• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam kegiatan sehari – hari sekalipun sudah direncanakan dengan baik, maka faktor kekurangan dan kelebihan uang kas sering kali terjadi. Hal ini terjadi karena disebabkan oleh berbagai faktor. Misalnya terjadi kekurangan kas, atau uang kas yang berlebihan. Kedua hal tersebut baik kekurangan maupun kelebihan perlu segera dicarikan solusinya. Khusus untuk kekurangan uang kas maka perlu dicarikan melalui penerimaan dari sumber kas yang tersedia. Penerimaan kas atau sumber yang diperoleh harus diseleksi terlebih dahulu, terutama kas yang diperoleh dari sumber pinjaman. Artinya, harus dipilih sumber yang mana lebih memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Berikut ini beberapa sumber penerimaan kas yang dapat dipenuhi diluar dari pinjaman yang disediakan kreditor yaitu :

1. Penjualan barang secara tunai. Artinya perusahaan menjual produknya, baik berupa barang maupun jasa dengan pembayaran secara tunai, sehingga menghasilkan uang kas.

2. Pembayaran piutang oleh pelanggan. Dalam hal ini perusahaan harus berupaya untuk mengintensifkan pembayaran piutang dari pelanggan.

Terutama piutang yang sudah jatuh tempo, jangan sampai pelanggan menunggak, sehingga menghambat penerimaan kas.

3. Hasil penjualan aktiva tetap. Kondisi seperti ini jarang terjadi kecuali perusahaan sedang benar – benar mengalami kesulitan. Kalaupun terjadi

biasanya aktiva tetap yang dijual diprioritaskan aktiva tetap yang kurang atau sudah tidak produktif lagi.

4. Penjualan saham dalam bentuk kas. Artinya perusahaan mengeluarkan saham yang belum dijual kemudian dilepas ke pemegang saham dengan syarat pembayarannya dilakukan secara tunai.

5. Pengeluaran surat utang jangka pendek, Dalam hal ini perusahaan yang menerbitkan surat utang jangka pendek seperti wesel yang jangka waktunya tidak lebih dari 1 tahun

6. Pengeluaran surat utang jangka panjang. Artinya perusahaan menerbitkan surat utang yang memiliki jangka waktu lebih dari 1 tahun seperti obligasi 7. Penerimaan dari sewa, sumber ini di perusahaan dari hasil sewa terhadap

aktiva yang dimiliki kepada pihak lain dalam waktu tertentu

8. Penerimaan dari sumbangan. Dalam praktinya untuk persahaan komersial penerimaan sumbangan jarang terjadi, namun untuk usaha sosial hal seperti ini sering terjadi

9. Pengembalian kelebihan pajak. Artinya, adanya kelebihan pembayaran pajak pada masa lalu akibat salah perhitungan dan kemudian dikembalikan ke perusahaan.

Semua penerimaan diatas jelas akan menambah jumlah uang kas perusahaan, sehingga perlu diintensifkan pencarian kas dari sumber – sumber diatas, dan kebutuhan uang kas segera dapat terpenuhi sesuai jadwal yang telah disusun.

Cara untuk mempercepat penerimaan kas perlu dilakukan beberapa hal :

1. Mempercepat persiapan dan pengiriman faktur tagihan

2. Mempercepat pengiriman pembayaran pelanggan kepada perusahaan 3. Mengurangi waktu di mana pembayaran yang diterima perusahaan tetap

menjadi dana tidak tertagih

Faktur merupakan tagihan yang diberikan penjual kepada pembeli yang daftar barang yang dibeli, harga, dan syarat penjualan. Dengan diterimanya faktur tersebut oleh pembeli, otomatis pembeli merasa harus segera membayar kewajibannya sesuai kesepakatan. Paling tidak dengan adanya faktur tersebut dapat mengingatkan pembeli atas kewajibannya.

Mempercepat pengiriman pembayaran pelanggan kepada perusahaan.

Artinya, perusahaan menyediakan sarana pembayaran yang cepat,sehingga uang yang diterima ke perusahaan juga cepat. Pembayaran dilakukan dengan setoran langsung ke rekening perusahaan atau dengan menggunakan cek. Jelas bahwa setoran yang dilakukan dengan menyetor ke rekening perusahaan secara langsung penerimaannya lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan cek.

Keterlambatan waktu pengiriman pembayaran akan memperlambat tibanya uang menjadi kas.

Alternatif yang ketiga dilakukan apabila waktu penggunaan cek dengan menggunakan cek atau giro yang harus dikliringkan lebih dahulu. Cek yang penagihannya melalui proses kliring akan memakan waktu paling dua hari. Hal ini tentu dapat mengurangi waktu dimna pembayaran yang diterima perusahaan.

Kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan, oleh karena itu kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik penerimaanya maupun pengeluarannya (penggunaannya). Penerimaan dan pengeluaran kas ada yang bersifat rutin atau terus menerus dan ada yang bersifat insidentil.

Menurut Kasmir, (2010 : 199) dalam buku pengantar manajemen keuangan adalah agar manajemen lebih memahami kondisi kas perusahaan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, maka harus dibuatkan laporan sumber dan penggunaan kas. Hal ini perlu dilakukan agar aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan kas dapat diketahui misalnya dari mana saja uang kas diperoleh dan digunakan untuk kegiatan apa saja uang kas tersebut. Biasanya laporan kas ini dibuat untuk satu periode tertentu.

Dalam praktiknya kegunaan laporan sumber dan penggunaan kas antara lain adalah untuk :

1. Untuk mengetahui ada tidaknya perubahan terhadap sumber - sumber kas

2. Untuk mengetahui ada tidaknya perubahan penggunaan kas

3. Untuk mengetahui sebab - sebab perubahan kas, baik dari sumber maupun penggunaan kas

4. Untuk mengetahui apakah sumber dan penggunaan kas sudah diakukan secara efektif dan efisien

5. Untuk mengetahui dan meramalkan kebutuhan dimasayang akan datang

6. Sebagai alat untuk perencanaan kas mendatang

7. Sebagai salah satu dasar pertimbangan bagi kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan pinjamannya

Sebelum kita membuat laporan sumber penggunaan kas terlebih dahulu kita akan melihat laporan perbandingan neraca tahun lalu dan periode ini.

Kemudian juga membuat laporan laba - rugi juga pada periode yang sama dengan tujuannya agar kita dapat membandikan perkembangan kedua komponen neraca tersebut.

Menurut S. Munawir ( 2004 : 21 )dalam buku analisa laporan keuangan adalah sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari :

a. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud.

b. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas

c. Pengeluaran surat tanda bukti hutang baik jangka pendek ( wesel) maupun hutang jangka panjang (hutang obligasi, hutang hipotik) serta bertambahnya hutang yang diimbangi dengan penerimaan kas.

d. Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas

e. Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga, atau deviden dari investasinya, sumbangan atau hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada periode – periode sebelumnya.

Aliran kas masuk ada bersifat rutin dan ada yang bersifat tidak rutin.Aliran kas masuk yang bersifat rutin, antara kas yang diperoleh dari penjualan tunai dan penerimaan piutang, sedangkan aliran kas masuk yang bersifat tidak rutin adalah yang berasal dari penjualan usaha, penerimaan kredit dari kreditur atau dari bank, serta penjualan aktiva tetap yang tidak terpakai lagi.

Sedangkan menurut Bambang Riyanto ( 2004 : 78) dalam buku dasar – dasar pembelanjaan perusahaan mengatakan bahwa sumber dana yang dapat diperoleh untuk membelanjai suatu investasi ialah :

a. Sumber dana dari dalam perusahaan dapat diartikan sebagai bentuk dana dimana pemenuhan kebutuhan dananya berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, dengan kata lain dana dengan kekuatan atau kemampuan sendiri.

b. Dana yang berasal dari pemilik perusahaan

c. Saldo keuntungan yang ditanam kembali dalam perusahaan. Saldo ini adalah keuntungan yang tidak diambil oleh anggota.

d. Surplus dana dan akumulasi penyusutan atau yang disebut sebagai cadangan dana. Terdiri atas nilai buku dan nilai pasar harta yang dimiliki oleh perusahaan.

e. Sumber dana dari luar perusahaan (external souce) yaitu pemenuhan kebutuhan dana diambil atau beras dari sumber – sumber dan yang ada diluar perusahaan. Dana yang berasal dari pihak bank, asuransi, dan

kreditur lainnya. Dana yang berasal dari kreditur adalah hutang bagi perusahaan yang disebut sebagai dana pinjaman. Dana pinjaman yang dimaksud adalah dana yang didapat dari pihak ketiga ( kreditur).

Jadi pengertian sumber dana adalah merupakan sumber dana yang diperoleh dari Hasil usaha, penjualan aktiva dan surat – surat berharga lainya, penerimaan kas karena adanya pembayaran sewa, adanya pinjaman dari bank atau pihak lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manajemen perusahaan.

Pengeluaran kas juga dipisahkan ke dalam pengeluaran rutin dan tidak rutin. Pengeluaran rutin misalnya untuk membeli bahan atau barang dagangan dengan tunai, untuk membayar hutang dagang, membayar gaji, dan membayar biaya-biaya lainnya. Sedangkan pengeluaran tidak rutin misalnya untuk membayar kredit bank beserta bunganya, membayar deviden dan sebagainya F. Pengertian Dan Tujuan Laporan Arus Kas

a. Pengertian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas sejatinya adalah laporan yang menjabarkan jumlah kas masuk dan sumbernya serta jumlah kas keluar dan penggunaannya. Laporan arus kas tidak lain adalah pelaporan secara sistematis transaksi yang ada di akun kas dalam buku besar sebuah perusahaan, baik sisi debit maupun sisi kredit. Laporan arus kas lengkapnya dibagi dalam tiga kelompok aktivitas yaitu arus kas dari kegiatan operasi, dari kegiatan investasi, dan dari kegiatan pendanaan.

1. Kegiatan operasi melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, serta pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan serta membayar beban.

2. Kegiatan investasi umumnya melibatkan aktiva jangka panjang dan mencangkup, pemberian serta penagihan pinjaman, dan perolehan serta pelepasan investasi dan aktiva produktif jangka panjang.

3. Kegiatan pembiayaan melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemegang saham serta mencangkup, perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali pinjaman, serta perolehan modal dari pemilik dan pemberian tingkat pengembalian atas, dan pengembalian dari investasinya.

Total arus kas dari ketiga kegiatan ini harus sama dengan perubahan saldo kas di neraca. Karena itu, ada juga pengguna laporan keuangan yang memandang sepele manfaat laporan arus kas dengan mengatakan laporan ini hanya menjelaskan naik turunnya kas.

Laporan arus kas atau aliran kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas), dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahaan keadaan dan peluang.

Menurut Darise, Nurlan, (2008 : 107) dalam Akuntansi Keuangan Daerah laporan arus kas adalah menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas

dan setara kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non keuangan, pembiayaan,dan non anggaran.

Setara kas pemerintah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek atau untuk tujuan lainnya. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, inventasi jangka pendek harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang dapat diketahui tanpa ada risiko perubahan nilai yang signifikan. Oleh karena itu, suatu investasi disebut setara kas kalau investasi dimaksud mempunyai masa tempo 3(tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.

Menurut PSAK N0.2 (2012 : 2) informasi tentang arus kas entitas berguna bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2011 : 259) dalam buku teori akuntansi tujuan menyajikan laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Laporan ini membantu para investor, kreditor, dan pemakai lainya untuk :

1. Menilai kemampuan perusahhan untuk memasukkan kas dimasa yang akan datang

2. Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya membayar dividen dan keperluan dan untuk kegiatan ektern

3. Menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dan dikaitkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas

4. Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi keuangan lainnya.

Menurut Munawir ( 2002 : 113 ) dalam buku Analisa Laporan Keuangan adalah laporan aliran kas atau arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan penjelasan mengenai alasan perubahan tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber penerimaan kas dan untuk apa penggunaanya. Laporan aliran kas berbeda dengan laporan laba- rugi, laporan aliran kas (penerimaan dan pengeluaran kas), sedangkan laporan laba–rugi menunjukkan pendapatan yang direalisasi dan biaya yang terjadi dengan tidak memperhatikan ada tidaknya penerimaan atau pengeluaran kas.

Kemudian menurut Iman Santoso, (2007 : 139) dalam buku intermediate Accounting. Laporan arus kas dimaksudkan untuk memberikan ihktisar arus masuk dan arus keluar untuk satu periode tertentu. Tujuan utama suatu laporan arus kas dalah untuk menyediakan informasi relevan tentang penerimaan dan pembayaran kas atas suatu perusahaan selama periode tertentu.

Tujuannya untuk membantu investor, kreditor, dan pihak lainnya dalam analisis mereka atas kas. Pada dasarnya terdapat dua sumber utama kas, yaitu sumber internal, yang disediakan dari hasil operasi perusahaan,dan sumber eksternal, yaitu yang disediakan melalui pinjaman dan penjualan saham.

Penggunaan kas itu untuk pengeluaran operasi sehari – hari, pembelian mesin dan

peralatan, Pembayaran deviden, pelunasan hutang, serta pembelian kembali saham milik sendiri (treasury stock). Laporan arus kas melaporkan hal - hal berikut :

1. Pengaruh kas dalam operasi perusahaan selama suatu periode 2. Aktivitas transaksi investasi

3. Aktivitas transaksi pembiayaan

4. Pertambahan atau pengurangan bersih dalam kas selama periode

b. Tujuan Laporan Arus Kas

Dalam Standar Akuntansi Keuangan (2012 : 2 ) tujuan dari laporan arus kas adalah :

1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dalam menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

2. Memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari usaha suatu perusahaan melalui laporan arus kas berdasarkan aktivitas operasi , investasi dan penggunaan dalam satu periode akuntansi.

Dokumen terkait