• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 20 Analisis Keragaman Karakter Generatif Hasil Persilangan Half Diallel Cabai di Bawah Naungan

Kuadrat Tengah SK db LT TT BB TD DBT PJD LD Ulangan 1.00 11.36 228.71 17174.87 1.98 0.81 1.02 0.00 Genotipe 20.00 2851.26** 1931.88** 28613.29** 47.76** 2.16* 3.9** 0.81** Tetua 5.00 1379.40* 2421.69** 20395.66** 114.09** 4.32** 8.28** 1.11** Hibrida 14.00 3089.17** 1704.28** 25063.77** 27.12** 1.35* 2.19** 0.66** DGU 5.00 2577.34** 2349.69** 18680.95** 73.80** 2.74** 5.26** 1.14** DGK 15.00 1041.73** 504.68** 12848.54** 7.24** 0.52tn 0.85** 0.16** Persilangan 1.00 6879.9** 2669.13** 119394.76** 5.22tn 2.65* 5.86** 1.27** Galat 20.00 447.59 188.04 2431.29 3.98 0.58 0.25 0.07 Ragam Aditif 383.90 461.25 1458.10 16.64 0.55 1.10 0.25 Ragam Dominan 817.93 410.67 11632.90 5.25 0.23 0.72 0.12 KK (%) 17.18 10.29 10.65 9.01 7.27 4.32 5.39 Keterangan

LT : Lebar Tajuk DBT : Diameter Batang * : Berbeda nyata pada taraf 5% TT : Tinggi Tanaman PJD : Panjang Daun ** : Berbeda nyata pada taraf 1% TD : Tinggi Dikotomus LD : Lebar Daun tn : tidak berbeda nyata

BB : Bobot Brangkasan

Tabel 20. Analisis Keragaman Karakter Generatif Hasil Persilangan Half

Diallel

Cabai di Bawah Naungan

Keterangan

PJB : Panjang Buah TB : Tebal Kulit Buah * : Berbeda nyata pada taraf 5% DMB : Diameter Buah B/B : Bobot per Buah ** : Berbeda nyata pada taraf 1% PJT : Panjang Tangkai Buah HB : Hari Berbunga tn : tidak berbeda nyata

HP : Hari Panen B/T : Bobot Buah per Tanaman Kuadrat Tengah SK DB PJB DMB PJT B/B TB B/T HB HP Ulangan 1.00 0.18 0.08 0.03 0.10 0.00 7683.42 0.21 27.52 Genotipe 20.00 26.53** 24.13** 1.21** 13.84** 0.24* 45951.08** 29.82* 214.79** Tetua 5.00 57.33** 41.89** 2.58** 34.53** 0.41* 91626.53** 52** 508.6** Hibrida 14.00 17.18** 17.56** 0.77** 7.31** 0.19tn 29676.59** 16.39tn 82.69** DGU 5.00 46.36** 32.76** 1.86** 20.45** 0.32** 63568.48** 35.75** 250.43** DGK 15.00 2.23** 5.17** 0.18** 2.41** 0.06tn 9444.56** 7.97tn 59.72** Persilangan 1.00 3.40** 27.26** 0.45tn 1.84tn 0.26tn 45416.59** 107.01** 595.24** Galat 20.00 0.34 2.42 0.11 0.82 0.11 4434.39 11.51 25.02 Ragam Aditif 11.03 6.90 0.42 4.51 0.07 13530.98 6.94 47.68 Ragam Dominan 2.06 3.96 0.13 2.00 0.00 7227.36 2.21 47.21 KK (%) 6.54 11.88 9.80 18.07 25.91 20.08 13.59 6.33

Daya Gabung Karakter Vegetatif

Tabel 21 menunjukkan bahwa genotipe IPB C110, IPB C15 dan IPB C5 memiliki daya gabung yang baik untuk menghasilkan hibrida yang memiliki lebar tajuk, tinggi tanaman, bobot brangkasan dan diameter batang yang besar. Genotipe IPB C110 memiliki daya gabung umum terbaik untuk karakter lebar tajuk, tinggi tanaman dan tinggi dikotomus. Genotipe IPB C110 juga memiliki daya gabung umum yang baik untuk karakter diameter batang, dan panjang daun.

Daya gabung umum yang baik untuk karakter tinggi dikotomus dimiliki oleh genotipe IPB C110, IPB C2, IPB C5 dan IPB C10. Genotipe yang memiliki daya gabung baik untuk karakter panjang daun antara lain IPB C110, IPB C5 dan IPB C2. Daya gabung terbaik untuk karakter panjang daun dimiliki oleh genotipe IPB C5. Daya gabung umum yang baik pada karakter lebar daun hanya dimiliki oleh genotipe IPB C5 dan IPB C10 dimana IPB C10 merupakan penggabung terbaik untuk karakter tersebut.

Nilai daya gabung khusus (DGK) tertinggi untuk karakter lebar tajuk adalah genotipe IPB C110 x IPB C10 (74.38). Hal ini menunjukkan kombinasi spesifik genotipe IPB C110 dan IPB C10 menghasilkan hibrida yang memiliki karakter lebar tajuk yang tinggi. Hal ini bersesuaian dengan nilai heterosis, heterobeltiosis, dan nilai tengah genotipe IPB C110 x IPB C10 yang tinggi pada karakter lebar tajuk. Kombinasi persilangan lainnya yang menunjukkan nilai DGK tinggi adalah IPB C2 x IPB C15, IPB C15 x IPB C10, IPB C110 x IPB C15, IPB C2 x IPB C5, dan IPB C20 x IPB C5.

Nilai DGK tertinggi karakter tinggi tanaman dimiliki oleh genotipe IPB C2 x IPB C15. Hal ini menunjukkan bahwa genotipe IPB C2 dan genotipe IPB C15 merupakan kombinasi spesifik paling baik untuk karakter tinggi tanaman. Kombinasi persilangan ini dihasilkan dari genotipe IPB C2 yang memiliki nilai DGU negatif dengan genotipe IPB C15 yang memiliki nilai DGU positif. Nilai ini sejalan dengan nilai heterosis dan heterobeltiosis genotipe tersebut yang juga paling tinggi. Menurut Welsh (1981), jika nilai duga DGK dan heterosis yang tinggi dimiliki oleh suatu genotipe hasil persilangan maka hasil persilangan tersebut dapat dikembangkan sebagai varietas hibrida.

Tabel 21. Daya Gabung Karakter Vegetatif Tetua dan Hibrida Cabai Hasil Persilangan Half Diallel

Genotipe (IPB C-) LT TT BBr TDk DBt PD LD DGU 2 -2.61 -4.9 -20.13 0.98 -0.58 0.54 -0.15 5 3.32 7.51 4.62 0.58 0.16 1 0.32 10 -11.2 -5.42 -49.69 1.34 -0.41 -0.13 0.54 15 13.03 5.59 63.57 -3.48 0.9 -0.51 -0.14 20 -26.71 -27.11 -47.86 -3.63 -0.46 -1.26 -0.52 110 24.17 24.34 49.49 4.21 0.39 0.35 -0.05 DGK 20x110 0.45 8.55 30.32 4.59 0.32 1.54 0.73 20x2 -16.74 -10.23 58.56 1.73 0.56 0.67 0.15 20x5 20.44 27.35 84.51 0.62 0.72 -0.1 0.33 20x15 -6.42 -10.29 -94.24 -0.82 -0.61 -0.66 -0.18 20x10 -6 -2.87 -14.23 -1.81 0.48 0.5 -0.2 110x2 -7.73 -7.27 -58.78 -5.58 -0.9 -0.91 -0.53 110x5 -5.24 -16.48 -64.17 -1.01 -0.67 -0.15 -0.25 110x15 28.13 10.43 151.6 -1.56 0.29 0.06 -0.1 110x10 74.38 32.01 192.47 -0.59 1.23 0.77 0.12 2x5 22.49 16.38 81.78 2.08 0.31 0.2 0.08 2x15 33.58 37.11 35.16 3.35 0.48 1.46 0.32 2x10 -5.38 3.14 12.27 1.56 0.07 -0.79 0.06 5x15 -10.5 -4.02 -31.86 2.71 -0.46 -0.29 0.21 5x10 -31.64 -33.52 -57.11 -1.23 -0.3 -0.07 0.33 15x10 31.6 25.33 179.54 -0.68 0.86 1.3 0.57 Keterangan

LT : Lebar Tajuk BBr : Bobot brangkasan DBt : Diameter Batang

TT : Tinggi Tanaman TDk : Tinggi Dikotomus PD : Panjang Daun LD : Lebar Daun

Berdasarkan Tabel 21, nilai DGK tertinggi untuk karakter tinggi dikotomus dimiliki oleh genotipe IPB C20 x IPB C110 yaitu sebesar 4.59. Nilai DGK yang tinggi pada genotipe ini sejalan dengan nilai tengahnya yang juga paling tinggi di antara hibrida-hibrida yang diuji. Hibrida ini dihasilkan dari persilangan antara genotipe IPB C20 yang memiliki nilai DGU paling rendah dengan IPB C110 yang memiliki nilai DGU paling tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa tetua yang memiliki nilai DGU rendah belum tentu akan menghasilkan hibrida yang memiliki nilai DGK yang rendah juga. Fenomena ini berkaitan dengan kemampuan berkombinasi spesifik tetua tersebut dengan tetua lainnya ketika disilangkan.

Genotipe IPB C110x IPB C10 merupakan hibrida yang memiliki nilai DGK paling tinggi untuk karakter bobot brangkasan (Tabel 21). Genotipe IPB C15 x IPB C10 dan IPB C110 x IPB C15 juga memiliki nilai DGK yang sangat tinggi. Ketiga genotipe ini memiliki nilai DGK yang sangat tinggi dan sejalan dengan nilai heterosis, heterobeltiosis, serta nilai tengahnya yang juga tinggi. Hibrida-hibrida tersebut dihasilkan dari persilangan genotipe IPB C110 dan IPB C15 yang memiliki nilai DGU yang tinggi dengan genotipe IPB C10 yang memiliki nilai DGU paling rendah. Hal ini menunjukkan kombinasi persilangan spesifik antara ketiga genotipe tersebut merupakan kombinasi persilangan terbaik untuk menghasilkan tanaman dengan bobot brangkasan yang besar.

Kombinasi persilangan spesifik yang paling baik untuk karakter diameter batang dimiliki oleh genotipeIPB C110 x IPB C10 dengan nilai DGK tertinggi sebesar 1.23. Genotipe lainnya yang memiliki nilai DGK relatif tinggi antara lain IPB C15 x IPB C10 dan IPB C20 x IPB C5. Kombinasi persilangan ini melibatkan tetua yang memiliki nilai DGU rendah (IPB C20 dan IPB C10) dan tetua yang memiliki nilai DGU tinggi (IPB C110 dan IPB C5). Kombinasi persilangan antara tetua yang memiliki nilai DGU rendah dengan tetua yang memiliki nilai DGU tinggi seringkali menghasilkan hibrida yang memiliki nilai DGK tinggi. Hal ini terkait dengan gen-gen pada tetua-tetua tersebut yang aksinya saling melengkapi satu sama lain dan menunjukkan kemampuan berkombinasi spesifik tetua-tetua tersebut.

Pada Tabel 21 terlihat bahwa genotipe IPB C20 x IPB C110 memiliki nilai DGK paling tinggi untuk karakter panjang daun dan lebar daun. Genotipe ini juga memiliki nilai heterosis paling tinggi pada kedua karakter tersebut. Nilai tengah genotipe ini pun relatif tinggi untuk kedua karakter tersebut. Genotipe IPB C2 x IPB C15 memiliki nilai DGK yang tertinggi kedua untuk karakter panjang daun, sedangkan genotipe IPB C15 x IPB C10 memiliki nilai DGK tertinggi kedua pada karakter lebar daun.

Berdasarkan analisis daya gabung (Tabel 21), genotipe IPB C110 merupakan tetua penggabung yang baik untuk semua karakter vegetatif yang diamati kecuali lebar daun, sedangkan tetua IPB C5 merupakan tetua penggabung yang baik untuk semua karakter vegetatif yang diamati. Genotipe IPB C15 juga

merupakan tetua penggabung yang baik pada karakter vegetatif yang diamati kecuali karakter tinggi dikotomus, panjang daun dan lebar daun. Genotipe IPB C2 hanya memiliki daya gabung yang baik pada karakter tinggi dikotomus dan panjang daun, sedangkan genotipe IPB C10 hanya memiliki daya gabung baik pada karakter lebar daun.

Genotipe IPB C2 x IPB C15 dan IPB C2 x IPB C5 memiliki nilai DGK positif pada semua karakter vegetatif yang diamati (Tabel 21). Genotipe IPB C110 x IPB C10 dan IPB C15 x IPB C10 memiliki nilai DGK positif pada hampir semua karakter vegetatif yang diamati kecuali tinggi dikotomus. Genotipe IPB C110 x IPB C15 (kecuali tinggi dikotomus dan lebar daun), IPB C20 x IPB C5 (kecuali lebar tajuk dan panjang daun), IPB C20 x IPB C110 (kecuali tinggi tanaman), IPB C2 x IPB C10 (kecuali lebar tajuk dan panjang daun), IPB C20 x IPB C2 (kecuali tinggi tanaman dan lebar tajuk) juga memiliki cukup banyak nilai DGK positif pada karakter-karakter vegetatif yang diamati.

Daya Gabung Karakter Generatif

Tabel 22 menyajikan nilai DGU karakter-karakter yang diamati pada fase generatif. Daya gabung yang baik untuk karakter bobot per buah dan bobot buah per tanaman dimiliki oleh genotipe IPB C2 dan IPB C5. Penggabung yang baik untuk karakter panjang buah dan panjang tangkai buah adalah genotipe IPB C110, IPB C2 dan IPB C5. Penggabung yang baik untuk karakter tebal kulit buah dan diameter buah adalah genotipe IPB C20, IPB C2, IPB C5 dan IPB C15 (kecuali tebal kulit buah). Genotipe IPB C20, IPB C5 dan IPB C2 merupakan tetua penggabung yang baik untuk karakter umur berbunga. Genotipe IPB C10 merupakan penggabung yang paling baik untuk karakter umur panen.

Berdasarkan Tabel 22, genotipe IPB C110 x IPB C10 memiliki nilai DGK tertinggi pada karakter panjang buah dan bobot buah per tanaman. Nilai ini menunjukkan bahwa genotipe IPB C110 dan IPB C10 bergabung dengan baik dalam menghasilkan hibrida yang memiliki buah panjang dan bobot per buah yang besar. Nilai DGK karakter bobot per buah yang besar pada hibrida ini sesuai dengan nilai heterosis dan heterobeltiosisnya yang mencapai lebih dari 200%. Hibrida lainnya yang menunjukkan kombinasi spesifik yang tinggi untuk karakter bobot per buah antara lain IPB C2 x IPB C15 dan IPB C20 x IPB C10, sedangkan

untuk karakter panjang buah antara lain IPB C20 x IPB C10, IPB C15 x IPB C10, IPB C5 x IPB C15, dan IPB C2 x IPB C15.

Tabel 22. Daya Gabung Karakter Generatif Tetua dan Hibrida Cabai Hasil Persilangan Half Diallel

Genotipe (IPB C-) BpB TKB PB DB PTB BBpT UB UP DGU 20 -1 0.05 -3.5 1.64 -0.47 -83.11 -2.48 -4.1 110 -0.78 -0.19 2.3 -2.73 0.3 -18.19 1.71 3.52 2 1.08 0.17 2.03 0.03 0.46 35.59 -2.17 -3.98 5 2.65 0.25 1.59 1.99 0.53 158.45 -0.29 1.08 15 -0.25 0 -0.25 1.26 -0.55 -16.23 2.9 8.96 10 -1.7 -0.27 -2.18 -2.19 -0.27 -76.52 0.33 -5.48 DGK 20x110 0.53 0 -3.04 3.66 -0.11 35.3 -0.21 -2.96 20x2 0.74 0.12 -0.13 2.87 0.35 53.92 -2.33 -6.46 20x5 0.12 0.07 -0.29 -0.32 0.05 36.65 -0.71 0.47 20x15 -1 -0.31 -0.3 -3.4 -0.06 -90.09 -1.39 0.6 20x10 1.46 0.11 1.77 2.12 0.48 133.59 -1.33 0.04 110x2 0.82 -0.08 -0.17 -0.39 -0.34 17.16 -2.02 4.41 110x5 0.58 0.39 0.24 0.22 0.08 82 2.11 0.85 110x15 -1.04 -0.18 -1.42 -0.92 -0.31 -30.67 -3.08 -10.53 110x10 2.66 0.38 1.89 2.28 0.29 -52.52 -2.02 7.41 2x5 -2.72 -0.07 -1.47 -1.8 0.1 -92.31 -1.02 0.35 2x15 2.11 0.43 0.84 2.47 1.07 130.19 2.79 -5.53 2x10 -1.68 -0.18 -1.79 -1.65 -0.54 -62.33 0.86 1.41 5x15 0.61 -0.05 1.02 2.46 -0.26 33.97 -0.58 -9.09 5x10 -1.25 0.02 -0.9 0.52 -0.13 -74.3 -1.02 -6.15 15x10 0.04 0.09 1.04 -0.49 0.3 191.42 -5.21 -10.53 Keterangan

PB : Panjang Buah BpB : Bobot per Buah UB : Umur Berbunga DB : Diameter Buah BBpT : Bobot Buah per Tanaman

TKB : Tebal Kulit Buah PTB : Panjang Tangkai Buah UP : Umur panen

Nilai DGK tertinggi untuk karakter panjang tangkai buah dimiliki oleh genotipe IPB C2 x IPB C15 (Tabel 22). Nilai ini bersesuaian dengan nilai heterosis, heterobeltiosis, serta nilai tengah hibrida yang juga tinggi. Nilai DGK yang positif pada karakter panjang tangkai buah menunjukkan bahwa genotipe IPB C2 x IPB C15 memiliki daya gabung yang baik untuk menghasilkan tangkai buah yang panjang, tetapi tangkai yang panjang tidak diharapkan dalam produksi buah cabai sehingga nilai DGK negatiflah yang lebih menguntungkan karena menunjukkan kemampuan berkombinasi spesifik yang rendah dari suatu genotipe.

Kemampuan berkombinasi yang rendah pada karakter ini diharapkan dapat menghasilkan hibrida dengan tangkai buah yang pendek. Genotipe IPB C2 x IPB C10, IPB C110 x IPB C2, IPB C110 x IPB C15 dan IPB C5 x IPB C15 merupakan hibrida yang memiliki nilai DGK rendah sehingga cocok untuk karakter tangkai buah yang pendek.

Genotipe IPB C2 x IPB C15 juga memiliki nilai DGK tertinggi untuk karakter tebal kulit buah. Genotipe IPB C2 berkombinasi baik dengan IPB C15 dalam menghasilkan buah berkulit/berdaging tebal. Genotipe lainnya yang merupakan kombinasi spesifik yang baik untuk karakter tebal kulit buah adalah IPB C110 x IPB C10 dan IPB C110 x IPB C5. Nilai DGK ketiga genotipe ini sesuai dengan nilai heterosis dan heterobeltiosisnya yang juga tinggi.

Kemampuan berkombinasi spesifik yang tinggi untuk karakter diameter buah dimiliki oleh genotipe IPB C20 x IPB C110, IPB C20 x IPB C2, IPB C2 x IPB C15, IPB C5 x IPB C15, IPB C110 x IPB C10 dan IPB C20 x IPB C10 (Tabel 22). Semua hibrida tersebut memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis positif untuk karakter diameter buah. Semua tetua yang digunakan terlibat dalam menghasilkan kombinasi persilangan spesifik yang bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing genotipe tetua bergabung baik dengan tetua lainnya dalam kombinasi spesifik tertentu untuk menghasilkan hibrida dengan diameter buah yang besar.

Genotipe IPB C15 x IPB C10, IPB C20 x IPB C10, IPB C2 x IPB C15 merupakan hibrida yang memiliki nilai DGK sangat tinggi dibanding hibrida- hibrida lain pada karakter bobot buah per tanaman (Tabel 22). Ketiga hibrida ini memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis yang juga sangat tinggi yaitu di atas 20%. Adanya nilai heterosis di atas 20% pada komponen hasil merupakan peluang besar untuk merakit varietas hibrida (Kirana dan Sofari, 2007). Dilihat dari asal tetuanya, genotipe IPB C15 dan IPB C10 berasal dari AVRDC (Asian Vegetable Resources and Development Center) di Taiwan yang memiliki iklim sedang di mana intensitas cahaya matahari tidak begitu besar. Kondisi ini memungkinkan kedua genotipe tersebut dapat beradaptasi dengan baik pada kondisi naungan di Indonesia sehingga produksi per tanaman hibrida hasil persilangan keduanya menunjukkan nilai heterosis dan DGK yang tinggi.

Genotipe IPB C15 x IPB C10 memiliki nilai DGK paling rendah pada karakter umur berbunga dan umur panen. Ini mengindikasikan kemampuan berkombinasi spesifik genotipe IPB C15 dan IPB C10 yang rendah dalam meningkatkan umur berbunga dan umur panen hibrida yang dihasilkan. Hibrida ini memiliki nilai heterosis dan heterobeltiosis paling rendah pada karakter umur berbunga serta memiliki nilai heterosis paling rendah pada karakter umur panen. Fenomena ini menguntungkan karena justru umur berbunga dan umur panen yang cepat lebih diharapkan oleh setiap petani dalam sistem produksi tanaman. Sebagian besar hibrida memiliki kemampuan berkombinasi yang rendah (nilai DGK negatif) pada kedua karakter ini. Hal ini menunjukkan bahwa hibrida- hibrida yang ditanam memiliki umur berbunga dan umur panen lebih cepat dari kedua tetuanya. Kondisi ini cukup menguntungkan karena pemulia memiliki banyak pilihan untuk menentukan hibrida mana yang akan dilanjutkan, karena umur berbunga yang genjah adalah salah satu indikasi hibrida yang ditanam dapat beradaptasi dengan baik di bawah kondisi naungan. Para pemulia tinggal menentukan hibrida-hibrida mana yang memiliki karakter-karakter yang diharapkan selain umur panennya yang genjah.

Berdasarkan analisis daya gabung (Tabel 22), genotipe IPB C2 merupakan tetua penggabung yang baik untuk semua karakter generatif yang diamati. IPB C5 merupakan penggabung yang baik pada hampir semua karakter generatif kecuali umur panen. Genotipe IPB C20 merupakan penggabung yang baik untuk karakter tebal kulit buah, diameter buah, umur berbunga dan umur panen. IPB C110 merupakan penggabung yang baik untuk karakter panjang buah dan panjang tangkai buah. IPB C15 penggabung yang baik untuk diameter buah, sedangkan IPB C10 merupakan penggabung yang baik untuk karakter umur panen.

Genotipe IPB C2 x IPB C15 memiliki kemampuan berkombinasi spesifik yang baik untuk banyak karakter generatif yang diamati, kecuali panjang tangkai buah dan umur berbunga. Genotipe IPB C5 x IPB C15 memiliki kemampuan berkombinasi spesifik yang baik kecuali pada karakter tebal kulit buah. Genotipe IPB C15 x IPB C10 memiliki kemampuan berkombinasi spesifik baik kecuali pada karakter diameter dan panjang tangkai buah. Genotipe IPB C110 x IPB C5 (kecuali panjang tangkai buah, umur berbunga dan umur panen), IPB C20 x IPB

C10 (kecuali panjang tangkai buah dan umur panen), IPB C20 x IPB C2 (kecuali panjang buah dan panjang tangkai buah), IPB C20 x IPB C110 (kecuali tebal kulit buah dan panjang buah), dan IPB C110 x IPB C10 (kecuali bobot buah per tanaman, umur panen dan panjang tangkai buah) memiliki kemampuan berkombinasi spesifik yang baik.

Karakter Kualitatif

Berdasarkan Tabel 23, semua genotipe memiliki bentuk mahkota rotate dan jumlah bunga per aksil sebanyak 1 bunga. Ada 1-2 genotipe yang memiliki jumlah bunga per aksil lebih dari satu pada salah satu aksilnya. Posisi bunga yang tegak hanya dimiliki oleh genotipe IPB C10 dan IPB C20, karena kedua genotipe ini merupakan jenis cabai dengan tipe rawit. Posisi bunga pada sebagian besar genotipe adalah intermediet.

a b c

Gambar 1. Tipe Posisi Bunga Tanaman Cabai : a) menggantung, b) intermediet, c) tegak

Keterangan : seluruh gambar pada pembahasan diambil dan diolah dari IPGRI dan PPVT

Genotipe-genotipe yang ditanam memiliki posisi tangkai karangan bunga yang tidak tegak (agak menggantung). Pada genotipe IPB C10 dan IPB C20 yang memiliki posisi bunga tegak, posisi tangkai karangan bunga juga tidak tegak. Bentuk bunga kedua genotipe tersebut secara utuh adalah dengan tangkai tegak dan karangan bunga menggantung.

Orientasi buah genotipe IPB C20 dan IPB C10 adalah tegak seperti posisi bunganya. Orientasi buah genotipe IPB C15 horizontal dan memiliki tangkai buah yang mudah patah karena sangat kaku. Genotipe IPB C20 x IPB C15 memiliki orientasi buah yang sama seperti tetua jantannya yaitu genotipe IPB C15 (horizontal). Sebagian besar genotipe yang ditanam memiliki orientasi buah menggantung seperti sebagian besar posisi bunga.

Tabel 23. Karakter Kualitatif 21 Genotipe Cabai yang Diuji di Bawah Naungan Genotipe (IPB C-) Bentuk Mahkota Bunga/ Aksil Posisi Bunga Habitus Tanaman Posisi Tangkai Karangan Bunga Orientasi Buah

10 rotate 1 tegak tegak Tidak tegak Tegak

15 rotate 1 intermediet Semi tegak Tidak tegak Horizontal 5 rotate 1 intermediet tegak Tidak tegak Menggantung 2 rotate 1 intermediet tegak Tidak tegak Menggantung 110 rotate 1 intermediet tegak tidak tegak Menggantung

20 rotate 1 tegak Semi tegak Tidak tegak Tegak

15x10 rotate 1 intermediet Semi tegak Tidak tegak Menggantung 5x10 rotate 1 intermediet tegak Tidak tegak Menggantung 5x15 rotate 1 intermediet Semi tegak Tidak tegak Menggantung 2x10 rotate 1 intermediet tegak Tidak tegak Menggantung 2x15 rotate 1 intermediet Semi tegak Tidak tegak Menggantung 2x5 rotate 1 intermediet tegak Tidak tegak Menggantung 110x10 rotate 1 intermediet tegak Tidak tegak Menggantung 110x15 rotate 1 intermediet tegak Tidak tegak Menggantung 110x5 rotate 1 intermediet tegak Tidak tegak Menggantung 110x2 rotate 1 intermediet tegak Tidak tegak Menggantung 20x10 rotate 1 intermediet Semi tegak Tidak tegak Tegak 20x15 rotate 1 intermediet Semi tegak Tidak tegak Horizontal 20x5 rotate 1 intermediet Semi tegak Tidak tegak Menggantung 20x2 rotate 1 intermediet Semi tegak Tidak tegak Menggantung 20x110 rotate 1 intermediet tegak Tidak tegak Menggantung

Sebagian besar genotipe tanaman memiliki habitus tegak dengan tinggi tanaman rata-rata hampir mencapai 2 m. Tanaman tumbuh tegak dengan tinggi dikotomus yang bervariasi (berkisar >20 cm). Terlihat kecenderungan dari hasil persilangan tetua-tetua tanaman dan penampilan hibridanya. Genotipe tanaman dengan tipe tajuk tegak disilangkan dengan tipe tajuk semi tegak menghasilkan genotipe hibrida dengan habitus tegak, contohnya persilangan genotipe IPB C2 dan genotipe IPB C10 menghasilkan genotipe IPB C2 x IPB C10 yang tegak. Genotipe IPB C15 yang memiliki habitus semi tegak disilangkan dengan genotipe IPB C10 yang memiliki habitus tegak menghasilkan genotipe IPB C15 x IPB C10 yang semi tegak.

Gambar 2. Tipe Tajuk Tanaman Cabai : a) menyebar, b) semi tegak, c) tegak

Berdasarkan Tabel 24, warna mahkota bunga pada sebagian besar genotipe yang ditanam adalah putih. Warna mahkota bunga yang mengandung warna ungu hanya dimiliki oleh genotipe IPB C20 dengan semua hasil persilangannya. Terdapat kecenderungan bahwa warna ungu pada genotipe IPB C20 sangat dominan karena semua hasil persilangan genotipe lain dengan genotipe IPB C20 memiliki warna mahkota bunga dan anther yang keunguan.

Warna daun sebagian besar genotipe adalah hijau tua. Pada genotipe IPB C20, warna daun hijau gelap dengan semburat warna ungu. Warna daun pada genotipe hasil persilangan dengan genotipe IPB C20 adalah hijau tua dengan sedikit semburat ungu.

Rata-rata bentuk daun yang dimiliki oleh genotipe-genotipe yang ditanam adalah ovate. Bentuk daun genotipe IPB C10 yang deltoid terbawa pada hampir semua hasil persilangannya kecuali persilangan dengan genotipe IPB C110. Ketika disilangkan dengan genotipe yang memiliki bentuk daun ovate, hibrida yang dihasilkan memiliki bentuk daun seperti genotipe 10 (deltoid), namun ketika disilangkan dengan genotipe IPB C110 hibrida yang dihasilkan memiliki bentuk ovate (genotipe IPB C10).

