• Tidak ada hasil yang ditemukan

Susunan Organisasi

Dalam dokumen ESTI NUR KHOIRIYYAH D1509033 (Halaman 36-56)

DESKRIPSI LOKASI

C. Susunan Organisasi

Didalam menjalankan operasionalnya, suatu perusahaan perlu mengadakan pengorganisasian yang baik agar masing-masing jabatan dapat melaksanakan tugas dan wewenang dengan sebaik-baiknya.. Adapun kegunaannya adalah untuk memenuhi status dan kedudukan pegawai dan membantu kelancaran jalanya pelaksanaan pekerjaan dan tanggung jawab terhadap orang-orang bawahanya, sehingga masing-masing karyawan dapat mengetahui dengan benar tugas-tugas yang dibebankan dan mereka mampu untuk menyelasaikan pekerjaan itu hingga selesai. Apabila perusahaan mempunyai pengorganisasian yg baik dalam memimpinnya, maka akan tercapai tujuan yang akan ditentukan.

Dalam suatu organisasi perlu adanya seorang pemimpin yang cakap serta mendalami sungguh-sungguh persoalan mengenai organisasi yang dipimpinya, karena seseorang yang cakap dan berpengalaman dalam suatu organisasi dapat mempengaruhi berkembang atau tidaknya perusahaan tersebut.

Untuk lebih jelasnya kiranya dapat dimengerti bahwa pada dasarnya organisasi merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Susunan organisasi di PT. Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD) merupakan suatu kebijakan yang dilakukan untuk kepentingan pencapaian tujuan yang ada. Adapun susunan organisasi PT. Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD) adalah :

1. Kepala Cabang / Branch Manager

Tugas dan wewenang kepala cabang adalah sebagai berikut :

a. Mengimplementasikan Visi dan Misi perusahaan cabang yang dipimpin.

b. Memastikan setiap perusahaan/bagian yang bekerja sebagaimana seharusnya, sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan.

commit to user

c. Menyusun strategi untuk pencapaian target yang diberikan oleh perusahaan.

d. Menyusun dan merencanakan program kerja tahunan.

e. Bertanggungjawab atas tercapainya total penjualan dan laba sesuai pertumbuhan dan jumlah yang ditargetkan oleh perusahaan.

f. Bertanggungjawab atas asset cabang. g. Melaksanakan administrasi personalia.

h. Menciptakan dan menjaga suasana yang kondusif dan harmonisasi hubungan kerja diantara seluruh karyawan yang ada dikantor cabang.

2. Supervisor Penjualan

Tugas dan wewenang Supervisor Penjualan adalah sebagai berikut: a. Menyusun program kegiatan Sub Bagian Kepegawaian berdasarkan

hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku serta sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

b. Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan penjualan pada kepala Pasar Besar Farmasi (PBF).

d. Mengkoordinir salesman dan menentukan target salesman, baik target pencapaian omset maupun jumlah kunjungan tiap hari.

e. Melaksanakan supervisi kunjungan ke pelanggan.

f. Memantau suplay barang yang dipesan oleh pelanggan utamanya yang berdasarkan (Surat Perintah Kerja) SPK.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

3. Supervisor Logistik

a. Melakukan order barang

Dalam hal ini, seorang logistik harus mempunyai daftar-daftar supplier barang yang dibutuhkan oleh perusahan untuk menunjang produksi. Seorang logistik juga harus sering berkoordinasi dengan koordinator produksi dan pihak supplier supaya kebutuhan logistik barang tetap pada porsinya. Order barang bisa dilakukan via email, telepon, atau fax. tapi sebelumnya kita menghubungi pihak supplier bahwa kita akan melakukan order. Dalam negoisasi dengan supplier, tekankan jiwa bahwa pihak yang mengorder adalah raja sehingga seorang pekerja logistik harus tegas khususnya dalam memastikan kapan barang datang.

b. Menerima barang

Setelah melakukan order, pastikan barang datang tepat waktu sesuai dengan perjanjian. Ketika barang sudah datang, maka seorang logistik lah yang menandatangani struk penerimaan barang. Setelah itu, pastikan barang yang diterima dalam keadaan baik dan jumlah yang dikirim sesuai dengan yang di order.

c. Invoice

Invoice merupakan penagihan, setelah faktur penjulan kita terima, masukkan semua dalam data faktur penangihan. Setelah semuanya selesai dilakukan, menyerahkan penagihan tersebut ke bagian staf keuangan untuk membayarnya.

d. Distribusi

Setelah semua selesai dan sudah pasti bahwa barang yang sudah sesuai dengan order, maka tugas selanjutnya adalah mendistribusikan barang-barang tersebut ke bagian-bagian produksi yang memerlukan.

commit to user e. Controlling

Setelah didistribusikan bukan berarti tugas seorang logistik selesai, seorang logistik masih harus memonitoring dan mengontrol bahwa barang tersebut digunakan dengan sewajarnya.

4. Asman Distribusi

Kepala Sub Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan di bidang kelembagaan dan analisis jabatan.

Uraian tugas sebagaimana dimaksud diatas, sebagai berikut :

a. Menyusun program kegiatan Sub Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku serta sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

b. Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Supervisor Transito Out

a. Menerima surat pesanan (SP) dari Asman Distribusi dan memeriksa ketersediaan barang, membuat Surat Kirim Barang (SKB) rangkap 3, menyiapkan barang, memeriksa kesesuaian antara barang dengan Surat Kirim Barang (SKB) dan menandatangani Surat Kirim Barang (SKB).

b. Menyerahkan barang kepada pengantar barang dan meminta bukti penerimaan barang oleh pengantar dan ditanda tangani.

c. Mengarsipkan Surat Kirim Barang (SKB-3).

d. Mencocokan dengan Surat Kirim Barang (SKB-3), bila cocok maka menyerahkan Surat Kirim Barang (SKB-3).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

6. Supervisor TU

Tugas dan wewenang Supervisor TU adalah sebagai berikut:

a. Membuat laporan hutang dan piutang dagang.

b. Memeriksa bukti penerimaan dan pengeluaran kas atau bank.

c. Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan tata usaha pada kepala Pasar Besar Farmasi (PBF).

d. Memeriksa kebenaran buku penjualan, buku pembelian dan jurnal umumnya.

e. Membuat debet nota atas biaya beban kantor pusat.

7. Administrasi Inkaso

Tugas dan wewenang Administrasi Inkaso adalah sebagai berikut :

a. Menyampaikan masukan dan usulan pada kasi TU dan kepala Pasar Besar Farmasi (PBF).

b. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh kasi TU dan kepala Pasar Besar Farmasi (PBF).

c. Memberikan masukan tentang pelanggan yang sulit ditagih dan membuat daftar hitam atau blacklist agar tidak dilayani.

d. Bertanggungjawab (menerima dan menyimpan) alat tagih dari kepala PBF sesuai dengan kreasi faktur.

8. Administrasi Pembelian

Tugas dan wewenang Administrasi Pembelian adalah sebagai berikut :

a. Mengecek barang yang datang dan mencocokan dengan pesanan mengenai item, jumlah, harga dan diskon.

b. Mencetak laporan pembelian tiap akhir minggu.

c. Mengerjakan pengadaan barang dagang, baik rutin maupun non rutin baik intern maupun ekstern.

d. Mengentri pembelian berdasarkan copy faktur/SPB/TT yang telah diakui penerimanya oleh gudang.

commit to user 9. Administrasi Personalia dan Kasir

Tugas dan wewenang Administrasi personalia dan kasir adalah sebagai berikut :

a. Bertanggungjawab atas penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan uang.

b. Bersama TU merencanakan pengeluaran uang sesuai cash budget.

10.Administrasi Pajak

Tugas dan wewenang Administrasi Pajak adalah sebagai berikut:

a. Membuat laporan pajak.

b. Mengecek barang yang datang.

c. Menandatangani faktur pajak untuk setiap faktur yang terbit.

d. Setiap hari memeriksa buku penjualan dengan faktur pajak yang terbit.

e. Meneruskan faktur pajak pada inkaso untuk dimintakan tanda tangan pada pelanggan sebelum diperhitungkan dengan tagihanya.

