• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ENSIKLOPEDIA TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPYTA) UNTUK SISWA SMA. Oleh Dwi Maratus Solekah NPM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ENSIKLOPEDIA TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPYTA) UNTUK SISWA SMA. Oleh Dwi Maratus Solekah NPM."

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

UNTUK SISWA SMA

Oleh

Dwi Maratus Solekah NPM. 1701060042

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI 1443 H / 2021 M

(2)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ENSIKLOPEDIA TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPYTA)

UNTUK SISWA SMA

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas dan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

DWI MARATUS SOLEKAH NPM. 1701060042

Pembimbing : Hifni Septina Carolina, M.Pd

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Tadris Biologi

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO 1443 H / 2021 M

(3)
(4)
(5)

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI No:

Skripsi dengan judul: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ENSIKLOPEDIA TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPYTA) UNTUK SISWA SMA, yang disusun oleh Dwi Maratus Solekah, NPM: 1701060042, Program Studi Tadris Biologi telah diujikan dalam siding Munaqosyah Fakultas Tarbiyah dan ilmu Keguruan pada hari/ tanggal; Rabu/ 22 September 2021.

TIM PENGUJI

Ketua/ Moderator : Hifni Septina Carolina M.Pd (………)

Penguji I : Dr. Yudiyanto, M. Si (………)

Penguji II : Nasrul Hakim, M.Pd (………)

Sekertaris : Tri Andri Setiawan, M. Pd (………)

Mengetahui

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Dr. Zuhairi, M. Pd NIP. 19620612 198903 1 006

Jalan Ki. Hajar Dewantara Kampus 15A Iringmulyo Metro Timur Kota Metro Lampung 34111 Telp. (0726)41507; Faksimili (0725)47296; Website: www.metrouniv.ac.id E-mail Iainmetro@metrouniv.ac.id

(6)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ENSIKLOPEDIA TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)

UNTUK SISWA SMA Oleh:

Dwi Maratus Solekah

Keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia menjadikannya dijuluki dengan negara “megabiodiversitas” dan menduduki peringkat ke-3 Dunia setelah Brazil dan Zaire. Keanekaragaman hayati yang begitu luas menimbulkan para peneliti untuk melakukan pengamatan, salah satunya pengamatan tentang tumbuhan paku (Pteridophyta). Berdasarkan hasil survei di SMA N 1 Punggur, banyak siswa telah mengetahui berbagai macam tumbuhan paku namun tidak paham ciri morfologi dan kegunaan dari tumbuhan tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran ensiklopedia tumbuhan paku (Pteridophyta) yang dikhususkan untuk siswa SMA.

Metode yang digunakan adalah penelitian pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, design, development, Implementation, evaluations).

Hasil penelitian dinyatakan layak digunakan dalam pembelajaran berdasarkan hasil observasi uji validitas dari uji validasi ahli materi sebesar 90%

dan validasi ahli media sebesar 91%. Sedangkan uji coba kelompok kecil memperoleh nilai 82,6% dari respon guru mata pelajaran biologi dan 89% dari respon siswa. Dengan hasil presentase tersebut maka media Ensiklopedia Pteridiphyta dinyatakan layak dan praktis untuk digunakan menjadi media pembelajaran yang mampu membantu siswa dalam proses belajar.

Kata Kunci :Media Pembelajaran, Ensiklopedia, Tumbuhan Paku (Pteridophyta).

(7)

ORISINALITAS PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dwi Maratus Solekah

Npm : 1701060042

Program Studi : Tadris Biologi (TBio)

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Menyatakan bahwa skripsi ini secra keseluruhan adalah penelitian saya kecuali pada bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Metro, 22 September 2021

Dwi Maratus Solekah NPM.1701060042

(8)

MOTTO

رْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِإ

(QS. Al-Insyiroh Ayat 5)

Artinya: “Sesungguhnya di setiap ada kesusahan selalu ada kemudahan”

ْمُكَل َبِلاَغ َلََف ُ هللّٰا ُمُك ْرُصْنَّي ْنِا

(QS. Al-Imraan Ayat 160)

Artinya: “Jika Allah SWT menolongmu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkanmu”

(9)

PERSEMBAHAN

Puji syukur tak terhingga atas Rahmat yang Allah SWT anugrahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Penulis persembahkan karya ini untuk:

1. Kedua orang tua yang paling penulis sayangi dan cintai (Bp.Syamsul Anam dan Ibu Sutini) dan tak lupa kakak tersayang (mba Anis dan Mas Irul) yang lelah memberikan doa, nasihat, dan motivasi, untuk membimbing penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Teman-teman seperjuangan yang telah membantu dan juga men-suport dalam mengerjaan skripsi (Yosi, Fadil, Eka, Caca, Aby, kak Hasby) dan juga saudara sepupu tercinta (mba Yuyun, bik Ria, mba Badhi) yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada penulis.

3. Almamater tercinta Fakultar Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro Lampung.

(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Ensiklopedia Tumbuhan Paku (Pteridophyta) untuk Siswa SMA” sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Strata (S1) jurusan Tadris Biologi di IAIN Metro Lampung untuk memperoleh gelar S.Pd.

Dalam upaya menyelesaikan proposal ini, penulis menerima banyak bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Hj. Siti Nurjanah, M.Ag, PIA selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Metro

2. Dr. Zuhairi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Metro beserta staf pimpinan dan karyawan yang telah berkenan memberikan kesempatan dan bimbingan kepada peneliti selama studi.

3. Nasrul Hakim, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tadris Biologi.

4. Hifni Septina Carolina M.Pd selaku pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dan arahan demi terselesaikannya proposal ini

5. Bapak Ibu Dosen yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada penulis selama melakukan studi di Institut Agama Islam Negeri Metro.

6. Bapak Validator Bp. Tri Andri Setiawan, M.Pd dan Bp. Nasrul Hakim, M.Pd yang telah memberikan saran dan petunjuk agar media pembelajaran yang telah dikembangkan layak untuk diuji cobakan.

7. Kepala sekolah SMA N 1 Punggur berserta staf dan dewan guru terkhusus Ibu Rissa Fitria Sari selaku guru mata pelajaran biologi yang telah memberikan informasi serta bantuan dalam penyelesaian proposal ini.

(11)

8. Keluarga besar yang telah menantikan penulis menjadi sarjana. Tidak ada kata yang pantas lagi ananda ucapkan terimakasih sedalam- dalamnya atas segala pengorbanan, kasih sayang, dukungan dan do‟a serta kesabaran yang tak terhingga.

