BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN
B. Sistem Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada PT Bank
1. Syarat dan Ketentuan Kredit Usaha Rakyat
commit to user
1) Surat permohonan yang ditandatangani pemohon.
2) Identitas diri (KTP pemohon & pasangan, KK, surat nikah / cerai)
3) NPWP.
4) Surat ijin Usaha (SIUP, TDP, atau apabila mikro kurang dari Rp 50 juta keterangan kelurahan atau paguyuban).
5) Laporan keuangan atau minimal catatan keuangan usaha.
6) Rincian peruntukan kredit.
7) Foto copy jaminan (sertifikat atau BPKB atas nama pemohon atau
pasangan).
8) Pemohon belum pernah mendapatkan fasilitas kredit dari lembaga
keuangan (Bank, BPR, BKK, leasing).
b. Ketentuan KUR
1) Usaha layak tetapi tidak bankable yang berciri jaminan kurang dan atau persyaratan administrasi kurang/tidak lengkap
2) Maksimal kredit Rp. 500.000.000,-
3) Suku bunga 14 % efektif
4) Usaha sudah berjalan minimal 1 tahun 5) Jangka waktu kredit :
KUR modal kerja maksimal 3 tahun bisa diperpanjang 2x KUR investasi maksimal 5 tahun bisa diperpanjang 1x
6) Share Debitur
Kredit Modal Kerja minimal 20 % dari kebutuhan modal kerja Kredit Investasi minimal 30 % dari kebutuhan Investasi
commit to user 2. Fungsi yang Terkait
a. Retail Service Head
Membawahi unit kerja Teller Service, Customer Service, dan Loan
Service yang tugas dan wewenangnya dalam pemberian kredit ini
sebagai anggota Kelompok Pemutus Kredit (KPK) dan pemberi otorisasi jika permohonan kredit tersebut disetujui.
b. Operation Head
Mempunyai tugas dan wewenang dalam pemberian otorisasi dalam proses pemberian kredit.
c. Loan Service Unit
Merupakan unit kerja dibawah Retail Service Head yang tugasnya melayani pengajuan permohonan kredit oleh calon debitur.
d. Loan Administration Unit
Loan Administation Unit merupakan unit kerja dibawah Unit Operasi
yang mempunyai tugas dan wewenang administrasi dan dokumentasi dalam proses pemberian kredit dan melakukan taksasi agunan.
e. Branch Manager
Mempunyai tugas dan wewenang memberi otorisasi dalam proses pemberian kredit dan sebagai pejabat pemutus kredit dalam proses pengambilan keputusan kredit berdasarkan pendapat anggota KPK.
f. Accounting & Control
Merupakan unit kerja yang terdiri dari Reporting dan Bookeping, bertugas sebagai pengelola data akuntansi dari semua transaksi yang
commit to user
terjadi, melakukan kontrol terhadap kegiatan yang terjadi dan membuat laporan.
g. Transaction Processing Unit
Unit kerja ini mempunyai tugas dan wewenang dalam proses lebih lanjut transaksi angsuran kredit dari unit organisasi lain.
h. Customer Service
Merupakan unit kerja yang bertanggungjawab kepada Retail Service
Head dan mempunyai tugas memberikan layanan informasi dan
pembentukan rekening kepada nasabah.
3. Dokumen yang Digunakan
1) Surat Permohonan Kredit Calon Debitur
Surat permohonan kredit dibuat dan ditanda tangani oleh calon debitur, berisi keterangan/identitas dan usaha calon debitur.
2) Memo BI checking
Memo BI checking merupakan memo yang dibuat oleh Loan Service
Analyst berisikan data calon debitur yang diserahkan kepada
Bookeping untuk memperoleh informasi debitur melalui website Bank
Indonesia.
3) Formulir BI checking
Formulir BI checking merupakan dokumen hasil dari penelusuran informasi debitur yang bertujuan untuk mengetahui riwayat hutang calon debitur.
commit to user
4) Perangkat Analisis Kredit (PAK)
PAK merupakan hasil analisa yang dibuat Loan Service Unit
berdasarkan berkas permohonan, laporan penilaian agunan, dan
formulir BI checking yang digunakan sebagai dokumen dalam
pengambilan keputusan permohonan kredit debitur. 5) SP2K (Surat Persetujuan Pemberian Kredit)
SP2K dibuat apabila permohonan kredit diterima. SP2K berisi nama kredit, plafon kredit, sifat kredit, bunga, denda, dan ketentuan pembayaran kredit. SP2K digunakan sebagai surat penegasan yang harus ditanda tangani calon debitur diatas materai Rp. 6.000,- dan diserahkan kembali kepada bank.
6) Perjanjian Kredit (PK)
Perjanjian kredit dibuat pada saat realisasi kredit yang berisi maksimal kredit yang disetujui, jangka waktu, pasal-pasal yang ditetapkan oleh bank mengenai aturan kewajiban mengangsur dan sanksi denda apabila terjadi pelanggaran.
7) Surat Penolakan Permohonan Kredit
Surat penolakan dibuat oleh Loan Service apabila permohonan kredit ditolak yang berisi pernyataan penolakan kredit.
8) Memo Up Date Customer Information File (CIF)
Memo yang dibuat oleh Loan Service Analyst yang berisikan perintah untuk mengu-update informasi penolakan kredit pada CIF pemohon yang diserahkan kepada Customer Service.
commit to user 9) Nota Kredit
Nota kredit dibuat oleh Transaction Processing sebagai bukti telah dilakukannya pencairan kredit oleh debitur.
10)Nota Debet
Nota debet dibuat oleh Transaction Processing sebagai bukti telah dilakukan pembayaran biaya-biaya, kewajiban kredit (angsuran) dan pelunasan kredit oleh debitur.
11)Memo Peninjauan Lokasi
Memo yang dibuat oleh Loan Service Analyst yang berisikan perintah untuk peninjauan lokasi usaha calon debitur atau penilaian agunan yang diserahkan kepada Loan Administration.
12)Laporan Hasil Peninjauan Lokasi
Laporan hasil peninjauan lokasi usaha berisi informasi yang diperoleh
Loan Service Analyst ketika melakukan peninjauan lokasi sekaligus
melakukan wawancara pada calon debitur.
13)Memo Usulan permohonan kredit
Memo usulan permohonan kredit dibuat oleh Loan Service Analyst
yang berisi gambaran usaha pemohon, kesimpulan dari analisis kredit, dan pendapat.
14)Surat Kuasa Pendebetan Rekening
Surat kuasa pendebetan rekening berisi persetujuan pendebetan rekening yang bersangkutan untuk pembayaran biaya-biaya dan kewajiban kredit (angsuran).
commit to user
15)Check List Persyaratan
Merupakan formulir yang berisi persyaratan yang harus dipenuhi pemohon sebelum dilaksanakan akad kredit dan biaya proses untuk diberi tahukan kepada debitur.
16)Akta Pengakuan Hutang
Akta pengakuan hutang berisi penegasan bahwa debitur memang benar memiliki hutang.
17)Memo Pendebitan Biaya Realisasi
Memo yang dibuat oleh Loan Service Analyst yang berisikan perintah kepada Transaction Processing untuk proses pemindahbukuan biaya realisasi kredit.
18)Perhitungan Biaya Proses Kredit
Merupakan formulir yang berisikan perhitungan biaya proses kredit yang meliputi biaya provisi, biaya notaris/PPAT, biaya administrasi penjaminan, dan lain-lain.
19)Surat Permohonan Pencairan Kredit
Surat permohonan pencairan kredit berisi permohonan debitur untuk pencairan kredit yang telah ditanda tangani oleh debitur.
20)Kertas Kerja Perhitungan Pencairan Kredit
Kertas kerja perhitungan pencairan kredit berisi rincian dana yang dicairkan oleh debitur.
commit to user 21)Laporan Hasil Verifikasi
Laporan hasil verifikasi dibuat oleh Loan Service Analyst berdasarkan pencocokan surat permohonan pencairan dana dari debitur dengan data pendukungnya apakah sudah sesuai atau belum.
22)Memo Pencairan Dana Realisasi
Memo yang dibuat oleh Loan Service Analyst yang berisikan perintah
kepada Transaction Processing untuk proses pemindahbukuan
pencairan dana realisasi ke rekening debitur.
23)Memo Pendebetan Rekening Debitur
Memo yang dibuat oleh Loan Service Analyst yang berisikan perintah kepada Transaction Processing untuk proses input data pada BDS atas pembayaran angsuran kredit.
24)Surat Permohonan Pelunasan Kredit
Surat permohonan pelunasan kredit Surat dibuat dan ditanda tangani oleh debitur digunakan untuk pelunasan kredit yang belum jatuh tempo.
25)Memo Pelunasan
Memo yang dibuat oleh Loan Service Analyst yang berisikan perintah kepada Transaction Processing untuk proses input data pada BDS atas pelunasan kredit.
4. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Dalam sistem pemberian KUR PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menggunakan catatan akuntansi sebagai berikut :
commit to user
a. Buku Register
Catatan yang digunakan untuk mencatat penerimaan berkas permohonan kredit calon debitur.
b. SIBS (Sylperlike Integrated Banking System)
Sistem untuk meng-up date/menginput data pemohon seperti nama debitur, identitas debitur, tanggal lahir dan lain lain.
c. BDS (Branch Delivery System)
Suatu system untuk mengentry atau menginput pencairan kredit atau pembayaran yang berhubungan dengan keuangan.
d. Kartu Monitoring
Sebuah alat untuk memonitor calon Debitur yang mengajukan kredit ataupun yang kreditnyanya sudah disetujui.
e. Rekening Koran Debitur
Suatu media informasi untuk Debitur yang berisikan jumlah angsuran yang sudah terbayar maupun sisa saldo kredit.
5. Prosedur Kredit Usaha Rakyat
a. Prosedur Permohonan dan Pengambilan Keputusan KUR
1) Loan Service Analyst menerima surat permohonan kredit yang
dilampiri dokumen pendukung dari calon debitur, diperiksa dan diregistrasi pada buku register. Kemudian membuat Memo Pencetakan BI Checking dan memberikan paraf untuk diserahkan
commit to user
2) Bookeping memeriksa memo, menginput data pada website Bank
Indonesia secara online, dan mencetak formulir BI checking yang selanjutnya diserahkan kepada Loan Service Analyst.
3) Loan Service Analyst menyerahkan Surat Permohonan Kredit yang
dilampiri Dokumen Pendukung serta Formulir BI Checking kepada
Branch Manager.
4) Branch Manager memeriksa Surat Permohonan Kredit beserta
Dokumen Pendukung, apabila sesuai memberikan disposisi dan paraf dan diserahkan ke Retail Service Head.
5) Retail Service Head memeriksa Surat Permohonan Kredit beserta
lampirannya, apabila telah sesuai diberi disposisi dan paraf, kemudian diserahkan kepada Loan Service Head.
6) Loan Service Head memeriksa surat permohonan beserta
lampirannya, memberikan disposisi dan paraf. Kemudian diserahkan kepada Loan Service Analyst.
7) Loan Service Analyst memeriksa surat beserta lampirannya,
kemudian membuat memo peninjauan lokasi rangkap 2 dan meregistrasi memo. Memo peninjauan lokasi yang dilampiri berkas permohonan dimintakan tanda tangan kepada Loan Service Head
dan dimintakan disposisi kepada Retail Service Head.
8) Loan service analyst menyerahkan memo peninjauan lokasi lembar
1 dan berkas permohonan kredit kepada Operation Head dan mengarsip memo peninjauan lokasi lembar 2.
commit to user
9) Operation Head memeriksa memo dan mencocokkan dengan
lampirannya, memberikan disposisi dan paraf apabila telah sesuai.
Kemudian memo dan lampiran diserahkan kepada Loan
Administration Head untuk dimintakan disposisi, kemudian
diserahkan Loan Administration Staff untuk dilakukan peninjauan lokasi ke lapangan.
10)Loan Administration Staff membuat laporan hasil peninjauan dan
membuat memo penyerahan hasil peninjauan lokasi (rangkap 2). Memo yang dilampiri laporan hasil peninjauan serta permohonan
kredit diserahkan kepada Loan Administration Head untuk
dimintakan tanda tangan.
11)Loan Administration Staff menyerahkan memo penyerahan hasil
peninjauan lokasi lembar 1, laporan hasil peninjauan serta berkas permohonan kepada Loan Service Analyst dan mengarsip memo penyerahan hasil peninjauan lokasi lembar 2.
12)Loan Service Analyst membuat PAK (Perangkat analisis kredit).
Setelah itu membuat rekomendasi hasil analisis pada PAK pada kolom yang tersedia dan membubuhkan tanda tangan.
13)Apabila PAK sudah lengkap, Loan service analyst membuat Memo Usulan permohonan kredit (rangkap 2). Kemudian memo permohonan kredit, PAK, dan lampirannya diserahkan kepada anggota KPK (Kelompok Pemutus Kredit) yang terdiri dari Loan
commit to user
Service Head dan Retail Sevice Head untuk diperiksa, diberi
pendapat pada PAK, dan diberi tanda tangan pada memo dan PAK.
14)Branch Manager menerima Memo Usulan Kredit dari anggota
KPK, yang dilampiri dengan PAK, surat permohonan kredit, laporan peninjauan lokasi, dan formulir BI checking. Kemudian
Branch Manager memeriksa pendapat seluruh anggota KPK pada
PAK.
15)Branch Manager memberikan pendapat tertulis dan tanda tangan
pada lembar PAK, memberikan keputusan dan membubuhkan tanda tangan pada memo, kemudian memo beserta lampirannya diserahkan ke Loan Service Analyst.
b. Prosedur Pemberitahuan Keputusan Permohonan Kredit Ditolak
1) Loan Service Analyst menerima berkas permohonan kredit,
formulir BI checking, laporan hasil peninjauan, memo usulan permohonan kredit dan PAK dari Branch Manager.
2) Loan Service Analyst menginput data permohonan Kredit yang
ditolak dan melakukan otorisasi persetujuan penolakan pada Loan
Maitenance Function dalam SIBS.
3) Loan Service Analyst membuat surat penolakan permohonan kredit
rangkap 2 dan memintakan tanda tangan kepada Operation Head
commit to user
4) Loan Service Analyst menyerahkan surat penolakan lembar 1 ke
GBA-Mailing Staff untuk dikirimkan kepada calon debitur
dilampiri berkas permohonan kredit.
5) Loan Service Analyst mengarsip Surat Penolakan Permohonan
Kredit (lembar 2), memo usulan kredit (lembar 1 dan 2), formulir
BI checking, laporan hasil penilaian, dan PAK.
6) Loan Service Analyst membuat memo Up Date Customer
Information File (CIF) rangkap 2 kemudian diserahkan ke Loan
Service Head untuk ditandatangani. Memo Up Date CIF lembar 1
diserahkan ke Customer Service Head dan mengarsip memo
lembar 2.
7) Customer Service Head memeriksa memo dan memberikan
disposisi ke Customer Service Staff untuk menindaklanjuti.
8) Customer Service Staff menerima Memo Up Date CIF dari
Customer Service Head dan melakukan up date informasi
penolakan kredit pada CIF dalam SIBS dan mengarsip memo Up
Date CIF.
c. Prosedur Pemberitahuan Keputusan Permohonan Kredit Disetujui
1) Loan Service Analyst menerima berkas permohonan kredit,
formulir BI checking, laporan hasil peninjauan, memo usulan permohonan kredit dan PAK dari Branch Manager.
commit to user
2) Loan Service Analyst menginput data permohonan Kredit yang
disetujui dan otorisasi persetujuan pada Loan Function
Maintenance dalam SIBS.
