• Tidak ada hasil yang ditemukan

Output dari tahap masukan merupakan matriks IFE dan EFE yang menunjukkan bagaimana kekuatan dan kelemahan perusahaan saat ini, serta bagaimana kemampuan perusahaan untuk meraih peluang atau menghindari ancaman. Informasi dalam tahap masukan berasal dari kuesioner yang diisi oleh pihak yang mengetahui dengan jelas kondisi PT. Floribunda, yakni pemilik, kepala bidang pemasaran dan kepala bidang produksi. Kuesioner pertama diisi untuk mengetahui apa saja faktor strategis internal dan eksternal yang dimiliki PT. Floribunda sekaligus memberikan peringkat untuk masing-masing faktor. Kuesioner kedua bertujuan memberikan bobot untuk tiap faktor internal dan eksternal.

7.1.1 Matriks IFE

Hasil kuesioner menunjukan bahwa PT. Floribunda memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas, serta memiliki komitmen yang kuat untuk dapat menunjang pencapaian visi dan misi yang ditetapkan. PT. Floribunda juga memiliki kekuatan berupa kemampuan dalam mengakses informasi dan jejaring kerja (networking) yang luas sehingga mampu melihat dan menanggapi peluang yang muncul dengan

tepat dan cepat. Manajemen organisasi yang handal dan lingkungan kerja yang kondusif merupakan suatu modal dasar bagi PT. Floribunda untuk memajukan perusahaan dan mengembangkan usaha Pakis Kadaka. Strategi yang ditetapkan perusahaan saat ini berupa keunggulan kualitas dan service menumbuhkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan.

Bobot kepentingan tertinggi untuk kekuatan perusahaan adalah kejelasan visi, misi dan tujuan perusahaan serta adanya komitmen perusahaan dalam menjalankan usahanya. Manajemen organisasi perusahaan juga dirasakan amat penting bagi bisnis dan pengembangan usaha perusahaan. Faktor serviceterhadap konsumen juga dinilai penting untuk membedakan PT. Floribunda dengan produsen tanaman hias lainnya.

Pengembangan usaha PT. Floribunda menghadapi permasalahan akibat kelemahan yang ada dalam lingkungan internalnya. Keterbatasan modal usaha merupakan kelemahan utama yang dinilai paling penting oleh manajemen perusahaan. Keterbatasan modal dirasakan menghambat, terutama terkait dengan pengembangan usaha untuk meningkatkan kapasitas produksi Pakis. Ketiadaan kegiatan penelitian dan pengembangan juga menghambat bagi pencapaian tujuan perusahaan untuk menciptakan produk inovatif dalam usahanya.

Perbedaan hasil kuesioner antara pemilik, kepala bidang produksi dan kepala bidang pemasaran disebabkan oleh perbedaan basis kemampuan dan cara pandang terhadap organisasi. Pemilik lebih mengetahui seluk beluk usaha dan telah memiliki gambaran mengenai pengembangan usaha ke depan. Kepala bidang pemasaran dan produksi juga merupakan orang yang paling mengetahui seluk beluk perusahaan. Namun demikian, pengetahuan yang dimiliki lebih terpusat pada bidang kerja masing-masing. Perhitungan posisi internal PT. Floribunda diperoleh mengalikan bobot dengan peringkat masing-masing faktor kemudian menjumlahkan hasilnya.

Penilaian dari pemilik diberi bobot penilaian yang lebih tinggi dibandingkan dengan kepala bidang produksi dan pemasaran, yakni sebesar 60 persen. Ada beberapa alasan yang mendasari pembobotan ini. Pertama, pemilik adalah orang yang paling tahu seluk beluk perusahaan. Pemilik juga merupakan pemegang kekuasaan tunggal PT. Floribunda yang mengatur seluruh operasional

perusahaan. Kepala bidang pemasaran dan produksi tidak memegang kekuasaan apapun atas PT. Floribunda. Namun demikian, kepala bidang produksi dan pemasaran juga mengetahui bidang kerja masing-masing, sehingga mendapat bobot 20 persen.

