• Tidak ada hasil yang ditemukan

Syarat dan Ketentuan Kredit Usaha Rakyat

Dalam dokumen PRESTASI ARUM MAHMUDAH F3308163 (Halaman 50-97)

BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Sistem Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada PT Bank

1. Syarat dan Ketentuan Kredit Usaha Rakyat

commit to user

1) Surat permohonan yang ditandatangani pemohon.

2) Identitas diri (KTP pemohon & pasangan, KK, surat nikah / cerai)

3) NPWP.

4) Surat ijin Usaha (SIUP, TDP, atau apabila mikro kurang dari Rp 50 juta keterangan kelurahan atau paguyuban).

5) Laporan keuangan atau minimal catatan keuangan usaha.

6) Rincian peruntukan kredit.

7) Foto copy jaminan (sertifikat atau BPKB atas nama pemohon atau

pasangan).

8) Pemohon belum pernah mendapatkan fasilitas kredit dari lembaga

keuangan (Bank, BPR, BKK, leasing).

b. Ketentuan KUR

1) Usaha layak tetapi tidak bankable yang berciri jaminan kurang dan atau persyaratan administrasi kurang/tidak lengkap

2) Maksimal kredit Rp. 500.000.000,-

3) Suku bunga 14 % efektif

4) Usaha sudah berjalan minimal 1 tahun 5) Jangka waktu kredit :

KUR modal kerja maksimal 3 tahun bisa diperpanjang 2x KUR investasi maksimal 5 tahun bisa diperpanjang 1x

6) Share Debitur

Kredit Modal Kerja minimal 20 % dari kebutuhan modal kerja Kredit Investasi minimal 30 % dari kebutuhan Investasi

commit to user 2. Fungsi yang Terkait

a. Retail Service Head

Membawahi unit kerja Teller Service, Customer Service, dan Loan

Service yang tugas dan wewenangnya dalam pemberian kredit ini

sebagai anggota Kelompok Pemutus Kredit (KPK) dan pemberi otorisasi jika permohonan kredit tersebut disetujui.

b. Operation Head

Mempunyai tugas dan wewenang dalam pemberian otorisasi dalam proses pemberian kredit.

c. Loan Service Unit

Merupakan unit kerja dibawah Retail Service Head yang tugasnya melayani pengajuan permohonan kredit oleh calon debitur.

d. Loan Administration Unit

Loan Administation Unit merupakan unit kerja dibawah Unit Operasi

yang mempunyai tugas dan wewenang administrasi dan dokumentasi dalam proses pemberian kredit dan melakukan taksasi agunan.

e. Branch Manager

Mempunyai tugas dan wewenang memberi otorisasi dalam proses pemberian kredit dan sebagai pejabat pemutus kredit dalam proses pengambilan keputusan kredit berdasarkan pendapat anggota KPK.

f. Accounting & Control

Merupakan unit kerja yang terdiri dari Reporting dan Bookeping, bertugas sebagai pengelola data akuntansi dari semua transaksi yang

commit to user

terjadi, melakukan kontrol terhadap kegiatan yang terjadi dan membuat laporan.

g. Transaction Processing Unit

Unit kerja ini mempunyai tugas dan wewenang dalam proses lebih lanjut transaksi angsuran kredit dari unit organisasi lain.

h. Customer Service

Merupakan unit kerja yang bertanggungjawab kepada Retail Service

Head dan mempunyai tugas memberikan layanan informasi dan

pembentukan rekening kepada nasabah.

3. Dokumen yang Digunakan

1) Surat Permohonan Kredit Calon Debitur

Surat permohonan kredit dibuat dan ditanda tangani oleh calon debitur, berisi keterangan/identitas dan usaha calon debitur.

2) Memo BI checking

Memo BI checking merupakan memo yang dibuat oleh Loan Service

Analyst berisikan data calon debitur yang diserahkan kepada

Bookeping untuk memperoleh informasi debitur melalui website Bank

Indonesia.

