• Tidak ada hasil yang ditemukan

Survey Peningkatan Penjualan Produk

Dalam dokumen VIFI NUR FITRIANA D1509092 (Halaman 52-65)

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

6) Survey Peningkatan Penjualan Produk

Berdasar Survey yang dilakukan PT. Media Tribun Yogya pada pembaca, dimana profile pembaca Tribun Jogja dikelompokkan menjadi beberapa faktor, yaitu:

- Berdasarkan jenis kelamin - Berdasarkan usia

- Berdasarkan pekerjaan - Berdasarkan pendidikan

- Berdasarkan pengeluaran pertahun - Berdasarkan pembaca DIY

- Berdasarkan pembaca Jawa Tengah

Berikut ini hasil survey penjualan pada tahun 2012 berdasarkan beberapa faktor.

Tabel IV. 1

Deskripsi berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin Prosentase (%)

Laki-laki 58%

Perempuan 42%

Sumber: PT. Media Tribun Yogya 2012

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa peminat Koran Tribun Jogja berdasarkan jenis kelamin, jenis kelamin laki-laki mempunyai prosentase terbanyak yaitu 58% dibandingkan dengan prosentase jenis kelamin perempuan sebanyak 42%. Table tersebut menunjukkan bahwa jenis kelamin leki-laki mempunyai minat beli paling tinggi dari pada jenis kelamin perempuan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Deskripsi Berdasarkan Usia Pembaca Usia Prosentase (%) 15 - 19 tahun 9 % 20 - 24 tahun 12 % 25 - 29 tahun 15 % 30 - 34 tahun 17 % 35 - 39 tahun 17 % 40 - 44 tahun 13 % 45 - 49 tahun 9 % 50 - 54 tahun 6 % >55 tahun 2 %

Sumber : PT. Media Tribun Yogya, 2012

Pada kriteria usia, pembaca terbesar terjadi pada usia 30-34 dan 35-39 tahun yaitu masing-masing sebesar 17 % diikuti kelompok usia 25-29 tahun sebesar 15 %. Kemudian 13 % pada kelompok usia 40-44 tahun, usia 20-24 tahun 12 %, usia 15-19 dan 45-49 tahun sebesar 9 %, usia 50-54 tahun sebesar 6 % dan pembaca dengan jumlah terkecil terjadi pada usia >55 tahun yaitu sebesar 2 %.

Tabel IV. 3

Deskripsi Berdasarkan Pekerjaan Pembaca Pekerjaan Prosentase (%) PNS 13 % Pegawai Swasta 25 % Wiraswasta 30 % Pelajar Mahasiswa 17 % Lainnya 12 % Tidak Menjawab 1 %

Sumber : PT. Media Tribun Yogya, 2012

Kriteria ke tiga dihitung berdasarkan jenis pekerjaan pembaca dan pembaca terbesar pada kelompok Wiraswasta yaitu 30 %, Pegawai Swasta 25 %, Pelajar Mahasiswa 17 %, PNS 13 %, Lainnya 12 % dan yang tidak mejawab 1 %.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Tabel IV. 4

Deskripsi Berdasarkan Pendidikan Pembaca Pendidikan Prosentase (%) Lulusan SD 1 % Lulusan SLTP 3 % Lulusan SMA 23 % Lulusan Diploma 21 % Sarjana S-1 47 % Pasca Sarjana 2 % Lainnya 2 % Tidak Menjawab 1 %

Sumber : PT. Media Tribun Yogya,2012

Kriteria yang ke dua yaitu berdasarkan pendidikan dengan pembaca tertinggi terjadi pada kelompok Sarjana S-1 sebesar 47 %, diikuti SMA 23 %. Kemudian 21 % pada kelompok Diploma, 3 % untuk kelompok pendidikan SLTP, kelompok Pasca Sarjana dan lainnya masing-masing 2 %. Dan pembaca yang tidak menjawab ada 1 %.

Tabel IV. 5

Deskripsi Berdasarkan pengeluaran pertahun Pengeluaran pertahun Prosentase (%)

>3.500.000 8% 2.502.000-3.500.000 11% 1.751.000-2.500.000 26% 1.251.000-1.750.000 26% 901.000-1.250.000 15% 601.000-900.000 9% <600.000 3%

Sumber: PT. Media Tribun Yogya 2012

Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa peminat Koran Tribun Jogja berdasarkan pengeluaran perbulan, prosentase tertinggi yaitu 1.750.000-2.500.000 dan 1.251.000-1.750.000 dengan prosentase sama-sama sebanyak 26%. Sedangkan pengeluaran >3.500.000 sebanyak 8%, untuk pengeluaran 2.502.000-3.500.000 sebanyak 11%, untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

pengeluaran 901.000-1.250.000 sebanyak 15%, untuk pengeluaran 601.000-900.000 sebanyak 9%, untuk pengeluaran <600.000 sebanyak 3%. Tabel tersebut menunjukan bahwa untuk pengeluaran perbulan 1.750.000-2.500.00 dan pengeluaran 1.251.000-1.750.000 mempunyai minat beli yang paling tinggi.