11.Kepala Gudang

Tugas dan wewenang Kepala Gudang adalah sebagai berikut :

a. Bertanggungjawab atas penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang di gudang.

b. Mengeluarkan barang berdasarkan faktur yang diterbitkan operator dengan memperhatikan nomor urut tercetak atau pengganti yang diparaf oleh bagian penjualan.

c. Memberikan masukan pada petugas pembelian mengenai barang yang sudah berkurang atau kosong.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

12.Fakturis

Tugas Fakturis adalah sebagai berikut :

a. Menerima pesanan via telepon.

b. Membuat faktur berdasarkan konsep pesanan dari salesman atau dari petugas penjualan tender atau instansi dan selanjutnya menyerahkan pada PJ Gudang.

c. Mengentri dan mencetak faktur komersial dan faktur pajak.

d. Membuat laporan per periode dan perdebitur atau produk.

13.Salesman

Tugas Salesman adalah sebagai berikut:

a. Mengadakan pembinaan pelanggan dan mencari order.

b. Membuat rencana kunjungan dengan koordinasi dengan bagian penjualan.

c. Membantu pengiriman barang bila ada pesanan CITO (Pesanan yang harus segra diantar).

d. Memberian masukan mengenai kondisi dan potensi pasar serta kegiatan competitor.

e. Bertanggungjawab pada kendaraan inventaris kantor yang digunakan.

14.Pengirim Barang

Tugas dan wewenang Pengirim Barang adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan pengiriman barang baik dalam kota maupun luar kota.

b. Membantu kegiatan gudang bila diperlukan oleh PJ Gudang.

c. menyerahkan barang ke cabang dengan tanda bukti penerimaan barang dengan menandatangani Surat Kirim Barang (SKB).

commit to user

31 BAB IV PEMBAHASAN

A. Prosedur Distribusi Barang di PT. Kimia Farma Trading and

Distribution yang mengacu pada SOP (Standart Operating Procedure)

Hasil pengamatan penulis mengenai Prosedur Distribusi Barang di PT. Kimia Farma Trading and Distribution adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan Faktur

Dalam tahap menyiapkan faktur, bagian fakturis mendata SP (Surat Pesanan) terlebih dahulu. Pendataan SP (Surat Pesanan) dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :

a. Pemesanan Produk Melalui Salesman

Salesman mendatangi outlet-outlet atau apotek-apotek yang berada di wilayah Surakarta dan luar Surakarta, kemudian Salesman menawarkan produk-produk yang ada di PT. Kimia Farma Trading and Distribution. Setelah pelanggan/konsumen menyetujui untuk membeli dan memesan barang tersebut, maka salesman mencatat SP (Surat Pesanan) dan langsung dikirimkan ke kantor cabang PT. Kimia Farma Trading and Distribution.

b. Pemesanan Produk Secara Langsung

Pelanggan atau konsumen datang langsung ke kantor cabang PT. Kimia Farma Trading and Distribution untuk memesan atau membeli barang yang diinginkan. Pelanggan menyerahkan SP (Surat Pesanan) yang nantinya akan dibuat faktur oleh bagian fakturis.

c. Pemesanan Produk Melalui Telepon

Pelanggan atau konsumen memesan barang dengan cara menghubungi kantor cabang PT. Kimia Farma Trading and Distribution melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

telepon, kemudian barang yang dipesan oleh pelanggan atau konsumen tersebut dicatat oleh bagian fakturis yang nantinya akan dibuat faktur.

Setelah SP (Surat Pesanan) didapat, maka bagian fakturis memberikan SO (Sales Order) atau nomor urut faktur kemudian di entry (memasukan nama barang yang sudah dipesan oleh pelanggan ke dalam komputer). Setelah itu sebelum faktur dicetak, bagian fakturis memposting/menyimpan data terlebih dahulu, setelah selesai diposting lalu faktur trsebut dicetak rangkap 5 (lima), yaitu:

Lembar 1 dan 2 : faktur asli, untuk penagih atau inkaso Lembar 3 : copy faktur, untuk arsip gudang

Lembar 4 dan 5 : copy faktur, untuk pelanggan atau konsumen

Kelima faktur tersebut dijadikan satu dan diberi stample PT. Kimia Farma Trading and Distribution, kemudian kelima faktur tersebut diserahkan ke bagian logistik atau gudang. Setelah itu kepala gudang memberikan tanda tangan guna untuk pengambilan barang yang ada di dalam gudang PT. Kimia Farma Trading and Distribution.

Dalam pengamatan yang dilakukan oleh penulis, pada tahap penyiapan faktur ini bagian fakturis sering mengalami salah pengetikan dalam mencetak faktur. Misalnya, pelanggan memesan obat jenis Piroksikam 10mg, tetapi fakturis mengalami salah pengetikan menjadi Piroksikam 20mg. Tetapi masalah ini tidak terlalu berpengaruh dalam proses pendistribusian barang di PT. Kimia Farma Trading and Distribution, sebab fakturis langsung melakukan pengetikan ulang pada faktur tersebut. Biasanya setelah faktur selesai dicetak bagian fakturis langsung meneliti faktur tersebut, apakah faktur tersebut sudah benar atau belum. Dan selama penulis magang di PT. Kimia Farma Trading and Distribution penulis belum pernah menemui adanya faktur yang salah pengetikan masuk sampai ke gudang.

commit to user 2. Menyiapkan Barang

Setelah faktur mendapat tanda tangan dan telah disetujui oleh kepala gudang, maka petugas gudang mengambil barang pesanan tersebut sesuai dengan jumlah dan nomor batch yang tertera didalam faktur. Dalam proses penyiapan barang, petugas gudang mengambil barang-barang yang ada di dalam gudang dengan menggunakan sebuah keranjang yang digunakan sebagai wadah untuk membawa barang tersebut. Setelah itu, petugas gudang memulai dengan melakukan pemotongan atau pengambilan barang. Pemotongan barang adalah proses dimana petugas gudang mengambil barang yang terdapat di rak masing-masing obat sesuai dengan isi faktur, lalu mencatat nama outlet atau apotek, alamat, tanggal, stok barang, jumlah barang serta tanda tangan oleh petugas gudang yang melakukan pemotongan barang tersebut ke dalam kartu APG (Administrasi Persediaan Gudang) yang telah disediakan. Biasanya kartu APG (Administrasi Persediaan Gudang) tersebut diletakan diatas rak obat. Masing-masing jenis obat memiliki kartu APG (Administrasi Persediaan Gudang) sendiri-sendiri.

Dalam tahap penyiapan barang ini, petugas gudang harus berhati-hati dalam memindahkan barang-barang tersebut kedalam keranjang, sebab sebagian besar barang yang terdapat di gudang milik PT. Kimia Farma Trading and Distribution bersifat injeksi, yaitu barang mudah pecah dan rusak. Setelah pengambilan atau penyiapan barang ini selesai, selanjutnya barang tersebut diletakkan ke sebuah meja besar untuk kemudian dilakukan pengecekan oleh petugas.

3. Mencocokkan Faktur Dengan Fisik Barang

Barang yang sudah disiapkan oleh petugas gudang kemudian di cek dan dicocokkan sesuai faktur sebelum dilakukan pengepakan atau pengemasan. Barang tersebut di cek atau diteliti satu persatu, apakah barang tersebut sudah sesuai dengan isi faktur atau belum. Apabila barang tersebut belum cocok dan masih terdapat suatu kesalahan, maka petugas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

gudang yang melakukan pemotongan atas barang tersebut dimintai oleh petugas bagian pengecekan barang untuk menukarnya kembali kedalam gudang. Misalnya, di dalam faktur tertera Amoxilin 500mg, tetapi petugas gudang yang melakukan pemotongan barang tersebut salah mengambil Amoxilin 250mg, maka petugas gudang yang melakukan pemotongan barang tersebut harus menukarnya kembali kedalam gudang sesuai dengan apa yang tertera di dalam faktur. Setelah faktur sudah sesuai dengan fisik barang maka petugas gudang melakukan pengepakan/pengemasan.

Didalam proses pengepakan, apabila barang yang dipesan oleh pelanggan atau konsumen tidak terlalu banyak maka pengepakan dilakukan dengan menggunakan kantong plastik. Petugas memasukkan barang tersebut ke dalam kantong plastik satu persatu dan ditata rapi. Tetapi apabila barang yang dipesan oleh pelanggan atau konsumen dalam jumlah yang banyak, maka pengepakan barang dilakukan dengan menggunakan kardus. Petugas gudang memasukkan barang-barang tersebut kedalam kardus satu persatu dan ditata rapi agar kemasan barang tidak rusak. Setelah pengepakan atau pengemasan selesai, kelima faktur diletakan diatas barang yang sudah di kemas tersebut kemudian dikirimkan kepada pelanggan dan dituliskan nama masing-masing apotek. Agar pada saat pengiriman barang, barang tidak tertukar dengan apotek lain. Sebelum pengiriman barang dilakukan, faktur tersebut dicatat terlebih dahulu ke dalam buku ekspedisi atau buku pengiriman barang oleh bagian pengantar barang.