3) Formulir BI checking

Formulir BI checking merupakan dokumen hasil dari penelusuran informasi debitur yang bertujuan untuk mengetahui riwayat hutang calon debitur.

commit to user

4) Perangkat Analisis Kredit (PAK)

PAK merupakan hasil analisa yang dibuat Loan Service Unit

berdasarkan berkas permohonan, laporan penilaian agunan, dan

formulir BI checking yang digunakan sebagai dokumen dalam

pengambilan keputusan permohonan kredit debitur. 5) SP2K (Surat Persetujuan Pemberian Kredit)

SP2K dibuat apabila permohonan kredit diterima. SP2K berisi nama kredit, plafon kredit, sifat kredit, bunga, denda, dan ketentuan pembayaran kredit. SP2K digunakan sebagai surat penegasan yang harus ditanda tangani calon debitur diatas materai Rp. 6.000,- dan diserahkan kembali kepada bank.

6) Perjanjian Kredit (PK)

Perjanjian kredit dibuat pada saat realisasi kredit yang berisi maksimal kredit yang disetujui, jangka waktu, pasal-pasal yang ditetapkan oleh bank mengenai aturan kewajiban mengangsur dan sanksi denda apabila terjadi pelanggaran.

7) Surat Penolakan Permohonan Kredit

Surat penolakan dibuat oleh Loan Service apabila permohonan kredit ditolak yang berisi pernyataan penolakan kredit.

8) Memo Up Date Customer Information File (CIF)

Memo yang dibuat oleh Loan Service Analyst yang berisikan perintah untuk mengu-update informasi penolakan kredit pada CIF pemohon yang diserahkan kepada Customer Service.

commit to user 9) Nota Kredit

Nota kredit dibuat oleh Transaction Processing sebagai bukti telah dilakukannya pencairan kredit oleh debitur.

10)Nota Debet

Nota debet dibuat oleh Transaction Processing sebagai bukti telah dilakukan pembayaran biaya-biaya, kewajiban kredit (angsuran) dan pelunasan kredit oleh debitur.

11)Memo Peninjauan Lokasi

Memo yang dibuat oleh Loan Service Analyst yang berisikan perintah untuk peninjauan lokasi usaha calon debitur atau penilaian agunan yang diserahkan kepada Loan Administration.

12)Laporan Hasil Peninjauan Lokasi

Laporan hasil peninjauan lokasi usaha berisi informasi yang diperoleh

Loan Service Analyst ketika melakukan peninjauan lokasi sekaligus

melakukan wawancara pada calon debitur.

13)Memo Usulan permohonan kredit

Memo usulan permohonan kredit dibuat oleh Loan Service Analyst

yang berisi gambaran usaha pemohon, kesimpulan dari analisis kredit, dan pendapat.

14)Surat Kuasa Pendebetan Rekening

Surat kuasa pendebetan rekening berisi persetujuan pendebetan rekening yang bersangkutan untuk pembayaran biaya-biaya dan kewajiban kredit (angsuran).

commit to user

15)Check List Persyaratan

Merupakan formulir yang berisi persyaratan yang harus dipenuhi pemohon sebelum dilaksanakan akad kredit dan biaya proses untuk diberi tahukan kepada debitur.

16)Akta Pengakuan Hutang

Akta pengakuan hutang berisi penegasan bahwa debitur memang benar memiliki hutang.

17)Memo Pendebitan Biaya Realisasi

Memo yang dibuat oleh Loan Service Analyst yang berisikan perintah kepada Transaction Processing untuk proses pemindahbukuan biaya realisasi kredit.

18)Perhitungan Biaya Proses Kredit

Merupakan formulir yang berisikan perhitungan biaya proses kredit yang meliputi biaya provisi, biaya notaris/PPAT, biaya administrasi penjaminan, dan lain-lain.

19)Surat Permohonan Pencairan Kredit

Surat permohonan pencairan kredit berisi permohonan debitur untuk pencairan kredit yang telah ditanda tangani oleh debitur.

20)Kertas Kerja Perhitungan Pencairan Kredit

Kertas kerja perhitungan pencairan kredit berisi rincian dana yang dicairkan oleh debitur.

commit to user 21)Laporan Hasil Verifikasi

Laporan hasil verifikasi dibuat oleh Loan Service Analyst berdasarkan pencocokan surat permohonan pencairan dana dari debitur dengan data pendukungnya apakah sudah sesuai atau belum.

22)Memo Pencairan Dana Realisasi

Memo yang dibuat oleh Loan Service Analyst yang berisikan perintah

kepada Transaction Processing untuk proses pemindahbukuan

pencairan dana realisasi ke rekening debitur.

23)Memo Pendebetan Rekening Debitur

Memo yang dibuat oleh Loan Service Analyst yang berisikan perintah kepada Transaction Processing untuk proses input data pada BDS atas pembayaran angsuran kredit.

24)Surat Permohonan Pelunasan Kredit

Surat permohonan pelunasan kredit Surat dibuat dan ditanda tangani oleh debitur digunakan untuk pelunasan kredit yang belum jatuh tempo.

25)Memo Pelunasan

Memo yang dibuat oleh Loan Service Analyst yang berisikan perintah kepada Transaction Processing untuk proses input data pada BDS atas pelunasan kredit.

4. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Dalam sistem pemberian KUR PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menggunakan catatan akuntansi sebagai berikut :

commit to user

a. Buku Register

Catatan yang digunakan untuk mencatat penerimaan berkas permohonan kredit calon debitur.

b. SIBS (Sylperlike Integrated Banking System)

Sistem untuk meng-up date/menginput data pemohon seperti nama debitur, identitas debitur, tanggal lahir dan lain lain.

c. BDS (Branch Delivery System)

Suatu system untuk mengentry atau menginput pencairan kredit atau pembayaran yang berhubungan dengan keuangan.

d. Kartu Monitoring

Sebuah alat untuk memonitor calon Debitur yang mengajukan kredit ataupun yang kreditnyanya sudah disetujui.

e. Rekening Koran Debitur

Suatu media informasi untuk Debitur yang berisikan jumlah angsuran yang sudah terbayar maupun sisa saldo kredit.

5. Prosedur Kredit Usaha Rakyat

a. Prosedur Permohonan dan Pengambilan Keputusan KUR

1) Loan Service Analyst menerima surat permohonan kredit yang

dilampiri dokumen pendukung dari calon debitur, diperiksa dan diregistrasi pada buku register. Kemudian membuat Memo Pencetakan BI Checking dan memberikan paraf untuk diserahkan

commit to user

2) Bookeping memeriksa memo, menginput data pada website Bank

Indonesia secara online, dan mencetak formulir BI checking yang selanjutnya diserahkan kepada Loan Service Analyst.

3) Loan Service Analyst menyerahkan Surat Permohonan Kredit yang

dilampiri Dokumen Pendukung serta Formulir BI Checking kepada

Branch Manager.

4) Branch Manager memeriksa Surat Permohonan Kredit beserta

Dokumen Pendukung, apabila sesuai memberikan disposisi dan paraf dan diserahkan ke Retail Service Head.

5) Retail Service Head memeriksa Surat Permohonan Kredit beserta

lampirannya, apabila telah sesuai diberi disposisi dan paraf, kemudian diserahkan kepada Loan Service Head.

6) Loan Service Head memeriksa surat permohonan beserta

lampirannya, memberikan disposisi dan paraf. Kemudian diserahkan kepada Loan Service Analyst.

7) Loan Service Analyst memeriksa surat beserta lampirannya,

kemudian membuat memo peninjauan lokasi rangkap 2 dan meregistrasi memo. Memo peninjauan lokasi yang dilampiri berkas permohonan dimintakan tanda tangan kepada Loan Service Head

dan dimintakan disposisi kepada Retail Service Head.

8) Loan service analyst menyerahkan memo peninjauan lokasi lembar

1 dan berkas permohonan kredit kepada Operation Head dan mengarsip memo peninjauan lokasi lembar 2.

commit to user

9) Operation Head memeriksa memo dan mencocokkan dengan

lampirannya, memberikan disposisi dan paraf apabila telah sesuai.

