• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Penyajian Data

Pada bab ini akan dianalisis data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada para responden yang tersebar di Desa Sukaraja Kecamatan Darul Makmur sebanyak 86 orang. Populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Sukaraja yang terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada pemilihan presiden 2009. Data yang dianalisis adalah identitas responden dan persepsi responden terhadap Susilo Bambang Yudhoyono.

A.1 Identitas Responden

Identitas responden yang akan disajikan dalam penelitian ini adalah identitas responden yang dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, usia, suku, agama, pendidikan, dan pendapatan. Responden yang dilihat dari skripsi ini adalah responden dari masyarakat atau penduduk Desa Sukaraja yang berjumlah 86 orang

Tabel 3.1: Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi

1. Laki-Laki 45

2. Perempuan 41

Jumlah 86

Sumber : Kuisioner Bulan Maret 2012

Penelitian ini juga melihat jenis kelamin responden untuk melihat persepsi yang ditimbulkan responden. Dilihat dari data diatas maka responden terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu 46 orang responden, sedang responden perempuan sebanyak 41 orang responden. Peneliti beranggapan bahwa

masing-masing reponden laki-laki dan perempuan memiliki karakteristik dalam mempersepsikan Susilo Bambang Yudhoyono.

Jumlah responden laki-laki bila dibandingkan dengan jumlah responden perempua adalah berimbang sehingga responden penelitian ini dapat lebih mewakili persepsi masyarakat Desa Sukaraja secara keseluruhan.

Tabel 3.2: Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Kelompok Usia (Tahun) Frekuensi 1. 20 – 29 32 2. 30 – 39 18 3. 40 – 49 17 4. 50 – 59 16 5. 60 – 69 2 6. 70 – 79 1 Jumlah 86

Sumber : Kuisioner Bulan Maret 2012

Dilihat dari data diatas yang paling banyak adalah responden yang tergolong pada kelompok usia produktif, yaitu antara 20 sampai dengan 29 tahun dengan jumlah 32 orang responden, sedangkan jumlah terkecil adalah responden pada kelompok usia 70 hingga 79 tahun yaitu berjumlah 1 orang. Dapat diartikan umumnya responden adalah para pemilih muda pada pemilihan presiden 2009 lalu.

Tabel 3.3: Karakteristik Responden Berdasarkan Suku

No. Agama Frekuensi

2. Aceh 35

3. Mandailing 2

4. Melayu 1

Jumlah 86

Sumber : Kuisioner Bulan Maret 2012

Dalam penelitian ini juga dilihat latar belakang suku responden, ternyata responden terdiri dari beberapa suku yang berbeda. Responden paling banyak dari suku Jawa 48 orang, suku Aceh 35, diikuti oleh suku Mandailing 2 orang, dan suku minang 1 orang. Desa Sukaraja merupakan sebuah Desa di Propinsi Aceh, meskipun demikian suku Jawa sudah lama tinggal dan menetap di Desa Sukaraja, jauh sebelum program transmigrasi digerakkan oleh pemerintahan Soeharto. Artinya, suku Jawa di Desa Sukaraja sudah mengalami akulturasi dengan suku lainnya terutama dengan suku Aceh misalnya melalui pernikahan dan pertukaran budaya yang terjadi suku Aceh dan suku Jawa.

Tabel 3.4: Karakteristik Responden Berdasarkan Agama

No. Agama Frekuensi

1. Islam 86 2. Kristen Katolik - 3. Kristen Protestan - 4. Hindu - 5. Budha - Jumlah 86

Sumber : Kuisioner Bulan Maret 2012

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas agama yang dianut oleh responden adalah agama Islam yaitu 86 orang. Hal ini menunjukkan

bahwa masyarakat Desa Sukaraja mayoritas beragama Islam. Dapat diketahui, Desa Sukaraja yang berada di wilayah Propinsi Aceh dihuni oleh mayoritas penduduk beragama Islam baik itu pendatang atau pun penduduk asli Desa Sukaraja.

Tabel 3.5: Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No. Jenis Pendidikan Frekuensi

1. SD 16 2. SMP 13 3. SMA 20 4. Diploma 11 5. S1 25 6. S2 1 Jumlah 86

Sumber : Kuisioner Bulan Maret 2012

Dalam penelitian ini, penulis merasa perlu untuk melihat latar belakang pendidikan responden yang dijadikan sebagai sampel. Dari data diatas dapat dilihat bahwa responden dengan pandidikan Strata 1 berjumlah paling besar yaitu 25 orang responden, selanjutnya SMA 20 orang, SD 16 orang, SMP 13 orang, Diploma 11 orang dan S2 1 orang.

Desa Sukaraja yang berbatasan dengan kota kecamatan menjadikan masyarakat Desa Sukaraja sangat terbuka dengan perubahan dan kemajuan zaman. Karena itu mayoritas masyarakat Desa Sukaraja memandang penting untuk menyekolahkan anak-anak mereka hingga jenjang pendidikan tertinggi.

Tabel 3.6: Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Frekuensi

1 Pegawai Negeri Sipil 29

2 Wiraswasta 26

3 Karyawan 8

4 Petani 18

5 Lain-lain 15

Jumlah 86

Sumber : Kuisioner Bulan Maret 2012

Dalam penelitian ini perlu juga dilihat identitas responden, ternyata responden terdiri dari beberapa latar belakang pekerjaan yang berbeda. Ada yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) 29 orang, Wiraswasta 26 orang, Karyawan Swasta 8 orang, Petani 18 orang, dan lain-lain 15 orang. Dilihat dari data di atas, responden yang bekerja sebagai PNS merupakan jumlah reponden terbanyak dengan jumlah 29 orang, sedangkan jumlah yang terkecil adalah Karyawan yaitu 8 orang.

Tabel 3.7: Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan

No Pendapatan Perbulan (Rp) Frekuensi

1 <1.000.000 16

2 1.000.000-2.000.000 29

4 3.000.000->5.000.000 11

Jumlah 86

Sumber : Kuisioner Bulan Maret 2012

Dari tabel diatas diketahui bahwa responden memiliki pendapatan rata-rata Rp. 2.000.000-Rp. 3.000.000 sebanyak 30 orang dan Rp. 1.000.000-Rp. 2.000.000 sebanyak 29 orang. Hal ini disebabkan banyaknya responden yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil dan wiraswasta. Sedangkan responden yang memiliki pendapan <Rp. 1.000.000 adalah petani yang hanya memiliki tanah garapan kecil, ibu rumah tangga yang juga bekerja membantu suami sebagai petani atau buruh dan mahasiswa yang memiliki pekerjaan sampingan selain tugas utamanya belajar.

Pendapatan antara Rp. 3.000.000->5.000.000 umumnya adalah petani dengan skala besar seperti petani karet, coklat, dan sawit ataupun yang bekerja sebagai wiraswasta seperti berjualan barang dan jasa.

A.2 Persepsi Responden

Tabel 3.8: Pendapat Responden Mengenai Penampilan Fisik Susilo Bambang Yudhoyono

No. Pendapat Responden Frekuensi

1. Tampan 7

2. Gagah 56

3. Tidak Menarik 1

4. Biasa saja 22

Jumlah 86

Dari data diatas dapat dilihat bahwa menurut 56 reponden penampilan fisik Susilo Bambang Yudhoyono adalah gagah. Hal ini sangat menarik perhatian responden dimana memiliki seorang presiden yang gagah menurut mereka sangat membanggakan. Susilo Bambang Yudhoyono memiliki postur badan yang bagus, tubuh tinggi besarnya dianggap responden mencerminkan dirinya mampu menjadi seorang pelindung yang tangguh sehingga mampu mengayomi seluruh masyarakat Indonesia.

Berbeda halnya dengan 22 responden lainnya. Menurut mereka, penampilan fisik Susilo Bambang Yudhoyono biasa saja. Mereka tidak tertarik pada segi fisik dalam memilih seorang presiden.

Susilo Bambang Yudhoyono di mata 7 responden adalah orang yang tampan, kebanyakan responden yang mengatakan ini adalah ibu -ibu rumah tangga. Sedangkan 1 responden mengatakan Susilo Bambang Yudhoyono tidak menarik.

