• Tidak ada hasil yang ditemukan

VIVIEN FRANSISKA NAINGGOLAN NIM 121501084

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Vivien Fransiska Nainggolan Nomor Induk Mahasiswa : 121501084

Program Studi : S-1 Farmasi Reguler

Judul Skripsi : Pembuatan Sediaan Floating Dispersi Padat Klaritromisin dengan Menggunakan Cangkang Kapsul Alginat dan Pengujian Aktivitas Antibakterinya

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini ditulis berdasarkan data dari hasil pekerjaan yang saya lakukan sendiri, dan belum pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi lain, dan bukan plagiat karena kutipan yang ditulis telah disebutkan sumbernya di dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari ada pengaduan dari pihak lain karena di dalam skripsi ini ditemukan plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia menerima sanksi apapun oleh Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, dan bukan menjadi tanggung jawab pembimbing.

Demikianlah surat pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan jika diperlukan sebagaimana mestinya.

Medan, Februari 2017 Yang membuat pernyataan,

Vivien F. Nainggolan NIM 121501084

PEMBUATAN SEDIAAN FLOATING DISPERSI PADAT

KLARITROMISIN DENGAN MENGGUNAKAN CANGKANG KAPSUL ALGINAT DAN PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIBAKTERINYA

ABSTRAK

Latar belakang: Sediaan konvensional klaritromisin memiliki waktu tinggal obat

yang singkat di dalam lambung, hal ini menjadi masalah utama dalam pengobatan tukak lambung yang disebabkan oleh Helicobacter pylori sehingga mengakibatkan terapi yang diberikan menjadi tidak maksimal. Maka perlu dikembangkan sistem penghantaran obat yang dapat bertahan lebih lama di lambung dengan pelepasan terkontrol seperti sediaan floating dispersi padat klaritromisin menggunakan cangkang kapsul alginat.

Tujuan: Untuk mengetahui apakah sediaan floating dispersi padat klaritromisin

menggunakan cangkang kapsul alginat dapat memberikan pelepasan terus-menerus dan memberikan efek antibakteri.

Metode: Dispersi padat dibuat dengan metode pelarutan dalam berbagai

perbandingan berat antara klaritromisin dan PVP K30, yaitu 2:1 dan 3:2. Cangkang kapsul alginat dibuat dari natrium alginat 80-120 cP. Cangkang kapsul yang telah dibuat selanjutnya dilakukan uji spesifikasi meliputi pengukuran panjang, diameter, volume dan ketebalan. Uji disolusi dilakukan pada cangkang kapsul alginat berisi klaritromisin 500 mg dan dispersi padat klaritromisin dalam perbandingan 2:1 dan 3:2 dengan menggunakan alat disolusi metode dayung dalam medium lambung buatan pH 1,2. Konsentrasi klaritromisin diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 272 nm. Alikuot hasil disolusi yang memberikan pelepasan terus-menerus diuji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

Hasil: Cangkang kapsul alginat yang dibuat dari natrium alginat 80-120 cP

ukuran no. 0 memenuhi spesifikasi cangkang menurut Capsugel Division. Hasil uji disolusi menunjukkan bahwa sistem dispersi padat yang paling memenuhi syarat adalah dispersi padat klaritromisin 2:1 dimana konsentrasi yang terlepas pada menit ke-180 sebanyak 33,66%, pada menit ke-360 sebanyak 48,06%, dan pada menit ke-660 sebanyak 71,85%. Hasil uji aktivitas antibakteri aliquot disolusi menunjukkan bahwa sediaan floating dispersi padat klaritromisin 2:1 dapat menghambat pertumbuhan S.aureus dan E.coli.

Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa cangkang

kapsul alginat sebagai kapsul floating yang berisi dispersi padat klaritromisin dapat memberikan pelepasan terus-menerus dalam medium lambung buatan pH 1,2 selama 11 jam dan memberikan efek antibakteri.

