• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Pengadilan Agama Kelas 1 A Medan.

Pengadilan Agama sebagai salah satu lingkungan peradilan yang diakui di Indonesia berfungsi melaksanakan “Judicial power” khususnya dilingkungan Peradilan Agama yang secara yuridis telah diatur Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang ketentuan-ketentuan pokok Kekuasaan kehakiman141.

Pengadilan Agama Kelas I A Medan dibentuk berdasarkan Surat Penetapan Menteri Agama Nomor : 58 Tahun 1957. Gedung Pengadilan Agama Kelas I A Medan yang lama terletak di Jalan Turi No. 18-A Medan, lebih dari 28 tahun dibangun berdasarkan DIPA Departemen Agama Tahun Anggaran 1977/1978, dan diresmikan pemakaiannya pada tanggal 10 Juli 1978 oleh Bapak H. Ichtijanto, S.A., S.H, Direktur Pembinaan Badan Peradilan Agama RI, mengingat tanah yang dikelilingi rumah/pemukiman penduduk, maka gedung lama tidak dapat

141 Jaih Mubarok, Peradilan Agama di Indonesia, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004), hal. 45.

dikembangkan sesuai standard Pengadilan Agama Kelas IA yang ada di Sumatera Utara142.

Pengadilan Agama Kelas IA Medan kini telah memiliki gedung baru yang terletak di Jalan Sisingamangaraja KM. 8.8 No. 198, Telp. (061) 7851712, Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, dibangun diatas tanah seluas 2.350 M2 dengan sumber dana yang berasal dari APBN tahun 2004, sedangkan luas Bangunan saat ini seluas 870 M2 , diperoleh melalui DIPA Pengadilan Tinggi Agama Medan Tahun 2005 dan diresmikan penggunaannya pada hari senin, tanggal 10 Juli 2006 oleh Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Bapak Prof. Dr. H. Bagir Manan, S.H., M.CL.143

Pada tahun 2007 Pengadilan Agama Kelas IA Medan mendapat perluasan gedung kantor seluas 60 M2 dengan pelaksanaan pekerjaannya dilakukan 2 tahap, Tahap pekerjaan I volume pekerjaan telah dilaksanakan 100 % pada tahun 2007, melalui DIPA Pengadilan Agama Kelas IA Medan tahun 2007, dan pekerjaan tahap ke II dilaksanakan pada tahun 2008 melalui DIPA Pengadilan Agama Kelas IA Medan tahun 2008.

142

http://www.pa-medan.net/id/profil-institusi/sejarah-gedung-kantor-pengadilan-agama-kelas-ia-medan, di akses, Kamis, 30 Juni 2011, Pukul 08:58 WIB.

Untuk terciptanya penegakan hukum yang memenuhi dan memberi rasa keadilan berdasarkan hukum Islam bagi rakyat pencari keadilan dan masyarakat umum, sehingga kehidupan masyarakat menjadi tenang, tertib dan damai, di bawah lindungan Allah SWT., maka Pengadilan Agama Medan berpedoman kepada visi dan misi yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Pengadilan Agama Medan.

Adapun Visi Pengadilan Agama Kelas 1A Medan: ”terwujudnya pengadilan agama medan yang bersih dan bermartabat menuju badan peradilan yang agung”. DanMisinya:

1. Meningkatkan profesionalisme aparatur pengadilan agama medan,

2. Meningkatkan pelayanan prima yang berkadilan,

3. Meningkatkan manajemen pengadilan agama medan yang moderen,

4. Meningkatkan kredibiltas, transparansi dan akuntabilitas.

Adapun motto Pengadilan Agama Kelas 1 A Medan:”melayani dengan hati dan hati-hati”Arti/makna tersendiri Logo Pengadilan Agama Medan. Seperti dapat diperhatikan pada gambar ini

Logo Pengadilan Agama Kelas IA Medan Berbentuk Perisai (Jawa:Tameng)/bulat telur

adapun arti logo pengadilan agama kelas 1A Medan meliputi dari beberapa bagian, diantaranya adalah144 :

1. Garis tepi: 5 (lima) garis yang melingkar pada sisi luar lambang menggambarkan 5 (lima) sila dari pancasila,

2. Tulisan: tulisan "Pengadilan Agama Medan" yang melingkar diatas sebatas garis lengkung perisai bagian atas menunjukkan badan, lembaga pengguna lambang tersebut,

3. Lukisan cakra: dalam cerita pewayangan, cakra adalah senjata krishna berupa panah beroda yang digunakan sebagai senjata "pamungkas" (terakhir). cakra

digunakan untuk memberantas ketidakadilan. Cakra yang rodanya berputar dan mengeluarkan lidah api menandakan cakra sudah dilepas dari busurnya untuk menjalankan fungsinya memberantas ketidakadilan dan menegakkan kebenaran. jadi pada lambang pengadilan agama medan, cakra digambarkan sebagai cakra yang "aktif" bukan cakra yang "statis",

4. Perisai Pancasila : perisai Pancasila terletak ditengah-tengah cakra yang sedang menjalankan fungsinya memberantas ketidakadilan dan menegakkan kebenaran. hal itu merupakan cerminan dai pasal 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 yang rumusnya "kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan pancasila, demi terselenggaranya negara hukum Republik Indonesia.

5. Untaian bungan melati: terdapat 2 (dua) untaian bunga melati masing-masing terdiri atas 8 (delapan) bunga melati, melingkar sebatas garis lengkung perisai bagian bawah, 8 (delapan) sifat jeteladanan dalam kepemimpinan (hastabrata).

