3. Kesiapan Mengevaluasi Pembelajaran
4.2.3 Tahap Evaluasi Program
4.2.3 Tahap Evaluasi Program
Tahap ini merupakan tahap ketiga atau terakhir dari strategi implementasi life skills menurut peneliti. Tahap ini pula yang digunakan peneliti untuk menge-tahui kendala yang dihadapi MI Miftakhul Huda Bengkal dalam mengimplementasikan pendidikan life
skills. Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini
adalah menyebarkan angket kepada 8 guru, 1 kepala dan 30 wali murid. Kuesioner yang dibagikan walau-pun pertanyaannya agak berbeda dari ketiganya tetapi pada prinsipnya adalah sama yaitu tentang penerapan pendidikan life skills dalam pembelajaran, kendala yang dihadapi dan pendapat mereka jika integrasi pendidikan life skills dilanjutkan.
Dalam penelitian ini yang dilakukan hanya eva-luasi implementasi program saja dan tidak
melaksana-kan tindak lanjut. Tindak lanjut dapat dilakumelaksana-kan oleh MI Miftakhul Huda jika semua komponen baik itu kepala, guru, dan wali murid menghendaki program ini dilanjutkan tanpa campur tangan peneliti. Tindak lanjut yang dimaksud adalah melanjutkan program implementasi pendidikan life skills yang sudah dilak-sanakan dengan penyempurnaan terhadap hal-hal yang dirasa masih kurang. Pelaksanaan tindak lanjut diprakarsai oleh kepala madrasah sebagai pimpinan di MI Miftakhul Huda Bengkal.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa MI Miftakhul Huda Bengkal sudah mengimplementasikan
life skills dalam pembelajaran. Hal ini diketahui dari
jawaban semua guru yang menyatakan bahwa MI Miftakhul Huda sudah mengimplementasikan pendi-dikan life skills dalam pembelajaran meskipun dalam pelaksanaanya 2 orang guru menyatakan pembuatan RPP menjadi lebih sulit dibanding RPP pembelajaran biasa, namun 6 guru menyatakan sama saja dengan RPP biasanya. Walaupun dalam pembuatan RPP ada 2 guru yang menyatakan kesulitan namun dalam pelak-sanaannya semua guru juga melaksanakan pembela-jaran life skills dan menyatakan tidak mengalami kesulitan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.8 di bawah ini.
Tabel 4.8
Hasil Penelitian Pendapat Guru Tentang Implementasi Life Skills
No Daftar pertanyaan Hasil penelitian 1 Apakah anda sudah mengintegrasikan
pendi-dikan life skills dalam pembelajaran?
Sudah: 8orang Belum: - 2 Apakah RPP yang anda buat juga sudah
mengintegrasikan pendidikan life skills?
Sudah: 6 guru Belum: 2 guru 3 Apakah dengan mengintegrasikan pendidikan
life skills dalam RPP, pembuatan RPP menjadi lebih sulit?
Lebih sulit: 2 guru Sama saja: 6 guru Lebih mudah: - 4 Apakah dengan mengintegrasikan pendidikan
life skills, proses pembelajaran yang anda laksanakan menjadi lebih sulit?
Lebih mudah:- Sama saja: 8 guru Lebih sulit: - 5 Apakah dengan mengintegrasikan pendidikan
life skills, tujuan pembelajaran menjadi cepat tercapai?
Lebih cepat: - Sama saja: 5 guru Lebih lama: 3 guru 6 Kendala apa yang anda hadapi ketika
mene-rapkan integrasi pendidikan life skills ini dalam pembelajaran baik itu saat persiapan, selama dan setelah pembelajaran?
Persiapan: 4 guru Pelaksanaan: - Evaluasi: 5 guru 7 Menurut anda apakah integrasi pendidikan life
skills dalam pembelajaran di MI Miftakhul Huda ini perlu dilajutkan ?
