• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

D. Kajian Produk Akhir

1. Tahap Analisys

Tahap ini diawali dengan melakukan analisis materi dan kebutuhan melalui observasi lapangan dan wawancara di SMA Negeri 1 Punggur.

Berdasarkan hasil wawancara bersama dengan beberapa siswa kelas X diperoleh kesimpulan bahwa para siswa kurang antusias untuk mempelajari materi Plantae khususnya Pteridophyta. Adapun hasil observasi lapangan yang menunjukan faktor lain yang mempengaruhi yaitu metode mengajar yang digunakan guru dalam menyampaikan materi kurang memotivasi dan bahan ajar yang digunakan guru kurang variatif sehingga siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran.

31 Richey, C. R., Klein, D. J., and Tracey, W. M., 2011. The Instructional Design Knowledge Base. New York: Routledge

Sedangkan pada tahap analisis kebutuhan yang didapatkan dari hasil wawancara dengan guru mata pelajara biologi kelas X (Ibu Rissa Fitriana Sari S.Pd) menunjukan bahwa siswa dalam mempelajari materi Plantae terkhusus sub bab Pteridophyta mengalami moodly atau sering tidak memperhatikan pembelajaran karena bosan. Untuk meningkatkan motivasi siswa mempelajari materi ini peneliti mengusulkan pembuatan produk ensiklopedia Pteridophyta menjadi media pembelajaran yang dapat menunjang pembelajaran di kelas. Selain itu media pembelajaran ensiklopedia pteridophyta belum tersedia di SMA Negeri 1 Punggur. Buku Ensiklopedia Pteridophyta ini memuat berbagai informasi mengenai tumbuhan paku (Pteridophyta) yang akan membantu para siswa mempelajari materi pelajaran dengan mudah.

2. Tahap Design

Tahap ini diawali dengan tahap penyusunan kisi-kisi, penentuan bahan yang digunakan, serta merancang media sesuai hasil observasi. Pada penyusunan kisi-kisi dilakukan sesuai dengan indicator, tujuan pembelajaran dan juda KI, KD. Setelah menyesuaikan dengan KI KD peneliti mencari bahan materi dan juga gambar. Kemudian menentukan bahan yang digunakan dan spesifikasi produk yang akan dikembangkan.

Spesifikasi ensiklopedia pteridophyta meliputi: media pembelajaran yang dikembangkan berupa buku cetak ensiklopedia pteridophyta, dengan menggunakan jenis kertas Art Paper, ukuran buku: A4 (21 cm x 29,7 cm) dengan ukuran font: 8, 12, 24, 80 dengan spasi 1,5 lines. Jenis font yang digunakan adalah Nirmala UI, Square 721 BT, Agency FB, Moving Skate,

Arial, Britannic Bold, Times New Rowman. Software yang digunakan Micosoft Word 2010, Adobe Photoshop, Corel Draw X7.

Selanjutnya mendesain media sesuai hasil observasi dengan komponen buku ensiklopedia pteridophyta meliputi: cover depan, halaman sampul, lembar kerya, muqodimah,kata pengantar,daftar isi, daftar gambar, petunjuk penggunaan buku, KI KD indicator serta tujuan pembelajaran, pendahuluan (prolog)identitas tumbuhan paku, deskripsi dan klasifikasi tumbuhan paku (Pteridophyta), glosarium, daftar pustaka, daftar riwarat hidup, cover belakang.

3. Tahap Development

Pada tahap pengembangan media pembelajaran ensiklopedia pteridophyta setelah melalui tahapan desain dan pembuatan kemudian masuk pada tahap validasi produk yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Validasi materi oleh Bapak Nasrul Hakim M.Pd melalui dua kali validasi, validasi pertama dengan presentase hasil validasi hanya melampaui skor 60 dengan presentase 60% dan masuk pada kategori cukup. Maka dari itu peneliti harus memperhatikan saran dan komentar dari validator untuk perbaikan. Pada tahap validasi kedua setelah melalui perbaikan diperoleh skor 90 dengan presentase 90% dan masuk ke dalam kategori sangat baik dan layak diujicobakan dengan tanpa ada revisi.