Kemudian memo dan lampiran diserahkan kepada Loan

Administration Head untuk dimintakan disposisi, kemudian

diserahkan Loan Administration Staff untuk dilakukan peninjauan lokasi ke lapangan.

10)Loan Administration Staff membuat laporan hasil peninjauan dan

membuat memo penyerahan hasil peninjauan lokasi (rangkap 2). Memo yang dilampiri laporan hasil peninjauan serta permohonan

kredit diserahkan kepada Loan Administration Head untuk

dimintakan tanda tangan.

11)Loan Administration Staff menyerahkan memo penyerahan hasil

peninjauan lokasi lembar 1, laporan hasil peninjauan serta berkas permohonan kepada Loan Service Analyst dan mengarsip memo penyerahan hasil peninjauan lokasi lembar 2.

12)Loan Service Analyst membuat PAK (Perangkat analisis kredit).

Setelah itu membuat rekomendasi hasil analisis pada PAK pada kolom yang tersedia dan membubuhkan tanda tangan.

13)Apabila PAK sudah lengkap, Loan service analyst membuat Memo Usulan permohonan kredit (rangkap 2). Kemudian memo permohonan kredit, PAK, dan lampirannya diserahkan kepada anggota KPK (Kelompok Pemutus Kredit) yang terdiri dari Loan

commit to user

Service Head dan Retail Sevice Head untuk diperiksa, diberi

pendapat pada PAK, dan diberi tanda tangan pada memo dan PAK.

14)Branch Manager menerima Memo Usulan Kredit dari anggota

KPK, yang dilampiri dengan PAK, surat permohonan kredit, laporan peninjauan lokasi, dan formulir BI checking. Kemudian

Branch Manager memeriksa pendapat seluruh anggota KPK pada

PAK.

15)Branch Manager memberikan pendapat tertulis dan tanda tangan

pada lembar PAK, memberikan keputusan dan membubuhkan tanda tangan pada memo, kemudian memo beserta lampirannya diserahkan ke Loan Service Analyst.

b. Prosedur Pemberitahuan Keputusan Permohonan Kredit Ditolak

1) Loan Service Analyst menerima berkas permohonan kredit,

formulir BI checking, laporan hasil peninjauan, memo usulan permohonan kredit dan PAK dari Branch Manager.

2) Loan Service Analyst menginput data permohonan Kredit yang

ditolak dan melakukan otorisasi persetujuan penolakan pada Loan

Maitenance Function dalam SIBS.

3) Loan Service Analyst membuat surat penolakan permohonan kredit

rangkap 2 dan memintakan tanda tangan kepada Operation Head

commit to user

4) Loan Service Analyst menyerahkan surat penolakan lembar 1 ke

GBA-Mailing Staff untuk dikirimkan kepada calon debitur

dilampiri berkas permohonan kredit.

5) Loan Service Analyst mengarsip Surat Penolakan Permohonan

Kredit (lembar 2), memo usulan kredit (lembar 1 dan 2), formulir

BI checking, laporan hasil penilaian, dan PAK.

6) Loan Service Analyst membuat memo Up Date Customer

Information File (CIF) rangkap 2 kemudian diserahkan ke Loan

Service Head untuk ditandatangani. Memo Up Date CIF lembar 1

diserahkan ke Customer Service Head dan mengarsip memo

lembar 2.

7) Customer Service Head memeriksa memo dan memberikan

disposisi ke Customer Service Staff untuk menindaklanjuti.

8) Customer Service Staff menerima Memo Up Date CIF dari

Customer Service Head dan melakukan up date informasi

penolakan kredit pada CIF dalam SIBS dan mengarsip memo Up

Date CIF.

c. Prosedur Pemberitahuan Keputusan Permohonan Kredit Disetujui

1) Loan Service Analyst menerima berkas permohonan kredit,

formulir BI checking, laporan hasil peninjauan, memo usulan permohonan kredit dan PAK dari Branch Manager.

commit to user

2) Loan Service Analyst menginput data permohonan Kredit yang

disetujui dan otorisasi persetujuan pada Loan Function

Maintenance dalam SIBS.

