• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV Guru Profesional Perspektif Islam Berstandar Ulul Albab, (Ulul Albab dalam al-Qur’an : Redaksi dan Terjemahan

LANDASAN TEORETIS A. Gambaran Umum Tentang Guru Profesional

9) Surat Ibrahim Ayat 52

134

َبْلَ ْلأا وُلوُأ َرَّكَّذَيِل َو ٌد ِحا َو ٌهََٰلِإ َوُه اَمَّنَأ اوُمَلْعَيِل َو ِهِب اوُرَذْنُيِل َو ِساَّنلِل ٌغ َلََب اَذََٰه ِبا

Artinya (Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. (Qs. Ibrahim :52).

Allah SWT berfirman, bahwa Al-Qur’an itu adalah penyampaian penjelasan dan keterangan yang cukup bagi semua makhluk Allah, jenis mereka manusia atau jin. Dan hendaklah mereka menjadikan sisinya sebagai peringatan serta menarik pelajaran dari padanya, dan lewat Al-Qur’an ini hendaklah mereka mengetahui bahwa sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan Tiada Tuhan Selain Dia, maka orang-orang yang berakal hendaklah dapat mengingat kepada-Nya.185

10) Surat Sad Ayat 29

ِباَبْلَ ْلأا اوُل ْوُأ َرَّكَذَتَيِل َو ِهِتاَيآ او ُرَّبَّدَيِِّل ٌك َراَبُم َكْيَلِإ ُهاَنْل َزنَأ ٌباَتِك

Artinya Kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka mengahayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran (Qs. Sad : 29).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Ulul Albab meyakini Al-Qur’an penu berkah, sebab dengan berpegang teguh padanya ia bisa keluar dari kegelapan dan kekufuran cahaya keilmuan dan keimanan.

Kami telah menurunkan kepada-Mu Al-Kitab yang bermanfaat kepada manusia, yang membimbing mereka kepada sesuatu yang membuat kebaikan dan kebahagiaan dalam persoalan agama maupun dunia, yang memuat

135

berbagai macam kemaslahatan agar dipikirkan oleh orang-orang yang mempunyai akal, yang telah di terangi oleh Allah sanubari mereka, sehingga menempuh petunjuk dan mengikuti bimbingan-Nya dalam perbuatan-perbuatan mereka, disamping mengingat nasehat-nasehat dan larangan-larangan-Nya serta dapat mengambil pelajaran dari umat terdahulu. Sehingga, mereka tidak lagi menyalahinya dan tidak ditimpa oleh apa yang pernah menimpa umat-umat terdahulu, dan tidak dibinasakan seperti halnya mereka yang telah melakukan kedurjanaan dan kerusakan di muka bumi.

Memperhatikan Al-Qur’an (tadabbur) bukanlah sekedar dengan membawa dengan suara merdu belaka, tetapi dengan mengamalkan isi dan mengikuti perintah-perintah dan larangan-larangannya. Oleh karena itu Hasan Albasri berkata : Al-Qur’an benar-benar telah di baca oleh budak-budak dan anak-anak yang tidak mengetahu ta’wilnya. Mereka hafal huruf-huruf Al-Qur’an, tetapi mereka menyia-nyiakan batas-batasnya. Sampai ada seseorang di antarara mereka menyia-nyiakan batas-batasnya, sampai-sampai ada seseorang diantara mereka benar-benar berkata: Demi Allah sesungguhnya aku telah membaca Al-Qur’an. Aku tidak pernah menggugurkan satu huruf pun dari Al-Qur’an. Padahal, demi Allah dia sebenarnya telah menggugurkan Al-Qur’an seluruhnya. Dan tidak tampak padanya pengaruh Al-Qur’an dalam tingkah laku maupun perbuatannya.186

11) Surat Sad Ayat 43

َو ِباَبْلَ ْلأا يِل ْوُ ِلأ ى َرْكِذ َو اَّنِِّم ًةَمْح َر ْمُهَعَّم مُهَلْثِم َو ُهَلْهَأ ُهَل اَنْبَه َو

136

Artinya Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai fikiran sehat.(Qs. Sad : 43)l.187

Dan kami kumpulkan untuk Ayyub keluarganya setelah tercerai berai dan berpisah-pisah, dan kami perbanyak keturunannya, sehingga mereka menjadi dua kali lipat dari semula, sebagai rahmad dari kami dan peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat, agar kita dapat mengambil pelajaran dan mengetahui rahmat itu dekat kepada orang-orang yang berbuat baik, dan bahwa beserta kesusahan terdapat kemudahan, dan manusia itu tidak boleh putus asa terhadap di bukanya jalan keluar, setelah mengalami kesusahan.188

Ayat tersebut menguraikan nikmat kehidupan rumah tangga Nabi Ayyub A.S ayat di atas menyatakan bahwa : dan disamping anugerah kesembuhan. Kami menganugerahinya juga untuknya, yakni untuk Nabi Ayyub, keluarganya, yakni anak-anak juga istrinya yang tadinya telah berpencar meninggalkannya, dan kami tambahkan sebanyak mereka itu pula bersama mereka sehingga keluarga juga pengikutnya semakin banyak. Anugerah itu adalah sebagai rahmat dan kasih saying dari kami

187Nabi Ayyub a.s menderita penyakit kulit waktu lamanya dia memohon pertolongan kepada Allah SWT. Allah kemudian memperkenankan do’anya dan memerintahkan agar dia menghentakkan kakinya ke bumi. Nabi Ayyub A.S menaati perintah itu maka keluarlah dua bekas kakinya atas petunjuk Allah, Ayyub pun mandi dan minum dari air itu, sehingga sembuhlah dia dari penyakitnyadan dia dapat berkumpul kembali dengan keluarganya. Pada suatu ketika, Nabi Ayyub A.S teringat atas sumpahnya, bahwa dia akan memukul istrinya apabila sakitnya sembuh disebabkan istrinya pernah lalai mengurusnya sewaktu dia masih sakit. Tetapi timbul dalam hatinya rasa iba dan saying kepada istrinya sehingga dia tidak dapat memenuhi sumpahnya. Maka turunlah petunjuk Allah seperti yang tercantum dalam ayat 44 serat surat ini, agar dia dapat melaksanakan sumpahnya dengan tidak menyakiti istrinya, yaitu memukulnya dengan seikat rumput. Al-Qur’an al-Karim, surat Sat ayat 43.

188Ahmad Musthafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, Jili XXIII (Semarang:Thaha Putra), 19932, hlm 230

137

serta pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai pikiuran yang cerah agar mereka tahu bahwa kesabaran membawa kemenangan.189

12) Surat Az-Zumar Ayat 9

َمْح َر وُج ْرَي َو َة َر ِخلَا ُرَذْحَي اًمِئاَق َو اًد ِجاَس ِلْيَّللا َءاَنآ ٌتِناَق َوُه ْنَّمَأ َنوُمَلْعَي َنيِذَّلا يِوَتْسَي ْلَه ْلُق ِهِِّب َر َة

ِباَبْللأا وُلوُأ ُرَّكَذَتَي اَمَّنِإ َنوُمَلْعَي لا َنيِذَّلا َو

Artinya (Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah, "Apakah sama orang-orang yang mengetahui[2] dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"[3] Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat[4] yang dapat menerima pelajara (Qs. Az-Zumar : 9).

Allah berfirman: Apakah orang-orang yang beribadah secara tekun dan tulus di waktu-waktu malam dalam keadaan sujud dan berdiri secara mantap demikian juga yang rukuk dan duduk atau berbaring, sedang ia terus menerus takut kepada siksa akhirat dan dalam saat yang sama senantiasa mengharapkan rahmat Tuhannya sama dengan mereka yang baru berdo’a saat mendapat musibah dan melupakan-Nya setelah memperoleh nikmat serta menjadikan bagi Allah sekutu-sekutu? Tentu saja tidak sam ! katakanlah :adakah sama orang-orang yang mengetahui hak –hak Allah dan mengesakan-Nya dengan orang-orang yang tidak mengetahui hak Allah dan mengkufuri-Nya?”Sesungguhnya orang yang dapat menarik banyak pelajaran adalah Ulul Albab, yakni orang yang cerah pikirannya.190

189M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, Jilid XI hlm 393 190M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, Jilid XI hlm 453.

138

Sesungghunya yang dapat mengambil pelajaran dari hujjah-hujjah Allah dan dapat menuruti nasehat-Nya dan dapat memikirkannya hanyalah orang-orang yang mempunyai akal dan pikiran sehat, bukan orang-orang-orang-orang yang bodoh dan lalai. Kesimpulannya, sesungguhnya yang mengetahui perbedaan antara orang yang tidak tahu hanyalah orang yang mempunyai akal pikiran sehat, yang dia pergunakan untuk berpikir191

13) Surat Az-zumar Ayat 18

ُلوُأ ْمُه َكِئََٰلوُأ َو ۖ ُ َّاللَّ ُمُهاَدَه َنيِذَّلا َكِئََٰلوُأ ُهَنَسْحَأ َنوُعِبَّتَيَف َل ْوَقْلا َنوُعِمَتْسَي َنيِذَّلا ِباَبْلَ ْلأا و

Artinya yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.(Qs. Az-Zumar : 18).

Allah SWT berfirman memberita berita gembira (Busyra) kepada orang-orang yang meninggalkan persembahan kepada berhala-berhala dan Tuhan-Tuhan selain Allah dengan kembali ke jalan yang benar dan lurus, yaitu mengesakan Allah dan melakukan ibadah dan persembahan hanya kepada-Nya. Juga Allah member berita gembira pula kepada hamba-hambanya yang apabila mendengarkan perkataan dan ucapan, mereka menyaringnya lalu mengikuti dan menerima apa yang paling baik dan paling benar. Orang-orang yang demikian itulah termasuk golongan ahli pikir dan akal yang sempurna.192

14) Surat Az-zumar Ayat 21

191Ahmad Musthafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, Jili XXII (Semarang:Thaha Putra), 19932, hlm 279

139

يِف َعيِباَنَي ُهَكَلَسَف ًءاَم ِءاَمَّسلا َنِم َل َزْنَأ َ َّاللَّ َّنَأ َرَت ْمَلَأ اًع ْر َز ِهِب ُج ِرْخُي َّمُث ِض ْرَ ْلأا

يِلوُ ِلأ َٰى َرْكِذَل َكِلََٰذ يِف َّنِإ اًماَطُح ُهُلَعْجَي َّمُث ا ًّرَفْصُم ُها َرَتَف ُجيِهَي َّمُث ُهُنا َوْلَأ اًفِلَتْخُم ِباَبْلَ ْلأا

Artinya Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (Qs. Az-Zumar : 41)

Allah SWT berfirman memberikan bahwa asal air yang berada di perut bumi itu berasal dari langit maka diaturnya menjadi sumber-sumber dan mata air yang benar dan yang kecil sesuai dengan kebutuhan manusia kemudian dengan air turun dari langit dan bersumber dari perut bumi itu Allah menumbuhkan tanam-tanaman yang beraneka ragam warnanya, bentuknya, rasanya, baunya, dan kegunaannya. Tanam-tanaman itu sesudah mencapai masa kesuburannya dan berubah warnanya yang hijau menjadi kekuning-kuningan kemudian hancurlah ia berderai-derai.193Maka, hal itu hendaklah diambil pelajaran oleh orang-orang yang berakal, dan hendaklah mereka tahu bahwa dunia ini bagai pasar yang terselenggara sesudah bubar. Dan jangan sampai mereka terpedaya dengan keelokanm dunia ini, dan jangan tergoda dengan keindahannya.194

15) Surat Al-Mukmin Ayat 54

193Ibn Katsir, Terjemah Tafsir Ibn Katsir, Jilid IV, hlm 78

194Ahmad Musthafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, Jili XXIII (Semarang:Thaha Putra), 19932, hlm 291

140

ِباَبْلَ ْلأا يِلوُ ِلأ َٰى َرْكِذ َو ىًدُه

Artinya untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berfikir. (Al-Mukmin : 54).

