• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.4. Taburia

Menurut Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Gizi Masyarakat (2010), taburia merupakan bubuk multivitamin dan multimineral untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral setiap anak balita. Taburia mengandung 12 vitamin dan 4 mineral yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak dan juga dapat mengatasi anemia.

Kementerian Kesehatan melalui program NICE (Nutrition Improvement through Community Empowerment) membuat sebuah terobosan untuk mengatasi permasalahan gizi bagi balita melalui suplemen Taburia, yakni serbuk yang mengandung vitamin dan mineral yang cara pakainya tinggal ditaburkan ke atas makanan. Peluncuran suplemen Taburia merupakan bagian dari program Direktorat Bina Gizi Masyarakat Kemenkes, yakni Nutrition Improvement through Community Empowerment (NICE) atau perbaikan gizi melalui pemberdayaan masyarakat. Masyarakat yang membutuhkannya bisa memperoleh di Posyandu atau rumah kader dengan harga Rp 300/bungkus (Kemenkes, 2010).

NICE merupakan salah satu program pemerintah untuk memacu dan meningkatkan minat serta semangat masyarakat untuk memperhatikan diri terutama dalam permasalahan gizi. Dengan adanya program NICE pemerintah berharap dapat mengatasi kasus mencuatnya kasus gizi buruk di daerah, serta dapat meningkatakan taraf hidup masyarakat dengan terbentuknya SDM yang baik.

Program NICE dilaksanakan oleh para Kader Kesehatan Desa yang dihimpun dalam sebuah team yang disebut dengan KGM (Kelompok Gizi Masyarakat). Namun distribusi untuk suplemen Taburia ini belum menjangkau seluruh Indonesia. Sementara ini, Taburia baru tersedia di wilayah-wilayah yang menjadi lokasi proyek NICE meliputi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, NTB, NTT, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan.

Adapun manfaat dari taburia itu sendiri adalah : 1. Meningkatkan nafsu makan anak.

2. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang meliputi otak, mata, tulang dan gigi.

3. Memperbaiki penglihatan, pencernaan, daya ingat, fungsi saraf dan kesehatan kulit.

4. Merangsang pembentukan sel darah merah, mencegah kurang darah dan 5 L (letih, lemah, lesu, lelah, lalai/kurang konsentrasi).

5. Meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah infeksi, sariawan, gangguan mental, gangguan bicara serta berbagai penyakit yang sering diderita anak. 2.4.1. Kandungan Taburia

Taburia sebagai pelengkap gizi makanan balita sehari-hari yang mengandung 12 macam vitamin dan 4 macam mineral yang dibutuhkan anak untuk tumbuh kembang secara optimal.

1. Vitamin

Beberapa vitamin yang terkandung dalam taburia adalah : a. Vitamin A

Vitamin A (Retinol atau Vitamin A, retina, dan empat karotenoid, termasuk beta karoten) merupakan vitamin yang dibutuhkan oleh retina mata menyerap cahaya retina yang mutlak diperlukan untuk kedua cahaya rendah (scotopic visi) dan penglihatan mata. Vitamin ini berfungsi untuk memelihara kesehatan mata, kekebalan tubuh, dan meningkatkan pertumbuhan anak (Almatsier, 2004).

b. Vitamin B1

Vitamin B1 atau thiamin disebut sebagai "thio-vitamin" (sulfur yang mengadung vitamin) adalah air-larut vitamin B kompleks. Pertama bernama aneurin untuk efek neurologis merugikan jika tidak hadir dalam makanan, itu akhirnya diberi nama deskriptor generik vitamin B 1. Vitamin ini berfungsi untuk meningkatkan nafsu makan, pertumbuhan, dan meningkatkan fungsi pencernaan dan saraf (Almatsier, 2004).

c. Vitamin B2

Riboflavin, juga dikenal sebagai vitamin B2, adalah mudah diserap mikronutrien dengan peran kunci dalam menjaga kesehatan pada manusia dan hewan. Dengan demikian, vitamin B2 diperlukan untuk berbagai proses selular. Vitamin ini berfungsi untuk memelihara kesehatan kulit, mencegah pecah-pecah pada sudut bibir, serta mempertahankan penglihatan dan pertumbuhan (Almatsier, 2004).

