• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ARUS KAS(CASH FLOW) TERHADAP PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KAS PADA CV. CITRA SARI MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH ARUS KAS(CASH FLOW) TERHADAP PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KAS PADA CV. CITRA SARI MAKASSAR"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH ARUS KAS(CASH FLOW) TERHADAP PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KAS

PADA CV. CITRA SARI MAKASSAR

IRMAWATI 105730159110

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MAKASSAR MAKASSAR

2014

(2)

SKRIPSI

PENGARUH ARUS KAS(CASH FLOW) TERHADAP PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KAS

PADA CV. CITRA SARI MAKASSAR

IRMAWATI 105730159110

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Pada Universitas Muhammadiyah

Makassar

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MAKASSAR MAKASSAR

2014

(3)

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul : PENGARUH ARUS KAS(CASH FLOW) TERHADAP PERENCANAAN DAN

PENGENDALIAN KAS PADA CV. CITRA SARI MAKASSAR

Mahasiswa yang bersangkutan :

N ama Mahasiswa : IRMAWATI Nomor Stambuk : 105 7301591 10 Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Makassar, 16 Juli 2014

Disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Hj.Euis Eka Pramiarsih. M.Pd Drs.H.Dg.Matuppu.M.Si Diketahui oleh :

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Jurusan Akuntansi

Dr. H. Muhammad Nuhung, MA. Ismail Badollahi, SE.M.Si. AK

(4)

HALAMAN PENGESAHAAN

Skripsi ini telah diperiksa dan diterima oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor; 113 Tahun 1435 H/2014 M dan telah dipertahankan didepan tim penguji pada hari Rabu tanggal 16 juli 2014 sebagai persyarataan guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, Agustus 2014

Panitia Ujian:

Pengawas Umum : Dr. Irwan Akib, M.Pd

(Rektor Unismuh Makassar) (...)

Ketua : Dr. H. Mahmud Nuhung, M.A

(Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis) (...)

Sekretaris : Drs. H. Sultan Sarda, MM

(PD. I Fakultas Ekonomi dan Bisnis) (…...)

Penguji :

1. Dr. Hj. Euis Eka Pramiarsih, M.Pd (...)

2. Ismail Rasulong, SE, MM (...)

3. Muh. Aris Pasigai, SE, MM (...)

4. Ishak, SE, M. Si, Ak (...)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan hidayah-Nyalah sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini disusun dengan judul Pengaruh arus kas (cash flow) terhadap Perencanaan dan Pengendalian kas pada CV. Citra Sari Makassar.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini penulis mengalami berbagai macam tantangan, namun berkat bantuan dan dorongan, bimbingan dan petunjuk, serta arahan dari berbagai pihak, tantangan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu, sudah sepatutnya penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. H.Irwan Akib.Spd.M.pd. Sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan fasilitas dan pendidikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi pada Universitas ini dengan baik 2. Dr.H.Muhammad Nuhung, M.A. Sebagai Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan fasilitas dan pendidikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik 3. Ismail Badollahi, SE. M.SI. AK. Sebagai ketua Jurusan Akuntansi yang

selama ini banyak memberikan petunjuk dan saran dalam menyelesaikan studi.

4. Dr. Hj. Euis Eka Pramiarsih. M.Pd, Sebagai pembimbing I dan Drs. H. Dg.

Matuppu. M.Si, Sebagai pembimbing II yang memberikan bimbingan dan petunjuk dari awal pembuatan skripsi sampai pada penyelesaian skripsi ini

(6)

5. H. Hamsah Limpo.MS, Sebagai Dosen Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah banyak meluangkann waktunya membimbing dalam pembuatan skripsi ini

6. Semua Dosen dan Staff Administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah ini yang telah banyak membantu dan memberikan kemudahan penulis selama dibangku kuliah dan pembutan skripsi ini

7. Direktur Utama dan Staf CV. Citra Sari yang telah bersedia menerima penulis untuk mengadakan penelitian dalam rangka penyelesaian studi.

8. Ibu dan Ayah yang tercinta yang telah bersusah payah mengasuh, mendidik dan mengarahkan sehingga penulis menjadi orang yang berakhlak mulia, dan Saudara – saudaraku tercinta yang telah memberikan dorongan dan arahan sehingga saat penyelesaian berjalan lancar

9. Rekan – rekan penulis yang seangkatan khususnya Akuntansi 1 2010 yang telah memberikan dorongan kepada penulis mulai dari awal per kuliahan sampai tahap penyelesaian skripsi ini.

Dorongan, petunjuk dan bimbingan yang telah penulis peroleh dari berbagai pihak tersebut. Semoga Allah SWT dapat membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda. Amien

Makassar, Mei 2014

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan... 5

D. Hipotesis... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Pengertian Kas ... 6

B. Faktor yang mempengaruhi besarnya kas... 12

C. Pengertian Arus kas (cash flow)... 15

D. Perencanaan dan Pengendalian Kas... 17

(8)

a. Pengertian Perencanaan ... 17

b. Pengertian Pengendalian ... 19

E. Sumber dan Penggunaan Kas ... 21

F. Pengertian dan Tujuan laporan arus kas ... 28

a. Pengertian laporan arus kas ... 28

b. Tujuan laporan arus kas ... 31

G. Metode arus kas... 32

a. Metode langsung ... 32

b. Metode tidak langsung ... 33

H. Kerangka Fikir... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A. Tempat dan Waktu ... ... 35

B. Metode Pengumpulan Data ... 35

C. Jenis dan Sumber data ... ... 37

D. Defenisi Operasional ... 37

E. Metode Analisis ... 38

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 39

A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 39

B. Struktur Organisasi ... 41

C. Visi dan Misi ...

... ...

47

D. Tantangan Manfaat ... 47

(9)

E. Aspek Produksi ... ... 48

F. Aspek Pemasaraan ... 49

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN... 50

A. Perhitungan Laba / Rugi ... 51

B. Analisis Arus kas(cash flow)... 61

BAB IV PENUTUP ... 62

A. Kesimpulan ... ... 62

B. Saran ... ... 63

DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Kerangka pikir... 34 2. Struktur organisasi... 43

(11)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 Laporan perhitungan Laba – rugi per 31 Desember 2010... 53

Tabel 2 Laporan perhitungan Laba – rugi per 31 Desember 2011... 54

Tabel 3 Laporan perhitungan Laba – rugi per 31 Desember 2013... 56

Tabel 4 Laporan Arus kas (cash flow) per 31 Desember 2011... 58

Tabel 5 Laporan Arus kas (cash flow) per 31 Desember 2012... 59

Tabel 6 Laporan Arus kas (cash flow) per 31 Desember 2013 ... 60

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menghadapi era Global dan persaingan bebas dalam dunia ekonomi sebuah perusahaan diharapkan menghasilkan profit yang optimum dan selalu dalam kondisi surplus agar kelangsungan usaha tercapai.

Kebijaksanaan Pemerintah telah membawa angin segar dalam sektor dunia usaha pada umumnya, adanya kebijakan yang ditempuh oleh Pemerintah, dunia usaha semakin mendapat peluang dan kelonggaran untuk mengembangkan diri secara optimal. Sebagai implementasi dari kebijakan tersebut, telah bermunculan perusahaan - perusahaan baru, baik yang berskala besar, menengah maupun kecil yang semakin turut meramaikan kegiatan sektor ini.

Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi demikian pesatnya, sehingga merupakan peluang bagi setiap perusahaan untuk dapat meningkatkan produktivitasnya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan sistem manajemen yang baik merupakan produk dari perkembangan dan kemajuan tersebut.

Salah satu fungsi dari manajemen keuangan adalah perencanaan, dimana merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam organisasi. Perusahaan sebagai organisasi yang berorientasi ke komersialisasi membutuhkan secara langsung perencanaan, karena tanpa perencanaan perusahaan akan sulit mencapai

(13)

tujuannya secara efektif, baik itu perencanaan kebutuhan modal pada masa yang akan datang atau perencanaan pemenuhan kebutuhan kas yang aman merupakan kunci sukses bagi manajer keuangan.

