• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahap Evaluasi

Dalam dokumen HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 39-43)

commit to user ini

3. Tahap Evaluasi

Tahapan terakhir untuk mengetahui efektifitas penggunaaan SOP MBC untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan adalah menerapkan SOP MBC dalam uji coba pemakaian dalam proses pembelajaran kewirausahaan. Uji coba pemakaian untuk mengetahui efektivitas penggunaan SOP MBC dilakukan

commit to user

dengan cara memberikan perlakuan yang berbeda pada kelas perlakuan (kelas uji coba) dengan kelas control (pembanding). Kelas perlakuan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Bisnis Manajemen SMKN 2 Jiwan dan kelas kontrol adalah kelas XI Bisnis Manajemen SMKN 1 Geger Kabupaten Madiun.

Kelas perlakuan dalam penelitian ini akan diberikan perlakuan pembelajaran kewirausahaan menggunakan SOP MBC yang disusun untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan. kelas control akan diberikan perlakuan dengan memberikan pembelajaran kewirausahaan yang biasa tanpa menggunakan SOP MBC seperti yang diberikan kepada kelas perlakuan.

Sebelum dilakukan uji coba pada kelas perlakuan dan kelas kontrol terlebih dahulu diberikan pre test dengan angket yang sama yang mengarah pada indikator pengukuran jiwa kewirausahaan.

Instrument angket yang digunakan untuk mengetahui jiwa kewirausahaan siswa dalam pembelajaran kewirausaan masing masing berjumlah 66 butir pertanyaan dengan 13 indikator yang mengarah pada jiwa kewirausahaan. Hasil pre test jiwa kewirausahaan ditunjukkan dalam Tabel 4.15 dengan nilai rata rata karakterter berprestasi tinggi pada kelas kontrol 2,9267 dan untuk kelas uji coba 2,9567, karakter percaya diri pada kelas kontrol 2,9167 dan untuk kelas uji coba 2.9567, karakter pada tugas dan hasil pada kelas kontrol 2,9267 dan pada kelas uji coba 2,9333, karakter menyukai resiko pada kelas kontrol 2,9000 dan untuk kelas uji coba 2,9400, karakter inovatif pada kelas kontrol 2,9033 dan untuk kelas uji coba 2,9633, karakter kreatif pada kelas kontrol 2,8967 dan untuk kelas uji coba 2,9633, karakter kepemimpinan pada kelas kontrol 2,9033 dan untuk kelas uji coba 2,9567, karakter berorientasi pada masa depan pada kelas kontrol 2,8967 dan untuk kelas uji coba 2,9467, karakter tanggung jawab pada kelas kontrol 2,8967 dan untuk kelas uji coba 2,9767, karakter berambisi pada kelas kontrol 2,9033 dan untuk kelas uji coba 2,9633, karakter daya juang pada kelas kontrol 2,9067 dan untuk kelas uji coba 2,9767, karakter motivasi unggul pada kelas kontrol 2,9233 dan untuk kelas uji coba 2,9433, dan yang terakhir karakter belajar dari kesalahan atau kegagalan pada kelas kontrol 2,9100 dan pada kelas uji coba 2,9433

commit to user

Indikator Kelas Kontrol Kelas Perlakuan

Prestasi 2.9267 2.9567 PercayaDiri 2.9167 2.9567 Orientasi TugasHasil 2.9267 2.9333 Menyukai Resiko 2.9000 2.9400 Inovatif 2.9033 2.9633 Kreatif 2.8967 2.9633 Kepemimpinan 2.9033 2.9567 Orientasi MasaDepan 2.8967 2.9467 Tanggung jawab 2.8967 2.9767 Berambisi 2.9033 2.9633 Daya Juang 2.9067 2.9767 MotivasiUnggul 2.9233 2.9433 BelajarDariKesalahan 2.9100 2.9433

Hasil perolehan data tersebut selanjutnya dilakukan uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan homogenitas dengan uji Homogenitas dengan uji Levene dalam Tabel 24 dan Tabel 25 yang menunjukkan baik data kelas kontrol maupun kelas perlakuan berdistribusi normal dan homogen. Hasil analisi untuk uji normalitas diperoleh sig > 0,05. Dan hasil analisis untuk uji homogenitas diprolrh sig > 0,05 yang mengakibatkan Ho diterima yang berarti bahwa semua data dalam kelas kontrol maupun kelas perlakuan berdistribusi normal dan homogen.

