• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN NEGARA KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2011-2015

3.2. Pembahasan Dampak Lingkungan

3.2.1. Keterkaitan Antara Komponen Kegiatan 1. Tahap Pra Konstruksi

3.2.1.2. Tahap Konstruksi

Kegiatan PPN Pengambengan sudah berjalan sejak tahun 1976/1977.

Beberapa kegiatan konstruksi sudah secara bertahap dilakukan seperti pembangunan breakwater, jetty,jalan, dan fasilitas pendukung lainnya. Tidak ada dampak yang diuraikan akibat keterkaitan antara komponen kegiatan dengan komponen lingkungan. Dampak yang timbul sudah terjadi pada tahap konstruksi yang sudah selesai.

Keterkaitan dampak pada tahap pra konstruksi,tahap konstruksi dan tahap operasional dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Tahap Pra Konstruksi

Tahap Konstruksi

Tahap Operasional

Penerimaan Tenaga Kegiatan Kapal Ikan Pelelangan Ikan Pemeliharaan Pelabuhan

Kesempatan Kerja Kualitas Udara

Kualitas Air Pendapatan Masyarakat

Limbah/Sampah

Sedimentasi

Sanitasi Lingkungan Biota Perairan

Persepsi Masyarakat

Gambar 3.34 .Bagan Alir Keterkaitan Dampak Kegiatan

III - 69 3.2.1.3. Tahap Operasional

Kegiatan Perikanan di Pengambengan telah dimulai sejak dibangunnya Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) pada tahun 1976/1977. Secara bertahap PPN Pengambengan semakin banyak memiliki sarana dan prasarana pelabuhan perikanan. Tahap operasional PPN Pengambengan terdiri atas (1) Kegiatan Penerimaan Tenaga Kerja, (2) Kegiatan Kapal Ikan, (3) Kegiatan Pelelangan Ikan, (4) dan Pemeliharaan Pelabuhan.

1). Kegiatan Penerimaan Tenaga Kerja a.Jenis Dampak: Kesempatan Kerja

Kegiatan operasional PPN Pengambengan memerlukan beberapa tenaga kerja untuk pegawai di kantor PPN Pengambengan yang statusnya adalah pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Selain itu, beberapa aktivitas operasional lainnya yang termasuk kegiatan non pemerintahan, juga membutuhkan tenaga kerja. Dampak yang terjadi adalah tersedianya lowongan pekerjaan bagi masyarakat sehingga terjadi peningkatan kesempatan kerja.

b.Jenis Dampak: Pendapatan Masyarakat

Selain terbukanya kesempatan kerja, pengembangan PPN Pengambengan juga memperbesar peluang bagi masyarakat sekitar membuka usaha warung makan, warung kelontong, logistik nelayan dan sebagainya untuk memenuhi kebutuhan para nelayan, tenaga kerja bongkar muat (TKBM) dan awak kendaraan pengangkut ikan yang semakin meningkat. Diperkirakan kehadiran nelayan, TKBM, dan awak kendaraan angkutan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas kapal ikan di PPN Pengambengan. Dampak terjadinya peningkatan pendapatan masyarakat sekaligus akan menimbulkan persepsi masyarakat yang positif terhadap kegiatan di PPN Pengambengan.

c.Jenis Dampak: Persepsi Masyarakat

Kegiatan penerimaan tenaga kerja untuk operasional PPN Pengambengan akan menimbulkan potensi adanya persepsi masyarakat yang negatif terkait siapa-siapa saja yang akan diterima. Adanya persepsi masyarakat yang beranggapan bahwa masyarakat sekitar harus diberikan perioritas penerimaan tenaga kerja di PPN Pengambengan sudah disampaikan pada saat kegiatan konsultasi publik. Sehingga persepsi masyarakat perlu dijadikan dampak yang harus dikelola dan dipantau.

Evaluasi perubahan yang telah dilakukan terkait penerimaan tenaga kerja adalah adanya perubahan jenis dan jumlah lowongan pekerjaan yang bertambah setiap tahun sesuai dengan berbagai penambahan fasilitas di PPN

Pengambengan. Aspek ketaatan hukum atas dampak lingkungan yang telah terjadi dilakukan dengan mengacu pada Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Upaya penanggulangan dampak dampak yang sudah dilakukan adalah dengan keterbukaan informasi dalam penerimaan tenaga kerja. Hasilnya adalah belum ada keluhan yang disampaikan secara tertulis terkait aspek ketenagakerjaan di PPN Pengambengan.

2).Kegiatan Kapal Ikan

Kegiatan kapal ikan meliputi kegiatan kedatangan kapal, tambat kapal, labuh kapal dan berangkat/ bertolak serta perbaikan bagi kapal-kapal yang membutuhkan.

a. Jenis Dampak : Kualitas Udara

Dampak perubahan kualitas udara terutama adanya bau akibat limbah ikan yang banyak terbuang dari aktivitas kedatangan kapal ikan di pelabuhan.Penggunaan bahan bakar minyak untuk aktivitas kapal akan meningkatkan polutan ke udara.

b. Jenis Dampak : Kualitas Air

Dampak perubahan kualitas air laut berasal dari aktivitas penggunaan bahan bakar minyak untuk operasional kapal ikan yang kemungkinan tercecer pada saat akan digunakan. Adanya material sisa potongan ikan yang terbuang ke laut akan menjadikan kualitas air mengalami perubahan. Adanya bangkai kapal yang dibiarkan begitu saja dibiarkan mengotori kawasan pelabuhan. Selain itu, aktivitas pemeliharaan kapal seperti kegiatan perbaikan,cat,dan penambahan asesori diperkirakan menghasilkan polutan yang masuk ke dalam air.

c.Jenis Dampak: Timbulan Limbah/Sampah

Aktivitas kegiatan kapal ikan memberikan dampak langsung berupa adanya timbulan limbah dan sampah yang berasal dari kegiatan di kapal. Pada saat kapal masih berada di areal pelabuhan, seringkali awak kapal yang tidak disiplin membuang limbah begitu saja sehingga mengotoiri areal pelabuhan.

d.Jenis Dampak: Gangguan Biota Perairan

Aktivitas kapal ikan diperkirakan juga dapat menimbulkan dampak kepada gangguan biota perairan. Dampak tersebut tidak langsung berasal dari kegiatan kapal, tetapi akibat penurunan kualitas air laut akibat limbah/sampah yang semakin banyak. Kualitas air laut yang menurun

III - 71 Evaluasi perubahan dampak dan upaya penanggulangan dampak pada kegiatan kapal semakin meningkat setiap tahun karena aktivitas di PPN Pengambengan juga semakin besar. Dengan semakin lengkapnya fasilitas yang ada, maka dampak yang terjadi skalanya juga akan semakin besar.

Aspek ketaatan hukum yang dilakukan adalah dengan mengacu pada Undang-Undang No 45 Tahun 2009 tentang Perikanan dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.08/MEN/2012 tentang Kepelabuhan Perikanan.

3).Pendaratan Ikan

Pendaratan ikan adalah kegiatan pembongkaran ikan-ikan hasil tangkapan nelayan/kapal ikan yang dilakukan di dermaga bongkar.

Pembongkaran ikan dilakukan dengan memindahkan ikan-ikan yang ada di palka kapal ke keranjang-keranjang dan kemudian dibawa oleh TKBM (tenaga kerja bongkar muat) ke TPI untuk dilelang. Lamanya pembongkaran ini sangat tergantung pada jumlah muatan kapal. Jumlah TKBM yang diperlukan untuk satu pembongkaran kapal berkisar antara 8 – 12 orang. Selama pembongkaran, awak kapal dan petugas pelabuhan melakukan penghitungan jumah ikan yang dibongkar.

a). Jenis Dampak : Kualitas Air

Dampak perubahan kualitas air laut diakibatkan adanya ceceran limbah akibat aktivitas pendaratan ikan maupun pemindahan ikan dari kapal ke keranjang untuk ditimbang.

b). Jenis Dampak : Timbulan Limbah/Sampah

Dampak timbulan sampah diakibatkan aktivitas pendaratan ikan yang menghasilkan sampah berupa potongan ikan yang tidak terpakai maupun pembungkus ikan yang tudak terpakai.