Tabel 3.9: Pendapat Responden Mengenai Cara Berpakaian Susilo Bambang Yudhoyono

No. Pendapat Responden Frekuensi

1. Sederhana 17

2. Rapi 61

3. Berlebihan 0

4. Biasa Saja 8

Jumlah 86

Sumber : Kuisioner Bulan Maret 2012

Berdasarkan data penelitian tabel diatas, mayoritas responden mengatakan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono memiliki gaya berpakaian yang rapi dan enak dipandang yaitu 61 responden. Bila sebagian elit politik mengatakan Susilo

Bambang Yudhoyono dalam berpakaian seringkali berlebihan tidak ada seorang pun responden yang setuju, bagi mereka cara berpakaian Susilo Bambang Yudhoyono rapi dan mencerminkan kepribadiannya yang santun dan berdisiplin tinggi.

Responden yang mengatakan cara berpakaian Susilo Bambang Yudhoyono sederhana adalah 17 responden, sedangkan 8 responden lainnya mengatakan cara berpakaian Susilo Bambang Yudhoyono biasa saja.

Tabel 3.10: Pendapat Responden Terhadap Cara Berbicara Susilo Bambang Yudhoyono di Hadapan Publik

No. Pendapat Responden Frekuensi

1. Sangat menarik 60

2. Provokatif 11

3. Membosankan 12

4. Bertele-tele 3

Jumlah 86

Sumber : Kuisioner Bulan Maret 2012

Data diatas menunjukkan tanggapan responden mengenai cara berbicara Susilo Bambang Yudhoyono di hadapan publik, terlihat bahwa sebagian besar responden yaitu 60 responden mengatakan bahwa cara bebicara Susilo Bambang Yudhoyono di hadapan publik sangat menarik. Bahasa dan gaya berbicara yang teratur, tertata, dan santun sangat menarik perhatian responden. Menurut responden gaya berbicara yang tertata, teratur, dan santun mencerminkan cara berpikir yang sistematis dan menunjukkan kepribadian Susilo Bambang Yudhoyono yang santun dan mengayomi masyarakat.

Munculnya politisi yang gemar merusak citra politisi lainnya dengan mendiskreditkan dan menggulirkan isu-isu negative di mata responden merupakan

perbuatan yang tidak bertanggung jawab dan tidak mencerminkan sikap yang bersumber dari kultur ketimuran yang santun dalam berbahasa dan bersikap. Karena itu, responden sangat bersimpati ketika melihat dan mendengar cara Susilo Bambang Yudhoyono berbicara yang santun meskipun diserang oleh lawan-lawan politiknya.

Responden yang mengatakan bahwa cara berbicara Susilo Bambang Yudhoyono provoktif karena setelah mereka mendengar Susilo Bambang Yudhoyono berbicara atau berpidato dalam acara kenegaraan, responden merasa ikut terpengaruh dan menyepakati apa yang disampaikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Responden terdorong untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang dicanangkan oleh presiden misalnya menanam sejuta pohon atau misalnya ikut menjaga perdamaian Aceh yang telah ada jangan sampai dihancurkan kembali oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Tabel 3.11: Responden Memilih Susilo Bambang Yudhoyono Karena Penampilan Fisik

No. Jawaban Responden Frekuensi

1. Ya 18

2. Tidak 68

Jumlah 86

Sumber : Kuisioner Bulan Maret 2012

Dari data diatas dapat dilihat bahwa penampilan fisik bukan merupakan alasan utama bagi responden untuk memilih Susilo Bambang Yudhoyono, 68 responden mengatakan bahwa mereka tidak memilih Susilo Bambang Yudhoyono hanya karena penampilan fisiknya saja. Umumnya responden mengatakan bahwa penampilan fisik hanya penunjang, namun pembawaan yang tenang dan kharisma Susilo Bambang Yudhoyono mampu menarik simpati masyarakat Desa Sukaraja.

Sedangkan 18 responden lainnya mengatakan bahwa penampilan fisik susilo Bambang Yudhoyono merupakan alasan mereka memilih Susilo Bambang Yudhoyono.