Setelah pencatatan faktur kedalam buku ekspedisi selesai, barang tersebut dimasukkan kedalam mobil box pengantar barang milik PT. Kimia Farma Trading and Distribution untuk kemudian dikirim sesuai dengan alamat yang tertera didalam faktur.

Dalam pengamatan penulis pada saat magang di PT. Kimia Farma Trading and Distribution, pada tahap ini tidak pernah terjadi kendala atau hambatan. Tetapi, menurut narasumber yakni Sdr Muladi mengatakan bahwa dulu pernah tejadi kesalahan dalam mencocokan faktur dengan fisik

commit to user

barang hingga barang yang salah tersebut sampai ke tangan pelangggan atau konsumen. Lalu pihak PT. Kimia Farma Trading and Distribution memberikan solusi dengan cara meretur barang.

4. Tanda Terima Ekspedisi

Setelah pengiriman barang sampai ke tangan pelanggan atau konsumen, selanjutnya pelanggan menandatangani kelima faktur tersebut guna sebagai tanda bukti bahwa barang tersebut sudah benar-benar sampai dan telah diterima oleh pelanggan. lembar faktur 4 dan 5 diserahkan kepada pelanggan atau konsumen, sedangkan lembar faktur ke 1, 2 dan 3 dikembalikan lagi ke gudang PT. Kimia Farma Trading and Distribution. Setelah pengiriman barang tersebut dinyatakan selesai, maka petugas pengantar barang kembali lagi ke gudang PT. Kimia Farma Trading and Distribution dan kemudian faktur 1,2 dan 3 diserahkan kepada bagian administrasi gudang. Bagian administrasi gudang memilah dan mengurutkan faktur sesuai dengan nomor faktur dan tanggal faktur.

Kendala yang dihadapi oleh PT. kimia Farma Trading and Distribution setelah pengiriman barang sampai ketangan pelanggan adalah pengiriman barang tidak tepat waktu. Hal itu dikarenakan tempat yang dijangkau cukup jauh dan jumlah armada serta tenaga pengantar barang sangat terbatas. Dan kendala yang dihadapi disini adalah jika kendaraan mengalami kerusakan, maka pengiriman barang akan terlambat sampai ketangan kosumen. Jika pihak konsumen tersebut adalah rumah sakit, biasanya pada bagian penerimaan barang di rumah sakit tutup sekitar pukul 14:00 WIB. Sehingga barang tidak jadi dikirim dan akan dibawa lagi ke gudang PT. Kimia Farma Trdading and Distribution dan hari berikutnya akan dikirim kembali.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

5. Proses Inkaso

Proses inkaso adalah dimana dalam pembayaran tagihan ini telah dinyatakan lunas oleh PT. Kimia Farma Trading and Distribution. Setelah itu, faktur 1, 2 dan 3 diserahkan kepada bagian inkaso. Lembar faktur 1 dan 2 disimpan oleh bagian inkaso dan lembar faktur 3 disimpan sebagai arsip gudang.

Dalam pembayaran tagihan ini, PT. Kimia Farma Trading and Distribution memberikan jangka waktu pembayaran kredit selama 28 hari untuk barang rutin atau barang regular. Jika sudah jatuh tempo maka penagih akan melakukan tagihan kepada pihak yang bersangkutan. Tetapi dengan pembayaran secara kredit, seringkali pelanggan terlambat membayar tagihan tersebut. Sehingga menyebabkan pelayanan penjualan untuk pelanggan yang terlambat membayar terpaksa diberhentikan dan pelanggan tidak bisa memesan atau order barang dibulan berikutnya serta tidak akan dilayani sebelum tagihan-tagihan tersebut dilunasi. Untuk barang jenis narkotika dan psikotropika, pembayaran harus dilakukan secara tunai. Jika barang sudah diantar ke pelanggan dan pelanggan tidak membayar secara tunai, maka barang tersebut akan dikembalikan lagi ke gudang dan tidak akan dikirim kembali.