3) Loan Service Analyst mencetak Surat Persetujuan Pemberian

Kredit (SP2K) rangkap 4 dan melakukan registrasi apabila telah benar. SP2K yang dilampiri memo usulan kredit (lembar 2) diserahkan kepada Retail Service Head.

4) Retail Service Head memeriksa dan meneliti SP2K beserta

lampirannya dan membubuhkan tanda tangan. Kemudian diserahkan ke Branch Manager.

5) Branch Manager memeriksa dan meneliti SP2K beserta

lampirannya dan memberikan tanda tangan apabila telah sesuai. Kemudian diserahkan ke Loan Service Analyst.

6) Loan Service Analyst mencetak Surat Kuasa Pendebetan Rekening,

dan mengirimkannya bersama dengan SP2K ke calon debitur. Kemudian mengarsip berkas permohonan kredit, formulir BI

checking, laporan hasil penilaian, dan Memo Usulan Kredit

(lembar 1 dan 2) beserta PAK. d. Prosedur Realisasi Kredit

1) Loan Service Analyst menerima SP2K dan Surat Kuasa Pendebetan

Rekening yang telah ditanda tangani oleh debitur dan

commit to user

2) Branch Manager memeriksa SP2K dan memberikan disposisi lalu

diserahkan ke Retail Service Head.

3) Retail Service Head memeriksa SP2K dan memberikan disposisi.

Kemudian diserahkan ke Loan Service Head.

4) Loan Service Head memeriksa dan memberikan disposisi pada

SP2K serta Surat Kuasa Pendebetan Rekening dan diserahkan ke

Loan Service Analyst.

5) Loan Service Analyst mengirimkan SP2K lembar 3 ke Kantor

Pusat melalui GBA-Mailing Staff , membuat check list persyaratan yang harus dipenuhi oleh Pemohon berdasarkan SP2K untuk diserahkan kepada debitur, dan menyerahkan SP2K lembar 4 ke Notaris untuk dibuatkan Perjanjian Kredit (PK) dan akta pengakuan hutang.

6) Loan Service Analyst menerima dan memeriksa Perjanjian Kredit

(PK) dan Akta Pengakuan Hutang yang dibuat oleh Notaris apakah telah sesuai dengan SP2K.

7) Debitur menyerahkan Bukti Hak Atas Obyek yang diagunkan

kepada Loan Service Analyst untuk dibuatkan Akta Pembebanan Hak Tanggungan/fidusia oleh notaris.

8) Loan Service Analyst melalukan penandatanganan PK dan akta-

akta Realisasi Kredit antara Branch Manager dan Calon Debitur dihadapan notaris.

commit to user

9) Loan Service Analyst membentuk master rekening KUR BTN pada

Loan Account Creation pada SIBS dan membuat Kartu Monitoring.

10)Loan Service Analyst menyerahkan dokumen kredit (Bukti Hak

Atas Obyek, PK lembar 1, Akta Pengakuan Hutang, SP2K lembar 1, dll) ke Loan Administration-Loan Document untuk disimpan sebagai Dokumen Pokok Kredit.

11)Loan Service Analyst membuat Perhitungan Biaya Proses rangkap

2 dan Memo Pendebitan Biaya Realisasi rangkap 2, lalu diserahkan

ke Loan Service Head dengan dilampiri SP2K, Surat Kuasa

Pendebitan Rekening, dan Perhitungan Biaya Proses rangkap 2.

12)Loan Service Head memeriksa dan meneliti memo beserta

lampirannya dan membubuhkan tanda tangan sebagai persetujuan. Setelah itu memo beserta lampirannya diserahkan ke Retail Service

Head.

13)Retail Service Head memeriksa memo dan memberi disposisi,

kemudian diserahkan ke Loan Service Analyst.

