• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.3 Langkah-langkah Sistem Klasifikasi DDC

2.3.5 Tabel

Selain pembagian kelas secara desimal dengan notasi yang terdaftar dalam bagan, DDC juga mempunyai sarana lain. Untuk membagi/memperluas subyek lebih lanjut, yaitu dengan menyediakan sejumlah tabel pembantu atau auxiliary tables. Notasi pada tabel-tabel tersebut hanya dapat digunakan dalam rangkaian dengan notasi yang terdapat dalam bagan. Dengan kata lain, notasi yang terdapat dalam tabel tidak pernah berdiri sendiri, selalu dirangkai dengan notasi dalam bagan. Dalam bagan klasifikasi DDC edisi 22 terdapat 7 tabel pembantu/pelengkap, yakni:

1. Tabel 1: Subdivisi Standar (Standard Subdivisions)

Bila suatu subyek telah ditemukan notasinya dalam bagan, adakalanya perlu dicantumkan lebih lanjut notasi tambahan “bentuk” yang diambil dari notasi

yang terdapat dalam tabel 1 (subdivisi standar). Tabel 1 ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk suatu karya, misalnya -03 adalah bentuk kamus dan ensiklopedia. -05 adalah bentuk terbitan berkala atau majalah. Adakalanya juga untuk menjelaskan bentuk penyaian intelektual, misal -01 dalam bentuk penyajian yang bersifat filsafat dan teori, -09 sejarah dan geografi.

Dalam bagan terdapat 5 cara untuk penggunaan tabel 1, yakni:

a. Tidak ada instruksi

b. Terdapat dalam bagan (lengkap) c. Terdaftar sebagian

d. Ada instruksi penggunaan dua nol (00) e. Instruksi penggunaan tiga nol (000)

2. Tabel 2: Wilayah (Geographic Areas, Historical Periods, Persons)

Adakalanya suatu subyek perlu dinyatakan aspek geografisnya (wilayah), misal “Angkatan Laut Indonesia”. Dalam hal ini notasi subyek itu perlu ditambahkan notasi wilayah “Indonesia” yang diambil dari tabel Tabel 2.

Cara penambahan tabel 2 ini adalah sebagai berikut:

a. Tidak ada instruksi, dengan menggunakan notasi -09 (aspek geografi dari Tabel 1).

b. Ada instruksi, adakalanya dalam bagan terdapat instruksi, biasanya berupa instruksi dari Tabel 2. Kadangkala didahului dengan kata-kata

“Geographical, treatment, treatment by specific continents, countries”, dan sebagainya. Untuk geografis suatu wilayah. Dalam bagan ini hanya untuk ‘geografi’ suatu wilayah.

Misalnya “Geografi Jepang, Geografi Indonesia” dan sebagainya. Cara pembentukannya, angka dasar geografi suatu wilayah -91 ditambahkan dengan notasi wilayah yang diambil dari Tabel 2.

3. Tabel 3: Subdivisi Sastra (Subdivision for Individual Literatur, form Specific Literary Forms).

Dalam kelas 800 (kesusasteraan) dikenal bentuk penyajian khusus yang disebut “subdivisi masing-masing sastra”. Misal bentuk-bentuk sastra, -1 Puisi, -2 Drama, -3 Fiksi, dan sebagainya. Notasi yang terdapat dalam Tabel 3

ini hanya dapat ditambahkan pada notasi dasar sastra. Untuk notasi dasar suatu dasar yang berakhiran dengan angka 0 (nol), notasi dasarnya adalah dua angka pertama saja. Notasi dasar sastra Inggris 82 bukan 820, dan seterusnya.

Cara penggunaan tabel 3 ini adalah:

a. Terdaftar dalam bagan tetapi belum lengkap b. Tidak terdaftar dalam bagan

4. Tabel 4: Subdivisi Bahasa (Subdivisions of Individual Languages)

Dalam 400 (bahasa) dikenal subdivisi khusus bahasa yang disebut “masing-masing bahasa”. Notasi yang terdapat dalam tabel 4 ini hanya dapat ditambahkan pada notasi dasar suatu bahasa dalam kelas 400. Bila notasi suatu bahasa terdiri dari 3 angka dan berakhiran dengan 0 (nol), notasi dasarnya hanya 2 angka pertama.