Dengan demikian tugas pokok manajer keuangan adalah merencanakan untuk memperoleh kas dan menggunakan kas tersebut untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Perencanaan dan pengendalian arus kas merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kas. Mengelola keuangan perusahaan secara efektif dan efesien melalui perencanaan dan pengendalian kas dengan laporan – laporan keuangan diantaranya neraca dan rugi - laba dengan menggunakan keuangan yang direncanakan, mengawasi, mengarahkan, mengevaluasi dan mengoordinasi aktivitas dari berbagai fungsi satuan operasional.

Oleh karena itu, seorang manajer keuangan perusahaan haruslah berusaha untuk dapat melaksanakan operasi perusahaan dengan jumlah uang kas yang optimal. Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa perusahaan harus mempunyai jumlah uang kas yang memungkinkan untuk membayar semua hutang – hutang jangka pendek yang sudah tentu waktu pembayarannya serta harus juga dapat memberikan batasan keamanan yang cukup untuk pengeluaran kas yang mungkin terjadi atau pengeluaran dalam keadaan mendesak.

Kas merupakan suatu harta yang sangat peka terhadap penyelewengan kekayaan perusahaan. Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatannya selalu membutuhkan kas. Kas dalam wujud fisiknya adalah salah satu aset yang mudah

(14)

dipindah tangankan, karena kas sifatnya sangat likuid dan bisa diterima oleh siapa pun. Oleh karena itu perusahaan harus menerapkan suatu perencanaan dan pengendalian kas yang tepat agar tidak terjadi penyimpangan atau penyelewengan

Selain kas sangat berperan dalam kelancaran kegiatan operasional perusahaan, kas juga sangat mudah untuk disalahgunakan atau disalahfungsikan oleh pihak – pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab.

Jadi kas merupakan unsur aktiva lancar yang terdiri dari uang logam atau uang kertas dan semua media alat tukar lainnya yang berfungsi sebagai alat tukar yang sah dan merupakan dasar pengukuhan dalam akuntansi yang siap digunakan tanpa ada pembatasan penggunannya.

Aktivitas yang menghasilkan kas, yang disebut dengan sumber penerimaan kas (souces of cash), dan aktivitas yang mengakibatkan pengeluaran kas, yang dinamakan penggunaan kas(uses of cash) Pemakai laporan arus kas terutama akan tertarik pada jumlah bersih kas yang diproleh dari operasi daripada laporan secara rinci tentang kas masuk dan kas keluar dari kegiatan operasional.

Laporan arus kas pada dasarnya adalah laporan arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas, yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara aktivitas suatu perusahaan dengan pihak –pihak berkepentingan baik pihak intern maupun ekstern perusahaan. Laporan arus kas juga merupakan parameter kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama untuk kemajuan perusahaan yang keuntungannya diperoleh setiap tahun.

(15)

Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukan bahwa perusahan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama

CV. Citra Sari Makassar merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang usaha industri minuman markisa yang memerlukan suatu sistem perencanaan dan pengendalian kontrol yang cukup serius terutama dalam pengelolaan kas yaitu pada arus kas (cash flow). Karena pengelolaan arus kas (cash flow) ini sangat berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan, maka sumber

penerimaan dana dipandang perlu dikelola sumber penerimaan dan pengeluarannya agar kesinambungan perusahaan tercapai.

Maka penerimaan dan pengeluaran kas akan berlangsung terus menerus.

Jadi disinilah peranan internal kontrol kas sangat dibutuhkan agar supaya efesiensi dan keamanan kas dapat terjamin dalam mencapai tujuan perusahaan. Hal inilah yang menjadi pertimbangan bagi penulis untuk memilih judul penelitian Pengaruh Arus Kas (Cash Flow) sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian Kas pada CV. Citra Sari Makassar

(16)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah :

“Bagaimana pengaruh arus kas (cash flow) terhadap perencanaan dan pengendalian kas pada CV. Citra Sari Makassar”.

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan Penelitian adalah:

Untuk mengetahui pengaruh Arus kas (cash flow) sebagai alat perencanaan dan pengendalian kas pada CV. Citra Sari Makassar.

Adapun kegunaan penelitian adalah :

1. Sebagai bahan pertimbangan kepada pihak manajemen CV. Citra Sari Makassar sehubungan dengan Pengaruh Arus kas(cash flow)sebagai alat perencanaan dan pengendalian kas

Sebagai bahan referensi / pustaka bagi pihak – pihak yang melakukan penelitian sehubungan dengan hal yang sama.

D. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diduga bahwa Arus kas(cash flow) berpengaruh terhadap perencanaan dan pengendalian kas

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kas

Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas.

Kas merupakan alat yang amat penting dalam perusahaan dan diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari - hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Dalam kegiatan sehari - hari uang kas merupakan alat pertukaran sehingga segala kegiatan dalam perusahaan akan bermula dan berakhir pada kas.

Berbeda dengan keterlibatan kas yang sangat aktif, kas itu sendiri merupakan unsur yang paling tidak produktif, karena kas tidak dapat berkembang dengan sendirinya tanpa pengelolaan menjadi unsur produktif lainnya. Oleh sebab itu, kelebihan kas akan mengakibatkan kas tersebut menganggur sehingga perlu adanya pengelolaan yang efektif. Salah satu cara pengelolaan kas agar menjadi aktiva yang produktif adalah ditanamkan dalam bentuk investasi .

Untuk dapat memberikan suatu gambaran yang lebih singkat dan lengkap dalam pengertian kas atau uang tunai dibawah ini penulis mengambil beberapa pendapat dari para sarjana/ ahli.

Menurut Kasmir,(2010 : 190) dalam buku pengantar manajemen keuangan arti penting kas adalah pihak manajemen perusahaan tahu bahwa kas memiliki arti yang sangat penting dalam menunjang setiap kegiatan perusahaan.Hanya saja

(18)

dalam praktiknya nilai penting kas bagi setiap perusahaan, lebih ditujukan kepada tujuannya masing – masing perusahaan. Artinya uang kas harus digunakan untuk hal yang memang sudah seharusnya dikeluarkan dan jangan sampai dikeluarkan untuk hal - hal yang bukan tujuan penggunaan kas, sehingga tidak terjadi kas yang mubazir.

Penggunaan uang kas pada tempatnya sangat perlu dilakukan agar aktivitas perusahaan berjalan sebagaimana mestinya. Dampaknya jika uang kas tidak digunakan, sudah barang tentu akan menghambat aktivitas perusahaan. Lebih dari itu jika uang terlalu banyak dikas, maka akan menyebabkan uang menganggur.

Uang menganggur ini disebabkan kelebihan uang kas yang tidak digunakan dan ini merupakan bentuk kerugian yang harus ditanggung perusahaan. Oleh karena penggunaan uang kas yang terencana dengan baik menjadi penting, disamping pencariaan sumber- sumber kas.

Menurut Hadri Mulya , (2013 : 187,188) dalam buku memahami akuntan dasar Kas adalah perkiraan aktiva yang paling likuid dibandingkan dengan perkiraan - perkiraan aktiva lainnya. Apabila kita lihat pada neraca,maka perkiraan kas ditempatkan pada urutan teratas pada posisi aktiva lancar. Ini menunjukan bahwa kas merupakan perkiraan yang paling likuid, karena susunan aktiva lancar dalam neraca didasarkan pada tingkat likuiditasnya sebuah perkiraan. Semua perusahaan pasti membutuhkan kas untuk mendukung kegiatan operasionalnya, karena dampak dari sebuah transaksi baik langsung maupun tidak langsung pasti mempengaruhi kas. Kas juga menjadi perkiraan yang paling digemari oleh setiap orang.

(19)

Kas menurut Standar Akuntansi Keuangan terdiri dari saldo kas (Cash on hand) dan rekening giro. Selain dari kas itu sendiri,ada perkiraan yang dapat

dikatakan setara dengan kas yakni berupa investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Setara kas ini dimiliki perusahaan untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, jadi bukan untuk investasi atau tujuan lain.