9. Rekan-rekan Tadris Imu Pengetahuan Biologi yang selalu memberi motivasi dan dukungan sehingga terselesaikannya proposal ini

10. Semua pihak yang membantu terselesaikannya proposal ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Masukan dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan proposal ini sehingga akan menjadi arahan untuk proses selanjutnya. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi kita semua. Aamiin

Metro, 22 September 2021

Dwi Maratus Solekah NPM.1701060042

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN NOTA DINAS ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN ... vii

MOTTO ... viii

PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 17

B. Identifikasi Masalah ... 20

C. Batasan Masalah... 21

D. Rumusan Masalah ... 21

E. Tujuan Pengembangan ... 22

F. Manfaat Produk yang Dikembangkan ... 22

G. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ... 24

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 25

1. Media Pembelajaran ... 25

2. Jenis Media Pembelajaran ... 26

3. Pengertian Ensiklopedia ... 27

4. Pteridopyta ... 30

5. KI (Kompetensi Inti) dan KD (Kompetensi Dasar) ... 33

B. Kajian Study yang Relevan ... 34

C. Kerangka Pikir ... 36

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 38

B. Prosedur Pengembangan ... 39

(13)

C. Desain Uji Coba Produk ... 43

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 44

E. Teknik Analisis Data ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Hasil Pengembangan Produk Awal ... 57

B. Hasil Validasi ... 63

C. Hasil Uji Coba Produk ... 77

D. Kajian Produk Akhir ... 85

E. Keterbatasan Penelitian ... 90

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Tentang Produk ... 92

B. Saran Pemanfaatan Produk ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 95

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tabel KI Dan KD Kelas X ... 31

Tabel 3.1. Instrument Penialaian ... 43

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Angket Validasi Ahli Media ... 44

Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Angket Validasi Ahli Materi ... 45

Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Angket Penilaian Respon Guru ... 45

Tabel 3.5. Kisi-kisi Instrumen Angket Validasi Uji Coba Kelompok Kecil ... 46

Tabel 3.6. Skor Penilaian Validasi Ahli ... 48

Tabel 3.7. Rentang Nilai Validasi Media ... 49

Tabel 3.8. Rentang Nilai Validasi Materi ... 50

Tabel 3.9. Rentang Nilai Validasi Respon Guru ... 51

Tabel 3.10. Rentang Nilai Validasi Uji Coba Kelompok Kecil ... 53

Tabel 4.1. Hasil Validasi Pertama Ahli Materi ... 62

Tabel 4.2. Hsil Validasi Kedua Ahli Materi ... 65

Tabel 4.3. Hasil Validasi Pertama Ahli Media ... 67

Tabel 4.4. Hasil Validasi Kedua Ahli Media ... 69

Tabel 4.5. Hasil Penilaian Guru Mata Pelajaran ... 75

Tabel 4.6. Hasil Penilaian Peserta Didik ... 77

Tabel 4.7. Hasil Revisi Ahli Materi (Nasrul Hakim, M.Pd) ... 80

Tabel 4.8. Hasil Revisi Ahli Media (Tri aAndri Setiawan, M.Pd) ... 82

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian... 35

Gambar 3.1 Bagan Pengembangan Model ADDIE ... 36

Gambar 3.2 Skala Penilaian Produk Secara Keseluruhan dan Katagori Validasi Dan Ujicoba Produk ... 54

Gambar 4.1 Hasil Wawancara Prasurvey... 56

Gambar 4.2 Hasil Wawancara Prasurvey... 56

Gambar 4.3 Proses Desain Dengan Aplikasi Corel Draw X7 ... 58

Gambar 4.4. Isi Ensiklopedia Pteridhophyta ... 59

Gambar 4.5 Presentase Hasil Validasi Ahli Materi ... 66

Gambar 4.6 Presentase Hasil Validasi Ahli Media ... 71

Gambar 4.7 Presentase Penilaian Guru Dan Siswa ... 78

Gambar 4.8 Grafik Diagram Keseluruhan Uji Coba Produk ... 79

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Izin Pra-survey dari IAIN Metro ... 99

Lampiran 2. Surat Keterangan Balasan Pra-survey dari SMA N 1 Punggur ... 99

Lampiran 3. Alat Pengumpulan Data (APD) ... 100

Lampiran 4. Surat Bimbingan Skripsi ... 103

Lampiran 5. Surat Keterangan Izin Research dari IAIN Metro ... 104

Lampiran 6. Surat Keterangan Balasan Izin Research dari SMA N 1 Punggur ... 104

Lampiran 7. Surat Keterangan Bebas Pustaka ... 105

Lampiran 8. Surat Keterangan Bebas Pustaka Jurusan ... 105

Lampiran 9. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi ... 106

Lampiran 10. Hasil wawancara Prasurvey bersama dengan Guru dan Siswa di SMA Negeri 1 Punggur ... 107

Lampiran 11. Hasil Valisdasi Tim Validator ... 111

Lampiran 12. Hasil Respon Guru ... 113

Lampiran 13. Dokumentasi Kegiatan Penelitian dengan siswa di SMA Negeri 1 Punggur Melalui Google Formulir ... 117

Lampiran 14. Dokumentasi Penelitian Bersama Guru ... 119

Lampiran 15. Cover Depan & Belakang Media Pengembangan Ensiklopedia Pteridophyta ... 120

Lampiran 16. Daftar Riwayat Hidup ... 121

(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi baik pada kelompok flora maupun kelompok fauna sehingga Indonesia dijuluki sebagai “megabiodiversitas”. Indonesia menduduki peringkat ke-3 setelah Brazil dan Zaire. Indonesia mempunyai ribuan spesies dari kelompok flora, baik flora tingkat rendah maupun flora tingkat tinggi. Flora yang berupa tumbuhan merupakan kingdom yang memiliki keanekaragaman sangat tinggi sehingga selalu memberikan ruang untuk terus menerus dikaji. Tema tentang keanekaragaman tumbuhan serta seruan untuk melakukan pengamatan dengan detil terdapat dalam QS. Asy- Syu‟araa‟ (26):7. 1

﴾۷ : ءارعشلا﴿ ٍمْي ِرَك ٍج ْو َز ِّلُك ْنِم اَهْيِف اَنْتَبْْۢنَا ْمَك ِض ْرَ ْلْا ىَلِا ا ْو َرَي ْمَل َوَا

Artinya: “Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, betapa banyak Kami tumbuhkan di bumi itu berbagai macam pasangan (tumbuh-tumbuhan) yang baik?” (QS. Asy-Syu'ara': 7)

Pada ayat tersebut sudah sangat jelas diterangkan bahwa Allah SWT telah menumbuhkan berbagai macam tumbuhan dengan segala manfaat yang

1 Dian Noviar, “PENGEMBANGAN ENSIKLOPEDIA BIOLOGI MOBILE BERBASIS ANDROID MATERI POKOK PTERIDOPHYTA DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013,” Cakrawala Pendidikan Vol, XXXV, No 2 (June 2016).

(18)

terkandung di dalamnya. Hanya saja manusia belum mengetahui keseluruhan dari tumbuhan yang ada. Di sinilah seruan untuk melakukan penelitian dan pengamatan tentang keanekaragaman hayati dijelaskan dalam Al-Quran.2

Keanekaragaman hayati menjadi salah satu bahan kajian biologi yang sangat penting untuk dipahami oleh siswa baik teori maupun praktiknya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut perlu diketahui siswa terkait keberadaan keanekaragaman hayati di Indonesia yang terancam punah karena disebabkan oleh aktivitas manusia sehingga keseimbangan lingkungan terganggu. Hal yang memicu terjadinya kepunahan tersebut dapat disebabkan oleh adanya global warming, kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan, banjir, longsor, dan masih banyak kasus lainnya.3 Di daerah Lampung, keanekaragaman tumbuhan sangatlah beragam baik tumbuhan dikotil dan monokotil serta tumbuhan yang dilindungi. Tumbuhan yang banyak dijumpai salah satunya adalah tumbuhan paku. Tumbuhan paku di daerah Lampung sebenarnya tidak hanya dipandang sekedar hanya tumbuhan biasa saja.

Tumbuhan paku menjadi sebuah inovasi untuk membuat motif yang ada di berbagai macam benda-benda budaya yang ada di Lampung seperti rumah adat lampung, pakaian adat lampung, dan beberapa peralatan khas Lampung lainnya.

Berdasarkan hasil survei berupa wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran biologi di SMA N 1 Punggur, proses pembelajaran biologi masih kurang diminati pasalnya banyak dari peserta didik yang hanya

2Noviar.

(19)

menyukai pada sub bab tertentu saja. Seperti materi pada bab 7 dunia tumbuhan (Plantae) tumbuhan paku (Pteridopyta) merupakan salah satu materi biologi yang diajarkan pada kelas X semester genap. Sebagian besar siswa menganggap tumbuhan ini sebagai tumbuhan liar, dan banyak ditemukan di manapun. Namun masih banyak peserta didik yang masih belum bisa mengidentifikasi tumbuhan paku yang berada di sekitarnya.

Dalam menunjang pembelajaran di kelas diperlukan sarana dan prasarana pendukung berupa alat bantu atau media. Dalam proses pembelajaran, sering kali istilah alat bantu atau media komunikasi digunakan secara bergantian atau sebagai pengganti istilah media pembelajaran. Melalui penggunaan alat bantu berupa media memberi harapan meningkatnya minat atau motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran serta dapat menjadi tempat bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar dalam proses pengembangan lebih lanjut dan penerapannya di kehidupan sehari-hari.4

Analisis kebutuhan peserta didik di butuhkan adanya media pembelajaran yang bisa membuat peserta didik termotivasi untuk mengetahui bahwasanya ada tumbuhan yang sering dijumpai di sekitar mereka namun mereka kurang memahami nama dari tumbuhan tersebut. Ensiklopedia Pteridopyta yang di dalamnya juga berisi beberapa tumbuhan yang masih Jarang diketahui oleh peserta didik dengan ini diharapkan peserta didik dapatt menambah pengetahuan mereka tentang tumbuhan di sekitar mereka

4 Hasan Ani Mustafa, BUKU STRATEGI BELAJAR MENGAJAR BIOLOGI (Penerbit : UNG Press, 2018).

(20)

Oleh sebab itu, perlunya pembelajaran biologi yang kreatif dan inovatif dalam meningkatkan motivasi belajar dan kualitas pemahaman mengenai materi tumbuhan paku (Pteridopyta) berupa media pembelajaran ensiklopedia tumbuhan paku (Pteridopyta). Media pembelajaran ensiklopedia dapat menghilangkan kejenuhan peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran biologi khususnya pada materi tumbuhan paku (Pteridopyta). Media pembelajaran ensiklopedia merupakan suatu daftar objek yang disertai dengan keterangan-keterangan tentang definisi, latar belakang dan data bilbiografisnya disusun secara alfabetis dan sistematis. 5 Ensiklopedia memiliki kelebihan dibandingkan dengan sumber belajar cetak lainnya yaitu menyajikan informasi secara mendasar dan lengkap mengenai suatu masalah dalam bidang ilmu.6

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti akan mengkaji judul

“PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ENSIKLOPEDIA

TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPYTA) UNTUK SISWA SMA”

B. Identifikas Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Penggunaan media pembelajran yang berbasis ensiklopedia keanekaragaman tumbuhan paku (Pteridophyta) belum tersedia disekolah.

5 Jules Nurhatmi, Muhammad Rusdi, and Khamid, “Pengembangan Ensiklopedia Digital Teknologi Listrik Berbasis Contextual Teaching And Learning (CTL),” Journal Edu-Sans Vol.4 No. 1 (January 2015).

6 Iis Irawati, “Pengembangan Ensiklopedia Keanekaragaman Tumbuhan Angiospermae Berbasisi Potensi Lokal Di MTs Negeri Seyegan Dengan Muatan Keislaman,” Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 15 (13) (November 2015).

(21)

2. Kurangnya media pembelajaran yang bervariatif yang dipergunakan oleh guru di SMA

C. Batasan Masalah

Keterbatasan pengembangan media pembelaajaran berbasis ensiklopedia materi Pteridopyta untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMA adalah sebagai berikut:

1. Media pembelajaran berbasis ensiklopedia kelas X difokuskan pada sub materi tumbuhan paku (Pteridopyta)

2. Materi Tumbuhan paku (Pteridophyta) antara lain;

1) Ciri-ciri Tumbuhan paku.

2) Struktur tubuh tumbuhan paku.

3) System Reproduksi tumbuhan paku.

4) Klasifikasi tumbuhan paku.

5) Habitat tumbuhan paku

6) Peranan tumbuhan paku bagi kehidupan manusia.

3. Hasil penelitian kemudian dinilai kelayakannya dari aspek penyajian, materi, bahasa, dan keterlaksanaan berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media, peer review dan diuji coba terbatas keterbacaan kepada guru biologi serta siswa SMA kelas X untuk mengetahui respon terhadap ensiklopedia yang di kembangkan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

(22)

1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran berbasis ensiklopedia tumbuhan paku (Pteridopyta) untuk siswa SMA?

2. Bagaimana kelayakan media pembelajaran berbasis ensiklopedia tumbuhan paku (Pteridopyta) untuk siswa SMA?

E. Tujuan Pengembangan

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk:

1. Mengembangkan media pembelajaran berbasis ensiklopedia tumbuhan paku (Pteridopyta) untuk siswa SMA

2. Menganalisis kelayakan media pembelajaran berbasis ensiklopedia tumbuhan paku (Pteridopyta) untuk untuk siswa SMA

F. Manfaat Produk yang Dikembangkan

Adapun manfaat dari Pengembangan Media Pembelajaran Ensiklopedia Tunmbuhan Paku (Pteridophyta) Untuk Siswa SMA ini adalah sebagai berikut:

1. Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menjadi suatu sumbangan terhadap pengembangan ilmu biologi khususnya materi Pteridopyta. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi ilmiah bagi penelitian selanjutnya, serta dapat memberikan pemahaman lebih dalam proses pembelajaran.

2. Praktis

a. Bagi Siswa

(23)

1) Menambah ilmu pengetahuan dan memotivasi siswa untuk mengetahui tentang ciri morfologi tumbuhan Pteridopyta, mempermudah siswa untuk mengenal tumbuhan Pteridopyta 2) Peserta didik memperoleh media pembelajaran berupa buku

ensiklopedia tumbuhan paku (Pteridopyta) yang dapat menambah semanagt dan aktivitas belajar siswa di dalam dan di luar kelas.

3) Sebagai salah satu sumber belajar yang dapat digunakan oleh siswa dalam mengkaji materi keanekaragaman tumbuhan.

4) Menambah pengetahuan dan informasi baru terkait materi keanekaragaman tumbuhan khususnya tumbuhan paku Pteridopyta b. Bagi Guru

Ensiklopedia Pteridopyta ini dapat menjadi salah satu penunjang materi saat proses pembelajaran berlangsung, juga dapat dijadikan bahan pengukur ketertarikan siswa terhadap pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

Memberikan masukan dalam megembangkan media pembelajaran sebagai perbaikan pembelajaran biologi disekolah untuk meningkatkan hasil dan motivasi belajar peserta didik.

d. Bagi Peneliti

Produk pengembangan ini digunakan sebagai acuan untuk dapat mengembangkan produk lainnya. Untuk menambah keterampilan dalam menyusun media pembelajaran yang layak dan menarik bagi peserta didik.

(24)

G. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Media pembelajaran yang dikembangkan yakni berbentuk ensiklopedia dengan mengangkat materi tentang keanekaragaman tumbuhan paku (Pteridopyta).

2. Ensiklopedia yang dikembangkan berbentuk media cetak dengan komponen meliputi: cover depan, halaman sampul, lembar kerya, muqodimah,kata pengantar,daftar isi, daftar gambar, petunjuk penggunaan buku, KI KD indikator serta tujuan pembelajaran, pendahuluan (prolog)identitas tumbuhan paku, deskripsi dan klasifikasi tumbuhan paku (Pteridophyta), glosarium, daftar pustaka, daftar riwarat hidup, cover belakang.

3. Jenis kertas yang digunakan adalah kertas art paper

4. Ukuran buku: A4 (21 cm x 29,7 cm) denga ukuran font : 8, 12, 24, 80 dan spasi 1,5 lines.

5. Jenis font yang digunakan Nirmala UI, Square 721 BT, Agency FB, Moving Skate, Arial, Britannic Bold, Times New Rowman

6. Software yang digunakan adalah Microsoft office word 2010, Adobe Photoshop, Corel Draw X7

(25)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, secara harfiah berarti „tengah‟ atau pengantar.7 Media adalah salah satu bentuk alat komunikasi berupa cetau ataupun audiovisual. Media sebaiknya dapat diubah, diliat, didengar dan dibaca. Seluruh batasan yang ada pada media tetap dianggap dapat menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang kognitif, afektif dan psikomotorik yang dimiliki siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran berlangsung.8

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai- nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Media pembelajaran merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran. Menggunakan media dalam pembelajaran, membuat peserta didik lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran dan memberikan pengaruh yang baik pada pemahaman terhadap materi.9

Efektivitas media dalam proses pembelajaran diyakini dapat membangkitkan minat serta motivasi belajar sisawa, membangkitkan nalar

7 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta : PT Raja Grafindo Perkasa, 2009).

8 Arif. S Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan Dan Pemanfaatannya (Jakarta: Rajawali Press, 2002).

9 Rudi Susilana, Media Pembelajaran (Bandung: CV Wacana Prima, 2018).

(26)

yang teratur, sistematis dan untuk menumbuhkan pengertian dan mengembangkan nila-nilai yang dimiliki siswa. Selain dari pada itu, penggunaan media pembelajaran sangat penting karena dapat mempersingkat waktu. Artinnya, pembelajaran dengan menggunakan media dapat menyederhanakan masalah terutama dalam menyampaikan hal-hal yang baru dan asing bagi siswa.10

Seorang guru dapat memanfaatkan media dengan lebih efektif jika dia memahami konsep dasar tentang belajar-mengajar. Pribadi yang dapat menekankan kontrol eksternal atas perilaku peserta didik akan menentukan tujuan (kinerja) perilaku, desain instruksional dan media yang sangat terstruktur.11

2. Jenis Media Pembelajaran

Para ahli mengelompokkan media pembelajaran ke dalam beberapa jenis, diantaranya yaitu :

a. Media Visual, adalah media yang dapat dilihat oleh inderapenglihatan, seperti gambar, foto dan poster

b. Media audio adalah media yang hanya dapat dinikmati oleh indra pendengaran saja seperti kaset audio, MP3, dan radio.

c. Media audio visual adalah media yang dapat dinikmati oleh indera penglihatan dan juga indra pendengar, seperti film suara, video, televise dan sound slide.

10 Supriyono, “Pentingnya Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siwa SD,” Edustream : Jurnal Pendidikan Dasar Vol.11 (Mei 2018).

11 Ahsan Akhtar Nas and Rafaqat Ali Akbar, “Use Media For Effective Instruction Its Importance: Some Consideration,” Journal Of Elementary Educastion 18 (1-2) (n.d.).

(27)

d. Multimedia adalah media yang dapat menyajikan unsur-unsur media secara lengkap dan mendetail seperti suara, animasi, video, grafis dan film.

a. Media realia yaitu semua media nyata yang ada di lingkungan alam, seperti tumbuhan, batuan, air, sawah, dan sebagainya.12

Media pembelajaran berbasis cetak adalah media yang sangat sering dijuampai seperti buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, serta ensiklopedia. Merancang media cetak memiliki enam elemen yang harus diperhatikan yaitu konsistensi, organisasi, format, daya tarik, ukuran font dan penggunaan spasi.13

Seperti yang telah diketahui, media pembelajaran sangatlah bermacam-macam jenisnya salah satunya adalah media cetak. Media cetak sebenarnya kurang diminati oleh peserta didik pasalnya yang isinya hanya monoton dan tebal saja membuat peserta didik menjadi bosan. Namun media berbentuk ensiklopedia berbeda. Ensiklopedia menawarkan sajian materi yang menarik dan tak membosankan bagi peserta didik.

3. Pengertian Ensiklopedia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ensiklopedia adalah buku (atau serangkaian buku) yang berisi keterangan atau uraian tentang berbagai hal dalam ilmu pengetahuan yang disusun secara abjad atau menurut lingkungan ilmu. Contohnya ensiklopedia hewan langka, ensiklopedia flora mangroven ensiklopedia tumbuhan obat dan lain

12 Noverlia Astrid Kartika, “Pengembangan Media Pembelajaran Biologi Sebagai Bahan Ajar Ada Materi Sistem Regulasi,” Skripsi, Lampung: UIN Raden Intan Lampung, 2018.

13 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran (Jakarta : GP Press Group, 2013).

(28)

sebagainya.14 Berbeda dengan buku lainnya, ensiklopedia memiliki keunikan tersendiri yaitu selain memuat informasi yang disertai dengan gambar atau ilustrasi menarik sesuai dengan topik yang dibahas dan memudahkan dalam penggunaan sehingga diharapkan dapat memudahkan pembaca mendapat informasi yang diinginkan secara mudah.15

Ensiklopedia merupakan serangkai tulisan yang berisi penjelasan tentang informasi secara global yang mudah dipahami dan dimengerti yang didalamnya mengandung informasi tentang cabang ilmu pengetahuan yang tersusun berdasarkan abjad, kategori, atau volume terbitan dan pada umumnya dicetak dalam bentuk buku. Ensiklopedia berasal dari bahasa Yunani; enkyklios paedeia yang artinya sebuah lingkungan atau sebuah pengajaran yang lengkap.

Pengembangan diartikan sebagai proses untuk memperluas atau memperdalam pengetahuan yang telah ada, misal mengembangkan media pembelajaran yang mampu meningkatkan perhatian siswa. Pengembangan media pembelajaran berupa ensiklopedia dapat menjadi alternatif untuk menumbuhkan motivasi siswa untuk lebih giat lagi belajar.16

Ensiklopedia merupakan salah satu media pembelajaran yang baik untuk dikembangkan dalam pelajaran biologi, ensiklopedia juga mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajari.

14 Irawati, “Pengembangan Ensiklopedia Keanekaragaman Tumbuhan Angiospermae Berbasisi Potensi Lokal Di MTs Negeri Seyegan Dengan Muatan Keislaman.”

15 Atik Nursyarifah, “Pengembangan Ensiklopedi Biologi Pada Sub Materi Hewan Invertebrata Filum Arthropoda Untuk Siswa Kelas X SMA/MA.,” Kripsi. Yogyakarta: Pendidikan Biologi FST Unifersitas Islam Negri Sunan Kalijaga, 2014.

16 Hanafi, “KONSEP PENELITIAN R&D DALAM BIDANG PENDIDIKAN,” Saintifika Islamica: Jurnal Kajian Keislaman, desember 2017.

(29)

Oleh karena itu ketersediaan ensiklopedia dirasa sangat penting keberadaannya sebagai bahan referensi untuk menambah pengetahuan siswa.17

Perbedaan utama antara ensiklopedia dan kamus adalah, jika sebuah kamus hanya memberikan suatu definisi setiap entry dilihat dari sudut pandang linguistic atau hanya memberikan kata-kata sinonim saja, sedangkan sebuah ensiklopedia memberikan penjelasan secara lebih gamblang dari istilah yang kita cari.

