• Tidak ada hasil yang ditemukan

Para pelaku yang terlibat didalam rantai pasokan pengolahan mie gleser beserta fungsi atau perannya didalam rantai tersebut adalah sebagai berikut: 1. Petani sagu, penanam batang sagu dan pengirim batang sagu ke pabrik

pengolahan sagu.

2. Pabrik sagu, mengolah batang sagu untuk diambil patinya dan sebagai penyuplai pati sagu ke pedagang grosir pati sagu.

3. Pedagang grosir pati sagu, menjual pati sagu kepada pabrik pengolahan mie gleser sebagai bahan baku pembuat mie.

4. Pabrik pengolahan mie gleser, mengolah pati sagu menjadi mie gleser dan kadang ada konsumen yang membeli langsung ke pabrik.

5. Pedagang partai besar, membeli mie gleser dalam jumlah yang banyak untuk dijual kembali kepada para pengecer dan pedagang makanan lain yang menggunakan mie gleser atau langsung kepada konsumen.

6. Pedagang pengecer, menjual mie gleser kepada para konsumen

7. Konsumen, membeli mie gleser dari pedagang partai besar atau dari pedagang pengecer.

Aliran produk pada SCM ini dapat dilihat pada Gambar 26, pada gambar terlihat aliran produk yang ada adalah tepung sagu dan mie berbasis pati sagu (mie gleser). Untuk produk mie gleser sampai ke tangan para konsumen dapat secara langsung diperoleh dari pabrik pengolahan atau berasal dari pedagang di pasar serta penjual makanan yang bahan bakunya berasal dari mie gleser. Sedangkan aliran produk tepung sagu untuk sampai ke tangan konsumen dan pabrik pengolaha n mie gleser serta pabrik pengolahan makanan lainnya yang menggunakan tepung sagu dapat secara langsung memesan ke pabrik pengolahan sagu atau melalui pedagang grosir. Pembayaran untuk seluruh transaksi dilakukan secara tunai, karena pendapatan yang diperoleh akan langsung diputar kembali untuk memenuhi biaya produksi berikutnya.

Berikutnya adalah analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) yaitu menganalisa kelebihan, kelemahan, kemungkinan-kemungkinan dan ancaman-ancaman yang ada di dalam SCM atau manajemen rantai pasokan untuk selanjutnya digunakan sebagai acuan perbaikan dari manajemen rantai pasokan tersebut.

Strength atau kelebihan yang dimiliki oleh manajemen rantai pasokan ini adalah rantai pasokan tersebut terbentuk langsung dipasar sehingga tidak terjadi kerusakan produk yang terlalu banyak karena produk ada karena adanya permintaan di pasar jika tidak ada permintaan di pasar maka tidak ada produk.

Keterangan: : Produk sagu : Produk mie

: Produk mie dalam bentuk makanan lain

Gambar 27. Diagram aliran produk tepung sagu dan mie gleser.

Weakness atau kelemahan pada manajemen rantai pasokan ini adalah terbatasnya modal usaha yang dimiliki oleh para pelaku didalam rantai pasokan tersebut, tidak adanya standar untuk produk yang beredar di dalam rantai pasokan tersebut dan manajemen yang dilakukan masih oleh masing- masing pelaku saja.

Opportunities atau kemungkinan-kemungkinan yang ada pada rantai

pasokan ini adalah adanya kemungkinan untuk memasarkan produk ke luar daerah Kotamadya Sukabumi. Selain itu juga menjual mie gleser dalam produk makanan olahan seperti spagetti yang terbuat dari mie gleser atau martabak mie dengan menggunakan mie gleser.

Pengolah

sagu Pabrik Mie

Pabrik Mie Pabrik Mie

Pabrik Mie Pabrik Mie

Pedagang Grosir Pati Sagu

Pedagang Grosir Pati Sagu Pedagang

Grosir Pati Sagu

Pedagang Mie Partai Besar KONSUMEN KONSUMEN KONSUMEN KONSUMEN Pedagang Pengecer Pedagang Pengecer Pedagang Pengecer Pedagang Makanan Pedagang Makanan Pengolah sagu Pengolah sagu

Threats atau ancaman-ancaman yang ada pada rantai pasokan ini adalah terjadinya kelebihan produksi karena aliran informasi pada rantai pasokan ini tidak jelas dan adanya produk mie lain dengan kualitas yang lebih baik.

Tabel 7. Deskripsi analisis SWOT.

Strength Weakness

- Transaksi terjadi langsung di pasar - Aliran uang tunai

- Pergantian produk cepat

- Sebagai bahan makanan cepat saji

- Kekurangan modal usaha - Aliran informasi tidak jelas - Tingkat konsumsi masyarakat

masih rendah

- Kualitas (mutu) mie masih rendah - Penampilan mie kurang menarik

Opportunities Threats

- Memperluas jaringan pemasaran keluar daerah Sukabumi

- Membuka peluang penganekaragaman produk olahan berbasis mie gleser

- Sebagai pemasok pada minimarket, supermarket, dan lain-lain.

- Banyak produk yang serupa dengan kualitas yang lebih baik - Para penjual mie gleser terlalu

berkumpul di satu tempat

- Daya tahan (simpan) mie tidak begitu lama

Dari pendeskripsian SWOT pada Tabel 6. setiap poin-poin yang dianalisa akan diberi bobot berdasarkan kepentingan dengan skala pemberian bobot adalah antara 1-4. Dimana angka bobot 4 menyatakan poin tersebut sangat penting sedangkan angka bobot 1 menyatakan bahwa bobot tersebut tidak penting. Untuk tabel pembobotan dan grafik penentuan tindakan dapat dilihat pada Lampiran 4 dan Lampiran 5.

Dari hasil pembobotan akan dimasukan ke dalam grafik penentu kegiatan, dimana kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan adalah konservatif, agresif, difensif dan diversif.

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa tindakan yang harus dilakukan adalah tindakan konservatif yaitu memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki.

Berdasarkan analisa diatas maka beberapa perbaikan didalam rantai pasokan tersebut dapat dilakukan, perbaikan yang dapat dilakukan antara lain: a. Melakukan penganekaragaman produk olahan berbasis mie gleser

b. Mengkoordinir atau mengelompokkan para penjual mie gleser yang ada dipasar sehingga berada didalam satu manajemen.

b. Menjual mie gleser dengan kemasan yang menarik.

c. Memberikan standar mutu produk yang dijual sehingga mutu mie gleser yang ada di pasar seragam sehingga tidak ada perbedaan harga di dalam penjualannya.

d. Meningkatkan mutu mie gleser yang dijual sehingga tidak kalah bersaing dengan produk sejenis lainnya.

e. Menggunakan teknologi yang tersedia sehingga hasil produksi lebih banyak dengan kualitas yang lebih bagus.

f. Melakukan pengawasan mutu produk yang dihasilkan setiap pabrik pengolahan sehingga keseragaman mutu dapat terpenuhi.

g. Membuat produk mie gleser instant sehingga umur simpannya dapat lebih lama.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait