• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENETAPAN KADAR BESI, KALSIUM, MAGNESIUM, DAN SENG DALAM BUAH OYONG (Luffa acutangula (L.) Roxb)

SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Dian Ika Perbina Meliala

Nomor Induk Mahasiswa : 121501049 Program Studi : Regular Farmasi

Judul Skripsi : Penetapan Kadar Besi, Kalsium, Magnesium, dan Seng dalam Buah Oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb) Segar dan Direbus Secara Spektrofotometri Serapan Atom

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini ditulis berdasarkan data dari hasil pekerjaan yang saya lakukan sendiri, dan belum pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi lain, dan bukan plagiat karena kutipan yang ditulis telah disebutkan sumbernya di dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari ada pengaduan dari pihak lain karena didalam skripsi ini ditemukan plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia menerima sanksi apapun oleh Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, dan bukan menjadi tanggung jawab pembimbing.

Demikianlah surat pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan jika diperlukan sebagaimana mestinya.

Medan, Agustus 2016 Yang membuat pernyataan,

Dian Ika Perbina Meliala 121501049

DALAM BUAH OYONG (Luffa acutangula (L.) Roxb ) SEGAR DAN DIREBUS SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

ABSTRAK

Tanaman Oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb) atau ridged gourd, disebut juga gambas. Tanaman ini termasuk dalam famili Cucurbitaceae, berasal dari India, namun telah beradaptasi baik di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Mineral yang terdapat dalam buah oyong berupa, besi, fosfor, kalsium, magnesium, dan seng. Pada umumnya, pengolahan buah oyong pada masyarakat, dengan cara direbus, sehingga kemungkinan terjadi penurunan kadar mineral. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kadar mineral pada tumbuhan yaitu varietas, tempat tumbuh dan proses pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar mineral besi, kalsium, magnesium, dan seng yang terdapat dalam buah oyong segar dan direbus serta persentase penurunan kadar mineralnya pada oyong yang direbus.

Penelitian ini meliputi proses destruksi kering kemudian analisis kuantitatif besi, kalsium, magnesium, dan seng dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometri serapan atom (SSA) yaitu besi (Fe), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan seng (Zn) dilakukan pada panjang gelombang berturut-turut 248,3 nm, 422,7 nm, 285,2 nm, dan 213,9 nm. Metode ini dipilih karena pelaksanaanya mudah, cepat, teliti dan tidak memerlukan pemisahan pendahuluan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar mineral dalam buah oyong segar diperoleh berturut – turut besi (0,2706 ± 0,0219) mg/100g; kalsium (10,0901 ± 0,3215) mg/100g; magnesium (9,5892 ± 0,0723) mg/100g; dan seng (0,100501 ± 0,000823) mg/100g. Sedangkan untuk buah oyong rebus diperoleh kadar mineral besi (0,2085 ± 0,01560) mg/100g; kalsium (8,670177 ± 0,261565) mg/100g; magnesium (8,720027 ± 0,0817) mg/100g; dan seng (0,0435 ± 0,0007) mg/100g. Persentase penurunan kadar pada buah oyong setelah direbus yaitu untuk besi 22,96%, untuk kalsium 14,07%, untuk magnesium 8,99% dan untuk seng 10,05%. Secara statistik uji beda rata–rata kandungan kadar besi, kalsium, magnesium dan seng dengan menggunakan distribusi F, diperoleh bahwa kandungan besi, kalsium, magnesium dan seng pada buah oyong segar lebih tinggi secara signifikan dari buah oyong rebus.

Kata kunci : Oyong (Luffa acutangula L.), besi, kalsium, magnesium, seng,

DETERMINATION OF CONTENT IRON, CALCIUM, MAGNESIUM, AND ZINC IN LUFFA’S FRUIT (Luffa acutangula (L.) Roxb) FRESH AND

BOILED BY ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRY

ABSTRACT

Luffa (Luffa acutangula (L.) Roxb) or Ridged gourd, also called squash. This plant belongs to the family Cucubitaceae, originally from India, but has adapted well in Southeast Asia, including Indonesia. Luffa’s fruit contain minerals such as iron, phosphorus, calcium, magnesium, and zinc. Generally in society, the processing of luffa’s fruit is boiled, thus potentially reducing the level minerals. There are several factors that influence the levels of minerals in plants are varieties, grow and processing. The purpose of this study was to determine mineral content of iron, calcium, magnesium, and zinc in fresh and boiled as well as the percentage decrease in the levels of minerals in a boiled luffa’s fruit.

This research is processing by using dried destruction, and quantitative analysis of iron, calcium, magnesium, and zinc were calculated using atomic absorption spectrophotometry (AAS) is iron (Fe), calcium (Ca), magnesium and zinc (Zn) is perfomed at the 248.3 nm, 422.7 nm, 285.2 nm and 213.9 nm wave length. This method was chosen because its implementation more easy, quick, thorough and not required the preliminary experiments.

The results showed that the levels of minerals in the fresh luffa’s fruit obtained respectively iron (0.2706 ± 0.0219) mg/100g; calcium (10.0901 ± 0.3215) mg/100g; magnesium (9.5892 ± 0.0723) mg/100g; and zinc (0.100501 ± 0.000823) mg/100g. As for boiled luffa’s fruit obtained mineral content of iron (0.2085 ± 0.01560) mg/100g; calcium (8.670177 ± 0.261565) mg/100g; magnesium (8.720027 ± 0.0817) mg/100g; and zinc (0.0435 ± 0.0007) mg/100g. The percentage decrease in the levels of boiled luffa’s fruit ie 22.96% for iron, 14.07% for calcium, magnesium to 8.99% and 10.05% for zinc. Statistically different test average of the content of iron, calcium, magnesium and zinc by using the F distribution, iron, calcium, magnesium and zinc in fresh luffa’s fruit significantly higher than boiled luffa’s fruit.