Fungsi dari ensiklopedia adalah memperoleh informasi yang penting tentang berbagai hal atau ilmu pengetahuan. Ensiklopedia merupakan salah satu buku cetak yang dapat digunakan sebagai sumber belajar, dan juga dapat digunakan oleh seorang guru dalam menyampaikan pembelajaran dikelas ataupun menjadi pedoman dan referensi peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran. Ensiklopedia tidak hanya digunakan dalam pembelajaran bahasa saja tetapi juga dapat diaplikasikan pada pembelajaran sains seperti biologi dan fisika.

Ensiklopedia dapat dijadikan sumber belajar alternative yang digunakan untuk memberikan informasi secara akurat dan terbaru serta dapat memperluas wawasan bagi pembacanya. Ensiklopedia merupakan salah satu sumber informasi yang lengkap dan dapat memperluas wawasan bagi pembacanya dan mampu memberikan visualisasi yang dpaat menarik minat siswa dalam proses pembelajaran, dengan

17 Sulistiyawati and Rezki Hediyanti, “Pengembangan Ensiklopedia Peralatan Laboratorium Biologi Sebagai Sumber Belajar IPA Biologi Untuk Siswa Kelas VII SMP/Mts,” Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS Vol.12 No. 1 (2015).

(30)

menyajikan gambar-gambar sehingga dapat membantu menjelaskan uraian yang diberikan.18

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari ensiklopedia sendiri adalah memberikan informasi berupa data fakta terkait ilmu pengetahuan yang ingin dikaji lebih lanjut. Informasi yang disajikan pun diolah sedemikian rupa dalam format yang sederhana dan mudah dipahami.

4. Pteridopyta

Tumbuhan paku ialah tumbuhan yang heterogen ditinjau dari segi habitat dan cara hidupnya. Tumbuhan paku memiliki zat hijau daun (klorofil) yang berfungsi untuk memasak makanan (fotosintesis).

Tumbuhan paku saat ini berjumlah ±10.000 jenis.19

Tumbuhan paku (Pteridopyta) sebagai bagian dari keanekaragaman hayati merupakan komunitas tumbuhan yang memiliki fungsi ekologis yang cukup penting di dalam ekosistem hutan seperti sebagai vegetasi penitup tanah, pencampur serasah bagi pembentukan hara tanah dan produsen rantai makanan. Peranan tumbuhan paku lainnya yaitu sebagai sumber plasma nutfah juga berpotensi sebagai sumber pangan dan obat-obatan.20

18 Vanessa, “Pembuatan Ensiklopedia Hewan Punah Dan Terancam Punah Berbasis Web,” n.d.

19 Wahyu Ragil Prasetiyo, Heddy Suwasono, and Nugroho Agung, “IDENTIFIKASI TUMBUHAN PAKU EPIFIT PADA BATANG TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis Guineensis J.) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA,” Jurnal Produksi Tanaman volume 3 nomor 1 (January 2015).

20 Gembong Tjitrosoetomo, Taksonomi Tumbuhan (Scyzopyta, Tallophyta, Briophyta, Pteridophyta) (Yogyakarta: UGM Press, 2009).

(31)

Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus (cormophyta) berspora yang dapat hidup diberbagai tempat baik secara epifit, teresterial maupun akuatik. Keanekaragaman tumbuhan paku cukup tinggi, diperkirakan berjumlah sekitar 12.000 jenis, sehingga tersebar di permukaan bumi. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan kormus, artinya tumbuhan tersebut memiliki tiga bagian pokoknya, terdiri dari akar, batang dan daun. Disebut juga dengan tumbuhan Pteridophyta. Ciri khas tumbuhan paku (pteridophyta) adalah memiliki daun muda yang menggulung dan menghasilkan spora dalam bentuk sporangium . Banyak tumbuhan paku (pteridophyta) dapat bertahan hidup di hutan beriklim sedang dan beberapa spesies dapat beradaptasi dengan habitat yang kering Kalsifikasi devisi pteridophyta terdiri dari Psylophytinae, Equisetinae, Lycopodinae, dan Filicinae.21

Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang anggotanya telah jelas mempunyai kormus yaitu tubuhnya dapat dibedakan dengan jelas bagian akar, batang, dan daun. Tumbuhan paku dapat tumbuh diberbagai tempat yang berbeda seperti di daerah tropis hingga dekat dengan kutub utara. Persebarannya dimulai daru hutan primer, hutan sekunder, dataran tinggi, dataran rendah, lingkungan basah, kering, lembab, rindang dan masih banyak lainnya.

Akar tumbuhan paku umumnya mempunyai akar adventif.

Akarnya tumbuh secara horizontal di permukaan tanah atau di bawah

21 Fazira Humaira, Zufahmi, and Zuraida, “KEANEKARAGAMAN JENIS PTERIDOPHYTA DI DESA DAYAH BARO KECAMATAN DELIMA KABUPATEN PIDIE.,”

Prosiding Seminar Nasional Simbiosis III Madiun, September 15, 2018.

(32)

tanah. Paku epifit rimpang memanjat pada cabang atau batang pohon.

Akar yang keluar pertama tidak dominan melainkan disusul oleh akar lain yang semuanya muncul dari batang . Rambut-rambut akar tersebut akan menyerap air dan garam mineral terlarut.

Batang Pteridophyta bercabang-cabang menggarpu (dikotom) atau jika membentuk cabang-cabang ke samping, cabang-cabang baru tidak pernah keluar dari ketiak daun. Batang Pteridophyta terdapat banyak daun yang dapat tumbuh terus hingga waktu lama. Batang spesies paku kebanyakan berada di bawah tanah atau merayap. Daun merupakan bagian yang paling menonjol dari sebatang paku. Tangkai ental (daun) disebut tangkai (stipe) untuk membedakan dengan tangkai yang dimiliki oleh tumbuhan lain. Tangkai paku-pakuan biasanya bersisik atau berbulu datar atau memanjang. Bentuk dan warna sisik atau bulu berguna untuk membedakan berbagai macam paku. Bagian pipih ental dinamakan lamina, ada yang berbentuk tunggal atau terbagi menjadi beberapa atau banyak anak daun yang terpisah.22

Materi tumbuhan paku atau Pteridophyta sebenarnya tidak sulit jika peserta didik memiliki keinginan belajar yang kuat. Pasalnya tumbuhan ini sangat sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari, namun jika pada waktu pembelajaran peserta didik tidak memperhatikan dan kurang bersemangat pasti tidak akan mampu memahami apa materi yang

22 Lubis, S.R.”Keanekaragaman dan Pola Distribusi Tumbuhan Paku di Hutan Wisat aAlam Taman Eden Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatra Utara”. Tesis. (Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatra Utara.2009) Hlm. 24-25

(33)

telah disampaikan oleh pendidik dan tidak akan mudah mengidentifikasi tumbuhan yang ada di sekitarnya.

5. KI (Kompetensi Inti) dan KD (Kompetensi Dasar)

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) biasanya digunakan sebagai acuan pendidik untuk menjalankan materi pembelajaran ataupun merancang proses pembelajaran. Kompetensi Inti (KI) adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar kompetensi Lulusan yang harus dimiliki peserta didik pada setiap kelas atau program yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi Dasar, sedangkan Kompetensi Dasar (KD) adalah kemampuan untuk mencapai kompetensi inti yang harus di peroleh peserta didik melalui pembelajaran. Keduanya memang saling berkaitan satu sama lain, KI & KD kelas X Semester Genap pada bab 7 Plantae dapat dilihat dalam tabel 2.1 sebagai berikut.

Tabel 2.1 KI & KD kelas X KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 2. Memahami, menerapkan,

menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora

dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

(34)

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR 3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk

menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi.