Misal notasi dasar bahasa Perancis 44- bukan 440, bahasa Itali 47- bukan 470.

Cara penambahan tabel 4 ini :

a. Terdaftar dalam bagan tetapi belum lengkap.

b. Belum, terdaftar dalam bagan.

c. Kamus dua bahasa. Urutannya dengan mengutamakan bahasa yang kurang dikenal kemudian tambahkan -3 (dari tabel 4), menyusul notasi bahasa yang lebih dikenal.

d. Kamus banyak bahasa. Bagi kamus banyak bahasa, yaitu mencakup 3 bahasa atau lebih dimasukkan ke dalam kamus poligot (polygot dictionaries).

5. Tabel 5: Ras, Etnik, dan Kebangsaan ( Racial, Ethnic, National Groups) Adakalanya suatu subyek perlu ditambahkan aspek ras tertentu. Misal -951 Chinese, -992.1 Philipines. Bila suatu subyek telah ditemukan notasinya, lalu tambahkan dengan notasi di tabel 5, ini dilakukan apabila diperlukan untuk memperluas subyek yang bersangkutan.

Adapun cara penambahannya, adalah:

a. Ada perintah.

b. Tidak ada perintah. Maka tambahkan notasi -089 (dari tabel 1) kemudian cantumkan notasi.

6. Bahasa (Languages)

Suatu subyek adakalanya perlu ditambahkan aspek bahasanya. Misal Bibel dalam bahasa Belanda, terjemahan Al-Qur’an dalam bahasa Cina, dan sebagainya. Terlebih dahulu harus ditentukan notasi untuk subyek Bibel dan Al-Qur’an kemudian ditambahkan dari notasi bahasa Belanda atau Cina yang diambilkan dari tabel 6.

Cara penggunaan tabel 6 ini adalah:

a. Ada perintah.

b. Tidak ada perintah. Tambahkan notasi -175 (aspek wilayah dimana suatu bahasa sangat dominan, dari tabel 2). Lalu tambahkan notasi bahasa dari tabel 6 ini. Contoh untuk karya Bibel di Argentina dalam bahasa Spanyol (bahasa Spanyol sangat dominan di Argentina) mendapat notasi 220.517 661.

7. Orang (Groups of Persons)

Suatu subyek adakalanya perlu diperluas notasinya dengan kelompok orang tertentu, misal ahli kimia, penyandang cacat, dan sebagainya. Untuk itu pada notasi subyek yang bersangkutan dapat diperluas dengan menambahkan notasi yang terdapat pada tabel 7.

Pengguna tabel 7 ini adalah sebagai berikut:

a. Ditambahkan langsung.

b. Tidak langsung. Tambahkan dengan notasi -088 yang diambil dari tabel 1.

BAB III

SISTEM KLASIFIKASI BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN KABUPATEN DELI SERDANG

3.1 Profil Perpustakaan

Perpustakaan merupakan sentral dalam upaya meningkatan pengetahuan.

Peranan perpustakaan yang sangat besar ini mewajibkan pemerintah maupun instansi-instansi untuk mendirikan perpustakaan, begitu pula dengan Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang yang berada di Jalan Mawar No. 14 Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang yang merupakan unsur penunjang pemerintah daerah kabupaten yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten, tepatnya berada di sebelah kiri setelah gerbang utama Kantor Bupati Deli Serdang. Sedangkan letak geografisnya berada di daerah dataran rendah dengan ketinggian 0 s/d 500 m di atas permukaan laut, beriklim tropis dan sub tropis dan suhu rata-rata 24°C.

Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang sebagai unit kerja yang harus melakukan pengembangan baik dalam sarana maupun prasarana yang otomatis sangat membutuhkan dana setiap tahunnya. Pada Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang ini hanya mengandalkan dana atau anggaran yang diperoleh dari APBD (Anggaran Pembiayaan Belanja Daerah) yang merupakan tonggak suatu pencapaiannya perpustakaan di Kabupaten.

