• Tidak ada hasil yang ditemukan

c. Penggunaan Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi

c. Use of Judgments, Estimates and Assumptions

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi, dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi, dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies, and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.

Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas taksiran akuntansi diakui pada periode dimana taksiran tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.

Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.

Informasi mengenai hal-hal signifikan yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan-pertimbangan signifikan dalam penerapan kebijakan akuntansi yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian dijelaskan di Catatan 4.

Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that are significant to the consolidated financial statements are described in Note 4.

d. Penjabaran Transaksi dan Saldo dalam Valuta Asing

d. Foreign Currency Transactions and Balances Translation

Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank, dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Saldo akhir periode/tahun aset moneter dan liabilitas moneter dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs laporan (penutupan) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu kurs tengah yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual berdasarkan Reuters pada pukul 16.00 WIB.

Transactions in foreign currencies are translated into Rupiah, the Bank’s functional currency, using the rates prevailing at the transaction date.

Period/year-end balances of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using exchange rates as of reporting date (closing) as determined by Bank Indonesia i.e middle rates which are the average of buying rates and selling rates per Reuters at 16:00 Western Indonesian Time.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam valuta asing dan dari penjabaran aset moneter dan liabilitas moneter dalam valuta asing diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode/tahun berjalan.

The exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the consolidated statements of comprehensive income for the period/year.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Penjabaran Transaksi dan Saldo dalam Valuta Asing

d. Foreign Currency Transactions and Balances Translation

Kurs valuta asing utama yang digunakan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut (Rupiah penuh):

The major exchange rates used as of 31 March 2014 and 31 December 2013 were as follows (whole Rupiah):

31 Maret 2014/ 31 March 2014

31 Desember 2013/ 31 December 2013

1 Dolar Amerika Serikat (USD) 11.360,00 12.170,00 1 United States Dollar (USD)

1 Dolar Australia (AUD) 10.521,07 10.855,65 1 Australian Dollar (AUD)

1 Dolar Singapura (SGD) 9.000,16 9.622,08 1 Singapore Dollar (SGD)

1 Dolar Hong Kong (HKD) 1.464,28 1.569,54 1 Hong Kong Dollar (HKD)

1 Poundsterling Inggris (GBP) 18.879,19 20.110,93 1 British Poundsterling (GBP)

1 Yen Jepang (JPY) 111,20 115,75 1 Japanese Yen (JPY)

1 Euro (EUR) 15.575,13 16.759,31 1 Euro (EUR)

e. Prinsip Konsolidasi e. Basis of Consolidation Laporan keuangan konsolidasian mencakup

laporan keuangan Bank dan Entitas Anak yang berada di bawah pengendalian Bank. Suatu pengendalian atas Entitas Anak dianggap ada bilamana Bank menguasai secara langsung atau tidak langsung lebih dari 50% (lima puluh persen) hak suara, atau Bank dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi Entitas Anak, atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota Direksi atau Dewan Komisaris, atau mampu memberikan suara mayoritas dalam rapat Direksi atau Dewan Komisaris.

The consolidated financial statements include the accounts of the Bank and its Subsidiary that are controlled by the Bank. Control over a Subsidiary is presumed to exist where more than 50% (fifty percent) of the Subsidiary’s voting power is directly or indirectly controlled by the Bank, or the Bank has the ability to control the financial and operating policies of a subsidiary, or has the ability to remove or appoint majority of the Subsidiary’s members of Board of Directors and Board of Commissioners, or can control the majority vote during Board of Directors’ or Board of Commissioners’ meeting.

Seluruh transaksi dan saldo antar perusahaan telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian, sehingga laporan keuangan konsolidasian hanya mencakup transaksi dan saldo dengan pihak lain.

All inter-company transactions and balances have been eliminated in the consolidated financial statements; accordingly, the consolidated financial statements include only transactions and balances with other parties.

Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam periode/tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Bila pengendalian berakhir dalam periode/tahun berjalan, hasil usaha Entitas Anak tersebut dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian untuk porsi tahun dimana pengendalian masih berlangsung.