4.7 Menyajikan data tentang morfologi dan peran tumbuhan pada berbagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis.

6. Kajian Studi yang Relevan

Berikut adalah penelitian yang merujuk kepada sumber sebagai rujukan perbandingan dalam melaksanakan penelitian, diantaranya:

Pertama, skripsi yang ditulis oleh Olyfia Pratiwi, Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh pada tahun 2019 dengan judul “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS WEB PADA MATERI EVOLUSI KELAS XII DI SMA NEGERI 1 MEULABOH” hasil dari penelitian yang dilakukan oleh saudari Olyfia atas latar belakang masalah berupa kurangnya media untuk diperlihatkan ke siswa tentang materi evolusi dan kurangnya sumber daya dalam pemanfaatan fasilitas yang tersedia di SMA Negeri 1 Meulaboh. Penelitian tersebut menunjukan keberhasilannya dalam mengembangkan media pembelajaran biologi yang dibuktikan dengan adanya validasi ahli media dengan hasil 96,77 dan validasi ahli materi dengan hasil 94,72. Adapun angket respon siswa mendapat hasil 88,28.

Kedua, skripsi yang di tulis oleh Amin Suyitno mahasiswa jurusan pendidikan biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas

(35)

Islam Negeri Walisongo Semarang tahun 2017 dengan judul

“Keanekaragaman Spermatophyta Di Kawasan Cagar Alam Pagerwunung Darupono Kendal Sebagai Sumber Belajar Sistematika Tumbuhan Berbentuk Ensiklopedia” hasil dari penelitiannya menunjukakn bahwa Ensiklopedia tumbuhan berbiji (spermatophyta) di Kawasan Cagar Alam Pagerwunung Darupono Kendal secara keseluruhan termasuk kategori sangat layak dengan persentase penilaian oleh ahli materi sebesar 79,50 %, ahli media sebesar 94,29 %, dan respon pengguna sebesar 88,06 %, sehingga dinyatakan sangat layak untuk dijadikan sebagai sumber belajar mahasiswa Pendidikan Biologi dalam mata kuliah Sistematika Tumbuhan.

Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Jamsuri mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007 dengan judul

“Keanekaragaman Tumbuhan Paku di Sekitar Curug Cikaracak, Bogor, Jawa Barat”. Hasil penelitiannya menunjukkan ditemukan adanya 15 famili, 19 marga dan 30 jenis tumbuhan paku dengan tiga cara hidup yaitu reofit, epifit dan terestrial. Adapun perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah objek penelitian (tumbuhan paku), lokasi pengambilan data, metode pengambilan sampel data menggunakan metode jalur yaitu mengikuti daerah aliran sungai dengan radius dari tepi kiri dan kanan sungai untuk kemudian sampel data diambil sesuai kebutuhan (purposive sampling). Selain itu juga tidak dilakukan analisis

(36)

secara kuantitatif yang mencakup kerapatan, frekuensi, dominansi, indeks nilai penting, dan keanekaragaman jenis.

Keempat, adalah skripsi yang ditulis oleh Fatim Maisaroh mahasiswa jurusan pendidikan biologi fakultas sains dan teknologi universitas islam negeri kalijaga Yogyakarta 2016. Yang berjudul “ Peningkatan motivasi dan hasil belajar biologi siswa kelas X 2 SMA N 1 Banguntapan dengan pendekatan jelajah alam sekitar (JAS), LKS dan Atlas Tumbuhan”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan jelajah alam sekitar, LKS, serta atlas tumbuhan. Dimana hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan JAS< LKS< dan Atlas tumbuhan terbukti dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

7. Kerangka Pikir

Kesuksesan dalam penggunaan media tak terlepas dari bagaimana media tersebut direncanakan dengan matang, media yang dapat meningkatkan motivasi belajar atau mengubah perilaku peserta didik tidak dapat berlangsung secara spontan, namun diperlukan serangkaian tahapan dan juga memperhatikan berbapai aspek agar dapat mmencapai keberhasilan dalam pembelajaran.

Untuk dapat menghasilakn produk desain media pembelajaran ensiklopedia Pteridophyta yang layak dan dapat digunakan untuk membantu kesulitan peserta didik dalam penguasaan konsep pembelajaran materi Plantae khususnya Tumbuhan Paku Pteridophyta, dibutuhkan perencanaan dan proses

(37)

pengembangan media yang melalui prosedur yang benar hingga diterapkan sebagai alternatif media pembelajaran dan diuji keefektifannya di sekolah yang akan dilakukan penelitian. Hal tersebut telah terangkum ke dalam gambar kerangka berfikir penelitian.

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir Penelitian

Kondisi Awal Analisis Mengumpulkan data

terkait permasalahan yang akan timbul Tindakan

Menemukan Solusi

Merancang Produk yang menjadi solusi

Memvalidas i produk

Uji coba kelayakan produk

Evaluasi produk yang dikembangk an

Kondisi Akhir Diduga dengan adanya

pengembangan media pembelajaran ensiklopedia Pteridophyta dapat membantu proses belajar siswa kelas X

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN 1) Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian pengembangan atau RnD (Research and Development). RnD adalah metode penelitian yang digunakan untuk menciptakan sebuah produk tertentu dan juga mengujicobakan produk tersebut.23 Model pengembangan yang akan dijadikan landasan dalam penelitian ini adalah model ADDIE yang terdiri dari 5 tahapan, sebagai berikut: Analyze (Analisis), Design (Perancangan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi).24 Kelima tahapan tersebut dalat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.1 Skema Model ADDIE

Pada penelitian ini akan dikembangkan media pembelajaran berbasis ensiklopedia yang akan dibatasi dan disederhanakan hanya dihasilkannya produk setelah dilakukan uji coba terbatas. Peneliti bertujuan untuk

23 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D) (Bandung: Alfabeta, 2009).

24 TD Kurnia and DKK, “MODEL ADDIE UNTUK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BERBANTUAN 3D PAGEFLIP,”

Jurnal IKA VOL. 11 (1) (n.d.).

Evaluate Implement t

Analyze

Design

Develop

(39)

mengembangkan media pembelajaran berbasis ensiklopedia pada materi Pteridopyta yang akan digunakan sebagai media pembelajaran siswa SMA kelas X semester genap.

2) Prosedur Pengembangan

Dalam mengembangkan media pembelajaran perlu diperhatikan model pengembangannya guna memastikan kualitas media ajar dalam menunjang efektifitas pembelajaran, karena pengembangan media ajar pada dasarnya merupakan proses yang bersifat linier dengan proses pembelajaran.

Ketersediaan bahan ajar selama ini masih minim. Media ajar semestinya disusun berdasarkan kebutuhan tujuan pembelajaran.

Berikut adalah prosedur pengembangan yang berlandaskan model ADDIE : 1. Analisis (Analisis),

Pada tahap awal mengembangkan media pembelajaran adalah dengan melakukan analisis materi, analisis kebutuhan dan observasi dilapangan untuk mengetahui masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran. Adapun hal-hal yang dilakukan dalam tahapan analisis yaitu;

a. Analisis Materi

Pada tahap analisis materi ini, dilakukan tahap pemilihan topik atau materi yang nantinya akan dijadikan bahan untuk membuat suatu media pembelajaran yang akan disampaikan kepada pengguna (peserta didik). Analisis materi harus sesuai dengan fakta, konsep,

(40)

prinsip, dan prosedur agar sesuai dengan pengembangan media pembelajaran.

b. Analisis Kebutuhan

Analisis siswa dilakukan dengan wawancara bersama guru mata pelajaran biologi kelas X tentang bagaimana pengetahuan yang dimiliki, karakteristik siswa berkenaan dengan pembelajaran, kemampuan berfikir atau kompetensi yang dimiliki serta pengembangan media pembelajaran yang diperlukan siswa guna meningkatkan kemampuan, motivasi dan kompetensi siswa. Hasil analisis ini akan digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan media pembelajaran. Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa dalam pembelajaran baik secara fisik maupun pisikologis, sehingga peneliti dapat memilih media pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa dengan melakukan wawancara bersama dengan guru mata pelajaran biologi di sekolah. 25

2. Design (Perancangan)

Pengembangan media pembelajaran ensiklopedia diperlukan desain atau perancangan, adapun desain produk dalam pengembangan ini adalah sebagai berikut:

a. Menentukan SK, KD, indikator, tujuan pembelajaran dan materi b. Menentukan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat

ensiklopedia

25 Rahmat Arofah and Hari Cahyadi, “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis ADDIE Model,” HALAQA: ISLAMIC EDUCATION JOURNAL, January 1, 2019.

(41)

c. Merangkai produk sesuai dengan hasil analisis karakteristik peserta didik kelas X SMA

d. Jenis media yang akan dibuat pada pengembangan ini adalah media pemebelajaran ensiklopedia.26

3. Development (Pengembangan),

Setelah melakukan perencanaan pada tahap desain kemudian tahap pengembangan ini adalah bertujuan membuat dan memodifikasi media pembelajaran yang nantinya akan divalidasi oleh tim validator yaitu para ahli materi dan ahli media. Pada tahap development dapat dilakukan langkah sebagai berikut:

a. Validasi

Validasi dilakukan untuk mengetahui apakah produk tersebut layak atau tidak. Validasi dilakukan oleh validator materi dan validator media pembelajaran. Validator materi dalam pengembangan ini adalah seorang dosen, yang berkualifikasi strata (S2) pendidikan.

Validator media pembelajaran yang diminta kesediannya untuk memvalidasi media pembelajaran tersebut dengan minimal yang berkualifikasi strata (S2) pendidikan. Setelah divalidasi, maka adanya penyempurnaan atau revisi produk yang dikembangkan, selanjutnya akan dilakukan uji coba perorangan dan uji coba kelompok kecil.

26 Arofah and Cahyadi.

(42)

b. Revisi Produk

Berdasarkan hasil validasi, maka peneliti melakukan perbaikan produk dan membuat kesimpulan produk berdasarkan dari penilaian validator, apakah produk yang dikembangkan layak atau tidak sebagai media pembelajaran. Apabila produk dinyatakan belum baik digunakan, maka revisi dilakukan untuk perbaikan, yaitu validasi kembali. Jika produk dinyatakan sangat baik selanjutnya produk dapat diuji coba di kelas.

4. Implementation (Implementasi)

Pada tahapan implementasi dalam penelitian ini merupakan tahapan untuk mengimplementasikan rancangan bahan ajar yang telah dikembangkan pada situasi yang nyata dikelas. Selama implementasi, rancangan bahan ajar yang telah dikembangkan diterapkan pada kondisi yang sebenarnya. Materi bahan ajar yang telah dikembangkan disampaikan sesuai dengan pembelajaran. Seteleh diterapkan dalam bentuk kegiatan pembelajaran kemudian dilakukan evalusai awal untuk memberikan umpan balik pada penerapan pengembangan bahan ajar berikutnya. Tujuan utama dalam langkah implemtasi antara lain:

a. Membimbing siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran,

b. Menjamin terjadinya pemecahan masalah untuk mengatasi persoalan yang sebelumnya dihadapi oleh siswa dalam proses pembejaran, c. Memastikan bahwa pada akhir pembelajaran, kemampuan siswa

meningkat.

(43)

5. Evaluation (Evaluasi).

Setelah media diuji coba, maka terlihat adanya kekurangan dan kesalahan media pembelajaran yang sedang diteliti tersebut. Oleh karena itu pada tahap evaluasi ini maka media dibuat mengalami penyempurnaan dan perbaikan. Setelah sesuai yang diinginkan, maka media pembelajaran tersebut telah siap digunakan27

3) Desain Uji Coba Produk

Produk bahan ajar berupa buku ensiklopedia yang telah divalidasi oleh tim ahli media dan ahli materi kemudain diujicobakan pada kelompok kecil sebanyak 10 orang siswa kelas X SMA N 1 Punggur untuk melihat kelayakan produk. Uji coba produk merupakan tahap penilaian yang bertujuan untuk melihat apakah produk yang telah dikembangkan sudah layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran atau belum. Agar mempermudah pelaksanaan uji coba maka diuraikan secara berurutan tentang : (1) desain uji coba, (2) subjek uji coba, (3) jenis data, (4) instrumen pengumpulan data, (5) teknik analisis data.

1. Desain Uji Coba

Uji coba pada penelitian ini mencakup kegiatan uji coba perorangan (ahli), uji coba kelompok kecil, serta uji coba lapangan. Uji coba yang dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: uji validasi media, uji validasi materi, guru mata pelajaran, uji coba kelompok kecil siswa.

27 Mulyatiningsih E, Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2016).

(44)

Tujuan validasi untuk riview produk awal dan memberikan masukan untuk perbaikan media ensiklopedia tumbuhan paku (Pteridopyta).

Melalui validasi produk dengan validator akan diketahui kelemahan dan keunggulan produk yang akan dikembangkan ditinjau dari spesifikasi produk tersebut.

2. Subjek Uji Coba

Subjek uji coba dalam penelitian ini sesuai dengan kebutuhan pada setiap tahapnya. Adapun subjek uji coba tersebut adalah guru mata pelajaran biologi, subjek uji coba kelompok kecil dilakukan pada siswa kelas X SMA N 1 PUNGGUR yang berjumlah 10 orang yang telah mempelajari materi Pteridopyta untuk mengetahui respon terhadap media pembelajaran ensiklopedia tumbuhan paku Pteridopyta

4) Instrument dan Teknik Pengumpulan Data

Instrument adalah alat yang digunakan pada suatu penelitian untuk mengumpulkan berbagai macam data yang diperlukan dalam penelitian.28 Biasanya alat pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan angket (kuesioner), yang mana wawancara digunakan untuk memperoleh data dari hasil prasurvey dengan guru dan siswa, serta angket yang digunakan untuk memperoleh data validasi ahli materi, ahli media, dan data kepraktisan dari produk yang akan dikembangkan berupa respon guru dan siswa.

Pengambilan data penelitian yang akurat dikumpulkan melalu pengembangan intrumen penelitian. Adapun APD dapat dilihat pada lampiran 3, pada Tabel

28 Firdaos Rijal, Pedoman Evaluasi Pembelajaran (Bandar Lampung: AURA, 2019).

(45)

3.1 di bawah ini mencantumkan jenis-jenis instrumen yang disesuaikan dengan data yang akan diperoleh berdasarkan kebutuhan penelitian, berikut instrument yang dibutuhkan dalam penelitian:

Table 3.1 Instrumen Penilaian

No Data Sumber data Instrument penelitian

1 Penilaian ahli/Validasi Ahli materi Lembar validasi materi 2 Penilaian ahli/Validasi Ahli media Lembar validasi media 3 Tanggapan pendidik

terhadap media

pembelajaran ensiklopedia pteridopityta hasil

pengembangan

Pendidik IPA Biologi

Lembar angket respon guru IPA Biologi

4 Tanggapan peserta didik terhadap media

pembelajaran

Peserta didik Lembar angket respon peserta didik

a. Angket Validasi

Angket validasi terdiri dari dua kategori yaitu angket validasi ahli materi dan angket validasi ahli media. Uraian penulisan angket validasi mencangkup judul, petunjuk penggunaan, pertanyaan, kolom penilaian, saran, kesimpulan dan tanda tangan validator. Angket validasi bersifat kuantitatif dan data yang diperoleh dapat diolah dengan menggunakan presentase sekala likert sebagai skala pengukurannya. Skala likert adalah metode pengukuran skala pertanyaan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya.

