Bagian credit head akan menganalisis dan memberikan kesimpulan mengenai laporan hasil survey berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan yang dilakukan oleh section operational. Dalam pemberian kredit PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau sangat terpaku pada prinsip 5C yaitu :
1. Character
Penilaian ini berdasarkan reputasi konsumen dan latar belakang atas pengalaman calon konsumen dalam memenuhi kewajibannya terhadap perusahaan, selain itu pemohon tidak termasuk dalam daftar hitam maksudnya pemohon tidak pernah terdaftar kredit macet pada bank lain. 2. Capacity
Penilaian ini diutamakan pada kemampuan calon debitur untuk dapat membayar angsuran yang telah ditetapkan perusahaan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan. 3. Capital
Penilaian atas modal yang disetor dapat berupa uang muka yang
JURNAL MEDIA EKONOMI Vol. 21, No.3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 105 diberikan oleh konsumen atau pemohon
kepada pihak PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau.
4. Collateral
Pada umunya setiap aktivitas pemberian kredit diperlukan suatu agunan yang digunakan sebagai suatu sumber pembayaran kembali kredit jika konsumen mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya dikemudian hari. 5. Condition
Penilaian ini dititikberatkan pada kondisi atau keadaan politik, social, ekonomi dan budaya yang akan mempengaruhi pada suatu saat maupun untuk kurun waktu tertentu yang kemungkinan dapat mempengaruhi kelancaran pengembalian kredit yang telah diberikan.
Setelah selesai dianalisis, data-data laporan hasil survey diberikan kepada coordinator credit head untuk direkomendasikan kepada kepala cabang apakah pemohonan tersebut disetujui atau ditolak. Persetujuan atau penolakan pembiayaan ditentukan oleh
kepala cabang dengan
mempertimbangkan hasil survey dan analisis yang teah dilakukan. Apabila permohonan pembiayaan ditolak, maka konsumen akan diberitahu melalui surat penolakan, sedangkan apabila disetujui maka PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau siap mengadakan pengikatan kontrak perjanjian pembiayaan konsumen.
E. Tahap Pengikatan Kontrak
Perjanjian Pembiayaan
Konsumen
Setelah permohonan pembiayaan disetujui oleh kepala cabang, maka tahap berikutnya adalah tahap pengikatan kontrak perjanjian yang harus diisi oleh calon debitur adalah sebagai berikut :
1. Surat perjanjian pembiayaan konsumen dengan penyerahan 2. hak milik secara fisudia
menerangkan fasilitas dana pembiayaan kepada debitur.
3. Surat pernyataan debitur dimana surat ini terdiri dari tiga jenis surat pernyataan telah diperolehnya
JURNAL MEDIA EKONOMI Vol. 21, No.3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 106 fasilitas pembiayaan dari PT.
Mandiri Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau, surat pernyataan telah bersedianya calon debitur membalik namakan STNK dan BPKB, surat pernyataan yang memberikan persetujuannya untuk mengadakan pemblokiran atas hak sampai seluruh hutang-hutangnya dibayar lunas (dokumen terlampir). 4. Surat pernyataan bersama merupakan perjanjian antara PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau dengan dealer (dokumen terlampir)
F. Tahap Pembayaran Kepada
Dealer
Setelah barang diserahkan oleh dealer kepada debitur, selanjutnya dealer akan melakukan penagihan kepada PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau dengan melampirkan hal-hal sebagai berikut :
1. Kuitansi penuh (dokumen terlampir).
2. Kuitansi uang muka dan atau bukti pelunasan uang muka (dokumen terlampir).
3. Bukti pengiriman dan surat tanda penerimaan barang (dokumen terlampir).
4. Surat pernyataan Pemberian kuasa khusus BPKB (dokumen terlampir).
G. Tahap Penagihan Atau
Monitoring Pembayaran
Setelah seluruh proses pembayaran kepada dealer dilakukan, proses selanjutnya adalah pembayaran angsuran dari debitur sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Collection department akan mengawasi pembayaran angsuran berdasarkan jatuh tempo pembayaran yang telah ditentukan dan berdasarkan system pembayaran yang diterapkan PT. Mandiri Tunas Finance.
Apabila seluruh kewajiban debitur telah dilunasi, maka kreditur akan mengembalikan semua surat-surat dan bukti-bukti pemilikan kendaraan termasuk BPKB.
JURNAL MEDIA EKONOMI Vol. 21, No.3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 107
Praktek yang sehat dalam
Pemberian Kredit Kendaraan Mobil Pada PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau.
Prosedur persetujuan kredit customer PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) adalah sebagai berikut :
1. Sales officer (SO) a. Pemeriksa Kelengkapan dokumen persyaratan kredit jika dokumen persyaratan pembiayaan belum lengkap, catat kekurangan dokumen untuk ditindaklanjuti pada saat survey
kunjungan ke
customer.
b. Jika customer terdaftar dalam blacklist customer dan termasuk kriteria yang harus di tolak.