6. Seloka "dharmmayukti": pada tulisan "dharmayukti" terdapat 2 (dua) huruf "m" yang berjajar. hal itu disesuaikan dengan bentuk tulisan "dharmmayukti" yang ditulis dengan huruf jawa, dengan menggunakan doble huruf m. huruf "a" yang terdapat pada akhir kata "dharma" akan dilafal sebagai "a" seperti pada ucapan kata "acara", "dua", "lupa" dan sebagainya. apabila menggunakan 1 (satu) huruf "m", huruf "a" yang terdapat pada akhir kata

"dharmma" memungkinkan dilafal sebagai huruf "o" pada kata "motor", "bohong" dan lain-lainnya. kata "dharmma" mengandung arti bagus, utama, kebaikan. sedangkan kata "yukti" mengandung arti sesungguhnya, nyata. jadi kata "dharmmayukti" mengandung arti kebaikan/keutamaan yang nyata/yang sesungguhnya yakni yang berujud sebagai kejujuran, kebenaran dan keadilan.

Menunjuk kepada visi dan misi serta motto dan program kerja Pengadilan Agama Medan yang bertekad untuk membangun sistem peradilan yang bermartabat dan berwibawa dalam sebuah peradilan yang bersih, adil, benar, jujur, dan netral, maka Pengadilan Agama Medan telah membangun rencana strategis (RENSTRA) sebagai berikut:

1. Perubahan paradigma mengadili menjadi paradigma menyelesaikan masalah dan sengketa hukum.

Paradigma ini mencakup 3 strategi pokok:

Pertama: Revitalisasi fungsi Pengadilan Agama Medan untuk mendamaikan para pihak yang menghadapi masalah dan sengketa hukum. Hakim wajib berusaha secara sungguh-sungguh meyakinkan pihak-pihak dalam menyelesaikan sengketa hukum secara damai.

Kedua: Menata kembali cara penyelesaian perkara menjadi lebih efisien, efektif, produktif dan mencerminkan keterpaduan sistem kerja, agar suatu proses

perkara benar-benar mengedepankan pelayanan hukum yang berkualitas baik.

Ketiga: Menata kembali hak-hak pihak berperkara dalam penyelesaian perkara agar tidak berlarut-larut, dapat tuntas secepat mungkin mengingat kepentingan dari pihak-pihak dan orang ketiga.

2. Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM).

Meningkatkan pembinaan SDM melalui pendidikan dan pelatihan untuk terujudnya profesionalisme jajaran pejabat dan pegawai di lingkungan Pengadilan Agama Medan. Strategi ini dilakukan untuk menanamkan kembali integritas dan karakter adil, jujur, bermartabat dan dapat dipercaya.

3. Pembinaan Sistem Pengelolaan Peradilan.

Pengelolaan sistem peradilan pada Pengadilan Agama Medan meliputi dua aspek, yakni sistem pengelolaan administrasi umum dalam lingkungan kesekretariatan (umum, kepegawaian, dan keuangan,) dan sistem pengelolaan perkara pada lingkungan kepaniteraan. Selain itu juga dilakukan pengelolaan terhadap bidang organisasi dan kelembagaan. Pembinaan sistem pengelolaan mencakup pembinaan tenaga kesekretariatan dan kepaniteraan, kelompok kerja (timwork), keuangan, prasarana dan sarana, sistem pengawasan keorganisasian dan kelembagaan, perencanaan, dan lain-lain. Strategi ini dilakukan agar kinerja Pengadilan Agama Medan dapat terlaksana secara efektif, efisien dan akuntabel.

4. Peningkatan sarana dan Prasarana.

Sarana dan Prasarana adalah alat penunjang pelaksanaan TUPOKSI Peradilan untuk terujudnya pelaksanaan tugas dan fungsi-fungsi secara efisien dan efektif dibutuhkan sarana dan prasarana serta fasilitas IT yang memadai.

5. Pengembangan Sistem Informasi.

Pengembangan sistem informasi Pengadilan Agama Medan dilaksanakan melalui teknologi informasi antara lain sistem jaringan kerja (network), SIADPA dan website. Pengembangan informasi tersebut bertujuan untuk memberi akses informasi yang akurat kepada masyarakat dan memberikan pelayanan hukum secara efektif dan bertanggung jawab. Keterbukaan informasi sudah berjalan namun masih perlu peningkatan baik sarana dan prasana maupun sumber daya manusianya, oleh karena itu Pengadilan Agama Medan akan meningkatkan program tersebut untuk tahun-tahun berikutnya. Dan seiring itu Wakil Ketua Pengadilan Agama Medan telah menerbitkan surat keputusan Nomor: W2-A1/2654/HM.02.3/XII/2010 Tanggal 14 Desember 2010 Tentang Tim Teknologi Informasi (TI) Pada Pengadilan Agama Medan.

5. Pengendalian terhadap tindakan yang merugikan rakyat pencari keadilan

Pengendalian ini dilakukan secara preventif dan represif melalui sistem Pengawasan Internal Melekat dan Pengawasan Reguler terhadap sistem, pejabat dan

pegawai Pengadilan Agama Medan. Strategi pengendalian dilaksanakan melalui pengawasan yang terus menerus oleh atasan langsung kepada bawahannya dan atau juga oleh Hakim Pengawas yang telah ditunjuk terhadap bidang-bidang kerja di Pengadilan Agama Medan.

Dokumen terkait