• Tidak ada hasil yang ditemukan

2) Perumusan Masalah Khusus

2.1.6 Hakikat Pembelajaran

2.1.8.7 Sumber-Sumber Materi Ilmu Pengetahuan Sosial

Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

Materi pembelajaran dikembangkan berdasarkan rumusan tujuan pembelajaran, dan disajikan sesuai dengan karakteristik dan pengetahuan awal siswa, serta sarana dan prasarana. (Depdiknas, 2004;23). Lebih lengkap, Hasan (dalam Wardani, 2012; 9.28) mengemukakan bahwa pemilihan materi pelajaran hendaknya memperhatikan kriteria berikut :

a) Berkaitan erat dengan kompetensi atau kemampuan yang terkandung pada Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Standar Kompetensi Lulusan b) Dapat dipelajari peserta didik dan sesuai dengan perkembangan kemampuan

mereka.

c) Sumber untuk mempelajari materi tersedia.

d) Tahan lama dan memiliki manfaat yang bertahan lama. e) Memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.

f) Ekonomis dalam arti bahwa suatu materi yang dipilih dapat digunakan untuk menguasai lebih dari satu kompetensi.

Terdapat lima macam sumber materi IPS menurut Hidayati (2008:1.26), antara lain :

a. Segala sesuatu yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak lingkungan keluarga, sekolah, desa, kecamatan, sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagaii permasalahannya.

b. Kegiatan manusia, misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, dan transportasi.

c. Lingkungan geografi dan budaya, meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat di lingkungan anak, baik yang terdekat, sampai terjauh.

d. Kehidupan di masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah terdekat sampai terjauh, tentang tokoh dan kejadian besar. e. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, mulai dari

makanan,pakaian, permainan, dan keluarga.

Pada penelitian tindakan ini, sumber materi yang digunakan dalam pembelajaran IPS kelas V pada SK 2, KD 2.1 yaitu tentang sejarah masa lampau bangsa Indonesia ketika harus berjuang melawan penjajah Belanda dan Jepang. 2.1.8.8 Kurikulum IPS di Sekolah Dasar

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu

sosial. Pada jenjang SD/MI IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai (Sapriya, 2011:194)

Wardhani (2012:8.27) menyatakan, KTSP adalah kurikulum yang bersifat desentralistik karena dikembangkan oleh satuan pendidikan, yang mengacu pada standar kompetensi lulusan dan standar isi yang telah ditetapkan secara nasional oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), sehingga dapat dikatakan KTSP bersifat desentralistik tetapi berorientasi nasional. Artinya, KTSP disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan potensi yang dimiliki, setidaknya terdiri atas tujuan, struktur, dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

Langkah pertama yang dilakukan dalam penyusunan KTSP adalah analisis konteks, yang meliputi kegiatan: (a) identifikasi standar isi dan standar kompetensi lulusan sebagai acuan dalam penyusunan KTSP; (b) menganalisi kondisi di satuan pendidikan, seperti peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, biaya, serta program-program; (c) menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat serta lingkungan sekitar. Hasil analisis konteks tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam kemampuan yang harus dimiliki peserta didik serta strategi dan implementasi kurikulum.

Langkah selanjutnya adalah menyusun silabus. Silabus merupakan rencana pembelajarn pada suatu kelompok mata pelajaran tertentu, yang disusun untuk seluruh alokasi waktu yang disediakan selama penyelenggaraan pendidikan di

tingkat satuan pendidikan. Komponen silabus meliputi, Standar kompetensi, Kompetensi Dasar, Materi Pokok, Kegiatan Pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi Waktu, serta Sumber/bahan/ alat belajar. Silabus yang telah dikembangkan tersebut kemudian dijabarkan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran oleh masing-masing guru. ( Wardani dkk, 2012:6.39).

Kurikulum IPS Sekolah Dasar tahun 2006 yang ditetapkan berdasarkan Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi, mempunyai karakteristik tersendiri dibandingkan kurikulum sebelumnya, karena kurikulum IPS mulai menganut istilah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Beberapa hal lain yang menjadi ciri kurikulum di SD tahun 2006 yang disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut. (Sardjiyo,2013:1.13)

a. Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri.

b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan IPA Terpadu dan IPS Terpadu.

c. Pembelajaran pada kelas 1 sampai dengan kelas 3 dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada kelas 4 sampai dengan kelas 6 melalui pendekatan mata pelajaran.

d. Jam pembelajran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum 4 jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.

e. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit. Untuk IPS 3 jam pembelajaran dalam satu minggu (3x35 menit).

f. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2semester) adalah 34-38 minggu. Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan masalah di kelas V, Semester 2. Yaitu SK 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dan KD yang bermasalah adalah pada KD 2.1 mengenal mendeskripsikan perjuangan para tkoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang Peneliti merencanakan tiga siklus penelitian dengan indikator yang berbeda untuk setiap siklusnya. Adapun secara lebih rinci dijabarkan indikator setiap siklusnya sebagai berikut.

Siklus I Indikator:

1. menghargai peranan tokoh pejuang dalam melawan Belanda 2. menceritakan awal pendudukan Belanda di Indonesia 3. menjelaskan tentang sistem kerja rodi dan tanam paksa Siklus II

Indikator:

1. menyebutkan tokoh yang terlibat dalam melawan penjajah Belanda 2. menjelaskan perjuangan para tokoh dalam melawan penjajah Belanda 3. mendeskripsikan tokoh yang melopori pergerakan nasional

Siklus III Indikator:

2. menyebutkan penderitaan rakyat ketika penjajahan Jepang 3. mendeskripsikan tokoh yang berjuang melawan Jepang 4. mengetahui peranan sumpah pemuda

Dokumen terkait