14)Loan Service Analyst menyerahkan memo lembar 1 dengan

lampirannya untuk ditindak lanjuti ke Transaction Processing Staff

dan mengarsipkan memo lembar 2, SP2K, Surat Kuasa Pendebetan Rekening, dan perhitungan biaya proses lembar 2.

15)Transaction Processing Staff membuat Nota Debet (ND)

commit to user

ND. Kemudian ND yang dilampiri Memo Pembebanan Biaya Realisasi diserahkan ke Transaction Processing Head.

16)Transaction Processing Head memeriksa dan meneliti ND beserta

lampirannya dan menandatangani ND sebagai persetujuan. Kemudian ND beserta lampirannya diserahkan kembali ke

Transaction Processing Staff.

17)Transaction Processing Staff menginput biaya realisasi ke dalam

sistem BDS dan melakukan validasi transaksi pada ND kemudian membubuhkan paraf disamping validasi. ND lembar 2 diserahkan

ke Customer Service untuk diteruskan ke debitur, ND lembar 3

diserahkan ke Loan Service Analyst, sedangkan ND lembar 1, Memo Pendebetan Biaya Realisasi lembar 1, dan Perhitungan Biaya Proses lembar 1 diserahkan ke Accounting & Control untuk

mapploeg.

e. Prosedur Pencairan Kredit

1) Loan Service Analyst menerima Surat Permohonan Pencairan

Kredit dari debitur yang dilampiri Rincian Perhitungan Kebutuhan

Dana, kemudian diserahkan ke Branch Manager.

2) Branch Manager memeriksa Surat Permohonan Pencairan Kredit

beserta Rincian Perhitungan Kebutuhan Dana dan memberi disposisi, kemudian diserahkan ke Retail Service Head.

3) Retail Service Head meneliti surat dan memberikan disposisi lalu

commit to user

4) Loan Service Analyst melakukan verifikasi/pencocokan kredit dan

membuat Laporan Hasil Verifikasi serta membubuhkan tanda tangan untuk diserahkan ke Loan Service Head.

5) Loan Service Head meneliti dan memeriksa Laporan Hasil

Verifikasi dan memberikan tanda tangan apabila telah sesuai. Selanjutnya laporan diserahkan ke Retail Service Head.

6) Retail Service Head memeriksa dan meneliti, kemudian

memberikan disposisi dan tanda tangan. Laporan diserahkan kembali ke Loan Service Analyst.

7) Loan Service Analyst membuat Kertas Kerja Perhitungan

Pencairan Kredit dan membubuhkan paraf, serta membuat Memo Pencairan Dana Realisasi KUR rangkap 2 sebesar share pembiayaan oleh bank dan melakukan registrasi memo.

8) Loan Service Analyst mencatat besarnya dana yang akan dicairkan

pada Kartu Monitoring, kemudian bubuhkan paraf apabila telah benar.

9) Loan Service Analyst menyerahkan Memo Pencairan Dana

Realisasi KUR yang dilampiri dengan Surat Permohonan Pencairan dari debitur beserta data pendukungnya, Kertas Kerja Perhitungan Kredit, dan PK ke Retail Service Head, serta mengarsip Laporan Hasil Verifikasi.

commit to user

10)Retail Service Head memeriksa dan meneliti memo beserta

lampirannya, memberikan pendapat, dan paraf pada memo.

Kemudian memo diserahkan ke Branch Manager.

11)Branch Manager memeriksa dan meneliti memo beserta

lampirannya memberikan disposisi dan paraf sebagai persetujuan pencairan dana. Kemudian memo beserta lampirannya diserahkan kembali ke Loan Service Analyst.

12)Loan Service Analyst menyerahkan Memo Pencairan Dana

Realisasi KUR lembar 1 dan kertas kerja ke Transaction

Processing Head serta mengarsipkan Memo Pencairan Dana

lembar 2, Surat Permohonan Pencairan dan data pendukung, Kertas Kerja Perhitungan Kredit, dan PK.

13)Transaction Processing Head memeriksa dan memberi disposisi

pada memo, dan diserahkan ke Transaction Processing Staff.