Tabel 3.12: Responden Memilih Susilo Bambang Yudhoyono Karena Cara Berpakaian

No. Jawaban Responden Frekuensi

1. Ya 15

2. Tidak 71

Jumlah 86

Sumber : Kuisioner Bulan Maret 2012

Dapat dilihat dari table diatas, ada 71 responden yang mengatakan bahwa cara Susilo Bambang Yudhoyono berpakaian yang rapi bukan alasan mereka untuk memilihnya pada pemilihan presiden 2009 lalu. Namun responden juga mengatakan mereka sangat tertarik dengan gaya berbusana Susilo Bambang Yudhoyono yang terlihat sederhana dan rapi, karena cara berpakaian menurut responden dapat mencerminkan kepribadian seorang Susilo Bambang Yudhoyono yang tenang dan berwibawa. Namun, responden menegaskan, cara berpakaian Susilo Bambang Yudhoyono bukan menjadi alasan bagi mereka untuk memilihnya.

Disisi lain, 15 responden mengatakan, cara berpakaian seseorang tentu akan mempengaruhi pandangan tentang orang tersebut. Susilo Bambang Yudhoyono berhasil mencitrakan diri sebagai seorang politisi yang bersahaja namun elegan dalam balutan pakaian yang dikenakannya. Responden mengakui, hal yang turut mempengaruhi pilihan mereka adalah cara berpakaian Susilo Bambang Yudhoyono.

Tabel 3.13: Responden Memilih Susilo Bambang Yudhoyono Karena Cara Berbicara

No. Jawaban Responden Jumlah

1. Ya 40

2. Tidak 46

Jumlah 86

Sumber : Kuisioner Bulan Maret 2012

Dari data diatas, ada 40 responden memilih Susilo Bambang Yudhoyono karena mereka menyukai cara berbicara Susilo Bambang Yudhoyono yang menurut mereka sangat baik dan santun dalam berbicara dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Kemampuan berbicaranya menurut responden mencerminkan tingkat intelektualitas Susilo Bambang Yudhoyono yang tinggi serta wawasannya yang luas. Kata-kata yang digunakan senantiasa dipilih dengan baik dan tertata sesuai kondisi dan situasi yang terjadi.

Namun, 46 responden lainnya mengatakan bahwa cara berbicara Susilo Bambang Yudhoyono memang menarik namun hal ini tidak menjadikannya sebagai alasan untuk memilih Susilo Bambang Yudhoyono. Responden ini lebih menekankan bahwa mereka memilih Susilo Bambang Yudhoyono karena program kerjanya bukan karena cara berbicara.

Tabel 3.14: Responden Memilih Susilo Bambang Yudhoyono Karena Program BLT (Bantuan Langsung Tunai)

No. Jawaban Responden Frekuensi

1. Ya 30

2. Tidak 56

Jumlah 86

Banyak kalangan memandang pemberian BLT menciptakan masyarakat yang malas dan tidak produktif karena masyarakat diberikan sejumlah uang secara langsung dan tidak membutuhkan usaha dalam memperolehnya dan mereka memandang Susilo Bambang Yudhoyono memanfaatkan program BLT ini sebagai sebuah alat bagi Susilo Bambang Yudhoyono untuk menarik simpati rakyat demi kepentingan pribadinya dan partai Demokrat. Sehingga akhirnya pada pemilihan legislatif 2009 Partai Demokrat memenangkan pemilihan disusul oleh kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden pada pemilihan presiden 2009 dalam satu kali putaran.

Ketika berbicara dalam konteks daerah, dalam hal ini masyarakat Desa Sukaraja melalui 86 responden penelitian, ternyata hanya 30 responden yang mengatakan bahwa program BLT merupakan alasan mereka memilih Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut 30 responden ini, program BLT sangat membantu masyarakat ditengah naiknya harga barang-barang dan bahan makanan akibat naiknya harga BBM. Karena itu, mereka sangat berterima kasih pada Susilo Bambang Yudhoyono yang memiliki program yang berpihak pada rakyat kecil seperti mereka sehingga mereka memutuskan untuk memilih Susilo Bambang Yudhoyono pada pemilihan presiden 2009.

