi Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur pada Lampiran LXXXIV.

f. Evaluasi Tingkat Kepuasan Pelanggan

Analisa statistik penilaian kuesioner Indeks Kepuasan Pelanggan selama Semester I tahun 2012 diperoleh jumlah responden sebanyak 468 responden. Sedangkan pada Semester II tahun 2012 diperoleh jumlah responden sebanyak 210 responden. Jumlah pertanyaan yang harus di isi oleh responden sebanyak 14

macam yang menyangkut penilaian responden terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh BBIB Singosari.

Berdasarkan data yang telah diolah dan disajikan, baik pada semester I maupun Semester II jenis pelayanan yang mendapatkan nilai terendah adalah kecepatan pelayanan pada unit kerja dan kewajaran biaya untuk mendapatkan pelayanan yang masing-masing mendapatkan nilai rata-rata sebesar 3,29 atau sebesar 82,5%

dan 3,31atau sebesar 82,5% dari nilai maksimal yang diharapkan.

Rendahnya penilaian oleh responden atas jenis pelayanan ini dapat disebabkan karena dengan adanya wacana kenaikan tarif layanan sehingga akan memberikan opini pelanggan. Sedangkan nilai tertinggi yang diberikan oleh responden baik pada semester I maupun Semester II adalah jenis pelayanan yang menyangkut pada kesopanan dan keramahan petugas dalam memberikan pelayanan serta tingkat keamanan pelayanan di lingkungan unit kerja Balai yakni masing-masing mendapatkan nilai rata-rata sebesar sebesar 3,53 atau sebesar 88,5 % dan 3,54 atau sebesar 88,5 % dari nilai maksimal yang diharapkan. Berdasarkan data kuesioner yang telah diolah, maka dapat diketahui bahwa nilai total dari kuesioner Indeks Kepuasan Masyarakat pada Semester I tahun 2012 (Periode Bulan Januari s/d Juni 2012) adalah sebesar 3,27 atau sebesar 82 % dari nilai maksimal yang diharapkan. Sedangkan nilai total kuesioner Indeks Kepuasan Masyarakat pada Semester II tahun 2012 (Periode bulan Juli 2012 s.d Desember 2012) adalah sebesar 3,56 atau sebesar 89%, dimana target yang telah ditetapkan adalah sebesar 3. Adapun hasil analisa data kuesioner indeks kepuasan masyarakat pada semester I dan II tahun 2012 disajikan pada Lampiran LXXXV.

g. Pertemuan Teknis

Kegiatan Pertemuan Teknis Inseminasi Buatan dihadiri oleh petugas Inseminator di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memberikan motivasi kepada petugas Inseminator serta upaya untuk melakukan sharing atas permasalahan yang terjadi dilapangan terutama yang menyangkut produk Balai.

h. Pelayanan Purna Jual dan Monitoring Semen Beku

Sebagai salah satu instansi pemerintah yang bekerja secara profesional serta upaya untuk menjamin kualitas Semen beku di lapangan /daerah, maka Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari melalui koordinator Bidang Pemasaran dan Informasi melakukan kegiatan Pelayanan Purna Jual dan monitoring semen beku sebagai salah satu alat kontrol dan fungsi pengawasan terhadap mutu semen beku yang

75

telah beredar di lapangan. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain memberikan penyegaran kepada petugas lapangan dalam bidang IB, memberikan penjelasan dan menampung permasalahan teknis yang ada dilapangan berkaitan dengan pelaksanaan inseminasi buatan serta upaya untuk memastikan bahwa penanganan semen beku selama di lapangan telah memenuhi standar yang telah disarankan.

Serta berbagai permasalahan lain misalnya reproduksi ternak, semen beku sexing, pakan dan pemeliharaan ternak dan lain-lain.

Pada tahun 2012, BBIB Singosari telah melakukan kegiatan Pelayanan Purna Jual dan monitoring sebanyak 45 kegiatan di berbagai daerah di Indonesia. Adapun lokasinya sebagai berikut :

1. Jawa Timur (Tuban, Bojonegoro, Blitar, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Madiun, Ponorogo, Magetan, Pacitan, Nganjuk, Ngawi, Malang, Sumenep, Gresik, dan Surabaya).