3.1.1 Layanan

Sistem layanan pada Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang merupakan sistem layanan terbuka, dimana perpustakaan membebaskan pengunjung untuk masuk ke tempat koleksi perpustakaaan, memanfaatkan semua fasilitas yang ada serta dapat memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi. Jenis layanan yang disediakan berupa layanan sirkulasi, referensi, perpustakaan keliling, dan pendidikan pemakai.

Sedangkan jam operasi pada Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang adalah:

- Senin s/d Kamis : Pukul 08.00 WIB s/d 16.00 WIB - Jumat : Pukul 08.00 WIB s/d 16.00 WIB - Sabtu : Pukul 10.00 WIB s/d 16.00 WIB - Minggu/ Hari Besar : Libur

3.1.2 Pengguna

Jumlah anggota Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2016 yaitu 2.247 orang, sedangkan jumlah pengunjung atau pengguna potensial yaitu sebanyak 21.488, semuanya terdiri dari masyarakat umum.

Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang dapat dibagi menjadi dua yaitu pengguna aktif dan pengguna peotensial. Pengguna aktif adalah mereka yang secara tetap memanfaatkan koleksi yang ada, dalam memenuhi kebutuhan informasi. Sedangkan pengguna potensial adalah mereka yang belum secara tetap memanfaatkan koleksi atau tidak pernah menggunakan koleksi yang ada pada perpustakaan.

Dalam mengupayakan kenyamanan pengguna untuk memperoleh bahan pustaka, Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang memiliki komputer yang sudah terotomasi untuk mendata seluruh pengguna perpustakaan. Dimana pengguna aktif yang sudah memiliki kartu anggota hanya menampilkan batang kode atau mengscan yang ada pada kartu anggota tersebut sebagai bukti kehadiran pengunjung perpustakaan. Namun kartu anggota memiliki masa aktif pemakaian dan dapat diperoleh apabila pengguna terlebih dahulu mengisi data formulir pribadi kepada pustakawan. Sedangkan bagi pengguna potensial atau pengguna yang untuk pertama kalinya mengunjungi perpustakaan, harus mengisi biodata diri serta tujuan kunjungan pada form non anggota yang ada pada komputer.

3.1.3 Sumber Daya Manusia

Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang memiliki pegawai perpustakaan sebanyak 8 orang, 2 diantaranya berpendidikan S1 Perpustakaan

sedangkan 6 lainnya berpendidikan S1 non Perpustakaan. Bagian pengatalogan 1 orang, bagian pengolahan berjumlah 3 orang, dan sebagainya. Dilihat dari staf pengatalogan yang hanya berjumlah 1 orang, maka ada baiknya jumlah staf perpustakaan ditambah. Agar dapat meningkatkan kinerja Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang.

3.2 Jenis dan Jumlah Koleksi

Suatu koleksi perpustakaan harus memiliki koleksi yang lengkap, agar perpustakaan dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada pengguna.

Pada Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang, koleksi yang disediakan bersifat umum bertujuan untuk menunjang pendidikan, informasi, kebudayaan dan rekreasi.

Adapun jumlah koleksi yang dimiliki Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang yaitu 9.002 eksemplar dan 16.174 judul yang terdiri dari:

1. Buku teks

Merupakan buku yang dianjurkan bagi perpustakaan untuk membantu masyarakat umum dalam program pendidikan.

Koleksi umum antara lain:

a. 000 : Karya Umum b. 100 : Ilmu Filsafat c. 200 : Ilmu Agama d. 300 : Ilmu Sosial e. 400 : Ilmu Bahasa f. 500 : Ilmu Murni

g. 600 : Teknologi (Ilmu Terapan h. 700 : Kesenian

i. 800 : Kesusasteraan

j. 900 : Geoografi Umum dan Sejarah Umum

2. Referensi

Merupakan buku yang sudah diolah secara sistematis dan berfungsi sebagai alat konsultansi dan petunjuk mengenai informasi tertentu sehingga dapat digunakan untuk mencari informasi tertentu sesuai dengan yang diinginkan.

Koleksi referensi antara lain:

a. Kamus b. Ensiklopedia c. Bibliografi d. Indeks e. Biografi f. Handbook

g. Peraturan Perundang-undangan h. Laporan tahunan

i. Prosiding j. Almanak k. Dan lain-lain 3. Terbitan berseri

Merupakan koleksi perpustakaan yang memuat informasi yang terbaru dan muktahir.

Koleksi terbitan berseri antara lain:

1. Majalah, seperti : Populer, Majalah Ilmiah

2. Koran, seperti : Waspada, Media Indonesia, Surat Kabar Lokal Daerah Kabupaten Deli Serdang, Koran Medan, dan lain-lain.

3. Jurnal seperti : Media Kita, Jurnal Penelitian Kelapa Sawit, Sensus Ekonomi.

3.3 Sistem Klasifikasi

Adapun kinerja klasifikasi di Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang yaitu analisis subyek dan penggunaan DDC 22 yang diantaranya meliputi: melalui indeks relatif, bagan, dan tabel-tabel.

3.3.1 Analisis Subyek

Dalam menentukan subyek bahan pustaka. Berikut persiapan yang dilakukan dalam menganalisis subyek buku yang ada pada Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang:

1. Menyiapkan bahan pustaka yang akan diklasifikasi setelah bahan pustaka tersebut sudah melewati proses pencatatan kedalam buku inventaris, stempel kepemilikan dan pemasukan data bibiliografi ke komputer.

2. Menyiapkan bagan-bagan DDC 22 dan perluasannya, yaitu diantaranya indeks relative, bagan dan tabel pembantu.

3. Melihat daftar katalog buku apakah bahan pustaka tersebut sudah pernah di klasifikasi pada Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang.

4. Dalam penentuan subyek bahan pustaka, Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang terlebih dahulu membaca isi bahan pustaka tersebut dengan membaca judul, halaman judul, kata pengantar, daftar isi, isi pada bahan pustaka tiap bab dan kesimpulan. Jika subyek masih belum di temukan, Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang melakukan analisis subyek dengan menyeragamkan judul yang memiliki kemiripan dengan bahan pustaka yang pernah di klasifikasi sebelumnya. Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang juga menggunakan Tajuk Subjek PNRI elektronik dalam penentuan subyek.

berikut

Berikut langkah-langkah penentuan subyek bahan pustaka (buku) dengan judul “Bertanam mangga ala petani Thailand” yang merupakan salah satu dari koleksi pada Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang.

- Setelah membaca kata pengantar, daftar isi serta isi tiap bab pada buku tersebut, pustakawan pada Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang menemukan bahwa “Pertanian Mangga” merupakan subyek sementara pada bahan pustaka tersebut.

- Langkah kedua yang dilakukan adalah memastikan subyek tersebut dengan melihat melalui Tajuk Subjek PNRI elektronik.

- Setelah melihat Tajuk Subyek PNRI elektronik, pustakawan mencari kata kunci awal pada subyek Mangga dengan keterangan Pertanian buah-buahan berdasarkan judul buku yang akan di analisis.

Berikut contoh analisis subyek pada bahan pustaka (buku) judul Bertanam mangga ala petani Thailand:

Subyek : Pertanian Mangga

Judul : Bertanam mangga ala petani Thailand Nama pengarang : Fendy R. Paimin

Penerbit : Penebar Swadaya Tahun buku : 1999

Jumlah halaman : 80 hlm Halaman romawi : viii Fisik buku : 21 cm

3.3.2 Melalui Indeks Relatif

Setelah melakukan analisis subyek, melalui indeks relatif pada DDC 22 merupakan langkah kedua yang dilakukan Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang dalam menentukan nomor kelas pada subyek Pertanian Mangga dan pada indeks relatif pertanian alat-alat dapat diartikan menjadi Mangosteens agriculture, berikut hasil pencarian subyek Mangosteens agriculture melalui indeks relatif:

- Mangoes 641.344 4

- botany 583.77

- cooking 641.644 4

- food 641.344 4

- orchard crop 634.44

- Mangosteens 641.346 55

- agriculture 634.655 - agricultural equipment 631.3

- botany 583.624

- Mangrove swamps 577.698

- biology 578.769 8

- ecology 577.698

- Mangroves 583.763

- arecaceae 584.5

- myrtales 583.763

- verbenaceaea 583.96

Berdasarkan hasil pencarian melalui indeks relatif, Mangosteens agriculture berada pada kelas 634.655

3.3.3 Melalui Bagan

Adapun bagan merupakan langkah ketiga dalam penggunaan DDC 22 yang dilakukan Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang setelah melakukan analisis subyek dan indeks relatif, guna memastikan apakah subyek Mangosteens agriculture benar pada kelas 634.655

Melalui proses yang dilakukan pada bagan, Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang mengelompokkan Mangosteens agriculture merupakan termasuk ke dalam kelas 600 (Technology Science) dan pada kelas 634 dapat diketahui dengan keterangan Orchards, fruits, forestry atau dapat diartikan dengan kebun, buah, kehutanan. Penggunaan kelas 634 hanya dikelompokkan kedalam perkebunan buah-buahan . Dan dalam kelas 634 memiliki subdivisi dari 1 sampai 9 yang juga memiliki catatan add to base number (penambahan ke notasi dasar) yaitu diantaranya:

634 Orchards, fruits, forestry .1 Pomaccous fruits

.2 Drupaccous fruits

.3 Citrus and moraccous fruits .4 Others fruits

.5 Nuts

.6 Tropical and subtropical fruits

.7 Berries and herbaceous tropical and subtropical fruits .8 Grapes

.9 Forestry

Pada kelas 634 Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang mengelompokkan bahwa subyek Mangosteens agriculture atau pertanian mangga berada pada subdivisi yang ke 6 yaitu tropical and subtropical fruits karena pertanian mangga merupakan buah-buahan dari tropis maupun subtropis. Berikut kelas-kelas subdivisi tropical and subtropcal fruits:

634 Orchards, fruits, forestry .6 Tropical and subtropical fruits .61 Coconuts

.62 Dates .63 Olives

.64 Pomegranates

.65 Papayas, avocados, mangosteens .655 Mangosteens

Berdasarkan pada langkah-langkah yang dilakukan melalui bagan Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang menetapkan bahwa 634.655 merupakan kelas yang tepat pada subyek Mangosteens agriculture.

3.3.4 Melalui Tabel

Setelah menemukan nomor kelas subyek Equipment of agriculture pada bagan, pustakawan

Dalam memperluas nomor klasifikasi pada buku berjudul Bertanam mangga ala petani Thailand. Berikut langkah-langkah penambahan notasi wilayah yang dilakukan tanpa adanya instruksi dari bagan:

Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang membuka tabel 2 yang merupakan pembentukan notasi wilayah geografis untuk menemukan notasi wilayah Thailand berdasarkan judul yang akan diklasifikasi. Notasi 593 merupakan wilayah geografis Thailand yang akan digunakan dalam memperluas nomor klasifikasi berdasarkan subyek.

634.655 : Mangosteens agriculture -593 : Thailand

634.655 593 : Bertanam mangga ala petani Thailand.

Berdasarkan langkah-langkah yang dilakukan melalui tabel yang merupakan penentuan akhir dari klasifikasi, Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang menetapkan bahan pustaka (buku) dengan judul “Bertanam mangga ala petani Thailand” ditempatkan pada nomor kelas 634.655 593 merupakan akhir dari klasifikasi yang tepat pada bahan pustaka (buku) tersebut dan sebelum menjajarkan buku kedalam rak, Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang melakukan katalog buku yang telah diklasifikasi dan melakukan pengisian data buku ke dalam komputer, berikut ini contoh katalog berdasarkan buku tersebut:

634.655 593 Paimin, Fendy R.