3) Loan Service Analyst mencetak Surat Persetujuan Pemberian
Kredit (SP2K) rangkap 4 dan melakukan registrasi apabila telah benar. SP2K yang dilampiri memo usulan kredit (lembar 2) diserahkan kepada Retail Service Head.
4) Retail Service Head memeriksa dan meneliti SP2K beserta
lampirannya dan membubuhkan tanda tangan. Kemudian diserahkan ke Branch Manager.
5) Branch Manager memeriksa dan meneliti SP2K beserta
lampirannya dan memberikan tanda tangan apabila telah sesuai. Kemudian diserahkan ke Loan Service Analyst.
6) Loan Service Analyst mencetak Surat Kuasa Pendebetan Rekening,
dan mengirimkannya bersama dengan SP2K ke calon debitur. Kemudian mengarsip berkas permohonan kredit, formulir BI
checking, laporan hasil penilaian, dan Memo Usulan Kredit
(lembar 1 dan 2) beserta PAK. d. Prosedur Realisasi Kredit
1) Loan Service Analyst menerima SP2K dan Surat Kuasa Pendebetan
Rekening yang telah ditanda tangani oleh debitur dan
commit to user
2) Branch Manager memeriksa SP2K dan memberikan disposisi lalu
diserahkan ke Retail Service Head.
3) Retail Service Head memeriksa SP2K dan memberikan disposisi.
Kemudian diserahkan ke Loan Service Head.
4) Loan Service Head memeriksa dan memberikan disposisi pada
SP2K serta Surat Kuasa Pendebetan Rekening dan diserahkan ke
Loan Service Analyst.
5) Loan Service Analyst mengirimkan SP2K lembar 3 ke Kantor
Pusat melalui GBA-Mailing Staff , membuat check list persyaratan yang harus dipenuhi oleh Pemohon berdasarkan SP2K untuk diserahkan kepada debitur, dan menyerahkan SP2K lembar 4 ke Notaris untuk dibuatkan Perjanjian Kredit (PK) dan akta pengakuan hutang.
6) Loan Service Analyst menerima dan memeriksa Perjanjian Kredit
(PK) dan Akta Pengakuan Hutang yang dibuat oleh Notaris apakah telah sesuai dengan SP2K.
7) Debitur menyerahkan Bukti Hak Atas Obyek yang diagunkan
kepada Loan Service Analyst untuk dibuatkan Akta Pembebanan Hak Tanggungan/fidusia oleh notaris.
8) Loan Service Analyst melalukan penandatanganan PK dan akta-
akta Realisasi Kredit antara Branch Manager dan Calon Debitur dihadapan notaris.
commit to user
9) Loan Service Analyst membentuk master rekening KUR BTN pada
Loan Account Creation pada SIBS dan membuat Kartu Monitoring.
10)Loan Service Analyst menyerahkan dokumen kredit (Bukti Hak
Atas Obyek, PK lembar 1, Akta Pengakuan Hutang, SP2K lembar 1, dll) ke Loan Administration-Loan Document untuk disimpan sebagai Dokumen Pokok Kredit.
11)Loan Service Analyst membuat Perhitungan Biaya Proses rangkap
2 dan Memo Pendebitan Biaya Realisasi rangkap 2, lalu diserahkan
ke Loan Service Head dengan dilampiri SP2K, Surat Kuasa
Pendebitan Rekening, dan Perhitungan Biaya Proses rangkap 2.
12)Loan Service Head memeriksa dan meneliti memo beserta
lampirannya dan membubuhkan tanda tangan sebagai persetujuan. Setelah itu memo beserta lampirannya diserahkan ke Retail Service
Head.
13)Retail Service Head memeriksa memo dan memberi disposisi,
kemudian diserahkan ke Loan Service Analyst.