Keywords : Luffa (Luffa acutangula L.). iron. calcium. magnesium,and zinc

Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR GAMBAR DALAM LAMPIRAN ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Hipotesis ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Uraian Tumbuhan Oyong ... 6

2.1.1 Daerah Tumbuh ... 6

2.1.2 Nama Daerah ... 7

2.1.3 Morfologi Tumbuhan ... 7

2.1.4 Sistematika Tumbuhan ... 8

2.1.5 Kandungan dan Manfaat Tanaman Oyong ... 8

2.2 Mineral ... 9

2.2.1 Besi ... 11

2.2.2 Kalsium ... 11

2.2.3 Magnesium ... 12

2.2.4 Seng ... 13

2.3 Spektrofotometri Serapan Atom ... . 13

2.3.1 Instrumen Spektrofotometri Serapan Atom ... 14

2.3.1.1 Sumber Sinar ... 15

2.3.1.2 Tempat Sampel……….. . 15

2.3.1.5 Read Out ... 16

2.3.2 Gangguan-Gangguan pada Spektrofotometri Serapan Atom………….. ... 16

2.4 Validasi Metode Analisis ... 17

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 20

3.2 Bahan-bahan ... 20 3.2.1 Sampel ... 20 3.2.2 Pereaksi ... 20 3.3 Alat-alat ... 21 3.4 Identifikasi Sampel ... 21 3.5 Pembuatan Pereaksi ... 21 3.5.1 Larutan HNO3 (1:1) ... 21 3.6 Prosedur Penelitian ... 21 3.6.1 Pengambilan Sampel ... 21 3.6.2 Penyiapan Sampel ... 21

3.6.3 Proses Dekstruksi Kering ... 22

3.6.5 Analisa Kuantitatif ... 22 3.6.5.1 Besi ... 22 3.6.5.1.1 Pembuatan Kurva Kalibrasi Besi… 22 3.6.5.1.2 Penetapan Kadar Besi dalam

OS ... 23 3.6.5.1.3 Penetapan Kadar Besi dalam

OR ... 23 3.6.5.2 Kalsium ... 23

3.6.5.2.1 Pembuatan Kurva Kalibrasi

Kalsium ... 23

3.6.5.2.2 Penetapan Kadar Kalsium dalam OS ... 24

3.6.5.2.3 Penetapan Kadar Kalsium dalam OR.. ... 24

3.6.5.3 Magnesium ... 24 3.6.5.3.1 Pembuatan Kurva Kalibrasi

Magnesium ... 24

3.6.5.3.2 Penetapan Kadar Magnesium

dalam OR ……… 25

3.6.5.4 Seng ... 26

3.6.5.4.1 Pembuatan Kurva Kalibrasi Seng ... 26

3.6.5.4.2 Penetapan Kadar Seng dalam OS ... .. 26

3.6.5.4.3 Penetapan Kadar Seng dalam OR ... 26

3.6.6 Analisa Data Secara Statistik ... 27

3.6.6.1 Penolakan Hasil Pengamatan ... 27

3.6.6.2 Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Antar Sampel ... 27

3.6.7 Uji Perolehan Kembali (Recovery) ... 28

3.6.8 Simpangan Baku Relatif ... 29

3.6.9 Penentuan Batas Deteksi dan Batas Kuantitas ... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1 Identifikasi Sampel ... 31

4.2 Analisis Kuantitatif ... 31

4.2.1 Kurva Kalibrasi Besi, Kalsium, Magnesium, dan Seng ... 32

4.2.2 Analisis Kadar Besi, Kalsium, Magnesium, dan

Seng dalam oyong ... .. 33

4.2.3 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi ... 37

4.2.4 Uji Perolehan Kembali (Recovery) ... 38

4.2.5 Simpangan Baku Relatif ... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 40

5.1 Kesimpulan ... 40

5.2 Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41

Tabel Halaman 4.1 Hasil Analisis Kuantitatif dan Selisih Kadar Besi,

Kalsium, Magnesium dan Seng pada Sampel ... 34

4.2 Hasil Uji Beda Nilai Rata-Rata Kadar Besi, Kalsium, Magnesium dan Seng antar Sampel... 35

4.3 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Kadar Besi, Kalsium, Magnesium dan Seng ... 37

4.4 Persen Perolehan Kembali (recovery) Kadar Besi, Kalsium, Magnesium dan Seng ... 38

4.5 Nilai Simpangan Baku dan Simpangan Baku Relatif Kadar

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1 Kurva Kalibrasi Besi ... 31

4.2 Kurva Kalibrasi Kalsium ... 32

4.3 Kurva Kalibrasi Magnesium ... 32

4.4 Kurva Kalibrasi Seng ... 32

Gambar Halaman

1 Perkebunan Oyong ... 45

2 Oyong Sebelum Dibersihkan dari Kulit ... 45

3 Oyong Sesudah Dibuang Sebagian Kulitnya ... 45

4 Hotplate (Boeco) ... 94

5 Tanur (Stuart) ... 94

6 Neraca Analitik (Boeco) ... 95

7 Spektrofotometer Serapan Atom (Hitachi Seri Z-2000) ... 95

Dokumen terkait