d. Vitamin B3

Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Vitamin B3, terdapat juga dalam beberapa sumber pangan lainnya, antara lain gandum dan kentang manis. Vitamin ini berfungsi untuk meningkatkan nafsu makan, kesehatan kulit, dan meningkatkan daya ingat (Almatsier , 2004).

e. Vitamin B6

Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Vitamin ini

berfungsi untuk membantu pembentukan sel darah merah, pertumbuhan, dan mencegah gangguan fungsi otak (Almatsier, 2004).

f. Vitamin B12

Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan Molekul DNA dan RNA. Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Vitamin ini berfungsi untuk meningkatkan nafsu makan, fungsi saraf, pembentukan sel darah merah, dan mencegah gangguan mental (Almatsier, 2004).

g. Vitamin D

Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang.Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Vitamin ini berfungsi untuk membantu pembentukan tulang dan gigi serta mencegah gangguan pertumbuhan dan gigi rapuh (Almatsier, 2004).

h. Vitamin E

Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Vitamin ini berfungsi untuk membantu pembentukan sel darah merah serta mencegah gangguan bicara dan penglihatan (Almatsier, 2004).

i. Vitamin C

Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Vitamin ini berfungsi untuk mencegah sariawan dan perdarahan gusi, menjaga kesehatan gusi dan gigi, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta mencegah kelesuan dan kurang darah (Almatsier, 2004).

j. Vitamin K

Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka

atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak mengkonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh (Almatsier, 2004).

k. Asam Folat

Vitamin B9 (asam folat dan inklusif folat) adalah penting yaitu untuk berbagai fungsi tubuh. Tubuh manusia membutuhkan folat untuk mensintesis DNA. Hal ini terutama penting dalam membantu cepat pembelahan sel dan pertumbuhan, seperti pada masa bayi dan kehamilan. Anak-anak dan orang dewasa membutuhkan asam folat untuk menghasilkan sel darah merah dan mencegah anemia. Vitamin ini berfungsi untuk membantu pembentukan sel darah merah serta mencegah infeksi dan kelelahan (Almatsier, 2004).

l. Asam Pantotenat

Asam pantotenat (PA), merupakan vitamin B-kompleks yang sangat penting untuk manusia untuk pertumbuhan, reproduksi dan fisiologis normal. Vitamin ini berfungsi untuk mencegah kelelahan dan mengatasi sulit tidur pada anak (Almatsier, 2004).

2. Mineral

Beberapa mineral yang terkandung dalam Taburia yaitu : a. Yodium

Yodium merupakan zat makanan yang tergolong ke dalam mineral mikro. Dalam keadaan normal, yodium dikonsumsi manusia melalui air dan

tumbuh-tumbuhan yang menyerap zat tersebut dari tanah. Dalam makanan sehari-hari yodium banyak dikonsumsi dari makanan laut. Fungsi yodium adalah membantu pertumbuhan dan perkembangan mental, serta mencegah kretin (anak yang mengalami keterbelakang mental) (Almatsier, 2004).

b. Seng

Seng adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Seng dapat ditemukan pada berbagai jenis makanan yang kaya akan kandungan protein seperti daging, kacang-kacangan dan polong-polongan. Asupan seng yang dibutuhkan tubuh manusia sebenarnya sangat sedikit, namun ternyata penyerapan seng oleh tubuh pun sangatlah kecil. Dari sekitar 4-14 mg/hari jumlah seng yang dianjurkan untuk dikonsumsi, hanya sekitar 10-40% saja yang dapat diserap. Dalam tubuh manusia seng berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan, fungsi saraf dan otak, serta nafsu makan (Almatsier, 2004). c. Selenium

Selenium merupakan mineral yang penting untuk kesehatan yang baik tetapi hanya diperlukan dalam jumlah kecil. Dalam tubuh manusia selenium berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan.

d. Zat besi

Zat besi atau iron adalah nutrien penting untuk badan manusia. Zat besi memainkan peranan penting dalam pengangkutan oksigen. Zat besi digunakan dalam pembuatan hemoglobin. Fungsi zat besi adalah untuk meningkatkan nafsu makan, pembentukan sel darah merah, mencegah letih, lemah, lesu, lelah dan lalai (konsentrasi) (Almatsier, 2004).