Tabel 25. Perhitungan Faktor Strategis Internal PT. Floribunda Faktor Strategis Internal

Kekuatan Pemilik 60% Ka Prod (20%) Ka Pem (20%) Rata- rata 1 Memiliki visi, misi dan tujuan yang

spesifik dalam pengembangkan Pakis 0.344 0.288 0.344 0.3328 2 Memiliki komitmen untuk

mengembangkan tanaman hias tropis asli Indonesia, khususnya Pakis

0.344 0.3 0.34 0.3344

3 Kemampuan mengakses informasi

dari sumber primer 0.204 0.2 0.244 0.2112 4 Jejaring kerja (networking) yang luas 0.132 0.189 0.204 0.1578 5 Manajemen organisasi yang handal 0.296 0.3 0.316 0.3008 6 Kreatif dalam menghasilkan produk

Pakis yang belum ada di pasar 0.264 0.204 0.212 0.2416 7 Serviceyang memuaskan konsumen 0.204 0.28 0.189 0.2162 8 Jaringan komunikasi yang terjalin baik

dalam organisasi 0.2 0.22 0.228 0.2096

9 Lingkungan kerja yang kondusif 0.212 0.244 0.22 0.22 10 Reputasi sebagai produsen tanaman

tropis asli Indonesia 0.252 0.22 0.2 0.2352 11 Koleksi plasma nutfah asli Indonesia 0.308 0.16 0.212 0.2592

Faktor Strategis Internal Kelemahan Pemilik 60% Ka Prod (20%) Ka Pem (20%) Rata- rata 1 Keterbatasan modal usaha 0.077 0.172 0.064 0.0934 2 Ketiadaan kegiatan penelitian &

pengembangan 0.05 0.037 0.037 0.0448

3 Kapasitas produksi 0.033 0.15 0.064 0.0626 4 Keefektifan promosi Pakis Kadaka 0.066 0.11 0.07 0.0756 5 Kompetensi tenaga kerja (level teknis) 0.029 0.058 0.078 0.0446 6 Teknologi sederhana 0.042 0.066 0.066 0.0516

Jumlah 3.0914

Pengelompokan posisi internal perusahaan dibedakan atas tiga kelompok. Hasil penilaian posisi internal yang berjumlah 1,00-1,99 menunjukkan kondisi internal yang lemah. Jumlah 2,00-2,99 menunjukkan perusahaan memiliki kondisi internal yang sedang atau rata-rata. Saat hasil penilaian posisi internal

menunjukkan angka 3,00-4,00 maka perusahaan memiliki kondisi internal kuat. Perhitungan kondisi internal menggunakan matriks IFE pada PT. Floribunda dengan pertimbangan berbagai faktor kekuatan dan kelemahan menghasilkan nilai 3,09. Angka tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kondisi internal kuat yang dapat menunjang pengembangan usaha dan bisnis.

7.1.2 Matriks EFE

Bobot kepentingan tertinggi untuk peluang ada pada tersedianya iklim agroklimat yang kondusif. Faktor ini terkait dengan keadaan lingkungan tempat usaha berdiri. Suhu daerah Cibodas merupakan suhu optimal bagi pertumbuhan tanaman, khususnya Pakis. Iklim daerah Cibodas juga didukung oleh ketersediaan lembaga penelitian dan pengembangan, serta masyarakat yang mendukung usaha. Iklim yang kondusif adalah peluang dengan bobot yang dinilai sangat penting, namun strategi perusahaan saat ini belum mampu untuk meraih peluang tersebut. Banyaknya konsumen potensial dan pelanggan yang loyal menjadi peluang penting dan perusahaan telah merespon peluang secara baik dengan memproduksi jenis-jenis tanaman baru yang dapat diserap pasar dan disukai konsumen. Peluang maraknya bisnis pariwisata saat ini juga dinilai penting, terutama bagi pengembangan bisnis ekowisata perusahaan.

Ancaman yang dianggap paling mempengaruhi perusahaan ialah sistem regulasi dan perpajakan. Berbagai macam regulasi yang dibebankan pada PT. Floribunda dapat mengurangi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Ancaman persaingan juga harus dihadapi oleh PT. Floribunda. Perusahaan tidak memiliki cukup kemampuan untuk menciptakan hambatan bagi pendatang baru dalam industri tanaman hias, khususnya Pakis. Tingkat laba yang tinggi dan adanya gap permintaan dan penawaran merupakan insentif bagi pendatang baru. Substitusi tanaman Pakis yakni daun potong jenis lainnya juga dirasakan dapat mengancam usaha PT. Floribunda. Secara umum harga daun potong jenis lain lebih murah bila dibandingkan daun potong Pakis jenis Kadaka. Strategi perusahaan saat ini menekankan pada kualitas dan keunikan produk sehingga harga Pakis Kadaka lebih tinggi. Iklim usaha tanaman hias di Indonesia dirasakan

tidak menunjang. Fokus kegiatan pertanian adalah tanaman pangan yang bersifat politis.