Validasi media yang dipegang oleh bapak Tri Andri Setiawan M.Pd melalui dua kali validasi juga, validasi pertama dengan skor 55 dengan presentase 55% termasuk kedalam kategori cukup. Maka dari itu

peneliti harus memperhatikan saran dan komentar dari validator untuk perbaikan. Pada tahap validasi kedua setelah melalui perbaikan diperoleh skor 91 dengan presentase 91% dan masuk ke dalam kategori sangat baik dan layak diujicobakan dengan tanpa ada revisi.

Berdasarkan hasil validasi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran ensiklopedia pteridophyta yang dikembangkan mengalami perkembangan kualitas produk yang sangat baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan rata-rata persentase skor yang mengalami kenaikan.

Selanjutnya pada tahap revisi produk diperoleh saran dan masukan dari ahli materi dan ahli media. Revisi produk oleh ahli materi dilakukan sebanyak dua kali. Pada validasi pertama diperoleh saran dan masukan dari ahli materi, yaitu : 1) Pada petunjuk penggunaan buku, tambahkan gambaran isi buku/ Ensiklopedia, 2) Indicator dan tujuan pembelajran belum muncul. Tambahkan pada halaman setelah KI dan KD, 3) Terdapat salah ketik dan kesalahan tanda baca. Perbaiki sesuai kaidah EYD, 4) Tambahkan keterangan dokumentasi pribadi pada gambar yang diambil sendiri, 5)Pada BAB III deskripsi tumbuhan paku harus sama semua. Pada validasi kedua tidak ada saran dan komentar yang di peroleh dari ahli materi sehingga produk ensiklopedia pteridophyta dinyatakan layak diujicobakan dengan tanpa ada revisi.

Revisi produk oleh ahli media yang dilakukan sebanyak dua kali.

Pada validasi pertama saran dan komentar dari ahli media meliputi:

1)Gunakan kertas kualitas tinggi, paper glowsy, 2) Buat desain yang lebih

menarik, 3) Tulisan terlalu besar, “Jurusan Tadris Biologi…”,“penyusun dan nama dosen kurang rapi posisinya…”, 4) Foto dan gambar masih buram, kontras kurang tajam dan masih terkesan hanya ditempel saja, 5) Jenis huruf dan ukuran huruf tidak konsisten. Pada validasi kedua tidak ada saran dan komentar yang di peroleh dari ahli media sehingga produk ensiklopedia pteridophyta dinyatakan layak diujicobakan dengan tanpa ada revisi.

4. Tahap Implementation

Tahap implementasi produk dilakukan oleh ujicoba tanggapan guru biologi sebanyak 1 orang dan uji coba tanggapan siswa sebanyak 10 orang di kelas X IPA SMA Negeri 1 Punggur. Pada tahap ujicoba tanggapan guru diperoleh skor nilai rata-rata sebesar 62 dengan persentase skor 82,6% dan termasuk dalam kategori “Baik”. Sedangkan pada tahap ujicoba tanggapan siswa diperoleh skor nilai rata-rata sebesar 44,5 dengan persentase skor 89% dan termasuk dalam kategori “ Sangat Baik”

5. Tahap Evaluation

Tahap evaluasi pada model pengembangan ini terjadi di setiap tahapan sebelumnya. Tahap ini bertujuan melakukan evaluasi terhadap produk mengenai kelayakan dengan merevisi produk berdasarkan komentar dan saran dari validator melalui lembar validasi berbentuk angket. Evaluasi selanjutnya diuji cobakan oleh guru dan siswa melalui

angket penilaian, sehingga menghasilkan produk akhir yang layak dan siap digunakan.

Dokumen terkait