Kata kunci: floating, klaritromisin, cangkang kapsul alginat, dispersi padat, uji aktivitas antibakteri.

FORMULATION OF FLOATING SOLID DISPERSION CLARITHROMYCIN USING ALGINATE CAPSULE SHELL AND

EVALUATION OF ANTIBACTERIAL ACTIVITY

ABSTRACT

Background: Conventional dosage form of clarithromycin has short residence

time in stomach, this matter became a major problem in the treatment of peptic ulcers caused by Helicobacter pylori that cause not optimal treatment. Thus, drug delivery systems need to be developed which can last longer in the stomach with controlled release system, such as floating dosage form of solid dispersion clarithromycin using alginate capsule shell.

Purpose: To evaluate the release and antibacterial effect of solid dispersion

clarithromycin floating dosege form using alginate capsule shell.

Methods: Solid dispersion was prepared by solvent method in different

concentration ratio between clarihtromycin and PVP K30, i.e. 2:1 and 3:2. Alginate capsule shell was made from sodium alginate 80-120 cP. Subsequently, the alginate capsule shell was examined with specific test that included the measurement of length, diameter, volume and thickness. Dissolution test was tested to alginate capsule shell contained clarithromycin 500 mg and clarithromycin in solid dispersion in ratio 2:1 and 3:2 with paddle method dissolution apparatus in artificial gastric fluid pH 1.2. Concentration of clarithromycin were measured using UV spectrophotometer with 272 nm wavelength. Aliquot of dissolution that provide sustained release were evaluated the antibacterial activity using agar diffusion method against Staphylococcus aureus and Escherichia coli.

Results: The alginate capsule shell made of sodium alginate 80-120 cP with size

0 met the specifications of the shell by Capsugel Division. The dissolution test results showed that clarithromycin in the form of solid dispersions with the addition of PVP K30 provided sustained release (2:1) for 11 hours, which at 180 minutes it released 33.66%, at 360 minutes 48.06%, and at 720 minutes 71.85%. Antibacterial activity test results showed that the dissolution aliquots of floating dosage form of solid dispersion clarithromycin inhibited the growth of S.aureus and E.coli.

Conclusion: Based on the results of this study, it is concluded that the alginate

capsule shell as floating capsules containing solid dispersion amoxicillin can provide sustained release in artificial stomach medium pH 1.2 for 12 hours and provide antibacterial effect.

Keywords: floating, clarithromycin, alginate capsule shell,solid dispersion, antibacterial activity test.

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

SURAT PERNYATAAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 4 1.3 Hipotesis Penelitian ... 5 1.4 Tujuan Penelitian ... 5 1.5 Manfaat Penelitian ... 5