Tabel 2.3. Komposisi Taburia dalam per Bungkus

Zat Gizi Kandungan

Vitamin A Vitamin B1 Vitamin B2 Vitamin B3 Vitamin B6 Vitamin B12 Vitamin D3 Vitamin E Vitamin K Vitamin C Asam Folat Asam Pantotenat Iodium Zat Besi (Fe)

Seng (Zn) Selenium (Se) 417 mg 0,5 mg 0,5 mg 5,0 mg 0,5 mg 1 mcg 5 mcg 6 mg 20 mcg 30 mg 150 mg 3 mg 50 mcg 10 mg 5 mg 20 mcg

Sumber : Depkes RI, 2010

2.4.2. Cara Pemberian Taburia

Taburia yang diberikan kepada anak balita usia 6-24 bulan tidak boleh sembarangan, tetapi harus sesuai dengan cara seperti berikut :

1. Cuci tangan terlebih dahulu sebelum mengambil makanan anak.

2. Taburkan satu bungkus Taburia pada makanan utama yang biasa dimakan anak. Makanan utama tersebut dapat berupa nasi atau bubur, yang terbuat dari beras, jagung, kentang, ubi.

3. Taburia tidak boleh dicampur dengan makanan yang berair, seperti minuman susu, sayur bening karena akan menggumpal dan tidak larut.

4. Tidak boleh dicampur dengan makanan panas karena lemak yang melapisi zat besi akan rusak dan berinteraksi dengan makanan sehingga akan menimbulkan rasa yang kurang enak.

5. Upayakan makanan yang sudah diberi Taburia segera dimakan dan dihabiskan anak.

Jumlah taburia yang diberikan kepada anak pada usia 6-24 bulan adalah : 1. Setiap anak mendapat satu bungkus Taburia yang diberikan tiap dua hari

sekali.

2. Satu bungkus Taburia hanya diberikan untuk sekali makan saja pada waktu makan pagi.

2.4.3. Sasaran Taburia

Taburia walaupun merupakan sebuah multivitamin dan multimineral yang diberikan kepada anak balita, tetapi tidak semua balita yang menjadi cakupannya. Taburia hanya akan diberikan kepada anak bayi usia 6-24 bulan saja. Bayi usia di bawah 6 bulan bukan sasaran Taburia karena bayi usia 0-6 bulan hanya mendapatkan ASI saja (Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Gizi Masyarakat, 2010).

1. Taburia Sebagai Solusi dalam Meningkatkan Kandungan Zat Gizi Mikro Anak

Taburia merupakan bentuk fortifikasi makanan rumah tangga (home fortification) untuk menanggulangi defisiensi vitamin dan mineral. Taburia juga merupakan bentuk penyediaan zat-zat gizi mikro bagi populasi yang beresiko. Taburia memungkinkan keluarga dapat melindungi bayi dan balita dengan memperkaya makanan semi padat (MP-ASI) dengan tambahan zat gizi mikro di rumah tangga (Zlotkin, 2004).

Taburia sebagai jawaban atas tantangan baru untuk mengembangkan produk makanan yang mengalami fortifikasi zat gizi tertentu tanpa mengubah warna, tekstur dan rasa makanan serta biaya produksi relatif murah untuk penanggulangan anemia. Taburia diformulasi dengan kandungan ferrous fumarat (FF) mikroenkapsul dengan zat gizi mikro lain yang dibutuhkan bagi populasi berisiko seperti zinc, vitamin A, C dan D atau asam folat (Zlotkin et al, 2006).

2. Manfaat Pemberian Taburia

Beberapa manfaat pemberian Taburia (Zlotkin et al, 2006):

1. Taburia mampu menyediakan zat gizi mikro sesuai kebutuhan bagi setiap anak tanpa tergantung besar kecilnya porsi makan.

2. Taburia mengandung zat gizi mikro seperti vitamin A, B1, B2, B3, B6, B12, D, E, K, C, asam folat, asam pantotenat, yodium, seng, selenium dan zat besi untuk mencegah dan mengatasi defisiensi zat gizi mikro.

3. Meningkatkan nafsu makan anak.

4. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang meliputi otak, mata, hidung dan gigi anak.

Dokumen terkait