Pengisian kuesioner untuk matriks EFE dilakukan oleh pemilik, kepala bidang produksi dan kepala bidang pemasaran. Jawaban pemilik mendapatkan bobot lebih tinggi dibanding kepala bidang produksi dan pemasaran, yakni sebesar 60 persen. Pertimbangan yang mendasari keputusan ini adalah pemilik paling mengetahui kondisi umum perusahaan dan kondisi umum industri. Pengetahuan mengenai industri didapat pemilik dari keanggotaan dalam Asbindo. Pemilik juga merupakan ketua asosiasi tersebut.

Analisis posisi eksternal perusahaan didapat dengan mengalikan bobot dengan peringkat masing-masing faktor, kemudian menjumlahan hasilnya. Nilai 1,00-1,99 menunjukkan strategi dan tindakan perusahaan saat ini belum mampu merespon dengan baik peluang dan menghindari ancaman yang ada. Nilai 2,00- 2,99 menunjukkan bahwa kekuatan eksternal perusahaan rata-rata. Nilai 3,00-4,00 menunjukkan strategi perusahaan saat ini telah mampu merespon lingkungan eksternal dengan baik, dengan menggunakan peluang dan menghindari ancaman. Hasil perhitungan matriks EFE menunjukkan perusahaan memiliki kondisi eksternal yang kuat. Bisnis daun potong Pakis Kadaka merupakan hasil dari kejelian PT. Floribunda melihat peluang yang ada. bisnis tersebut juga dibangun dengan memanfaatkan kekuatan perusahaan.

Tabel 26.Perhitungan Faktor Strategis Eksternal PT. Floribunda

No Faktor Strategis Eksternal Peluang Pemilik (60%) Ka Prod (20%) Ka Pem (20%) Rata rata 1 Tersedianya lingkungan usaha yang

kondusif bagi budidaya Pakis 0.142 0.129 0.207 0.1524 2 Meningkatnya tren tanaman hias daun 0.132 0.171 0.204 0.1542 3 Keterbukaan pasar untuk menerima tren

tanaman hias baru 0.176 0.143 0.208 0.1758 4 Adanya pelanggan loyal dapat

meyebarkan informasi positif perusahaan

0.276 0.189 0.256 0.2546

5 Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan tanaman hias tropis lokal

0.152 0.21 0.176 0.1684

6 Adanya isu lingkungan seperti global

warmingdan kerusakan lingkungan 0.048 0.138 0.09 0.0744 7 Munculnya bisnis yang membutuhkan

tanaman hias sebagai komponennya 0.096 0.21 0.096 0.1188 8 Banyaknya konsumen Pakis potensial 0.248 0.186 0.248 0.2356 9 Peluang ekspor tanaman hias Pakis

yang terbuka lebar 0.1 0.067 0.06 0.0854 10 Maraknya bisnis ekowisata 0.192 0.238 0.22 0.2068 11 Kondisi Indonesia sebagai sumber

plasma nutfah tanaman Pakis terbesar 0.2 0.186 0.2 0.1972 12 Belum berkembangnya kompetitor 0.184 0.082 0.086 0.144 13 Banyaknya pemasok untuk menjamin

keberlangsungan usaha 0.076 0.052 0.099 0.0758 No Faktor Strategis Eksternal Ancaman Pemilik

(60%) Ka Prod (20%) Ka Pem (20%) Rata- rata 1 Regulasi dan perpajakan yang

memberatkan usaha Pakis 0.232 0.267 0.168 0.2262 2 Rumitnya persyaratan ekspor produk

hortikultura 0.087 0.146 0.058 0.093

3 Belum adanya insentif dan kebijakan yang mendukung pengembangan usaha tanaman hias, khususnya Pakis

0.224 0.121 0.111 0.1808

4 Banyaknya produk substitusi Pakis 0.196 0.154 0.24 0.1964 5 Mudahnya pendatang baru yang

memproduksi tanaman Pakis untuk masuk ke dalam industri

0.172 0.114 0.22 0.17

6 Adanya inflasi dan kenaikan harga

input bagi budidaya Pakis 0.12 0.167 0.132 0.1318 7 Perubahan lingkungan tumbuh untuk

budidaya Pakis 0.186 0.039 0.138 0.147

8 Penguasaan paten oleh negara lain 0.124 0.143 0.172 0.1374

I

II

VII

VIII

IX

V

VI

III

IV

Kuat 3,0 - 4,0 Rata-Rata 2,0 - 2,99 Lemah 1,0 - 1,99 Tinggi 3,0 - 4,0 Menengah 2,0 - 2,99 Rendah 1,0 - 1,99 4,0 3,0 1,0 2,0 3,0 1,0 2,0

Total Rata-rata Tertimbang IFE

T o ta l R at a- ra ta T er ti m b an g I F E