Sedangkan 56 responden lainnya, mengatakan bahwa mereka tidak memilih Susilo Bambang Yudhoyono karena program BLT. Program bantuan ini tidak mempengaruhi 56 responden untuk memilih karena menurut mereka ada program kerja Susilo Bambang Yudhoyono lainnya yang menarik mereka untuk memilih seperti program pemberantasan korupsi dan penegakan hukum.

Tabel 3.15: Responden Memilih Susilo Bambang Yudhoyono Karena Program Pemberantasan Korupsi

No. Jawaban Responden Frekuensi

1. Ya 70

2. Tidak 16

Jumlah 86

Sumber : Kuisioner Bulan Maret 2012

Dari tabel diatas dapat dilihat 70 responden mengatakan bahwa program pemberantasan korupsi merupakan alasan mereka memilih Susilo Bambang Yudhoyono. Mereka yakin bahwa Susilo Bambang Yudhoyono dapat menciptakan iklim birokrasi yang bersih dan sehat dari korupsi. Diantaranya dengan menciptakan transparansi keuangan para birokrat dan mengadili semua tersangka korupsi oleh lembaga independen seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Masyarakat melihat komitmen kuat Susilo Bambang Yudhoyono dalam hal pemberantasan korupsi pada masa pemerintahan 2004-2009. Karena itu, menurut responden sudah seharusnya masyarakat memberikan kesempatan lagi pada Susilo Bambang Yudhoyono untuk melanjutkan program kerjanya. Banyaknya kasus korupsi di Indonesia, merupakan pekerjaan besar pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono karena itu diperlukan dukungan rakyat, salah satu caranya dengan kembali memilih Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden periode 2009-2014.

Program pemberantasan korupsi bagi 16 responden lainnya bukan hal yang menyebabkan mereka memilih Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut mereka seorang presiden memang sudah seharusnya menciptakan pemerintahan yang bersih dari korupsi. Baik itu dengan menciptakan transparansi keuangan maupun dengan mengadili para koruptor.

Tabel 3.16: Responden Memilih Susilo Bambang Yudhoyono Karena Kesepakatan Damai Antara GAM dan RI

No. Jawaban Responden Frekuensi

1. Ya 75

2. Tidak 11

Jumlah 86

Sumber : Kuisioner Bulan Maret 2012

Dari data tabel diatas, terlihat mayoritas responden mengatakan mereka memilih Susilo Bambang Yudhoyono karena dianggap mampu menciptakan kedamaian di Aceh. Meskipun banyak elit politik menganggap bahwa Jusuf Kalla yang memiliki andil besar dalam kesepakatan damai antara Republik Indonesia (RI) dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), masyarakat Aceh melihat dari sisi lain. Bagi mereka Susilo Bambang Yudhoyono yang pada 2004 menjabat sebagai presiden RI tentu merupakan kunci kesuksesan perdamaian di Aceh. Tanpa adanya persetujuan dan komitmen Susilo Bambang Yudhoyono dalam menciptakan dan menjaga kondisi damai tentu Aceh saat ini masih diliputi konflik berkepanjangan.

Susilo Bambang Yudhoyono dianggap mampu membaca peluang perdamaian di tengah kepanikan akibat bencana tsunami yang melanda. Kesepakatan damai ditandatangani oleh RI dan GAM pada 25 Agustus 2005, beberapa bulan setelah bencana tsunami melanda Aceh. Kesigapan dari Susilo Bambang Yudhoyono dalam melihat peluang perdamaian pasca tsunami hingga saat ini masih dipandang penting oleh responden. Karenanya mereka memutuskan untuk memilih Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009 lalu. Sedangkan 11 responden lainnya, tidak menganggap kesepakatan damai antara RI dan GAM bukan menjadi alasan mereka memilih Susilo Bambang Yudhoyono.