Tabel IV. 6

Deskripsi Bedasarkan Pembaca DIY Daerah sasaran Prosentase (%)

DIY 87,92 % Magelang 5,48 % Klaten 2,37 % Purworejo 1,27 % Surakarta 1,05 % Kodya Semarang 0,63 % Wonosobo 0,38 % Kabupaten Semarang 0,32 % Kebumen 0,19 % Salatiga 0,16 % Sukoharjo 0,16 % Temanggung 0,07 % Sumber : PT. Media Tribun Yogya, 2012

Segmen pasar yang dituju Tribun Jogja terbesar adalah pembaca daerah DIY 87,92 %, Magelang 5,48 %, Klaten 2,37 %, Purworejo 1,27 %, Surakarta 1,05 %, Kodya Semarang 0,63 %, Wonosobo 0,38 %, Kabupaten Semarang 0,32 %, Kebumen 0,19 %, Salatiga 0,16 %, Sukoharjo 0,16% dan Temanggung 0,07 %.

Tabel IV. 7

Deskripsi Berdasarkan Pembaca di Jawa Tengah Daerah sasaran Prosentase (%) Kota Jogja 60,4 %

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 39 Bantul 17,7 % Sleman 16,6 % Kulon Progo 2,8 % Gunung Kidul 2,5 %

Sumber : PT. Media Tribun Jogja, 2012

Segmen pasar di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang terbesar adalah Kota Jogja 60,4 %, Bantul 17 %, Sleman 16 %, Kulon Progo 2,8 %, Sragen 10%, dan Gunung Kidul 2,5 %.

b. Harga (Price)

Harga merupakan uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. PT. Media Tribun Yogya menetapkan harga jual produknya lebih murah dibanding pesaingnya dengan maksud agar bisa meraih pangsa pasar dalam persaingan bisnis media surat kabar di wilayah DIY dan Jateng. Harga yang ditetapkan pada produknya relatif lebih murah jika dibandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh pesaingnya.

Pada saat ini PT. Media Tribun Yogya menerapakan kebijakan penetapan harga jual produk Koran dengan menggunakan strategi penetrasi. Strategi penetrasi merupakan strategi penetapan harga awal yang rendah dengan tujuan untuk mencapai pasar masal secara cepat. Strategi penetrasi dilakukan oleh PT. Media Tribun Yogya dengan pertimbangan sebagai berikut :

- Koran Tribun Jogja merupakan produk baru untuk pasar bisnis media dalam wilayah DIY dan JATENG.

- Produk Koran Tribun Jogja diperkirakan menghadapi persaingan yang sangat kuat setelah diluncurkan kepasar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Koran yang dihasilkan oleh PT. Media Tribun Jogja terdiri dari 24 halaman. Dalam memproduksi satu ekslempar koran perusahaan membutuhkan biaya sebesar Rp1.550,-. Dengan rincian sebagai berikut:

biaya kertas dan tinta Rp1.000,- . biaya cetak Rp550,- + biaya total Rp1.550,-

Pada saat ini PT. Media Tribun Yogya untuk memproduksi satu ekslempar koran membutuhkan biaya sekitar Rp 1.550 dengan rincian Rp 1.000 untuk biaya kertas dan tinta serta Rp 550 untuk biaya cetak. Harga penjualan surat kabar Harian Pagi Tribun Jogja sendiri adalah sabasar Rp. 1000,-.untuk penjualan eceran, Rp 500,- penjualan ke agen dan Rp 28.000,- untuk berlangganan bulanan. Dengan kata lain, dalam produksinya Harian Pagi Tribun Jogja mengalami kerugian, namun untuk menutup semua kerugian biaya produksi yang telah dikeluarkan oleh perusahaan PT. Media Tribun Yogya menggambil kebijakan dengan subsidi silang. Subsidi silang adalah pembiayaan koran bersal dari keuntungan iklan untuk menutup kerugian produksi dan penjualan.

Dengan demikian, PT. Media Tribun Yogya sebenarnya selain memproduksi barang untuk dijual ke pasar sasaran, PT. Media Tribun Yogya juga berorientasi pada bisnis periklanan untuk memperoeh laba perusahaan. Berikut ini adalah tarif harga iklan pada PT. Media Tribun Yogya:

Tabel IV. 8 Tarif Iklan Reguler

No. Jenis Iklan Harga/mmk

1. Display FC* Rp 30.000,00 2. Display BW* Rp 17.500,00 3. Display Hal. 1 Rp 75.000,00 4. Iklan Kolom Rp 10.000,00 5. Iklan Baris Rp 5.500,00 6. Iklan Keluarga Rp 10.000,00

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

*Full Colour *Black and White

Tabel IV. 9 Tarif Iklan Online

No. Posisi Iklan Ukuran (Pixels) Harga (FrontPage)

1. TOP 1 980 x 80 Rp 5.000.000,00 2. TOP 2 600 x 80 Rp 4.500.000,00 3. TOP 3 640 x 80 Rp 2.000.000,00 4. Middle 1 640 x 80 Rp 1.750.000,00 5. Middle 2 305 x 250 Rp 1.000.000,00 6. Right 1 305 x 250 Rp 3.000.000,00 7. Right 2 305 x 250 Rp 1.750.000,00 8. Right 3 305 x 100 Rp 1.500.000,00 9. Right 4 305 x 100 Rp 1.000.000,00 10. Right 5 305 x 100 Rp 800.000,00 11. Bottom Local 980 x 80 Rp 4.750.000,00

Sumber: PT. Media Tribun Yogya, 2012 *Harga belum termasuk PPn 10%

Dampak strategi harga terhadap pemasaran produk adalah strategi harga yang digunakan yaitu strategi penetrasi dengan menutup biaya produksi dan penjualan dari keuntungan iklan. Sehingga harga jual lebih murah serta dapat meningkatkan volume penjualan.

c. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan salah satu bagian dalam pemasaran. Untuk memasarkan Tribun Jogja, dilakukan promosi melalui dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Dalam promosi langsung PT. Media Tribun Yogya membuka stand-stand dalam acara pameran atau event-event besar seperti Bazar Komputer, Seminar kewirausahaan yang diselenggarakan oleh beberapa kampus yang ada di yogyakarta. Selain itu juga menjalin kerjasama dengan POLRI wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam bentuk billboard yang dipasang di beberapa titik lampu merah untuk mendukung program mematuhi tata tertib lalu lintas pengguna jalan wilayah jogja. Promosi Tribun Jogja juga dilakukan dengan door to door oleh para SPG misalnya penawaran paket iklan dengan pemberian brosur di lokasi yang ditentukan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Promosi yang ke dua adalah promosi tidak langsung. Promosi ini dilakukan melalui jingle di radio yogyakarta seperti Radio Sonora FM.

Dampak promosi terhadap pemasaran produk yaitu dengan melakukan promosi secara langsung dan tidak langsung secara efektif diharapkan mampu meningkatkan penjualan Tribun Jogja. Dan Tribun Jogja mampu memberikan informasi sesuai kebutuhan pembacanya.

d. Saluran Distribusi (Place)

Distribusi merupakan cara yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan Tribun Jogja agar sampai kepada pembacanya. Fungsi kantor agen adalah mengambil alih sebagian tugas dari pusat salah satunya dalam hal distribusi.

Distribusi yang dilakukan PT. Media Tribun Yogya dalam menjual produk yang dihasilkan menggunakan distribusi tidak langsung. Teknik distribusi ini dilakukan agar produk yang dihasilkan cepat sampai di tangan konsumen, sehingga kebutuhan konsumen akan surat kabar cepat terpenuhi. Perusahaan harus memakai sistem distribusi yang tepat karena daerah yang dituju tidak hanya di Yogyakarta, tetapi sampai keluar ke daerah jawa tengah, sehingga distribusi harus dilakukan dengan efektif dan efisien agar tercipta pertukaran dan aktifitas produksi perusahaan menjadi lancar.

Distribusi tidak langsung ada tiga, yaitu :

1) Perwakilan-Pengecer-Konsumen.

Para pengecer membeli langsung surat kabar pada kantor perwakilan yang selanjutnya untuk dijual pada konsumen akhir.

2) Perwakilan-Agen-Konsumen.

Perantara agen mencari pelanggan dan kemudian mendistribusikan surat kabar pada pelanggan atau konsumen.

3) Perwakilan-Agen-Pengecer-

Konsumen.

Agen mendistribusikan koran Tribun Jogja pada sub agen/ Pengecer yang kemudian dijual kepada para konsumen.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Strategi pendistribusian produk yang dilakukan PT Media Tribun Yogya menggunakan 2 cara, antara lain:

a) Langganan (Jatah Berlangganan)

Jatah Berlangganan yaitu sejumlah eksemplar Koran yang dikirim oleh agen dan tidak ada kententuan untuk retur bagi pelanggan yang berlangganan.

b) Eceran (Jatah Konsiyasi)

Jatah Konsiyasi adalah sejumlah eksemplar Koran yang diorder oleh agen yang apabila tidak laku boleh dikembalikan. Ketentuan jumlah yang boleh diretur diatur oleh penerbit.