Langkah selanjutnya setelah pre test adalah pemberian perlakuan yang berbeda dalam proses pembelajaran kewirausahaan seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Data hasil post test disajikan dalam Tabel 23 dimana diketahui nilai rata rata post test karakterter berprestasi tinggi pada kelas kontrol 2,9233 dan untuk kelas uji coba 3,7367, karakter percaya diri pada kelas kontrol 2,9600 dan untuk kelas uji coba 3,7633, karakter pada tugas dan hasil pada kelas kontrol 2,9367 dan pada kelas uji coba 3,7567, karakter menyukai resiko pada kelas

commit to user

kontrol 2,9367 dan untuk kelas uji coba 3,7500, karakter inovatif pada kelas kontrol 2,9033 dan untuk kelas uji coba 3,7733, karakter kreatif pada kelas kontrol 2,9300 dan untuk kelas uji coba 3,7500, karakter kepemimpinan pada kelas kontrol 2,9333 dan untuk kelas uji coba 3,7500, karakter berorientasi pada masa depan pada kelas kontrol 2,9567 dan untuk kelas uji coba 3,7600, karakter tanggung jawab pada kelas kontrol 2,9267 dan untuk kelas uji coba 3,7867, karakter berambisi pada kelas kontrol 2,9467 dan untuk kelas uji coba 3,7733, karakter daya juang pada kelas kontrol 2,9233 dan untuk kelas uji coba 3,7833, karakter motivasi unggul pada kelas kontrol 2,9433 dan untuk kelas uji coba 3,7433, dan yang terakhir karakter belajar dari kesalahan atau kegagalan pada kelas kontrol 2,9433 dan pada kelas uji coba 3,7600

Tabel 30

Hasil Nilai Rata Rata Post Test

Indikator Kelas Kontrol Kelas Perlakuan

Prestasi 2.9233 3.7367 PercayaDiri 2.9600 3.7633 OrientasiTugasHasil 2.9367 3.7567 MenyukaiResiko 2.9367 3.7500 Inovatif 2.9033 3.7733 Kreatif 2.9300 3.7500 Kepemimpinan 2.9333 3.7500 OrientasiMasaDepan 2.9567 3.7600 Tanggungjawab 2.9267 3.7867 Berambisi 2.9467 3.7733 DayaJuang 2.9233 3.7833 MotivasiUnggul 2.9433 3.7433 BelajarDariKesalahan 2.9433 3.7600

Data nilai jiwa kewirausahaan dari kelas kontrol dan kelas perlakuan yang normal dan homogen selanjutnya dilakukan uji t untuk melihat efektivitas

commit to user

dengan menggunakan uji paired T-test untuk mengetahui ada perbedaan jiwa kewirausahaan antara kelas kontrol dan kelas perlakuan. Hasil uji t jiwa

demikian dapat dikatakan bahwa jiwa kewirausahaan tidak mengalami

0,025 dan demikian dapat dikatakan bahwa ada perbedaan jiwa kewirausahaan di kelas uji coba.

Data hasil post test dalam Tabel 30 yang menunjukkan rata rata jiwa kewirausahaan kelas perlakuan (kelompok B) lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (kelompok A) dapat dilihat dengan hasil uji t untuk melihat efektifitas antara kedua kelas yang menunjukkan perbedaan. Hasil perbandingan kedua hasil uji tersebut dapat menjawab hipotesis kedua karena pemberian perlakuan penggunaan SOP MBC pada kelas perlakuan efektif untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada pembelajaran kewirausahaan kelas XI Bisnis Manajemen.

Hasil uji coba penggunaan SOP MBC dalam uji coba pemakaian untuk kelas perlakuan diakhir sesi diberikan angket respon siswa untuk mengetahui dan tanggapan siswa mengenai SOP MBC. Hasil data respon siswa kelas kontrol pada Tabel 4.21 terhadap uji coba pengembangan SOP MBC untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan kelas XI Bisnis Manajemen didapatkan hasil yang baik dengan persentase pencapaian 89,35%, dengan demikian respon siswa terhadap SOP MBC yang digunakan adalah sangat baik karena mendapat persentase pencapaian > 60%.

Dalam dokumen HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 39-43)

Dokumen terkait