• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V IMPLEMENTASI

5.1 Tahap Analisis

Fase pertama dalam ROCCA adalah tahap analisis (Shimba, 2010). Sebelum memutuskan untuk mengadopsi layanan berbasis cloud computing, perlu dilakukan analisis pada beberapa hal yaitu kebutuhan fungsi aplikasi, misalnya kebutuhan untuk komunikasi, promosi, pengembangan aplikasi, penyediaan infrastruktur, dan lain sebagainya. Disamping itu, analisis dan indentifikasi juga diperlukan untuk mengetahui kemampuan sumber daya finansial dan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Universitas, serta dampak adopsi aplikasi bagi organisasi.

5.1.1 Pengumpulan Data

Tahap awal sebelum memulai analisis adalah dengan mengumpulkan data-data yang relevan. Data yang dikumpulkan untuk tahap awal ini berasal dari proses wawancara yang melibatkan beberapa pihak, antara lain Kepala Puskom USM sebagai penanggung jawab jaringan dan infrastuktur komputer, Wakil Rektor I bidang akademik, Wakil Rektor II bidang keuangan, Koordinator Unit PSIT sebagai pihak developer aplikasi, dan Koordinator Tim IT sebagai perencana IT di Universitas Semarang.

Wawancara dilakukan mengacu pada artikel Canonical (2012) yang memfokuskan pada hal budget atau anggaran dana, sumberdaya manusia, waktu untuk deployment project, kebutuhan dan peningkatan teknologi IT, serta yang terakhir masalah keamanan dan privasi data. Semua ini untuk mendapatkan data yang dibutuhkan pada proses analisis.

Kesimpulan dari hasil wawancara yaitu pihak Rektorat dan Yayasan bersedia untuk dilaksanakan implementasi cloud computing pada Universitas Semarang dan berkomitmen untuk memberikan dukungan terkait masalah

36

administrasi dan anggaran, walaupun jumlahnya terbatas dan harus diajukan di awal pelaksanaan adopsi. Selain itu, pihak rektorat juga menugaskan Jurusan Teknologi Informasi untuk memberikan bantuan bila diperlukan. Puskom dan Tim IT memberikan data mengenai kondisi infrastruktur IT di lingkungan Universitas Semarang serta bersedia membuka akses yang diperlukan termasuk nantinya menerima tugas pengelolaan infrastruktur cloud computing. PSIT menegaskan kebutuhan server sudah dalam kondisi mendesak, dan diharapkan dapat menjadi solusi ketersediaan server dan dapat dilakukan secara mudah dan cepat.

Setelah proses pengumpulan data primer selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data sekunder berupa artikel mengenai implementasi cloud computing. Data sekunder digunakan untuk mempelajari konsep dan mengetahui berbagai jenis dari implementasi cloud computing. Sumber data yang lain berasal dari observasi terhadap sistem yang telah tersedia di Universitas Semarang, hal ini untuk mengetahui model implementasi dan layanan apa yang cocok untuk diterapkan.

Berdasarkan hasil observasi, daftar layanan teknologi informasi yang tersedia di Universitas Semarang dapat dilihat pada Tabel 5.1. Setiap layanan yang berlokasi di Ruang Server dilayani oleh satu buah server. Saat ini kondisi rak server sudah penuh sehingga bila terjadi penambahan aplikasi maka akan membutuhkan unit server baru dan unit tersebut akan diletakkan di luar rak server. Selain itu karena spesifikasi unit server yang digunakan tidak seragam, maka jika membutuhkan upgrade sistem tidak bisa melakukan subsidi silang dan membutuhkan waktu untuk proses pengadaan barang. Oleh karena itu dibutuhkan solusi untuk penambahan server dan perubahan konfirgurasi server secara singkat.

Tabel 5.1 Daftar Layanan TI di Universitas Semarang

Nama Layanan Lokasi Target Pengguna

Website usm.ac.id Web Hosting9 Umum Email @usm.ac.id Google Apps10 Internal Sistem Informasi Akademik (SIA) Ruang Server Internal

Sistem Informasi Jurnal Online (SIJALU) Ruang Server Umum dan Internal Digital Library (digilib) Ruang Server Umum dan Internal Kuliah Online (kulOn) Ruang Server Internal

Radio Streaming USM Ruang Server Umum dan Internal Radio Streaming FTIK Ruang Server Umum dan Internal PMB Online Ruang Server Umum dan Internal Sistem Informasi Keuangan Ruang Server Internal

Sistem Informasi Kepegawaian Ruang Server Internal 5.1.2 Analisis SWOT

Berdasarkan data-data yang telah didapatkan pada sub bab 5.1.1 maka tahap selanjutnya adalah melakukan analisis SWOT terhadap pemanfaatan teknologi cloud computing pada Universitas Semarang (USM) yang dapat dilihat pada Tabel 5.2, kemudian selanjutnya menentukan strategi (action plan) berdasarkan keempat area tersebut (Swinton, 2004).

9 Website http://usm.ac.id diletakkan pada perusahaan hosting Rumahweb

38

Tabel 5.2 Matriks Analisis SWOT Implementasi Cloud Computing di USM

Keunggulan (Strength) Kelemahan (Weakness)

Rektorat dan Yayasan telah setuju untuk mengadopsi cloud computing, maka proses selanjutnya tidak akan mengalami banyak kendala.

Walaupun telah memiliki unit Puskom, namun personel yang tersedia belum menguasai cloud computing.