1.6 Kerangka Pikir Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Ulkus Peptikum ... 7

2.2 Helicobacter pylori ... 7

2.3.1 Uraian bahan ... 8

2.3.2 Farmakologi klaritromisin ... 9

2.3.3 Farmakokinetik klaritromisin ... 9

2.4 Sistem Penghantaran Obat Gastroretentif ... 10

2.5 Sistem Penghantaran Obat Mengapung (Floating Drug Delivery System)... 11

2.5.1 Kandidat obat untuk sediaan mengapung ... 12

2.5.2 Keuntungan bentuk sediaan mengapung ... 13

2.5.3 Kekurangan sistem penyampaian mengapung ... 13

2.6 Sistem Dispersi Padat ... 14

2.6.1 Defenisi dispersi padat ... 14

2.6.2 Metode pembuatan dispersi padat ... 15

2.6.2.1 Metode pelelehan ... 15

2.6.2.2 Metode pelarutan ... 15

2.6.2.3 Metode pelarutan-pelelehan ... 16

2.6.3 Pembawa dispersi padat ... 16

2.7 Natrium Alginat ... 17

2.8 Kapsul ... 20

2.9 Uji Aktivitas Antibakteri ... 21

2.9.1 Metode difusi ... 21

2.9.1.1 Tes Kirby dan Bauer (disk-diffusion agar method) ... 21

2.9.1.2 Metode E-test ... 22

2.9.1.3 Metode difusi lain ... 22

2.9.2 Metode dilusi ... 23

2.9.2.2 metode dilusi padat ... 24

2.9.3 Media pertumbuhan bakteri ... 24

2.9.4 Fase pertumbuhan bakteri ... 25

BAB III METODE PENELITIAN... 27

3.1 Alat-alat ... 27

3.2 Bahan-bahan ... 27

3.3 Pembuatan Pereaksi ... 28

3.3.1 Pembuatan larutan kalsium klorida 0,15 M ... 28

3.3.2 Medium cairan lambung buatan tanpa enzim (pH 1,2) ... 28

3.4 Pembuatan Kurva Serapan dan Kurva Kaliberasi Klaritromisn ... 28

3.4.1 Pembuatan larutan induk baku klaritromisin ... 28

3.4.2 Pembuatan kurva serapan klaritromisin ... 28

3.4.3 Pembuatan kurva kaliberasi klaritromisin ... 28

3.5 Pembuatan Dispersi Padat ... 29

3.6 Pembuatan Cangkang Kapsul Alginat ... 29

3.6.1 Pembuatan larutan alginat ... 30

3.6.2 Pembuatan badan cangkang kapsul alginat ... 30

3.6.3 Pembuatan tutup cangkang kapsul alginat ... 31

3.6.4 Pengeringan cangkang kapsul alginat ... 31

3.7 Pengisian Cangkang Kapsul Alginat ... 31

3.8 Penentuan Spesifikasi Cangkang Kapsul Alginat ... 32

3.8.1 Pengukuran panjang dan diameter cangkang kapsul alginat ... 32

3.8.3 Penimbangan berat cangkang kapsul alginat ... 32

3.8.4 Pengamatan warna cangkang kapsul alginat ... 32

3.8.5 Pengukuran volume cangkang kapsul alginat ... 32

3.9 Uji Floating ... 32

3.10 Uji Kerapuhan ... 33

3.10.1 Cangkang kapsul kosong ... 33

3.10.2 Cangkang kapsul berisi (Uji ketahanan terhadap tekanan) ... 33

3.11 Uji Disolusi ... 33

3.12 Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Floating ... 34

3.12.1 Sterilisasi alat dan bahan ... 34

3.12.2 Pembuatan media ... 35

3.12.2.1 Media Nutrient Agar (NA) ... 35

3.12.2.2 Media Nutrient Broth (NB) ... 35

3.12.2.3 Media Muller Hilton Agar (MHA) ... 35

3.12.3 Pembuatan agar miring ... 36

3.12.4 Pembuatan stok kultur bakteri ... 36

3.12.5 Pembuatan inokulum bakteri uji ... 36

3.12.6 Pengujian aktivitas antibakteri larutan standar klaritromisin ... 36

3.12.7 Pengujian aktivitas antibakteri sediaan floating .... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 38

4.1 Hasil Penentuan Spesifikasi Cangkang Kapsul Alginat.... 38

4.2 Hasil Uji Floating ... 39

4.3 Hasil Uji Kerapuhan ... 40

4.3.2 Uji cangkang kapsul berisi (Uji ketahanan

terhadap tekanan) ... 41

4.4 Hasil Uji Disolusi ... 42

4.5 Kinetika Orde Pelepasan ... 45

4.6 Hail Uji Aktivitas Antibakteri ... 48

4.6.1 Pengujian aktivitas antibakteri larutan standar klaritromisin ... 48

4.6.2 Penentuan konsentrasi hambat minimum (KHM) klaritromisin ... 49

4.6.3 Uji aktivitas antibakteri aliquot disolusi ... 51

4.6.4 Korelasi diameter daerah hambat aliquot disolusi dan diameter daerah hambat larutan standar (hitung) ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

5.1 Kesimpulan ... 58

5.2 Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

Dokumen terkait