14)Loan Service Analyst menyerahkan memo lembar 1 dengan
lampirannya untuk ditindak lanjuti ke Transaction Processing Staff
dan mengarsipkan memo lembar 2, SP2K, Surat Kuasa Pendebetan Rekening, dan perhitungan biaya proses lembar 2.
15)Transaction Processing Staff membuat Nota Debet (ND)
commit to user
ND. Kemudian ND yang dilampiri Memo Pembebanan Biaya Realisasi diserahkan ke Transaction Processing Head.
16)Transaction Processing Head memeriksa dan meneliti ND beserta
lampirannya dan menandatangani ND sebagai persetujuan. Kemudian ND beserta lampirannya diserahkan kembali ke
Transaction Processing Staff.
17)Transaction Processing Staff menginput biaya realisasi ke dalam
sistem BDS dan melakukan validasi transaksi pada ND kemudian membubuhkan paraf disamping validasi. ND lembar 2 diserahkan
ke Customer Service untuk diteruskan ke debitur, ND lembar 3
diserahkan ke Loan Service Analyst, sedangkan ND lembar 1, Memo Pendebetan Biaya Realisasi lembar 1, dan Perhitungan Biaya Proses lembar 1 diserahkan ke Accounting & Control untuk
mapploeg.
e. Prosedur Pencairan Kredit
1) Loan Service Analyst menerima Surat Permohonan Pencairan
Kredit dari debitur yang dilampiri Rincian Perhitungan Kebutuhan
Dana, kemudian diserahkan ke Branch Manager.
2) Branch Manager memeriksa Surat Permohonan Pencairan Kredit
beserta Rincian Perhitungan Kebutuhan Dana dan memberi disposisi, kemudian diserahkan ke Retail Service Head.
3) Retail Service Head meneliti surat dan memberikan disposisi lalu
commit to user
4) Loan Service Analyst melakukan verifikasi/pencocokan kredit dan
membuat Laporan Hasil Verifikasi serta membubuhkan tanda tangan untuk diserahkan ke Loan Service Head.
5) Loan Service Head meneliti dan memeriksa Laporan Hasil
Verifikasi dan memberikan tanda tangan apabila telah sesuai. Selanjutnya laporan diserahkan ke Retail Service Head.
6) Retail Service Head memeriksa dan meneliti, kemudian
memberikan disposisi dan tanda tangan. Laporan diserahkan kembali ke Loan Service Analyst.
7) Loan Service Analyst membuat Kertas Kerja Perhitungan
Pencairan Kredit dan membubuhkan paraf, serta membuat Memo Pencairan Dana Realisasi KUR rangkap 2 sebesar share pembiayaan oleh bank dan melakukan registrasi memo.
8) Loan Service Analyst mencatat besarnya dana yang akan dicairkan
pada Kartu Monitoring, kemudian bubuhkan paraf apabila telah benar.
9) Loan Service Analyst menyerahkan Memo Pencairan Dana
Realisasi KUR yang dilampiri dengan Surat Permohonan Pencairan dari debitur beserta data pendukungnya, Kertas Kerja Perhitungan Kredit, dan PK ke Retail Service Head, serta mengarsip Laporan Hasil Verifikasi.
commit to user
10)Retail Service Head memeriksa dan meneliti memo beserta
lampirannya, memberikan pendapat, dan paraf pada memo.
Kemudian memo diserahkan ke Branch Manager.
11)Branch Manager memeriksa dan meneliti memo beserta
lampirannya memberikan disposisi dan paraf sebagai persetujuan pencairan dana. Kemudian memo beserta lampirannya diserahkan kembali ke Loan Service Analyst.
12)Loan Service Analyst menyerahkan Memo Pencairan Dana
Realisasi KUR lembar 1 dan kertas kerja ke Transaction
Processing Head serta mengarsipkan Memo Pencairan Dana
lembar 2, Surat Permohonan Pencairan dan data pendukung, Kertas Kerja Perhitungan Kredit, dan PK.