Memiliki jurusan Teknologi Informasi yang dapat diperbantukan dalam proses implementasi cloud computing.

Rektorat dan Yayasan memberikan gambaran bahwa anggaran terbatas dan harus diajukan di awal tahun anggaran. Memiliki jaringan Intranet untuk

menghubungkan antar gedung dengan dukungan teknologi Fiber Optik (FO).

Bandwidth Internet yang tersedia hanya 7 Mbps yang digunakan untuk mensuplai seluruh Universitas.

Merupakan institusi pendidikan yang akan selalu melakukan penelitian terhadap teknologi baru.

Kondisi rak server sudah tidak memadai untuk penambahan server baru, beberapa server sudah diletakkan di luar rak server. Memiliki sejumlah server yang diletakkan

di Ruang Server.

Server yang dimiliki tidak seragam, baik dari sisi konfigurasi dan merk vendor.

Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat)

Pemerintah menggalakkan pemanfaatan TI pada institusi pendidikan untuk

meningkatkan nilai tambah di masyarakat.

Kebutuhan terhadap koneksi jaringan Internet atupun Internet yang stabil

Vendor telah menyediakan berbagai fasilitas kemudahan terkait layanan cloud computing.

Standar keamanan yang mungkin tidak sesuai dengan kebijakan Universitas.

Tema penelitian yang berhubungan dengan cloud computing masih terbuka, terutama di sektor pendidikan. Selain itu juga bisa dikombinasikan dengan bidang ilmu lain.

Resiko kehilangan data yang berakibat fatal pada Universitas.

Puskom bersedia mengikuti pelatihan mengenai cloud computing dalam rangka menerima tugas pengelolaan teknologi cloud computing di Universitas Semarang.

Pada Tabel 5.2, kekuatan utama implementasi cloud computing pada universitas swasta, dalam hal ini Universitas Semarang adalah dukungan dan komitmen dari pihak Yayasan/Rektorat. Dukungan ini akan mempermudah segala proses perijinan dan administrasi, kemudian komitmen ketersediaan anggaran akan memperlancar proses implementasi. Puskom sebagai pihak yang nantinya akan mengelola cloud computing di Universitas Semarang juga telah bersedia untuk mengikuti pelatihan guna meningkatkan kemampuan personel dalam bidang cloud computing.

5.1.2.1 Strategi Strength – Opportunity

Strategi ini menggunakan bagian keunggulan (strength) dan peluang (opportunity), tujuannya supaya lebih dapat memelihara, membangun, dan meningkatkan potensi yang ada.

1. Rektorat dan Yayasan telah setuju untuk mengimplementasikan cloud computing di Universitas Semarang, hal ini sejalan dengan Pemerintah yang menggalakkan untuk memanfaatkan IT pada institusi pendidikan. 2. Peneliti terutama dari jurusan Teknologi Informasi akan dapat

meningkatkan pengetahuannya dan melakukan penelitian pada bidang cloud computing untuk sektor pendidikan.

3. Fasilitas infrastuktur yang dimiliki oleh Universitas Semarang akan didukung oleh vendor yang terus memberikan kemudahan dalam layanan cloud computing.

5.1.2.2 Strategi Strength – Threat

Strategi ini akan menggunakan bagian keunggulan (strength) dan ancaman (threat), tujuannya memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk mengurangi dampak dari ancaman yang mungkin terjadi.

1. Kebutuhan koneksi jaringan Internet dapat mengandalkan komitmen Rektorat dan Yayasan untuk penambahan bandwidth Internet, sedangkan untuk jaringan Intranet dapat mengandalkan jaringan Fiber Optik yang telah menghubungkan antar gedung di Universitas Semarang.

2. Peneliti dari jurusan Teknologi Informasi dapat diperbantukan untuk menganalisis sistem keamanan yang baik dan sesuai dengan standar Universitas, sekaligus juga untuk merancang strategi backup data guna meminimalisir ancaman kehilangan data.

5.1.2.3 Strategi Weakness – Opportunity

Strategi ini akan menggunakan bagian kelemahan (weakness) dan peluang (opportunity), tujuannya untuk mengurangi atau memperkecil kelemahan dengan menggunakan peluang yang ada.

40

1. Vendor yang menyediakan layanan cloud computing menawarkan banyak solusi untuk mengatasi permasalahan umum seperti minimnya jumlah personel, keterbatasan anggaran, dan infrastruktur yang kurang memadai. 2. Kegiatan pelatihan dan penelitian yang rutin dilakukan akan mampu

mengatasi masalah kurangnya pengetahuan personel Puskom terhadap teknologi cloud computing.

5.1.2.4 Strategi Weakness – Threat

Strategi ini akan menggunakan bagian kelemahan (weakness) dan ancaman (threat), tujuannya untuk bertahan atau menangkal kemungkinan terburuk yang akan muncul dari ancaman yang akan datang.

1. Bandwidth Internet yang terbatas dapat disiasati dengan penerapan bandwidth management dan load balancing, karena saat ini yang baru diimplementasikan baru pembagian bandwidth per-fakultas.

2. Rak server yang sudah tidak mencukupi dan pengamanan Ruang Server yang kurang maksimal akan disiasati dengan virtualisasi server.

3. Implementasi backup/restore data yang terjadwal untuk menghindari dan mengurangi resiko kehilangan data yang disimpan.

4. Meningkatkan kemungkinan pengamanan data dan optimasi jaringan dengan fokus pada routing dan penerapan aturan pada firewall.

Dokumen terkait