Ayat tersebut menamai anugerah Allah kepada Nabi dengan alhuda/petunjuk. Huruf al pada kata alhuda mengandung makna kesempurnaan. Adapun kepada Bani Isra’il, maka kepada mereka diwariskan al-Kitab tanpa menyebut al-Huda. Kitab itu sebagai petunjuk dan peringatan, hal ini berarti bahwa Nabi Musa A.S dianugerahi hasil dari kehadiran petunjuk itu, dan beliau memperolehnya secara sempurna. Adapun umat beliau, maka mereka dianugerahi sarana untuk meraih petunjuk walau tidak sempurna. Nabi Musa mereka itu adalah Ulul Albab dan ada juga yang menyia-nyiakan warisan itu sehingga menganiaya diri mereka sendiri sebagai mana terdapat dalam Al-Qur’an.195

16) Surat At-Thalaq Ayat 10

ًديِدَش اًباَذَع ْمُهَل ُ َّاللَّ َّدَعَأ ا ًرْكِذ ْمُكْيَلِإ ُ َّاللَّ َل َزْنَأ ْدَق اوُنَمآ َنيِذَّلا ِباَبْلَ ْلأا يِلوُأ اَي َ َّاللَّ اوُقَّتاَف ۖ ا

Artinya Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal; (yaitu) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu. (Qs. At-Thalaq : 10).

Ayat ini menyandingkan nasehat dan peringatan, tuntunan dengan ancaman, apalagi boleh jadi ada yang merasa berat atau enggan melaksanakan tuntunan itu. Ayat diatas bagaikan menyatakan, berapa

141

banyak sudah manusia yang hidup dalam kesempitan namun memperkenankan tuntunan Allah, sehingga Allah melapangkan hidup mereka, dan berapa banyak pula penduduk negeri yang sangat melampau batas, yakni berpaling secara angkuh menyangkut perintah Tuhannya negeri itu yakni penduduknya dan mendurhakai pula rasul-rasulnya, maka kami telah melakukan perhitungan terhadapnya yakni tehadap penduduk negeri itu di dunia ini dengan perhitungan yang keras, sangat teliti, menyangkut yang kecil maupun yang besar dan tanpa member sedikit toleransi sedikitpun dan kami telah menyiksa mereka dengan siksa yang mengerikan seperti banjir besar, angin topan, gempa dan lain-lain. Maka mereka dalam kehidupan ini, sebelum kematian mereka telah merasakan akibat buruk perbuatannya, dan adalah akibat perbuatannya kerugian yang besar di dunia dan di akhirat.196

Allah menyediakan mereka azab yang sangat pedih. Adzab di waktu hidup dan setelah mati. Adzab karena meninggalkan jejak yang buruk yang dipusakakan kepada anak cucu dan adzab penyesalan yang tidak berkeputusan sampai akhirat, yang disana maka akan jadi tempatnya (oleh sebab itu) maka bertaqwalah kepada Allah, wahai orang-orang yang mempunyai inti pikiran, yaitu orang yang memandang jauh, orang-orang yang jadi pemimpin dan pemuka orang-orang banyak dalam satu negeri janganlah mereka lupa kepada Tuhan! Karena kekhilafan sedikit saja dengan mengemudikan suatu negeri atau Negara, maka seluruh penduduklah yang akan menanggung akibatnya, “orang-orang yang beriman” oranr-orang yang

142

mempunyai inti pikiran, yang berpemandangan jauh ialah pula orang-orang yang beriman kepada Tuhan. Mereka adalah imam, mereka akan diikuti oleh orang banyak, kalau yang memegang kemudi negeri atau Negara tidak bertaqwa kepada Allah, tidak berfikir mendalam, apalah lagi tidak beriman, akan bondong-bondonglah seluruh isi Negeri kedalam kecelakaan

c. Kategorisasi Ayat-Ayat Ulul Albab

Sebagaiman telah diketahui, periode makiyyah dan madaniyyah mempunyai kecendrungan yang berbeda, ayat makiyyah adalah ayat-ayat yang turun di mekkah dan sekitarnya, baik pada waktu turunnya itu Nabi Muhammad SAW belum hijrah ke Madinah ataupun sudah hijrah.197

Untuk mengetahui penggolongan ayat-ayat makiyyah dan madaniyyah penulis melakukan pencarian manual dalam kitab tafsir Ibn Katsir, adapun untuk lebih memperjelas mengenai kronologi turunnya surat sebagaimana penulis buat dalam bentuk tabel

NO NAMA SURAT DAN

Dokumen terkait