Berikut ini beberapa pendapat para ahli yang memberikan arti nilai penting kas atau yang berhubungan dengan kas yakni :

Francis Bacon mengatakan, uang seperti pupuk, tidak berguna ras digunakan. Artinya uang harus digunakan dahulu baru memiliki nilai. Apabila digunakan, maka uang akan menyuburkan investasi sehingga tumbuh sudah dan berkembang terus.

Dari pengertian ini bahwa uang jika belum digunakan atau dimanfaatkan tidak akan memberi manfaat bagi perusahaan dan jumlahnya pun tidak akan pernah bertambah. Jadi, apabila digunakan barulah uang akan bermanfaat, lebih dari itu uang akan berkembang jumlahnya dari waktu ke waktu.

John Maynard Keynes mengatakan ada tiga alasan untuk menyimpan uang kas yaitu :

1. Motif transaksi, Motif transaksi ini muncul dikarenakan akan kenyataan bahwa sebagian besar transaksi melibatkan pertukaran uang. Karena itu perlu ada uang yang tersedia untuk transaksi , uang akan dituntut. Jumlah

(20)

total transaksi yang dilakukan dalam suatu perekonomian cenderung meningkat dari waktu ke waktu ketika pendapatan naik. Oleh karena itu, ketika pendapatan naik maka transaksi permintaan uang juga naik.

2. Motif spekulatif, Permintaan untuk aset tergantung pada kedua laju pengembalian dan opportunity coztnya. Motif spekulatif untuk menuntut uang muncul dalam situasi dimana uang ditahan dan dianggap kurang berisiko daripada alternatif meminjamkan atau berinvestasi dalam beberapa aset lainnya.

3. Motif berjaga – jaga, orang sering menuntut uang sebagai pencegahan terhadap masa depan yang tidak pasti. Biaya tak terduga,, seperti tagihan medis atau perbaikan mobil, sering membutukan pembayaran langsung.

Kebutuhan untuk memiliki uang yang tersedia dalam situasi seperti ini disebut motif pencegahan untuk menuntut uang.

Pengertian di atas lebih diarahkan alasan mengapa perlu memagang atau menyimpan uang kas. Artinya ada alasan tertentu seseorang atau perusahaan untuk menahan uang kas, sesuai dengan tujuan atau alasan masing- masing.

Ruchiayat Kosasi dalam bukunya Auditing Prinsip dan Prosedur (2001 : 20) menyatakan bahwa pengertian kas adalah uang tunai yang ada dan sesuatu yang disamakan dengan uang.

Selanjutnya pengertian kas menurut Munandar dalam bukunya Pokok-Pokok Intermediate Accounting (2002 : 21) adalah semua mata uang kertas dan logam baik mata uang dalam negeri maupun mata uang luar negeri, serta semua surat-

(21)

surat yang mempunyai sifat-sifat seperti uang, yaitu sifat yang dapat segera digunakan untuk melakukan pembayaran-pembayaran yang setiap saat dikehendakinya.

Dari kedua defenisi atau pengertian yang kemukakan diatas, Hernanto dalam bukunya Akuntansi Keuangan Intermediate I (2000 : 21) menyebutkan bahwa ada dua kreteria yang harus dipenuhi agar alat pembayaran dapat dinamakan sebagai kas, yaitu :

1. Harus diterima oleh umum sebagi alat pembayaran atau diterima bank sebgai simpanan sebesar nilai nominal.

2. Harus dapat digunakan sebagai alat pembayaran untuk kegiatan perusahaan.

Munandar dalam bukunya Pokok-Pokok Intermediate Accounting (2002 : 21) mengemukakan bahwa yang termasuk dalam perkiraan kas sebagai salah satu carent assets, antara lain :

1. Mata uang logam atau kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah

2. Bank Notes, mata uang logam atau kertas yang dikeluarkan oleh bank (untuk di Indonesia oleh Bank Indonesia)

3. Mata uang asing yang dikeluarkan negara lain

4. Demand Deposit yang disimpan oleh bank, yang bila diperlukan tiap waktu dapat ditarik kembali

5. Fostal Money Order, yaitu sejenis pos wesel yang setiap waktu dapat ditukar uang ke kantor pos

(22)

6. Surat perintah bayar (money order) yang setiap waktu dapat ditukar dengan uang kepada yang disebutkan dalam surat tersebut. Biasanya anatara pihak pemberi perintah dengan pihak yang diberi perintah dengan pihak yang di berikan perintah bayar tersebut ada hubungan erat misalnya antara induk perusahaan kepada cabang-cabang perusahaan kepada perwakilannya.

7. Cek ialah surat perintah yang dibuat satu pihak yang mempunyai simpanan (tabungan) pada bnak yang diisi agar bank tersebut membayar sejumlah uang tersebut kepada pihak yang man disebutkan didalamnya.

8. Kasir Cek ialah cek yang dibuat suatu bank, sehingga merupakan suatu perintah bayar dari bank itu sendiri, cek semacam ini sering sekali digunakan oleh bank itu sendiri. Untuk melakukan pembayarn, atau kadang-kadang dijual kepada pihak/orang lain yang menginginkan, sebab cek tersebut lebih terjamin kepastian pembayarannya, dan tidak ada kekhawatiran bahwa cek itu “Cek Kosong”.

9. Card fied Cek ialah cek yang dibuat oleh satu pihak lain dan sudah dapat tanda pengesahan oleh bank yang bersangkuat sebagai tanda bahwa cek tersebut memang mempunyai dana.

10. Travelers Cek, ialah cek yang dikeluarkan oleh suatu bank untuk kepentingan orang-orang yang bepergian, dan dapat digunakan untuk melakukan pembayaran ongkos-ongkos hotel dan sebagainya.

Dari uraian tersebut dapat di simpulkankan bahwa untuk dapat digolongkan sebagai kas, biasanya dibatasi dengan diterima sebagai setoran dengan bank

(23)

dengan nilai nominalnya sehingga elemen-elemen yand tidak diterima sebagai setoran oleh bank dengan nilai nominalnya tidak dapat dikelompokkan dalam kas.

Meskipun pengertian kas tersebut meliputi kas yang ada pada perusahaan dan kas yang ada pada bank, akan tetapi dalam praktek pada umumnya masih diadakan pemisahaan yang secara tegas antara kedua kas tersebut(kas pada perusahaan dan kas pada bank) terutama dilihat dari segi administrasi.

B. Faktor yang mempengaruhi Besarnya Kas

Seiring dengan perubahan kas yang terjadi dalam suatu periode, maka jumlah uang kas juga dari waktu kewaktu akan selalu berubah, perubahan ini dimulai dari adanya perolehan kas dari berbagai sumber yang dimiliki. Kemudian perubahan juga terjadi dalam penggunaan uang kas untuk berbagai kegiatan perusahaan. Akibat dari perubahan ini terkadang terjadi kekurangan uang kas.

Artinya, Bank harus segera mencari tambahan kas untuk menutupi kekurangan tersebut. Begitu pula bila terjadi kelebihan uang kas, pihak manajemen harus segera melakukan yang menggunakan secara optimal, sehingga tidak ada uang kas yang menganggur.

Dalam praktiknya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah uang kas yaitu :

1. Adanya penerimaan dari hasil penjualan barang dan jasa. Artinya, perusahaan melakukan penjualan barang, baik secara tunai maupun secara kredit. Bila dilakukan secara tunai, maka otomatis langsung berpengaruh terhadap kas. Akan tetapi jika dilakukan secara angsuran , maka perubahan

(24)

ini akan terjadi untuk beberapa saat kedepan. Perubahan tentunya akan menyebabkan uang kas bertambah.

2. Adanya pembeliaan barang dan jasa, artinya perusahaan membeli barang , baik bahan baku, bahan tambahan, atau barang keperluan lainnya, yang tentunya akan berakibat mengurangi jumlah uang kas.

3. Adanya penbayaraan biaya – biaya operasional. Dalam hal ini perusahaan mengeluarkan sejumlah biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk membiayai aktifitas perusahaan, seperti membayar gaji, upah, telepon, listrik, pajak, biaya pemeliharaan yang tentunya akan mengakibatkan uang kas akan berkurang.

4. Adanya pembayaran untuk untuk membayar angsuran pinjaman. Artinya jika dalam memperoleh sumber dana perusahaan melakukan pinjaman ke bank atau ke lembaga lain, maka perusahaan tentu akan membayar angsuran (cicilan) pinjaman tersebut, selama beberapa waktu, hal ini tentunya akan mengakibatkan berkurangnya uang kas.

5. Adanya pengeluaran untuk investasi. Hal ini dilakukan bila perusahaan hendak melakukan penambahan kapasitas produksi seperti pembeliaan mesin – mesin baru, atau pembangunan gedung atau pabrik baru. Hal ini dapat juga terjadi bila perusahaan hendak melakukan ekspansi kebidang usaha lainnya.

6. Adanya penerimaan dari pendapatan, artinya perusahaan memperoleh tambahan kas dari pendapatan, baik yang berkaitan langsung dengan

(25)

kegiatan perusahaan maupun pendapatan yang tidak lansung. Jelas bahwa pendapatan ini akan mempengaruhi jumlah uang kas.

7. Adanya penerimaan dari pinjaman. Dalam hal ini perusahaan memperoleh sejumlah uang dari lembaga peminjam, seperti bank atau lembaga keuangan lainya. Pinjaman ini akan menambah jumlah uang kas dalam periode tersebut.

Di samping faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kas perusahaan terdapat pula faktor – faktor yang tidak mempengaruhi jumlah uang kas, yaitu

1. Adanya penghapusan dan pengurangan nilai buku dari aktiva

2. Penghentian penggunaan aktiva yang sudah habis umur ekonomisnya (disusut) dan tidak dapat dipakai lagi.

3. Adanya pembebanan terhadap aktiva tetap seperti depresiasi, omortisasi, dan deplasi ( karena biaya ini tidak memerlukan pengeluaran kas)

4. Adanya pengakuan kerugian piutang dan penghapusan piutang karena sudah tidak dapat ditagih lagi

5. Adanya pembayaran dividen dalam bentuk saham(stock dividen) 6. Adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba

7. Adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadap aktiva yang dimiliki

C. Pengertian Arus Kas (Cash Flow)

arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dan kegiatan operasi kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi

(26)

pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.

Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas

1. Cash in flow

Cash in flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow)

2. Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas.

Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

Arus kas mencerminkan penerimaan kas dan pengeluaran kas perusahaan.

Ukuran kas mengakui arus kas masuk saat kas diterima walaupun belum dihasilkan dan mengakui arus kas keluar saat kas dibayarkan walaupun beban belum terjadi.

Menurut Bambang Riyanto (2001 : 93) dalam buku dasar - dasar pembelanjaan perusahaan yaitu Aliran kas adalah bagaikan darah yang mengalir terus menerus dalam tubuh perusahaan yang memungkinkan perusahaan itu dapat melangsungkan hidupnya.

(27)

Menurut Harnanto (2002 : 228), dalam buku analisa laporan keuangan adalah Arus kas (cash flow) terdiri dari arus kas masuk (cash in flow) dan arus kas keluar (cash out flow), aliran ini memperlihatkan darimana sumber kas diperoleh dan untuk apa kas itu digunakan oleh perusahaan.

Jadi berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa arus kas (cash flow) adalah merupakan arus kas masuk dan arus kas keluar yang mengalir terus menerus yang dapat memperlihatkan sumber kas diperoleh dan untuk apa penggunanya yang memungkinkan perusahaan dapat melangsungkan hidupnya.

Arus kas keluar yaitu arus kas yang diperlukan untuk investasi baru sedangkan arus kas masuk yaitu sebagai hasil dari investasi baru tersebut. Dari pengertian tersebut mengenai arus kas yang dari kegiatan penjualan atau kegiatan yang sama dikurangi oleh semua biaya – biaya yang meliputi seluruh pengeluaran kas. Arus kas didenifisikan sebagai laba sebelum pajak dari suatu proyek, ditambah dengan biaya penyusutan dan dikurangi laba bersih sebelum pajak tambahan yang diakibatkan oleh proyek – proyek tersebut.

Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan.Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu

a. Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal

(28)

b. Kedua,fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.

c. Ketiga,capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.

D. Pengertian Perencanaan Dan Penggunaan Kas a. Pengertian Perencanaan

Perencanaan adalah Pandangan kedepan untuk melihat tindakan apa yang seharusnya dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan tertentu. Komponen- komponen kunci dari perencanaan adalah anggaran, yaitu rencana keuangan untuk masa depan, yang dimana rencana tersebut mengindentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Sebuah organisasi harus mengembangkan rencana strategis terlebih dahulu. Rencana strategis mengidentifikasi strategi untuk aktivitas dan operasi dimasa depan, setidaknya lima tahun ke depan.

Perusahaan yang sukses senantiasa mempersiapkan masa depannya dan menentukan secara cermat tujuan finansial maupun nonfinansialnya melalui fungsi perencanaan manajer - manajer menguraikan langkah – langkah yang perlu diambil dalam rangka menggerakkan organisasi menghampiri tujuan - tujuannya. Dengan demikian perencanaan membutuhkan penetapan tujuan - tujuan dan mengidentifikasikan metode - metode untuk mencapai suatu tujuan.

(29)

Umumnya, proses perencanaan secara formal dari suatu perusahaan melibatkan usaha-usaha para manajer, terutama manajer keuangan. Setelah rencana-rencana itu diserahkan kepada suatu komite manajemen atau pimpinan operasi, maka rencana-rencana itu diserahkan kepada suatu komite manajemen atau pimpinan operasi perusahaan itu untuk dibahas dan disetujui dengan berbagai kemungkinan perubahan - perubahan sedikit atau dikembalikan kepada unit-unit operasi untuk dianalisis lebih lanjut. Rencana-rencana final, baik jangka pendek ataupun jangka panjang, menjadi cetak biru dari operasi-operasi perusahaan itu.

Kemudian menurut Sofyan Safri Harahap (2002 : 365) dalam buku analisa kritis dalam laporan keuangan mengatakan perencanaan adalah fungsi menetapkan kegiatan apa yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Jadi perencanaan meliputi kegiatan menentukan apa yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan perusahaan, yang meliputi bilamana dan bagaimana pekerjaan akan dilakukan serta komponen - komponen apa saja yang diperlukan.

Pengertian ini lebih menekankan pentingnya perencanaan kas yang sistimatis pertama yang berkaitan dengan pengembangan, jumlah uang sehingga menjadi lebih bernilai. Kemudian juga diarahkan perencanaan kas lebih menekankan kepada sasaran pengumpulan dan penggunaan uang kas yang lebih efisiensi, sehingga penggunaan uang kas yang tidak perlu dapat diminimalkan

(30)

b. Pengertian Pengendalian Kas

pengendalian adalah Melihat kebelakang, menentukan apakah yang sebenarnya telah terjadi, dan membandingkan dengan hasil yang direncanakan sebelumnya.

Pengendalian terhadap kas memerlukan prosedur – prosedur yang memadai untuk melindungi penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Manajemen harus mempunyai pandangan dan sikap yang profesional untuk memajukan atau meningkatkan hasil – hasil yang telah dicapainnya. Pandangan dan sikap tersebut diatas dinyatakan dalam melihat, meneliti, menganalisa dan mengambil keputusan atas laporan – laporan yang digunakan sebagai dasar pengendalian kas.