Perlu: 7 guru Tidak perlu: - Terserah: 1 guru
Sumber: Hasil kuisioner pada guru (2011)
Kendala yang dihadapi guru sebagian besar adalah dalam tahap persiapan dan evaluasi. Dalam tahap persiapan sebagian guru (4 orang) kesulitan membedakan antara RPP yang sudah mengintegrasi-kan life skills dengan yang belum sehingga ketika membuat RPP sudah mengintegrasikan life skills atau belum guru-guru tersebut tidak begitu paham. Sedangkan guru yang lain ada yang mengatakan menambah pekerjaan pada awal-awal penerapan life
skills tetapi mungkin pada tahun-tahun selanjutnya
menjadi terbiasa. Pada tahap implementasi dari 8 orang guru menjawab tidak ada kendala yang berarti
sebelum mengintegrasikan pendidikan life skills dan tidak menambah kesulitan dalam pembelajaran.
Keluhan yang disampaikan guru-guru (5 guru) adalah dalam tahap evaluasi yang agak berbeda dengan pembelajaran pada umumnya. Jika pada pem-belajaran biasa pencapaian tujuan cukup dengan mengadakan ulangan namun dengan integrasi life
skills perlu ada pembiasaan baik di rumah maupun di
sekolah dengan lembar pemantauan. Para guru me-nyatakan bahwa guru harus lebih tekun mengadakan pemantauan terhadap pencapaian aspek life skills dengan pembiasaan yang butuh waktu agak lama dan tidak hanya denngan ulangan. Di samping itu ada beberapa wali murid yang kurang peduli terhadap kegiatan anaknya di rumah sehingga lembar peman-tauan tidak diisi dan hal ini akan sangat menyulitkan guru dalam menilai keberhasilan pembelajaran. Namun di samping keluhan diatas para guru juga menyampaikan bahwa anak-anak menjadi terbiasa melakukan pembiasaan tanpa harus ditegur guru.
Dari hasil penelitian pada kepala madrasah diketahui bahwa pendidikan life skills sudah dilaksa-nakan di MI Miftakhul Huda dan sudah sesuai renca-na sebesar 80%. Kendala yang dihadapi kepala Madrasah sebagai pimpinan di madrasah adalah menghadapi guru-guru yang masih agak bingung mengintegrasikan pendidikan life skills dalam mem-persiapkan dokumen pembelajaran. Hasil pengisian
kuisisoner oleh kepala madrasah dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9
Hasil Penelitian Pendapat Kepala MI tentang Implementasi Life Skills No Daftar Pertanyaan Hasil Penelitian
1 Apakah anda sudah mengintegrasikan pendidik-an life skills dalam pembelajarpendidik-an?
sudah 2 Apakah pelaksanaan implementasi integrasi
pendidikan life skills yang dilaksanakan di MI Miftakhul Huda Bengkal sudah sesuai dengan rencana?
Sudah 80%
3 Menurut anda apakah integrasi pendidikan life skills dalam pembelajaran di MI Miftakhul Huda ini perlu dilajutkan?
perlu
4 Sebagai seorang manajer di MI ini kendala apa yang anda hadapi dalam pelaksanaan
implementasi integrasi pendidikan life skills dalam pembelajaran?
Guru masih bingung, Tidak ada monitoring dari atasan
Sumber: Hasil penelitian pada kepala (2011)
Menurut kepala Madrasah, kebingungan guru dalam menyiapkan RPP bukan suatu kendala yang berat karena jika dilaksanakan lebih lanjut guru tersebut akan menjadi terbiasa. Kendala yang lebih jauh lagi justru tidak adanya pemantauan dari pengawas sehingga madrasah yang sudah melaksa-nakan atau belum melaksamelaksa-nakan implementasi life
skills tidak ada bedanya. Jika pengawasan
dilaksa-nakan lebih intensif lagi tentang pendidikan life skills tentu saja pelaksanaan di lapangan akan lebih terorganisir.
Tabel 4.10
Hasil Penelitian Pendapat Wali Murid Tentang Implementasi Life Skills No Daftar pertanyaan Hasil penelitian 1 Apakah anda sudah mengintegrasikan
pendidikan life skills dalam pembelajaran?
Sudah: 30 orang Belum: -
Buktinya….. Adalembar pemanta uan
80%, tidak tahu 10%, tidak diisi 10%
2 Bagaimana putra putri bapak/ibu melaksanakan kegiatan di rumah setelah dilaksanakan integrasi pendidikan life skills ?
Lebih semangat: 90% Sama saja:10% Lebih malas:- 3 Apakah bapak/ibu ikut menilai kegiatan
putra putri bapak/ibu di rumah?
