• Tidak ada hasil yang ditemukan

Swept Cut

Dalam dokumen Modul SolidWorks 2009 MODUL 2015.pdf (Halaman 30-41)

Revolve 1 dan Revolve 2

4. Swept Cut

Gambar 4.26. Preview dari proses Swept

4. Swept Cut

Swept Cut adalah suatu fitur yang berfungsi untuk memotong atau menghilangkan material dari sebuah Part dengan cara yang sama pada Swept Boss/Base. Untuk Gambar 4.27. Contoh Part dari

proses Swept Cut

Gambar 4.28. Part bentuk segiemapat dan dimensinya.

menggunakan fitur ini, klik Insert>Cut>Swept. Berikut ini akan dipraktekkan cara penggunaan fitur Swept Cut dalam pembuatan suatu Part seperti pada gambar 4.27.

Langkah-langkah pembuatan Part tersebut di atas adalah sebagai berikut: a. Buat Part segiempat seperti pada gambar 4.28.

b. Buat sketsa di Front Face dengan cara klik Sketch , lalu pilih Front Face, kemudian ubah orientasi tampilan ke Front View. Setelah itu gambarkan sketsa yang fully defined seperti pada gambar 4.29.

Gambar 4.29. Gambar sketsa Swept Cut Profile yang Fully Defined di Front Face.

Gambar 4.30. Swept Path pada Top Face

c. Buat Path Sketsa

Setelah selesai membuat sketsa untuk Swept Cut Profile (langkah b di atas), maka selanjutnya buat Path untuk Swept Cut dengan cara buka sketsa di Top Face, dan klik Convert Entities maka secara otomatis Sisi Top Face akan menjadi sketsa yang baru, lihat gambar 4.30.

d. Klik Swept Cut dari Feature Command Manager kemudian pilih Sketch Profile sebagai Profile, dan Sketch Path sebagai lintasannya maka secara otomatis akan terlihat tampilan preview dari Swept Cut seperti terlihat pada gambar 4.31. Setelah itu klik OK untuk menjalankan perintah Swept Cut.

5. Loft

Loft adalah suatu fitur yang digunakan dalam pembuatan suatu Part dengan cara mentransisikan profile. Fitur ini bisa berupa Boss maupun Cut. Untuk membuat sebuah Loft dibutuhkan minimal dua profil sketsa. Untuk menggunakan fitur ini, klik

Insert>Boss>Base>Loft, atau dapat juga dengan cara klik Loft icon dari Feature Command Manager.

Gambar 4.32. Part Botol

Gambar 4.33. Sketsa di Top Plane

Sekarang praktikan akan mempraktekkan penggunaan fitur Loft ini. Sebagai contoh akan dibuat Part Botol seperti gambar 4.32, dengan proses pembuatannya sebagai berikut :

a. Buka sebuah dokumen Part baru

b. Buat sketsa di Top Plane dengan bentuk dan ukuran seperti pada gambar 4.33. c. Buat sebuah Plane-1 di atas Top Plane dengan jarak 50mm, kemudian buat sketsa baru pada Plane-1 tersebut, dimana bentuk dan ukuran sketsa adalah seperti pada gambar 4.34.

Gambar 4.34. Sketsa pada Plane-1

Gambar 4.35. Pembuatan sketsa pada

Plane-2 dengan metode Convert Entities

d. Buat Plane-2 dengan jarak 50mm di atas Plane-1.

e. Buka sketsa di Plane-2 kemudian pilih Sketch1 dan klik Convert Entities dari Sketch Command Manager, lebih detail lihat gambar 4.35.

f. Buat Plane-3 dengan jarak 25mm di atas Plane-2.

g. Buat lingkaran dengan diameter 25mm di atas Plane-3, lihat gambar 4.36.

Gambar 4.36. Profil lingkaran pada

Plane-3 Gambar 4.37. Preview dari proses Loft

h. Klik kanan Plane-1, lalu pilih Hide . Lakukan hal yang sama untuk

Plane-2 dan Plane-3.

i. Klik Lofted Boss/Base dari Feature Command Manager lalu akan muncul kotak dialog. Selanjutnya klik kotak dialog Profiles, lalu pilih sketch1,

sketch2, sketch3, dan sketch4 secara berurutan, lebihnya lihat preview dari proses Loft seperti pada gambar 4.37. Setelah itu klik OK untuk menjalankan perintah Loft.

j. Buat sketsa di Bottom Face dari hasil proses Loft, lalu pilih face tersebut dan pilih Convert Entities untuk mengkonversi sisi dari face menjadi sketsa baru.

k. Berikan Extruded pada sketsa yang sudah dibuat di atas dengan cara mengklik Extruded Boss/Base, lalu berikan nilai 10mm pada depth dan klik OK untuk menjalankan perintah Extruded, lebih jelas lihat gambar 4.38.

Gambar 4.38. Preview proses Extruded pada bottom face

Gambar 4.39. Preview proses Extruded pada Top Face

Gambar 4.40. Pemberian Fillet pada leher botol

Gambar 4.41. Pemberian Shell dengan ketebalan dinding 0.5mm

l. Buat sketsa di Top Face Loft, kemudian pilih permukaan tersebut, dan klik Convert Entities untuk mengkonversi sisi dari Top Face, kemudian berikan Extrude pada sketsa yang sudah dibuat dengan depth 20mm, lebih jelasnya lihat gambar 4.39.

m. Berikan Fillet dengan radius 5mm pada bagian leher botol, jelasnya lihat gambar 4.40.

n. Berikan Shell dengan ketebalan 0.5mm dengan menghapus permukaan bagian atas leher botol, jelasnya lihat gambar 4.41.