Salah satu cara pengendalian kas adalah dengan cara menggunakan jasa perbankan untuk pengeluaran - pengeluaran yang bersifat rutin dan dalam jumlah yang relatif besar dengan cara membuka rekening koran atau rekening giro yang lazim rekening koran, sedangkan untuk keperluan - keperluan relatif kecil, perusahaan membentuk dana kas kecil ( Petty cash funds). Pengendalian Kas dilakukan karena :

a. Uang kas dapat berpindahtangan dengan mudah b. Tidak ada identifikasi pemilik

c. Kas adalah aktiva yang paling mungkin untuk diselewengkan dan disalahgunakan oleh para karyawan.

d. Banyak transaksi yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi penerimaan

(31)

Menurut Hadri Mulya , (2013 : 188,189) dalam buku memahami akuntansi dasar adalah pengendalian terhadap kas dan dari pengeluaran kas dapat dilakukan dari dua sisi yakni dari penerimaan kas dan dari pengeluaran kas. Dasar perancangan pengendalian penerimaan kas dapat dilihat dari urutan – urutan kegiatan penerimaan kas itu sendiri. Umumnya urutan kegiatan penerimaan kas terdiri dari :

1. Penerimaan kas dari pelanggan 2. Pencatatan kas

3. Penyimpanaan kas 4. Penyetoran kas ke bank

Keempat kegitan diatas, sebaiknya dikerjakan oleh 4 orang pula dengan tugas sesuai dengan urutan kegiatan. Apabila keempat kegiatan tersebut sesuai dengan urutan kegiatan.

Sedangkan menurut George R. Terry (2006 :163) dalam buku asas - asas manajemen yaitu memberikan definisi pengendalian adalah mendeterminasi apa yang telah dilaksnakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu menerapkan tindakan – tindakan korektif sehingga pekerjaan sesuai dengan rencana. J adi secara sederhana pengendalian didefinisikan sebagai suatu proses yang menjamin bahwa tindakan yang dilakukan telah sesuai dengan rencana.

Pada dasarnya pengendalian merupakan suatu proses yang mengarahkan kegiatan perusahaan pada tujuan yang telah ditetapkan untuk menjamin bahwa sumber daya ekonomis perusahaan telah digunakan secara efektif dan efisien.

(32)

E. Sumber Dan Penggunaan Kas

Dalam kegiatan sehari – hari sekalipun sudah direncanakan dengan baik, maka faktor kekurangan dan kelebihan uang kas sering kali terjadi. Hal ini terjadi karena disebabkan oleh berbagai faktor. Misalnya terjadi kekurangan kas, atau uang kas yang berlebihan. Kedua hal tersebut baik kekurangan maupun kelebihan perlu segera dicarikan solusinya. Khusus untuk kekurangan uang kas maka perlu dicarikan melalui penerimaan dari sumber kas yang tersedia. Penerimaan kas atau sumber yang diperoleh harus diseleksi terlebih dahulu, terutama kas yang diperoleh dari sumber pinjaman. Artinya, harus dipilih sumber yang mana lebih memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Berikut ini beberapa sumber penerimaan kas yang dapat dipenuhi diluar dari pinjaman yang disediakan kreditor yaitu :

1. Penjualan barang secara tunai. Artinya perusahaan menjual produknya, baik berupa barang maupun jasa dengan pembayaran secara tunai, sehingga menghasilkan uang kas.

2. Pembayaran piutang oleh pelanggan. Dalam hal ini perusahaan harus berupaya untuk mengintensifkan pembayaran piutang dari pelanggan.

Terutama piutang yang sudah jatuh tempo, jangan sampai pelanggan menunggak, sehingga menghambat penerimaan kas.

3. Hasil penjualan aktiva tetap. Kondisi seperti ini jarang terjadi kecuali perusahaan sedang benar – benar mengalami kesulitan. Kalaupun terjadi

(33)

biasanya aktiva tetap yang dijual diprioritaskan aktiva tetap yang kurang atau sudah tidak produktif lagi.

4. Penjualan saham dalam bentuk kas. Artinya perusahaan mengeluarkan saham yang belum dijual kemudian dilepas ke pemegang saham dengan syarat pembayarannya dilakukan secara tunai.

5. Pengeluaran surat utang jangka pendek, Dalam hal ini perusahaan yang menerbitkan surat utang jangka pendek seperti wesel yang jangka waktunya tidak lebih dari 1 tahun

6. Pengeluaran surat utang jangka panjang. Artinya perusahaan menerbitkan surat utang yang memiliki jangka waktu lebih dari 1 tahun seperti obligasi 7. Penerimaan dari sewa, sumber ini di perusahaan dari hasil sewa terhadap

aktiva yang dimiliki kepada pihak lain dalam waktu tertentu

8. Penerimaan dari sumbangan. Dalam praktinya untuk persahaan komersial penerimaan sumbangan jarang terjadi, namun untuk usaha sosial hal seperti ini sering terjadi

9. Pengembalian kelebihan pajak. Artinya, adanya kelebihan pembayaran pajak pada masa lalu akibat salah perhitungan dan kemudian dikembalikan ke perusahaan.

Semua penerimaan diatas jelas akan menambah jumlah uang kas perusahaan, sehingga perlu diintensifkan pencarian kas dari sumber – sumber diatas, dan kebutuhan uang kas segera dapat terpenuhi sesuai jadwal yang telah disusun.

(34)

Cara untuk mempercepat penerimaan kas perlu dilakukan beberapa hal :

1. Mempercepat persiapan dan pengiriman faktur tagihan

2. Mempercepat pengiriman pembayaran pelanggan kepada perusahaan 3. Mengurangi waktu di mana pembayaran yang diterima perusahaan tetap

menjadi dana tidak tertagih

Faktur merupakan tagihan yang diberikan penjual kepada pembeli yang daftar barang yang dibeli, harga, dan syarat penjualan. Dengan diterimanya faktur tersebut oleh pembeli, otomatis pembeli merasa harus segera membayar kewajibannya sesuai kesepakatan. Paling tidak dengan adanya faktur tersebut dapat mengingatkan pembeli atas kewajibannya.

Mempercepat pengiriman pembayaran pelanggan kepada perusahaan.

Artinya, perusahaan menyediakan sarana pembayaran yang cepat,sehingga uang yang diterima ke perusahaan juga cepat. Pembayaran dilakukan dengan setoran langsung ke rekening perusahaan atau dengan menggunakan cek. Jelas bahwa setoran yang dilakukan dengan menyetor ke rekening perusahaan secara langsung penerimaannya lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan cek.

Keterlambatan waktu pengiriman pembayaran akan memperlambat tibanya uang menjadi kas.

Alternatif yang ketiga dilakukan apabila waktu penggunaan cek dengan menggunakan cek atau giro yang harus dikliringkan lebih dahulu. Cek yang penagihannya melalui proses kliring akan memakan waktu paling dua hari. Hal ini tentu dapat mengurangi waktu dimna pembayaran yang diterima perusahaan.

(35)

Kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan, oleh karena itu kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik penerimaanya maupun pengeluarannya (penggunaannya). Penerimaan dan pengeluaran kas ada yang bersifat rutin atau terus menerus dan ada yang bersifat insidentil.

Menurut Kasmir, (2010 : 199) dalam buku pengantar manajemen keuangan adalah agar manajemen lebih memahami kondisi kas perusahaan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, maka harus dibuatkan laporan sumber dan penggunaan kas. Hal ini perlu dilakukan agar aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan kas dapat diketahui misalnya dari mana saja uang kas diperoleh dan digunakan untuk kegiatan apa saja uang kas tersebut. Biasanya laporan kas ini dibuat untuk satu periode tertentu.

Dalam praktiknya kegunaan laporan sumber dan penggunaan kas antara lain adalah untuk :

1. Untuk mengetahui ada tidaknya perubahan terhadap sumber - sumber kas

2. Untuk mengetahui ada tidaknya perubahan penggunaan kas

3. Untuk mengetahui sebab - sebab perubahan kas, baik dari sumber maupun penggunaan kas

4. Untuk mengetahui apakah sumber dan penggunaan kas sudah diakukan secara efektif dan efisien

(36)

5. Untuk mengetahui dan meramalkan kebutuhan dimasayang akan datang

6. Sebagai alat untuk perencanaan kas mendatang

7. Sebagai salah satu dasar pertimbangan bagi kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan pinjamannya

Sebelum kita membuat laporan sumber penggunaan kas terlebih dahulu kita akan melihat laporan perbandingan neraca tahun lalu dan periode ini.

Kemudian juga membuat laporan laba - rugi juga pada periode yang sama dengan tujuannya agar kita dapat membandikan perkembangan kedua komponen neraca tersebut.

Menurut S. Munawir ( 2004 : 21 )dalam buku analisa laporan keuangan adalah sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari :

a. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud.

b. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas

c. Pengeluaran surat tanda bukti hutang baik jangka pendek ( wesel) maupun hutang jangka panjang (hutang obligasi, hutang hipotik) serta bertambahnya hutang yang diimbangi dengan penerimaan kas.

d. Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas

(37)

e. Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga, atau deviden dari investasinya, sumbangan atau hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada periode – periode sebelumnya.

Aliran kas masuk ada bersifat rutin dan ada yang bersifat tidak rutin.Aliran kas masuk yang bersifat rutin, antara kas yang diperoleh dari penjualan tunai dan penerimaan piutang, sedangkan aliran kas masuk yang bersifat tidak rutin adalah yang berasal dari penjualan usaha, penerimaan kredit dari kreditur atau dari bank, serta penjualan aktiva tetap yang tidak terpakai lagi.

Sedangkan menurut Bambang Riyanto ( 2004 : 78) dalam buku dasar – dasar pembelanjaan perusahaan mengatakan bahwa sumber dana yang dapat diperoleh untuk membelanjai suatu investasi ialah :

a. Sumber dana dari dalam perusahaan dapat diartikan sebagai bentuk dana dimana pemenuhan kebutuhan dananya berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, dengan kata lain dana dengan kekuatan atau kemampuan sendiri.

b. Dana yang berasal dari pemilik perusahaan

c. Saldo keuntungan yang ditanam kembali dalam perusahaan. Saldo ini adalah keuntungan yang tidak diambil oleh anggota.

d. Surplus dana dan akumulasi penyusutan atau yang disebut sebagai cadangan dana. Terdiri atas nilai buku dan nilai pasar harta yang dimiliki oleh perusahaan.

e. Sumber dana dari luar perusahaan (external souce) yaitu pemenuhan kebutuhan dana diambil atau beras dari sumber – sumber dan yang ada diluar perusahaan. Dana yang berasal dari pihak bank, asuransi, dan

(38)

kreditur lainnya. Dana yang berasal dari kreditur adalah hutang bagi perusahaan yang disebut sebagai dana pinjaman. Dana pinjaman yang dimaksud adalah dana yang didapat dari pihak ketiga ( kreditur).

Jadi pengertian sumber dana adalah merupakan sumber dana yang diperoleh dari Hasil usaha, penjualan aktiva dan surat – surat berharga lainya, penerimaan kas karena adanya pembayaran sewa, adanya pinjaman dari bank atau pihak lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manajemen perusahaan.

Pengeluaran kas juga dipisahkan ke dalam pengeluaran rutin dan tidak rutin. Pengeluaran rutin misalnya untuk membeli bahan atau barang dagangan dengan tunai, untuk membayar hutang dagang, membayar gaji, dan membayar biaya-biaya lainnya. Sedangkan pengeluaran tidak rutin misalnya untuk membayar kredit bank beserta bunganya, membayar deviden dan sebagainya F. Pengertian Dan Tujuan Laporan Arus Kas

a. Pengertian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas sejatinya adalah laporan yang menjabarkan jumlah kas masuk dan sumbernya serta jumlah kas keluar dan penggunaannya. Laporan arus kas tidak lain adalah pelaporan secara sistematis transaksi yang ada di akun kas dalam buku besar sebuah perusahaan, baik sisi debit maupun sisi kredit. Laporan arus kas lengkapnya dibagi dalam tiga kelompok aktivitas yaitu arus kas dari kegiatan operasi, dari kegiatan investasi, dan dari kegiatan pendanaan.

(39)

1. Kegiatan operasi melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, serta pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan serta membayar beban.

2. Kegiatan investasi umumnya melibatkan aktiva jangka panjang dan mencangkup, pemberian serta penagihan pinjaman, dan perolehan serta pelepasan investasi dan aktiva produktif jangka panjang.

3. Kegiatan pembiayaan melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemegang saham serta mencangkup, perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali pinjaman, serta perolehan modal dari pemilik dan pemberian tingkat pengembalian atas, dan pengembalian dari investasinya.

Total arus kas dari ketiga kegiatan ini harus sama dengan perubahan saldo kas di neraca. Karena itu, ada juga pengguna laporan keuangan yang memandang sepele manfaat laporan arus kas dengan mengatakan laporan ini hanya menjelaskan naik turunnya kas.

Laporan arus kas atau aliran kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas), dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahaan keadaan dan peluang.

Menurut Darise, Nurlan, (2008 : 107) dalam Akuntansi Keuangan Daerah laporan arus kas adalah menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas

(40)

dan setara kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non keuangan, pembiayaan,dan non anggaran.

Setara kas pemerintah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek atau untuk tujuan lainnya. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, inventasi jangka pendek harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang dapat diketahui tanpa ada risiko perubahan nilai yang signifikan. Oleh karena itu, suatu investasi disebut setara kas kalau investasi dimaksud mempunyai masa tempo 3(tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.

Menurut PSAK N0.2 (2012 : 2) informasi tentang arus kas entitas berguna bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2011 : 259) dalam buku teori akuntansi tujuan menyajikan laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Laporan ini membantu para investor, kreditor, dan pemakai lainya untuk :

1. Menilai kemampuan perusahhan untuk memasukkan kas dimasa yang akan datang

2. Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya membayar dividen dan keperluan dan untuk kegiatan ektern

(41)

3. Menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dan dikaitkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas

4. Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi keuangan lainnya.

Menurut Munawir ( 2002 : 113 ) dalam buku Analisa Laporan Keuangan adalah laporan aliran kas atau arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan penjelasan mengenai alasan perubahan tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber penerimaan kas dan untuk apa penggunaanya. Laporan aliran kas berbeda dengan laporan laba- rugi, laporan aliran kas (penerimaan dan pengeluaran kas), sedangkan laporan laba–rugi menunjukkan pendapatan yang direalisasi dan biaya yang terjadi dengan tidak memperhatikan ada tidaknya penerimaan atau pengeluaran kas.

Kemudian menurut Iman Santoso, (2007 : 139) dalam buku intermediate Accounting. Laporan arus kas dimaksudkan untuk memberikan ihktisar arus masuk dan arus keluar untuk satu periode tertentu. Tujuan utama suatu laporan arus kas dalah untuk menyediakan informasi relevan tentang penerimaan dan pembayaran kas atas suatu perusahaan selama periode tertentu.

Tujuannya untuk membantu investor, kreditor, dan pihak lainnya dalam analisis mereka atas kas. Pada dasarnya terdapat dua sumber utama kas, yaitu sumber internal, yang disediakan dari hasil operasi perusahaan,dan sumber eksternal, yaitu yang disediakan melalui pinjaman dan penjualan saham.

Penggunaan kas itu untuk pengeluaran operasi sehari – hari, pembelian mesin dan

(42)

peralatan, Pembayaran deviden, pelunasan hutang, serta pembelian kembali saham milik sendiri (treasury stock). Laporan arus kas melaporkan hal - hal berikut :

1. Pengaruh kas dalam operasi perusahaan selama suatu periode 2. Aktivitas transaksi investasi

3. Aktivitas transaksi pembiayaan

4. Pertambahan atau pengurangan bersih dalam kas selama periode

b. Tujuan Laporan Arus Kas

Dalam Standar Akuntansi Keuangan (2012 : 2 ) tujuan dari laporan arus kas adalah :

1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dalam menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

2. Memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari usaha suatu perusahaan melalui laporan arus kas berdasarkan aktivitas operasi , investasi dan penggunaan dalam satu periode akuntansi.

G. Metode Arus Kas

Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari 2 metode berikut :

(43)

a. Metode Langsung

Metode langsung tidak dimulai dari laba bersih, tetapi memerlukan analisis penerimaan dan pembayaran kas untuk setiap aktivitas utama.

Karena pencatatan informasi akuntansi biasanya mencerminkan dasar akrual, konversi akun misalnya Penjualan ( sales) dari dasar akrual ke dasar kas biasanya dibutuhkan.

Bila digunakan metode langsung maka dalam pelaporan arus kas dari aktivitas operasi maka penerimaan kas bruto, pengeluaran kas bruto diungkapkan sendiri kemudian digabungkan sehingga diperoleh arus kas bersih dari operasi. Perusahaan melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan metode langsung, karena akan dapat memberikan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan, dan mudah dipahami oleh pemakai yang kurang menguasai atau tidak mempunyai latar belakang pendidikan akuntansi. Informasi penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diketahui baik melalui :

1. Catatan akuntansi perusahaan

2. Dengan menyesuaikan penjualan, harga pokok penjualan, dan pos – pos lain dalam laporan rugi – laba untuk perubahan persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode berjalan, dan pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan maupun pos bukan kas lainnya

(44)

b. Metode tidak langsung

Dengan metode tidak langsung, laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penagguhan atau actual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu atau masa depan, dan unsur pendapatan atau biaya yang berkaitan dengan arus kas aktivitas investasi atau pendanaan. Ada tiga dasar penyesuaian antara lain :

1. Pendapatan dan beban yang bukan merupakan arus kas masuk dan kas keluar (cash in flow dan cash out flow) misalnya penyusutan aktiva tetap berwujud dan amortisasi aktiva tetap tidak berwujud 2. Keuntungan dan kerugian

3. Konversi aktiva operasi lancar dan kewajiban lancar dari dasar accrual basis ke dasar cash basis

H. Kerangka Pikir

Dalam laporan Neraca dan laporan laba - rugi kita akan melakukan analisis bagaimana sumber penggunaan kas yang ada diperusahaan. Untuk itu kita akan menggunakan alat analisis berupa Arus kas (cash flow).

Untuk dapat mengoptimalkan laba suatu perusahaan untuk masa yang akan datang maka diperlukan perencanaan kas yang baik terhadap penerimaan kas dan penggunaan kas yang seefisien mungkin dan diperlukan adanya suatu

(45)

pengendalian kas terhadap pengeluaran yang akan digunakan guna mencapai suatu tujuan yang diinginkan

Adapun kerangka pikir yang telah diuraikan dapat digambarkan dalam bagan alur sebagai berikut

Gambar 1.

Bagan Alur Kerangka Pikir

BAB III

Analisis :

- Sumber dan penggunaan kas - Arus kas (cas flow)

Perencanaan Kas

CV.Citra Sari Laporan Keuangan :

- Laporan Neraca - Laporan Rugi/ Laba

Pengendalian kas

(46)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.

Tempat Dan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penulisan proposal maka penulis memilih CV. Citra Sari Makassar jln. Manuruki II no. 69 B, Mangasa, Tamalate sebagai tempat penelitian

Waktu penelitian dalam memperoleh data, maka pengambilan data direncanakan kurang lebih dua bulan, objek penelitian ini berguna untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penulisan proposal ini.

B. Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini penulis memperoleh data dengan 2 (dua) macam yaitu :

1. Penelitian Pustaka ( library research) yaitu penulis mengumpulkan data yang berhubungan dengan teori tentang metode penilaian dengan membaca buku – buku dan literature dan catatan perkuliahan. Disamping itu penulis mengumpulkan data yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan dibahas dapat mendukung penulisan proposal ini.

2. Penelitian Lapang (field research) yaitu kegiatan penelitian lapangan, dimana penulis mencari data yang menjadi obyek penelitian,untuk itu penulis melakukan pengamatan setempat dan wawancara langsung dengan

35

(47)

pimpinan serta beberapa pegawai CV.Citra Sari Makassar yang berkompeten dalam mengumpulkan data berupa laporan yang disajikan dan mengumpulkan informasi yang diperlukan.

C. Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari instansi dalam bentuk informasi baik secara lisan maupun tulisan.

2. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk angka atau bilangan,baik yang diperoleh data hasil pengukuran maupun dengan jalan mengubah data kualitatif menjadi kuantitatif.

D. Defenisi Operasional

Adapun definisi Operasional yang dikemukakan sebagai berikut :

a. Laporan keuangan digunakan untuk mengetahui sumber arus kas (cash flow) yang digunakan oleh perusahaan, yang mana di dalam neraca tampak

sumber dan penggunaan kas yaitu terhadap pos aktiva dan passiva perusahaan.

b. Analisis arus kas (cash flow) merupakan hal yang dianggap sangat penting bagi suatu perusahaan yang mana akan memperlihatkan dari mana dan kemana dana tersebut diperoleh, dibelanjakan atau dipergunakan agar kegiatan finansial perusahaan dapat terus berjalan dengan baik.

Disamping itu untuk mengetahui kondisi serta sebab - sebab terjadinya

(48)

perubahan kas pada suatu periode tertentu dan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan kas dimasa mendatang dan kemungkinan sumber yang ada atau dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan kas atau cash flow dimasa yang akan datang.

c. Perencanaan kas merupakan fungsi yang menetapkan kegiatan apa yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

d. Pengendalian kas digunakan Pengendalian bertugas membandingkan seluruh perencanaan dengan realisasi yang dicapai dalam pelaksanaannya dengan melakukan analisis terhadap deviasi yang terjadi. Apabila deviasinya adalah negative, maka pihak pengendalian ini mencari cara tertentu untuk menyelesaikannya.

E. Metode Analisis

Untuk menguji dan membuktikan benar tidaknya hipotesis yang diajukan sebelumnya,maka penulis menggunakan metode analisis sebagai berikut :

1. Metode analisis Deskriptif adalah analisis yang digunakan perusahaan ini dalam anggaran secara efektif. Dan untuk menjelaskan arus kas yang pengaruhnya terhadap perencanaan dan pengendalian kas pada CV. Citra Sari Makassar

2. Metode analisis Kuantitatif adalah analisis yang menggunakan anggaran dengan metode pencatatan dan persediaan secara fisik. Untuk mengetahui dari mana sumber kas diperoleh dan untuk apa penggunaan kas tersebut, serta untuk mengetahui apakah arus kas (cash flow).

(49)

BAB 1V

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A.

Sejarah Berdirinya Perusahaan

CV. Citra Sari adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang usaha industri minuman markisa. Didirikan di Makassar dan telah memperoleh aspek legalitas berupa surat ijin tempat usaha (SITU), surat ijin usaha perdagangan , tanda daftar perusahan(TDP) dan tanda daftar industri (TDI).

Sebelum mendirikan CV. Citra Sari saya H. Muh. Siri selaku pimpinan perusahaan sebelumnya berusaha sebagai pedagang barang pecah belah kebutuhan rumah tangga di pasar sentral Makassar dan dipasar Daya di makassar. Sekitar tahun 1968 sampai 1994. Namun usaha penjualan barang becah belah tidak bertahan dan mengalami kerugian setelah pasar Daya terbakar disusul terjadinya krisis ekonomi yang membuat daya beli masyarakat turun dan akhirnya banyak usaha ditutup.

Adapun beberapa alasan yang menjadi dasar pertimbangan sehingga memutuskan berusaha mengolah markisa menjadi minuman yang khas sebagai berikut :

1. Markisa hanya terdapat di dua tempat yaitu Brastagi dan malino

2. Bahan baku banyak terdapat di Malino dan Cikoro kecamatan Tompobulu kabupaten Gowa.

38

(50)

3. Mendapatkan dukungan dari fakultas Farmasi dan bisa dapatkan formula dari Pom Makassar

4. Pasar masih bisa menyerap produk markisa karena sejak dulu orang sulawesi suka minum markisa

5. Kandungan buah vitamin C, K dan antioksidan untuk menunda penuaaan dini

6. Modal yang diperlukan tidak banyak karena jika produk laku maka bisa membeli bahan baku lagi(bahan baku diolah /diberi nilai tambah jual bahan baku disini kami simpulkan bahwa urat nadi perusahaan adalah pemasaran.

Sejak tahun 2003 di mulailah memproduksi sirup markisa secara mekanis untuk memenuhi permintaan yang cukup banyak dan pada tahun 2007 – 2008 kami mendapat bantuan mesin – mesin dari dinas Perindag Propinsi Sulawesi dan Perindag Kota Makassar, disamping itu ada juga mesin – mesin yang kami rancang sendiri dan bantuan tersebut bisa efektif beroperasi. Adapun mesin itu antara lain :

1. Pemisah biji dan buah kapasitas 1 ton / 4 jam 2. Mesin potong buah

3. Mesin pengeruk buah

4. Mesin pengisian botol dengan kapasitas 1.000/ jam 5. Convayer (ban berjalan)

(51)

B. Stuktur Organisasi Dan Pembagian Kerja

Pengertian Organisasi pada umumnya adalah sekelompok orang yang melakukan kegiatan dalam wadah dan cara tertentu untuk mencapai tujuan tertentu pula atau dengan kata lain oragnisasi adalah suatu proses yang tersusun dimana orang – orang didalamnya berintraksi untuk mencapai tujuan dalam kaitannya dengan pelaksanaan proyek biasa juga diartikan bahwa organisasi proyek merupakan sekelompok orang dari berbagai latar belakang ilmu, yang terorganisir dan terkoordinir dalam wadah tertentu yang melaksanakan tugas dengan cara tertentu untuk mencapai tujuan bersama.

Tugas yang dimaksud disini adalah mengelola pelaksanaan proyek dengan harapan pekerjaan bisa berlangsung dengan lancar dan dapat mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan berupa keuntungan bagi perusahaan dan kepuasan pelanggan sebagai pengguna jasa.

Penyusunan sebuah organisasi proyek dimulai dengan mengidentifikasi dan mengklasifikasi fungsi dan kegiatan yang ada dalam sebuah proyek, mengelompokkan kegiatan tertentu dalam suatu unit tertentu, menyiapkan personalia yang akan menjalankan fungsi dan kegiatan – kegiatan tersebut sesuai dengan kelompok kegiatannya serta menyusun mekanisme koordinasi dari masing – masing fungsi dan kegiatan tersebut.

Untuk merealisasikan tujuan didalam suatu organisiasi perlu disusun terlebih dahulu struktur organisasi pada CV.Citra Sari seperti dibawah ini :

(52)

Gambar. 2. Struktur Organisasi CV. Citra Sari

Pimpinan H.M.Siri

Perwakilan Manajemen M. Irvan

Kabag Pemasaran Ihsan

Kabag Produksi Firmansyah Kabag Keuangan

Nurul Linsayani

penagihan Imran

Adm / Personalia Aulia

Teknisi Mesin Iwan Quality

Control A.Amru

Kabag pemasaran Imran

Pembelian H.M.Siri Penjualan

Imran

Pembelian H. muh. siri Perwakilan manajemen M. Irvan

(53)

Struktur Organisasi dipimpin oleh Direktur dibantu oleh Perwakilan Manajemen, Kabag Keuangan terdiri dari penagihan dan Adm/ Personalia, Kabag Produksi terdiri dari Quality Control dan teknisi Mesin, Kabag Pemasaran terdiri dari Penjualan dan pembelian.

Tugas dan tanggung jawab masing – masing sesuai dengan struktur organisasi yang ada. Job description masing – masing diuraikan sebagai berikut :

1. Direktur/pimpinan perusahaan bertugas sebagai Pemimpin dalam mengambil suatu keputusan dan kebijakan dan menandatangani setiap perjanjian/ kontrak kerja yang dimenangkannya dalam tender proyek serta aktivitas - aktivitas lainnya yang penting bagi perusahaan. Pimpinan ini mempunyai fungsi utama, antara lain :

a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan sehari-hari

b. Mempunyai wewenang dalam penentuan terhadap buruh harian untuk diberhentikan.

c. Bertanggung jawab terhadap keuangan perusahaan.

2. Perwakilan Manajemen bertugas untuk membantu Direktur dalam menetapkan kebijaksanaan mewakili Direktur pada saat tidak berada ditempat ( berhalangan hadir ) dan juga mengurus masalah keuangan.

3. Kabag Keuangan bertugas memimpin unit administrasi dan berwenang mengelola urusan keuangan, akuntansi/ pembukuan, urusan umum dan sumber daya manusia antara lain :

(54)

a. Menyiapkan urusan administrasi penagihan kepada pemilik proyek b. Melakukan pencatatan transaksi kedalam jurnal dan kedalam

pembukuan

4. Kabag Produksi bertugas memimpin operasi lapangan dan berwenang dalam mengelola pelaksanaan pekerjaan dilapangan sesuai fungsi operasionalnya yang meliputi :

a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan baik teknis maupun keuangan sebagaimana disiapkan oleh unit teknik

( Enginering)

b. Mengkoordinasikan para kepala pelaksana dalam mengendalikan dan mengontrol pekerjaan para mandor dan sub kontraktor

c. Membina dan melatih keterampilan para staf, tukang, dan mandor 5. Bagian Pembelian bertugas mengurus terhadap kelancaran transaksi

pembelian dari timbulnya surat perintah pembelian sampai dengan barang- barang yang dibeli.

Adapun tugas-tugasnya antara lain :

a. Memeriksa barang-barang yang ada di gudang sesuai dengan kebutuhannya tetapi berpedoman kepada biaya-biaya yang minimum

b. Membuat dan mengirim beberapa surat permintaan langganan yang disertai dengan penawaran harga kepada suplier pembelian bahan baku.

(55)

c. Terus berusaha mencari sumber barang baru dan meneliti secara ekonomis suplier yang ada sekarang.

6. Kabag Pemasaran bertugas untuk merencanakan dan melaksanakan perwujudan, pembelian harga, promosi, dan distribusi barang dan jasa serta untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi. Hal ini berarti dalam manajemen pemasaran, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan atas barang dan jasa serta tujuan utama kepuasan pihak yang terlibat.

7. Bagian Penagihan mempunyai wewenang pada kepala bagian keuangan atas semua tugas dan hasil pekerjaannya.

Tugas-tugas bagian penagihan, sebagai berikut : a. Menyusun daftar-daftar piutang yang akan ditagih.

b. Mencatat jumlah tagihan yang akan ditagih.

c. Melaporkan hasil penagihan kepada bahagian keuangan

C. Visi Dan Misi

Visi :

1. Menghasilkan produk olahan markisa berkualitas

2. Diversifikasi produk antara lain dodol markisa, selai markisa, dan markisa bubuk

3. Membuka lapangan kerja seluas – luasnya

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penulisan laporan akhir ini adalah untuk mengetahui Pengendalian Intern yang diterapkan oleh perusahaan atas penjualan tunai dan penerimaan kas, objeklaporan akhir ini adalah

Otorisasi transaksi dan pengamanan aktiva dapam sistem penerimaan kas melalui penjualan kanvas dilakukan dengan cara, antara lain; Salesman Kanvas meminta otorisasi

“Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas (Studi Kasus pada CV. Citra Celluler Malang)“ ini sesuai waktu yang telah ditentukan.. Shalawat serta salam tetap

t Sig. Dependent Variable: Efektivitas Arus Kas Sumber : Output SPSS Data Olahan 2019.. Ini menunjukkan bahwa piutang merupakan faktor yang sangat mempengaruhi besarnya

Otorisasi transaksi dan pengamanan aktiva dapam sistem penerimaan kas melalui penjualan kanvas dilakukan dengan cara, antara lain; Salesman Kanvas meminta otorisasi

Kas merupakan sumber dana yang dapat digunakan untuk pengeluaran yang tidak terduga sebelumnya, sehingga dengan demikian PHQJXUDQJL ULVLNR´ NULVLV OLNXLGLWDV´ Untuk menjaga

Tujuan penelitian ini adatujuan penelitian ini adalah untuk menyusun laporan arus kas pada perusahaan Cv Mitra Usahabersama dan akan dibandingkan kedua metode

Sumber modal kerja suatu perusahaan dapat bersumber dari hasil operasi perusahaan, keuntungan dari surat berharga, penjualan aktiva lancar, dan penualan saham dan