14)Transaction Processing Staff membuat Nota Kredit (NK) rangkap

3 serta membubuhkan paraf, kemudian menyerahkan NK yang dilampiri dengan Memo Pencairan Dana Realisasi KUR ke

Transaction Processing Head.

15)Transaction Processing Head memeriksa dan meneteliti NK

beserta lampirannya dan tanda tangani NK sebagai persetujuan. Kemudian NK diserahkan ke Transaction Processing Staff.

16)Transaction Processing Staff menginput transaksi pencairan dana

commit to user

kebenarannya dan bubuhkan paraf di samping validasi sebagai bukti telah dilakukan pemeriksaan.

17)Transaction Processing Staff menyerahkan NK lembar 2 kepada

Customer Service untuk diteruskan kepada debitur, dan

menyerahkan NK lembar 1 dan Memo Pencairan Dana Realisasi Kredit lembar 1 kepada Accounting & Control untuk mapploeg,

sedangkan NK lembar 3 diserahkan ke Loan Service Analyst untuk diarsip.

f. Prosedur Pembayaran Angsuran

1) Loan Service Analyst melakukan penyelidikan rekening-rekening

Debitur KUR satu hari setelah tanggal 25 setiap bulan dan mencetak Rekening Koran Debitur.

2) Loan Service Analyst membuat Memo Pendebetan Rekening

Debitur (rangkap 2) dan meregistrasi apabila telah benar. Setelah

itu Loan Service Analyst mencatat pada kartu monitoring jumlah

nominal pendebebetan.

3) Loan Service Analyst menyerahkan Memo Pendebetan dengan

dilampiri Rekening Koran Debitur dan Kartu Monitoring kepada

Retail Service Head.

4) Retail Service Head memeriksa Memo Pendebetan yang dilampiri

R/K dan Kartu Monitoring, memberikan disposisi dan tanda tangan sebagai persetujuan, dan menyerahkan Memo beserta lampirannya

commit to user

5) Loan Service Analyst mengarsipkan Kartu Monitoring sebagai data

historis dan menyerahkan Memo Pendebetan Rekening Debitur yang dilampiri R/K kepada Transaction Processing Staff.

6) Transaction Processing Staff membuat Nota Debet (ND) rangkap 3

dan membubuhkan paraf apabila telah benar. ND dengan dilampiri Memo Pendebetan Rekening Debitur dan R/K debitur diserahkan

ke Transaction Processing Head.

7) Transaction Processing Head memeriksa dan meneliti ND beserta

lampirannya, memberikan tanda tangan sebagai persetujuan. Kemudian ND beserta diserahkan lampirannya ke Transaction Processing Staff.

8) Transaction Processing Staff menginput data pada sistem BDS dan

melakukan validasi pada ND serta membubuhkan paraf di samping validasi sebagai bukti telah dilakukan pemeriksaan.

9) Transaction Processing Staff menyerahkan ND lembar 2 kepada

Customer Service untuk diteruskan kepada Debitur, menyerahkan

ND lembar 3 dan memo lembar ke 2 ke Loan Service Analyst

untuk diarsip, menyerahkan Memo Pendebetan Rekening Debitur lembar 1 (berikut R/K) dan ND lembar 1 kepada Accounting &

Controll untuk mapploeg.

g. Prosedur Pelunasan Pokok Kredit

1) Loan Service Analyst menerima konfirmasi dari debitur yang akan

commit to user

kredit belum jatuh tempo Loan Service Analyst menerima surat permohonan pelunasan kredit.

2) Loan Service Analyst menghitung besarnya kredit yang tidak

dimanfaatkan debitur dan commitment fee, kemudian mencetak rekening koran debitur.

3) Loan Service Analyst memberikan informasi kepada debitur

kewajiban yang harus dibayar, membuat Memo Pelunasan rangkap 2, melakukan registrasi pada memo, serta mencatat pada Kartu

Dalam dokumen PRESTASI ARUM MAHMUDAH F3308163 (Halaman 50-97)

Dokumen terkait