Cantumkan keterangan tolak/rejeck Beritahu customer perihal
penolakan permohonan
pembiayaan.
Serahkan permohon customer dan dokumen persyaratan kredit dalam map aplikasi.
c. Jika customer tidak terdaftar dalam daftar blacklist customer atas proses pembiayaan bisa dilanjutkan, maka lakukan proses selanjutnya.
d. Siapkan map aplikasi berisikan dokumen yang harus ditandatangani oleh customer dalam pemeriksaan dokumen.
e. Hubungi customer untuk mengatur jadwal dan tempat kunjungan dan informasikan data-data.
f. Lanjutkan dengan proses pelaksanaan survey.
Berdasarkan hasil evaluasi peneliti selama melakukan penelitian pada PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau di dalam proses pemberian kredit ini aplikasi
yang digunakan marketing belum menggunakan penomoran sehingga membuat kesulitan untuk mengetahui berapa aplikasi yang sudah terpakai dan yang batal atau reject.
JURNAL MEDIA EKONOMI Vol. 21, No.3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 108
Sumber Daya Manusia Yang
Kompeten Pada PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau
Dalam perusahaan sumber daya manusia (SDM) adalah asset bagi perusahaan untuk mencapai suatu tujuan perusahaan, tanpa adanya sumber daya manusia yang handal perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. Sumber daya manusia yang ada pada PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau, dari hasil penelitian ke masing-masing karyawan, bahwa sudah adanya pemberdayaan karyawan dalam hal pelatihan karyawan untuk meningkatkan skill karyawan dan cara kerja karyawan pada PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau sudah sesuai dengan SOP yang berlaku pada perusahaan tersebut namun untuk dalam bidang pendidikan masih ada yang menyimpang dalam penempatan posisi karyawan.
Simpulan dan Saran Simpulan
1. Struktur organisasi pada PT. Mandiri Tunas Finance Sudah Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit.
2. Sistem otorisasi pada PT. Mandiri Tunas Finance dalam persetujuan pemberian kredit pertama dilakukan oleh sales head kemudian setelah konsumen layak diberikan kredit maka dokumen langsung diberikan ke pada kredit administrator untuk dilakukan pengimputan, kredit risk head melakukan verifiaksi data ulang dan branch manager melakukan opproved atau rejected pada pemberian kredit yang sesuai atau tidak dengan limit WMK dan kelayak costumer.
3. Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Pada PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) meliputi tahap-tahap atau
JURNAL MEDIA EKONOMI Vol. 21, No.3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 109 prosedur permohonan
kredit, tahap pembiayaan, Tahap Pengecekan Atau Survey, tahap analisi kredit, Tahap Pengikatan Kontrak Perjanjian Pembiayaan Konsumen, Tahap Pengikatan Kontrak Perjanjian Pembiayaan Konsumen, tahap pembayaran terhadap dealer dan Tahap Penagihan Atau Monitoring Pembayaran Dan setiap tahap dilakukan dengan menggunakan dokumen yang sesuai tahapan yang ada.
4. Praktek yang sehat pada PT. Mandiri Tunas Finance sales office melakukan pemeriksaan costomer dan kelengkapan dokumen credit sebelum melakukan survey. Selesai melakukan survey dilaporkan kepada pimpinan untuk dilakukan pertimbangan dan keputusan untuk menerima dan menolak pemberian kredit.
5. Sumber daya manusia yang sudah kompeten dalam melakukan tanggung jawab sesuai dengan tuntutan
perusahaan. Karena pada perusahaan PT. Mandiri Tunas Finance selalu diadakan training atau sosialisasi sesuai dengan tugas masing-masing.
Saran
1. Struktur organisasi Pada PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) harus lebih ditingkatkan lagi supaya lebih terkonrol dengan baik.
2. Sistem otorisasi pada PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) dalam sistem pemberian kredit sudah terlaksana dengan baik.
3. Sebaiknya PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau lebih meringankan dalam hal ketentuan kredit sehingga calon debitur tidak akan mengalami kesulitan dalam memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan PT. Mandiri Tunas Finance (MTF) Lubuklinggau.
JURNAL MEDIA EKONOMI Vol. 21, No.3 Desember 2016 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 21 No.3, Desember 2016 110 4. Ketelitian bagian section
operational dalam melakukan tahap pengecekan untuk menentukan para pemohon kredit yang layak dan tidak layak agar lebih ditingkatkan karena untuk menyesuaikan informasi yang telah didapat dalam formulir aplikasi.
5. Sumber daya manusia diadakan training atau sosialisasi sesuai dengan tugas masing-masing secara berulang-ulang kali.