13)Transaction Processing Head memeriksa dan memberi disposisi
pada memo, dan diserahkan ke Transaction Processing Staff.
14)Transaction Processing Staff membuat Nota Kredit (NK) rangkap
3 serta membubuhkan paraf, kemudian menyerahkan NK yang dilampiri dengan Memo Pencairan Dana Realisasi KUR ke
Transaction Processing Head.
15)Transaction Processing Head memeriksa dan meneteliti NK
beserta lampirannya dan tanda tangani NK sebagai persetujuan. Kemudian NK diserahkan ke Transaction Processing Staff.
16)Transaction Processing Staff menginput transaksi pencairan dana
commit to user
kebenarannya dan bubuhkan paraf di samping validasi sebagai bukti telah dilakukan pemeriksaan.
17)Transaction Processing Staff menyerahkan NK lembar 2 kepada
Customer Service untuk diteruskan kepada debitur, dan
menyerahkan NK lembar 1 dan Memo Pencairan Dana Realisasi Kredit lembar 1 kepada Accounting & Control untuk mapploeg,
sedangkan NK lembar 3 diserahkan ke Loan Service Analyst untuk diarsip.
f. Prosedur Pembayaran Angsuran
1) Loan Service Analyst melakukan penyelidikan rekening-rekening
Debitur KUR satu hari setelah tanggal 25 setiap bulan dan mencetak Rekening Koran Debitur.
2) Loan Service Analyst membuat Memo Pendebetan Rekening
Debitur (rangkap 2) dan meregistrasi apabila telah benar. Setelah
itu Loan Service Analyst mencatat pada kartu monitoring jumlah
nominal pendebebetan.
3) Loan Service Analyst menyerahkan Memo Pendebetan dengan
dilampiri Rekening Koran Debitur dan Kartu Monitoring kepada
Retail Service Head.
4) Retail Service Head memeriksa Memo Pendebetan yang dilampiri
R/K dan Kartu Monitoring, memberikan disposisi dan tanda tangan sebagai persetujuan, dan menyerahkan Memo beserta lampirannya
commit to user
5) Loan Service Analyst mengarsipkan Kartu Monitoring sebagai data
historis dan menyerahkan Memo Pendebetan Rekening Debitur yang dilampiri R/K kepada Transaction Processing Staff.
6) Transaction Processing Staff membuat Nota Debet (ND) rangkap 3
dan membubuhkan paraf apabila telah benar. ND dengan dilampiri Memo Pendebetan Rekening Debitur dan R/K debitur diserahkan
ke Transaction Processing Head.
7) Transaction Processing Head memeriksa dan meneliti ND beserta
lampirannya, memberikan tanda tangan sebagai persetujuan. Kemudian ND beserta diserahkan lampirannya ke Transaction Processing Staff.
8) Transaction Processing Staff menginput data pada sistem BDS dan
melakukan validasi pada ND serta membubuhkan paraf di samping validasi sebagai bukti telah dilakukan pemeriksaan.
9) Transaction Processing Staff menyerahkan ND lembar 2 kepada
Customer Service untuk diteruskan kepada Debitur, menyerahkan
ND lembar 3 dan memo lembar ke 2 ke Loan Service Analyst
untuk diarsip, menyerahkan Memo Pendebetan Rekening Debitur lembar 1 (berikut R/K) dan ND lembar 1 kepada Accounting &
Controll untuk mapploeg.
g. Prosedur Pelunasan Pokok Kredit
1) Loan Service Analyst menerima konfirmasi dari debitur yang akan
commit to user
kredit belum jatuh tempo Loan Service Analyst menerima surat permohonan pelunasan kredit.
2) Loan Service Analyst menghitung besarnya kredit yang tidak
dimanfaatkan debitur dan commitment fee, kemudian mencetak rekening koran debitur.
3) Loan Service Analyst memberikan informasi kepada debitur
kewajiban yang harus dibayar, membuat Memo Pelunasan rangkap 2, melakukan registrasi pada memo, serta mencatat pada Kartu