a b c

Gambar 3. Bentuk Daun Cabai : a. Deltoid, b. Ovate, c. Lanceolate a

Tabel 24. Karakter Kualitatif 21 Genotipe Cabai yang Diuji di Bawah Naungan

Genotipe Warna Mahkota Bunga Warna Daun

(IPB C-) Warna Kode Warna Kode

Bentuk Daun

Warna Anther

10 putih FFFFFF Hijau Tua 336600 deltoid 66CC66

15 putih FFFFFF Hijau Tua 666600 ovate 669966

5 putih FFFFFF Hijau Tua 336600 ovate 999966

2 putih FFFFFF Hijau Tua 666600 ovate 669966

110 putih FFFFFF Hijau Tua 666600 lanceolate 999966

20 Ungu dasar putih 9933CC-FFFFFF Hijau Gelap 333333 ovate 9933CC

15x10 putih FFFFFF Hijau Tua 666600 deltoid 999966

5x10 putih FFFFFF Hijau Tua 336600 deltoid 999966

5x15 putih FFFFFF Hijau Tua 666600 ovate 999966

2x10 putih FFFFFF Hijau Tua 666600 ovate 999966

2x15 putih FFFFFF Hijau Tua 666600 lanceolate 669966

2x5 putih FFFFFF Hijau Tua 666600 ovate 999966

110x10 putih FFFFFF Hijau Tua 336600 ovate 669966

110x15 putih FFFFFF Hijau Tua 666600 ovate 669966

110x5 putih FFFFFF Hijau Tua 336600 lanceolate 999966

110x2 putih FFFFFF Hijau Tua 666633 lanceolate 999966

20x10 Putih margin ungu FFFFFF/ 996699 Hijau Tua 336600 deltoid 999966 20x15 Putih margin ungu FFFFFF/CC99CC Hijau Tua 336600 ovate 999966 20x5 Putih margin ungu FFFFFF/ 996699 Hijau Tua 666600 ovate 999966 20x2 Putih tepi ungu FFFFFF/CC99CC Hijau Tua 336600 ovate 999966 20x110 Putih margin ungu FFFFFF/CC99CC Hijau Tua 336600 ovate 999966

Keterangan : Kode Warna berdasarkan Color Chart

Warna buah muda genotipe-genotipe yang ditanam bervariasi (Tabel 25). Pada genotipe IPB C15, warna buah muda adalah hijau dengan warna yang agak kusam. Genotipe IPB C20 memiliki warna buah muda ungu seperti warna dominan tanamannya. Warna buah ungu diwariskan juga pada hibrida-hibridanya. Semua hasil persilangan genotipe IPB C20 memiliki warna buah muda ungu kecoklatan. Menjelang masak buah muda perlahan-lahan akan berubah warna, dari muncul semburat kehijauan sampai akhirnya berwarna merah tua.

Warna buah tua semua genotipe adalah merah dengan kualitas warna merah yang berbeda-beda. Pada genotipe IPB C2 dan IPB C15 warna merah yang terlihat adalah merah kusam, tidak mengkilap seperti pada genotipe lainnya. Warna buah tua genotipe IPB C20 dan hasil persilangannya adalah merah tua mengkilap, yaitu warna merah yang pekat. Hal ini diduga karena warna buah muda genotipe tersebut juga warna yang tua (ungu). Genotipe IPB C10 memiliki fase perubahan warna buah dari hijau muda ketika buah masih muda, oranye pada fase peralihan, dan berwarna merah mengkilap ketika buah sudah tua.

Tabel 25. Karakter Kualitatif 21 Genotipe Cabai yang Diuji di Bawah Naungan

Genotipe

(IPB C-) Warna Buah Muda Warna Buah Tua Bentuk Buah 10 Hijau muda Merah-Oranye Segitiga menyempit

15 Hijau Merah Segitiga menyempit

5 Hijau Merah Kusam Segitiga menyempit

2 Hijau Gelap Merah Kusam Segitiga menyempit

110 Hijau Tua Merah Segitiga menyempit

20 Ungu Merah heartscape

15x10 Hijau Muda Merah Segitiga menyempit

5x10 Hijau Muda Merah Segitiga menyempit

5x15 Hijau Merah Segitiga menyempit

2x10 Hijau Muda Merah Segitiga menyempit

2x15 Hijau Gelap Merah Segitiga menyempit

2x5 Hijau Gelap Merah Segitiga menyempit

110x10 Hijau Muda Merah Segitiga menyempit

110x15 Hijau Tua Merah Segitiga menyempit

110x5 Hijau Tua Merah Segitiga menyempit

110x2 Hijau Tua Merah Segitiga menyempit

20x10 Ungu Merah Tua Segitiga

20x15 Ungu Merah Tua Segitiga menyempit

20x5 Ungu Merah Tua Segitiga

20x2 Ungu Merah Tua Segitiga

20x110 Ungu Merah Tua Segitiga

Gambar 4. Variasi Bentuk Buah Cabai

Genotipe dengan tipe cabai besar memiliki bentuk seperti cabai besar pada umumnya, begitupun bentuk buah pada tipe rawit (IPB C10 dan IPB C20) dan keriting (IPB C110). Bentuk buah genotipe IPB C20 berbeda dari genotipe

Dokumen terkait