Ikut menilai: 80% Tidak: 5%
Tidak menjawab:15% 4 Apakah bapak/ibu merasa kesulitan
menilai kegiatan putra putri bapak/ibu di rumah?
tidak: 80% Ya: 20%
5 Menurut anda apakah integrasi pendidikan life skills dalam
pembelajaran di MI Miftakhul Huda ini perlu dilajutkan ?
Perlu: 80% Tidak perlu: 5% Terserah: 15%
Sumber: Hasil penelitian pada wali murid (2011)
Pada Tabel 4.10 kita akan dapat melihat rekapi-tulasi pendapat wali murid terhadap pelaksanaan implementasi pendidikan life skills di MI Miftakhul Huda Bengkal. Ada 5 pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner bagi wali murid di antaranya tentang implementasi life skills, tanggapan sikap anaknya di rumah, tentang pengisian blangko pemantauan dan tanggapan perlu dilanjutkan atau tidak implementasi
Ketika meminta pendapat orang tua tentang implementasi pendidikan life skills dalam pembela-jaran semua menyatakan bahwa di MI Miftakhul Huda sudah diimplementasikan buktinya sudah ada lembar pemantauan (80%), 10% tidak tahu dan 10% tidak diisi. Dari penelitian juga diketahui bahwa 90% siswa di rumah lebih semangat dalam menjalankan tugas dibanding sebelumnya. Dalam mengisi blangko pe-mantauan pembiasaan di rumah ada 3% wali murid yang tidak mau ikut menilai. Sedangkan 80% wali murid menyatakan ikut menilai dan tidak kesulitan dalam mengisi blangko penilaian. Bahkan dengan adanya lembar pemantauan para orang tua menjadi punya panduan bagaimana harus mengawasi anaknya di rumah dan mereka menjadi lebih dekat dengan anak-anak. Anak-anak juga menjadi mudah diatur oleh orang tua karena takut dilaporkan pada guru.
Beberapa hal yang menyulitkan bagi wali murid untuk mengisi lembar pemantauan antara lain: (1) Ada wali murid yang tidak bisa membaca sehingga mereka kesulitan untuk mengisi lembar pemantauan (2 orang). Dari 2 orang yang tidak bisa membaca karena memang tidak bisa membaca dan yang lain karena tuna netra; (2) Alasan yang lain orang tua sibuk bekerja sehingga tidak bisa mengawasi kegiatan anaknya (3 orang); (3) Orang tuanya tidak ada karena bercerai dan anak ikut kakeknya yang sudah tua sehingga tidak paham dengan lembar pemantauan.
Dari beberapa alasan tersebut menjadikan lembar pemantauan tidak terisi dengan baik.
Ketika pertanyaan lebih lanjut tentang perlu dilangsungkan atau tidak integrasi life skills dalam pembelajaran guru-guru (7 orang) menyatakan perlu dilanjutkan dan 1 orang menyatakan terserah pihak sekolah. Sedangkan kepala madrasah sendiri menya-takan perlu dilanjutkan integrasi life skills ini karena walaupun kesulitan tetapi ke depannya untuk me-numbuhkan kebiasaan baik pada siswa memang perlu ada pemantauan. Mendukung pendapat guru dan kepala, 80% wali murid menyatakan mendukung jika program ini dilanjutkan sedangkan 15% terserah sekolah dan 5% menyatakan tidak usah dilanjutkan.
4.3 Pembahasan
Pada bagian ini akan diuraikan pembahasan mengenai hasil analisis yang telah disajikan sebelum-nya. Pembahasan ini berupaya untuk menjelaskan rumusan masalah yang diajukan yakni strategi imple-mentasi pendidikan life skills, kesiapan guru dalam mengimplementasikan life skills kendala yang dihadapi MI Miftakhul Huda saat mengimplementasikan pendi-dikan life skills serta peran kepala dalam implementasi pendidikan life skills.
Strategi yang digunakan peneliti dalam mengim-plementasikan pendidikan life skills meliputi tahap
motivasi, tahap implementasi dan tahap evaluasi. Uraian dari masing-masing tahap pelaksanaan akan diuraikan pada pembahasan di bawah ini.