Evaluasi perubahan dampak dan upaya penanggulangan dampak pada kegiatan pendaratan ikan mengalami berbagai penyempurnaan. Aspek ketaatan hukum yang dilakukan adalah dengan mengacu pada Undang-Undang No 45 Tahun 2009 tentang Perikanan dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.08/MEN/2012 tentang Kepelabuhan Perikanan.

4).Pelelangan Ikan

a). Jenis Dampak : Peningkatan Pendapatan Masyarakat

Dampak peningkatan pendapatan masyarakat diakibatkan adanya aktivitas pelelang ikan yang melibatkan masyarakat. Ikan yang dilelang kemudian dijual lagi oleh masyarakat kepada pebeli lainnya sehingga

masyarakat dapat memperoleh keuntungan dari aktivitas perdagangan ikan tersebut.

b).Jenis Dampak : Perubahan Kualitas Air

Dampak perubahan kualitas air diakibatkan ceceran potongan ikan maupun limbah cair yang timbul pada saat aktivitas pelelngan ikan. Selama pelelangan lantai TPI biasanya banyak terdapat ceceran-ceceran potongan tubuh ikan atau darah ikan sehingga diperlukan pembilasan terhadap lantai TPI secara berkala. Setiap kali pembilasan diperlukan lebih kurang 0,5 – 1 m3, air hasil pembilasan ini dialirkan ke drainase yang ada.

c.).Jenis Dampak: Timbulan Limbah/Sampah

Aktivitas pelelangan ikan akan menimbulkan limbah dan sampah yang berasal dari ikan-ikan yang tidak terjual. Limbah berupa cairan maupun padatan dan sampah plastik pembungkus sering dibiarkan berceceran di sekitar kegiatan pelelangan ikan.

d).Jenis Dampak: Sanitasi Lingkungan

Aktivitas pelelangan ikan yang melibatkan banyak orang dengan interaksinya yang melibatkankan keberadaan ikan-ikan mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas sanitasi lingkungan.

Evaluasi perubahan dampak dan upaya penanggulangan dampak pada kegiatan pelelangan ikan sudah dilakukan perbaikan dala implementasinya.

Aspek ketaatan hukum yang dilakukan adalah dengan mengacu pada Undang-Undang No 45 Tahun 2009 tentang Perikanan dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.08/MEN/2012 tentang Kepelabuhan Perikanan.

5). Kegiatan Pemeliharaan Pelabuhan

Kegiatan pemeliharaan fasilitas pelabuhan meliputi,antara lain:

pengontrolan laju sedimentasi, pengontrolan pencemaran laut, sungai/kali, limbah darat dan limbah pelabuhan, domestik dari aktivitas pelabuhan.

Kegiatan pemeliharaan termasuk penyempurnaan fasilitas yang rusak karena habis umur teknisnya, baik dalam bentuk rehabilitasi atau bangun baru.

a). Jenis Dampak : Sedimentasi

Sedimentasi yang terjadi sebagai akibat adanya bangunan untuk

III - 73 menimbulkan halangan bagi sedimen yang datang dari aliran sungai sehingga mengalami sedimentasi. Sedimentasi juga terjadi di kolam pelabuhan sehingga kolam menjadi semakin dangkal.

b). Jenis Dampak: Kualitas Air

Perubahan kualitas air laut diakibatkan aktivitas pemeliharaan fasilitas pelabuhan yang mengakibatkan adanya kekeruhan atau masukan material ke dalam perairan.

Evaluasi perubahan dampak dan upaya penanggulangan dampak pada kegiatan pemeliharaan pelabuhan terus dilakukan perbaikan. Aspek ketaatan hukum yang dilakukan adalah dengan mengacu pada Undang-Undang No 45 Tahun 2009 tentang Perikanan dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.08/MEN/2012 tentang Kepelabuhan Perikanan.

Dokumen terkait