• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : LANDASAN TEORI

B. Tabungan

Semua pasti sudah mengenal tabungan dari kalangan tinggi dan rendah menabung uangnya di tabungan. Keluarga-keluarga yang tidak

mampu akan membelanjakan sebagian besar bahkan seluruh pendapatannya untuk keperluan hidupya. Idividu yang berpendapatan tinggi akan melakukan tabungan lebih besar daripada idividu yang berpedapatan redah. Tabungan dapat dilakukan oleh seorang pedagang denga membeli barang dagagan dengan maksud untuk mengkonsumsi lebih besar pada waktu yang akan datang.

1. Pengertian Tabungan

Tabungan Bank Syariah menerapkan dua akad dalam tabungan,yaitu wadi‟ah dan mudharabah. Tabungan yang menerapkan akad wadi‟ah megikuti prinsip-prinsip wadi‟ah yad adh-dhamanah. Artinya tabungan tidak mendapatkan keuntungan karena ia titipan dan dapat diambil sewaktu-waktu dengan menggunakan buku tabungan atau media lain seperti kartu ATM. Tabungan yang berdasarkan akad wadi‟ah ini tidak mendapatkan keuntungan dari bank karena sifatya titipan. Akan tetapi bank tidak melarang apabila ingin memberikan semacam bonus/hadiah.

Tabungan yang menerapkan akad mudharabah mengikuti prinsip-prisip akad mudharabah.keuntungan dari dana yang digunakan harus dibagi antara shahibul maal dan mudharib.dan adanya tenggang waktu antara dana yag diberikan dan pembagian keuntungan karena untuk melakukan investasi dengan memutarkan dana itu diperlukan waktu yang cukup.( Antonio,2001:157)

a. Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai cadangan hari depan.

b. Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu / kelompok.

3. Sarana Penarikan Tabungan : a. Buku Tabungan

b. Slip penarikan

c. ATM (Anjungan Tunai Mandiri)

d. Sarana lainnya (Formulir Transfer, Internet Banking, Mobile Banking, dll)

4. Perhitungan Bunga Tabungan :

a. Metode Saldo Terendah Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah pada bulan laporan dikalikan dengan suku bunga pertahun kemudian dikalikan dengan jumlah hari pada bulan laporan dan dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun.

b. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata-rata Pada metode ini, bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan berjalan. Saldo rata-rata-rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap hari dalam bulan berjalan, dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.

c. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian Pada metode ini bunga dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan

berjalan dihitung dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya.

5. Faktor-faktor tingkat Tabungan

a. Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat b. Tinggi rendahnya suku bunga bank

c. adanya tingkat kepercayaan terhadap bank 6. Hal-hal yang perlu diperhatikan :

a. Sebelum Anda menabung, tanyakan metode perhitungan bunga yang diberlakukan oleh bank tersebut.

b. Suku bunga tabungan dapat berubah sewaktuwaktu,karena itu suku bunga ini disebut suku bunga mengambang atau floating rate. c. Beberapa bank menetapkan suku bunga tabungan tetap untuk jangka

waktu tertentu (fixed rate).

d. Atas bunga tabungan yang diperoleh akan dikenakan pajak sesuai ketentuan berlaku.

7. Manfaat Tabungan.

Beberapa manfaat yang diperoleh dari tabungan pada umumnya, diantaranya:

a. Manfaat yang diperoleh bagi bank antara lain adalah :

1) Sebagai salah satu sumber dana bagi bank yang bersangkutan dan dapat digunakan sebagai penunjang operasional bank dalam memperoleh keuntungan atau laba.

2) Sebagai penunjang untuk menarik nasabah dalam rangka menggunakan fasilitas produk-produk lainnya.

3) Untuk membantu program pemerintah dalam rangka pertumbuhan ekonomi.

4) Meningkatkan kesadaran bagi masyarakat untuk menyimpan dananya di bank.

b. Manfaat yang diperoleh bagi nasabah antara lain adalah

1) Terjamin keamanannya karena dengan menyimpan uang di bank keamanan akan uang terjamin.

2) Akan mendapatkan bunga dengan menyimpan uang di bank. 3) Dapat terhindar dari pemakaian uang secara terus-menerus. 4) Adanya kepastian saat penarikan uang, karena dapat dilakukan

setiap saat dimana saja dan tidak dikenakan biaya administrasi dengan fasilitas ATM.

C. Tabungan Pendidikan Anak Sekolah (TAPENAS)

Ada banyak produk penghimpunan dana yang secara teknis finansial dikembangkan sebuah lembaga keuangan islam termasuk BSM. Hal ini di kemungkinan sistem syari‟ah memberi ruang yang cukup untuk itu. Dalam mobilisasi dana BSM menggunakan akad mudharabah muthlaqah. Berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, yang dimaksud dengan tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang

disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet Giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Adapun yang dimaksud dengan tabungan syar‟iah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan prinsip- prinsip syari‟ah. Dalam hal ini, nasabah bertindak sebagai penitip memberikan hak kepada bank syari‟ah atau lembaga keuangan syari‟ah untuk menggunakan dan memanfaatkan uang atau dan titipannya, sedangkan Bank atau lembaga keuangan syari‟ah bertindak sebagai pihak yang dititipi dana yang disertai hak untuk menggunakan atau memanfaatkan dana dari pihak nasabah. Hubungan diantara pihak ketiga adalah kemitraan. Sebagai konsekuensinya bank bertanggung jawab terhadap keutuhan harta titipan tersebut serta mengembalikannya. Bank syari‟ah akan membagi hasilkan kepada pemilik dana sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dan dituangkan dalam pembukaan rekening. Di sisi lain, bank juga berhak atas keuntungan dari hasil penggunaan atau pemanfaatan dana atau barang tersebut.

Dalam islam menabung sangatlah dianjurkan, karena dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan yang akan datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. Yang dimaksud dengan Tabungan Pendidikan Anak Sekolah adalah tabungan perencanaan berjangka waktu dengan sistem setoran bulanan yang dikelola secara syari‟ah dengan akad mudharabah mutlhaqah, membantu meyiapkan rencana masa depan seperti rencana pendidikan untuk anak. Dilengkapi dengan asuransi jiwa, Tabungan Pendidikan Anak Sekolah dapat membantu

mewujudkan rencana masa depan yang lebih baik. Tabungan Pendidikan Anak Sekolah menggunakan prinsip Mudharabah Mutlhaqah yaitu, akad antara pihak pemilik modal (shahibul maal) dengan pengelola (mudharib) untuk memperoleh keuntungan yang kemudian akan dibagikan sesuai nisbah yang disepakati. Dalam hal ini mudharib (bank) diberikan kekuasaan penuh untuk mengelola modal atau menentukan arah investasi sesuai syari‟ah.

Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa bersikap hemat tidak berarti kikir dan bakhil. Karena yang dimaksud hemat di sini adalah menggunakan sesuatu dengan tidak berlebih-lebihan atau sesuai keperluan saja. Sedangkan kikir atau bakhil adalah sikap terlalu menahan diri dari belanja sehingga untuk keperluan sendiri yang pokok pun sedapat mungkin ia hindari, apalagi memberikannya kepada orang lain. Dengan kata lain, ia berusaha agar uang miliknya tidak dikeluarkan, tetapi berupaya agar orang lain memberikan uang kepadanya. Ia akan terus menyimpan dan memupuknya.

Dalam sabda Rasulullah SAW. yang diriwayatkan dari Abu Rafie bahwaRasulullah SAW. pernah meminta seseorang untuk meminjamkannya seekor unta.Diberinya unta kurban (berumur sekitar dua tahun). Setelah selang beberapawaktu, Rasulullah SAW. memerintahkan Abu Rafie untuk mengembalikan untatersebut kepada pemiliknya, tetapi Abu Rafie kembali kepada Rasulullah SAW.Serta berkata,”Ya Rasulullah, unta yang sepadan tidak kami temukan yang adahanya unta yang lebih besar dan berumur empat tahun.” Rasulullah berkata,”Berikanlah itu karenasesungguhnya sebaik -baikkamu adalah yang terbaikketika membayar.”(HR Muslim)Dari Hadits di

atas jelaslah bahwa bonus sama sekali berbeda dari bunga,baik dalam prinsip maupun sumber pengambilan. Dalam praktiknya, nilainominalnya mungkin akan lebih kecil, sama, atau lebih besar dari nilai sukubunga. Dana sepenuhya dimanfaatkan oleh pihak penyimpan harta sekaligus yangbertanggung jawab sepenuhnya atas keutuhan harta tersebut, dan itu juga sebagaijaminan yang diberikan kepada pemilik harta. (Antonio, 1999: 88).