2. Jawa Tengah (Boyolali, Klaten, Sragen, Karanganyar, Blora, Grobogan, dan Temanggung).

3. Sumatera (Bengkulu, Riau, Bangka Belitung, Lampung).

4. Sulawesi (Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan).

5. Kalimantan (Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan).

6. Nusa Tenggara Barat 7. Nusa Tenggara Timur

8. Papua Barat (Sorong Selatan) 9. Maluku Utara

10. KUD (KUD Ngantang, KUD Pacet, KUD Kertajaya Kediri, KUD Krucil Probolinggo, KUD Senduro, Lumajang).

11. D.I. Yogyakarta

Hasil kegiatan monitoring/pelayanan purna jual sepanjang tahun 2012 adalah sebagai berikut:

1. Pertemuan Teknis

Pertemuan teknis dihadiri oleh Petugas lapang/ Inseminator dan Pejabat Dinas Peternakan/yang membidangi peternakan. Diskusi mengenai permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan IB dilapangan antara lain :

1. Pelanggaran wilayah kerja yang dilakukan oleh petugas inseminator dari KUD sapi perah tetapi melakukan kegiatan IB di luar wilayah peternak anggota KUD 2. Ditemukan adanya permasalahan reproduksi antara lain kawin berulang, tidak

berahi lagi post partus dll

3. Keluhan dari petugas inseminator yang berkenaan dengan semen beku BBIB Singosari antara lain

o Straw meletup

o Hasil printing straw yang terlalu kecil o Straw mengapung

Meskipun prosentase kecil namun hal ini secara serius telah diupayakan penyelesaiannya.

4. Bimbingan kepada petugas inseminator mengenai handling semen beku di lapangan sehingga dengan penanganan yang tepat dapat memberikan hasil yang memuaskan

5. Sosialisasi terhadap penggunaan semen beku sapi lokal kepada petugas lapang untuk mencegah gangguan reproduksi.

6. Di Jawa Timur harga semen beku yang diperoleh dari Dinas Peternakan sangat tinggi sehingga beberapa petugas membeli semen beku secara langsung dari produsen lain sehingga mendapatkan harga lebih murah.

7. Di beberapa lokasi monitoring di Jawa Timur ditemukan bahwa semen beku yang berada di lapangan cukup banyak dan berasal dari berbagai produsen antara lain BBIB Singosari, BIB Lembang, BIBD Ungaran dan UNAIR, sehingga penyerapan semen beku BBIB Singosari di lapangan menurun.

2. Pengujian semen beku di lapangan

Pengujian semen beku di lapangan dilakukan dengan meninjau secara langsung depo penyimpanan semen beku yang ada di Dinas Peternakan dan petugas. Pada saat peninjauan ke lapangan diketahui bahwa masing-masing depo semen beku telah memiliki sarana dan prasaranan yang memadai ( container dalam kondisi baik dan nitrogen tersedia dalam jumlah cukup. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan jumlah sampel minimal 2 dosis untuk tiap-tiap depo.

Berdasarkan pengujian semen beku yang dilakukan, diketahui bahwa kualitas semen beku BBIB Singsosari yang telah didistribusikan masih berada dalam kualitas baik. Rata-rata nilai post thawing motility (PTM) adalah 40-45%.

77

3. Pengumpulan data IB

Sistem recording mengacu pada form yang telah diterbitkan oleh Dinas Peternakan Jawa Timur yang telah diterapkan oleh petugas inseminator. Namun demikian perlu adanya peninjauan ulang terhadap bentuk form yang dikeluarkan karena bentuk form yang ada sulit diterapkan dibeberapa wilayah yang memiliki area yang luas dan topografi yang sulit.

Berdasarkan data yang diperoleh selama kegiatan monitoring diketahui bahwa rata-rata service per conception (S/C) adalah 1,44 dengan calving rate (CR) sebesar 71,6%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan Inseminasi Buatan dengan menggunakan semen beku BBIB Singosari cukup tinggi, karena semen beku BBIB Singosari diproduksi berdasarkan standar SNI dan menggunakan metode internasional (bahan pengencer dan mesin modern yang sesuai standar internasional).

Dari data yang diperoleh selama kegiatan monitoring diketahui bahwa penggunaan semen beku pejantan impor lebih tinggi dari pada semen beku pejantan lokal karena peternak selalu menginginkan ternaknya agar diinseminasi dengan pejantan impor tanpa melihat kondisi dari induk yang dimilikinya. Jika hal ini dilakukan secara terus-menerus tanpa memperhatikan kondisi persentasi dara, maka akan mengakibatkan munculnya gangguan reproduksi yang dapat mempengaruhi angka keberhasilan IB.

4. Monitoring Hasil IB

Monitoring hasil IB dilakukan dengan kunjungan ke lokasi peternakan milik peternak untuk melihat profil ternak hasil IB dengan menggunakan semen beku BBIB Singosari. Berdasarkan monitoring hasil IB diketahui bahwa pedet hasil inseminasi dengan menggunakan semen beku BBIB Singosari memiliki performance yang bagus dengan rataan berat lahir sekitar 35 kg.

Pada daerah tertentu ditemukan kasus bahwa semen beku BBIB Singosari dari pejantan tertentu kurang disukai karena keturunan yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan peternak (warna kulit tidak sesuai harapan). Kasus kekurangan pakan juga dijumpai di daerah tertentu sehingga berpengaruh terhadap produktivitas ternak antara lain hipofungsi ovarium pada ternak betina.

Dokumen terkait