Tabel 3.17: Siapa Yang Mempengaruhi Responden Untuk Memilih Bambang Yudhoyono

No. Jawaban Responden Frekuensi

1. Pilihan Sendiri 74

2. Orang Tua dan Saudara 3

3. Teman 2

4. Media Massa 7

Jumlah 86

Sumber : Kuisioner Bulan Maret 2012

Dari tabel diatas dapat dilihat, 74 responden mengatakan bahwa mereka memilih Susilo Bambang Yudhoyono karena pilihan sendiri. Menurut mayoritas responden, mereka sangat tertarik dengan kepribadian Susilo Bambang Yudhoyono yang santun dan tegas. Sang presiden juga dianggap mampu memecahkan persoalan-persoalan bangsa yang pada masa sebelumnya gagal diselesaikan. Karena itu, responden memilih Susilo Bambang Yudhoyono.

Gencarnya pemberitaan di media massa melalui iklan dan kampanye menurut 7 responden turut mempengaruhi pilihan mereka. Termasuk iklan cukup sa tu puta ran demi menghemat kas negara yang pada tahun 2009 sempat menimbulkan kontroversi di berbagai kalangan karena klan itu dianggap sebagai sebuah pembodohan bagi rakyat karena rakyat diarahkan untuk memilih Susilo Bambang Yudhoyono. Meskipun demikian, responden mengakui ketika itu media massa sangat mempengaruhi pilihan mereka untuk menentukan pilihan terhadap Susilo Bambang Yudhoyono.

Sedangkan 3 orang lainnya memilih Susilo Bambang Yudhoyono karena pengaruh orang tua, dan 2 responden lainnya karena pengaruh teman. Mereka umumnya adalah pemilih pemula pada pemilihan presiden 2009 karena itu, petimbangan pilihan mereka sangat dipengaruhi oleh keluarga dan teman-teman.

Tabel 3.18: Tanggapan Responden Mengenai Sosok Susilo Bambang Yudhoyono Saat Ini

No. Tanggapan Responden Frekuensi

1. Orang yang peragu 11

2. Orang yang tegas 50

3. Orang yang ramah 17

4. Tidak tahu 8

Jumlah 86

Sumber : Kuisioner Bulan Maret 2012

Dari tabel diatas dapat dilihat 50 responden mengatakan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono adalah sosok yang tegas. Ketegasan Susilo Bambang Yudhoyono menurut responden terlihat pada penanganan kasus korupsi yang melibatkan besannya sendiri yaitu Aulia Pohan, meskipun memiliki hubungan kekeluargaan namun Susilo Bambang Yudhoyono tidak mencampuri keputusan pengadilan yang memvonis bersalah sang besan. Dan hal ini sangat diapresiasi oleh masyarakat Desa Sukaraja.

Keramahan Susilo Bambang Yudhoyono diungkapkan oleh 17 responden lainnya karena sang presiden selalu menampilkan wajah yang ramah dan bersahabat di setiap kunjungannya kedaerah-daerah. Meskipun memiliki agenda kerja yang padat dan melelahkan namun Susilo Bambang Yudhoyono sebagaimana yang ditampilkan di media massa terlihat sangat ramah dan bersahabat pada masyarakat kecil.

Susilo Bambang Yudhoyono dipandang oleh responden sebagai orang yang ragu-ragu dalam membuat sebuah keputusan. Hal ini dapat dilihat di tabel diatas, seperti dikemukakan oleh 11 responden Susilo Bambang Yudhoyono dipandang sebagai sosok yang peragu karena setiap kebijakan yang dibuatnya

selalu menjadi tumpul dan tidak berhasil dalam implementasi karena sikap kurang tegas Susilo Bambang Yudhoyono.

Sedangkan 8 responden lainnya mengatakan tidak tahu akibat karena mereka tidak tertarik atau karena mereka kurang memperoleh informasi mengenai Susilo Bambang Yudhoyono. Selama ini akses pemberitaan tentang Susilo Bambang Yudhoyono mereka peroleh dari media elektronik, namun karena kesibukan yang harus mereka lakukan, kesempatan untuk menambah dan memperoleh informasi pun menjadi berkurang dan mereka tidak terlalu ambil pusing terhadap berbagai isu dan permasalahan di level pusat.