PT. Media Tribun Yogya mempunyai distributor disetiap wilayah peredarannya sehingga Harian Pagi Tribun Jogja mempunyai saluaran distribusi yang membantu dalam penjualan surat kabar Tribun Jogja. Distributor Harian Pagi Tribun Jogja meliputi:

a) Pedagang Khusus yaitu Pedagang surat kabar yang khusus menjual surat kabar Tribun Jogja.

b) Agen khusus yaitu Seorang penjual surat kabar Harian Pagi Tribun Jogja yang dikelola, diatur dan diangkat langsung sebagai agen penjualan surat kabar Tribun Jogja.

c) Agen multi yaitu Seorang penjual yang menjual berbagai macam majalah, surat kabar, tabloid, dan media cetak lainnya dari berbagai brand.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

d) Pengasong yaitu Penjual yang menjual surat kabar, majalah, tabloid, dan media cetak lainnya secara satuan (eceran) kepada pembeli surat kabar. e) Loper yaitu Seseorang yang pekerjaannya menjual atau

mengantar koran atau surat kabar ke rumah pelanggan.

Gambar IV. I

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Sumber: PT Media Tribun Yogya, 2012

Berdasarkan gambar skema saluran distribusi PT. Media Tribun Yogya di atas dapat dilihat bahwa saluran distribusi yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) Distribusi Langganan (Jatah Berlangganan) - Percetakan-Agen-Sub Agen-Loper-Pembaca. - Percetakan-Agen-Loper-Pembaca.

b) Distribusi Eceran (Jatah Konsiyasi)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

- Percetakan-Agen-Pengasong-Pembaca.

Keuntungan dari penggunaan saluran distribusi tidak langsung antara lain: 1) Penetrasi pasar cepat sehingga volume penjualan perusahaan meningkat.

Meningkatnya volume penjualan sekaligus dapat menghasilkan keuntungan yang besar bagi perusahaan.

2) Daya serap konsumen tinggi, sehingga secara tidak langsung berpengaruh terhadap peningkatan brand image perusahaan.

3) Pendekatan terhadap konsumen tiap-tiap wilayah lebih persuasif, karena konsumen berada dekat dengan penyalur. Jadi konsumen dapat datang secara langsung ke agen-agen tersebut tanpa harus datang ke perusahaan. 4) Perusahaan dapat memonitor penyalur per wilayah dengan jelas, selain itu

target penjualan per wilayah juga di monitor dengan cepat.

5) Perusahaan dari segi perusahaan pesaing dapat dengan cepat mendapatkan informasi tentang perusahaan pesaing dan sekaligus dapat memonitor perusahaan pesaing.

6) Program-program yang diadakan perusahaan secara keseluruhan dapat terealisasi pada setiap cabang.

7) Dapat menyelenggarakan event-event agar brand image perusahaan meningkat.

8) Kecepatan dan ketepatan pada setiap pelaksanaan sistem distribusi per wilayah dapat diwujudkan.

Dampak distribusi terhadap pemasaran produk yaitu semakin luas strategi distribusi yang digunakan maka saluran distribusi akan mampu meningkatkan volume penjualan karena Tribun Jogja dibaca banyak pembaca.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang diuraikan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara umum pemasaran koran pada PT. Media Tribun Yogya sudah baik,

karena telah mencapai target. Sekalipun demikian dalam distribusi pemasarannya mengalami kendala dari percetakan karena kerusakan mesin, sehingga terjadi keterlambatan pengiriman, dan pengasong atau loper koran yang sedang berhalangan seperti sedang sakit atau ada acara tertentu, juga mempengaruhi volume penjualan perusahaan.

2. Dalam memasarkan produknya, PT. Media Tribun Yogya menggunakan

pengembangan marketing mix yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan distribusi.

3. Dampak atau pengaruh marketing mix terhadap pemasaran produk yaitu produk

yang sesuai dengan permintaan konsumen, strategi promosi dan harga yang tepat serta distribusi yang luas akan dapat meningkatkan volume penjualan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

B. SARAN

Dari hasil pengamatan dan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Menambah atau mengganti mesin percetakan yang lebih baik agar tidak terjadi keterlambatan pengiriman dan dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan baik eceran maupun langganan.

2. Untuk mencegah keterlambatan pengiriman dari percetakan ke agen, waktu

pendistribusian dapat dilakukan lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga koran dapat sampai kepada para pelanggan atau pembaca tepat waktu.

Dalam dokumen VIFI NUR FITRIANA D1509092 (Halaman 52-65)

Dokumen terkait