When control of an entity is obtained during the period/year, its results are included in the consolidated statements of comprehensive income from the date on which control commences. Where control ceases during the period/year, its results are included in the consolidated financial statements for the part of the year during which control existed.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Prinsip Konsolidasi (lanjutan) e. Basis of Consolidation (continued) Akuisisi Entitas Anak dicatat menggunakan

metode akuntansi pembelian. Biaya perolehan akuisisi diukur pada nilai wajar aset yang diberikan, instrumen ekuitas yang diterbitkan, liabilitas yang terjadi atau diambil dan penyesuaian harga beli kontinjensi, jika ada, pada tanggal transaksi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode/tahun berjalan.

The accounting method of purchasing is used to account for the acquisition of subsidiary by the Company. The cost of acquisition is measured as the fair value of the assets given, equity instruments issued, liabilities incurred or assumed and any contingent consideration at the transaction date. Acquisition costs incurred are directly expensed on current period/year consolidated statements of comprehensive income.

Kepentingan non pengendali diakui pada tanggal kombinasi bisnis yang selanjutnya disesuaikan dengan proporsi atas perubahan ekuitas entitas anak.

Non-controlling interest is recognized at the date of business combination and adjusted by proportion of change in equity of subsidiaries.

Perubahan dalam bagian kepemilikan Bank pada Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas.

Changes in ownership interest in a Subsidary that do not result in a loss of control are treated as transaction between equity holders and are reported in equity.

Kepentingan non-pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham non-pengendali atas laba periode/tahun berjalan dan ekuitas Entitas Anak tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham non-pengendali pada Entitas Anak tersebut.

The non-controlling interest is presented in the equity of the consolidated statements of financial position and represents the non-controlling shareholders’ proportionate share in the net income for the period/year and equity of the Subsidiary based on the percentage of ownership of the non-controlling shareholders’ in the Subsidiary.

f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi f. Transactions with Related Parties Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, istilah

pihak-pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

In these consolidated financial statements, the term related parties is used as defined in SFAS No. 7 (2010 Revision) regarding “Related Party Disclosures”.

Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan menggunakan syarat dan kondisi normal maupun tidak, diungkapkan dalam Catatan 44.

All significant transactions with related parties, whether or not conducted under normal terms and conditions as those with third parties, are disclosed in Note 44.

g. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan g. Financial Assets and Liabilities Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas,

giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, aset keuangan untuk diperdagangkan, tagihan reverse repo, tagihan akseptasi, kredit yang diberikan, efek-efek untuk tujuan investasi dan penyertaan saham.

The Bank’s financial assets mainly consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, financial assets held for trading, reverse repo receivables, acceptance receivables, loans, investment securities and investment in stock.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)

g. Financial Assets and Liabilities (continued)

Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari simpanan dari nasabah, simpanan dari bank-bank lain, liabilitas keuangan untuk diperdagangkan, utang akseptasi, obligasi yang diterbitkan, pinjaman yang diterima dan utang subordinasi.

The Bank’s financial liabilities mainly consist of deposits from customers, deposits from other banks, financial liabilities held for trading, acceptance payables, bonds issued, borrowings and subordinated debts.

g.1. Klasifikasi g.1. Classification

Sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011), Bank mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori pengukuran sebagai berikut pada saat pengakuan awal berdasarkan sifat dan tujuannya:

In accordance with SFAS No. 55 (2011 Revision), the Bank classifies its financial assets into the following measurement categories on initial recognition based on their nature and purpose:

i. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;

ii. Tersedia untuk dijual; iii. Dimiliki hingga jatuh tempo; iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang.

i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets classified as held for trading;

ii. Available-for-sale; iii. Held-to-maturity; iv. Loans and receivables.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori pengukuran sebagai berikut pada saat pengakuan awal berdasarkan sifat dan tujuannya:

Financial liabilities are classified into the following measurement categories on initial recognition based on their nature and purpose:

i. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;

i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. those designated as such upon initial recognition and financial liabilities classified as held for trading;

ii. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

ii. Financial liabilities measured at amortized cost.

Instrumen keuangan dengan kategori untuk diperdagangkan adalah instrumen keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga atau suku bunga dalam jangka pendek atau untuk lindung nilai instrumen

trading book lainnya.

Held for trading financial instruments are those financial instruments that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing with the intention of benefiting from short-term price or interest rate movements or hedging for other trading book instruments.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG