commit to user
SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)
PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk.
KANTOR CABANG SOLO
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh :
PRESTASI ARUM MAHMUDAH
NIM F3308163
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
commit to user
commit to user
v
HALAMAN MOTTO
♪Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu. (QS
Al Baqarah:45)
♪Barang siapa yang berjalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju surga. (HR. Bukhari – Muslim)
♪Bersyukurlah atas masa-masa sulit yang engkau hadapi, karena selama
itulah engkau tumbuh menjadi dewasa.
♪Kesalahan terbesar dalam hidup yang bisa anda lakukan adalah terus
menerus merasa takut bahwa anda akan melakukan kesalahan.
♪Jangan merasa puas dengan apa yang kamu dapatkan sekarang, tapi merasa
commit to user
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk:
♥Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa mendukung kuliah,
memberikan doa dan nasihat, semangat, cinta dan kasih
sayang serta kerja keras yang tak ternilai harganya.
Terima kasih atas doanya yang tiada henti.
♥Adik-adikku tersayang yang selalu ada dan memberikan
dukungan.
♥Seseorang yang setia menemani dan selalu
menyemangatiku, terima kasih atas ketulusan dan
kesabarannya menghadapiku.
♥Keluarga besar H. Denan Suhadi dan H. Zahid Pranoto
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur senantiasa penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat dan rahmat-Nya
kepada penulis, sehingga dengan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini dengan judul “SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT
(KUR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk.” sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Dalam Penulisan Tugas Akhir ini, penulis banyak menerima arahan,
bimbingan dan petunjuk serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan
kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1.Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.com., Ak. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
2.Drs.Santoso T H, MSi., Ak. selaku Ketua Program Diploma Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3.Ibu Sri Murni, SE., MSi., Ak. selaku ketua jurusan Program Studi DIII
Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
4.Bapak Drs. Agus Budiatmanto, Msi., Ak. selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan waktu dan pengarahan.
5.Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
khususnya DII Akuntansi Keuangan yang telah memberikan ilmu
commit to user
viii
6.Seluruh keluarga besar PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)
Kantor Cabang Solo yang telah memberi izin untuk melakukan kegiatan
magang, memberi penulis banyak ilmu dan pelajaran yang dapat dijadikan
bekal di dunia kerja.
7.Bapak Marullah selaku karyawan Bank Tabungan Negara yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan ilmu yang berguna bagi penulis
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
8.Kedua orang tuaku tercinta, terima kasih untuk doa, keringat, kasih sayang,
dukungan, semangat dan kebahagiaan yang telah engkau berikan.
9.Adik-adikku tersayang terima kasih untuk doa, dukungan, dan semangat
yang tiada henti.
10.Seseorang yang istimewa Abie Syifa’, yang setia menemani dan selalu
menyemangatiku, terima kasih untuk ketulusan, perhatian dan kesabaran
yang telah kau berikan untukku selama ini.
11.Keluarga besar H. Denan Suhadi dan H. Zahid Pranoto yang memberikan
doa, motivasi dan gambaran hidup untuk semangat melangkah ke depan.
12.Sahabat-sahabat terkasih Yanna, Rini, Farah, Indah, Nita, Amel, Taufan
yang telah memberikan dukungan dan selalu memberikan semangat baru.
13.Teman-teman DIII Akuntansi Keuangan Universitas Sebelas Maret
angkatan 2008 untuk kebersamaan dan pelajaran hidup yang bisa penulis
ambil hikmahnya.
commit to user
ix
15.Semua pihak yang terkait dalam membantu penulis menyelesaikan Tugas
Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, masih
banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunannya. Untuk itu penulis
berharap kritik dan saran dari para pembaca bagi kesempurnaan penulisan Tugas
Akhir ini. Penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat.
Surakarta, Mei 2011
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRACT ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A.GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 1
1.Sejarah Berdirinya PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. . 1
2.Sejarah Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Solo ... 3
3.Visi dan Misi Bank BTN ... 4
4.Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) 5.Tbk. Kantor Cabang Solo ... 5
6.Produk Layanan Bank Tabungan Negara ... 11
B.LATAR BELAKANG MASALAH ... 19
C.PERUMUSAN MASALAH ... 22
commit to user
xi
E. MANFAAT PENELITIAN ... 23
BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Landasan Teori ... 25
1. Pengertian Sistem dan Prosedur ... 25
2. Pengertian Kredit ... 26
3. Unsur-unsur Kredit ... 26
4. Tujuan dan Fungsi Kredit ... 27
5. Jenis-jenis Kredit ... 28
6. Prinsip-prinsip Kredit ... 30
7. Manfaat Kredit ... 31
8. Prosedur Kredit ... 33
9. Kredit Usaha Rakyat ... 34
B. Sistem Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo ... 35
1. Syarat dan Ketentuan Kredit Usaha Rakyat ... 35
2. Fungsi yang Terkait ... 37
3. Dokumen yang Digunakan ... 38
4. Catatan Akuntansi yang Digunakan ... 42
5. Prosedur Kredit Usaha Rakyat ... 43
6. Flowchart Sistem Pemberian Kredit Usaha Rakyat ... 58
C. Evaluasi Sistem Pemberian Kredit Usaha Rakyat (Kur) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo ... 82
commit to user
xii
2. Fungsi yang Terkait ... 82
3. Dokumen yang Digunakan ... 82
4. Catatan Akuntansi yang Digunakan ... 84
5. Jaringan Prosedur dalam Sistem Pemberian KUR ... 84
BAB III TEMUAN A. Kelebihan ... 86
B. Kekurangan ... 87
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 88
B. Rekomendasi ... 89
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor
Cabang Solo ... 6
2.1 Flowchart Permohonan dan Pengambilan Keputusan KUR... 59
2.2 Flowchart pemberitahuan keputusan permohonan kredit ditolak ... 65
2.3 Flowchart pemberitahuan keputusan permohonan kredit disetujui ... 67
2.4 Flowchart realisasi kredit ... 69
2.5 Flowchart pencairan kredit ... 73
2.6 Flowchart pembayaran angsuran ... 77
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Surat Pernyataan
2. Surat Persetujuan Magang
3. Surat Keterangan Telah Melakukan Magang
4. Surat Persetujuan Pemberian Kredit Usaha Rakyat
5. Surat Kuasa Mendebet Rekening
6. Tanda Terima Penyerahan Dokumen
7. Memo Permohonan Realisasi KUR
8. Surat Pengakuan Hutang
9. Perjanjian Kredit
commit to user
xv
DAFTAR PUSTAKA
Bank Tabungan Negara. 2007. SE DIR No. 54/ DIR/ DKPB/ 2007 Petunjuk
Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat PT Bank Tabungan Negara (Persero). Jakarta : PT Bank Tabungan Negara (Persero).
Bank Tabungan Negara. -. Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat. Jakarta : Menara
BTN Lantai 23
Baridwan, Zaki. 1985. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi pertama. Akuntansi
Menengah. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Budisantoso Totok, Sigit Triandaru. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.
Edisi kedua. Jakarta : Salemba Empat.
Muljono, Teguh Pudjo. Manajemen Prekreditan Bagi Bank Komersil. Edisi
ketiga. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
Mulyadi. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi ketiga. Jakarta : Salemba
Empat.
Suyatno, Thomas, dkk. 1995. Dasar-dasar Perkreditan. Edisi keempat. Jakarta :
Gramedia.
Sumber Lain :
Imanda. 2009. Kredit / Perjanjian Kredit. http://Suprapto.com/ Selasa,
19/04/2011 14:12 WIB.
Indriani, Yunita. 2009. Sistem Pemberian Kredit Griya Utama (KGU) Bank
BTN Cabang Surakarta.
Siwitaufiqrachman. 2008. Prosedur Pemberian Kredit Bank.
http://www.wordpress.com
commit to user
ABSTRAKSI
SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk.
KANTOR CABANG SOLO
PRESTASI ARUM MAHMUDAH F3308163
Produk Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit modal kerja atau investasi yang diberikan oleh Bank kepada debitur yang menjalankan bidang usaha yang menurut skalanya berstatus sebagai usaha mikro, kecil, dan menengah yang berbentuk perorangan, badan usaha, dan koperasi guna pembiayaan usaha produktif. Sasaran dari penelitian ini adalah untuk memahami sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat serta mengetahui kelemahan dan kelebihan yang ada dalam sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat pada Bank BTN Kantor Cabang Solo.
Dari hasil penelitian sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat penulis menemukan kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat antara lain diterapkannya prinsip kredit 5C dan dilakukannya survei lapangan untuk menilai kelayakan kredit, dalam analisis kredit melibatkan Branch
Manager dan pengambilan keputusan berdasarkan pendapat Komite Pemutus
Kredit (KPK), formulir permohonan kredit tidak dibuat secara khusus, adanya otorisasi oleh pejabat yang berwenang atas pemberian kredit, dan pembayaran angsuran Kredit Usaha Rakyat menggunakan sistem auto debet. Kelemahannya adalah masih terdapat fungsi ganda, belum adanya flowchart yang dibuat oleh Bank BTN, tidak adanya laporan keuangan debitur yang berpengaruh pada lambatnya persetujuan kredit, dan debitur sering berganti-ganti usaha.
Rekomendasi yang dapat diberikan oleh penulis adalah dilakukannya penambahan personil agar tidak ada fungsi ganda pada sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat, dibuatnya flowchart dalam sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat untuk mempermudah dalam menelusuri perputaran dokumen serta pengarsipan dokumen, meminta calon debitur untuk menyerahkan laporan keuangan untuk mempermudah dalam melakukan analisis, memberikan penjelasan kepada calon debitur untuk tidak berganti-ganti usaha agar pembayaran angsuran dan pokok kredit dapat berjalan dengan baik.
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdirinya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Bank lahir ketika rakyat kita tengah "getol" merebut kemerdekaan
yang dirampas Belanda. Sekitar 1897, pemerintah Hindia Belanda melalui
Koninklijk Besluit No. 27 tanggal 12 Oktober 1897 mendirikan
POSTSPAARBANK yang merupakan cikal bakal Bank BTN. Sampai
akhir 1931, mulai dibukanya 4 kantor cabang Postspaarbank
masing-masing di Makasar, Surabaya, Jakarta, dan Medan.
Keberhasilan Postspaarbank mendapat ujian pada sekitar 1940
dengan diserbunya Netherland oleh tentara Jerman. Serbuan itu akhirnya
membawa dampak terhadap terkurasnya dana yang telah dihimpun
Postspaarbank secara besar-besaran oleh para nasabahnya. Hal itu tidak
berlangsung lama, pada 1941, kepercayaan masyarakat sudah mulai pulih
kembali.
Setahun kemudian atau tahun 1942 tentara Jepang masuk ke
Indonesia. Secara resmi pada tahun itu Jepang telah mengambil alih
kekuasaan Belanda di Indonesia dan Postspaarbank yang merupakan bank
karya kolonial Belanda dibekukan. Sebagai gantinya pemerintah Jepang
mendirikan Tyokin Kyoku. Pada prinsipnya, misi Tyokin Kyoku bentukan
commit to user
kolonial Belanda. Namun, Tyokin Kyoku gagal dalam menjalankan
misinya karena masyarakat menganggap bahwa menabung melalui Tyokin
Kyoku itu dirasakan adanya paksaan. Meskipun demikian, Tyokin Kyoku
telah berhasil membuka cabangnya di Jogjakarta pada masa itu.
Setelah kemerdekaan berhasil diraih, Tyokin Kyoku diambilalih
pemerintah Indonesia. Namanya diubah menjadi Kantor Tabungan Pos
atau disingkat KTP. Pembentukan KTP pada saat itu diprakarsai oleh
Darmosoetanto selaku direktur pertama KTP. KTP mempunyai peran yang
sangat besar. Peran yang sangat berarti pada saat itu adalah adanya tugas
KTP dalam pengerjaan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik
Indonesia (ORI). Sejarah telah mencatat bahwa pada masa pendudukan
Jepang, peredaran uang yang ada saat itu ditarik dan diganti dengan uang
Jepang. Maka begitu Indonesia merdeka, melalui KTP itulah uang Jepang
yang masih beredar kemudian ditarik dan diganti dengan uang Indonesia.
Ketika Agresi Militer Belanda ke Indonesia, KTP tidak dapat
bekerja dengan aman. Dengan agresi Belanda itu, pada 19 Desember 1946
KTP dan kantor-kantor cabang yang telah tersebar di Indonesia resmi
diduduki oleh Belanda. Namun, pada Juni 1949 pemerintah Republik
Indonesia membuka kembali KTP tersebut sekaligus mengganti namanya
menjadi Bank Tabungan Pos Republik Indonesia. Lembaga ini bernaung di
bawah Kementrian Perhubungan.
Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang
commit to user
darurat No. 9 tahun 1941 tanggal 9 Februari 1950 yang mengubah nama
POSTSPAARBANK IN INDONESIA berdasarkan staatblat No. 295
tahun 1941 menjadi BANK TABUNGAN POS dan memindahkan induk
kementrian dari Kementrian Perhubungan ke Kementrian keuangan
dibawah Menteri Urusan Bank Sentral. Pada 9 Februari 1950, Bank
Tabungan Pos dibekukan dan selanjutnya dibentuklah Bank Tabungan
Negara (BTN) didasarkan pada PERPU No. 4 tahun 1963 tanggal 22 Juni
1963 yang kemudian dikuatkan dengan UU No. 2 tahun 1964 tanggal 25
Mei 1964. Selanjutnya, tanggal tersebut diperingati sebagai kelahiran Bank
BTN.
Penegasan BANK TABUNGAN NEGARA sebagai Bank milik
Negara ditetapkan dengan UU No. 20 tahun 1968 yang sebelumnya
BANK TABUNGAN NEGARA menjadi BNI unit V sejak tahun 1946.
Bentuk hukum Bank Tabungan Negara mengalami perubahan lagi pada
tahun 1992, yaitu dengan dikeluarkanya PP No. 24 tahun 1992 yang
merupakan pelaksanaan dari UU No. 7 tahun 1992 bentuk badan hukum
Bank Tabungan Negara berubah menjadi perusahaan Perseroan. Sejak itu
nama Bank Tabungan Negara menjadi PT BANK TABUNGAN
NEGARA (PERSERO).
2. Sejarah Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Solo
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo
merupakan perpanjangan dari kantor pusat, dimana PT Bank Tabugan
commit to user
1990 yang merupakan pecahan dari Bank Tabungan Negara Kantor
Cabang Yogyakarta. Sejak tahun 1990 Bank Tabungan Negara Kantor
Cabang Solo mengalami perpindahan sebanyak tiga kali.
Pada tahun 1990 pertama kali PT Bank Tabungan Negara (persero)
Tbk. Kantor Cabang Solo didirikan bertempat di Jl. Slamet Riyadi No. 232
dan diresmikan oleh Bacelius Ruru, pejabat Direktorat Jenderal lembaga
keuangan. Pada waktu itu lokasi masih berstatus sewa. Kemudian tahun
1993 mengalami perpindahan kantor yaitu di Ruko Beteng Plasa blok
A11-12, Jl. Kapten Mulyadi sampai akhir tahun 1997. Kedudukan di
kantor tersebut masih berstatus sewa sama seperti pada kantor sebelumnya.
Akhirnya pada tahun 1997 PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk. Kantor Cabang Solo mempunyai gedung sendiri, yaitu di Jl. Slamet
Riyadi No 282 Surakarta, 57141 dengan luas tanah ± 3000 m², luas
bangunan ± 800 m² dan terdiri dari 3 lantai yang dipakai untuk
melaksanakan aktivitasnya hingga saat ini.
3. Visi dan Misi Bank BTN
a. Visi Bank BTN
Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan.
b. Misi Bank BTN
1) Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan
commit to user
2) Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi
pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis
teknologi terkini.
3) Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang
berkualitas, profesional dan memiliki integritas tinggi.
4) Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip
kehati-hatian dan good corporate governance untuk meningkatkan
Shareholder Value.
5) Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.
4. Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor
Cabang Solo
Struktur organisasi merupakan gambaran dari garis tanggungjawab
dan wewenang dari para pelaku organisasi. Pada PT. Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo struktur organisasi disusun
berdasarkan identifikasi terhadap efisiensi dan efektifitas pelaksanaan
pekerjaan secara keseluruhan. Adapun struktur organisasi PT. BANK
TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SOLO
commit to user Struktur Organisasi
PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk.
Kantor Cabang Solo
Gambar 1.1
commit to user
Pembagian tugas dan tanggungjawab bagian-bagian yang ada
dalam struktur organisasi Bank BTN sebagai berikut:
a. Branch Manager
1) Pengembangan bisnis cabang
a) Mengelola hubungan dengan nasabah
b) Menyiapkan rencana bisnis untuk cabang
c) Membimbing kampanye promosi dan upaya-upaya pemasaran
2) Perencanaan dan Penyusunan kebijakan
a) Menyusun kebijakan cabang sesuai dengan kebijakan pusat
b) Menetapkan target kerja untuk seluruh unit kerja cabang
c) Membuat perencanaan sumber daya manusia
3) Pengawasan dan persetujuan bisnis cabang
a) Mengambil keputusan bisnis
b) Memotivasai bawahan dan rekan kerja
b. BRCO (Branch Risk Control and Officer)
Orang dari kantor pusat yang ditempatkan pada kantor cabang.
Bertugas untuk mengontrol seluruh kegiatan pada kantor cabang yang
mengandung resiko.
c. Operation
1) Personalia
a) Melakukan manajemen personalia dan administrasi pajak
karyawan
commit to user
c) Memastikan cabang mengikuti kebijakan dan prosedur
d) Menghindari kerugian finansial melalui tindakan pencegahan
2) Loan Administration
a) Mendokumentasikan kredit
b) Administrasi Negara
c) Administrasi kredit umum
d) Memproses aplikasi kredit
3) Transaction Processing
a) Melakukan proses transaksi operasional non tunai
b) Melakukan proses transaksi yang merupakan tindak lanjut atas
transaksi yang di lakukan unit kerja lain
4) Kliring
a) Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kliring di Bank
Indonesia atau Bank yang ditunjuk sebagai tempat kliring,
mulai dari persiapan, kliring penyerahan dan kliring tolakan
b) Entry data warkat kliring keluar pada sistem kliring Bank
Indonesia
c) Melakukan proses efektif kliring
d. Retail Service
1) Loan Service
a) Melakukan fungsi layanan kredit, pelunasan dan penyelesaian
klaim debitur
commit to user
c) Melakukan fungsi layanan permohonan pembayaran ekstra dan
advance
d) Menangani alih debitur
e) Melakukan aktivitas surat-menyurat dan menata usahakan
berkas yang menjadi ruang lingkup pekerjaannya
f) Melakukan pencetakan rekening koran kredit untuk keperluan
internal
g) Menyelenggarakan realisasi kredit
2) Teller Service
a) Melayani setoran tunai angsuran kredit cabang sendiri maupun
cabang lain
b) Mengelola proses kas cabang
c) Melayani setoran dan pembayaran deposito
d) Melayani penyetoran dan penarikan tabungan tunai
e) Menerima transaksi giro
3) Customer Service
a) Memberikan informasi kepada nasabah
b) Memberikan pelayanan tabungan
c) Memberikan pembayaran bunga deposito
d) Melayani proses pembukuan rekening rupiah dan valas
commit to user
e. Accounting dan Control
1) Bookeping Control
a) Mengontrol data transaksi harian
b) Mengelola buku besar cabang
c) Mengelola pembukuan transaksi
d) Mengkoordinasi data tidak lanjut pemeriksaan
e) Memantau dan merekonsiliasi rekening cabang
2) Reporting Control
a) Mempersiapkan laporan keuangan
b) Menganalisa Laporan Keuangan
c) Menerima dan mengecek kebenaran laporan keuangan kepada
kantor pusat dan Bank Indonesia
d) Mengadministrasikan pelaporan cabang
f. Collection Work Out
a) Melakukan identifikasi terjadinya tunggakan
b) Melakukan pembinaan kredit retail
c) Memantau kelancaran pembayaran kredit
d) Memantau data KPR untuk kebutuhan pembinaan debitur
e) Memberikan alternatif pembinaan kredit
f) Melakukan pencetakan laporan KPR yang berkaitan dengan
kebutuhan pembinaan
commit to user
5. Produk Layanan Bank Tabungan Negara
a. Produk Dana
1) Tabungan Batara
Tabungan Multiguna yang aman untuk dana Anda dengan berbagai
kemudahan yang terus meningkat.
2) Tabungan Batara Prima
Merupakan tabungan dengan suku bunga yang tinggi &
fleksibilitas penarikan serta dilengkapi dengan fitur-fitur menarik.
3) Tabungan Batara Junior
Merupakan peremajaan dari tabungan Batara Pelajar dengan
peruntukan lebih luas untuk semua kalangan yang sensitif terhadap
biaya administrasi bulanan.
4) Tabungan e’Batarapos
Merupakan peremajaan dari produk Tabanas Batara,
diselenggarakan bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia (Persero)
melalui loket kantor Pos yang telah ditentukan.
5) Tabungan Haji Nawaitu
Merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi calon jemaah haji
dalam rangka persiapan Biaya Perjalanan Ibadah Haji.
6) TabunganKu
TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan
persyaratan mudah dan ringan, guna menumbuhkan budaya
commit to user
7) Deposito Berjangka
Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang
bersangkutan. Simpanan berjangka yang menguntungkan,
terpercaya dan aman.
8) Sertifikat Deposito
Simpanan dalam bentuk deposito berjangka yang sertifikat bukti
penyimpanannya dapat dipindah tangankan atau diperdagangkan
oleh pemiliknya sebelum jatuh tempo.
9) Giro
Produk simpanan dengan fleksibilitas tinggi yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek/Bilyet Giro
atau media lainya.
b. Jasa dan Layanan
1) ATM Batara
Kartu ATM Batara merupakan fasilitas layanan kartu bagi nasabah
Tabungan dan Giro (Perorangan) di Bank BTN yang memberikan
kemudahan bagi nasabah dalam memenuhi berbagai macam
kebutuhan transaksi melalui mesin ATM seperti tarik tunai,
pembayaran tagihan, dan sebagainya.
2) SMS Batara
SMS Batara merupakan fasilitas layanan transaksi perbankan yang
commit to user
kemudahan melakukan transfer uang, pembayaran tagihan rutin,
pembelian voucher isi ulang, serta transaksi lainnya.
3) Contact Center
Memberikan informasi tentang produk dan layanan bank BTN,
program promosi Bank BTN, serta menangani dan menindak
lanjuti komplain dan saran nasabah selama melalui telepon selama
24 jam.
4) Western Union
Layanan kiriman uang Bank BTN, bekerjasama dengan Western
Union secara cepat (real time on line) yang dilakukan lintas negara
atau dalam satu negara.
5) Kartu Debit Vista
Kartu debit yang membuat belanja menjadi aman dan mudah.
Dapat digunakan untuk bertransaksi di semua merchant dengan
jaringan Visa Internasional.
6) Batara Payroll
Merupakan layanan Bank BTN bagi Pengguna Jasa (Perusahaan,
Perorangan, Lembaga) dalam mengelola pembayaran gaji, THR
dan bonus, serta kebutuhan finansial lainnya yang bersifat rutin
commit to user
7) SPP online
SPP Online merupakan layanan Bank BTN bagi Perguruan
Tinggi/Sekolah dalam menyediakan delivery channel menerima
setoran biaya-biaya pendidikan secara online.
8) Safe Deposit Box
Sarana penyimpanan barang/surat-surat berharga yang aman dan
terjaga dari resiko kebakaran, kejahatan dan bencana alam.
9) Payment Point
Merupakan fasilitas layanan bagi nasabah untuk memudahkan
dalam membayar tagihan rutin.
10)Penerimaan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH)
Merupakan layanan yang diberikan Bank BTN untuk memberikan
kepastian pemberangkatan ibadah haji dengan menggunakan
sistem on-line dan SISKOHAT.
11)Kiriman Uang
Fasilitas jasa pelayanan Bank BTN untuk pengiriman uang dalam
bentuk rupiah maupun mata uang asing yang ditujukan kepada
pihak lain di suatu tempat (dalam/luar negeri).
12)Inkaso & Collection
Proses pembayaran warkat yang diterbitkan oleh bank yang
berbeda wilayah kliring. Merupakan jasa pelayanan Bank BTN
untuk melakukan penagihan kepada pihak ketiga atas inkaso tanpa
commit to user
13)Money Changer
Adalah pelayanan yang diberikan kepada masyarakat yang ingin
menjual atau membeli mata uang asing tertentu, yang mempunyai
catatan kurs pada Bank Indonesia.
14)Bank Garansi
Merupakan pernyataan yang dikeluarkan oleh bank atas
permintaan nasabah untuk menjamin resiko tertentu yang timbul
apabila nasabah tidak dapat menjalankan kewajibannya dengan
baik kepada pihak yang menerima jaminan. Jaminan berupa uang
tunai, tanah, bangunan, deposito, dan cek.
15)Real Time Gross Settlement (RTGS)
System transfer dana on-line dalam mata uang rupiah yang
penyelesaiannya dilakukan per transaksi secara individual.
Meliputi Single Credit Transaction dan Multiple Credit
Transaction.
c. Produk Kredit
1) KPR Subsidi
KPR Bersubsidi diberikan kepada keluarga/rumah tangga yang
baru pertama kali memiliki rumah dan termasuk ke dalam
kelompok sasaran masyarakat berpenghasilan rendah untuk
pembelian rumah yang dibeli dari pengembang. Jangka waktu 20
commit to user
2) KP Sarusun Bersubsidi
Kredit bagi masyarakat berpenghasilan menengah bawah untuk
kepemilik rumah susun (sarusun) baik yang sudah jadi (ready
stock) atau belum jadi (indent) dari pengembang.
3) KPR Griya Utama
Fasilitas kredit dengan peruntukan membeli rumah (baru/lama),
rumah belum jadi (KGU Indent), atau rumah take over. Jangka
waktu maksimal 15 tahun.
4) KPR Platinum
Fasilitas kredit yang diperuntukkan bagi pemohon / calon debitur
untuk membiayai pembelian tanah dan bangunan rumah tinggal
(baru/lama) dengan maksimal kredit lebih dari 150 juta.
5) Kredit Pemilikan Apartemen
Fasilitas kredit yang diperuntukkan bagi pemohon / calon debitur
untuk membiayai pembelian apartement (baru/lama), apartemen
belum jadi (KPA Indent), atau apartemen take over.
6) KP Ruko
Fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank untuk membeli Rumah
Toko guna dihuni dan digunakan sebagai toko.
7) Kredit Griya Multi
Fasilitas kredit yang diperuntukan bagi pemohon / calon debitur
commit to user
8) Kredit Swagriya
Fasilitas kredit yang diberikan untuk membiayai pembangunan
rumah diatas tanah yang telah dimiliki oleh pemohon.
9) Kredit Swadana
Fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah dengan jaminan
berupa sebagian atau seluruh simpanan (baik berupa tabungan
maupun deposito) yang disimpan di Bank.
10)Real Cash
Penyediaan dana tunai bagi nasabah untuk berbagai keperluan dan
dapat ditarik sewaktu-waktu (stand-by loan).
11)Kring Batara
Merupakan fasilitas kredit kepada karyawan perusahaan/Instansi
dengan agunan gaji karyawan.
12)Kredit Yasa Griya
Kredit Modal Kerja yang diberikan oleh Bank BTN kepada
Developer untuk membantu modal kerja pembiayaan
pembangunan proyek perumahan mulai dari biaya pembangunan
Konstruksi Rumah sampai dengan finishing, Biaya Prasarana dan
Sarana.
13)Pinjaman Lunak konstruksi Bapertarum
Kredit bagi pengembang (Perseroan Terbatas, Koperasi, CV) untuk
membiayai pembangunan perumahan PNS yang belum memiliki
commit to user 14)Kredit Pembelian Lahan
Kredit untuk membeli lahan guna pembangunan RSH, yang akan
dijual kepada masyarakat. Tanah harus lelah bersertifikat atau telah
terdaftar di Kantor Pertanahan. Kredit ini merupakan satu kesatuan
dengan KYG.
15)Kredit Investasi
Fasilitas kredit yang diberikan kepada Perseroan Terbatas, CV,
Koperasi, Yayasan dan Perorangan, dalam rangka pembiayaan
investasi, baik investasi baru, perluasan, modernisasi atau
rehabilitasi.
16)Kredit Pendukung Perumahan
Kredit Modal Kerja yang diberikan oleh Bank BTN dalam rangka
pembiayaan kebutuhan modal kerja khususnya bagi sektor-sektor
industri yang terkait dengan perumahan dan atau usaha-usaha yang
dapat menunjang sektor-sektor dimaksud.
17)Kredit Modal Kerja Kontraktor
Kredit Modal Kerja yang diberikan oleh Bank BTN kepada
kontraktor atau pemborong untuk membantu modal kerja didalam
menyelesaikan pekerjaan borongan sesuai dengan kontrak kerja.
18)Kredit Usaha Rakyat
Kredit modal kerja atau investasi kepada debitur yang bergerak
commit to user
mikro, kecil dan menengah guna pembiayaan usaha produktif.
Sektor usaha yang dapat dibiayaiadalahindustri, dagang dan jasa.
19)Kredit Usaha Mikro dan Kecil
Kredit untuk meningkatkan akses usaha mikro dan kecil terhadap
dana pinjaman guna pembiayaan investasi dan modal kerja dengan
persyaratan ringan dan terjangkau.
20)Kredit Perumahan Perusahaan
Kredit bagi perusahaan untuk penyediaan fasilitas perumahan dinas
perusahaan atau fasilitas pemilikan rumah pegawai yang
didasarkan pada kerjasama antara bank BTN dengan perusahaan.
B. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan berjalannya era globalisasi saat ini, negara-negara di
dunia dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu negara maju dan negara
berkembang. Indonesia merupakan salah satu contoh negara berkembang yang
sekarang ini sedang melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang
berpedoman pada Undang-undang Dasar 1945. Pembangunan nasional
merupakan realisasi terhadap kesungguhan bangsa Indonesia dalam rangka
mencapai tujuan dan cita-cita luhur tersebut. Seiring dengan berjalannya
pembangunan nasional, maka kehidupan masyarakatpun semakin dinamis dan
terus mengalami perkembangan.
Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung pada
commit to user
merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang perekonomian yakni
sebagai penyedia jasa keuangan. Peran perbankan dalam pembangunan
ekonomi adalah mengalirkan dana bagi kegiatan ekonomi yaitu salah satunya
dalam bentuk perkreditan bagi masyarakat perseorangan atau badan usaha.
Fasilitas kredit yang diberikan oleh bank merupakan aset terbesar bagi
bank. Dalam hal kegiatan bank memberikan fasilitas kredit, resiko kerugian
sebagian besar bersumber pada kegiatan tersebut, sehingga bila tidak dikelola
dengan baik dan disertai pengawasan yang memadai akan mengancam
kelangsungan hidup bank tersebut. Kredit tersebut mempunyai suatu
kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu sumber uang yang
diperlukan dalam membiayai kegiatan usaha yang dapat dititikberatkan
sebagai salah satu kunci kehidupan bagi setiap manusia.
Usaha mikro, kecil dan menengah juga memegang peran penting
dalam pembangunan ekonomi karena tingkat penyerapan tenaga kerjanya
yang relative tinggi dan kebutuhan modal investasinya yang kecil. Hal ini
membuat UMKM tidak rentan terhadap berbagai perubahan eksternal
sehingga pengembangan pada sektor UMKM dapat menunjang diversifikasi
ekonomi dan percepatan perubahan structural yang merupakan prasyarat bagi
pembangunan ekonomi jangka panjang yang stabil dan berkesinambungan.
Hal ini didukung dengan dikeluarkannya Inpres Nomor 6 tanggal 8
Juni 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan
Pemberdayaan UMKM yang diikuti dengan nota kesepahaman bersama antara
commit to user
Pembiayaan kepada UMKM. Akhirnya pada tanggal 5 November 2007,
Presiden R.I Susilo Bambang Yudoyono meresmikan kredit bagi UMKM
dengan pola penjaminan dengan nama Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR
merupakan kredit bagi usaha mikro, kecil dan koperasi dengan pola
penjaminan yaitu berupa kredit modal kerja dan atau investasi.
Tahap awal program, Kredit Usaha Rakyat ini disediakan hanya
terbatas oleh bank-bank yang ditunjuk oleh pemerintah saja, yaitu Bank
Tabungan Negara, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia
(BNI), Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Bukopin. Penyaluran
pola penjaminan difokuskan pada lima sektor usaha, yaitu pertanian,
perikanan dan kelautan, koperasi, kehutanan, serta perindustrian dan
perdagangan.
Tujuan pemberian Kredit Usaha Rakyat ini yaitu : Pertama,
mengemban misi untuk membantu Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan
Koperasi, dengan memperhatikan maksud dan tujuan diterbitkannya Inpres No
6/2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan
Pemberdayaan UMKM. Kedua, dalam rangka meningkatkan akses
pembiayaan dan mengembangkan UMKM dan Koperasi dalam rangka
penanggulangan/pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja.
KUR hanya diberikan kepada usaha mikro, kecil, menengah, dan
koperasi yang mempunyai usaha produktif yang layak, namun belum
bankable. Usaha produktif yang layak maksudnya adalah bahwa usaha mikro
commit to user
membayar kembali kreditnya kepada bank. Selanjutnya usaha belum bankable
merupakan usaha mikro, kecil dan koperasi yang belum memiliki perizinan
dan juga usaha mikro, kecil dan koperasi tersebut tidak mempunyai agunan
tambahan.
Dengan disediakannya KUR bagi masyarakat, tentunya pengajuan
permohonan kredit tersebut harus mengikuti berbagai prosedur yang
ditetapkan oleh bank yang bersangkutan. Selain itu, pemohon harus
mengetahui hak dan kewajiban yang akan timbul dari masing-masing pihak
yaitu debitur dan kreditur dengan adanya perjanjian Kredit Usaha Rakyat
(KUR), mengingat segala sesuatu dapat saja timbul menjadi suatu
permasalahan apabila tidak ada pengetahuan yang cukup tentang Kredit Usaha
Rakyat.
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, penulis
tertarik untuk mengambil judul : “ SISTEM PEMBERIAN KREDIT
USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA
(PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SOLO “.
C. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam suatu penelitian diperlukan untuk memberi
kemudahan bagi penulis dalam membatasi permasalahan yang akan ditelitinya
sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran yang jelas serta memperoleh
jawaban sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan uraian dan latar
commit to user
1. Bagaimana sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat yang diterapkan oleh
oleh Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Solo?
2. Apa saja kelemahan dan kelebihan sistem pemberian Kredit Usaha
Rakyat?
D. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian harus mempunyai tujuan yang jelas sehingga dapat
memberikan arah dalam pelaksanaan penelitian tersebut. Adapun tujuan yang
ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui penerapan sistem pemberian Kredit Usaha Rakyat yang
diterapkan oleh Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Solo.
2. Menetahui kelemahan dan kelebihan sistem pemberian Kredit Usaha
Rakyat pada Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Solo.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dibangku perkuliahan
tentang Sistem Informasi Akuntansi dalam pemberian Kredit Usaha
commit to user 2. Bagi Instansi
Dapat memberikan saran dan sumbangan ataupun masukan berkaitan
dengan Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada PT Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo.
3. Bagi Pihak Lain
Dapat dijadikan sebagai bahan referansi dalam penyusunan Tugas Akhir
commit to user
25
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian Sistem dan Prosedur
Sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang
terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi,
2001:5). Sistem menurut Moscove adalah suatu entity (kesatuan) yang
terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan (disebut subsistem)
yang bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu (Baridwan, 1985:2).
Menurut Wikipedia Indonesia, sistem berasal dari bahasa Latin (systēma)
dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan
aliran informasi, materi atau energi.
Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau
operasi yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang sama agar
selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama (wikipedia,
2011). Prosedur adalah suatu uraian kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi
berulang-ulang (Mulyadi, 2001: 5). Kegiatan klerikal merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, dan
commit to user 2. Pengertian Kredit
Istilah “kredit” berasal dari bahasa Yunani ”credere” yang berarti
“kepercayaan” atau dalam bahasa latin “creditum”yang berarti
kepercayaan akan kebenaran. Pengertian kredit dalam praktek sehari-hari
adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau
mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan
ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati (Muljono,
1994:9-10).
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam-meminjam antara bank dengan peminjam yang mewajibkan
peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga (SE PT. Bank Tabungan Negara, 2007:3).
Raymond P. Kent mengatakan bahwa kredit adalah hak untuk
menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan pembayaran pada
waktu diminta, atau pada waktu yang akan datang, karena penyerahan
barang-barang sekarang (Suyatno, 1995:13). Sedangkan menurut
wekipedia kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan
seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk
dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan.
3. Unsur-unsur Kredit
Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu
commit to user
a. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari pemberi kredit bahwa kredit yang
diberikan berupa uang, barang, atau jasa akan benar-benar diterima
kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
b. Kesepakatan, yaitu suatu perjanjian dimana masing-masing pihak
menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.
c. Jangka waktu, yaitu masa pengembalian kredit yang telah disepakati.
Jangka tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau
jangka panjang.
d. Risiko, yaitu adanya suatu tenggang waktu pengembelian akan
menyebabkan suatu risiko tidak tertagih/macet pemberian kredit.
e. Balas jasa, yaitu keuntungan atas pemberian suatu kredit yang
berbentuk bunga dan biaya administrasi kredit.
4. Tujuan dan Fungsi Kredit
Tujuan kredit yang diberikan oleh bank menurut Suyatno, dkk
(1995:15) adalah sebagai berikut :
a. Turut menyukseskan program pemerintah dibidang ekonomi dan
pembangunan.
b. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya
guna terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin, dan
dapat memperluas usahanya.
Fungsi kredit dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan
commit to user
a. Meningkatkan daya guna uang.
b. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
c. Meningkatkan daya guna dan peredaran barang.
d. Sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi.
e. Meningkatkan kegairahan berusaha.
f. Meningkatkan pemerataan pendapatan.
g. Sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional.
5. Jenis-jenis Kredit
Menurut Suyatno,dkk (1995:25) secara umum jenis-jenis kredit
perbankan untuk masyarakat adalah sebagai berikut :
a. Kredit dilihat dari sudut tujuannya
1) Kredit konsumtif
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya
proses konsumtif.
2) Kredit produktif
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk mempelancar jalannya
proses produksi.
3) Kredit perdagangan
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk mempelancar jalannya
commit to user b. Dari sudut jangka waktunya
1) Kredit jangka pendek
Kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun, namun
termasuk kredit tanaman musiman yang berjangka waktu lebih dari
satu tahun.
2) Jangka menengah
Kredit yang berjangka waktu antara satu sampai tiga tahun, kecuali
kredit untuk tanaman musiman.
3) Jangka panjang
Kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun.
c. Dari sudut jaminannya
1) Kredit tanpa jaminan
Keyakinan bank atas kesanggupan debitur untuk melunasi kredit
sesuai dengan yang diperjanjikan. Jaminan pemberian kredit
diperoleh bank melalui penilaian yang seksama terhadap watak,
kemampuan, modal, agunan, dan prospek usaha debitur.
2) Kredit dengan agunan
Agunan yang diberikan untuk suatu kredit adalah barang, agunan
pribadi yaitu suatu perjanjian dimana satu pihak menyanggupi
pihak lainnya bahwa ia menjamin pembayarannya suatu utang
commit to user
d. Dari sudut penggunaannya
1) Kredit eksploitasi
Kredit berjangka waktu pendek yang diberikan oleh suatu bank
kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja
perusahaan sehingga dapat berjalan dengan lancar.
2) Kredit investasi
Kredit jangka panjang atau menengah yang diberikan oleh suatu
bank kepada perusahaan untuk melekukan investasi atau
penanaman modal.
6. Prinsip-prinsip Kredit
Prinsip kredit 5C atau 6C menurut Muljono (1994:11-18) adalah
sebagai berikut :
a. Character
Merupakan suatu penilaian yang memberikan keyakinan pada pihak
bank bahwa peminjam mempunyai moral, watak ataupun sifat-sifat
pribadi yang positif dan kooperatif, dan juga mempunyai rasa
tanggung jawab.
b. Capacity
Merupakan suatu penilaian kepada calon debitur mengenai
kemampuan melunasi kewajiban-kewajiban dari kegiatan usaha yang
dilakukannya atau kegiatan usaha yang akan dilakukannya yang akan
commit to user
c. Capital
Merupakan jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon
debitur. Kemampuan modal sendiri ini merupakan benteng yang kuat
agar tidak mudah terkena goncangan dari luar.
d. Collateral
Merupakan barang-barang jaminan yang diserahkan oleh
penjamin/debitur sebagai jaminan atas kredit yang diterima. Manfaat
collateral yaitu sebagai alat pengaman apabila usaha yang dibiayai
dengan kredit tersebut gagal atau sebab-sebab lain di mana debitur
tidak mampu melunasi kreditnya dari hasil usahanya yang normal.
e. Condition of Economy
Merupakan situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya, dan
lain-lain yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat
maupun untuk suatu kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan
dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang
memperoleh kredit.
f. Constraint
Merupakan batasan-batasan atau hambatan-hambatan yang tidak
memungkinkan seseorang melakukan bisnis di suatu tempat.
Walaupun prinsip 5C memungkinkan atau cukup baik.
7. Manfaat Kredit
Menurut Imanda (2009, dalam Suprapto.com, 2011) manfaat kredit
commit to user a. Manfaat kredit bagi debitur
1) Untuk meningkatkan usahanya, dengan kredit debitur dapat
meningkatkan pengadaan atau peningkatan faktor-faktor produksi.
2) Dengan memperoleh kredit bank, maka secara tidak langsung akan
meningkatkan bonafiditas perusahaan sehingga debitur dapat
memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pelayanan fasilitas
perbankan yang lainnya.
3) Bank akan menjaga privasi atau kerahasiaan nasabah.
4) Dalam meningkatkan usahanya, maka jangka waktu kedit dapat
disesuaiakan dengan kebutuhan.
b. Manfaat kredit bagi bank
1) Bank memperoleh pendapatan berupa bunga yang diterima dari
debitur, sehingga akan meningkatkan laba bank.
2) Dengan menyalurkan kredit, bank sekaligus dapat memasarkan
produk-produk pelayanan perbankan yang lainnya.
3) Bank memperoleh keuntungan dibidang sumber daya manusia
khususnya dalam dunia kredit perbankan, sehingga dimasa yang
akan datang akan memiliki tenaga-tenaga perkreditan yang
berkualitas.
c. Manfaat kredit bagi pemerintah atau negara
1) Kredit bank dapat dipakai sebagai alat untuk mendorong laju
perekonomian nasional.
commit to user
3) Kredit dapat meningkatkan lapangan usaha atau pekerjaan.
4) Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan.
5) Dapat meningkatkan pendapatan negara malalui pajak dari bunga.
d. Manfaat kredit bagi masyarakat luas
1) Dengan adanya kredit akan meningkatkan perluasan lapangan
pekerjaan sehingga akan mengurangi pengangguran.
2) Untuk kelompok masyarakat yang memiliki keahlian dan profesi
tertentu dapat terlibat dalam proses pemberian kredit, misalnya
sebagai konsultan kredit dan lain-lain.
8. Prosedur Kredit
Prosedur pemberian kredit dan penilaian kredit oleh dunia
perbankan secara umum dapat di jelaskan sebagai berikut (wordpress.com,
2008) :
a. Pengajuan berkas-berkas
Pengajuan proposal kredit yang dilampiri dengan berkas-berkas yang
telah dipersyaratkan untuk dilakukan penilaian.
b. Penyelidikan berkas pinjaman
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas pinjaman yang
diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar.
c. Wawancara I
Merupakan penyelidikan kepada calon peminjam dengan langsung
commit to user d. On the Spot
Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau
berbagai obyek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian
hasilnya dicocokan dengan hasil wawancara I.
e. Wawancara II
Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan
pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan.
f. Keputusan Kredit
Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan
diberikan atau ditolak.
g. Penandatangan akad kredit/perjanjian lainnya
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka
sebelum kredit dicairkan maka terlebih dahulu calon nasabah
menandatangani akad kredit.
h. Realisasi kredit
Diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan
membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan.
i. Penyaluran/penarikan
Penyaluran atau penarikan adalah pencairan atau pengambilan uang
dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit.
9. Kredit Usaha Rakyat
Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah Kredit modal kerja atau
commit to user
bidang usaha yang menurut skalanya berstatus sebagai usaha mikro, kecil,
dan menengah guna pembiayaan usaha produktif (Sosialisasi Kredit Usaha
Rakyat, -:2).
a. Usaha Yang Dapat Dibiayai KUR :
1) Usaha produktif dalam katagori UMKM
2) Sektor usaha : industri, dagang, jasa, pertanian, peternakan
3) Usaha minimal 1 tahun
4) Usaha dalam katagori feasible not bankable
b. Jenis Kredit Usaha Rakyat
1) KUR Modal Kerja
Kredit Modal Kerja yaitu Kredit jangka pendek untuk pembiayaan
modal kerja dengan cara penarikan yang disepakati oleh Bank dan
debitur, sepanjang tersedia kelonggaran tarik dan tidak melampaui
plafond kredit.
2) Kredit untuk pembiayaan investasi barang modal dengan tata cara
penarikan dapat secara bertahap atau sekaligus dimuka, sesuai
kebutuhan dan kesepakatan Bank dengan debitur dengan sifat
kredit non revolving.
B. Sistem Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada PT. Bank Tabungan
Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo
1. Syarat dan Ketentuan Kredit Usaha Rakyat (SE DIR, 2007:5)
commit to user
1) Surat permohonan yang ditandatangani pemohon.
2) Identitas diri (KTP pemohon & pasangan, KK, surat nikah / cerai)
3) NPWP.
4) Surat ijin Usaha (SIUP, TDP, atau apabila mikro kurang dari Rp 50
juta keterangan kelurahan atau paguyuban).
5) Laporan keuangan atau minimal catatan keuangan usaha.
6) Rincian peruntukan kredit.
7) Foto copy jaminan (sertifikat atau BPKB atas nama pemohon atau
pasangan).
8) Pemohon belum pernah mendapatkan fasilitas kredit dari lembaga
keuangan (Bank, BPR, BKK, leasing).
b. Ketentuan KUR
1) Usaha layak tetapi tidak bankable yang berciri jaminan kurang dan
atau persyaratan administrasi kurang/tidak lengkap
2) Maksimal kredit Rp. 500.000.000,-
3) Suku bunga 14 % efektif
4) Usaha sudah berjalan minimal 1 tahun
5) Jangka waktu kredit :
KUR modal kerja maksimal 3 tahun bisa diperpanjang 2x
KUR investasi maksimal 5 tahun bisa diperpanjang 1x
6) Share Debitur
Kredit Modal Kerja minimal 20 % dari kebutuhan modal kerja
commit to user 2. Fungsi yang Terkait
a. Retail Service Head
Membawahi unit kerja Teller Service, Customer Service, dan Loan
Service yang tugas dan wewenangnya dalam pemberian kredit ini
sebagai anggota Kelompok Pemutus Kredit (KPK) dan pemberi
otorisasi jika permohonan kredit tersebut disetujui.
b. Operation Head
Mempunyai tugas dan wewenang dalam pemberian otorisasi dalam
proses pemberian kredit.
c. Loan Service Unit
Merupakan unit kerja dibawah Retail Service Head yang tugasnya
melayani pengajuan permohonan kredit oleh calon debitur.
d. Loan Administration Unit
Loan Administation Unit merupakan unit kerja dibawah Unit Operasi
yang mempunyai tugas dan wewenang administrasi dan dokumentasi
dalam proses pemberian kredit dan melakukan taksasi agunan.
e. Branch Manager
Mempunyai tugas dan wewenang memberi otorisasi dalam proses
pemberian kredit dan sebagai pejabat pemutus kredit dalam proses
pengambilan keputusan kredit berdasarkan pendapat anggota KPK.
f. Accounting & Control
Merupakan unit kerja yang terdiri dari Reporting dan Bookeping,
commit to user
terjadi, melakukan kontrol terhadap kegiatan yang terjadi dan
membuat laporan.
g. Transaction Processing Unit
Unit kerja ini mempunyai tugas dan wewenang dalam proses lebih
lanjut transaksi angsuran kredit dari unit organisasi lain.
h. Customer Service
Merupakan unit kerja yang bertanggungjawab kepada Retail Service
Head dan mempunyai tugas memberikan layanan informasi dan
pembentukan rekening kepada nasabah.
3. Dokumen yang Digunakan
1) Surat Permohonan Kredit Calon Debitur
Surat permohonan kredit dibuat dan ditanda tangani oleh calon debitur,
berisi keterangan/identitas dan usaha calon debitur.
2) Memo BI checking
Memo BI checking merupakan memo yang dibuat oleh Loan Service
Analyst berisikan data calon debitur yang diserahkan kepada
Bookeping untuk memperoleh informasi debitur melalui website Bank
Indonesia.
3) Formulir BI checking
Formulir BI checking merupakan dokumen hasil dari penelusuran
informasi debitur yang bertujuan untuk mengetahui riwayat hutang
commit to user
4) Perangkat Analisis Kredit (PAK)
PAK merupakan hasil analisa yang dibuat Loan Service Unit
berdasarkan berkas permohonan, laporan penilaian agunan, dan
formulir BI checking yang digunakan sebagai dokumen dalam
pengambilan keputusan permohonan kredit debitur.
5) SP2K (Surat Persetujuan Pemberian Kredit)
SP2K dibuat apabila permohonan kredit diterima. SP2K berisi nama
kredit, plafon kredit, sifat kredit, bunga, denda, dan ketentuan
pembayaran kredit. SP2K digunakan sebagai surat penegasan yang
harus ditanda tangani calon debitur diatas materai Rp. 6.000,- dan
diserahkan kembali kepada bank.
6) Perjanjian Kredit (PK)
Perjanjian kredit dibuat pada saat realisasi kredit yang berisi maksimal
kredit yang disetujui, jangka waktu, pasal-pasal yang ditetapkan oleh
bank mengenai aturan kewajiban mengangsur dan sanksi denda apabila
terjadi pelanggaran.
7) Surat Penolakan Permohonan Kredit
Surat penolakan dibuat oleh Loan Service apabila permohonan kredit
ditolak yang berisi pernyataan penolakan kredit.
8) Memo Up Date Customer Information File (CIF)
Memo yang dibuat oleh Loan Service Analyst yang berisikan perintah
untuk mengu-update informasi penolakan kredit pada CIF pemohon
commit to user 9) Nota Kredit
Nota kredit dibuat oleh Transaction Processing sebagai bukti telah
dilakukannya pencairan kredit oleh debitur.
10)Nota Debet
Nota debet dibuat oleh Transaction Processing sebagai bukti telah
dilakukan pembayaran biaya-biaya, kewajiban kredit (angsuran) dan
pelunasan kredit oleh debitur.
11)Memo Peninjauan Lokasi
Memo yang dibuat oleh Loan Service Analyst yang berisikan perintah
untuk peninjauan lokasi usaha calon debitur atau penilaian agunan
yang diserahkan kepada Loan Administration.
12)Laporan Hasil Peninjauan Lokasi
Laporan hasil peninjauan lokasi usaha berisi informasi yang diperoleh
Loan Service Analyst ketika melakukan peninjauan lokasi sekaligus
melakukan wawancara pada calon debitur.
13)Memo Usulan permohonan kredit
Memo usulan permohonan kredit dibuat oleh Loan Service Analyst
yang berisi gambaran usaha pemohon, kesimpulan dari analisis kredit,
dan pendapat.
14)Surat Kuasa Pendebetan Rekening
Surat kuasa pendebetan rekening berisi persetujuan pendebetan
rekening yang bersangkutan untuk pembayaran biaya-biaya dan
commit to user
15)Check List Persyaratan
Merupakan formulir yang berisi persyaratan yang harus dipenuhi
pemohon sebelum dilaksanakan akad kredit dan biaya proses untuk
diberi tahukan kepada debitur.
16)Akta Pengakuan Hutang
Akta pengakuan hutang berisi penegasan bahwa debitur memang benar
memiliki hutang.
17)Memo Pendebitan Biaya Realisasi
Memo yang dibuat oleh Loan Service Analyst yang berisikan perintah
kepada Transaction Processing untuk proses pemindahbukuan biaya
realisasi kredit.
18)Perhitungan Biaya Proses Kredit
Merupakan formulir yang berisikan perhitungan biaya proses kredit
yang meliputi biaya provisi, biaya notaris/PPAT, biaya administrasi
penjaminan, dan lain-lain.
19)Surat Permohonan Pencairan Kredit
Surat permohonan pencairan kredit berisi permohonan debitur untuk
pencairan kredit yang telah ditanda tangani oleh debitur.
20)Kertas Kerja Perhitungan Pencairan Kredit
Kertas kerja perhitungan pencairan kredit berisi rincian dana yang
commit to user 21)Laporan Hasil Verifikasi
Laporan hasil verifikasi dibuat oleh Loan Service Analyst berdasarkan
pencocokan surat permohonan pencairan dana dari debitur dengan data
pendukungnya apakah sudah sesuai atau belum.
22)Memo Pencairan Dana Realisasi
Memo yang dibuat oleh Loan Service Analyst yang berisikan perintah
kepada Transaction Processing untuk proses pemindahbukuan
pencairan dana realisasi ke rekening debitur.
23)Memo Pendebetan Rekening Debitur
Memo yang dibuat oleh Loan Service Analyst yang berisikan perintah
kepada Transaction Processing untuk proses input data pada BDS atas
pembayaran angsuran kredit.
24)Surat Permohonan Pelunasan Kredit
Surat permohonan pelunasan kredit Surat dibuat dan ditanda tangani
oleh debitur digunakan untuk pelunasan kredit yang belum jatuh
tempo.
25)Memo Pelunasan
Memo yang dibuat oleh Loan Service Analyst yang berisikan perintah
kepada Transaction Processing untuk proses input data pada BDS atas
pelunasan kredit.
4. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Dalam sistem pemberian KUR PT. Bank Tabungan Negara
commit to user
a. Buku Register
Catatan yang digunakan untuk mencatat penerimaan berkas
permohonan kredit calon debitur.
b. SIBS (Sylperlike Integrated Banking System)
Sistem untuk meng-up date/menginput data pemohon seperti nama
debitur, identitas debitur, tanggal lahir dan lain lain.
c. BDS (Branch Delivery System)
Suatu system untuk mengentry atau menginput pencairan kredit atau
pembayaran yang berhubungan dengan keuangan.
d. Kartu Monitoring
Sebuah alat untuk memonitor calon Debitur yang mengajukan kredit
ataupun yang kreditnyanya sudah disetujui.
e. Rekening Koran Debitur
Suatu media informasi untuk Debitur yang berisikan jumlah angsuran
yang sudah terbayar maupun sisa saldo kredit.
5. Prosedur Kredit Usaha Rakyat
a. Prosedur Permohonan dan Pengambilan Keputusan KUR
1) Loan Service Analyst menerima surat permohonan kredit yang
dilampiri dokumen pendukung dari calon debitur, diperiksa dan
diregistrasi pada buku register. Kemudian membuat Memo
Pencetakan BI Checking dan memberikan paraf untuk diserahkan
commit to user
2) Bookeping memeriksa memo, menginput data pada website Bank
Indonesia secara online, dan mencetak formulir BI checking yang
selanjutnya diserahkan kepada Loan Service Analyst.
3) Loan Service Analyst menyerahkan Surat Permohonan Kredit yang
dilampiri Dokumen Pendukung serta Formulir BI Checking kepada
Branch Manager.
4) Branch Manager memeriksa Surat Permohonan Kredit beserta
Dokumen Pendukung, apabila sesuai memberikan disposisi dan
paraf dan diserahkan ke Retail Service Head.
5) Retail Service Head memeriksa Surat Permohonan Kredit beserta
lampirannya, apabila telah sesuai diberi disposisi dan paraf,
kemudian diserahkan kepada Loan Service Head.
6) Loan Service Head memeriksa surat permohonan beserta
lampirannya, memberikan disposisi dan paraf. Kemudian
diserahkan kepada Loan Service Analyst.
7) Loan Service Analyst memeriksa surat beserta lampirannya,
kemudian membuat memo peninjauan lokasi rangkap 2 dan
meregistrasi memo. Memo peninjauan lokasi yang dilampiri berkas
permohonan dimintakan tanda tangan kepada Loan Service Head
dan dimintakan disposisi kepada Retail Service Head.
8) Loan service analyst menyerahkan memo peninjauan lokasi lembar
1 dan berkas permohonan kredit kepada Operation Head dan
commit to user
9) Operation Head memeriksa memo dan mencocokkan dengan
lampirannya, memberikan disposisi dan paraf apabila telah sesuai.
Kemudian memo dan lampiran diserahkan kepada Loan
Administration Head untuk dimintakan disposisi, kemudian
diserahkan Loan Administration Staff untuk dilakukan peninjauan
lokasi ke lapangan.
10)Loan Administration Staff membuat laporan hasil peninjauan dan
membuat memo penyerahan hasil peninjauan lokasi (rangkap 2).
Memo yang dilampiri laporan hasil peninjauan serta permohonan
kredit diserahkan kepada Loan Administration Head untuk
dimintakan tanda tangan.
11)Loan Administration Staff menyerahkan memo penyerahan hasil
peninjauan lokasi lembar 1, laporan hasil peninjauan serta berkas
permohonan kepada Loan Service Analyst dan mengarsip memo
penyerahan hasil peninjauan lokasi lembar 2.
12)Loan Service Analyst membuat PAK (Perangkat analisis kredit).
Setelah itu membuat rekomendasi hasil analisis pada PAK pada
kolom yang tersedia dan membubuhkan tanda tangan.
13)Apabila PAK sudah lengkap, Loan service analyst membuat Memo
Usulan permohonan kredit (rangkap 2). Kemudian memo
permohonan kredit, PAK, dan lampirannya diserahkan kepada
commit to user
Service Head dan Retail Sevice Head untuk diperiksa, diberi
pendapat pada PAK, dan diberi tanda tangan pada memo dan PAK.
14)Branch Manager menerima Memo Usulan Kredit dari anggota
KPK, yang dilampiri dengan PAK, surat permohonan kredit,
laporan peninjauan lokasi, dan formulir BI checking. Kemudian
Branch Manager memeriksa pendapat seluruh anggota KPK pada
PAK.
15)Branch Manager memberikan pendapat tertulis dan tanda tangan
pada lembar PAK, memberikan keputusan dan membubuhkan
tanda tangan pada memo, kemudian memo beserta lampirannya
diserahkan ke Loan Service Analyst.
b. Prosedur Pemberitahuan Keputusan Permohonan Kredit Ditolak
1) Loan Service Analyst menerima berkas permohonan kredit,
formulir BI checking, laporan hasil peninjauan, memo usulan
permohonan kredit dan PAK dari Branch Manager.
2) Loan Service Analyst menginput data permohonan Kredit yang
ditolak dan melakukan otorisasi persetujuan penolakan pada Loan
Maitenance Function dalam SIBS.
3) Loan Service Analyst membuat surat penolakan permohonan kredit
rangkap 2 dan memintakan tanda tangan kepada Operation Head
commit to user
4) Loan Service Analyst menyerahkan surat penolakan lembar 1 ke
GBA-Mailing Staff untuk dikirimkan kepada calon debitur
dilampiri berkas permohonan kredit.
5) Loan Service Analyst mengarsip Surat Penolakan Permohonan
Kredit (lembar 2), memo usulan kredit (lembar 1 dan 2), formulir
BI checking, laporan hasil penilaian, dan PAK.
6) Loan Service Analyst membuat memo Up Date Customer
Information File (CIF) rangkap 2 kemudian diserahkan ke Loan
Service Head untuk ditandatangani. Memo Up Date CIF lembar 1
diserahkan ke Customer Service Head dan mengarsip memo
lembar 2.
7) Customer Service Head memeriksa memo dan memberikan
disposisi ke Customer Service Staff untuk menindaklanjuti.
8) Customer Service Staff menerima Memo Up Date CIF dari
Customer Service Head dan melakukan up date informasi
penolakan kredit pada CIF dalam SIBS dan mengarsip memo Up
Date CI