Tabel 3.20: Tanggapan Responden Mengenai Kemampuan Susilo Bambang Yudhoyono Dalam Menciptakan Perdamaian

dan Keamanan dari Ancaman Terorisme

No. Tanggapan Responden Frekuensi

1. Mampu 68

2. Kurang mampu 15

3. Tidak mampu 3

4. Tidak tahu 0

Jumlah 86

Sumber : Kuisioner Bulan Maret 2012

Dari data diatas terlihat bahwa menurut mayoritas responden, yaitu 68 responden mengatakan Susilo Bambang Yudhoyono memiliki kemampuan dalam menciptakan perdamaian dan keamanan khususnya dari ancaman terorisme. Hal ini ditandaidengan berhasil ditangkapnya teroris-teroris oleh satuan pasukan khusus Densus 88. Terorisme diakui responden merupakan permasalahan dunia, hampir setiap negara memiliki masalah dan terancam oleh bahaya terorisme dan

sejauh ini responden menganggap Susilo Bambang Yudhoyono sudah mampu untuk mengatasinya.

Keberhasilan Indonesia menanggulangi terorisme dapat dilihat dari aspek Hak Azasi Manusia (HAM) maupun aspek keamanan. Terbukti tidak ada aksi terorisme yang hebat dan besar di Indonesia dibanding tahun-tahun sebelumnya. Orang-orang yang ditangkap sebagai teroris juga dibawa ke pengadilan terbuka. Hal ini menurut responden memberi manfaat yakni meningkatkan kesadaran publik tentang akar terorisme dan meningkatkan kewaspadaan terhadap terorisme.

Sedangkan 15 responden mengatakan kurang mampu karena meskipun nyatanya Indonesia saat ini masih menjadi tempat persembunyian dan pelatihan terorisme internasional. Hal ini menjadi bukti bahwa Susilo Bambnag yudhoyono tidak serius menangani terorisme sehingga responden memandang Susilo Bambang Yudhoyono belum mampu menangani terorisme.

Responden yang megatakan tidak mampu adalah 3 responden, menurut mereka Susilo Bambang Yudhoyono tidak melakukan aksi yang berarti dalam rangka memberantas pelaku dan akar terorisme di Indonesia.

Tabel 3.21: Tanggapan Responden Mengenai Keberhasilan Susilo Bambang Yudhoyono Dalam Menyelesaikan Persoalan Ekonomi Seperti Menstabilkan

Harga Bahan Pokok dan BBM

No. Tanggapan Responden Frekuensi

1. Sudah berhasil 36

2. Belum berhasil 45

3. Ragu-ragu 1

4. Tidak tahu 4

Jumlah 86

Tantangan yang dihadapi oleh Susilo Bambang Yudhoyono dalam menangani masalah ekonomi sangat besar. Ditengah gempuran kenaikan harga minyak dunia yang melanda, Indonesia bertahan diantaranya dengan kebijakan Susilo Bambang Yudhoyono yang menurut banyak kalangan tidak populer yaitu menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Belum berhasilnya Susilo Bambang Yudhoyono menurut 45 responden karena dengan dinaikkannya harga BBM dapat dipastikan harga-harga bahan makanan juga akan menjadi tidak stabil. Padahal masyarakat sangat berharap Susilo Bambang Yudhoyono sebagai seorang presiden yang telah mereka pilih pada pemilihan presiden 2009 dapat lebih bijak dalam mencari solusi atas kenaikan harga minyak dunia, bukan dengan jalan pintas yaitu menaikkan harga BBM yang dapat dipastikan akan semakin menyengsarakan rakyat.

Bagi 36 responden lainnya, kenaikan harga bahan pokok dan harga BBM sudah sewajarnya terjadi mengingat kenaikan harga minyak dunia bila tidak disertai dengan penarikan subsidi atas BBM akan menciptakan inflasi yang besar yang berakibat buruk pada sektor ekonomi makro sekaligus berakibat buruk pada perekonomian nasional.

Sedangkan 4 responden mengatakan tidak tahu dan 1 responden

Dokumen terkait