Dalam dunia perbankan modern yang penuh dengan kompetisi, insentif dapat dijadikan sebagai banking policy dalam upaya merangsang semangat masyarakat dalam menabung, sekaligus sebagai indikator kesehatan bank terkait. Hal ini karena semakin besar nilai keuntungan yang diberikan kepada penabung dalam bentuk bonus, semakin efisien pula pemanfaatan dana tersebut dalam investasi yang produktif dan menguntungkan. Yang mana pengelolaan hartas emacam ini dalam dunia perbankan menggunakan akad jenis mudharabah, yaitu akad mudharabah muthlaqah yang sering kita temukan. Pengaplikasian jenis akadmudharabah muthlaqah ini juga dapat kita temukan pada BSM Syariah Kantor Cabang Pembantu Temanggung, terutama pada Tabungan Pendidikan Anak Sekolah. Yangmerupakan produk simpanan yang menggunakan akad mudharabah dandiperuntukkan bagi nasabah yang berusia di atas 17 tahun. Produk Tabungan Pendidikan Anak Sekolah ini dihadirkan untuk membantu menyiapkan rencana masadepan. Tabungan Pendidikan Anak Sekolah dapat membantu Anda dalam mewujudkanrencana masa depan yang lebih baik. Untuk menjadi nasabah Tabungan Pendidikan Anak Sekolah cukup denganmenyerahkan setoran awal

senilai minimal Rp 100.000 Kemudian dilengkapidengan fotokopi identitas diri (KTP/SIM/Paspor). Sama seperti tabungan lain,dengan ATM yang dimiliki bisa bertransaksi melalui mesin ATM. Tapi karenaini tabungan perencanaan berjangka waktu, maka tidak dapat melakukan penarikan sebelum jatuh tempo.

1. Dasar Hukum Tabungan Pendidikan Anak Sekolah (TAPENAS)

Landasan hukum produk Tabungan Pendidikan Anak Sekolah mengacu pada prinsip mudharabah mutlhaqah sebagai berikut:

a. Al-Quran Surat An-Nisa ayat 29

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. (Q.s An-Nisa : 29)

Di dalam ayat ini menjelaskan bahwa salah satu sarat sahnya nasabah menitipkan uangnya untuk ditabung di bank dengan kesepakatan suka sama suka atau bisa dikatakn nasabah mempercayakan uangnya utuk dikelola oleh bank sesuai dengan prinsip syar‟ah yang kemudian keuntungan dibagikan sesuai dengan ketentuan yang belaku di awal dan disepakati kedua belah pihak. b. Hadist

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Sayyidina Abbas bin Abdul Mutholib jika memberikan dana kemitra usahanya secara mudhorobah ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa

mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya atau membeli ternak jika menyalahi peraturan tersebut, yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat-syarat tersebut kepada Rosulullah, dan Rosulullah pun membolehkannya. (HR.Thabrani)

c. Fatwa Dewan Syari‟ah Nasional

No. 02/ DSN.MU.I/ IV/ 2000 tanggal 1 April 2000 tentang tabungan: “Tabungan yang dibenarkan, yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip syari‟ah” UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan pasal 1 ayat 9 “Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek bilyet giro, dan alat lainnya yang bisa dipersamakan dengan itu”

d. Petunjuk pelaksanaan pembukaan kantor Bank syari‟ah, BI, 1999 e. PBI No 6/24/PBI/2004 tentang Bank Umum yang melaksanakan

kegiatan usaha berdasarkan prinsip kehati-hatian dalam melaksanakan usahanya yang diatarannya meliputi upaya penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan investasi.

2. Keunggulan Tabungan Pendidikan Anak Sekolah (TAPENAS) a. Bagi hasil kompetitif dan lebih tinggi dibanding tabungan biasa.

b. Setoran bulanan, mulai dari Rp 100.000,- dengan kelipatan selanjutnyaRp50.000,- maksimum setoran bulanan sebesar Rp 2.000.000,- /bulan.

c. Perlindungan asuransi jiwa

d. Manfaat asuransi jiwa hingga Rp 50.000.000,-

e. Pilihan premi tambahan asuransi kesehatan (premi 2,5%, 3,75% dan 5%,6,5%).

f. Dana nasabah dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). g. Layanan informasi 24 jam.

Dokumen terkait