6. Proses claim

Proses claim dilakukan jika barang yang telah dikirim kepada pelanggan masih terdapat suatu kesalahan dan tidak sesuai dengan isi faktur atau permintaan pelanggan. PT. Kimia Farma Trading and Distribution bersedia mengganti barang tersebut dengan cara meretur barang.

Misalnya, pelanggan memesan vice rasa strawberry 3box, tetapi barang yang dikirim adalah vicee rasa anggur 3box. Maka, bagian pengantar barang akan membawa barang yang salah tersebut kembali ke gudang dan melaporkannya kepada kepala gudang. Setelah itu hari berikutnya barang akan dikirim lagi kepada pelanggan sesuai permintaan.

commit to user

Beberapa fasilitas yang diberikan oleh PT. Kimia Farma Trading and Distribution setelah barang sampai ketangan pelanggan atau konsumen, yaitu: a. Apabila dalam pengiriman barang dan kemasan barang tersebut

mengalami kerusakan, maka pihak PT. Kimia Farma Trading and Distribution bersedia mengganti barang tersebut dengan barang yang baru.

b. Jika barang yang diterima oleh pelanggan tanggal kadaluwarsanya akan berakhir, maka PT. Kimia Farma Trading and Distribution akan bersedia mengganti barang tersebut dengan yang baru dan tanggal kadaluwarsanya masih panjang. Dengan catatan, harus melaporkan hal itu kepada PT. Kimia Farma Trading and Distribution 6 bulan sebelum tanggal kadaluwarsa.

c. Jika barang yang dikirim tidak sesuai dengan isi faktur atau permintaan konsumen, maka PT. Kimia Farma Trading and Distribution bersedia mengganti barang tersebut dengan cara meretur barang.

Misalnya: pelanggan memesan sangobion 2 box, tetapi barang yang dikirim adalah enervon C 2box, maka bagian pengantar barang tersebut akan membawa barang yang salah tersebut kembali ke gudang dan melaporkannya kepada kepala gudang, setelah itu hari berikutnya barang akan dikirim lagi kepada pelanggan.

d. Pelanggan dapat mengajukan penolakan jika barang yang dikirim tidak sesuai dengan permintaan pelanggan. Misalnya, barang yang dikirim tidak sesuai dengan kuantitas/jumlah tidak sesuai dengan spesifikasi dan barang tidak berfungsi.

e. Dalam sistem pembayaran, PT. Kimia Farma Trading and Distribution menggunakan sistem pembayaran secara tunai dan kredit, jatuh tempo untuk pembayaran secara kredit adalah 28 hari untuk barang rutin atau regular. namun untuk obat jenis narkotika dan psikotropika pembayaran yang dilakukan harus secara tunai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

B. DIAGRAM ALIR PROSEDUR DISTRIBUSI BARANG

Untuk lebih jelasnya, prosedur distribusi barang di PT. Kimia Farma Trading and Distribution dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini.

commit to user

Prosedur Distribusi Cabang ke Pelanggan Gambar 2.1

Diagram Alir

Supervisor Penjualan Supervisor Logistik Pengantar Barang Pelanggan

Mulai Faktur 1,2,3,4,5 Faktur 1,2,3,4,5 Menyiapkan barang Mencatat kartu APG dari buku

ekspedisi pengiriman barang

Mencocokkan faktur dengan fisik

barang Barang Faktur 1,2,3,4,5 Barang Faktur 1,2,3,4,5 Tanda terima ekspedisi Barang Faktur 1,2,3,4,5 Faktur 1,2,3,4,5 Barang Faktur 1,2,3,4,5 Faktur 3 Faktur 1,2,3 Proses inkaso Proses claim Selesai Y T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

C. Hambatan yang dihadapi oleh PT. Kimia Farma Trading and

Distribution dalam pendistribusian barang

Hasil pengamatan penulis mengenai kendala yang dihadapi oleh PT. Kimia Farma Trading and Distribution pada saat pendistribusian barang

Dalam dokumen ESTI NUR KHOIRIYYAH D1509033 (Halaman 36-56)

Dokumen terkait