7. Pattern

Pattern adalah fitur yang digunakan untuk memperbanyak suatu fitur dengan jumlah dan jarak tertentu. Pada AutoCad dikenal dengan istilah Array.

Jenis-jenis Pattern

1. Linear Pattern: untuk memperbanyak fitur secara linear, baik dalam satu maupun dua arah, dengan jarak tertentu.

2. Circular Pattern: untuk memperbanyak fitur secara circular dengan jarak (angle) yang sama dari pusat (Axis).

3. Table Driven Pattern: untuk memperbanyak fitur berdasarkan tabel XY dari sebuah sistem koordinat.

4. Sketch Driven Pattern: untuk memperbanyak fitur berdasarkan point yang ada pada sketsa.

Linear Pattern

Langkah-langkah untuk menggunakan linear pattern adalah sebagai berikut :

a. Buat Part seperti pada gambar 4.42 dan beri nama Linear Pattern. Pada Part tersebut terdapat bentukan sheet yang berlubang. Lubang itulah yang nantinya akan kita patternkan.

b. Klik Insert>Pattern/Mirror>Linear Pattern, atau dapat juga dengan mengklik

Linear Pattern yang ada pada fitur Command Manager. Selanjutnya pilih tepian Part, pada Direction 1 beri nilai 2 untuk spacing dan 3 untuk Number of Intances, lihat gambar 4.43.

Gambar 4.43 Linear Pattern untuk Direction 1 c. Direction 2

Expand Direction 2, dan pilih tepian yang lain. Selanjutnya atur nilai spacing dengan 1in, dan 3 untuk Number of Intances, seperti gambar berikut:

d. Klik bagian dalam Kotak Features untuk membuat Pattern, dan selanjutnya buka komponen (part) tree, pilih Cut Extrude 1, lihat gambar 4.44.

Gambar 4.44. Feature untuk membuat Pattern

e. Untuk mengakhiri perintah Pattern, klik OK. Selanjutnya masukkan Pattern ke Part yang telah kita buat.

Gambar 4.45 Bentuk akhir komponen linear pattern f. Simpan, lalu tutup Part yang telah selesai kita kerjakan.

Circular Pattern

Circular Pattern biasa digunakan pada Part silindris. Langkah-langkah untuk menggunakan linear pattern adalah sebagai berikut :

a. Buat komponen atau Part seperti terlihat pada gambar 4.46. b. Pattern Axis

Untuk membuat Circular Pattern, dibutuhkan pattern axis yang berfungsi sebagai referensi untuk mem-patternkan. Langkah-langkah yang dilakukan adalah klik Insert>Pattern/Mirror>Circular Pattern, atau bisa dengan klik pattern flyout tool yang terdapat pada fitur Command Manager, lalu klik Circular Pattern . Klik Pattern Axis, kemudian pilih permukaan luar circular dari Part yang ada, seperti pada gambar berikut.

Gambar 4.47 Circular Pattern Property Manager c. Setting Circular Pattern

Klik Features to Pattern, dan pilih dua fitur yang akan dipatternkan, yaitu Extrude1 (Spoke), dan Cut-Revolved1 (Nut Hole). Selanjutnya klik Equal Spacing dan masukkan nilai 5 pada jumlah instances. Pastikan A bernilai 360o (lihat gambar 4.47), dan selanjutnya klik OK.

BAB V

Pemodelan Perakitan Komponen

Dalam bab ini akan dipejari cara membangun suatu perakitan (assembly). Suatu perakitan adalahsebuah kombinasi dari dua atau lebih komponen (part) pada satu dokumen SolidWorks.

Bab ini akan mendiskusikan cara-cara untuk :

1. Menambahkan komponen-komponen pada sebuah perakitan;

2. Menentukan hubungan antar komponen (mating relation) pada perakitan yang disebut “Mate” sehingga setiap komponen akan terakit sesuai dengan rancangan. Hubungan antar komponen ini meliputi :

- Concident - Concentric - Parallel

3. Pengujian hubungan-hubungan hasil “Mate” 4. Editing “Mate”

Untuk memahami lebih jelas tentang perakitan, berikut ini akan diberikan suatu contoh kasus bagaimana cara merakit beberapa komponen atau part menjadi suatu produk Machine Vise. Ilustrasi dari beberapa komponen machine vise yang dibutuhkan dapat dilihat pada gambar 4.1.

Dalam modul ini untuk merakit machine vise, komponen-komponen atau part penyusunnya terlebh dahulu digambar sesuai bentuk dan dimensi yang diberikan. Berikut ini detail bentuk dan dimensi komponen yang harus digambar, yaitu :

1. Komponen Base

Bentuk dan dimensi part base yang akan digambar dapat dilihat pada gambar 5.2

2. Komponen Sliding Jaw

Bentuk dan dimensi part Sliding Jaw yang akan digambar dapat dilihat pada gambar 5.3

3. Komponen Vise Screw

Bentuk dan dimensi part Vise Screw yang akan digambar dapat dilihat pada gambar 5.4

4. Komponen handle Rod

Bentuk dan dimensi part handle rod yang akan digambar dapat dilihat pada gambar 5.5

5. Komponen Handle Ball

Bentuk dan dimensi part Handle Ball yang akan digambar dapat dilihat pada gambar 5.6

6. Komponen Jaw Plate

Bentuk dan dimensi part Jaw Plate yang akan digambar dapat dilihat pada gambar 5.7

Setelah semua komponen tersebut selesai digambar, maka langkah selanjutnya adalah merakit komponen-komponen tersebut. Langkah-langkah proses perakitan beberapa komponen itu adalah dijelaskan sebagai berikut:

Dalam dokumen Modul SolidWorks 2009 MODUL 2015.pdf (Halaman 30-41)

Dokumen terkait