Pai Bertanam mangga ala petani Thailand / Fendy R. Paimin.

b Penebar Swadaya, 1999.

viii, 80 hlm. : ilus. ; 21 cm.

ISBN 979-489-478-8

1. Mangosteens agriculture I. Judul

Dalam melakukan penjajaran koleksi kedalam rak berdasarkan urutan klasifikasi, Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang terlebih dahulu mencetak nomor kelas dan menempelkan pada punggung buku dengan mengikuti peraturan peletakan nomor kelas yang ditetapkan perpustakaan pada umumnya.

Dilihat dari proses klasifikasi di atas, Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang sudah memenuhi standar klasifikasi. Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang sudah menggunakan DDC 22 yang merupakan standar internasional dalam mengklasifikasi bahan pustaka dan Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang juga sudah menggunakan Tajuk Subyek PNRI elektronik dalam melakukan pencarian subyek yang merupakan salah satu pendukung maupun mempermudah dalam klasifikasi.

3.4.4 Kendala-kendala yang Dihadapi

Dalam klasifikasi bahan pustaka, Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang memiliki kendala-kendala yang dihadapi, yaitu:

1. Kurangnya tenaga ahli yang berpengetahuan dalam bidang klasifikasi.

2. Pustakawan seringkali mengalami kesulitan dalam menentukan subyek yang tepat dalam bahan pustaka yang akan di klasifikasi.

3. Bahan pustaka pada Perpustakaan sebagian besar diperoleh dari pemberian atau hadiah, ketidak adanya penanggung jawab dalam bahan pustaka yang merupakan salah satu kendala yang sering dihadapi dalam melakukan klasifikasi.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan penulis ke Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam klasifikasi bahan pustaka Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang sudah menggunakan DDC 22 yang merupakan standar internasional.

2. Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang melakukan klasifikasi sesuai dengan tahap yaitu menganalisis subyek dan penggunaan bagan-bagan DDC 22 yang diantaranya melalui indeks relatif, bagan dan tabel-tabel.

3. Dalam menentukan subyek selain melihat dari judul, rangkuman, daftar isi dan isi tiap bab pada bahan pustaka (buku). Sebagai pendukung pencarian subyek, Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang juga menggunakan Tajuk Subyek PNRI elektronik.

4.2 Saran

Dalam memberikan hasil terbaik dalam klasifikasi bahan pustaka, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Perlu adanya penambahan tenaga ahli dalam klasifikasi, Agar dapat mempercepat kinerja klasifikasi bahan pustaka pada Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang.

2. Apabila pustakawan sulit dalam menentukan nomor kelas pada bahan pustaka. Hendaknya pustakawan melihat nomor kelas dan subyek dengan mengelompokkan judul yang akan di klasifikasi pada OPAC Perpustakaan Nasional.

3. Dalam menentukan subyek yang paling tepat pada bahan pustaka, ada baiknya Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang juga melakukan pemakaian LCSH (Library of Congress Subject Heading) yang merupakan standar internasional dalam pencarian subyek yang tepat pada bahan pustaka.

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Sulistyo. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia.

Bafadal, Ibrahim. 2006. Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Bumi Aksara.

Batjo, Abdul Azis. 1985. Klasifikasi Islam: Adaptasi Klasifikasi Persepuluhan Dewey dan Perluasan 297. Jakarta: Universitas Indonesia.

Hamakonda, Towa P. dan Tairas, J.N.B. 1982. Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey. Jakarta: Gunung Mulia.

Hamakonda, Towa P dan Tairas, J.N.B. 2002. Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey. Jakarta: Gunung Mulia.

Yusup, Pawit M. 2002. Pengantar Klasifikasi Dasar Dengan Pendekatan Teoritis Praktis. Jatinagor: PSIP-FIK Universitas Padjajaran.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1985. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Subagyo, Joko. P. 2004. Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Suwarno, Wiji. 2010. Pengetahuan Dasar Kepustakaan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Dokumen terkait