1) Angket Validasi Ahli Media

Validasi ahli media dilakukan oleh dosen pengajar di Prodi Pendidikan Biologi. Data yang diperoleh dianalisis dan digunakan untuk merevisi produk pengembangan ensiklopedia Pteridophyta sebagai bahan ajar. Instrumen kisi-kisi angket/kuesioner untuk ahli

(46)

media yang berisi rincian aspek tampilan dan pemrograman dapat di baca pada tabel 3.2 di bawah ini :

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Ahli Media

No. Kriteria Indikator No. Butir

Penilaian

Jumlah Item 1. Aspek

Kemenarikan Fisik

Kualitas fisik media 1,2,3 3

2. Aspek Tampilan Bentuk dan ukuran Media

4,5,6 3

Desain sampul 7,8,9 3

Warna dan huruf Media

10,11,12,13,14, 15

6

Penggunaan bahasa 16 1

Kualitas gambar 17 1

3. Aspek Pembelajaran

Keterkaitan dengan Materi

18 1

Pendukung Pembelajaran

19,20 2

Jumlah butir penilaian

20

2) Angket Validasi ahli materi

Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data berupa kelayakan produk yang ditinjau dari aspek kebenaran konsep. Isi dari kuesioner yang diberikan kepada ahli materi memiliki beberapa aspek pokok yang disajikan.Validasi ahli materi dilakukan oleh dua orang validator. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan digunakan untuk merevisi desain media pembelajaran berbasis ensiklopedia Pteridopyta. Instrumen angket/kuesioner untuk ahli materi yang berisi rincian dari aspek isi, bahasa dan pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut :

(47)

Tabel 3.3.Kisi-kisi Instrument Ahli Materi

No. Kriteria Indikator No.Butir

Penilaian

Jumlah Item 1 Aspek

Kelayakan Materi

Kelengkapan materi 1,2,3 3

Keakuratan materi 4,5,6,7 4

Kemutakhiran materi 8,9 2

2. Aspek Kelayakan Bahasa

Kesesuaian dengan kaidah bahasa

10,11,12,1 3,14

5

3. Aspek Pembelajaran

Kesesuaian dengan perkembangan siswa

15,16 2

Komunikatif 17,18 2

Dialogis dan interaktif 19,20 2 Jumlah butir

penilaian

20

3) Angket Validasi Guru

Lembar validasi ini berupa angket berisiskan pertanyaan seputar media yang dikembangkan, bertujuan untuk mengetahui pendapat bapak/ibu tentang media pembelajaran yang dikembangkan tersebut baik untuk diimplementasikan ke sekolah atau tidak. Kisi-kisi angket validasi guru dapat dilihap pada tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kisi-Kisi angket Validasi Guru

No. Kriteria Indikator No. Butir

Penilaian

Jumlah item 1 Kesesuaian

materi

Kesesuaian materi dengan

silabus 1 1

Kesesuaian KI dan KD 2 1

Kesesuaian materi dengan

kebutuhan media pembelajaran 3 1 Kesesuaian materi dengan

peserta didik 4 1

Tampilan materi menarik

perhatian siswa 5 1

Kejelasan substansi materi 6 1

(48)

pembelajaran 2 Tampilan

bahan ajar

Ukuran dan bentuk huruf 7 1

Kejelasan warna huruf 8 1

Bahasa yang digunakan mudah

dipahami 9 1

Urutan materi yang disajikan

dalam media pembelajaran 10 1

Ilustrasi sampul menarik 11 1

Gambar sesuai materi 12 1

3 Penggunaan media pembelajaran

Petunjuk penggunaan media

ensiklopedia jelas 13 1

Mempermudah guru dalam

pelaksanaan pembelajaran 14 1

Guru dan siswa tidak merasa

bosan menggunakan

ensiklopedia pteridopyta

15 1

Jumlah butir penilaian 15

4) Angket Respon Peserta Didik

Angket respon peserta didik yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar angket respon peserta didik terhadap media yang dikembangkan. Tujuan angket ini adalah untuk mengetahuirespon serta pendapat peserta didik mengenai media pembelajaran ensiklopedia pteridopyta yang dikembangkan. Angket respon peserta didik dapat di lihat pada tabel 3.5 sebagai berikut.

Table 3.5. Kisi-kisi Instrumen Respon Peserta Didik

Kriteria Indikator No. Butir

Penilaian

Jumlah Item

Respon Siswa Media 1,2,3 3

Materi 4,5 2

Teknis 6,7,8,9,10 5

Jumlah butir penilaian 10

b. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai metode pengumpulan data disaat penulis memulai survey pertamakalinya ke lapangan. Demi melaksanakan

(49)

studi pendahuluan yang nantinya akan memunculkan suatu analisis kebutuhan yang pantas diteliti serta untuk melihat respon peserta didik maupun guru pada proses pembelajaran berlangsung.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu alat pengukuran data yang sangat penting dalam sebuah penelitian, dapat berupa foto, dokumen, atau data tertulis tentang fakta-fakta yang nantinya akan dijadikan bukti dalam penelitian.

5) Teknis Analisis Data

Penelitian ini terdapat data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari penilaian tim ahli, respon siswa dan guru mata pelajaran dianalisis secara deskriptif. Sedangkan data kuantitatif dari tim ahli, respon siswa dan guru mata pelajaran biologi mengenai penilaian terhadap media yang dibuat. Data yang didapat dari tim ahli dalam bentuk angket analisi dan diolah secara deskriptif menjadi data interval dengan menggunakan skala Likert. Langkah-langkah dalam teknik analisi data adalah sebagai berikut :

1. Pengelolaan Angket

Angket yang diolah menggunakan skala Likert memiliki instrument jawaban berupa data kuantitatif dalam angket diberikan bobot

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal tersebut, maka telah dilakukan penelitian tentang model perpolisian masyarakat dalam menangkal radikalisme atas nama agama yang berbasis pada problem oriented

gangguan muskuloskeletal pada dokter gigi berkisar antara 63-93% (Rabiei dkk, 2012).Posisi dudukan pasien yang tidak sesuai juga dapat menyulitkan operator untuk

Pihak media amat sibuk sekiranya krisi melanda sesebuah organisasi atau negara. Bagi media krisis adalah satu berita yang ada nilai. Justru, mengadakan sidang

Mohon mengisi tabel dibawah ini yang sesuai menurut anda, setelah sampel

- berarti 1 keluhan mewakili 25 pelanggan lain yang tidak puas. - Pelanggan yang kecewa berpikir untuk beralih kepada

Atas fakta tersebut, karena secara praktik kekerasan yang terjadi justru tidak dilandaskan kepada faktor ketulusan untuk memberikan pendidikan dan pengajaran kepada isteri, tetapi

Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang aplikasi kios informasi berbasiskan multimedia di Mal Senayan City yang dapat memberikan kemudahan dalam penyampaian informasi

Membandingkan nilai kuat tarik belah dan kuat tarik lentur beton ringan dari benda uji yang menggunakan pasir dari Talaud dan pasir dari Girian dengan memanfaatkan